Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN MANAJEMEN LAYANAN INFORMASI BK

LAPORAN
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Psikodinamik
yang diampu oleh Ibu Dr. Elia Flurentin, M. Pd

oleh:
1. Galih Wahyu Fithriyanti 200111600485
2. Lintang Trecy Pranata 200111600440
3. Muhammad Mauladi Fathullah 210111601597
4. Nuril Rahmadiyah 200111600427
5. Siti Aisyah 200111600462
6. Vika Arwanda Ashari Saputri 200111600480

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas “Laporan Manajemen Layanan Informasi” dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini dibuat dalam rangka meningkatkan pemahaman dalam
pembelajaran mata kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Elia Flurentin, M. Pd. selaku dosen mata
kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling. Kami menyadari masih banyak
kekurangan di dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan bimbingan
dari Ibu Dr. Elia Flurentin, M. Pd. dan kami berharap pembaca juga bisa memberi
kritik dan saran yang dapat membangun agar untuk menjadikan laporan ini lebih baik
lagi.

Jumat, 29 Oktober 2021

Guru BK

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Rasional...........................................................................................................1
1.2 Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Layanan Informasi...................................................................3
2.2 Tujuan Layanan Informasi..............................................................................4
2.3 Langkah-Langkah Pemberian Informasi.........................................................5
2.4 Komponen Layanan Informasi.......................................................................6
2.5 Materi Layanan Informasi dalam Bidang-Bidang Bimbingan........................7
BAB III........................................................................................................................10
HASIL OBSERVASI..................................................................................................10
3.1 Manajemen Layanan Informasi....................................................................10
BAB IV........................................................................................................................14
PEMBAHASAN..........................................................................................................14
4.1 Manajemen Layanan Informasi....................................................................14
4.1.1 Konsep Layanan Informasi....................................................................14
4.1.2 Tujuan Layanan Informasi.....................................................................14
4.1.3 Langkah-Langkah Pemberian Informasi...............................................14
4.1.4 Komponen Layanan Informasi..............................................................15
4.1.5 Materi Layanan Informasi dan Bidang-Bidang Bimbingan..................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasional

Guru bimbingan dan konseling di sekolah memberikan pelayanan


bimbingan dan konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa
sesuai bakat dan minat dengan mempertimbangkan tahapan tugas dan
perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa dan guru
bimbingan dan konseling disekolah, maka perlu ditegaskan bahwa
pelaksanaan bimbingan dan konseling harus menyusun program untuk
mengakomodasi UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2003 tersebut
serta peraturan-peraturan yang menyertainya.Permendiknas nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum telah
memperjelas perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan
diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap siswa sesuai dengan kondisi sekolah,kegiatan pengembangan
diri dibimbing oleh konselor, guru,tenaga pendidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan/ pelayanan BK yang berkaitan dengan masalah
diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier siswa.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik
baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang
secara optimal dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier melalui
berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma
yang berlaku.Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan
sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang

1
optimal, perilaku efektif, lingkungan perkembangan yang optimal, dan
peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku
tersebut merupakan proses perkembangan yaitu proses interaksi antara
individu dengan lingkungan. Pengampu BK adalah guru bimbingan dan
konseling/ konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.

1.2 Tujuan Pembahasan


Tujuan pembahasan layanan ini akan diuraikan seperti dibawah ini:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bimbingan dan
Konseling yang diampu oleh Ibu Dra. Elia Flurentin, M. Pd.
2. Untuk menindaklanjuti hasil observasi yang telah kelompok lakukan
3. Untuk mengentahui bagaimana manajemen layanan bimbingan dan
konseling khususnya layanan informasi

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Layanan Informasi


Suherman (2007) memberikan pengertian bahwa: layanan informasi
adalah pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat
bagi konseli melalui kumunikasi langsung maupun tidak langsung. Layanan
informasi bertujuan membantu peserta didik memperoleh informasi yang
berkenaan dengan pribadi, sosial, belajar dan karier.

