Dokumen - Tips Kak Revisi RTRW
Dokumen - Tips Kak Revisi RTRW
Uraian Pendahuluan¹
1. Latar Belakang
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat
(2), mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan
ruang wilayah kabupaten yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah kabupaten, pemanfaatan
ruang wilayah kabupaten, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Perencanaan
tata ruang wilayah kabupaten meliputi proses dan prosedur penyusunan serta penetapan rencana
tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten. Penyusunan RTRW kabupaten dilakukan dengan
berasaskan pada kaidah-kaidah perencanaan yang mencakup asas keselarasan, keserasian,
keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan serta keterkaitan antarwilayah baik di dalam kabupaten
maupun dengan kabupaten sekitarnya.
Rencana umum tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang disusun
berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara hierarki terdiri atas rencana tata ruang
wilayah nasional,rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota. Rencana umum tata ruang nasional adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah nasional yang disusun guna menjaga integritas nasional,
keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan antar sektor, serta keharmonisan
antar lingkungan alam dengan lingkungan buatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rencana umum tata ruang provinsi adalah rencana kebijakan operasional dari RTRW Nasional
yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi, melalui optimasi pemanfaatan sumber daya,
sinkronisasi pengembangan sektor, koordinasi lintas wilayah kabupaten/kota dan sektor, serta
pembagian peran dan fungsi kabupaten/kota di dalam pengembangan wilayah secara
keseluruhan. Rencana umum tata ruang kabupaten/kota adalah penjabaran RTRW provinsi ke
dalam kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang sesuai dengan fungsi
dan peranannya di dalam rencana pengembangan wilayah provinsi secara keseluruhan, strategi
pengembangan wilayah ini selanjutnya dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola
ruang operasional. Dalam operasionalisasinya rencana umum tata ruang dijabarkan dalam
rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau
kegiatan kawasan dengan muatan subtansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan
subblok yang dilengkapi peraturan zonasi sebagai salah satu dasar dalam pengendalian
pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum
tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang dapat berupa rencana tata ruang
kawasan strategis dan rencana detail tata ruang.
Kabupaten Gresik telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030. Akan tetapi perkembangan yang begitu pesat
pada setiap sektor pembangunan dan menurunnya kualitas lingkungan hidup cenderung
menimbulkan berbagai masalah pembangunan akibat tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh
adanya peningkatan intensitas (ruang), yang banyak menyebabkan ketidakseimbangan struktur
dan fungsional ruang wilayah sekaligus ketidakteraturan ruang wilayah. Proses pertumbuhan dan
perkembangan itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam (faktor internal) maupun
yang berasal dari luar wilayah (faktor eksternal).
A. Maksud
Maksud penataan ruang dalam rangka Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Gresik 2010-2030 Tahun 2015 adalah peningkatan nilai, kualitas, dan kinerja yang
akan dicapai melalui rencana tata ruang untuk merealisasikan tujuan, kebijakan dan strategi
penataan ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Gresik 2010-2030.
1) acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
2) acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah kabupaten;
3) acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah kabupaten;
4) acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten yang dilakukan pemerintah, masyarakat,
dan swasta;
5) pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten;
6) dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah kabupaten
yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif,
serta pengenaan sanksi; dan
7) acuan dalam administrasi pertanahan.
B. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan peninjauan kembali dan penyerasian analisis dan
perencanaan dokumen RTRW Kabupaten Gresik 2010-2030 agar mutakhir dan serasi dengan
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan peraturan perundangan
terbaru lainnya.
3. Sasaran
Sasaran dari perencanaan dalam Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Gresik 2010-2030 Tahun 2015 ini adalah :
1) Dapat dirumuskannya kembali rencana beberapa unsur strategis Kabupaten Gresik antara
lain lokasi Tempat Pembuangan Akhir Tepadu, pengembangan Pelabuhan Internasional,
pengembangan Kota Peradaban Baru Gresik Selatan, Pengembangan Kawasan Industri
Gresik Utara, Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan serta pengembangan
kawasan perbatasan;
2) Peninjauan kembali analisis proyeksi kegiatan ekonomi dan sosial sampai 20 tahun;
3) Peninjauan kembali analisis proyeksi komponen kependudukan, analisis proyeksi kebutuhan
fasilitas wilayah, analisis proyeksi kebutuhan prasarana wilayah, dan analisis proyeksi
kebutuhan ruang wilayah sampai 20 tahun;
4) Peninjauan kembali kebutuhan ruang kawasan sampai 20 tahun dengan daya tampung
ruang dan perkembangan aktual Kabupaten Gresik sampai 20 tahun;
5) Peninjauan kembali program implementasi tata ruang Kabupaten Gresik sampai 20 tahun.
