Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

URGENSI BAHASA ARAB, PEMBAGIAN KATA DLM BAHASA ARAB


(ISIM, FIIL DAN HURUF)

Disusun Oleh:
MARTININGSIH
1927101020001

Dosen Pengampu : Riskun Iqbal, M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI AN NUR) LAMPUNG


TAHUN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena senantiasa
menganugerahkan segala Rahmat dan Hidayat – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas dalam penyusunan makalah ini tanpa satupun aral yang menghadang. Dalam makalah
ini, kalimah isim, fi'il, dan hurf dibahas lebih rinci sehingga dapat membantu para pembaca
untuk lebih memahami kaidah – kaidah tentang kalimah isim, fi'il, dan hurf.
Mudah – mudahan kehadiran makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para
pembaca. Saran, kritik, dan koreksi yang bersifat konstruktif dari para pembaca sangat kami
harapkan.

Waway Karya, 10 Juni 2020


Penulis,

sMARTININGSIH
                                                                                                                

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian kalimah..........................................................................................................3

2.2. Pembagian Kalimah........................................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan...................................................................................................................14

3.2. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi kaum
muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini menjadi wajar
karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga
menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu agama islam. Itulah sebabnya,
dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga
merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini yang
bukan pemeluk agama Islam.
Keunggulan bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian-pengertian
abstraknya, semantic precision (ketepatan makna), dan derivation (pembentukan kata turunan).
Maka, bukanlah suatu kebetulan jika al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, tetapi justru
karena kakayaan makna dan kesaksamaannya. Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan
Rasulullah Saw dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau
kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan:
“Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang
(rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]. Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu
sangatlah penting karena dari situlah bisa mempelajari bahasa arab dengan mudah. Selain itu,
mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an, artinya ; karena menurut
kaidah hukum Islam, mengerti Ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an
hukumnya fardlu ‘ain.
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan dan biasa
faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah Ilmu Nahwu harus dipelajari dan
difahami lebih didahulu dibanding ilmu yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu tidak akan pernah
dapat dipahami. Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il,
dan Huruf. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna
namun tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari kalimah isim ?
2. Apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il ?
3. Apa yang dimaksud dengan harf ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan kalimah isim.
2. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan kalimah fi’il.
3. Agar dapat memahami apa yang dimaksud dengan harf.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KALIMAH

‫ لفظ له معنى‬: ‫الكلمة‬


Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti .
Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan mengenai
istilah kalimah dalam bahasa indonesia. Barang kali kita masih terkesan dalam pelajaran
bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat adalah merupakan susunan dari kata kata. Akan
tetapi kalimah atau dapat juga disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam pembahasan
ini adalah mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa
Indonesia. Tadi telah kita jelaskan bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah
merupakan susunan kata, akan tetapi dalam bahasa Arab yang  dimaksud dengaan
kalimah/kalimat adalah berarti “kata” dalam bahasa Indonesianya. Sedangkan kalimah yang
tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah dengan kalimah lainya) hal itu dalam bahasa
Arab disebut “kalam atau jumlah”.
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna dan
sebagainya. Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita terhadap “kalimah”
dalam ilmu bahasa Arab. Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-
kata itu, adalah yang disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.

‫الجملة هي الكالم المفيد ويتألف من فعل وفاعل أو مبتداء وخبر‬


Artinya : Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang
tersusun dari fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar
Menurut Amiruddin,kalam dapat didefinisikan sebagaimana berikut:
ٌ ْ‫ اسم َوفِ ْع ٌل َو َحر‬: ٌ‫ اَ ْل ُمفِي ُد بِ ْال َوضْ ِع َوأَ ْق َسا ُمهُ ثَاَل ثَة‬, ُ‫ هو اَللَّ ْفظُ اَ ْل ُم َر َّكب‬: ‫اَ ْلكَاَل ُم‬
‫ف َجا َء لِ َم ْعنًى‬

Artinya:
“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya.
Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa
Arab, yang terbagi dalam tiga bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut kalam
apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:

a.       Diucapkan/dilafadzkan (ٌ‫) َم ْلفُوْ ظ‬, yaitu :

