2. Uji Biuret
Uji biuret menjadi uji protein yang sudah umum dilakukan dengan cara menambahkan
larutan protein dengan beberapa teets CuSO4 dan NaOH. Reaksi yang positif menunjukkan
perubahan warna menjadi ungu. Hal ini terjadi karena adanya kompleks senyawa anatar Cu
dengan N dari molekul ikatan peptide. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada sampel
larutan Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein 2 %, Gelatin 2 %, dan Aquades didapatkanlah
hasil sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Biuret
Hasil Pengamatan
(+) (-)
No. Larutan Sampel Perubahan Warna Tidak Ada Perubahan
Menjadi Ungu Warna
1. Larutan Albumin 2% ✓
2. Larutan Pepton 2% ✓
3. Larutan Kasein 2 % ✓
4. Larutan Gelatin 2 % ✓
5. Aquadest (Pembanding) ✓
3. Uji Xantoprotein
Uji Xantoprotein dilakukan dengan penambahan larutan HNO3 pekat denagn hati-hati
kedalam larutan protein hingga akhirnya terbentuk endapan putih yang apabila dipanaskan
akan berubah menjadi kuning. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada sampel larutan
Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein 2 %, dan Gelatin 2 % didapatkanlah hasil sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Xantoprotein
Hasil Pengamatan
(+) (-)
No. Larutan Sampel Terbentuk Warna Tidak Terbentuk Warna
Menjadi Kuning Kuning
1. Larutan Albumin 2 % ✓
2. Larutan Pepton 2 % ✓
3. Larutan Kasein 2 % ✓
4. Larutan Gelatin 2 % ✓
4. Uji Millon
Uji Millon dilakukan dengan penambahan larutan protein dan beberapa tetes reagen Millon
yang diaduk sampai terdapat endapan berwarna putih yang selanjutnya dipanaskan dengan hati-
hati hingaa terjadi perubahan warna menjadi merah. Dari pengamatan yang telah dilakukan
dengan uji Millon pada sampel larutan Albumin 2%, Pepton 2%, Kasein 2%, Gelatin 2 %, dan
Fenol 2% didapatkanlah hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Keberadaan Protein Pada Uji Millon
Hasil Pengamatan
(+) (-)
No. Larutan Sampel Terbentuk Warna Merah Tidak Terbentuk Warna
Merah
1. Larutan Albumin 2% ✓
2. Larutan Pepton 2% ✓
3. Larutan Kasein 2 % ✓
4. Larutan Gelatin 2 % ✓
5. Larutan Fenol 2% ✓
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan keberadaan protein dengan analisis kualitatif pada berbagai
uji, yakni uji Ninhidrin, Uji Biuret, Uji Xantoprotein, Uji Millon, dan Uji Denaturasi Protein
dengan menggunakan sampel larutan Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein 2 %, Gelatin 2 %,
Fenol 2 %, dan Aquadest didapatkanlah hasil sebagai berikut :
1. Uji Ninhidrin
Uji Ninhidrin merupakan uji umum dalam mengidentifikasi seluruh asam amino. Hal ini
karena larutan ninhidrin akan bereaksi dengan gugus utama asam amino. Senyawa ninhidrin
akan bereaksi dengan gugus karboksil dan gugus amino bebas menghasilkan CO2, NH3, dan
aldehida dengan jumlah atom C kurang satu dari jumlah semula. Asam amino bebas adalah
asam amino yang gugus aminonya tidak terikat.ninhidrin adalah reagen yang berguna dalam
mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasi dalam larutan.
a) b)
Gambar 5. Hasil Uji denaturasi Protein a) Larutan Keruh; b) Terbentuk Endapan
Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil uji berupa larutan keruh dan larutan yang
mengendap. Untuk larutan yang keruh dihasilkan pada saat cara pemanasan 10 menit dan pada
saat penambahan 2 tetes HgCl2, 2 tetes Pb-asetat, dan, 2 tetes CuSO4. Untuk yang terbentuk
endapan terjadi pada saat penambahan 0,5 mL H2SO4 pekat dan pada saat penambahan 3 tetes
AgNO3. Hal tersebut selaras dengan Lukmana (1976: 7-8), yang menyatakan bahwa proses
denaturasi protein adalah suatu proses pemecahan protein dimana dalam hal ini terjadi
perubahan kimia, fisik dan biologi dari protein alaminya. Biasanya protein yang terdenaturasi
tidak dapat dikembalikan lagi pada bentuk semula. Denaturasi protein dalam makanan biasanya
dihasilkan karena pemberian suhu dan terkadang oleh perlakuan mekanis, besarnya molekul
dapat menyebabkan protein cepat pecah karena reagen dan kondisi dari proteinnya sehindiri.
Hal tersebut membuat struktur protein menjadi berubah.
KESIMPULAN
Untuk mengetahui apakah sumber pangan yang kita konsumsi itu mengandung protein atau
tidak, dilakukanlah analisis uji kualitaif dengan uji Ninhidrin, Biuret, Xantoprotein, Millon,
dan Denaturasi protein pada albumin, gelatin, kasein,pepton, fenol, dan aquadest. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan didapatkanlah kesimpulan bahwa :
1. Uji Ninhidrid digunakan untuk mengetahui adanya asam amino pada sampel dan
setelah silakukan pengamatan ternyata semua sampel Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein
2 %, Gelatin 2 % kecuali Aquadest menunjukkan hasil positif dengan ditandai
terbentuknya warna biru/ keunguan pada larutan.
2. Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya senyawa dengan ikatan peptida
(protein). Berdasarkan hasil pengamatan ternyata hanya 3 sampel yang memiliki ikatan
peptida, yakni albumin, gelatin, dan pepton.
3. Uji Xantoprotein digunakan untuk mengetahui adanya asam amino yang mengandung
ini benzene. Dari pada 4 sampel yang diamati, yakni Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein
2 %, dan Gelatin 2 % semuanya merupakan asam amino yang mengandung benzene.
4. Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya asam amino tirosin. Dari hasil uji pada
sampel Albumin 2 %, Pepton 2 %, Kasein 2 %, Gelatin 2 %, dan Fenol 2 % hanya
albumin saja yang memunjukan hasil positif.
5. Uji Denaturasi Protein digunakan untuk mengetahui bahwa protein akan mengalami
denaturasi/ koagulasi pada kondisi lingkungan yang ekstrim. Larutan keruh dihasilkan
pada saat cara pemanasan 10 menit dan pada saat penambahan 2 tetes HgCl2, 2 tetes
Pb-asetat, dan, 2 tetes CuSO4. Endapan terbentuk pada saat penambahan 0,5 mL
H2SO4 pekat dan pada saat penambahan 3 tetes AgNO3.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pembaca dapat menjadikannya sebagi
sumber acuan dalam melakukan pengamatan yang sama, dengan adanya laporan praktikum ini,
semoga kekurangan yang terdapat didalamnya dapat diperbaiki dengan adanya pengamatan
lain yang serupa.
UCAPAN TERIMAKASIH
Alhamdulillahirabbil’alamin yang pertama puji dan syukur saya panjatkan kepada sang
Kholiq Allah Swt., karena atas ridha-Nya saya dapat diberikan kelancaran dan kemudahan
dalam mengerjakan dan menyusun laporan praktikum mengenai Uji Kualitatif Protein hingga
dapat selesai dan tepat waktu. Saya ucapkan pula banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam pengerjaan laporan praktikum ini terutama kepada dosen
pengampu mata kuliah Biokimia, Ibu Sri Hartati, M.Pd. dan Ibu Epa Paujiah, M.Si. serta Kak
Fitria Nurmala Dewi sebagai asisten praktikum. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua dan teman-teman semester 5C yang telah membersamai dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan laporan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Kurniati. 2020. Karakteristik Protein Ikan Sepat Rawa (Trichopodusthricopterus) Asal
Kalimantan Selatan yang Berpotensisebagai Antidiabetes. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
Vol. 5(1): 201-210
Ata, Stephanie. 2016. Isolasi Kolagen Dari Kulit dan Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus
pelamis). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences 2016 1(1): 27-30
Azah, A. Hanif. 2018. Perbedaan Kadar Total Protein Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Kuvet Plastik. Undergraduate thesis. Universitas Muhammadiyah Semarang
Hart Harold et al. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Indrawan, M Rasyid. 2016. Ekstraksi Gelatin Dari Kaki Ayam Broiler Melalui Berbagai
Larutan Asam dan Basa Dengan Variasi Lama Perendaman. J. Trop. Pharm. Chem. Vol
3(4): 313-321
Lukmana, Anang. 1976. Denaturasi Protein. Jurnal Kimia dan Kemasan. Vol.1(1): 1-12.
DOI:10.24817/jkk.v0i0.4853
Mirdayanti, Rina. 2018. Identifikasi Keratin Dari Ekstraksilimbah Bulu Ayam. Jurnal Ilmiah
Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya. Vol. 2(2): 33-36
Putri, Ariza. 2016. Analisis Kadar Albumin Ikan Sidat (Anguilla Marmoratadan Anguilla
Bicolor) dan Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Terbuka Pada Kelinci (Oryctolagus
cuniculus). GALENIKA Journal of Pharmacy. Vol. 2(2) :90-95
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia: Lipid. Jakarta: Universitas Indonesia
Rosaini, Henni. dkk. 2015. Penetapan Kadar Protein Secara Kjeldahl Beberapa Makanan
Olahan Kerang Remis (Corbiculla moltkiana prime.) Dari Danau Singkarak. Jurnal
Farmasi Higea. Vol 7(2): 120-126
Saputri, Gusti Rai, dkk. 2019. Penetapan Kadar Protein Pada Daun Kelor Muda Dandaun Kelor
Tua (Moringaoleifera L.) dengan Menggunakanmetode Kjeldahl. Jurnal Analis
Farmasi. Vol. 4(2): 108-116.
Saraswati, Indah. 2018. Panduan Praktikum Kimia. Yogyakarta : Deepublish
Sulistiana, Susi. 2019. Asam Amino dan Protein. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka
Wiyono, S. Anang. 2019. Efektivitas Gel Ekstrak Kasar Bromelin Kulit Nanas (Ananus
comosus L. Merr) Hasil Optimasi Formula Pada Tikus yang Dibuat Luka Memar. As-
Syifaa Jurnal Farmasi. Vol.11 (2): 112-123