Regita Widya Pramesti - Lap Transpirasi
Regita Widya Pramesti - Lap Transpirasi
BIOLOGI
LAPORAN RESMI
Transpirasi
21033010013
Paralel A/ Kelompok B
FAKULTAS TEKNIK
SURABAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
Transpirasi dari daun ditentukan oleh dua faktor utama yaitu: 1) selisih konsentrasi
uap air antara ruang udara dalam daun dan udara luar, dan, 2) hambatan difusi.
Volume ruang udara dalam daun sangat kecil, namun permukaan penguapan daun itu
sendiri relative besar. Berbeda dengan volume ruang udara dalam daun, luas
permukaan penguapan pada daun dapat mencapai 7 sampai 30 kali luas permukaan
daun. Ratio yang besar antara luas permukaan dan volume menyebabkan cepat
terjadinya kesetimbangan uap di dalam daun (Advinda, 2015).
1.1 Tujuan
1. Mempelajari transpirasi dan faktor penyebab terjadinya.
2. Mengidentifikasi pengaruh keadaan lingkungan terhadap proses transpirasi
tumbuhan.
1.2 Manfaat
1. Mengetahui mekanisme transpirasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya.
2. Memahami perbedaan laju transpirasi tiap tumbuhan terhadap lingkungan
sekitarnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk
pipih bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis.
Berkaitan dengan itu, daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk
pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya
(Sumardi, 2010).
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula,
dan lentisel. Sekitar 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata,
paling besar peranannya dalam transpirasi. Sebagian besar air yang diserap tanaman
ditranspirasikan (Indradewa, 2011).
Transpirasi mempunyai peran besar dalam mengatur berbagai kondisi dalam tubuh
tumbuhan dan lingkungan sekitarnya. Bagi tumbuhan transpirasi mempunyai pengaruh
besar terhadap :
1. Pengankutan air dan hara tanah
2. Pengaturan suhu lingkungan luar dan dalam tubuh tumbuhan
3. Proses absorbsi air dan hara tanah
(Nuri Handayani, 2010)
Peran transpirasi pada tumbuhan sangat banyak namun yang terpenting adalah
untuk melepas energi yang diterima dari radiasi matahari. Energi matahari yang
digunakan untuk fotosintesis hanya 2% atau kurang, sehingga selebihnya harus
dilepaskan ke lingkungan, baik dengan pancaran, hantaran secara fisik dan sebagian
besar untuk menguapkan air. Ion K sangat berpengaruh terhadap kemungkinan keluar
masuknya bahan terlarut kesel penutup, sehingga terjadi perubahan permeabilitas
pada membrannya. Adanya faktor dalam tumbuhan maka penyerapan air hampir
setara denga transpirasi air cukup (Haryanti S. &., 2009).
Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor
dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya
stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar antara lain kelembapan,
suhu, cahaya, angin, dan kandungan air. Semakin banyak jumlah daun maka semakin
banyak pula jumlah stomatanya, sehingga menyebabkan semakin besar pula
transpirasinya. Luas daun juga berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini
dikarenakan daun yang luas akan memiliki stomata yang banyak, sehingga
mengakibatkan tingginya laju transpirasi (Papuangan, 2014).
Stomata adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan
yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel
penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel
epidermi lainya yang disebut sel tetangga. Peran sel tetangga dalam perubahan
osmotik yaitu menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Letak sel
penutup sama tinggi dengan pemukaan epidermis yang disebut penerofor, atau lebih
rendah dari permukaan epidermis disebut kriptofor, sedangkan sel penutup yang lebih
tinggi dengan permukaan epidermis disebut tipe menonjol (A’yuningsih, 2017).
3.1.1 Bahan :
1) Daun Trembesi
2) Daun Kersen
3) Daun Belimbing Wuluh
4) Minyak
5) Aquades
3.1.2 Alat :
1) Stopwatch
2) Pipet
3) Gelas ukur 10 mL
Masukkan
Masukkan potongan tumbuhan ke dalam gelas
minyak goreng
ukur berisi akuades dan pastikan pangkal ujung
3 tetes dengan
terkena akuades
pipet tetes
Masukkan
Menambahkan bahan lain ke dalam gelas ukur
minyak goreng berisi akuades dengan pipet tetes
3 tetes
1. Air + 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Minyak
(Kontrol)
2. Air + 0 0 0 0 0,1 0,1 0,2 22,25 0,2225
Minyak + mL mL mL
Trembesi
3. Air + 0 0 0 0,1 0,2 0,2 0,3 105,25 1,0525
Minyak + mL mL mL mL
Kersen
4. Air + 0 0 0 0 0,1 0,2 0,2 24,5 0,245
Minyak + mL mL mL
Belimbing
Wuluh
4.2 Tabel Hasil Perhitungan Kecepatan Transpirasi
No. Luas Permukaan Daun Luas Permukaan Daun Luas Permukaan Daun
Trembesi Kersen Belimbing
1.
