D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
A. Konsep Medik
1. Definisi
Kehamilan post date merupakan kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 40 minggu
dan merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, dimana dapat terjadi komplikasi
pada ibu dan janin. (Prawirohardjo: 2008).
Kehamilan postdate sering dihubungkan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas
perinatal. Cotzias et al, menghitung risiko kelahiran mati dalam kehamilan yang sedang
berlangsung untuk setiap usia kehamilan dari 35-43 minggu. Risiko lahir mati adalah 1 dari
926 kehamilan yang sedang berlangsung pada usia kehamilan 40 minggu, 1 dari 826 pada 41
minggu, 1 dari 769 pada 42 minggu, dan 1 dari 633 pada 43 minggu (Vadakaluru, 2014).
3. Etiologi
Seperti halnya teori bagaimana terjadinya persalinan, sampai saat ini sebab terjadinya
kehamilan post date belum jelas. Beberapa teori diajukan antara lain sebagai berikut:
a. Pengaruh Progesteron
Penurunan dalam kehamilan dipercaya merupakan kejadian perubahan endoktrin yang
penting dalam memacu proses biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan
sensitivitas uterus terhadap oksitosin. Sehingga menduga bahwa terjadinya kehamilan karena
berlangsungnya pengaruh.
b. Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postdate memberi kesan
bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peran penting dalam menimbulkan persalinan
dan pelepasan dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut.
d. Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari fleksus Frankenhauser akan membangkitkan
kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak terjadi tekanan pada fleksus ini seperti
pada kelainan letak, tali pusat pendek, dan bagian bawah maasih tinggi diduga sebagai
penyebab kehamilan posterm.
e. Heriditer
Morgen (1999) seperti dikutip dalam Cuningham, menyatakan bahwa bilamana
seorang ibu mengalami kehamilan post term saat melahirkan anak perempuan, maka
besar kemungkinan anak permpuannya akan mengalami kehamilan pos term,
(Sarwono,2008)
4. PATOFISIOLOGI
Serviks yang akan mengalami persalinan normal secara bertahap akan melunak,
menipis, mudah berdilatasi, dan bergerak anterior mendekati waktu persalinan. Serviks pada
wanita multipara lebih cepat matang dibandingkan, dan pemahaman mengenai paritas
penting dalam menentukan saat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan serviks pada
kehamilan lanjut (Varney, 2007).
5. PATOFLOWDIAGRAM
6. MANIFESTASI KLINIK
a. Keadaan klinis yang dapat ditemukan jarang ialah gerakan janin yang jarang, yaitu secara
subyektif kurang dari 7 kali per 30 menit atau secara obyektif dengan KTG kurang dari
10 kali per 30 menit.
b. Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi :
1. Stadium I, kulit kehilangan vernik kaseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit kering,
rapuh dan mudah mengelupas.
2. Stadium II, seperti stadium I disertai pewarnaan meconium (kehijauan) di
kulit.
3. Stadium III, seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali
pusat.
7. KOMPLIKASI
8. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan berat badan janin secara rutin untuk memantau kapan berat badan janin
menjadi berkurang, begitu pula lingkaran perut ibu dan jumlah air ketubanapakah berkurang.
- USG untuk mengetahui ukuran diameter bipariental, gerakan janin dan jumlah air
ketuban. Dengan pemeriksaan ini diameter biparental kepala janin dapat diukur
akan bercampur lemak dari sel-sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan
mencapai lebih dari 36 minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat
biru nil maka sel-sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga.
- Uji Oksitosin (stress test) dilakukan dengan infus tetes oksitosin dan diawasi
reaksi janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini
menunjukkan mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan.
- Pemeriksaan sitologik liquoramni dengan amniostopi dan pemeriksaan pH nya jika didapat
hasil dibawah 7.20 dianggap sebagai tanda gawat janin.
9. PENATALAKSAAN MEDIS
2. Apabila tidak ada tanda – tanda insfusiensi plasenta persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat.
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, bila sudah matang boleh
dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
- Kehamilan memsuki 40-42 minggu atau lebih tanpa ada tanda persalinan.
- Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama, dan terjadi tanda gawat janin
Data Objektif
Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui keadaan pasien secara umum
K/U: Baik/cukup/lemah
Kesadaran: Composmentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: Normal 110/70 mmHg-120/80 mmHg
- Kenaikan systole batasnya 15 mmHg
- Kenaikan diastole batasnya 30 mmHg
- Nadi: Normal 70-90 mmHg
- Pernafasan : Normal 16-24 x/menit
- Suhu Tubuh: Normal 36 oC-37 Oc
- BB :Pertambahan BB lebih dari ½ kg perminggu
diwaspadai kemungkinan PE, hingga akhir kehamilan
pertambahan
- BB normal 9-10 kg.