Selanjutnya Nurihsan (2010) juga mengemukakan bahwa layanan


informasi adalah layanan yang memberikan sejumlah informasi kepada
peserta didik agar mereka memiliki informasi yang memadai baik informasi
tentang dirinya maupun informasi lingkungannya. Informasi yang diterima
oleh siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
(Muttaqin et al., 2017)

Dalam memenuhi kebutuhan pengembangan diri siswa di sekolah,


seringkali siswa memerlukan berbagai informasi mengenai lingkungannya.
Oleh karena itu, demi tercapainya tujuan program bimbingan dan konseling,
sekolah harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan layanan
bimbingan konseling yang memuaskan bagi siswa. Program BK yang sesuai
dengan kebutuhan siswa tentunya sangat membantu siswa dalam
menyelesaikan permasalahannya serta memahami dirinya yang berkaitan
dengan masa depannya kelak.

Bagi layanan informasi BK sendiri, sekolah bisa mendapatkannya


melalui berbagai sumber seperti, media masaa, lembaga, pemerintah,
lembaga, dan sumber lain yang terkait. Jenis kegiatan layanan ini dapat berupa
majalah, koran, papan bimbingan, dan lain-lain.

3
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan layanan
informasi di sekolah:

1. Bentuk dan jenis informasi atau data yang dikumpulkan harus sesuai
dengan kebutuhan siswa berdasarkan tingkat dan jenis sekolah
2. Setiap petugas yang ditunjuk dalam pengumpulan informasi harus
terdiri atas orang-orang yang dapat mengatasi dua hambatan berikut
a) Sulit memperoleh orang yang bersedia menghimpun data atau
informasi secara tekun dan rutin. Kemudia menyusunnya agar menjadi
data yang cukup up to date
b) Biaya yang diperlukan cukup besar yang seringkali tidak
tersedia, karena banyak pihak yang tidak menyadari manfaatnya.
3. Informasi yang berkaitan tentang pendidikan dan dunia kerja, hanya
akan bernilai bila digunakan oleh siswa, dan semua personel sekolah.

2.2 Tujuan Layanan Informasi


Layanan informasi bertujuan untuk membekali klien (siswa) dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan
sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh
melalui layanan informasi digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan
prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan
sehari-hari dalam mengambil keputusan. Menurut Prayitno (2004), tujuan
layanan informasi ada dua macam:

1) Tujuan umum
Tujuan umum layanan informasi adalah dikuasainya informasi tertentu
oleh peserta didik. Informasi tersebut selanjutnya digunakan oleh peserta didik
untuk keperluan hidupnya sehari-hari (dalam rangka effective daily living)
dan perkembangan dirinya.

2) Tujuan khusus

4
Tujuan khusus layanan informasi terkait dengan fungsifungsi
konseling. Fungsi pemahaman paling dominan dan paling langsung diemban
oleh layanan informasi. Layanan informasi akan memungkinkan ia mampu
memahami dan menerima diri dan lingkungannya secara objektif, positif dan
dinamis, mengambil keputusan, mengarahkan diri untuk kegiatan-kegiatan
yang berguna sesuai dengan keputusan yang diambil, dan akhirnya
mengaktualisasikan diri secara terintegrasikan.

2.3 Langkah-Langkah Pemberian Informasi


1) Perencanaan
Perencanaan tahap awal sebelum pemberian layanan informasi dimana
guru BK menyiapkan berbagai macam hal yang diperlukan pada saat
memberikan/pelaksanaan layanan informasi, yang dilakukan saat tahap
perencanaan adalah
a) Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi subyek (calon) peserta
layanan
b) Menetapkan materi informasi sebagai isi layanan
c) Menetapkan subyek sasaran layanan
d) Menetapkan narasumber
e) Menyiapkan prosedur, perangkat, dan media layanan
f) Menyiapkan kelengkapan administrasi.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pemberian informasi tergantung pada persiapan, terutama
pada metode atau teknik yang digunakan. Meskipun isi dan tujuan pemeberian
informasi sama, tetapi jika diberikan dengan teknik yang berbeda maka
pelaksanaannya akan berbeda pula. Dalam pelaksanaannya pemberian
informasi hal-hal yang perlu diperhatikan ialah:
a) Menarik minat dan perhatian siswa
b) Informasi yang diberikan sistematis dan sederhana, sehingga jelas isi
dan manfaatnya
c) Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan para siswa

5
d) Bila menggunakan teknik siswa mendapatkan informasi sendiri,
persiapkan secara baik agar siswa jelas apa yang harus dikerjakan
e) Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung, usahakan
tidak terjadi kesalahan, karena informasi yang keliru akan sulit mengubahnya
f) Usahakan kerjasama dengan guru bidang studi, wali kelas, kepala
sekolah, dan lembaga yang terkait supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
3) Evaluasi
Evaluasi yang terdiri dari:
a) Menetapkan materi evaluasi
b) Menetapkan prosedur evaluasi
c) Menyusun instrumen evaluasi
d) Mengaplikasikan instrumen evaluasi
e) Mengolah hasil aplikasi instrument
Adapun manfaat dari evaluasi ialah:
a) Pembimbing mengetahui hasil pemberian informasi
b) Pembimbing mengetahui efektifitas suatu teknik
c) Pembimbing mengetahui efektivitas suatu teknik
d) Pembimbing mengetaahui apakah persiapan sudah cukup matang atau
masih banyak kekuraangan, sehingga pelaksanaan berikutnya lebbih baik
e) Pembimbing mengetahui kebutuhan siswa akan informasi lain atau
yang sejenis
f) Bila diadakan evaluasi, siswa merasa perlu memperhatikan lebih
sungguh-sungguh, bukan sambil lalu. Dengan demikian timbul sikap yang
positif dan menghargai isi informasi yang diterimanya. (Kelas et al., 2016)

2.4 Komponen Layanan Informasi


Dalam layanan informasi terlibat tiga komponen pokok, yaitu konselor,
peserta didik, dan informasi yang menjadi isi layanan.

1) Konselor (guru pembimbing)

6
Konselor, ahli dalam pelayanan konseling adalah penyelenggara
layanan informasi. Konselor menguasai sepenuhnya informasi yang menjadi
isi layanan, mengenal dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan
informasi, dan menggunakan caracara yang efektif untuk melaksankan
layanan.
2) Peserta
Peserta layanan informasi dapat berasal dari berbagai kalangan, siswa
sekolah, mahasiswa, anggota oraganisasi pemuda dan socialpolitik, karyawan
instansi dan dunia usaha/industri, serta anggota-anggota masyarakat lainnyan
baik secara perorangan maupun kelompok.
3) Informasi
Jenis, luas dan kedalaman informasi yang menjadi isi layanan
informasi sangat bervariasi, tergantung pada kebutuhan peserta didik. Pada
dasarnya informasi yang dimaksud mengacu kepda seluruh bidang pelayanan
konseling, yaitu bidang pengembagan pribadi, social, kegiatan belajar,
perencanaan karir, kehidupan berkeluarga dan beragama. Lebih rinci berbagai
informasi dapat digolongkan ke dalam:
a) Informasi pengembangan diri
b) Informasi hubungan antar-pribadi, social, nilai dan moral
c) Informasi pendidikan, kegiatan belajar, dan keilmuan teknologi
d) Informasi pekerjaan dan ekonmi
e) Informasi sosial-budaya, politik, dan kewarganegaraan
f) Informasi kehidupan berkeluarga
g) Informasi kehidupan beragam

2.5 Materi Layanan Informasi dalam Bidang-Bidang Bimbingan


1. Layanan informasi dalam bidang bimbingan pribadi meliputi:
a) Tugas-tugas perkembangan masa remaja awal, khususnya tentang
kemampuan dan perkembangan pribadi
b) Perlunya pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

7
c) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat serta bentuk-
bentuk pembinaan pengembangan dan penyalurannya
d) Perlunya hidup sehat dan upaya melaksankakannya
e) Usaha yang dapat dilakukan melalui bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa menghadapi masa peralihan dari masa remaja awal ke
masa remaja penuh tantangan.
2. Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
a) Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan
pengembangan hubungan sosial
b) Cara bertingkah laku, tata karma, sopan santun, dan disiplin sekolah
c) Tata karma pergaulan dengan teman sebaya
d) Suasana dan tata karma kehidupan dan berkeluarga
e) Nilai sosial, agama, adat istiadat, kebiasaan dan tata karma yang berlaku
dilingkungan masyarakat
f) Hak dan kewajiban warga Negara
g) Pelaksanaan layanan bimbingan sosial
3. Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi:
a) Tugas-tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan
pengembangan diri, keterampilan, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian
b) Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, aktif
dan terprogram, baik belajar kelompok maupun berkelompok.
c) Cara belajar di perpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan
mengulang pelajaran
d) Kemungkinan timbulnya berbagai masalah belajar dan upaya
pegentasannya
e) Pengajaran perbaikan dan pengayaan
f) Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya
meningkatkan kegaitan dan hasil belajar siswa
4. Layanan informasi dalam bidang bimbingan karier

8
a) Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan
perkembangan karier
b) Perkembangan karier di masyarakat
c) Sekolah menengah, kursus-kursus, beserta program pilihannya, baik
umum maupun kejuruan dalam rangka pengembangan karier
d) Jenis, tuntutan dan syarat-syarat jabatan yang dapat dimasuki tamatan
SLTP, seperti kemampuan pengetahuan, rat-syarat jabatan yang dapat
dimasuki tamatan SLTP, seperti kemampuan pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki
e) Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier dan
tuntutan pendidikan yang lebih tinggi serta berbagai akibatnya
f) Pelaksanaan pelayanan bimbingan karier bagi siswa.(Pekanbaru, n.d.)

9
BAB III

HASIL OBSERVASI
3.1 Manajemen Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memastikan peserta didik mendapatkan dan menangkap/ mencerna suatu
informasi yang bermanfaat untuk bahan tinjau/ pertimbangan dan penentu
keputusan bagi kepentingan maupun kebutuhan peserta didik.

Berdasarkan hasil obervasi di SMK Negeri 1 Sumberasih


Kabupaten Probolinggo, mengenai manajemen layanan informasi di sekolah
tersebut dapat dikatakan kurang maksimal. Kurang maksimalnya layanan
informasi tersebut dilatarelakangi oleh tidak adanya jadwal khusus bimbingan
dan konseling untuk masuk kelas khususnya pada masa pandemi ini. Saat
sebelum pandemi masih ada waktu/ kesempatan guru bimbingan dan
konseling untuk meberikan layanan informasi. Konselor di di SMK Negeri 1
Sumberasih Kabupaten Probolinggo hanya mengambil waktu saat peserta
didik sedang non produktif karena apabila bimbingan dan konseling
dimasukkan dalam kegiatn yang produktif maka akan membuat peserta didik
menjadi kewalahan dalam mengikutinya, dimana jika SMK lebih banyak
menerima pekajaran melalui kegiatan praktik.

Jenis pemberian layanan informasi yang diberikan biasanya


berbentuk ceramah yagmana hal tersebut sangatlah mudah, efektif, dan efisien
dilakukan pada waktu yang tidak cukup panjang. Selain itu, terdapat juga
pemberian laynan informasi melalui instagram berupa poster sebagai salah
satu bentuk terlaksananya layanan informasi di SMK Negeri 1 Sumberasih
Kabupaten Probolinggo. Terkadang konselor di sekolah tersebut juga
memberikan perlombaan pada anak mengenai lomba yang berhubungan
dengan layanan informasi melalui instagram, namun masih sedikit siswa yang
mau untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

10
Dalam memberikan layanan informasi, konselor di SMK Negeri 1
Sumberasih Kabupaten Probolinggo tentunya sesuai dengan need assessment.
Need assessment di SMK Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo yang
paling sering digunakan ialah daftar cek masalah ( DCM ), sosiometri dan
angket. Namun, kendalanya disini juga terdapat pada kesungguhan peserta
didik dalam mengisi need assessment tersebut. Selain itu, bahan layanan
informasi juga didapatkan atas dasar laporan dari wali kelas, wali murid, guru
mata pelajaran, infomasi dari warga sekitar yang tinggalnya dekat dengan
rumah konseli, serta laporan dari teman sebayanya. Dalam menentukan bahan
layanan informasi, konselor juga mendapatkan informasi dari penelusuran/
kunjungan ke rumah beberapa peserta didik yang mengalami kendala dalam
dunia pendidikan dan perkembangannya ( baik itu untuk kepentingan pribadi,
sosial, karir, maupun belajarnya). Setelah mendapatkan bahan layanan
informasi tersebut, konselor mlekukan pemeringkatan pada setiap topik yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan siswa, dari yang kebutuhan yang tertinggi
hingga yang terendah. Dengan begitu, layanan informasi yang diberikan
masih dapat terlaksana. Sejauh ini, layanan informasi yang tentunya
dibutuhkan oleh peserta didik ialah layanan bidang pribadi, karena layanan
bidang pribadi ini dapat mempengaruhi semua kebutuhan peserta didik pada
bidang layanan yang lain. Layanan informasi bidang pribadi yang sangat
dibutuhkan ialah seperti motivasi dan pedoman pada diri, adaptasi diri
mengenai dunia SMK, hubungan diri dengan keluarga dan lain sebagainya.
Selain peringkat tertinggi kebutuhan peserta didik tersebut, terdapat juga
layanan informasi yang juga menjadi prioritas di sekolah tersebut yaitu
mengenai bidang layanan belajar berupa motivasi belajar. Dimana di masa
pandemi ini peserta didik masih saja memiliki pola pikir bahwa tugas yang
diberikan guru bisa dikerjakan nanti saat dirumah. Alasan peserta didik
menunda mengerjakan hal tersebut ialah karena adanya anggapan peserta
didik bahwa dirinya sedang tidak terikat aturan sekolah karena pembelajaran

11
dilakukan di rumah dan adanya juga peserta didik yang bekerja selama
pandemi, bahkan hingga keluar Jawa.

Dalam pemberian layanan informasi tentunya membutuhkan jumlah


konselor yang memadai agar pemberian layanan informasi dapat terlaksana
dengan baik meskipun diwaktu yang tidak maksimal. Di SMK Negeri 1
Sumberasih Kabupaten Probolinggo terdapat 2 konselor dan sekitar 560
peserta didik. Maka, dapat dikatakan jumlah antara konselor dan peserta didik
kurang memadai dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling,
khususnya layanan informasi. Dikarenakan tenaga bimbingan dan konseling/
konselor yang kurang memadai tersebut, konselor melakukan kerja sama
dengan Tim Tatib ( Tata Tertib ) untuk membantu konseli/ peserta didik
dalam mengatasi kendala/ hambatan peserta didik yang ada. Dengan adanya
kerja sama antara konselor dan tim tatib tersebut, konselor berperan sebagai
tempat rehabilitasi peserta didik dari suatu perilakunya. Contoh saat siswa
sering terlambat masuk sekolah, maka tim tatib dahululah yang mengatasi hal
tersebut, lalu untuk pembenahan perilaku peserta didik tersebut. Adanya
kerjasama tersebut juga, peran konselor dapat terlaksana. Biasanya di sekolah
tersebut, konselor di SMK Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo
menunggu datangnya siswa untuk melakukan konseling di ruang BK, namun
terkadang konselor juga melakukan jemput bola melalui jam- jam non
produktif peserta didik tersebut. Masih adanya anggapan peserta didik bahwa
bimbingan dan konseling ialah tempatnya anak- anak yang memiliki kasus,
suka marah- marah dan anggapan negatif lainnya, menjadi salah satu
hambatan konselor dalam melaksanan layanan BK khususnya layanan
informasi. Dapat dikatakan masih sedikit dari peserta didik yang mau
bekunjung ke ruang BK untuk mengkonsultasikan kesulitannya dan
mendapatkan layanan informasi secara individual. Selain itu, masih adanya
anggapan negatif tersebut juga tidak dipungkiri karena adanya pengaruh dari
guru mata pelajaran/ wali kelas yang terlalu sering melemparkan secara

12
langsung urusan anak yang berkasus pada BK tanpa adanya campur tangan
dari guru tersebut dalam mengatasinya. Sedangkan berdasarkan kondisi
tersebut maka peserta didik membutuhkan layanan informasi secara individual
dalam mengatasi hambatan yang dialaminya. Maka dapat disimpulkan bahwa
layanan informasi di SMK Negeri 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo tidak
dapat berjalan maksimal dikarenakan beberapa faktor. Faktor dari pribadi
peserta didik dan waktu.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Manajemen Layanan Informasi

4.1.1 Konsep Layanan Informasi


Kajian pustaka penulis mengatakan bahwa layanan bimbingan
konseling harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin agar tujuan
bimbingan dan konseling tercapai. Hal ini tidak senada dengan layanan
informasi di SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran
2021/2022. Sebab hasil observasi yang penulis lakukan mengatakan bahwa
BK SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo kurang maksimal dalam
melakukan layanan bimbingan dan konseling karena dilatarbelakangi oleh
tidak adanya jam pelajaran khusus bimbingan dan konseling untuk
dilaksanakannya layanan informasi. Namun, sebelum adanya virus corona,
SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo berusaha semaksimal mungkin
untuk dilakukan layanan informasi dengan cara mengambil jam kosong
pelajaran nonproduktif.

4.1.2 Tujuan Layanan Informasi


Layanan informasi yang diberikan oleh SMKN 1 Sumberasih
Kabupaten Probolinggo memiliki tujuan yang sama dengan kajian pustaka
yang penulis sajikan di lembar sebelumnya (Bab II).

4.1.3 Langkah-Langkah Pemberian Informasi


1. Perencanaan
BK SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo melakukan
identifikasi kebutuhan informasi dengan instrument cek masalah, sosiometri,
dan angket dengan memperhatikan laporan dari wali kelas, wali murid, guru
mata pelajaran, dan informasi dari warga sekitar yang tinggalnya dekat

14
dengan rumah konseli. Setelah dilakukan identifikasi kebutuhan disusunlah
RPL yang berisi materi layanan, subjek sasaran layanan, narasumber layanan,
prosedur, perangkat, dan media layanan serta kelengkapan administrasi
lainnya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemberian informasi tergantung pada RPL yang telah
disusun sebab setiap pemberian informasi memiliki perbedaan metode dan
teknik penyampaian. Hal tersebut tergantung pada penguasaan metode dan
teknik penyampaian yang dikuasi oleh konselor SMKN 1 Sumberasih
Kabupaten Probolinggo. Metode dan teknik tersebut juga disesuaikan dengan
peserta didik untuk memperoleh minat dan perhatiannya.
3. Evaluasi
Dalam RPL yang disusun, konselor menetapkan materi, prosedur,
instrument evaluasi, tetapi dalam RPL yang penulis lihat tidak ada lampiran
materi dan instrument evaluasi.

4.1.4 Komponen Layanan Informasi


1. Konselor yang dimiliki oleh SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo
berjumlah dua orang.
2. Jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di SMKN 1 Sumberasih
Kabupaten Probolinggo berjumlah 560 orang.
3. Informasi yang dominan diperhatikan dalam memberikan layanan
informasi yang dilakukan oleh BK SMKN 1 Sumberasih Kabupaten
Probolinggo adalah aspek informasi pribadi dan sosial daripada aspek yang
lain.
Berdasarkan tinjauan pustaka penulis dilembar sebelumnya (Bab II)
maka pola yang dilakukan dalam memanajemen bimbingan dan konseling ini
adalah pola gabungan karena jumlah konselor yang dimiliki tidak sebanding
dengan jumlah siswa yang ada di SMKN 1 Sumberasih Kabupaten
Probolinggo.

15
4.1.5 Materi Layanan Informasi dan Bidang-Bidang Bimbingan
Materi layanan informasi yang diberikan oleh konselor SMKN 1
Sumberasih Kabupaten Probolinggo tergantung dengan identifikasi
kebutuhan. Oleh sebab itu, tinjauan pustaka yang penulis sajikan tidak
seluruhnya merupakan materi layanan yang diberikan ke peserta didik di
SMKN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo, terlebih lagi kajian pustaka
menitik beratkan pada sumber-sumber yang relavan sebelum adanya virus
corona. Namun, pada saat ini materi layanan informasi yang diberikan
bergantung pada situasi dan kondisi lingkungan sekitar.

16
DAFTAR PUSTAKA
Kelas, D. I., Sman, X. I., Yanti, O., Zaini, A., Ag, S., Pd, M., & Pd, M. (2016).
PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM
MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh : OKRI YANTI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM
MENCIPTAKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 2
SIJUNJUNG Oleh :

Muttaqin, R., Wagimin, & Tadjri, I. (2017). Keefektifan Layanan Informasi Karier
Berbantuan Video Interaktif dan Live Modeling untuk Meningkatkan
Pemahaman Karier Siswa SMP. Jurnal Bimbingan Konseling, 6(2), 174–179.

Pekanbaru, N. (n.d.). Skripsi Pelaksanaan Layanan Informasi.

17
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrument Need Assesment

Kelas : 10
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK  ( KELAS 10 )

NAMA : _______________________________________, KELAS :


____________________________
Petunjuk :

1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah
yang sering dihadapi siswa.

2. Jawaban Anda sangat bermanfaat  untuk membantu keberhasilan  belajar di


sekolah ini

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda  saat ini, dengan cara
memberikan tanda  ( √ ) pada kolom Ya / Tidak

4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-
sungguh.
TIDA
NO PERNYATAAN YA
K
1 Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Tuhan
YME
2 Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata tidak
jujur
3 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu
tes
4 Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan
baik
5 Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif
6 Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri

18
sendiri
7 Saya belum memahami potensi diri
8 Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang
terjadi pada masa remaja

9 Saya belum mengenal tentang macam-macam


kepribadian
10 Saya kurang memiliki rasa percaya diri
11 Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri
12 Saya belum tahu ciri-ciri/sifat/prilaku pribadi yang
berkarakter
13 Saya merasa kurang memilki tanggung jawab  pada diri
sendiri
14 Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain
15 Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis
16 Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri
17 Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di
rumah
18 Saya  belum bisa menjadi pribadi yang mandiri
19 Saya sedang memiliki konflik pribadi
20 Saya belum memahami tentang norma/cara membangun 
berkeluarga
21 Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru
22 Saya belum memahami tentang kenakalan remaja
23 Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau
bahaya rokok
24 Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial
yang bertanggung jawab

19
25 Saya belum tahu tentang bullying dan cara mensikapinya
26 Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah
27 Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain
28 Saya kurang memahami dampak dari media social
29 Saya jarang bermain/berteman di lingkungan tempat saya
tinggal
30 Saya belum banyak teman atau sahabat
31 Saya kurang suka  berkomunikasi dengan teman lawan
jenis
32 Saya belum tahu cara belajar yang baik dan benar di
SMK/MAK
33 Saya belum tahu cara meraih prestasi di sekolah
34 Saya belum paham tentang gaya belajar dan strategi yang
sesuai dengannya
35 Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan belajar saya
36 Saya masih sering menunda-nunda tugas
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
tertentu
38 Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar
39 Saya belajarnya jika akan ada tes  atau ujian saja
40 Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada di
sekolah
41 Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering
ngantuk
42 Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar
kelompok
43 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan
belajar yang baik

20
44 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi
untuk belajar
45 Saya belum tahu cara memperoleh bantuan pendidikan
(beasiswa)
46 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidup
47 Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler di
sekolah
48 Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan yang
diambil
49 Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, bakat,
minat, kemampuan dan karir
50 Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan

Kelas 11:
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK  ( KELAS 11 )

NAMA : _____________________________________, KELAS :


_______________________
Petunjuk :

1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah
yang sering dihadapi siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat  untuk membantu keberhasilan  belajar di
sekolah ini

3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda  saat ini, dengan cara
memberikan tanda  ( √ ) pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-
sungguh.

NO PERNYATAAN YA TIDA

21
K
Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih
1 belum baik
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan
2 karunia dari Tuhan YME
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada
4 waktu tes /ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan
5 baik
Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan
6 diri
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik
Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang
8 kesehatan reproduksi remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-
9 obat  terlarang serta dampaknya
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang
10 ilmu kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental disorder dan
11 permasalahannya
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar
13 malam (bermain,begadang)
14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan
Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang
15 lain tidak mau tertib untuk antri
Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat
16 (pacar)

22
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif
Saya belum paham yang harus dilakuan dengan
19 adanya pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya tertib
20 berlalu lintas
21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf,
22 tolong dan terimakasih dalam pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan
23 pada medsos (fb, wa, dll)
24 Saya belum memahami etika dalam bergaul
Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar
25 tetap langgeng
26 Saya merasa saat ini  belum banyak memiliki teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang
27 kurang baik
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan
28 remaja saat ini dan cara mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar dan
29 akibatnya
Saya belum memahami  peran sosial pria dan
30 wanita dengan norma yang ada di masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas,
31 LGBT dan HIV/AIDS
Saya merasa belum menemukan cara belajar yang
32 efektif
Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind
33 mapping)

23
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak
34 kanan
Saya belum tahu cara untuk membangkitkan
35 semangat  belajar
Saya masih suka menunda-nunda tugas
36 sekolah/pekerjaan rumah (PR)
Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
37 tertentu
38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga
40 bimbingan belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi
41 informasi untuk belajar
42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas
Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk
44 membaca
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi
45 kebutuhan hidup
Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis
46 profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum mengetahui tentang dunia usaha / dunia
47 industri
Saya belum paham hubungan antara bakat, minat,
48 pendidikan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-
49 cita/karir masa depan
50 Saya belum memahamai tentang program prakerin

24
di SMK

Kelas 12:

ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS 12 )

NAMA : , KELAS :

Petunjuk :

1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket kebutuhan untuk membuat program
layanan bimbingan dan konseling.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk pembuatan program layanan BK di
sekolah
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara
memberikan tanda (√) pada kolom Ya/Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan
sungguh-sungguh.

NO PERNYATAAN YA TIDAK

1 Saya belum paham bentuk toleransi dan kerjasama


antar umat beragama
2 Kualitas ibadah saya masih rendah pada Tuhan YME
3 Saya masih sering terbawa arus pergaulan yang kurang
baik
4 Saya kadang-kadang sering melanggar budaya tata
tertib berlalu lintas
5 Saya masih sulit untuk mengendalikan emosi
6 Saya merasa tertekan (stress) akan menghadapi USBN
/ Ujian Nasional
7 Saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

25
8 Saya kurang mendapatkan motivasi dari tokoh-tokoh
yang bisa menginspirasi hidup saya
9 Saya masih sulit mengendalikan ketergantungan main
games atau games online
10 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan merokok
11 Saya merasa tidak nyaman tinggal di rumah sendiri
12 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar
malam (bermain,begadang)
13 Kondisi keluarga saya sedang tidak harmonis
14 Saya belum tahu cara menjaga kesehatan agar tetap fit
menghadapi waktu ujian
15 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah
16 Saya belum tahu dampak Pernikahan di usia dini/usia
muda
17 Saya belum tahu lebih banyak akibat tawuran di
kalangan pelajar
18 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf,
tolong dan terimakasih dalam pergaulan
19 Saya masih merasa belum lancar berkomunikasi di
hadapan banyak orang
20 Saya belum aktif mengikuti organisasi/kegiatan di
lingkungan tempat tinggal
21 Saya merasa belum paham tentang jenis obat-obat
terlarang yang terbaru
22 Saya sulit meninggalkan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, dll)
23 Saya ingin menyelesaikan konflik dengan sahabat
dekat (pacar)
24 Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan

26
agar tetap langgeng
26 Saya belum tahu dampak atau akibat dari Sek Bebas,
LGBT dan HIV/AIDS
27 Saya belum memahami peran laki-laki dan perempuan
dalam norma hidup bermasyarakat
28 Saya ingin mengerti peran IQ,EQ,AQ,CQ dan SQ
dalam belajar
29 Saya belum paham peran macam-macam kecerdasan
dalam belajar
30 Saya belum bisa memanfaatkan teknologi infomasi
untuk meraih prestasi belajar
31 Saya belum menguasai kiat sukses dalam menghadapi
Ujian
32 Kadang-kadang saya merasa semangat belajarnya
menurun
33 Saya belum bisa mengevaluasi hasil prestasi belajar
34 Saya merasa belum paham strategi belajar dari
berbagai sumber belajar
35 Saya belum mampu hidup hemat
36 Saya masih bingung apakah bisa menyelesaikan studi
sampai lulus karena masalah ekonomi keluarga
37 Daya kreatifitas dan inovasi yang saya miliki masih
rendah
38 Saya belum tahu strategi di terima bekerja di
perusahaan yang sesuai dengan program keahlian
39 Saya belum tahu pilihan karir yang sesuai dengan tipe
kepribadain yang dimiliki
40 Saya belum menemukan cara terbaik untuk meraih
sukses dimasa depan

27
41 Saya masih bingung menentukan pilihan
profesi/pekerjaan di masa depan
42 Saya merasa belum tahu profesi pekerjaan dalam
meningkatkan taraf hidup
43 Saya belum tahu tata cara bekerja ke luar negeri
44 Saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat,
kemampuan dan program keahlian
45 Saya belum mengerti prosedur melamar pekerjaan
46 Saya belum tahu berbagai macam tes seleksi pegawai
baru
47 Cita-cita atau rencana karir saya masih selalu berubah-
rubah
48 Saya belum tahu cara menentukan pilihan karir setelah
lulus dari SMK/MAK
49 Saya bingung memilih lembaga kursus pelatihan untuk
masa depan
50 Setelah lulus SMK/MAK saya ingin bekerja untuk
membantu ekonomi orang tua

Lampiran 2. Foto Wawancara Observasi

28
29

Anda mungkin juga menyukai