Proposal Pemberdayaan Masyarakatdocx 5 PDF Free
Proposal Pemberdayaan Masyarakatdocx 5 PDF Free
Proposal Pemberdayaan Masyarakatdocx 5 PDF Free
Disusun oleh :
Adinda Dwi Elsa Mellia
P1337420617020
i
LEMBAR PENGESAHAN
4. Lokasi kegiatan
a. Lokasi kegiatan/mitra (1)
Wilayah mitra ( Desa/kecamatan ) : Tembalang
b. Kabupaten/Kota Provinsi : Kota semarang/ Provinsi jawa tengah
c. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 5 km
d. Jumlah dana yang diusulkan : Rp 700.000,-
1
BAB I
PENDAHULUAN
(Cunha, 2001). WARTA, Vol .13, No.1, Maret 2010: 28 – 36 ISSN 1410-
934429.
Prevalensi hipertensi diprediksi meningkat 60% pada tahun 2025, yaitu sekitar 1.56
juta orang penderita. Hal ini merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler dan
bertanggung jawab terhadap kebanyakan kematian di dunia. Hipertensi primer atau
yang dikenal dengan hipertensi essensial atau idiopatik merupakan kasus hipertensi
terbanyak, yaitu sekitar 95% dari kejadian hipertensi secara keseluruhan
2
Berdasarkan penelitian WHO-Comunity Study of the Elderly Central Java
menemukan bahwa hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kedua
terbanyak yang diderita lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari 1203 sampel
(Nugroho, 2000). Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, dan
pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan Dengan mendapatkan infomasi yang benar,diharapkan lansia mendapat
bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola hidup sehat dan dapat
menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama hipertensi dan penyakit
kardiovaskular
(Notoatmodjo, 2003).
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Daerah yang akan menjadi binaan kami adalah di Banyumanik. Daerah ini
memiliki (warga yang berusia diatas 65 tahun) yang mencapai 30 orang dan
termasuk menjadi salah satu desa dengan populasi lansia yang cukup tinggi. Selain
itu, disana juga belum terbentuk komunitas lansia yang berjala dengan lancar
sebagai forum untuk berbagi satu dengan yang lainnya, mayoritas dari warga lansia
di desa ini merupakan pensiunan yang tidak lagi melakukan aktivitas yang
produktif.
Berdasarkan pertimbangan yang terdapat pada pendahuluan usulan ini, maka
sasaran pengabdian masyarakat tentang hipertensi pada lansia yaitu para lansia di
kota Semarang khususnya di panti lansia. Fenomena lainya adalah maraknya
kejadian hipertensi pada lansia yang dapat menyebabkan gejala penyakit lainya
seperti stroke, kardiovaskuler, dll.
2.2 METODE KEGIATAN
1) Macam Metode
Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan pemberian ceramah,
diskusi, simulasi serta demonstrasi.
2) Kegiatan di lakukan selama satu hari pada tanggal 2 November 2019 pukul 08.00
WIB – 10.00 WIB
Sasaran : 30 Lansia
4) Narasumber
Mahasiwa
- Laptop
- LCD
- Leaflet
4
untuk kesehatan dan bagaimana cara menggunakan gadget yang lebih aman.
- Pengertian hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Pengobatan hipertensi
- Pencegahan hipertensi
- Makanan yang
dihindari
- Makanan yang
dianjurkan
- Pengobatan tradisional
untuk hipertensi
5
- Memberikan
kesempatan para
lansia untuk
bertanya
mengenai materi
yang
disampaikan
Evaluasi: - Menjawab
3. 10 Menit
- Menanyakan kembali
- Meredemonstarasi
hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai
Hipertensi
- Memberikan
kesempatan para
lansia
meredemontrasikan
pembuatan obat
tradisional
Penutup
4. 20 Menit - Mendengarkan
- Menutup pertemuan
- Menjawab salam
dengan menyimpulk
an materi yang telah
dibahas
- Memberikan salam
penutup
- Pemeriksaan Tekanan
Darah
6
2.4 RENCANA BIAYA
7
2.6 NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
a. Identitas Ketua
1. Nama Lengkap Adinda Dwi Elsa Mellia
2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi Keperawatan
4. NIM P1337420617020
5. Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 30 Januari 2000
6. Email adindaelsa@gmail.com
8
2.7 NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
NIP/NIK : 197508171998032001
Agama : Islam
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pihak yang terlibat dalam pemenuhan proses keperawatan pada lansia dengan hipertensi
antara lain, keluarga, dimana keluarga merupakan salah satu kekuatan terpenting bagi
lansia, oleh sebab itu selain harus memenuhi kebutuhan material kepada lansia, keluarga
juga harus memenuhami kebutuhan dasar psikologis lansia seperti perhatian, kasih sayang,
reward. Pskiater membantu lansia dan keluarga untuk memecahkan masalah psikologis
maupun kognitif yang dialami lansia, dan kosultasi. Dokter menangani penyakit fisik yang
dialami lansia. Perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan bio-psko-sosio-spiritual
lansia dan keluarga. Serta pembimbing spiritual : memotivasi lansia untuk meningkatkan
keimanan/keyakinan terhadap Tuhan YME.
Melihat permasalahan dunia dan Indonesia terhadap kaum lansia, kami merasa perlu
untuk mengadakan peningkatan kualitas hidup lansia melalui promosi kesehatan untuk
meningkatkan produktivitas lansia khususnya di kota Semarang. Sehingga, harapan kami
lansia dapat menjadi lebih produktif dan dapat menginspirasi masyarakat sekitar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adrogué H J dan Madias Nicolaos E. 2007. Sodium and Potassium in the Pathogenesis
of Hypertension NEJM; 356:1966-1978 August, Phyllis. 2007 Initial Treatment of
Hypertension. NEJM; 348; 610-617
Fisher, NDL dan Gordon, H William. 2005. Hypertensive Vascular Disease dalam
Harrison’s principles of Internal Medicine 16th edition. USA: Mc Graw-Hill
Profesional
www. Situs resmi kemetrian coordinator bidang kesejajtaraan rakyat. Diakses tanggal
2 October 2009 Kiger, Alice M. 2004. Teaching for Health London: Churchill
Livingstone Maulana, Heri DJ. 2009.
Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Megarani, AM. 2007.
Pada 2025, Seperlima Penduduk Indonesia Lansia. www. Tempointeraktif.com.
Diakses tanggal 2 Oktober 2009National Heart Lung & Blood Insitute. 2003.
11
Lampiran Materi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai
usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun, secara
umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih
tinggi daripada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000)
2. Penyebab
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya usia dan
lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
hipertensi, yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis, dan obesitas.
3. Jenis-jenis hipertensi
a) Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
b) Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
c) Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg
a) Pusing
c) Mudah marah
d) Telinga berdenging
e) Sukar tidur
12
f) Sesak nafas
g) Mudah lelah
h) Mata berkunang-kunang
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
a) Sakit kepala
b) Kelelahan
c) Mual
d) Muntah
e) Sesak nafas
f) Gelisah
g) Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
5. Komplikasi
6. Pengobatan
13
h) Menghindari ketegangan
i) Istirahat cukup
j) Hidup tenang
l) Kontrol teratur
c) Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
d) Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih
telurnya saja
e) Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)
a) Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
b) Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
c) Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
9. Pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi
secara teratur jus:
a. Buah mentimun
b. Buah belimbing
c. Daun seledri
14
Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah
d. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
15