- TB: Kurang dari 145 waspadai CPD
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
rambut : warna, bersih/tidak, rontok/tidak, lurus/ ikal/ keriting
kepala : tampak ada luka/ tidak, tampak ada benjolan atau tidak
muka : pucat/ tidak, bengkak/ tidak, adakah cloasmagravidarum,
ekspresi wajah
mata : gravidarum, ekspresi wajah simetris/ tidak, konjungtiva pucat/
tidak
hidung : sclera/ kuning/ tidak
adakah pernafasan cuping hidung, adakah pengeluaran scret/
tidak, adakah pembesaran pembesaran polip
mulut : bibir pucat/ tidak, kering/ lembab, stomatis/ tidak, caries/ tidak
leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, adakah retraksi dinding
Palpasi
Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid/ tidak, teraba bendungan vena
Jugularis/ tidak
Payudara : kolostrum keluar/tidak, ada nyeri tekan/tidak, ada benjolan
Abnormal/ tidak sesuai usia kehamilan
Abdomen : Leopold I : menentukan TFU
Leopald II : menentukan letak janin/ puki
Leopald III: menentukan bagian terbawah janin
Leopald IV: menentukan seberapa jauh bagian terbawah,
Masuk pintu atas pinggul (PAP)
Aukultasi
DJJ: berapa kali per menit, menentukan kesejahteraan janin
Frekuensi : teratur/tidak/bagaimana kekuatannya
Pemeriksaan penunjang
USG: untuk mengetahui kondisi janin
Pemeriksaan khusus
VT: untuk mengetahui kemajuan persalinan.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d tampak gelisa dan tampak tegang
3. Intervensi Keperawatan
Dx. 1 Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d tampak gelisa dan tampak
tegang
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan asuhan keperawatan klien mampu
mempertahankan kehamilan sampai janin benar-benar viable untuk hidup
Kriteria hasil :·Cemas berkurang·Tidak menunjukan perilaku agresif
Intervensi :
1.Kaji keadaan umum klien.
2.Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan cemasnya
3.Berikan informasi tentang penyakit klien.
4.Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi yang tepat.
C. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Pengkajian Tanggal: 10 – Maret - 2021
Jam: 08.00 wib
Tempat: Ruang VK
No. Register: 240988
1.Data Subyektif
Biodata Pasien
-Nama : Ny. R
-Umur : 21 Tahun
-Agama : Islam
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
- Alamat : Dusun Manggis
Biodata suami
-Nama : Sucipto
-Umur : 28 Tahun
-Agama : Islam
-Pendidikan :SMP
-Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Manggis
Keluhan utama
Ansietasa (merasa cemas)
Riwayat haid
HTHP: 14-05-2000
TTP: 21-02-2021
Riwayat pernikahan
1 Tahun
Riwayat kehamilan sekarang
HTHP : 14-05-2000
TTP: 21-02-1-2021
Pergerakan Fetus pertama x : 24 minggu
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam terakhir:
10-20x
Keluhan pada:
Trimester I: Normal
Trimester II: Sering BAK
Trismeter III : Nyeri dibagian perut dekat panggul ibu
Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan tidak ada Riwayat Kesehatan yang lalu
Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit yang sedang diderita saat ini.
Riwayat psikososial dan budaya
Ibu dan keluarga menganut adat Jawa, melakukan upacara selamatan brokohan
untuk menyambut kelahiran bayi, upacara 7 bulan (tingkepan)dan dalam keluarga
tidak ada adat berpantang terhadap satu makan tertentu, tidak pernah pijat
kedukun, tidak minum jamu-jamuan dalam pengambilan keputusan dilakukan
oleh suami, bila sakit ibu dan keluarga berobat kepetugas kesehatan
Riwayat spiritual
Ibu dan keluarga beragama Islam, selalu taat beribadah dan berdo’a kepada Allah
agar bayinya cepat lahir sehat dan selamat.
