Anda di halaman 1dari 3

TUGAS DIVISI IMUNOLOGI

NAMA : dr. ULLIFANNURI RACHMI


NIM : C085181006
WESTERN BLOT
Western blot adalah proses pemindahan hasil protein dari gel hasil elektroforesis ke
membran. Uji identifikasi dengan teknik Western blot dapat memberikan hasil yang lebih baik
daripada uji identifikasi antigen-antibodi ELISA (Enzym Linked Immunoabsorbant Assay).
Teknik ELISA cukup cepat dan efisien untuk menyeleksi sampel positif, namun sering terjadi
false positive. Berbeda dengan teknik ELISA, teknik Western blot ini lebih khusus dalam
mendeteksi antibodi terhadap infeksi virus dan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari
ELISA karena pada teknik Western Blot antigen dipisahkan berdasarkan bobot molekul sehingga
sampel dinyatakan positif apabila menunjukkan adanya pita spesifik menurut reaksi antibodi dari
sampel dan antigen spesifik.1
Western blot merupakan teknik untuk mengidentifikasi antibodi spesifik pada protein yang telah
dipisahkan antara satu dengan yang lain menurut ukurannya melalui elektroforesis gel. Teknik ini
memungkinkan deteksi tidak langsung sampel protein yang diimobilisasi pada membran nitroselulosa.
Pemindahan protein atau asam nukleat ke membran micropore disebut sebagai blotting. Blot merupakan
sebuah membran, biasanya berbahan dasar nitroselulosa atau PVDF (Polyvynilidine fluoride).2
Sampel protein terlebih dahulu di running dengan sodium dodecyl sulfate-polyacrylamide gel
electrophoresis (SDS – PAGE) dan secara elektroforesis (induksi aliran listrik) ditransfer ke membrane.
Gel diletakkan diatas membran dan aliran listrik akan menginduksi protein pada gel untuk berpindah pada
membran. Membran tersebut akan menjadi replika dari pola protein pada gel yang kemudian diwarnai
secara sekuensial dengan antibodi. Antibodi primer ditambahkan dan akan berikatan dengan protein
spesifik pada blot kemudian diinkubasi. Membran kemudian berikatan dan dinkubasi kembali dengan
antibodi sekunder terkonjugasi enzim (alkalin fosfatase atau horseradish peroxidase) yang sifatnya reaktif
terhadap antibodi. Langkah terakhir, membran dicuci kembali dan ditambahkan substrat yang akan
memproduksi sinyal warna (muncul pita protein). Hasil pita protein dideteksi melalui proses scanning.1,2
Saat ini, telah banyak reagen antibodi baik poliklonal maupun monoklonal untuk 10.000 jenis
protein, sehingga western blot sangat bermanfaat untuk digunakan bersama antibodi tersebut. Western
blot dapat memberikan informasi tentang berat molekul protein dan jumlah ekspresi protein. Western blot
dapat menganalisis sampel protein dari sel maupun jaringan. 2
Gambar 1. Langkah skematik prosedur deteksi protein metode western blot2

Gambar 2. Contoh hasil interpretasi pemeriksaan protein HIV metode western blot2
DAFTAR PUSTAKA

1. Pierce. 2011. Western Bloting Handbook and Troubleshooting. http//www.


piercenet.com/Proteomics/.
2. Kurien B.T , Scofield R.H. Western Blotting : Methods and Protocols, Methods in
Molecular Biology. 2015; Vol. 1312: p.17-28.

Anda mungkin juga menyukai