4. Lokasi Kegiatan
Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030
diarahkan pada seluruh wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari 18 Kecamatan.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: dari APBD Kab. Gresik Tahun Anggaran 2015 untuk
pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Gresik 2010-2030 ini diperlukan biaya Rp. 415.000.000,00 (Empat Ratus Lima Belas Juta Rupiah
) termasuk PPN yang bersumber dari APBD Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2015.
7. Data Dasar
Kelengkapan data yang harus diakomodasikan dalam Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030 Tahun 2015 adalah :
8. Standar Teknis
a) Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten;
b) Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten ;
c) Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten ;
d) Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten ;
e) Arahan pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten ; dan
f) Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten;
9. Studi-Studi Terdahulu
a) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030;
b) Rencana Teknis Ruang Kawasan Pelabuhan Kabupaten Gresik Tahun 2013;
c) Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pelabuhan Internasional Kali Mireng Tahun 2013;
d) Rencana Detail Tata Ruang BWP Duduksampeyan – Cerme Tahun 2013;
e) Rencana Detail Tata Ruang BWP Gresik Selatan Tahun 2013;
f) Kajian Lingkungan Hidup RDTR Gresik Selatan Tahun 2013;
g) Rencana Tata Ruang Lahan Pertanian Pangan Yang Berkelanjutan (LP2B) Tahun 2013;
h) Rencana Detail Tata Ruang BWP Gresik Utara Tahun 2014;
i) Rencana Detail Tata Ruang BWP Perkotaan Tahun 2014.
j) Kajian Lingkungan Hidup RDTR BWP Gresik Utara Tahun 2014;
k) Kajian Lingkungan Hidup Strategis RDTR BWP Gresik Perkotaan Tahun 2014.
Dasar hukum untuk melaksanakan Peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Gresik 2010-2030 Tahun 2015 antara lain:
2) Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik tata ruang wilayah dan penyusunan rencana tata
ruang, dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dapat meliputi:
a. penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui
b. penyebaran angket, temu wicara, wawancara orang per-orang, dan lain sebagainya; dan
c. pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah secara langsung melalui kunjungan ke
semua bagian wilayah kabupaten.
Data sekunder yang harus dikumpulkan sekurang-kurangnya meliputi:
a. peta-peta, meliputi:
1) peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau peta topografi skala 1:50.000 sebagai peta dasar;
2) citra satelit untuk memperbaharui (update) peta dasar dan membuat peta tutupan
lahan; dan
3) peta batas wilayah administrasi.
b. Data dan informasi, meliputi:
1) data tentang kependudukan;
2) data tentang sarana dan prasarana wilayah;
3) data tentang pertumbuhan ekonomi wilayah;
4) data tentang kemampuan keuangan pembangunan daerah;
5) data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah;
6) data dan informasi tentang kebijakan penataan ruang terkait (RTRW kabupaten yang
sebelumnya, RTRW provinsi, RTRW Nasional dan RTR pulau terkait);
7) data dan informasi tentang kebijakan pembangunan sektoral, terutama yang
merupakan kebijakan pemerintah pusat; dan
8) peraturan-perundang undangan terkait.
Tingkat akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau instansi penyedia
data, tingkat kesalahan, variabel ketidakpastian, serta variabel-variabel lainnya yang mungkin
ada, perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Data dalam bentuk data statistik dan peta,
serta informasi yang dikumpulkan berupa data tahunan ( time series ) minimal 5 (lima) tahun
terakhir dengan kedalaman data setingkat kelurahan/desa. Dengan data berdasarkan kurun
waktu tersebut di harapkan dapat memberikan gambaran perubahan apa yang terjadi pada
wilayah kabupaten. Hasil kegiatan pengumpulan data akan menjadi bagian dari dokumentasi
Buku Data dan Analisis.
3) Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mengenali karakteristik wilayah kabupaten terkait, terdiri atas:
Pengenalan dan analisa karakteristik wilayah kabupaten akan menjadi dasar bagi perumusan
tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten, serta menjadi masukan bagi
seluruh penyusunan rencana tata ruang selanjutnya. Penyusunan rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang dan penetapan kawasan strategis kabupaten pada dasarnya berangkat dari
karakteristik tata ruang wilayah kabupaten. Untuk mempertajam penyusunan rencana struktur
ruang dan rencana pola ruang sekurangnya harus dilakukan analisis sebagai berikut:
1) identifikasi daerah fungsional perkotaan (functional urban area ) yang ada di wilayah
kabupaten;
2) analisis sistem pusat-pusat permukiman (sistem perkotaan) yang didasarkan pada
sebaran daerah fungsional perkotaan yang ada di wilayah kabupaten; dan
3) analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah serta optimasi
pemanfaatan ruang;
5. Keluaran3
1) Naskah Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-
2030 Tahun 2015 yang terdiri atas 3 (tiga) Dokumen pelaporan yang terdiri :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi pemahaman konsultan terhadap lingkup
pekerjaan, konsep pendekatan dan metodologi studi dan pelaksanaan pekerjaan, program
kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar kebutuhan data dan rencana
survey lapangan berikut formulir-formulir survey lapangan yang diperlukan serta dukungan
tenaga ahli beserta perlengkapannya. Laporan Pendahuluan ini diserahkan kepada
Pemberi Tugas setelah diterimanya SPMK oleh Konsultan.
b. Laporan Data dan Analisa
Berisi Data dan analisa hasil perolehan data, survey lapangan yang akan menjadi bagian
dari dokumentasi. Hasil pengumpulan pengolahan dan analisa harus didokumentasikan di
dalam Buku Data dan Analisia.
Di dalam Laporan Data dan Analisa harus memuat :
a. Arahan kebijakan pembangunan wilayah kabupaten yang bersangkutan dan
kedudukannya dalam perspektif kebijakan pembangunan nasional & provinsi;
b. Kedudukan dan keterkaitan kabupaten dalam sistem regional yang lebih luas dalam
segala aspek;
c. Potensi, permasalahan, peluang, dan tantangan dalam penataan ruang;
d. Pola kecenderungan dan perkembangan internal kabupaten, potensi perkembangan;
e. Perkiraan kebutuhan pengembangan; dan
f. Daya dukung dan daya tampung ruang.
Pokok-pokok penting yang menggambarkan karakteristik tata ruang wilayah kabupaten
selanjutnya akan dikutip menjadi bagian awal dari Buku Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten. Laporan Data dan Analisa yang dilengkapi dengan peta – peta kondisi
eksisting diasistensikan setelah penyerahan laporan pendahuluan.
c. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Berisi pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap dampak
dan/atau risiko lingkungan hidup dengan menggunakan alat analisis yang
komprehensif seperti sistem informasi geografis (Geographic Information System/GIS),
analisis bio-fisik-kimia, analisis sosial-ekonomi-budaya, dan lain-lain;
Kajian sebaiknya didahului dengan pelingkupan kajian, misalnya lingkup wilayah,
lingkup waktu, dan lingkup substansi;
perumusan alternatif penyempurnaan terhadap kebijakan, rencana, dan/atau program
dilakukan berdasarkan hasil kajian;
perumusan rekomendasi dilakukan melalui proses pengambilan keputusan dengan
metode analisis kebijakan dari berbagai alternatif penyempurnaan, seperti analisis
berhirarkhi (Analytical Hierarchy Process/AHP), analisis biaya-manfaat, dan analisis SWOT
dan lain-lain.
d. Laporan Akhir (Materi teknis)
Hasil kegiatan perumusan konsepsi RTRW kabupaten yang terdiri atas:
a) rumusan tentang tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b) rencana struktur ruang wilayah kabupaten;
c) rencana pola ruang wilayah kabupaten;
d) penetapan kawasan strategis kabupaten;
e) arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; dan
f) ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Hasil tersebut di atas merupakan Materi Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030 Tahun 2015, yang terdiri atas Buku Rencana yang
disajikan dalam format A4.