Pola kebiasaan sehari-hari
Pola nutrisi
Sebelum hamil:
Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi cukup terdiri dari
nasi,sayur(sawi,kangkong,bayam),lauk(tempe,daging, telur, tahu) buah,
minum air putih 6-7 gelas/hari kadang minum susu atau the manis 1 gelas/hari
Saat Hamil:
Ibu makan 3 kali dengan porsi cukup terdiri dari nasi, sayur (sawi, kangkong,
bayam) lauk (tempe, telur, tahu)buah, minum air putih 6-7 gelas/hari, minum
susu 2x sehari.
Pola eliminasi
Sebelum hamil: BAB 1x sehari dan BAK 4-5x sehari
Selama hamil BAB 1x sehari dan BAK 6-7 sehari
Pola istirahat
Sebelum hamil : ibu istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam
05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00- 14.00.
Saat hamil :
Ibu mengatakan istirahat cukup, tidur malam mulai jam 21.00 bangun jam
05.00 pagi. Tidur siang 1 jam mulai jam 13.00-14.00
Pola aktivitas
Sebelum dan selama hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
menyapu, mengepel, memasak, dll
Pola kebersihan (personal Hygiene)
Sebelum hamil : mandi 2x/hari sekali, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan
celana dalam 2x/hari.
Saat hamil : mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 2 x/hasi, ganti
baju dan celana dalam 2x/hari atau setiap kali terasa basah
Pola hubungan seksual
Sebelum hamil : ibu melakukan hubungan seksual dengan suaminya 3-4x
dalam seminggu
Selama hamil : ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual karena
ibu merasa tidak nyaman dan takut bila terjahi sesuatu. Pada 3 bulan pertama
ibu melakukan hubungan seks dengan suaminya 1x dalam seminggu.dan saat
usia kehamilan 6 bulan keatas ibu melakukan hanya 1x dalam sebulan. Setelah
melahirkan ibu akan melakukan hubungan seks dengan suaminya setelah 40
hari setelah melahirkan.
Data Objektif
Pemeriksaan umum
K/U: Baik
Kesadaran: Composmentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan darah: 110/80 mmhg
- Nadi: 85x/i
- Pernafasan:18x/i
- Suhu Tubuh:36,5c
- BB sebelum hamil: 60kg
- BB sekarang: 84kg
- TB:155
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
rambut : rambut warna hitam, kulit kepala tampak bersih, rambut tidak
rontok, keriting.
kepala : tidak ada luka, tidak odema.
muka : tidak pucat, tidak ada , tidak tampak cloasmagravidarum,
mata : sklera putih, simetris, konjungtiva tidak pucat.
hidung : tidak ada sclera, tidak ada pengeluaran scret tidak ada pembesaran
polip.
mulut : bibir tidak tampak pucat,bibir lembab,tidak ada stomatis,tidak ada
caries, gusi tidak berdarah.
Telinga : bersih
leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening
dada : payudara simetris, bersih, putting susu menonjol, tidak ada benjolan.
perut : hiperpigmentasi aerola/ tidak, adanya pembesaran perut sesuai
kehamilan/ tidak, ada strie/tidak, ada bekas operasi.
-TFU: 33
genetalia: bersih. tidak ada oedema, simetris, tidak ada varices, tidak ada luka,
tidak ada kemerahan, tidak ada rabas.
Anus: tidak ada hemoroid, dan tidak ada kelainan
b. Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba bendungan vena
Jugularis
Payudara : kolostrum keluar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Abnormal
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah Ny.R pada bagian fundus teraba bokong.
Leopald II : pada perut sebelah kiri teraba bagian keras seperti papan
(punggung), dibagian kanan teraba bagian kecil janin.
Leopald III: pada bagian bawah teraba dan tidak dapat digoyangkan
Leopald IV: kepala bayi belum masuk pintu atas pinggul (PAP)
c. Aukultasi
DJJ: 144x/i
Frekuensi : teratur
d. Perkusi
Reflek patella kanan kiri (+/+)
4. Diagnosa Keperawatan
Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d tampak gelisa dan
tampak tegang.
Ds: Ny.R mengatakan merasa khawatir mengalami kegagalan
DO:
ibu tampak gelisa
suhu: 36,5 c
5. Intervensi Keperawatan
7. Evaluasi Keperawatan
O:
11.00 wib Leopold I : TFU 3 jari
dibawah Ny.R pada
bagian fundus teraba
bokong.
Leopald II : pada
perut sebelah kiri
teraba bagian keras
seperti papan
(punggung), dibagian
kanan teraba bagian
kecil janin.
a. Masalah
tidak terjadi
P: intervensi
dilanjutkan
Daftar Puskata
66699666