Anda di halaman 1dari 36

PUTUSAN

Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Trenggalek yang memeriksa dan mengadili perkara


tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis yang dilangsungkan
secara elektronik telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
Cerai Gugat antara:
Katini binti Katal, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan
Wiraswasta, tempat kediaman di Dusun Balang, RT 024 RW
011, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten
Trenggalek, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
Roni Muhtarun, S.H., M.H. dan Tri Mei Ernawati, S.H.,
Advokat/Pengacara yang berkantor di Jalan Brigjen Sutran No.
101, Kabupaten Trenggalek berdasarkan surat Kuasa khusus
tanggal 29 November 2021 yang telah didaftar dalam Register
Kuasa Nomor 1479/KK/2021/PA.Trk tanggal 29 November
2021, dengan domisili elektronik pada alamat email
ronitrimei02@gmail.com, sebagai Penggugat;
melawan
Thoha Hamami bin Dahlan, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA,
pekerjaan Wiraswasta, tempat kediaman di Dusun Balang, RT
024 RW 011, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten
Trenggalek, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
Ahmad Govinda Arunnahya, S.H. Advokat dan Konsultan
Hukum yang berkantor di Kantor "Govinda & Partners" yang
beralamat di Jl. Nasional III, RT/RW 10/04, Desa Ngetal,
Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur, 66373 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27
Desember 2021 yang telah didaftar dalam Register Kuasa

Halaman 1 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Nomor 1637/KK/2021/PA.Trk tanggal 29 Desember 2021,
dengan domisili elektronik pada alamat email
govinlawyer@gmail.com, sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut;
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;
Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat, serta telah memeriksa
alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA
Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 29 November
2021 telah mengajukan gugatan Cerai Gugat yang didaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Agama Trenggalek pada hari itu juga dengan register perkara
Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk, dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah menikah pada hari Senin tanggal
27 Juli 1998 M. bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1419 H., yang
dicatat oleh Kantor Urusan Agama, Kecamatan Kampak, Kabupaten
Trenggalek, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor: 107/08/VII/1998 tanggal 27
Juli 1998;
2. Bahwa pada saat menikah, Penggugat berstatus perawan dan Tergugat
berstatus jejaka;
3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat tinggal bersama di
rumah orang tua Penguggat, kemudian menempati rumah bersama di
Dusun Balang, RT 024 / RW 011, Desa Senden, Kecamatan Kampak,
Kabupaten Trenggalek;
4. Bahwa setelah perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah melakukan
hubungan suami-istri (ba'da dhukul) dan telah dikaruniai dua anak yang
bernama Abdul Wahid Ali berusia 22 tahun (ikut Tergugat) dan Muhammad
Zainal Arifin Al Ghozali berusia 6 tahun sekarang ikut Penggugat;
5. Bahwa setelah beberapa tahun terakhir ini kehidupan rumah tangga
penggugat dan tergugat mulai goyah sudah tidak ada kecocokan dan
keharmonisan lagi dan sering terjadi perselisihan dan percekcokan pada
sekitar bulan Maret 2021 Penggugat mengajukan gugatan cerai dengan no.

Halaman 2 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


perkara: 530/Pdt.G/2021/PA.Trk namun telah ditolak gugatannya oleh
Ketua Majelis Hakim dikarenakan kuasa hukum Penggugat sakit terkena
Covid-19 dan tidak bisa melanjutkan persidangan,
6. Bahwa pada tanggal 17 September 2021 Penggugat mengajukan
perceraian lagi, dalam mediasi dan jawaban, Tergugat tetap keberatan
untuk berpisah / bercerai, akhirnya tanggal 14 November 2021 Penggugat
mencabut gugatannya guna memberikan kesempatan terhadap Tergugat
untuk upaya rukun dan mendekati Penggugat dan keluarganya namun
kenyataanya setelah dicabut, Tergugat tidak ada upaya apapun hanya
omong kosong saja jika mendalilkan tidak mau cerai, bahkan pada suatu
hari Penggugat mengajak perangkat, Desa Senden untuk diajak
musyawarah menanyakan kelanjutan hubungan rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat, justru terjadi pertengkaran dan percek-cokan
yang tajam dan tergugat selalu cuek dingin tidak menghiraukan dan tidak
ada jawaban apapun yang itu semua semakin membuat perasaan
penggugat nelongso / prihatin.
7. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut mulai terjadi pada
bulan Maret 2021 yang akibatnya Penggugat pulang ke rumah orang
tuanya di Dusun balang, RT 028 / RW 013, Desa Senden, Kecamatan
Kampak selama 8 bulan, kini Penggugat dan Tergugat telah putus
komunikasi dan pisah tempat tinggal serta masing-masing tidak saling
memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami istri dan bagi penggugat tetap
ingin mengakhiri rumah tangga dengan perceraian.
8. Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati dan merukunkan baik
Penggugat maupun Tergugat agar rukun lagi sebagaimana layaknya suami
istri dalam rumah tangga, namun sudah juga tetap tidak berhasil;
9. Bahwa dengan keadaan sebagaimana tersebut di atas, Penggugat merasa
sudah tidak sanggup dan tidak kuat lagi untuk meneruskan dan
mempertahankan rumah tangganya dengan Tergugat;
10. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul dalam
penyelesaian perkara ini

Halaman 3 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Agama Trenggalek cq. Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai
berikut:
Primer:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu bain sugra Tergugat (Thoha Hamami bin Dahlan)
terhadap Penggugat (Katini binti Katal);
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
Subsider:
- Atau bilamana Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil-adilnya
Bahwa dalam perkara a quo, Penggugat telah memberikan kuasa
khusus kepada Roni Muhtarun, S.H., M.H. dan Tri Mei Ernawati, S.H., Advokat
dan Penasehat Hukum yang mengambil domisili di Jalan Brigjen Sutran No.
101, Kabupaten Trenggalek berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 29
November 2021, dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Trenggalek dengan Nomor 1479/KK/2021/PA.Trk tanggal 29 November 2021;
Bahwa Tergugat telah memberikan kuasa khusus kepada Ahmad
Govinda Arunnahya, S.H. Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di
Kantor "Govinda & Partners" yang beralamat di Jl. Nasional III, RT/RW 10/04,
Desa Ngetal, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur, 66373 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Desember 2021
yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Trenggalek dengan
Nomor 1637/KK/2021/PA.Trk tanggal 29 Desember 2021;
Bahwa, Majelis Hakim telah memeriksa surat Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat tersebut di atas, dan memeriksa pula Kartu Tanda Pengenal
Advokat (KTPA) yang bersangkutan;
Bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat
didampingi Kuasanya dan Tergugat didampingi Kusanya hadir di persidangan;

Halaman 4 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan
Tergugat di persidangan namun tidak berhasil;
Bahwa Ketua Majelis telah memerintahkan Penggugat dan Tergugat
untuk menempuh upaya mediasi, namun sesuai laporan Mediator bernama Drs.
Ahmad Budiono tanggal 22 Desember 2021, ternyata mediasi tidak berhasil;
Bahwa selanjutnya dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang isi dan
maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan jawaban
sebagai berikut;
I. DALAM EKSEPSI
Bahwa sebelum sampai pada Pemeriksaan Pokok Perkara, Mohon
Kepada Majelis Hakim agar berkenan memeriksa dan memutus terlebih
dahulu Eksepsi Tergugat ini:
NE BIS IN IDEM EXCEPTIE
Bahwa dalam perkara ini sudah pernah diputus oleh Yang Mulia
Majelis Hakim dalam Perkara No.530/pdt.G/2021/PA.Trk dengan amar
Putusan menolak Gugatan Penggugat, hingga waktu yang ditentukan
Penggugat tidak mengajukan Upaya Hukum lain selain mengajukan
Gugatan baru.
Nebis in Idem Menurut Badriyah Harun adalah Suatu Perkara yang
sama tidak dapat disidangkan dua kali untuk perkara yang sudah pernah
diputus sebelumnya dan berkekuatan hukum tetap, terhadap pihak yang
sama, objek yang sama serta alasan hukum yang sama, serta pelarangan
pengajuan gugatan yang sedang diperiksa pada persidangan lain. Yang
didasarkan pada alasan-alasan yang sama. Nebis in Idem diatur dalam
Pasal 1917 KUH Perdata Yang berbunyi “kekuatan suatu putusan hakim
yang telah memperoleh kekuatan mutlak tidaklah lebih luas dari pada
sekadar mengenai soalnya putusan. Untuk dapat memajukan kekuatan itu,
perlulah bahwa soal yang dituntut adalah sama, lagi pula dimajukan oleh
dan terhadap pihak-pihak yang sama di dalam hubungan yang sama pula.”
Jika dilihat dalam rumusan Pasal 1917 KUH Perdata, Nebis in Idem
melekat pada jenis Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan yang bersifat

Halaman 5 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


positif baik menolak maupun mengabulkan gugatan dan kemudian Putusan
tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap atau tidak dilakukan upaya
hukum baik banding maupun kasasi, maka dalam putusan tersebut melekat
asas Nebis in Idem. Oleh karenanya, terhadap kasus dan pihak yang sama
tidak boleh diajukan untuk kedua kalinya. Asas Nebis in Idem memiliki
unsur menurut Pasal 1917 ayat (2) KUH Perdata, yaitu: 1. Tuntutan harus
didasarkan pada alasan yang sama; 2. Diajukan oleh dan terhadap
pihak-pihak yang sama; dan 3. Dalam hubungan yang sama.
Untuk mendukung dalil-dalil eksepsi ini kami uraikan pada beberapa
poin dibawah ini:
1. Perkara terdahulu adalah Perkara Cerai Gugat Nomor
530/pdt.G/2021/PA.Trk dan Perkara 1377/pdt.G/2021/PA.Trk;
2. Penggugat nya adalah Katini binti Katal, Tergugat nya adalah Thoha
Hamami bin Dahlan;
3. Dalam Perkara 1377/pdt.G/2021/PA.Trk Materi Gugatannya adalah
Perselisihan (Syiqaq) yang mana Rumah Tangga Penggugat dengan
Tergugat mulai goyah dan sering terjadi Perselisihan terus menerus
disebabkan masalah ekonomi, tergugat tidak pernah memberikan
nafkah kepada Penggugat, yang mana di perkara
530/pdt.G/2021/PA.trk terdahulu bermula pada Tahun 2016, sedangkan
di Perkara yang sekarang yakni No. 1377/pdt.G/2021/PA.trk hanya
diganti dan atau dimundurkan Tahun nya saja, yakni tahun 2015;
4. Bahwa dalam Perkara sebagaimna dimaksud pada poin 3, Penggugat
melalui Kuasa Hukum nya mencabut Perkara ini yang kemudian
dikabulkan oleh Yang Mulia Hakim dalam Salinan Putusan pada
tanggal 15 Nopember 2021;
5. Bahwa pasca Putusan 530/pdt.G/2021/PA.trk dalam amarnya menolak
Gugatan Penggugat, Penggugat tidak mengajukan upaya Hukum
hingga dinyatakan Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht).
OBSCUUR LIBEL EXCEPTIE
Bahwa Gugatan Penggugat adalah Obscuur libel (Kabur/Tidak
jelas/samar-samar):

Halaman 6 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


1. terhadap dasar Hukum Gugatan:
1.1 Bahwa Surat Gugatan dalam Posita (Fundamentum Petendi)
tidak menjelaskan dasar Hukum (Rechtsgrond) dan Kejadian
yang mendasari Gugatan, sehingga tidak jelas apa yang
mendasari Gugatan dan kesesuaiannya dengan Petitum Gugatan;
2. terhadap Posita Gugatan:
2.1. bahwa dalam Posita poin 1 Gugatan Penggugat menyatakan
bahwa "Penggugat dengan Tergugat telah menikah pada hari
Senin tanggal 27 Juli 1998 M, bertepatan dengan tanggal 2
Rabiul Akhir 1419 H", terdapat kekeliruan dalam penanggalan
kalender Islam, yang sejati nya dan sebenarnya berdasarkan
kutipan akta Nikah adalah " hari Senen tanggal 27 Juli 1998 M
bertepatan dengan tanggal 3 Rob Akhir 1419 H", sehingga Yang
Mulia Majelis Hakim patut kiranya untuk menyatakan bahwa
Gugatan Penggugat Obscuurl Libel/tidak jelas, tidak cermat dan
tidak teliti, sehingga Gugatan Penggugat dinyatakan Tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijk Verklaard).
Bahwa dari eksepsi yang kami sampaikan diatas, terlihat dengan jelas
bahwa Gugatan Penggugat mengandung Cacat Formil/tidak jelas, sehingga
sudah sepatutnya Gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
Bahwa berdasarkan Eksepsi diatas, Tergugat memohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini untuk memberikan Putusan
sebagai berikut:
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat Diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat pada Surat Gugatan
untuk seluruhnya, kecuali yang secara tegas diakui;
2. Bahwa Benar, Penggugat dan Tergugat adalah Suami Istri yang Sah
sebagaimana yang diuraikan pada Posita No.1 Penggugat, yang
tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA), Kecamatan Kampak,
Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, namun Penggugat dan

Halaman 7 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Tergugat menikah tidak pada tanggal 2 Rabiul Akhir, melainkan
menikah pada tanggal 3 Rob Akhir 1419 H atau yang bertepatan pada
Hari Senen, tanggal 27 Juli 1998 sebagaimana yang tercatat dalam
Kutipan Akta Nikah Nomor: 107/08/VII/1998;
3. Bahwa Benar, sebelum menikah Penggugat berstatus Perawan dan
Tergugat Berstatus Perjaka sebagaimana yang diutarakan pada Posita
2 (dua) surat Gugatan Penggugat;
4. Bahwa benar, setelah Menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di
rumah Bersama di Dusun Balang, RT 024/RW 011, Desa Senden,
Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek berdasakan Posita No.3
Gugatan Penggugat;
5. Bahwa Benar, setelah Pernikahan Tersebut, Penggugat dan Tergugat
telah tinggal bersama-sama Hidup rukun damai dan Harmonis sebagai
suami Istri (Ba'da Dukhul) sebagaimana yang dimaksud pada Posita 3
Gugatan Penggugat;
6. Bahwa Benar, selama melangsungkan Pernikahan Penggugat dan
Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang Anak Laki-Laki, yakni Anak
Pertama bernama ABDUL WAHID ALI yang berusia 21 (dua puluh
satu) Tahun dan Anak Kedua yang bernama MUHAMAD ZAINAL
ARIFIN AL GHOZALI, yang berusia 6 (enam) Tahun sebagaimana yang
dimaksud dalam Posita No. 4 Gugatan Penggugat;
7. bahwa Tidak Benar Gugatan Penggugat dalam Perkara
530/Pdt.G/2021/PA.Trk ditolak oleh Yang Mulia Majelis Hakim hanya
dikarenakan Kuasa Hukum Penggugat tidak bisa melanjutkan
Persidangan karena sakit, dalam Posita 5 Gugatan Penggugat tersebut
sungguh mengabaikan Perjuangan Tergugat dalam menempuh
keadilan, bagaimana mungkin alasan Gugatan Penggugat ditolak
hanya karena Kuasa Hukum Penggugat tidak hadir, yang senyatanya
proses Persidangan sudah menempuh angka 15 (lima belas) kali
Persidangan, mulai dari Pembacaan Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik,
Pembuktian Penggugat, Pembuktian Penggugat Tambahan,
Pembuktian Tergugat, Kesimpulan, dan Putusan, dan kesemua Hukum

