Anda di halaman 1dari 5

Skenario 5

Perilaku Aneh

Seorang laki-laki umur 17 tahun diantar ke puskesmas oleh kedua orang tua
nyakarena sering berbicara sendiri. Selain itu, pasien juga menunjukan sikap atau
perilaku yang aneh seperti kedua tangan menyihir dan menyatakan melihat hantu
barong saat menjawab pertanyaan dokter yang memeriksa. Selama anamnesis pasien
cenderung tidak menjawab sesuai pertanyaan, senyum-senyum sendiri, serta
menunjukan perilaku yang aneh dengan menggerakan kedua kaki dan tangannya.
Menurut ayah pasien , anaknya mulai bicara sendiri sejak 6 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Pasien memiliki riwayat pengobatan gangguan pemusatan perhatian dan
hiper aktivitas paa usia 7 tahun sehingga apat mengalami kesulitan dalam belajar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dan pemeriksaan umum dalam
batas normal. Pada status psikiatri didapatkan kesan umum normal. Pada status
psikiatri didapatkan kesan umum pasien tampak penampilan tidak wajar, roman muka
sesuai umur dengan kontak visual maupun verbal kurang. Pasien juga memiliki
kesadaran yang jernih dan mood/afek irritable, waham, halusinasi.

Step 1

1. Waham
Waham adalah keyakinan seseorang yang tidak sesuai.
2. Halusinasi
Halusinasi adalah gangguan presepsi tanpa ada rangsangan.
3. Irritable
Irritable adalah mudah tersinggung, mudah marah.

Step 2

1. Mengapa pasien bicara sendiri dan perilaku aneh?


2. Apa hubungan riwayat penyakit dahulu dengan RPS dan pengobatan?
3. Bagaimana penegakan diagnosa pada kasus?
4. Bagaimana tatalaksana pada kasus?

Step 3

1. Mengapa pasien bicara sendiri dan perilaku aneh


Karena beberapa faktor :
a. neurobiologi
b. Faktor genetik
c. Faktor psikososial
d. Gangguan zat kimiawi
e. Perubahan struktur otak
f. Gangguan zat kimia
g. Teori psikoanalitik
2. Hubungan riwayat penyakit dahulu dengan RPS dan pengobatan
a. Ada masalah di biopsikososial (RPD dan RPS)
b. Dipengaruhi oleh neurobiology
c. Pengaruh obat  pemberian amfetamin meningkatkan dopamine
3. Penegakan diagnosa pada kasus
a. Heteroanamnesis
b. Pf status mental
c. Kunjungan sekolah atau rumah pasien
4. Tatalaksana
a. Farmako
 Tipikal
 Atipikal
b. Non-Farmako
Step 4

1. Mengapa pasien bicara sendiri dan perilaku aneh


a. Neurobiologi
 Peran prefrontal dan ganglia basalis
 Penurunan GABA dan peningkatan glutamate
b. Genetik
 Gen doporeneurogik  reseptor dopamine
 Gen serotogenik  terutama 5 Ht dan reseptor
 Snap 25  pelepasan HTRI B dan sinap
c. Teori hipotesa dopamine
Perinatal, perdarahan saat persalinan, keguguran, pertumbuhan saraf pada
saat trimester 2
2. Hubungan riwayat penyakit dahulu dengan RPS dan pengobatan
a. Sosial  stress  defense mekanisme buruk  gejala seperti sekarang
b. Pemberian amfetamin  meningkatkan aktivitas dopaminergik 
hiperaktivitas system dopamin  meningkatkan dopamin pada
mesolombik (gejala : delusi, halusinasi, perilaku aneh) dan sistem
nigrokortikal (gejala : mood/afek tumpul, kehilangan motivasi)
3. Penegakan diagnosa
Penegakan sesuai axis
4. Tatalaksana
a. Atipikal untuk gejala (-) : Benzodiazepam
b. Tipikal untuk gejala (+) : sis. piramidal
Mind map

Diagnosis Penegakan diagnosis

- Lesi pada otak - Heteroanamnesis


- Berdasarkan - Status mental
neurotransimiter Gangguan psikosis pada - PPDGJ, DSM V, ICD
remaja

Penyebab Tatalaksana

- Psikososial - Farmakoterapi
- Neurobiologi - Non-farmakoterapi
- Teori hipotesis dopamin
- Genetik

Step 5

1. Tanda dan gejala psikiatrik ( berdasarkan PPDGJ III, DSM V, ICD 11)
2. Perbedaan tanda dan gejala psikosis dengan non psikosis
3. Apa saja macam-macam penilaian psikiatri
4. Diagnose multiaksial dengan gangguan psikosis

Step 6

Belajar Mandiri

Step 7

Anda mungkin juga menyukai