3
‫ُوف ال ِه َجائي ِة‬ ِ ‫صوْ ت ال ُم ْشتَ ِم ُل على بَع‬
ِ ‫ْض ال ُحر‬ َّ ‫ال‬
“Suara yang melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah”

b.      Disusun ( ٌ‫) ُم َر َّكب‬, yaitu :


‫ب ِم ْن َكلِ َمتَي ِْن فــا ْكثَ َر‬
َ ‫َما ت ََر َّك‬
“sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih dari pada dua,
yaitu tiga kalimat, empat dan seterusnya)”

c.       Difahami (‫ُمفِ ْي ٌد‬ ), yaitu:


ُ ‫ما أَفَا َد فائِ َدةً يَحْ س ُُن ال ُّس ُك‬
‫وت ِمن ال ُمتَ َكلِّ ِم َو السَّا ِم ِع َعلَيها‬
"Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya mutakallim
(pembicara) dan pendengar diam (tidak memberikan tanggapan)".
Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut sesuatu, maka
terdiamlah si sami' (orang yang mendengar). Dalam artian orang yang mendengar
mengerti atas apa yang diucapkan oleh orang yang berbicara, sehingga tidak
menimbulkan pertanyaan terhadap apa yang di sampaikannya itu.

d.      Berbahasa Arab ( ‫)وضْ ُع ْال َع َربِيَّة‬,


َ yaitu;
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata ‫الوضْ ع‬
َ  tersebut.
Yang pertama adalah ‫القَصْ ُد‬  artinya bahwa lafadz yang tersusun serta memberikan
pengertian sempurna itu "dimaksudkan" oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan

bahwa ‫ال َوضْ ع‬  itu maksudnya adalah َ ‫ال َوضْ ُع ال َعـ‬  artinya
‫ـربِ ُّي‬ bahwa lafadz yang
sudah tersusun dan memberikan pengertian sempurna tersebut sudah sesuai dengan
wadlo (peletakan makna) yang telah ditetapkan oleh orang Arab. Yang kedua, Sesuatu
yang sengaja diucapakan oleh orang yang berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang
yang lagi mengigau tidaklah termasuk dalam kalam. Sedangkan menurut ulama
Nahwu bahwa kalam adalah:

‫ َكالَ ُمهُ ْم لَ ْفظٌ ُمفِ ْي ٌد ُمسْــــــنَ ُد‬   .‫ اللَّ ْفظُ ْال ُمفِ ْي ُد ْال ُم ْف َر ُد‬: ُ‫َو ْالكلــ ِ َمة‬
Artinya:
“Kalam Menurut ulama Nahwu : adalah lafadz yang berfaedah serta dimusnadkan
dengan lafadz yang lain. Dan Kalimah adalah lafadz mufid yang tunggal”

4
2.2.     PEMBAGIAN KALIMAH
.‫ وحرف‬, ‫ وفعل‬, ‫ إسم‬: ‫تنحصر الكلمات فى ثالثة أنواع‬
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.
1.      Kalimah Isim
Kalimah isim mempunyai pengertian :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup,
tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada, Fuad Ni’mah
menguraikan definisi Isim sebagai berikut:

ْ‫ت أَوْ َجمـــــا َ ٍد أَو‬


ٍ ‫ـان أَوْ َحيَــــــ َوا ٍن أَوْ نَبَــــــا‬ َ ‫اَإْل ِ ْسـ ُم هُـ‬
ٍ ‫ـو ُكــلُّ َكلِ َمــــ ٍة تَـــ ُدلُّ َعلَى إِ ْن َســــ‬
‫صفَـــ ٍة أو َمعْــن ًى ُم َج َّر ٍد ِمنَ ال َّزمـَــا ِن‬ ِ ْ‫ َمـــــكا َ ٍن أَوْ زَ مــــا َ ٍن أو‬.
 Artinya:
“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan, benda,
tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”
Contoh:

·         Nama orang, seperti: ‫أَرْ مـَـان‬  (Arman), ‫اط َمة‬


ِ َ‫ف‬  (Fatimah),‫ فرحــان‬  (Farhan), ‫عارفة‬
(Arifah),   ‫( مسلمـــة‬Muslimah),   ‫ يو سف‬ (Yusuf), dan lain-lain.

