Anda di halaman 1dari 3

List pertanyaan untuk kelompok 5:

1.Penanya : Ibu Sri Wahyuni

Pertanyaan : Apa itu Autoinduksi? Siapa yang mengautoinduksi? Akibat autoinduksi ?


Bagaimana cara menginduksi?Apa yang terjadi pada saat autoinduksi? Bagaimana cara
menanggulangi auto induksi tersebut?

Jawaban :

 Autoinduksi merupakan sifat dari karbamazepin yang artinya carbamazepine secara


otomatis atau dengan sendirinya akan menginduksi enzim yang digunakan
untukmemetabolisme dirinya.

 Diinduksi di hati oleh enzim cyp3A4.


 akibatnya, konsentrasi karbamazepin menurun dan akhirnya stabil sesuai dengan nilai
klirens dan waktu paruh yang baru.
 Diinduksi dengan merangsang enzim dari hati yg dimetabolisme untuk mengubah obat
larut dalam cair /medium.

 Autoinduksi terjadi pada waktu paruh pendek:karena klirennya meningkat dan waktu
paruhnya memendek.Autoinduksi terjadi pada waktu paruh pendek:karena klirennya
meningkat dan waktu paruhnya memendek.Autoinduksi terjadi pd waktu paruh
panjang:karena metabolisme obat lama,karana adanya kerusakan Hati atau
terganngunya proses produksinya oleh enzim.

2. Penanya : Siti Aisyah Jamil


Kelompok 5

Pertanyaan : Berapa dosis yg efektif dari carmazepin pada pasien penderita sirosis hati?

Penjawab : Dara Indah sari dan mutia dena.


Jawaban :
Pasien dengan sirosis hati atau hepatitis akut mengalami penurunan pembersihan
karbamazepin karena kerusakan parenkim hati. efek penyakit hati pada farmakokinetik
karbamazepin sangat bervariasi dan sulit diprediksi secara akurat. Ada kemungkinan pasien
dengan penyakit hati memiliki klirens dan volume distribusi karbamazepin yang relatif normal
atau sangat abnormal. Misalnya, pasien penyakit hati yang memiliki konsentrasi albumin dan
bilirubin yang relatif normal dapat memiliki volume distribusi karbamazepin yang normal.
Indeks disfungsi hati dapat diperoleh dengan menerapkan sistem klasifikasi klinis Child-Pugh
pada pasien. Skor Child-Pugh untuk pasien dengan fungsi hati normal adalah 5 sedangkan skor
untuk pasien dengan albumin serum yang sangat abnormal, bilirubin total, dan nilai waktu
protrombin selain asites berat dan ensefalopati hepatik adalah 15. Jika pasien memiliki
disfungsi hati yang signifikan (skor Child-Pugh 28), dosis pemeliharaan yang diresepkan
menggunakan metode ini harus diturunkan 25-50% tergantung pada seberapa agresif terapi
yang diperlukan untuk individu tersebut.

Contoh : KL adalah laki-laki berusia 51 tahun, 75 kg (5 ft 10 in) dengan kejang parsial sederhana
yang memerlukan terapi dengan carbamazepine oral. Dia memiliki fungsi hati yang normal.
Sarankan rejimen dosis karbamazepin awal yang dirancang untuk mencapai konsentrasi
karbamazepin kondisi tunak sama dengan 6-8 ug/mL.

Penyelesaiannya :
Tingkat dosis awal yang disarankan untuk tablet karbamazepin pelepasan segera dalam Pasien
dewasa adalah 200 mg dua kali sehari (400 mg/hari). Dosis ini akan dititrasi ke atas dalam
peningkatan 200 mg setiap 2-3 minggu sambil memantau efek samping dan terapeutik. Tujuan
terapi meliputi supresi kejang yang maksimal, menghindari efek samping, dan kisaran target
obat 800-1200 mg/hari.

Konsentrasi serum total karbamazepin keadaan tunak harus diukur setelah keadaan tunak
dicapai dalam 2-3 minggu pada tingkat dosis tertinggi yang dicapai. konsentrasi serum
mazepine juga harus diukur jika pasien mengalami eksaserbasi epilepsi mereka, atau jika pasien
mengembangkan tanda atau gejala potensial dari toksisitas karbamazepin.
Intinya : Perkirakan dosis karbamazepin sesuai dengan keadaan penyakit dan kondisi yang ada
pada pasien.

3.Penanya : kk Bazeliana
Kelompok 3
Kenapa karbamazepin tidak perlu penyesuaian dosis bagi pasien disfusi ginjal ?

Penjawab : Cindy Widya Rosa br Simarmata

kenapa karbamazepin tidak perlu penyesuaian dosis bagi pasien difusi ginjal .
Karena Penggunaan obat pada pasien dengan fungsi ginjal menurun dapat memperburuk
kondisi penyakit karena beberapa alasan :
- Kegagalan untuk mengekskresikan obat atau metabolitnya dapat menimbulkan toksisitas.
- Sensitivitas terhadap beberapa obat meningkat, meskipun eliminasinya tidak terganggu.
- Banyak efek samping yang tidak dapat ditoleransi oleh pasien gagal ginjal.
- Beberapa obat tidak lagi efektif jika fungsi ginjal menurun.
Sebagian besar masalah ini dapat dihindari dengan mengurangi dosis atau dengan
menggunakan alternatif obat lain.
4.Pertanyaan :Nadia frastika
Kelompok : 4
apasih yg dimaksud konsentrasi efoksida?

Penjawab : cut dian Mala

Konsentrasi epoksida sering dikaitkan dengan ada atau tidak adanya inhibitor lain atau
penginduksi enzim metabolisme obat hati. Konsentrasi epoksida cenderung lebih tinggi pada
pasien yang memakai penginduksi enzim dan lebih rendah pada pasien yang memakai inhibitor
enzim.

5. Pertanyaan:dewi riski
Kelompok

Berapakah autoinduksi maksimal setelah pemberian dosis? Jelaskan.


Penjawab:Lastri,okta dan Zahra.
Jawabannya:
Autoinduksi maksimal biasanya terjadi 2-3 Minggu setelah pemberian dosis. Karena Fenomena
autoinduksi, dosis pemeliharaan yang diinginkan tidak dapat dimulai dengan dosis pertama.
Autoinduksi tambahan terjadi dengan peningkatan dosis berikut nya.

Anda mungkin juga menyukai