Anda di halaman 1dari 3

Rahma

Korupsi saat ini sudah menjadi trend dimana-mana, yang melakukan korupsi pun sudah tidak
mengenal kelas dan strata lagi, mulai dari level menteri, sampai kepada level kepala desa, korupsi
pun kini sudah mulai menjalar sampai ke penegak hukum dan swasta. Bahkan yang menyandang
status PNS (Pegawai Negeri Sipil) pun, tanpa disadari dalam kesehariannya telah melakukan perilaku
korupsi kecil-kecilan dengan modus “terlambat masuk kantor dan cepat pulang sebelum waktunya”
padahal telah digaji oleh negara dengan jam kantor yang sudah ditentukan.

Rahayu

Perilaku korup memang sudah menggurita dan sudah menjadi kanker ganas stadium empat yang
susah disembuhkan dan yang lebih parah lagi terduga korupsi pun sudah tidak mempunyai rasa malu
lagi tampil di depan publik. Lihat saja ketika mereka diwawancarai oleh awak media (cetak maupun
elektonik) mereka tidak menampakkan wajah penyesalan apalagi perasaan bersalah dan dengan
enteng mereka menjawab “kan ini baru dugaan belum tentu kami bersalah dan kita harus
menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah”.

Silfana

Banyak orang yang bertanya, apakah korupsi yang sudah mengakar dimana-mana masih bisa
diberantas sampai ke akar-akarnya, sehingga korupsi tidak ada lagi di muka bumi ini, terutama di
negeri tercinta Indonesia? Jika kita realistis tentu jawabannya “TIDAK” tetapi yang bisa dilakukan
adalah bagaimana mengurangi perilaku korupsi dengan cara mencabut akar-akar korupsi tersebut,
yang akarnya adalah kebodohan dan kemiskinan, karena dari kebodohanlah yang melahirkan
kemiskinan dan kemiskinan yang bisa membuat orang berperilaku korup.

Riska
Sangat ironis memang ketika melihat sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah
dibandingkan dengan negara-negara lain, apa yang dicari di negeri ini semuanya ada, bahkan
negeri ini bisa dikatakan sebagai "serpihan surga" yang diberikan oleh Tuhan kepada kita semua
rakyat Indonesia, karena semua yang dibutuhkan dalam kehidupan keseharian kita semua ada
di negeri ini, mulai minyak bumi, gas alam, batubara, emas, tembaga, nikel, semuanya ada. Dan
di tanah yang sangat subur ini semua yang ditanam insya Allah akan tumbuh dengan subur,
sehingga tidak ada lagi penduduk miskin yang kelaparan.

Rahmi

Menurut Artidjo Alkostar (Hakim Agung sekaligus Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI) masalah
besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah merajalelanya korupsi, terutama yang
berkualifikasi korupsi politik karena korupsi merupakan penghalang pembangunan ekonomi, sosial
politik, dan budaya bangsa, dimana korupsi dianggap sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary
crime), karena korupsi di Indonesia sudah meluas dan sistematis yang melanggar hak-hak ekonomi
masyarakat, untuk itu memerlukan cara-cara pemberantasan korupsi yang luar biasa.

BAGIAN 2

Rahma
Dampak dari perilaku korupsi
Bertambah besar volume pembangunan bertambah besar pula kemungkinan akan kebocoran.
Ditambah dengan gaji pegawai negeri yang memang sangat minim, di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, pegawai negeri terdorong untuk melakukan perbuatan yang kadang-kadang
menggunakan kekuasaannya untuk menambah penghasilannya. Walaupun tidak bisa dipungkiri
bahwa terjadi pula korupsi besar-besaran bagi mereka yang memperoleh pendapatan yang
memadai disebabkan karena sifatnya yang serakah dan tamak.

RAHAYU

data ICW (Indonesian Corruption Watch) menemukan pejabat kementerian atau pemerintah daerah
menjadi aktor yang paling banyak melakukan tindak pidana korupsi. Anggota Divisi Investigasi ICW
Wana Alamsyah mengatakan temuan ini berdasarkan penelusuran selama semester pertama 2015.
“Sebanyak 212 orang berlatar belakang pejabat menjadi aktor tindak pidana korupsi,” temuan ini
sama seperti semester I dan II tahun lalu yaitu pejabat atau pegawai pemda juga menjadi aktor
terbanyak dalam kasus korupsi. Di posisi kedua, ICW menemukan sebanyak 97 pihak swasta seperti
direktur, komisaris, konsultan, turut melakukan tindak pidana korupsi dalam semester pertama
2015. Sementara itu, sebanyak 28 kepala desa, camat, dan lurah tercatat menjadi pelaku korupsi.
ICW turut menemukan sebanyak 27 kepala daerah telah dijadikan tersangka perkara korupsi dalam
enam bulan terakhir.

SILFANA

Kalau berkaca dari data ICW, hal tersebut disebabkan banyaknya kebijakan-keijakan yang tidak
populis, yang dilakukan oleh para pejabat yang berkuasa, mengakibatkan terjadinya korupsi politik
dimana-mana, salah satu bentuk korupsi politik yang sering terjadi adalah adanya modus balas jasa
kepada para pendukung dan pendana sang penguasa ketika proses pilkada berlangsung. Salah satu
bentuk balas jasa tersebut adalah dengan memberikan proyek dengan penunjukan langsung
maupun memberikan proyek yang tidak melalui mekanisme pelelangan sebagaimana yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan.

Riska

Mengikis budaya korupsi

Diakui atau tidak diakui budaya korupsi sudah membudaya dalam tata kelola pemerintahan kita
bahkan sudah membudaya di tengah-tengah sebagian masyarakat, sehingga untuk mengikisnya
memang diperlukan upaya yang sangat ekstra dan kesungguhan yang luar biasa. Yang bisa dimulai
dari hal-hal yang kecil tetapi memiliki dampak yang luar biasa, seperti mengajarkan kepada anak-
anak kita tentang nilai-nilai moral yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Karena di negeri
yang indeks korupsinya tinggi maka yang menderita adalah rakyat jelata, karena hak-haknya sebagai
warga negara dimakan oleh kerakusan para pejabatnya.

Rahmi
Bukti-bukti dari sana sini menunjukkan bahwa luas perkembangan korupsi berkaitan dengan
modernisasi sosial dan ekonomi yang cepat. Dari jawaban Huntington tersebut dapat disimpulkan
bahwa:

1. Modernisasi membawa perubahan-perubahan pada nilai dasar atas masyarakat.


2. Modernisasi juga ikut mengembangkan korupsi karena modernisasi membuka sumber-
sumber kekayaan dan kekuasaan baru.
3. Modernisasi merangsang korupsi karena perubahan-perubahan yang diakibatkannya
dalam bidang kegiatan politik.

Terlepas dari semua pendapat para pakar tersebut di atas kesimpulannya bahwa budaya korupsi
akan menghancurkan peradaban suatu bangsa, menghancurkan sistem perekonomian dan yang
lebih parah lagi akan menghancurkan mentalitas suatu bangsa terutama kepada para generesai
mudanya

Anda mungkin juga menyukai