luas permukaan daun III luas permukaan daun III luas permukaan daun III
sebesar 8,25 cm sebesar 35 cm sebesar 6,75 cm
0,25
VOLUME (ml)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
10 menit 20 menit 30 menit 40 menit 50 menit 60 menit
WAKTU
PEMBAHASAN
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari tanaman melalui
stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi penting bagi tumbuhan karena
berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral,
mengatur suhu tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel . Sekitar 80% air yang
ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata.
Dari hasil percobaan daun trembesi, daun kersen, dan daun belimbing wuluh
dapat diamati bahwa terjadi pengurangan volume air dalam gelas ukur. Berbeda
dengan sampel kontrol yang tidak terjadi perubahan volume air sama sekali meskipun
diletakkan di tempat yang sama dan juga diberi cahaya yang sama dengan percobaan
ketiga sampel daun. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan menterap isi dari gelas
ukur percobaan yaitu air dan minyak.. Namun air yang diserap tiap tumbuhan tersebut
akan menguap melalui stomata daun karena proses transpirasi hanya untuk
menurunkan suhu tumbuhan dari panasnya radiasi sinar matahari.
Banyaknya air yang diuapkan tiap-tiap tanaman mempunyai jumlah kehilangan air
dengan jumlah volume yang berbeda-beda. Hal itu dikarenakan tiap tanaman memiliki
struktur morfologi yang berbeda-beda baik bentuk daun, lebar daun, besar batang, dan
lain-lain. Faktor dari dalam maupun luar juga dapat mempengaruhi transpirasi dengan
berbeda di setiap tanaman.
KESIMPULAN
1. Transpirasi merupakan proses penguapan air pada tumbuhan yang berperan untuk
menjaga suhu tubuh, membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral,
dan mengatur turgor optimum di dalam sel.
2. Stomata sangat berpengaruh pada mekanisme transpirasi.
3. Luas penampang daun atau luas permukaan daun yang merupakan tempat dari
stomata tersebut sangat berpengaruh juga bagi transpirasi.
4. Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam
antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya
stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar antara lain kelembapan,
suhu, cahaya, angin, dan kandungan air. Semakin banyak jumlah daun maka semakin
banyak pula jumlah stomatanya, sehingga menyebabkan semakin besar pula
transpirasinya. Luas daun juga berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini
dikarenakan daun yang luas akan memiliki stomata yang banyak, sehingga
mengakibatkan tingginya laju transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanti, S. &. (2009). Optimalisasi Pembukaan Porus Stomata Daun Kedelai (Glycine max (L)
Merril) Pada Pagi Hari dan Sore. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Diponegoro.
Haryanti, S. (2010). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman
Dikotil dan Monokotil . Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. XVIII, No. 2 .
Lestari, E. G. (2006). Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan pada
Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti dan IR 64. Biodeversitas, Volume 7, Nomor 1,
Halaman: 44-48.
Nuri Handayani, S. (2010). Buku Kantong Biologi SMA. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Papuangan, N. N. (2014). Jumlah dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan Di Kota
Ternate. Jurnal Bioedukasi, Vol 3. No 1 : 287-292.
Simanjuntak, E. T. (2013). Alat Pengukur Laju Transpirasi pada Daun Berbasis Mikrokontroler.
Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Hasil perhitungan
𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒂𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 (𝒎𝒍)
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 = = ⋯ 𝒎𝒍/𝒄𝒎𝟐
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒖𝒏 (𝒄𝒎𝟐 )
0,1
= 0,449
0,2225
0,2
= 0,899
0,2225
0,1
= 0,095
1,0525
0,2
= 0,190
1,0525
0,3
= 0,285
1,0525
0,1
= 0,408
0,245
0,2
= 0,816
0,245
LAMPIRAN