Halaman 8 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Acara tersebut ditempuh melalui jalan Persidangan yang adil (Fair
Trial), mengingat kedua belah Pihak telah dihadirkan dan diberi
kesempatan untuk dapat berargumen sesuai dengan Tahapan dan
Kapasitasnya, dalam hal ini Tergugat menyatakan bahwa hal itu
berlebihan, mengingat Proses Sidang tersebut sudah dijalankan sesuai
dengan Hukum Acara Yang berlaku, dan Penggugat pun tidak
menggunakan Hak nya untuk mengajukan Upaya Hukum hingga
Putusan tersebut dinyatakan Berkekuatan Hukum Tetap;
8. bahwa Penggugat mengajukan Gugatan Kembali dalam Perkara
1377/pdt.G/2021/PA.Trk, namun Penggugat melalui Kuasa Hukumnya
mencabut Gugatan tidak pada tanggal 14 November 2021, Penggugat
mencabut Gugatan tersebut pada tanggal 15 November 2021 sesuai
dengan Salinan Putusan Pencabutan Perkara, mengenai jawaban
terhadap dalil dalam Posita 6 (enam) akan Penggugat uraikan dalam
beberapa Poin dibawah ini:
a. Bahwa Tergugat selalu mengupayakan segala tindakan yang
terbaik dalam rangka memperbaiki Hubungan Perkawinan dengan
Penggugat, Tergugat selalu mengirim makanan kepada Penggugat
melalui anaknya yang bernama ABDUL WAHID ALI, sebagai
bentuk Perhatian Suami kepada Istri nya agar suatu ketika Hatinya
Luluh, Tergugat juga beberapa kali bertemu kepada Penggugat di
rumah bersama, namun oleh Penggugat tidak direspon sama
sekali;
b. bahwa pada 13 November 2021, 3 hari sebelum Putusan no.
1377/pdt.G/2021/PA.Trk tentang Pencabutan Perkara dijatuhkan,
Tergugat secara tiba-tiba dan tanpa diberi pemberitahuan
sebelumnya didatangi oleh Penggugat bersama 2 (dua) orang
Perangkat, Desa, namun kedatangan Penggugat tersebut bukan
untuk menanyakan kelanjutan Hubungan Rumah Tangga dengan
Tergugat, melainkan memberi Penawaran kepada Tergugat supaya
Tergugat mau melepaskan diri dalam ikatan Perkawinan dengan
Penggugat, namun untuk menghormati Lembaga Pengadilan

Halaman 9 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Agama Trenggalek yang menangani Perkara antara Penggugat
dengan Tergugat masih berlangsung pada saat itu, Tergugat
kemudian menjawab dan memberi Nasihat kepada Penggugat
bahwa Penawaran yang ditawarkan oleh Penggugat tersebut agar
disampaikan langsung pada saat Proses Sidang digelar, yang
senyatanya tidak pernah dikemukakan oleh Penggugat hingga
perkara Penggugat No. 1377/pdt.G/2021/PA.Trk dinyatakan dicabut
pada tanggal 15 November 2021;
c. bahwa pada Alinea bawah pada Posita No. 6 Gugatan Penggugat
menyatakan: "justru terjadi Pertengkaran dan Percekcokan yang
tajam dan tergugat selalu Cuek dingin tidak menghiraukan dan
tidak ada jawaban apapun yang itu semua semakin membuat
Perasaan Penggugat Nelongso/Prihatin"
Pertengkaran dan Percekcokan tajam yang seperti apa sehingga
Penggugat berkesimpulan demikian, bilamana Tergugat dinyatakan
oleh Penggugat dalam Positanya selalu cuek dingin tidak
menghiraukan, itu artinya antara Penggugat dan Tergugat tidak ada
Pertengkaran dan Percekcokan didalamnya, Tergugat pun dibuat
bingung oleh kerangka Narasi/Logika yang dibangun oleh
Penggugat, seolah-olah terjadi Pertengkaran dan Percekcokan,
namun disisi lain Penggugat menyatakan bahwa Tergugat selalu
Cuek dingin tidak menghiraukan, apa Poin yang ingin
disampaikan/didalilkan oleh Penggugat dalam Posita No. 6 (enam)
tersebut, yang menurut Tergugat bertentangan satu sama lain,
justru dengan dalil Penggugat yang seperti itu, semakin
menegaskan bahwa Penggugat lah yang mencari
selisih/Permasalahan itu sendiri;
d. bahwa pada alinea terbawah Posita No.6 Gugatan Penggugat versi
Revisi tanggal 29 Desember 2021 menyatakan:
"kini Penggugat telah menjalin hubungan dengan teman
laki-laki yang bisa diajak curhat, dan juga bisa untuk

Halaman 10 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


memberikan kasih sayang yang baik untuk masa depan rumah
tangga dan kini membuat hati Penggugat merasa nyaman"
kami selaku Kuasa Hukum Tergugat mengucapkan Puji Syukur
Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam kami
haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, tanpa
perlu Tergugat untuk membuktikan ada nya orang ketiga dalam
hubungan Perkawinan antara Penggugat dan Tergugat, Penggugat
telah mengakui sendiri bahwa ia telah menjalani Hubungan
Terlarang yang tidak hanya dilarang oleh Agama, namun juga
Negara dan mempunyai dampak buruk yang luas terhadap
masyarakat, yang semakin menguatkan dan semakin terlihat
benang merah nya bahwa selama ini alasan Penggugat menggugat
cerai Tergugat sejak Perkara 530/pdt.G/2021/PA.trk bergulir hingga
hari ini adalah agar bisa hidup bersama dengan orang ketiga,
sungguh ini merupakan tindakan tercela, yang semestinya harus
disadari olehnya bahwa perbuatannya dalam menggugat Tergugat
adalah tidak berdasar pada alasan yang dapat dibenarkan, sebab
ia tidak dalam kondisi mendesak untuk melakukan Gugatan
Perceraian, yang menurut ajaran agama yang di imaninya
sebagaimana sabda Rosullulah Shallalahu’allaihi Wa Sallam:
“ siapa saja istri yang minta Cerai kepada Suaminya tanpa alasan
yang jelas, maka haram baginya aroma surga .”(HR. Sunan Abu
Daud no. 2228: 6/469)
“Para isteri (wanita) yang berusaha melepaskan dirinya dari suami
(laki-laki) nya, mereka itulah para isteri (wanita) munafik.”(HR.Nasai
3461).
9. Bahwa Pernikahan bukan perjanjian biasa untuk hidup bersama
sebagai Suami Istri, tetapi suatu Perjanjian Suci, yang untuk memutus
kannya tidak boleh diukur dengan kesalahan salah satu Pihak saja,
bahwa berdasarkan Posita No.6 alinea terakhir Penggugat tersebut,
Penggugat telah mengakui bahwa Penggugat telah menjalani
Hubungan Terlarang dengan seseorang yang membuktikan bahwa

