Anda di halaman 1dari 5

HUKUM BISNIS

“BAB 13. Hukum Pajak dalam Bisnis”

Disusun Oleh :
Latifatul Choiriyah Umami ( 01115065 )
Regina Sisca Fortunata ( 01115008 )
Rida Silviatul Hidayah ( 01115094 )

Dosen Pengampuh:
Shergan Antonius, SE., M.SA.

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI


UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Tahun 2017
A. Pendahuluan
Pajak merupakan sebuah kewajiban dan harus dilaksankan oleh
masyarakat. Tentunya harus berdasar dengan asas asas hukum yang benar. Yang
meliputi asas keadilan, asas yuridis, asas kesesuaian dengan tujuan, asas
nondiskriminasi, asas ekonomi, dan asas kepastian hukum. Dengan memahami
asas hukum dalam peraturan perpajakan, pemerintah dan masyarakat diharap
mempunyai jaminan hukum yang tegas dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya dalam bidang perpajakn yang bermartabat sesuai dengan cita-cita
negara hukum.

B. Pengertian Pajak
Menurut KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 butir 1 menyatakan pajak
adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan diguakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

C. Fungsi Pajak
Pajak memiliki bebrapa fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Budgeter, merupakan fungsi penerimaan Negara untuk membiayai
pengeluaran negara yang terutang dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD)
2. Fungsi Regulerend, merupakan instrumen untuk mencapai tujuan tertentu
dalam ekonomi, dan budaya.
3. Fungsi Demokrasi, merupakan suatu fungsi sebagai wujud sistem gotong
royong termasuk pemerintah dan penggunaannya demi kesejahteraan
masyarakat.
4. Fungsi Redistribusi, Menekankan pada pemerataan pendapatan.

1
D. Sistematika Hukum Pajak di Indonesia
Hukum pajak terdiri atas hukum pajak material dan hukum pajak informal
yang dapat digambarkan sebagai berikut :

E. Subjek dan Objek Pajak


1. Subjek Pajak dan Objek Pajak pada Pajak Penghasilan (PPh)
 Subjek
a) Orang Pribadi
b) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan ayng
berhak : Badan dan atau Bentuk usaha Tetap
 Objek
a) Penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekoonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP), baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari Luar Indonesia yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan
dengan nama dalam bentuk apapun.

2
b) Penghasilan yang dapat dikenai pajak bersifat final seperti penghasilan
berupa bunga deposito, hadian undian, transaksi saham atau sekuritas
lainnya, penghasilan pengalihan harta, dan penghasilan tertentu
lainnya yagn diatur dengan atau berdasarkan peraturan pemerintah.
2. Subjek Pajak dan Objek Pajak pada Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan
Barang Mewah (PPNBM)
 Subjek yaitu Pengusaha Kena Pajak yang tidak termasuk pengusaha kecil
yang batasannya telah ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan,
yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak.
 Objek

3. Subjek Pajak dan Objek Pajak pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
4. Subjek Pajak dan Objek Pajak pada Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) Subjek Pajak dan Objek Pajak Bea Materai (Bea Materai)

F. Tarif Pajak
G. Sanksi Perpajakan
H. Kaitan Pajak dengan Bisnis

3
DAFTAR PUSTAKA

Silonde, A. A dan Wirawan B.I. 2017 Pokok-pokok Hukum Bisnis, Cetakan

ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai