Anda di halaman 1dari 24

KEMUMCULAN, TIPE, SIFAT,

SIKAP DAN GAYA PEMIMPIN


PEMERINTAHAN
Dr. Khairul Rahman, S.Sos., M.Si
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Riau
khairul.ip@soc.uir.ac.id
PENGANTAR

• SUATU PENGANTAR “KEMUNCULAN PEMIMPIN PEMERINTAHAN”


• TIPE KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
• SIFAT PEMIMPIN PEMERINTAHAN
• SIKAP PEMIMPIN PEMERINTAHAN
• PENGEMBANGAN GAYA KEPEMIMPINAN
KEMUNCULAN PEMIMPIN

• Ada tiga teori yang menjelaskan kemunculan pemimpin:


1. TEORI GENETIS = pemimpin tidak dipersiapkan/dibuat, akan tetapi lahir jadi
pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahir (deterministis)
2. TEORI SOSIAL = Tidak terlahirkan begitu saja seorang pemimpin harus disiapkan,
dididik, dan dibentuk. Setiap orang bisa menjadi pemimpin.
3. TEORI EKOLOGIS atau SINTESIS = Reaksi dari teori genetis dan social. Seseorang
akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak lahir dia telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, dan bakat ini dikembangkan melalui pengalaman dan usaha
Pendidikan yang sesuia dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.
KEMUNCULAN PEMIMPIN PEMERINTAHAN

• Kemunculan pemimpin pemerintahan pada hakekatnya adalah pemimpin yang harus


DISIAPKAN apakah melalui jalur Pendidikan, pelatihan, pengalaman. Sementara bakat-
bakat alami yang dimiliki seseorang merupakan proses alamiah yang hadir dengan
sendirinya sebagai pendukung proses pemerintahan, sehingga tidak menolok teori
genetis.
• Kebutuhan akan pemerintahan dan perkembangan pemerintahan menuntut seorang
pemimpin pemerintahan hadir tidak dengan sendirinya namun harus disiapkan melalui
jalur-jalur yang dapat dipercaya secara sadar, terencana dan sistematis.
• Maka kesuksesan pemimpin pemerintahan akan sangat ditentukan sejauh mana
pemimpin mau belajar (kemauan) dan usaha nyata. “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-
Ra'd:11).
TIPE KEPEMIMPINAN

• Proses kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang pemimpin


mempunyai sifat, kebiasaan, tempramen, waktak dan keperibadian
sendiri yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gaya
membedakan dirinya dari orang lain.
• Gaya atau Style hudupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinan, sehingga muncul beberapa tipe kepemimpinan
terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan.
TIPE KEPEMIMPINAN BERDASARKAN POLA

• Berdasarkan tiga pola dasar yakni berorinetasi tugas, berorinetasi hubungan kerja dan berorinetasi hasil
yang efektif , W. J Reddin 1982 (lihat Kartono 1983:35) menentukan delapan tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Tipe deserter (pembelot)
2. Tipe birokrat
3. Tipe misionaris (missionary)
4. Tipe developer
5. Tipe otokrat
6. Benevolent autocrat (otokrat yang bijak)
7. Tipe compromiser (kompromis)
8. Tipe eksekutif
1. TIPE DESERTER 2. TIPE BIROKRAT 3. TIPE MISIONARIS
Sifatnya: Sifatnya: Sifatnya:
1. Bermoral rendah 1. Correct 1. Terbuka
2. Tidak memiliki rasa 2. Kaku 2. Penolong
keterlibatan 3. Patuh pada 3. Lembut hati
3. Tanpa pengabdian peraturan & norma 4. Ramah tamah
4. Tanpa loyalitas dan 4. Cermat
ketaatan 5. Disiplin
5. Sukar diramalkan 6. Keras
7. Manusia organisasi
4. TIPE DEVELOPER 5. TIPE OTOKRAT 6. BENEVOLENT AUTOCRAT
Sifatnya: Sifatnya: Sifatnya:
1. Kreatif 1. Keras 1. Lancar
2. Dinamis 2. Diktatoris 2. Tertib
3. Inovatif 3. Menang sendiri 3. Ahli mengorganisir
4. Memberikan/melim 4. Keras kepala 4. Rasa keterlibatan
pahkan wewenang 5. Sombong besar
5. Percaya pada 6. Bandel
bawahan
7. TIPE COMPROMISER 8. TIPE EKSEKUTIF
Sifatnya: Sifatnya:
1. Plintat-plintut 1. Bermutu tinggi
2. Cendrung Mengikuti angin 2. Dapat memberikan
3. Tidak mempunyai motivasi yang baik
keputusan 3. Berpandangan jauh
4. Berpandangan pendek dan 4. Tekun
sempit
TIPE KEPEMIMPIN SECARA UMUM
1. TIPE KARISMATIK = memiliki inspirasi, integritas, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian.
2. TIPE PATERNALISTIK = terlalu melindungi, kurang/jarang memberikan kesempatan, bersikap maha tahu-maha benar
3. TIPE MILITERISTIK = otoriter, banyak menggunakan perintah, menghendaki kepatuhan mutlak, disiplin dan kaku, dll
4. TIPE OTOKRATIS/OTORITATIF = kekuasaan dan paksaan, pemain tunggal, merajai situasi, tanpa berkonsultasi.
5. TIPE LAISSER FAIRE = membiarkan, sekadar symbol, tidak ada wibawa dan tidak bisa mengontrol bawahannya.
6. TIPE POPULISTIK = membangun solidaritas rakyat, berpegang teguh kepada nilai-nilai masyarakat tradisional
7. TIPE ADMINISTRATIF/EKSEKUTIF = tekun, bermutu tinggi, berorientasi pada tugas
8. TIPE TRANSAKSIONAL = menekankan pada transaksi, melibatkan pertukran yang dihargai baik politik, ekonomi, & psk
9. TIPE TRANSFORMASIONAL = kepercayaan, menginspirasi, memotivasi, bekerja dengan organg lain.
10. TIPE DEMOKRATIS = berorientasi pada manusia, mendengarkan, kekuatan pada partisipasi aktif, menghargai
11. TIPE PANCASILA = memegang nilai ketuhanan, musyawarah, kritis, disiplin, menghormati.
TIPE KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN

• Ada banyak tipe kepemimpinaan berdasarkan fakta yang muncul dalam proses
kepemimpinan dalam organisasi.
• Tipe Kepemimpinan Transformasional dan Pancasila merupakan tipe kepemimpinan
yang ideal untuk dikembangaknan dalam konteks pemerintahan.
• Kepemimpinan Pancasila mengandung nilai-nilai yang agung dan dapat diterima
oleh masyarakat. Sedangkan tipe kepemimpinan transformasional mampu membawa
organisasi pemerintahan kepada tujuan.
SIFAT PEMIMPIN PEMERINTAHAN
• Berhasil atau gagalnya pemimpin juga dapat dimamati dari SIFATNYA, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai
kepemimpinan. Usaha tersebut memunculkan teori yang disebut dengan the traitist theory of leadership (teori sifat dari
kepemimpinan). Sifat pemimpin pemerintahan diantaranya:
1. Integritas (kejujuran, keutuhan, ketulusah hati)
2. Antusiasme (semangat & kegembiaraan)
3. Keadilan (meletakkan sesuatu pada tempatnya)
4. Konsisten (ucapan dan perbuatan)
5. Stabilitas emosi (mampu menguaasi segala kondisi)
6. Keramahan dan Mendengarkan (menyenangka dan memberikan harapan)
7. Keberanaina dan kekuatan (pengambilan keputusan & menghadapai resiko)
8. Tanggungjawab yang tinggi (tidak lari dari masalah)
9. Memiliki ketaatan mengikutu peraturan perundang-undangan (legal formal)
10. Memiliki loyalitas yang positif (tingkatan pemerintahan)
Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan.
YAKNI kepemimpinan yang ideal itu memiliki dua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah
(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

“Sesungguhnya manusia terbaik yang anda tunjuk untuk bekerja adalah orang
yang kuat dan amanah.” (QS. Al-Qashas: 26).
“Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan
tinggi (kuat secara posisi) lagi dipercayai pada sisi kami”. (QS. Yusuf: 54).
• Seorang penguasa tidak harus selalu menampakkan wajah
berseri dan riang pada rakyatnya. Tetapi juga, tidak terlalu
pelit untuk memberikan senyuman dan keramahan. Terlalu
riang justru mengakibatkan kesan murahan dan lemah.
Sedangkan terlalu mahal senyum menimbulkan kesan
angkuh dan sombong (Abu Hatim radhiyallahu ‘anhu, lihat Ibnu
Hiban 2016:528)
SIKAP PEMIMPIN PEMERINTAHAN

• Disarika dari Kitab Riyadus Shalihin Bab Sikap Penguasa Terhadap Rakyat disebutkan =
Sikap Penguasa/Pemimpin Kepada Rakyat:
1. LUNAK
2. KASIH SAYANG Dari Abu Ya’la Ma’qil bin Yasar ra. Berkata: “Saya
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
3. MEMBERI NASEHAT bersabda: “Tiada seorang hamba yang diberi
4. TIDAK MENIPU kepercayaan oleh Allah untuk memimpin rakyat
5. TIDAK BERSIKAP KERAS
kemudian ketika ia mati masih menipu rakyatnya
melainkan Allah mengharamkan surga baginya”
6. BERBUAT UNTUK KEMASLAHATAN (Riwayat Bukhari & Muslim).
7. MEMPERHATIKAN RAKYAT
KARAKTER PEMIMPIN PEMERINTAHAN
1. Memiliki daya inovasi yang tinggi, karena ciri utama
seorang pemimpin adalah inovasinya;
2. Memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dan
menanggung resiko dari keputusan yang diambilnya;
3. Memiliki sifat konsisten antara ucapan dan perbuatannya;
4. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi; Pemimpin dalam berbagai
5. Memiliki rasa dan daya untuk melindungi bawahannya
bentuk organisasi memiliki
ataupun pengikutnya; beberapa karakteristik
6. Memiliki rasa dan daya untuk mengembangkan umum
bawahannya ataupun pengikutnya;
7. Memiliki ketaatan yang tinggi dalam melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Memiliki semangat nasionalisme yang luas
9. Memiliki loyalitas terhadap atasan secara positif;
10.Memiliki semangat memelihara jiwa korsa (esprit
de’corps) dalam arti yang positif; Kepemimpinan dalam bidang
11.Memperhatikan Visi dan Misi, mengambarkan pemerintahan perlu ditambah
kepemimpinan yang visioner dengan beberapa karakter
12.Memerhatikan karekteristik pengikut serta situasi dan
lainnya
kondisi
• Teori the great man dan teori sifat terhadap pemahaman
kepemimpinan semakin berkambang. Perhatian dan
Penekanan beralih pada studi situasional dan keyakinan
tentang “pemimpin merupakan hasil dari adanya situasi
PENGEMBANGAN tertentu”.
GAYA KEPEMIMPINAN
• Teori the great man menyatakan bahwa orang yang
PEMERINTAHAN
dilahirkan sebagai pemimpin kelak akan menjadi
KEPEMIMPINAN pemimpin. Namun pada kenyataanya sifat-sifat
SITUASIONAL kepemimpinan tidak sepenuhnya “sebab dilahirkan”,
tetapi dapat dicapai melalui Pendidikan dan pengalaman,
atau dari situasi
PENDEKATAN KONTIGENSI MODEL FIEDLER

• Bermula didasarkan oleh suatu dugaan bahwa orang menjadi pemimpin tidak hanya
didasarkan oleh keperibadiannya saja, tetapi oleh factor-factor situasioanl dan
interaksi antara pemimpin dan anggota kelompok. Berdasarkan hal tersebut, Fiedler
meguraikan tiga dimensi kritik situasi kepemimpinan yang dapat menentukan gaya
kepemimpinan yang paling efektif:
1. Kekuasaan Posisi (Kekuasaan Jabatan)
2. Struktur Tugas
3. Hubungan/Relasi Pemimpin-Anggota
+ Hubungan/Relasi Pemimpin-Masyarakat (Yang dilayani)
GAYA KEPEMIPINAN
TIGA DIMENSI (3-D)
• Dalam Gaya kepemimpinan 3-D
keefektifan berada di tengah-tengah
dinatara sudut (X) dan sudut (Y) yang
selalu siap mengantisipasi dan bergerak
ke arah ssalah satu dari kedua sudut
tersebut sesuai dengan tingkat
kematangan dan potensi bawahan.
• Model Efketifitas kepemimpian tiga
dimensi tidak mengacu kepada situasi
gaya kepeimpinan yang dianggap ideal.
Yang perlu, adalah gaya yang sesuai bagi
situasi-situasi yang berbeda.
GAYA KEPEMIMPINAN LAINNYA
• Hersey & Blanchard (1986) memberikan model dan gaya kepemimpinan
situasional yang efektif yang didasarkan pada tingkat kematangan bawahan,
yaitu dari M1 (belum dewasa) samapai dengan M4 (dewasa).
• Kemudian bagi orang Indonesia, dikenal gaya kepeimpinan yang
disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantoro yang dikenal dengan konsep Ing-Ing-
Tut (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, & Tut Wuri Handayani). Gaya
kepemimpinan perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan, mulai
dari memerikan keteladanan, sampai dengan mendorong bawahan agar maju
dan atasan hanya memberi nasehat serta pemimpin berada ‘dibelakang’
bawahannya memberikan fasilitas bagi kepentingan organisasi.
GAYA KEPEMIMPINAN MBWA

• Menghadapi persaingan ketata dan tantangan global oleh adnya kemajuan teknologi
komunikasi, transportasi, dan oleh perjanjian-perjanjia yang bersifat global maka
mau tidak mau setiap organisasi harus adaptif mengantisipasi perubahan yang
terjadi = untuk menciptakan keunggulan organisasi.
• Untuk menjadi organisasi yang unggul diperlukan manajer yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang juga unggul dan mempuni (excellence leadership). Dengan ciri-
ciri: mampu memuaskan pelanggan, bekerja keras dengan tim, berjiwa otonomi,
sangat hati-hati membuat perkiraan di masa depan, dan kegiatan-kegiatan selalu
inovatif.
KEPEMIMPINAN MANAGING BY WANDERLING AROUND (MBWA) =
KEPEMIMPINAN BERDASARKAN KUNJUNGNA KE SEKELILING

Thomas J. Petrers dan Nancy Austin (1985)


menawarkan gaya kepemimpinan yang baru:
1. Memiliki kemampuan memadukan kepentingan
karyawan dan kepentingan organisasi
2. Memiliki kemampuan mendorong seluruh
jajajran organisasi agar memberikan pelayanan
prima kepada para pelanggan
KEPEMIMPINAN
3. Memiliki kemampuan mendorong seluruh (MBWA)
jajaran organisasi untuk selalu berkereasi dan
berkarya secara inovatif.
Selalu memperhatikan karyawan
Oleh Thomas J. Petrers dan Nancy Austin gaya
kepemimpinan baru ini adalah mengelola
berdasarkan kunjungan ke sekeliling = MBWA
SEKIAN TERIMAKASIH
RUJUKAN

• Ibnu Hiban. 2016. Cerdas dalam Bersikap & Berplikaku. Pustaka Azam: Jakarta
• As-suwaidan, Thriq Muhammad dan Faisal Umar Basyarahil. 2009. Memperoduksi
Pemimpin Hebat. Pustaka Yasir, Surabaya.
• Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. RajaGrafindo Persada: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai