KOLABORASI
Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan
Dosen Pembimbing : Ns.Tuti Anggarawati, M.Kep
Disusun Oleh:
A) DAFTAR ISI........................................................................................................2
B) PRAKATA...........................................................................................................3
C) BAB I....................................................................................................................4
D) PENDAHULUAN................................................................................................4
E) A. Latar Belakang..............................................................................................4
F) B.Rumusan Masalah...........................................................................................5
G) C. Tujuan............................................................................................................5
H) BAB II...................................................................................................................6
I) TINJAUAN TEORI.............................................................................................6
J) A. Definisi Kolaborasi........................................................................................6
K) B.Tujuan Kolaborasi...........................................................................................7
L) C. Manfaat Kolaborasi......................................................................................7
M) D. Dasar-Dasar Kompetensi Kolaborasi..........................................................8
N) E.Pihak-pihak yang terlibat dalam Kolaborasi................................................9
O) F.Elemen Kunci Kolaborasi.............................................................................10
P) BAB III...............................................................................................................11
Q) KASUS................................................................................................................11
R) A. Kasus............................................................................................................11
S) B.Pembahasan....................................................................................................12
T) BAB IV...............................................................................................................13
U) PENUTUP..........................................................................................................13
V) A. Kesimpulan..................................................................................................13
W) B.Saran...............................................................................................................13
X) DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
PRAKATA
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tim p
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan keahlian berbeda. Tim akan
berjalan dengan baik apabila setiap anggota tim memberikan konstribusi yang
baik. Anggota tim kesehatan antara lain dokter, perawat, fisioterapis, radiologi,
laboran, ahli gizi, dan juga apoteker.
WHO mengakui kolaborasi antar profesi dalam pendidikan dan praktek sebagai
suatu strategi inovatif yang akan memaikan peran penting dalam mengurangi
krisis tenaga kerja kesehatan global. Kolaborasi memperkuat sistem kesehatan dan
memperbaiki hasil kesehatan (WHO, 2010). Kebutuha kesehatan yang tidak
terpenuhi dipengaruhi oleh latar belakang kesehatan dan sistem interprofesional
education di dunia.
Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktik
bersama sebagai kolega. Keberja saling ketergantungan dalam batasan-batasan
lingkup kerja mereka dengan berbagai nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu
keluarga dan masyarakat. Pemerintah Norwegia pada tahun 1995 mereka
merekomendasikan bahwa semua sarjana kesehatan untuk melakukan
interprofesional education memuat kurikulum inti umum yan tertutup, teori
ilmiah, etika, komunikasi, dan kolaborasi (WHO, 2010).
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi didalam keperawatan?
b. Apa saja tujuan dari kolaborasi itu sendiri?
c. Apa saja manfaat dari kolaborasi itu sendiri?
d. Apa saja dasar dari kolaborasi?
e. Siapa saja pihak yang terlibat dari kolaborasi?
f. Apa elemen kunci yang berpengaruh pada kolaborasi?
C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang bagaimana Konsep
Kolaborasi dalam Keperawatan.
b) Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Konsep Kolaborasi dalam Keperawatan yang terdiri
dari :
a. Definisi Kolaborasi
b. Tujuan Kolaborasi
c. Manfaat Kolaborasi
d. Dasar – Dasar Kompetensi Kolaborasi
e. Pihak – Pihak yang Terlibat Dalam Kolaborasi
f. Elemen Kunci Kolaborasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang
diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya. Apapun
bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide
yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan
kolaborasi profesional membutuhkan mutual respek baik setuju atau
ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi
merupakan usaha yang baik sebeb mereka menghasilkan outcome yang lebih baik
bagi pasien dalam mencapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas
hidup.
B. Tujuan Kolaborasi
Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah tentang
klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontrbusi setiap anggota tim
serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien. Agar
hubungan kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus mempunyai
keinginan untuk bekerjasama. Perawat dan tim medis lain merencanakan dan
mempraktekkan sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas
lingkup praktek dengan berbagai nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap
orang lain yang berkonstribusi terhadap perawatan individu, keluarga dan
masyarakat.
Tim satu disiplin ilmu meliputi : tim perawat, tim dokter, tim administrasi, dan
lain-lain.Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok
professional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda
keahlian. Tim akan berfungsi baik, jika terjadi adanya konstribusi dari anggota
timdalam memberikan pelayanan kesehatan efektif, bertanggung jawab dan saling
menghargai sesama anggota tim. Perawat sebagai anggota membawa perspektif
yang unik dalam tim inter disiplin. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain.
Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi
pelayanan kesehatan.Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis,
mengobati dan mencegah penyakit.Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas
pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi
dengan anggota tim lain sebagai membuat relevan pemberian pengobatan. Tim
multi disiplin meliputi: tim operasi, tim infeksi nasokomial, dan lain-lain.
C. Manfaat Kolaborasi
Manfaat yang didapatkan dengan diterapkannya kolaborasi antar profesi
kesehatan, antara lain:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
b. Memaksimalkan produktivitas serta efektifitas dan efisiensi sumber
daya.
c. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
d. Meningkatkan kohesivitas antar tenaga kesehatan profesional.
e. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga
kesehatan profesional.
- Komunikasi
- Respek dan kepercayaan
- Memberikan dan menerima feed back
- Pengambilan keputusan
- Manajemen konflik
KASUS
A. Kasus
Perawat Ranti, S.Kp adalah lulusan fakultas ilmu keperawatan
yang bertugas di ruang ICU rumah sakit tipe B. dalam menjalankan
tugasnya, Ranti sangat berdisiplin dan teliti terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan pasien. Oleh karena itulah, Ranti sangat dipercaya oleh
dokter jaga yang bernama dr.Alex.
Bila Ranti bertugas dengan waktu yang bersamaan dengan dr.Alex,
Ranti sering mendapat pesan bahwa dr.Alex tidak dapat hadir dan diberi
petunjuk atau protocol bila terjadi perubahan pada kondisi pasiennya dan
Ranti diwajibkan melapor melalui telepon atau ponselnya.
Dalam hal ini, sebenarnya Ranti dan dr.Alex mempunyai tanggung
jawab yang berbeda baik dalam menjalankan tugas maupun tanggung
jawab terhadap pasien. Walaupun Ranti dapat menjalankan tugasnya
dengan baik, akan tetapi terjadi konflik dalam nilai-nilai pribadinya,
apakah ia perlu menjelaskan pada dr.Alex bahwa tanggung jawab tugas
mereka berbeda, dan tidak dapat dilimpahkan begitu saja padanya tanpa
alas an yang dapat dipertanggung jawabkan atau apakah ia perlu
melaporkan kepada pihak rumah sakit bahwa dr.Alex sering tidak hadir
untuk menjalankan tugasnya sebagai dokter jaga.
Hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar hubungan kerja
perawat dan dokter tersebut dapat tetap terjalin dengan baik dan dapat
berperan sesuai dengan profesinya masing-masing.
B. Pembahasan
Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim.
Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai
penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.
Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah
penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti
pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota
tim lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik
bekerja dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan
kesehatan dan tujuan kolaborasi adalah untuk membahas masalah-masalah
tentang klien dan untuk meningkatkan pamahaman tentang kontribusi setiap
anggota tim serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan
klien. Berdasarkan kasus di atas kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim
kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan. Elemen
penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas,
tanggung jawab, komunikasi, otonomi dan kordinasi.
B. Saran
Diharapkan bagi yang melakukan kolaborasi dan terjadikonflik dapat
melakukan negoisasi secara baik sehingga penyelesaian dapat berlangsung dengan
baik dan tidak menimbulkan masalah yang lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/3978/2694
http://rsupsoeradji.id/wp-content/uploads/2017/04/Terlampir-7.pdf
http://eprints.umm.ac.id/68059/2/BAB%20I.pdf
A.