Halaman 11 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


selama ini Penggugatlah yang mencari selisih, Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1981 menyatakan bahwa:
"Penyebab Perselisihan tidak mungkin meminta Cerai"
berdasarkan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975;
10. Bahwa Puncak Perselisihan dan Pertengkaran yang dimaksud dalam
Posita No. 7 oleh Penggugat dalam hal, bentuk dan alasan apa yang
menyebabkan Perselisihan dan Pertengkaran tersebut sehingga
Penggugat berkesimpulan yang pada akhirnya Penggugat
meninggalkan Rumah Kediaman bersama selama 8 (delapan) Bulan
sejak bulan maret, fakta nya, pada bulan maret atau tepatnya pada
tanggal 16 Maret 2021 adalah waktu dimana Penggugat mengajukan
Gugatan Cerai ke Pengadilan Agama Trenggalek
no.530/pdt.G/2021/PA.trk yang pada intinya ialah Penggugat lah yang
mencari selisih/permasalahan itu sendiri;
11. Bahwa melalui surat Jawaban ini, Tergugat berpesan kepada laki-laki
yang disebutkan di dalam Posita No.6 Gugatan Penggugat, untuk
segera bertobat dan menjauhi Katini Binti Katal demi keutuhan rumah
Tangga Penggugat, Katini Binti Katal dengan Tergugat, Thoha Hamami
Bin Dahlan bersama dengan kedua anaknya, karena itu adalah
tindakan yang tercela dan tidak bermoral, terdapat dalil yang melarang
Perbuatan tercela yang merusak Hubungan Pernikahan orang lain:
"Siapa yang menipu dan merusak (Hubungan) seorang Budak dengan
Tuannya, maka mereka bukanlah bagian dari kami, dan siapa yang
merusak Hubungan seorang Wanita dengan Suaminya, maka dia
bukanlah bagian dari kami"; (HR. Ahmad)
12. bahwa yang seharusnya mempunyai hak untuk mengajukan perkara ini
adalah Tergugat karena mempunyai alasan dan landasan Hukum yang
jelas, namun Tergugat tidak menggunakan Hak nya karena Tergugat
masih mencintai Penggugat dan demi menjaga masa depan kedua
Anaknya, oleh karena itu, berdasarkan Pengakuan Penggugat yang
mengakui bahwa Penggugat telah menjalani Hubungan Terlarang
dengan Pria Idaman Lain sebagaimana yang dimaksud dalam Posita

Halaman 12 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


No. 6 Gugatan versi Revisi Penggugat, Tergugat berkeyakinan bahwa
Yang Mulia Majelis Hakim tidak akan mengabulkan Petitum Penggugat;
Berdasarkan segala uraian yang telah Tergugat kemukakan diatas,
Tergugat memohon dengan Hormat kepada yang Mulia Hakim untuk
menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi:
DALAM EKSEPSI:
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk
Verklaard);
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Tidak menjatuhkan Talak satu ba'in Sughra Tergugat (THOHA HAMAMI bin
DAHLAN alm.) terhadap Penggugat (KATINI binti KATAL);
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara;
4. Memberikan Nasihat kepada Penggugat, KATINI binti KATAL untuk kembali
menjadi seorang Istri dan Ibu yang baik untuk Suami dan kedua Anaknya.
Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat mengajukan replik
sebagai berikut;
DALAM EKSEPSI;
1. Bahwa penggugat menolak seluruh dalil eksepsi yang disampaikan oleh
tergugat, dan penggugat tidak akan menanggapi semua dalil eksepsi yang
telah di uraikan oleh kuasa hukum tergugat karena dalil eksepsi tersebut
adalah hanya karena ketidak tahuan dan ketidak fahaman terhadap suatu
proses perkara yang sedang berjalan dan eksepsi yang di uraikan dalam
perkara ini tidak lebih dari pada copy paste mengenai eksepsi pada
umumnya.
2. Bahwa di dalam undang-undang perkawinan, kompilasi hukum Islam dan
hukum acara peradilan agama yang telah mengatur mengenai proses
perceraian tidak mengatur adanya mengenai ne bis in idem, karena
perceraian adalah permasalahan dua insan manusia laki-laki dan wanita
suami istri yang sudah saling berkonflik, emosi dan terjadi kemudhorotan

Halaman 13 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


yang hati nurani mereka sudah tidak bisa untuk disatukan dan dirukunkan
lagi oleh karena dari pada akan terjadi kemaksiatan maka perceraian
adalah jalan yang terbaik bagi para mereka.
3. Bahwa terdapat di dalam Yurisprodensi MARI / Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 110/K/KG/1992 tanggal 23 juli 1993
menjelaskan bahwa dalam perkara perkawinan baik permohonan cerai
talak atau gugatan cerai dalam lingkup peradilan agama atau peradilan
negeri dalam perkara perceraian, termasuk hadhonah (hak asuh anak)
tidak berlaku asas ne bis in idem dan dapat diajukan kembali,
Yurisprodensi ini yang sering kali di jadikan rujukan bagi para
hakim-hakim di pengadilan agama dan pengadilan negeri dalam
memeriksa dan mengadili kembali perkara perceraian termasuk
hadonah, Yurisprodensi tersebut pada tahun 2007 dalam RAKERNAS /
rapat kerja nasional Mahkamah Agung RI juga dijadikan rujukan yang
dalam hasil diskusi kelompok bidang peradilan agama pada bagian A
tentang teknis angka 5 di tegaskan dan merumuskan bahwa dalam
perkara perkawinan terkait perceraian dan termasuk juga hadhonah,
maka sekali lagi penggugat jelaskan berdasarkan Yurisprodensi
tersebut tidak berlaku azaz ne bis in idem. Apalagi dalam perkara ini
sudah adanya perbedaan obyek yang sebenarnya telah terjadi.
4. Bahwa mengenai eksepsi tergugat yang mendalilkan katanya gugatan
penggugat obskur libel / kabur itu yang mana karena gugatan penggugat
juga sudah sesuai dengan hukum acara peradilan agama dan ketentuan
undang-undang perkawinan, kompilasi hukum Islam mengenai proses tata
cara untuk mengajukan gugatan perceraian di pengadilan agama, oleh
karenanya penggugat tidak akan tanggapi eksepsi lebih lanjut karena
uraian eksepsi tergugat secara kusus sama sekali tidak mendasarkan dan
kurang memahami mengenai unsur-unsur, kriteria dan ketentuan eksepsi
yang telah di atur di dalam hukum acara perdata, Oleh karenanya maka
eksepsi dari tergugat sudah seharusnya untuk di tolak dan
dikesampingkan dalam perkara ini.
DALAM KONPENSI / POKOK PERKARA;

Halaman 14 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


1. Bahwa dalam konpensi / pokok perkara ini pernggugat menolak seluruh
dalil-dalil jawaban yang telah disampaikan oleh tergugat kecuali yang
secara tegas ada yang diakui kebenaranya.
2. Bahwa dalil gugatan penggugat nomor 1 sampai dengan nomer 6 telah
diakui kebenarnya oleh tergugat oleh karenanya tidak perlu penggugat
tanggapi.
3. Bahwa dalil jawaban tergugat pada point nomor 7 juga tidak akan
penggugat tanggapi secara berkepanjangan karena hanya akan
memperbanyak uraian redaksi dan didalam proses hukum “ Seribu cerita
tak akan berarti tanpa bukti “ dan kini intinya penggugat akan sampaikan
fakta hukum dan situasi kondisi yang telah terjadi antara penggugat dan
tergugat saja.
4. Bahwa kini antara penggugat dan tergugat telah terrjadi pisah rumah /
perpisahan dan telah terjadi perselisihan / cek cok yang berkepanjangan
tidak ada keharmonisan dan sudah tidak bisa bersatu, sudah tidak bisa
dirukunkan baik oleh keluarga, oleh Majleis Hakim maupun oleh mediator,
dan para pihak faktanya juga sudah tidak bisa rukun lagi dan tergugat
hingga saat ini juga tidak ada upaya apapun dalam situasi kondidi yang
sedemikian ini, dan mengenai percekcokan antara penggugat dan tergugat
untuk memenuhi pasal 19 huruf F undang-undang perkawinan nanti akan
penggugat buktikan pada saat memasuki sidang pembuktian.
5. Bahwa sebuah rumah tangga yang sudah tidak mungkin untuk bisa
disatukan lagi oleh siapapun bilamana tidak segera diputuskan ikatan tali
perkawinanya ibarat belenggu rumah tangga yang menahan seseorang
seperti dalam penjara bahtera rumah tangga, Jadi mohon bisa segera
dilepaskan yakni diputuskan perceraian, karena bilamana rumah tangga
memang sudah tidak bisa bersatu lagi maka perceraian adalah jalan terbaik
dan itu juga diperbolehkan oleh Alloh SWT sebagaimana dalam firmanya,
dan sesuai dengan kitab Ghoyatul Marom Li Syaih Majidi menyebutkan
bahwa apabila seorang istri telah sangat benci terhadap suaminya, maka
hakim dalam suatu permohonan adanya gugatan ke pengadilan agama dari

Halaman 15 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


sepihak harus menetapkan jatuhnya talak suami, apalagi juga sudah terjadi
perpisahan dan sudah tidak bisa hidup bersama lagi.
6. Bahwa oleh karenanya setelah menjalani dan mengetahui situasi rumah
tangga yang telah terjadi seperti ini sampai kapanpun Penggugat sudah
tidak mau lagi hidup bersama Tergugat, karena sudah meras tidak kuat dan
tidak betah untuk meneruskan rumah tangga dengan Tergugat dan ingin
tetap mengakhiri rumah tangga dengan Perceraian sebagaimana telah
penggugat ajukan di dalam gugatan cerai ini.
Berdasarkan atas dalil-dalil dan alasan yuridis sanggahan dan Replik
penggugat tersebut maka Penggugat mohon Kepada Yth. Majelis Hakim yang
Mulia dan memeriksa, mengadili perkara ini untuk berkenan;
- Menolak Eksepsi dari Tergugat, dan
- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagaimana yang tercantum didalam
petitum primer maupun subsidair.
Bahwa atas replik Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan duplik
sebagai berikut;
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa pada Prinsipnya Tergugat tetap pada dalil-dalil dalam
Eksepsi/Jawaban terdahulu, dan membantah semua dalil-dalil
Penggugat baik dalam Gugatannya maupun dalam Repliknya;
2. Bahwa Penggugat perlu untuk mengtahui bahwa Konteks Eksepsi
dalam Sistem Hukum Acara Perdata adalah bermakna
Tagkisan/Bantahan, Eksepsi bisa juga diartikan sebgai Pembelaan
(Plea) yang diajukan Tergugat terhadap materi Gugatan Penggugat,
dimana bantahan/tangkisan diajukan dalam bentuk Eksepi yang
ditujukan dalam hal syarat Formalitas Gugatan, seperti Gugatan yang
mengandung cacat Formil yang berimplikasi pada Gugatan menjadi
tidak sah, sehingga Penggugat telah mengecilkan/mempersempit dan
membatasi ruang lingkup Eksepi itu sendiri, sementara dalam Sistem
Hukum Acara Perdata juga mengenal adanya Eksepsi Syarat Formil
yang mencakup Surat Kuasa tidak Sah (Putusan MA No.531
K/SIP/1973, Pasal 123 HIR, Putusan MA No.10/K/N 1999, Error in

Halaman 16 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Persona Exceptie, Ne Bis Idem Exceptie dan Obscuurl Libel Exceptie
yang untuk selanjutnya kami uraikan pada poin berikut:
• Eksepsi Obscuur libel, yaitu Eksepsi yang diajukan Tergugat
dalam Hal Gugatan Penggugat tidak Terang atau isinya tidak
jelas, contohnya tidak jelas dasar Hukumnya, tidak jelas Obyek
Sengketa nya, Petitum tidak Rinci.
3. Bahwa Setelah Tergugat baca berulang kali baik dalam
Gugatannya maupun dalam Repliknya, Tergugat masih belum
menemukan apa objek baru sebagaimana yang didalilkan oleh
Penggugat, apa alasannya, penyebab Perselisihannya seperti apa
juga tidak dirinci sebagaimana yang sudah menjadi keniscayaan
dalam beracara di Peradilan yang terhormat ini, bilamana
Penggugat mendalilkan adanya Perbedaan objek, maka objek yang
mana, karena Penyelesaian Perkara di Lembaga yang terhormat ini
harus rinci dan konkrit;
bagi Tergugat, bagaimana untuk melakukan Pembelaan atau
membantah dalil-dalil Penggugat, mengingat Penggugat pun tidak
menyertakan landasan hukum yang mana sudah menjadi keniscayaan
dalam Beracara di Sidang Pengadilan Agama ini;
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala Hal/dalil yang telah Tergugat sampaikan untuk
menanggapi Replik Penggugat atas Eksepsi Tergugat, secara Mutatis
Mutandis Mohon dianggap terulang dan terbaca kembali dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari alasan-alasan
yang disampaikan dalam Pokok Perkara ini;
2. bahwa pada Prinsipnya Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang
diajukan oleh Penggugat dalam Replik nya pada tanggal 07 Januari
2022, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat;
3. Bahwa atas Replik Penggugat No.3, tidak perlu untuk Tergugat
tanggapi, karena hanya bersifat pernyataan;
4. bahwa atas Replik Penggugat No.4, sebagaimana dalam Gugatannya
Penggugat tidak pula menyebutkan penyebab Perselisihan/Cek Cok

Halaman 17 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


dikarenakan hal apa, apakah karena ekonomi atau hal yang lain,
sehingga terkesan dipaksakan untuk Cerai dan menjadi bias dalam
proses beracara di Pengadilan Agama Trenggalek ini, mengingat
Penggugat pun mengakui secara terang benderang dihadapan
majelis Hakim yang terhormat melalui surat Gugatannya perihal
telah menjalin hubungan dengan Pria idaman lain, yang seharusnya
patut disadarinya bahwa itu adalah Perbuatan tercela dan Tergugat
memohon kepada yang mulia Majelis Hakim untuk tidak memgabulkan
gugatan ini;
5. Bahwa atas replik no.5 tidak perlu untuk Tergugat tanggapi, karena
hanya bersifat Pernyataan;
6. Bahwa atas replik no. 6, diduga disebabkan karena adanya tekanan
dari Pria Idaman Lain sebagaimana yang disebutkan dalam surat
Gugatannya, Pria IdamannLain tersebut juga telah beberapa kali
mendatangi Penggugat dirumahnya secara terang terangan tanpa ada
rasa malu, sehingga membuat beban Psikologis bagi Tergugat dan
kedua anaknya, bahwa atas hal tersebut, Tergugat memohon Keadilan
kepada yang Mulia Majelis Hakim dengan tidak mengabulkan Gugatan
Penggugat;
7. Bahwa sejak diajukannya Gugatan Perceraian pada tanggal 16 Maret
2021, Penggugat secara tiba-tiba berubah baik Perilaku dan
Perlakuannya terhadap Tergugat dan kedua anaknya, Penggugat tidak
memposisikan diri lagi sebagai Istri sekaligus Ibu Rumah Tangga dan
Ibu bagi kedua anak Penggugat dan Tergugat, Penggugat tidak pernah
sekalipun memasak atau menyediakan dan menyiapkan makanan
untuk untuk Suami dan kedua anaknya, Penggugat tidak pernah
mencuci dan menyetrika pakaian Suami dan kedua anaknya yang
disebabkan oleh Pria Idaman Lain tersebut, bahkan dalam Keterangan
Saksi atas nama ABDUL WAHID ALI dalam Salinan Putusan perkara
no.530/pdt.G/2021/PA.Trk menyebutkan bahwa saksi tersebut pernah
melihat Penggugat Video call dengan laki-laki lain, dan itu semakin
terlihat benang merahnya bahwa alasan Penggugat melepaskan ikatan

Halaman 18 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Perkawinannya dengan Tergugat adalah agar bisa melanggengkan
hubungan mereka berdua,dan sungguh itu adalah tindakan tercela dan
tidak terpuji;
11. berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1981
"Penyebab Perselisihan tidak mungkin meminta Cerai" berdasarkan
Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975, dan azas
mempersulit Perceraian, Tergugat tetap berpegang Teguh pada
dalil-dalil yang disampaikan pada Duplik ini;
Berdasarkan segala uraian Hukum yang telah Tergugat kemukakan diatas,
Tergugat memohon dengan Hormat kepada yang Mulia Majelis Hakim untuk
menjatuhkan Putusan yang amarnya berbunyi:
DALAM EKSEPSI:
1. Menerima dan Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk
Verklaard);
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Tidak menjatuhkan Talak satu ba'in Sughra Tergugat (THOHA HAMAMI bin
DAHLAN alm.) terhadap Penggugat (KATINI binti KATAL);
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya Perkara;
4. Memberikan Nasihat kepada Penggugat, KATINI binti KATAL untuk kembali
menjadi seorang Istri dan Ibu yang baik untuk Suami dan kedua Anaknya.
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan alat bukti berupa:
A. Surat:
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat NIK.
3503077112790010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Kabupaten Trenggalek tanggal 19-11-2012. Bukti
surat tersebut telah diperiksa oleh Majelis Hakim, dicocokkan dengan
aslinya, yang ternyata sesuai dengan aslinya dan telah dinatzegelen,
kemudian diberi kode (P.1). Diberi tanggal dan paraf Ketua Majelis;

Halaman 19 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 107/08/VII/1998 tanggal 27 Juli
1998 yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA, Kecamatan
Kampak, Kabupaten Trenggalek. Bukti surat tersebut telah diperiksa
oleh Majelis Hakim dicocokkan dengan aslinya, yang ternyata sesuai
dengan aslinya dan telah dinatzegelen, kemudian diberi kode (P.2).
Diberi tanggal dan paraf Ketua Majelis;
B. Saksi:
1. Gayati binti Katal, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SD,
pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal di Dusun
Tenggar, RT 004 RW 002, Desa Senden, Kecamatan Kampak,
Kabupaten Trenggalek, di bawah sumpah, memberikan keterangan
sebagai berikut:
- Bahwa, saksi kenal Penggugat dan Tergugat dan memiliki hubungan
dengan Penggugat sebagai kakak kandung Penggugat;
- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah menikah pada Juli 1998 di
Kantor Urusan Agama, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek;
- Bahwa pada saat menikah, Penggugat berstatus perawan dan
Tergugat berstatus jejaka;
- Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat tinggal
bersama di rumah orang tua Penguggat, kemudian menempati
rumah bersama di Dusun Balang, Desa Senden, Kecamatan
Kampak, Kabupaten Trenggalek dan telah dikaruniai dua anak
bernama Abdul Wahid Ali, umur 22 tahun (ikut Tergugat) dan
Muhammad Zainal Arifin Al Ghozali, umur 6 tahun sekarang ikut
Penggugat;
- Bahwa setelah beberapa tahun terakhir ini kehidupan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat mulai goyah sudah tidak ada kecocokan
dan keharmonisan lagi dan sering terjadi perselisihan dan
percekcokan dan Penggugat pernah 2 kali mengajukan gugatan
cerai, namun belum tuntas berhasil, yaitu pada bulan Maret 2021
dan September 2021;

Halaman 20 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah terjadi pisah tempat tinggal
kurang lebih selama 8 bulan, Penggugat tinggal di rumah orang
tuanya, sedangkan Tergugat tinggal di rumah bersama;
- Bahwa perpisahan tersebut terjadi karena masalah ekonomi, karena
Tergugat tidak lancar pemberian nafkahnya kepada Penggugat,
Tergugat tidak mempunyai pekerjaan tetap atau serabutan;
- Bahwa sepengetahuan saksi, benar Tergugat memiliki usaha sewa
sound system tetapi yang mengoperasikannya adalah anak kandung
Penggugat dan Tergugat bernama Wahid, selain itu bekerja
membantu menjalankan slep gabah;
- Bahwa sepengetahuan saksi selain permasalahan ekonomi,
Penggugat juga pernah bercerita kepada saksi kalau sudah lelah dan
tidak kuat lagi dengan kondisi rumah tangganya bersama Tergugat,
sehingga Penggugat memilih melakukan pendekatan dengan
seorang laki-laki bernama Slamet dari Desa Gandusari kurang lebih
sejak 2 bulan yang lalu;
- Bahwa sebelum Penggugat menjalin hubungan dengan seorang
laki-laki bernama Slamet tersebut, saksi pernah menemani
Penggugat mendatangi Tergugat di rumah bersama, untuk
melakukan pertemuan mencari solusi terbaik tentang kelangsungan
rumah tangga mereka, namun yang terjadi pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa selain pertemuan tersebut, saksi mendapat informasi dari
Penggugat, kalau Penggugat dan pihak perangkat desa (modin)
bernama Pak Yasiron mendatangi Tergugat di rumah bersama untuk
memastikan kembali keseriusan Tergugat menjaga keutuhan rumah
tangga mereka, namun terjadi kembali pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat, bahkan sampai Penggugat mengajukan
gugatan cerai ke Pengadilan Agama Trenggalek, tidak juga ada
respon yang baik dari pihak Tergugat untuk berupaya
mempertahankan keutuhan rumah tangganya;

Halaman 21 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


- Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati dan merukunkan
baik Penggugat maupun Tergugat agar rukun lagi sebagaimana
layaknya suami istri dalam rumah tangga, namun tidak berhasil;
2. Yasiron bin Kadiran, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA,
pekerjaan Modin, bertempat tinggal di RT 004 RW 002, Desa Senden,
Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, di bawah sumpah,
memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa, saksi kenal Penggugat dan Tergugat dan memiliki hubungan
dengan Penggugat sebagai tetangga Penggugat;
- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah menikah pada Juli 1998 di
Kantor Urusan Agama, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek;
- Bahwa pada saat menikah, Penggugat berstatus perawan dan
Tergugat berstatus jejaka;
- Bahwa setelah menikah, Penggugat dengan Tergugat tinggal
bersama di rumah orang tua Penguggat, kemudian menempati
rumah bersama di Dusun Balang, Desa Senden, Kecamatan
Kampak, Kabupaten Trenggalek dan telah dikaruniai dua anak;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal serumah lagi
selama kurang lebih 8 bulan ini;
- Bahwa saksi bersama seorang perangkat desa lainnya, yaitu Dodi
Arisanto (Kaur Pelayanan Desa) pernah diundang Penggugat untuk
musyawarah dengan Tergugat guna mencapai kesepakatan terkait
kelangsungan rumah tangga mereka, namun ketika musyawarah
berlangsung, Penggugat dan Tergugat terjadi pertengkaran,
sehingga antara Penggugat dan Tergugat belum mencapai
kesepakatan;
- Bahwa saksi telah berusaha menasehati Penggugat, namun tidak
berhasil, karena Penggugat sudah punya hubungan dengan laki-laki
lain bernama Slamet;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat telah
mengajukan alat bukti berupa:
A. Surat:

Halaman 22 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, NIK.3503072006690001, tanggal
13-10-2020, an. Thoha Hamami (Tergugat), yang dikeluarkan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Trenggalek.
Bukti surat tersebut telah diperiksa oleh Majelis Hakim, dicocokkan
dengan aslinya, yang ternyata sesuai dengan aslinya dan telah
dinatzegelen, kemudian diberi kode (T.1). Diberi tanggal dan paraf
Ketua Majelis;
2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 107/08/VII/1998, tanggal 27 Juli
1998, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah KUA Kecamatan
Kampak, Kabupaten Trenggalek. Bukti surat tersebut telah diperiksa
oleh Majelis Hakim dicocokkan dengan aslinya, yang ternyata sesuai
dengan aslinya dan telah dinatzegelen, kemudian diberi kode (T.2).
Diberi tanggal dan paraf Ketua Majelis;
3. Fotokopi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1981,
Tentang Perkara Perceraian, tanggal 06 Juli 1981, telah dinatzegelen,
kemudian diberi kode (T.3). Diberi tanggal dan paraf Ketua Majelis;
B. Saksi:
1. Abdul Wahid Ali bin Toha Hamami, umur 33 tahun, agama Islam,
pendidikan SLTA, pekerjaan Rental Sound Peralatan Pesta, bertempat
tinggal di Dusun Balang, RT 024 RW 011, Desa Senden, Kecamatan
Kampak, Kabupaten Trenggalek, di bawah sumpah, memberikan
keterangan sebagai berikut:
- Bahwa, saksi kenal Penggugat dan Tergugat dan memiliki hubungan
dengan Penggugat sebagai anak kandung Tergugat dan Penggugat;
- Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat sudah pernah 3 kali
mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Trenggalek;
- Bahwa benar telah terjadi pertengkaran dan perselisihan antara
Penggugat dan Tergugat berawal dari kepulangan Penggugat dari
luar negeri (Singapura) pada akhir tahun 2019, dimana antara
Penggugat dan Tergugat tidak saling komunikasi lagi;

Halaman 23 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


- Bahwa seingat saksi, kurang lebih setahun kemudian terjadi pisah
ranjang antara Penggugat dan Tergugat, namun masih tinggal
bersama dalam satu rumah;
- Bahwa seingat saksi Penggugat dan Tergugat terjadi pisah tempat
tinggal sejak 4 bulan yang lalu;
- Bahwa sepengetahuan saksi, masalah perselisihan dan
pertengkaran karena pernyataan Penggugat tentang hasil kerja
Tergugat selama merantau di Afrika (Gabon) selama 2 tahun dan di
Malaysia selama 1 tahun, Tergugat tidak pernah mengirim hasilnya
kepada Penggugat, namun sebenarnya Tergugat mengirimkan hasil
kerjanya tersebut kepada Penggugat, karena saksi sendiri juga
pernah mengantar Penggugat ke ATM untuk mengambil kiriman
tersebut, hanya terkadang Penggugat sendiri yang ke ATM
mengambil kiriman tersebut;
- Bahwa seingat saksi besaran kiriman Tergugat kepada Pengguga
selama merantau di Afrika (Gabon) dan Singapura sekitar
Rp5.000.000,00 sampai Rp10.000.000,00;
- Bahwa penyebab perselisihan antara Penggugat dna Tergugat
lainnya adalah karena pihak ketiga, yaitu Penggugat mempunyai
hubungan dengan laki-laki bernama Slamet sejak 4 bulan yang lalu,
di mana Penggugat telah tinggal di rumah orang tuanya;
- Bahwa Penggugat mengenal laki-laki yang berprofesi sebagai
anggota TNI dan berstatus duda tersebut, karena laki-laki tersebut
pernah menolong Penggugat ketika sedang sakit;
- Bahwa sepengetahuan saksi, awalnya laki-laki tersebut bertamu ke
rumah orang tua Penggugat, tetapi akhir-akhir ini sering berkunjung
menemui Penggugat di ruang tamu, kadang duduk berdampingan,
terkadang saling berhadapan, bahkan mereka keluar rumah
berduaan;
- Bahwa sepengetahuan saksi selama berada di rumah orang tua
Penggugat, laki-laki tersebut tidak pernah menginap;

Halaman 24 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


- Bahwa Tergugat memliki penghasilan kotor dari usaha rental sounds
system kisaran Rp6.000.000,00 s.d Rp7.000.000,00 sekali
kegiatan/paket, kalau penghasilan bersihnya sekitar Rp4.000.000,00
sekali kegiatan/paket;
- Bahwa saksi ikut mengelola rental sound system tersebut, selain itu
saksi bekerja di bengkel las milik teman;
- Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati dan merukunkan
baik Penggugat maupun Tergugat agar rukun lagi sebagaimana
layaknya suami istri dalam rumah tangga, namun tidak berhasil;
2. Suyanto bin Katijan, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP,
pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Dusun Balang, RT 023 RW
011, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, di
bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa, saksi kenal Penggugat dan Tergugat dan memiliki hubungan
dengan Penggugat sebagai tetangga Tergugat;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai dua anak bernama
Abdul Wahid Ali, umur 22 tahun (ikut Tergugat) dan Muhammad
Zainal Arifin Al Ghozali, umur 6 tahun sekarang ikut Penggugat;
- Bahwa sepengetahuan saksi, dalam setahun ini pernah mengetahui
3 kali Penggugat dan Terggugat terjadi perselisihan dan
pertengkaran yang dipicu masalah gangguan pihak ketiga, namun
saksi tidak mengetahui nama laki-laki tersebut;
- Bahwa kurang lebih 3 minggu yang lalu, saksi berkunjung ke rumah
Penggugat dan Tergugat, dan saat itu saksi mengetahui ada seorang
laki-laki bertamu ke rumah tersebut, dan yang menemui tamu
tersebut Penggugat;
- Bahwa Tergugat di lingkungan termasuk orang berada, karena
mempunyai usaha mengelola sounds system dengan penghasilan
kisaran Rp5.000.000,00 s.d Rp6.000.000,00 sekali kegiatan/paket;
- Bahwa semenjak Penggugat pulang merantau dari Singapura, sikap
dan perilaku Penggugat terhadap lingkungan sekitar berubah atau
kurang peduli, tidak seperti biasanya, saat sebelum pergi merantau.

