Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 20

Disusun untuk memenuhi tugas: Pendalaman PKK II

Mata kuliah: Keperawatan Medikal Bedah

Dosen pengampu: Septian Mixrova Sebayang, S.Kep., Ns., M.Kep

Anggota Kelompok :

1. Nur Khoerotun Nisa (190103065)


2. Prawesty Desy Nugraheni (190103070)
3. Puput Yulianingrum (190103072)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2021
1. Apakah tanda dan gejala pada kanker koloretal yang dialami Tn. L?
Tanda dan gejala :
 Nyeri abdomen
 Perut kencang
 Adanya sel darah merah dalam feses
 Tidak BAB dalam 4 hari
 TTV :
TD : 120/74
N : 110
RR : 24x
S : 38C
 Perut kencang dan sedikit besar
 Bunyi usus bernada tinggi dikuadran atas
 Palpasi perut ringan menyebabkan rasa sakit
 Hasil Lab darah Hgb 6,8 g/Dl dan HCT 20%
 CT scan mengungkapkan kantong gas dan cairan dikolon asendens dan 2 tumor
berukuran sedang di transversal usus besar
2. Pada kanker kolorektal dengan stadium berapakah yang dialami oleh Tn. L? Apakah
pengobatan yang direkomendasikan pada stadium ini?
Jawab :
Pada kanker kolorektal Tn. L mengalami kanker stadium 3. Pengobatan yang
direkomendasikan yaitu dengan melakukan kemoterapi. Pemberian obat yang bertujuan
untuk menyusutkan sel kanker.
3. Yang mana pemeriksaan diagnostik yang paling difokuskan? Apakah pemeriksaan
diagnostik yang diharapkan untuk dilakukan?
Jawab :
Pemeriksaan diagnostik yang paling difokuskan adalah pada diagnosa pertama yaitu
nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis dikarenakan adanya kantong gas dan cairan
dikolon asendens dan 2 tumor berukuran sedang di transversal usus besar, karena hal
tersebut yang menyebabkan adanya nyeri abdomen dan terjadinya konstipasi.
4. Berdasarkan data pengkajian, apa diagnosa keperawatan prioritas pada pasien? Apakah
ada masalah kolaboratif pada pasien?
Jawab :
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Konstipasi b.d Penurunan motilitas gastrointestinal
c. Resiko defisit nutrisi d.d Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
5. Apakah intervensi keperawatan pada pasien dengan stadiumnya?

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


(SLKI) (SIKI)
1. Nyeri akut b.d agen Tingkat nyeri (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
pencedera fisiologis d.d Setelaah dilakukan Intervensi Observasi :
mengeluh nyeri, tampak keperawatan selama 2x24 jam,  Identifikasi skala nyeri
meringis. (D.0077) maka diharapkan tingkat nyeri  Identifikasi faktor yang
menurun. memperberat dan
Dengan kriteria hasil : memperingan nyeri
 Keluhan nyeri menurun Terapeutik :
 Meringis berkurang  Berikan teknik non
farmakologis untuk
menguangi rasa nyeri.
 Fasilitasi istirahat dan
tidur.
 Pertimbangankan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi :
 Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat.
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
 Pemberian analgetik, tidak
perlu.
2. Konstipasi b.d Penurunan Eliminasi fekal (L.04033) Manajemen konstipasi
motilitas gastrointestinal Setelaah dilakukan Intervensi (I.04155)
d.d pengeluaran fases keperawatan selama 2 x 24 Mengidentifikasi dan
lama dan sulit (D.0149) jam, maka diharapkan mengelola pencegahan dan
Konstipasi akan membaik. mengatasi sembelit atau
Dengan kriteria hasil: imfaksi.
 Kontrol pengeluaran fases Tindakan :
meningkat Observasi
 Nyeri abdomen menurun  Periksa tanda dan gejala
konstipasi
 Perika pergerakan usus,
karakteristik feses.
 Identifikasi faktor resiko
konstipasi
 Monitor tanda dan gejala
ruptur usus dan / atau
peritonitis.
Terapeutik
 Anjurkan diet tinggi serat
 Lakukan masase abdomen,
jika perlu
 Lakukan efakuasi feses
secaa manual jika perlu
 Berikan enema atau
irigasi, jika perlu.
Edukasi
 Jelaskan etiologi masalah
dan alasan tindakan.
 Anjurkan peningkatan
asupan cairan, jika tidak
ada kontraindikasi.
 Latih buang air besar
secara teratur
 Ajarkan cara mengatasi
konstipasi/inspaksi.
Kolaborasi
 Konsultasi dengan tim
medis tentang
penurunan/peningkatan
frekuensi suara usus
 Kolaborasi penggunaan
obat pencahar jika perlu
3. Resiko defisit nutrisi d.d Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Ketidakmampuan Setelaah dilakukan Intervensi Mengidentifikasi dan
mengabsorpsi nutrien keperawatan selama 2 x 24 mengelola asupan nutrisi yan
(D.0032) jam, maka diharapkan status seimbang.
nutrisi meningkat, menurun Tindakan :
dan membaik. Observasi
Dengan kriteria hasil :  Identifikasi status nutrisi
 Porsi makanan yang  Monitor asupan makanan
dihabiskan meningkat  Monitor berat badan
 Nyeri abdomen menurun Terapeutik
 Berat badan membaik  Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
 Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan jika perlu
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk jika
mampu
Kolaborasi
 Pemberian medikasi
sebelum makan ( misal
pereda nyeri, antiemetik)
jika perlu.
 Kolaborai dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika
perlu.

Anda mungkin juga menyukai