Laporan Akhir (Materi Teknis) yang meliputi perbaikan draft Laporan Akhir (Materi teknis)
diserahkan pada Pemberi Tugas setelah pembahasan Draft Laporan Akhir (Materi teknis).
e. Album Peta yang disajikan dengan tingkat ketelitian skala minimal 1:50.000 dalam format
A1 yang dilengkapi dengan peta digital yang mengikuti ketentuan sistem informasi
geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Album peta minimum
terdiri atas:
A. Peta Profil Tata Ruang Wilayah Kabupaten:
Peta Orientasi: Peta skala kecil yang mendudukan kedudukan geografis
kabupaten dalam wilayah yang lebih luas;
Peta Batas Administrasi : Deliniasi wilayah kecamatan yang ada di dalam
wilayah kabupaten dengan warna yang berbeda dan diberi nama kecamatan
serta pusat perkotaan;
Peta Tutupan Lahan Wilayah Kabupaten: Deliniasi jenis tutupan lahan yang ada
di seluruh wilayah kabupaten;
Peta Rawan Bencana : Deliniasi kawasan-kawasan rawan bencana menurut
tingkatan bahayanya, tingkatan bahaya bencana alam dinyatakan dengan
gradasi warna;
Peta Sebaran Penduduk: Pola kepadatan penduduk per desa/kelurahan di
seluruh wilayah kabupaten untuk menggambarkan dimana terdapat konsentrasi
penduduk dengan klasifikasi kepadatan peduduk minimal 3-5 interval
digambarkan dalam gradasi warna yang simultan.
B. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten, meliputi:
1. Sistem permukiman (PKW, PKL, PPK, dan PPL);
2. Sistem jaringan jalan (kolektor primer 1, kolektor primer 2, kolektor primer,
dan lokal primer);
3. Sistem jaringan kereta api (umum); Bandara dan pelabuhan sesuai dengan
kelasnya; dan
4. Nama-nama PKW, PKL, PPK, PPL, bandara dan pelabuhan, dan lain
sebagainya.
Peta Rencana Jaringan Prasarana Wilayah Kabupaten, meliputi :
1. Rencana sistem jaringan telekomunikasi;
2. Rencana sistem jaringan energi;
3. Rencana sistem jaringan sumber daya air;
4. Rencana sistem jaringan prasarana lainnya; dan
5. Nama-nama tempat (kecamatan, kelurahan/desa).
Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten, meliputi :
1. Delinasi rencana peruntukan pemanfaatan ruang sesuai dengan klasifikasi
pola ruang wilayah kabupaten;
2. Sungai, jaringan kolektor primer 1, kolektor primer 2, kolektor primer 3 dan
lokal primer;
3. Rel kereta api; dan
4. Nama-nama tempat (kecamatan, kelurahan/desa)
Peta Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
1. Deliniasi kawasan strategis nasional (bila ada);
2. Deliniasi kawasan strategis provinsi (bila ada);
3. Deliniasi kawasan strategis kabupaten;
4. Sungai, jaringan jalan arteri primer, kolektor primer 1 dan kolektor primer 2,
rel kereta api; dan
5. Nama-nama tempat (kecamatan, kelurahan/desa)
2) Draft Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010 -2030 beserta
naskah akademis.
3) Diskusi
Diskusi diagendakan empat kali pertemuan bersama tim teknis dari unsur
BAPPELITBANGDA Kabupaten Gresik dan Satuan Kerja (SKPD) terkait, membahas Draft
Laporan Pendahuluan, Draft Data dan Analisa serta Draft Laporan Akhir (Materi teknis).
Setelah dokumen telah disetujui tim teknis, selanjutnya dijilid dengan format kertas A4 dan
sampul depan berupa soft cover dan digandakan (berwarna jika terdapat foto/peta).
Selain diskusi bersama tim teknis akan dilkukan pula konsultasi publik yang melibatkan
pemangku kepentingan di tingkat kabupaten termasuk masyarakat.