ٌ ‫( َس َم‬ikan),
·         Nama binatang, seperti: ‫ك‬ ٌ‫( َجا ُموْ س‬kerbau), ‫( فَأْ ٌر‬tikus), dan lain-lain.
ٌ ِ‫فِ ْلف‬  (cabe), ‫ض ٌر‬
·         Nama tumbuhan, seperti: ‫ل‬ َ ‫ ُخ‬ (sayuran), ‫( مو ٌز‬pisang), dan lain-lain.
·         Nama benda, seperti: ٌ‫ َمحْ فَظَــة‬  (tas), ٌ‫ ِكتَــاب‬ (buku), ‫ قَلَ ٌم‬ (pulpen), ‫ِم ْم َســ َحة‬
َ َ‫ ِم ْسط‬ (penggaris), dan lain-lain.
(penghapus),ٌ‫رة‬

·         Nama tempat, seperti: ْ َ‫ ف‬ (kelas),ٌ‫ ُغرْ فَــة‬ (kamar), ٌ‫ َم ْد َر َســة‬ 


‫ َح َّما ٌم‬  (toilet), ‫صــ ٌل‬
(sekolah),ٌ‫ َم ْكتَبَة‬ (perpustakaan), dan lain-lain.

·         Nama gelar, seperti: ٌ‫ ُمهَ ْن ِدس‬ (insinyur), ‫ ُد ْكتُــوْ ٌر‬ (Doktor), ٌ‫ ُمـ ِد ْي ٌر َم ْد َر َسـة‬  (Kepala
Sekolah), ْ‫ َرئِس‬  (ketua), dan lain-lain.
·         Nama kota, seperti, (Mesir), ‫( ُسـوْ َكابُوْ ِم ْى‬Sukabumi), ‫ َجا َكرْ تَا‬  (Jakarta), ْ‫نُــوْ نُــــو‬
(Nunu), dan lain-lain.

5
·         Nama negara, seperti: ‫ر ْي ًكا‬
ِ ‫ اَ ْم‬ (Amerika), َّ ‫اِ ْن ُدوْ نِ ْي ِس‬  (Indonesia), ٌّ‫ َع َربٌ َسـعُوْ ِدي‬ 
‫ي‬
(Arab Saudi), ‫فَلِيْستِ ْينَا‬  (Palestina), dan lain-lain.
Dalam sebuah struktur jumlah, dimana isim masuk didalamnya, maka ia dapat
dikenali dengan ciri-ciri berikut:

·         Berakhiran kasroh, seperti ِ ‫أنــا في البَ ْي‬,


‫ت‬ kata ‫ت‬
ِ ‫الــبي‬  adalah isim. Isim dapat
berakhiran kasrah, antara lain disebabkan oleh huruf-huruf khafadh dan huruf qasam
(sumpah).
ُ ‫ َو ْال َك‬,‫ َو ْالبَا ُء‬, َّ‫ َورُب‬, ‫ َوفِي‬,‫ َو َعلَى‬,‫ َوع َْن‬,‫ َوإِلَى‬,‫ َو ِه َي ِم ْن‬,‫ض‬
,‫اف‬ ِ ‫ُوف اَ ْل َخ ْف‬
ِ ‫َو ُحر‬
‫َوالاَّل ُم‬
“Adapun huruf khafadh ialah: huruf mim (dari), huruf ila (ke/kepada/sampai), huruf
'an (daripada), huruf  'ala (atas), huruf fi (pada/didalam), huruf rubb (berapa banyak)
huruf ba (dengan), huruf kaf (seperti), huruf lam (untuk/bagi/milik).”

‫ َوالتَّا ُء‬,‫ َو ْالبَا ُء‬,‫ َو ِه َي اَ ْل َوا ُو‬,‫ُوف اَ ْلقَ َس ِم‬


ُ ‫َو ُحر‬
“Adapun huruf qasam (sumpah) adalah: Huruf waw (Demi), Huruf ba (Demi), dan
Huruf ta (Demi)”.

·         Berakhiran tanwin, seperti ً‫جال‬


ُ ‫َر‬ ُ
‫رأيت‬, kata  ً‫ رجــال‬merupakan isim.

·         Diawali dengan alim lam, seperti ْ َ‫الشمسُ شرق‬, kata ُ‫الشمس‬  adalah isim karena ia
‫ت‬
diawali dengan alif lam.

·         Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ُ ْ‫نَظَر‬, karena ‫ إلى‬merupakan
‫ت إلى السماء‬
huruf jar, maka kata setelahnya yaitu ‫السماء‬  adalah isim.
·         Di dahului huruf nida’, seperti ‫ يا رمحمـــ ُد‬, kata ‫محمــد‬   merupakan isim, karena ia
didahului oleh huruf nida, yaitu ‫ يا‬.

2.      Kaliamah Fi’il (kata kerja)


Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu
tertentu.[8] Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang menunjukkan
suatu makna yang berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang, dan yang akan
datang). 

ِ ْ‫اَ ْلفِــعْــ ُل هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة تَـــــ ُدلُّ َعلَى حُــ ُدو‬.
ٍ ‫ث َشي ٍْئ فِى َز َم ٍن خَ ا‬
‫ص‬

6
 “fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.”

Contoh:                                                

Bekerjalah ‫اُ ْف ُعــ ْل‬ Sedang/akan ‫يَ ْفــ ُعــ ُل‬ Telah bekerja ‫فَــ َعــ َل‬
bekerja

Pembahasan mengenai fi’il (kata kerja)


A.    Fi’il Madhi
·         Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau
peristiwa pada waktu lampau (past tense).
·         Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya

َ ‫( َكـت‬telah menulis), َ‫ــرأ‬


mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬ َ َ‫( ق‬telah membaca).
·         Bentuk        
No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan

1 ‫هُـ َو‬ َ ‫َكت‬


‫َب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـا‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ ا‬pada huruf terakhir
3 ‫هُـ ْم‬ ْ‫َكتَبُـو‬ Mereka (lk) telah menulis + ْ‫ ـــُو‬pada huruf
terakhir
4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ْ َ‫َكتَب‬
‫ـت‬ Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf
+ ‫ـت‬
terakhir
5 ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ ـتـَا‬pada huruf
terakhir
6 َّ ُ‫ه‬
‫ـن‬ َ‫َكتَ ْبـن‬ Mereka (pr) telah menulis + َ‫ ـْــن‬pada huruf
terakhir
7 َ‫اَ ْنـت‬ َ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis + َ‫ ـْــت‬pada huruf
terakhir
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُمـَا‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ ـْــتُ َمـا‬pada huruf
terakhir
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َكتَ ْبتُـ ْم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ ـْــتُ ْم‬pada huruf
terakhir

7
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis +‫ت‬
ِ ‫ ـْـ‬pada huruf
terakhir
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ ـْتُ َمـا‬pada huruf
terakhir
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َّ ُ‫َكتَ ْبت‬
‫ـن‬ Kalian (pr) telah menulis َّ ُ‫ ـْـت‬pada huruf
+ ‫ـن‬
terakhir
13 ‫اَنَـا‬ ُ ‫َكتَب‬
‫ْـت‬ Saya telah menulis ُ ْ‫ ـ‬pada huruf
+ ‫ــت‬
terakhir
14 ‫نَحْ ُن‬ ‫َكتَبْـنَا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ ــْـنَـا‬Pada huruf
terakhir
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir

itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata َ ‫َكـت‬
‫َـب‬ (kataba),
ada 14 bentuk
Contoh fi’il Madhi

‫ خلق‬ : telah menciptakan


‫كتب‬  : telah menulis
B.     Fi’il Mudore’i
·         Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi
(present tense) atau akan terjadi (future tense).
·         Ciri/ tandanya:

1. Dapat dimasuki huruf sin ‫ س‬dan saufa َ‫ َسوْ ف‬contoh: ‫ َسوْ فَ يَ ْشـهَ ُد‬,‫َسيَ ْشـهَ ُد‬
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ُ ‫ت (اَنَي‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬
)‫ْت‬ yang
disebut huruf mudhara’ah
Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ُ‫ْأذهَـب‬ ‫ي‬ َ‫ يَ ْذهَبُــون‬,‫ـان‬ِ َ‫ يَ ْذهَب‬, ُ‫يَ ْذهَـب‬


‫ن‬ ُ‫ن َْذهَـب‬ ‫ت‬ َ‫ ت َْذ ِه ْبــن‬,‫ ت َْذهَبَــا ِن‬, ُ‫ت َْذهَـب‬

3. Dapat dimasuki huruf َ‫( ال‬tidak)


Contoh:

ِ ْ‫ الَ يَض‬,‫ الَ يَ ْشـهَ ُد‬, ُ‫الَ يَ ْذهَـب‬


‫ـرب‬
8
·         Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya.
Contoh

No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak perubahan


1 ‫ُـو‬
َ ‫ه‬ ِ ْ‫يَض‬
ُ‫ـرب‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul
2 ‫هُ َمـا‬ ‫يَضْ ِربَـا ِن‬ Keduanya (lk) sedang/ ….َ‫ا ِن‬ Akhir kata
akan memukul
3 ‫هُـ ْم‬ َ‫يَضْ ِربُـون‬ Mereka (lk) sedang/ …ُ َ‫وْ ن‬ Akhir kata
akan memukul
4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ِ ْ‫تَض‬
ُ‫ـرب‬ Dia (pr) sedang/ akan َ‫…ت‬. Awal kata
memukul
5 ‫هُ َمـا‬ ‫تَضْ ِربا ِن‬ Keduanya (pr) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
6 َّ ‫ه‬
‫ُـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫يَض‬ Mereka (pr) sedang/ َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan akhir
akan memukul
7 َ‫اَ ْنـت‬ ِ ْ‫تَض‬
ُ‫ـرب‬ Kamu (lk) sedang/ َ‫…ت‬ Awal kata
akan memukul
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربا ِن‬ Kalian (lk) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربُوْ ِن‬ Kalian (lk) sedang/ َ‫ت…ُوْ ن‬ Awal dan akhir
akan memukul
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ َ‫ـربِ ْين‬
ِ ْ‫تَض‬ Kamu (pr) sedang/ َ‫تَ …بِ ْين‬ Awal dan akhir
akan memukul
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربَا ِن‬ Kalian (pr) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫تَض‬ Kalian (pr) sedang/ َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan akhir
akan memukul
13 ‫اَنَـا‬ ِ ْ‫اَض‬
ُ‫ـرب‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
memukul
14 ُ‫نَحْ ن‬ ِ ْ‫نَض‬
ُ‫ـرب‬ Kami, kita sedang/ َ‫……ن‬ Awal kata
akan memukul

9
C.     Fi’il Amr (kata kerja perintah)
·         Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan
·         Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :

ْ‫اُ ْكتُب‬ Tulislah ‫اِ ْقـــ َر‬ Bacalah ْ َ‫اِحْ ف‬


‫ظ‬ Hafalkan
·         Cara
‫ْء‬
membuat
a.       Dari Fi’il madhi,
b.      Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c.       Huruf akhir diberi harakat sukun
d.      Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(‫)ْــ‬
maka ditambah dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang tak perlu ditulis
harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar

‫يَ ْذهَـــــ‬ ُ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْاذهَـب‬


ُ‫ب‬
1 2 3 4
Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu
No Dhamir F. Amar Arti Perubahan
1 ‫هُــ َو‬ — —

10
2 ‫هُـ َمـا‬ – — —
3 ‫هُــ ْم‬ – — —
4 ‫ِهـ َي‬ – — —
5 ‫هُ َمـا‬ – — —
6 ‫ـن‬َّ ُ‫ه‬ – — —
7 َ‫اَ ْنـت‬ ْ‫اُ ْكـتُب‬ Memukullah kamu (lk) Asli
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Memukullah kalian (lk) …..َ‫ا‬
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫اُ ْكـتُبُـوْ ا‬ Memukullah kalian (lk) ….ُ ْ‫و‬
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Memukullah kamu (pr) ….ِ ْ‫ي‬
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Memukullah kalian (pr) …َ‫تَـا‬
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َ‫اُ ْكـتُ ْبـن‬ Memukullah kalian (pr) ….ْ‫ِن‬
13 ‫اَنَــا‬ – — —
14 ُ ْ‫نَح‬
‫ـن‬ – — —

Contoh

ْ‫= اُ ْد ُخــــــــــــــــــــــــــل‬masuklah                           ْ‫ إِجْ لِس‬ =duduklah


ْ‫= اُ ْخــــــــــــــــ رُج‬keluarlah                            ‫ اِرْ فَــــــــــــــــ ْع‬    =angkatlah

3.      Kalimah Harf/Huruf


Mengenal huruf hijaiyyah

‫ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي‬
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa  harf adalah kata yang tidak bisa dipahami
maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini
tidak akan kata  memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain.
Dengan makna yang serupa, definisi lain mengatakan, sebagai berikut:

‫ْس لَهَا َمعْن ًى إِاَّل َم َع غَـي ِْرهَا‬ ُ ْ‫اَ ْل َحــر‬.


َ ‫ف هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة لَي‬
Artinya:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan
kata lain.”

11
Contoh:

Dari‫ ِم ْن‬     : dalam kalimat:

ِ ‫ْالبَ ْي‬
Saya keluar dari rumah ‫ت‬ َ‫ اَنَا اَ ْخ ُر ُج ِمن‬: 
Ke‫لى‬
َ ِ‫ ا‬       : dalam kalimat:
ْ ُ‫ْاال‬
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ‫ستَا ِذ‬ َ ‫هُ َو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت‬  : 
‫َاب اِل َى‬
Dalam‫ى‬
ْ ِ‫ ف‬  : dalam kalimat:
ِ ‫ْال َمس‬
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ‫ْج ِد‬ ‫تَ ْق َرأُ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى‬  :
Depan ‫ امام‬ : dalam kalimat:

‫اجلس امام الفصل‬     


Saya duduku di depan kelas  

Dan ‫و‬  : dalam kalimat:


‫رسول هللا هو جدحسن و حسين‬
Jangan  ‫ ال‬: dalam kalimat :

‫ال تشرب بالقيام‬


Jika  ‫ان‬ : dalam kalimat :
‫فرخت‬, ‫ان فرحتم‬
Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau
lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri
tanpa disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna
sempurna yang dapat dipahami.

‫ ِم ْن‬         : Dari         ‫ ع َْن‬       : Dari                                       ‫ بِـ‬         : Dengan

‫ إِلَى‬       : Ke            ‫لِـ‬           : Milik, Kepunyaan                 ‫ َكا‬          : Seperti

‫ َعلَى‬       : Di atas       َّ‫ رُب‬     : Betapa banyak, acapkali       ‫ فِي‬        : Di dalam

‫ال‬        : Jangan   ‫ان‬        : Jika

12
13
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir
(kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu,
kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara
kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab,
tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa
Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya,
jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan
kalimat ‫ يكتب‬ dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang
laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat
‫ تكتب‬saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti.  Lafadzh sendiri meliputi Al
Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian).  Maksud dari
berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu  yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan
yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai
dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat  terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

14
3.2. SARAN
Penulis berharap dengan makalah ini bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang apa itu kalimah isim, fi'il, dan hurf .

15
DAFTAR PUSTAKA

A. Amiruddin, Tata Bahasa Arab (Surabaya: Al-Ihsan, 1992), hal 3.


A. Amiruddin, Tata Bahasa Arab, hal 4.
Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-ayat Hukum Dalam Al-
Qur’an  (Jakarta: Penamadani, 2008), hal 157.
Ghaziadin Djupri, Ilmu Nahwu Praktis. Surabaya: Apollo, Tanpa tahun, hal 10.
Diposting 24th December 2016 oleh Anonymous

16

Anda mungkin juga menyukai