Rincian Produk Pekerjaan:
NO PRODUK PEKERJAAN RANGKAP
1. Laporan Pendahuluan 5 buku
2. Laporan Data dan Analisa 10 buku
3. Kajian Lingkungan Hidup Strategis 10 buku
4. Laporan Akhir 10 buku
5. Draft Rancangan Peraturan Daerah RDTRK 2 buku
6. Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah RDTRK 2 buku
7. Softcopy dalam bentuk Compact Disk (CD) yang berisi : 5 buah
Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Kajian Lingkungan
Hidup Strategis dan Laporan Akhir
Peta dengan format GIS
Album Gambar / Peta
Draft Raperda RDTR
8. Album Gambar / Peta (A1) 2 buah
Kewajiban Konsultan
Hak Konsultan
10. Personil
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Gresik 2010-2030 Tahun 2015 adalah:
a. 1 (satu) orang Team Leader/Ahli Perencanaan Kota dan Ekonomi Wilayah yang memiliki latar
belakang pendidikan S2 Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi),dengan pengalaman
minimal 5 tahun mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Perencanaan Wilayah dan
Kota (502) yang di terbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakeditasi oleh lembaga yang
berwenang (LPJK) serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
b. Tenaga Ahli Ekonomi Wilayah sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Ekonomi Pembangunan
dengan pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna
jasa;
c. Tenaga Ahli Geografi dan Kependudukan sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Geografi
dengan pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna
jasa;
d. Tenaga Ahli Prasarana Wilayah sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S1 Perencanaan Wilayah
dan Kota (Planologi) dengan pengalaman minimal 3 tahun, mempunyai sertifikat keahlian (SKA)
ahli muda Perencanaan Wilayah dan Kota (502) yang di terbitkan oleh asosiasi profesi yang
telah terakeditasi oleh lembaga yang berwenang (LPJK) serta dilengkapi dengan referensi kerja
dari pengguna jasa;
e. Tenaga Ahli Hukum dan Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Hukum dengan
pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
f. Tenaga Ahli Geologi Tata Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Geologi dengan
pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
g. Tenaga Ahli Sistem Informasi Geografis sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Teknik
Geodesi dengan pengalaman minimal 3 tahun mempunyai sertifikat keahlian (SKA) ahli muda
Geodesi (217) yang di terbitkan oleh asosiasi profesi yang telah terakeditasi oleh lembaga yang
berwenang (LPJK) serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
h. Tenaga Ahli Teknik Sumber Daya Air sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Teknik
Pengairan dan atau Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 3 tahun mempunyai sertifikat
keahlian (SKA) ahli muda Teknik Sumber Daya Air (211) yang di terbitkan oleh asosiasi profesi
yang telah terakeditasi oleh lembaga yang berwenang (LPJK) serta dilengkapi dengan referensi
kerja dari pengguna jasa;
i. Tenaga Ahli Pertanian sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Teknik Pertanian dengan
pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
j. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Teknik Lingkungan
mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Teknik Lingkungan (501) yang di terbitkan oleh
asosiasi profesi yang telah terakeditasi oleh lembaga yang berwenang (LPJK) serta dilengkapi
dengan referensi kerja dari pengguna jasa;
k. Tenaga Ahli Elektronika dan Telekomunikasi sebanyak 1 (satu) orang, kualifikasi S-1 Teknik
Elektro dengan pengalaman minimal 3 tahun serta dilengkapi dengan referensi kerja dari
pengguna jasa.
Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk kegiatan Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030 adalah:
a. Surveyor sebanyak 3 orang , kualifikasi minimal SMA/SMK dengan pengalaman minimal 2
tahun; (jumlah menyesuaikan)
b. Tenaga Administrasi sebayak 1 orang, kualifikasi minimal SMA/SMK/SMEA dengan
pengalaman minimal 3 tahun; dan
c. Sopir sebanyak 1 orang, dengan kualifikasi minimal SMP atau sederajat dengan pengalaman
minimal 3 tahun.
11. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030 ditetapkan 6 (enam) bulan terhitung setelah diterimanya
SPMK.
Jadwal dan Waktu Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik 2010-2030
Bulan Penugasan
No Kegiatan Bulan Ke I Bulan Ke II Bulan Ke III Bulan Ke IV Bulan Ke V Bulan Ke VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. KEGIATAN PERSIAPAN
1. Koordinasi dengan pihak dan instansi terkait
2. Menelaah materi dan Lingkup Pekerjaan
3. Menyusun Kerangka Kerja dan Langkah Kegiatan
4. Melakukan Kajian / Telaah Teori, Kebijaksanaan dan Peraturan-Peraturan
5. Koordinasi dengan Tim Teknis Penyusunan Peninjauan Kembali RTRW
6. Penyusunan laporan pendahuluan
B. KEGIATAN SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA
1. Survey Instansional
2. Survey Lapangan :
a. Kebijakan penataan ruang dan kebijakan sektoral terkait
b. Keadaan Eksisting Penggunaan Lahan
c. Keadaaan Topografi Wilayah
d. Keadaan Status dan Pemanfaatan Persil
e. Kondisi fisik . lingkungan dan sumber daya alam
f. Kondisi sumber daya buatan/prasarana dan sarana
g. Kondisi kependudukan dan sumber daya manusia
h. Kondisi perekonomian social dan budaya
i. Kelembagaan dan data lain sesuai dengan karakteristik wilayah kabupaten
C. KEGIATAN PENGOLAHAN DATA, ANALISIS DAN SINTESA
1. Kegiatan Pengolahan dan Tabulasi Data
a. Data Kebijaksanaan Pembangunan
b.Peta Dasar dan Peta Tematik
c. Keadaan Eksisting Penggunaan Lahan
d. Keadaan Topografi Wilayah
e. Keadaan Fungsi dan Penataan Bangunan
f. Keadaan Status dan Pemanfaatan Persil
g. Keadaan Jaringan Jalan Dan Sistem Sirkulasi
Bulan Penugasan
No Kegiatan Bulan Ke I Bulan Ke II Bulan Ke III Bulan Ke IV Bulan Ke V Bulan Ke VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
h. Keadaan Jaringan Drainase, Pengairan
i. Keadaan Jaringan Utilitas
j. Keadaan Elemen dan Penataan Fisik Lingkungan
k. Keadaan Kependudukan, Kegiatan, dan Sistem Sosial Ekonomi Wilayah Perencanaan
l. Data Sumber daya Buatan
m. Kelembagaan, Hukum, Peraturan , Undang-undang
2. Kegiatan Analisis
a. Analisis pemutakhiran Identifikasi daerah fungsional perkotaan (fungsional urban area) yang ada di
wilayah kabupaten;
b. Analisis pemutakhiran sistem pusat pusat permukiman (sistem perkotaan) yang didasarkan pada
sebaran daerah fungsional perkotaan yang ada di wilayah kabupaten;
c. Analisis pemutakhiran daya dukung dan daya tampung wilayah serta optimalisasi pemanfaatan
ruang.
f. Analisis kemampuan Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan
g. Analisis pemutakhiran Kondisi dan Potensi Masyarakat
h. Analisis pemutakhiran kelembagaan, Hukum maupun Peraturan dan Perundang-undangan yang
Berlaku
3. Kegiatan sintesa dan arahan rencana pengembangan
a. Pemutakhiran Rumusan tujuan, kebijakan, strategi pengembangan wilayah kabupaten
b. Pemutakhiran konsep pengembangan wilayah kabupaten
c. Pemutakhiran upaya untuk mengatasi kendala dalam pengembangan / penataan wilayah
d. Arah dan Upaya Menyelaraskan Perkembangan Penduduk, Sosial, Ekonomi dengan Peraturan Fisik
e. Upaya untuk Meningkatkan Nilai Tambah Lingkungan
D. KEGIATAN PENYUSUNAN DRAFT AKHIR
a. Pemutakhiran tujuan kebijakan,strategi penataan ruang wilayah kabupaten
b. Pemutakhiran Rencana Struktur Ruang
c. Pemutakhiran Rencana Pola Ruang
d. Pemutakhiran Penetapan Kawasan Strategi Kabupaten
e. Pemutakhiran Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten
Bulan Penugasan
No Kegiatan Bulan Ke I Bulan Ke II Bulan Ke III Bulan Ke IV Bulan Ke V Bulan Ke VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
f. Pemutakhiran Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (Peraturan
zonasi,Insentif,Disinsentif, Perizinan,dan sanksi)
g. Pemutakhiran Rencana Program Pembangunan
E. KEGIATAN PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
a.Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan Program
b.Perumusan alternatif penyempurnaan terhadap kebijakan, rencana, dan/atau program
c.Perumusan rekomendasi
E. KEGIATAN PENYUSUNAN ALBUM PETA
1. Kegiatan Penyusunan Pemutakhiran Album peta
F. KEGIATAN PENYUSUNAN DRAFT RANPERDA
1. Kegiatan Penyusunan Draft Ranperda
G. KEGIATAN DISKUSI
a.Konsultasi Publik
b. Diskusi Laporan Pendahuluan
c. Diskusi Laporan Data dan Analisa
d. Diskusi Laporan Draft Akhir
f. Konsultasi Publik
g. Seminar Laporan Akhir
H. KEGIATAN PELAPORAN
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Data dan Analisa
c. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
d. Laporan Akhir
e. Draft Ranperda dan Naskah Akademis
f. Laporan Album Peta dan CD
Laporan
1. Laporan Pendahuluan
4. Laporan Akhir
Laporan yang terdiri dari Materi teknis, Draft Ranperda, Naskah akademis,Album Peta dan Back
Up CD harus diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak SPMK diterbitkan.
Hal-Hal Lain