Halaman 25 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Bahwa, selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyampaikan kesimpulan
secara tertulis yang pada pokok tetap pada gugatan dan jawabannya
masing-masing;
Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala
sesuatu yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari isi putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana telah diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memeriksa Surat Kuasa Khusus
Penggugat tertanggal 29 November 2021, yang telah terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Agama Trenggalek dengan Nomor 1479/KK/2021/PA.Trk tanggal
29 November 2021;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga telah memeriksa Surat Kuasa
Khusus Tergugat tertanggal 27 Desember 2021 yang telah terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Trenggalek dengan Nomor
1637/KK/2021/PA.Trk tanggal 29 Desember 2021;
Menimbang, bahwa kedua surat kuasa khusus tersebut telah sesuai
dengan ketentuan Pasal 123 HIR jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor
6 Tahun 1994 tentang Surat Kuasa Khusus, dan Majelis Hakim telah pula
memeriksa Kartu Tanda Pengenal Advokat (KTPA) Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat, ternyata telah sesuai dengan Ketentuan Pasal 30
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, oleh karena itu
Majelis Hakim harus menyatakan bahwa Kuasa Penggugat dan Kuasa
Tergugat merupakan subjek pemberi bantuan hukum yang sah sehingga
Majelis Hakim dapat menerima dan memberi izin kepada Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat tersebut untuk beracara dalam perkara a quo sebagai advokat
profesional;
Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dilakukan
upaya perdamaian, baik dalam persidangan maupun melalui mediasi, namun
tidak berhasil, dengan demikian telah terpenuhi ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan

Halaman 26 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


(4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Pasal 130 HIR jis
Pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini perkara perceraian, maka
pokok perkara diperiksa dalam sidang tertutup untuk umum, hal tersebut sesuai
ketentuan Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang
Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 dan Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;
Menimbang, bahwa alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan Cerai
Gugat adalah antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran disebabkan sikap Tergugat yang cuek dingin dan tidak
menghiraukan Penggugat akibatnya sejak lebih 8 bulan ini telah berpisah
tempat tinggal hingga sekarang dan selama itu pula sudah tidak ada
komunikasi apalagi menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-istri;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil Penggugat di atas, Tergugat
dalam jawabannya mengajukan eksepsi Nebis in idem dan Obscuur Libel
terhadap dasar hukum dan posita gugatan;
Menimbang, bahwa sebelum memberikan pertimbangan dalam pokok
perkara, Majelis memberikan pertimbangan berkenaan dengan eksepsi
Tergugat sebagai berikut:

Dalam Eksepsi
Menimbang, bahwa berkenaan dengan eksepsi nebis in idem, Majelis
memberi pertimbangan bahwa gugatan cerai Penggugat yang telah diajukan ke
Pengadilan Agama Trenggalek kemudian dicabut oleh Penggugat ataupun
yang telah ditolak tidak menghalangi Penggugat untuk mengajukan gugatan
cerai yang baru, sebab dalam perkara perceraian tidak berlaku asas Nebis in
idem, sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 110K/AG/1992
tanggal 24 Juli 1993;
Menimbang, bahwa eksepsi atau keberatan yang diajukan pihak

Halaman 27 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Tergugat menyangkut kaburnya gugatan Penggugat (obscuur libel) didasarkan
pada argumentasi yuridis, yaitu:
- Surat Gugatan dalam Posita (Fundamentum Petendi) tidak menjelaskan
dasar Hukum (Rechtsgrond) dan Kejadian yang mendasari Gugatan,
sehingga tidak jelas apa yang mendasari Gugatan dan kesesuaiannya
dengan Petitum Gugatan
- Terdapat kekeliruan dalam penanggalan kalender Islam, yang sejatinya dan
sebenarnya berdasarkan kutipan akta Nikah adalah hari Senin tanggal 27
Juli 1998 M bertepatan dengan tanggal 3 Rob Akhir 1419 H tertulis hari
Senin tanggal 27 Juli 1998 M, bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir
1419 H;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan gugatan tidak jelas atau
obscuur libel adalah surat gugatan Penggugat yang tidak jelas atau isinya tidak
terang dan tegas;
Menimbang, bahwa ketentuan hukum acara yang berlaku (HIR dan
RBG) tidak terdapat penegasan merumuskan gugatan secara jelas dan terang,
namun dalam praktek peradilan dengan berpedoman pada ketentuan pasal 8
RV sebagai rujukan berdasarkan asas demi kepentingan beracara, maka
praktek peradilan mengembangkan penerapan eksepsi gugatan kabur atau
obscuur libel.
Menimbang, bahwa tentang eksepsi gugatan Penggugat kabur/tidak
jelas atau obscuur libel, dalam praktek dikenal beberapa bentuk yang
didasarkan pada faktor tertentu, antara lain:
a. tidak jelasnya dasar gugatan dalil gugatan;
b. tidak jelasnya objek sengketa;
c. petitum gugatan tidak jelas karena tidak dirinci dan ada kontradiksi antara
posita dan petitum.
Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa dasar
hukum gugatan Penggugat tidak jelas adalah eksepsi yang mengada-ada,
karena Tergugat tidak menjelaskan tentang ketidakjelasan kejadian yang
mendasari gugatan yang tidak sesuai dengan petitum gugatan;
Menimbang, bahwa kesalahan atau kekeliruan dalam penanggalan

Halaman 28 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


kalender Islam, tidaklah termasuk dalam eksepsi yang menyangkut gugatan
kabur/tidak jelas atau obscuur libel. Kekeliruan atau kesalahan penulisan
tersebut tidaklah boleh didekati secara sempit/kaku, tetapi harus didekati
dengan lentur (fleksibel). Apabila kekeliruan itu sangat kecil dan tidak berarti,
maka dapat atau harus ditolerir karena kekeliruan tersebut dikatagorikan
sebagai kesalahan pengetikan, kesalahan dimaksud dapat diperbaiki oleh
Hakim sendiri dalam berita acara maupun putusan. Kesalahan penulisan
kalender Islam, yaitu dalam gugatan ditulis 2 Rabiul Akhir padahal yang benar
adalah 3 Rabiul Akhir, oleh Majelis Hakim dianggap dan dikategorikan sebagai
suatu kesalahan pengetikan yang dapat diubah oleh Hakim dalam berita acara
maupun putusan. Dengan demikian, alasan eksepsi Tergugat menyangkut
kesalahan kalender Islam, merupakan alasan yang tidak beralasan hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diuraikan
di atas, Majelis berkesimpulan bahwa eksepsi Tergugat sudah sepatutnya
untuk ditolak;

Dalam Pokok Perkara


Menimbang, bahwa alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan Cerai
Gugat adalah antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran disebabkan sikap Tergugat yang cuek dingin dan tidak
menghiraukan Penggugat akibatnya sejak lebih 8 bulan ini telah berpisah
tempat tinggal hingga sekarang dan selama itu pula sudah tidak ada
komunikasi apalagi menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-istri;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil Penggugat di atas, Tergugat
dalam jawaban dan dupliknya membenarkan sebagian dan membantah
sebagian yang lain, oleh karena itu Penggugat wajib membuktikan dalil
gugatannya;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatan tersebut, Penggugat
telah mengajukan alat bukti surat P.1 dan P.2 serta 2 (dua) orang saksi;
Menimbang, bahwa bukti P.1 merupakan akta autentik, bermeterai cukup,
telah dicap pos (nazegelen) dan sesuai dengan aslinya, maka bukti surat
tersebut telah memenuhi syarat formil, isi bukti tersebut mengenai tempat

Halaman 29 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


kediaman Penggugat, relevan dengan dalil yang hendak dibuktikan oleh
Penggugat, sehingga telah memenuhi syarat materil, maka bukti P.1 sebagai
akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 tersebut telah ternyata terbukti
bahwa Penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Trenggalek, dengan
demikian Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Trenggalek berwenang
untuk memeriksan dan mengadili gugatan Cerai Gugat yang diajukan
Penggugat (Vide Pasal 49 dan Pasal 73 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009);
Menimbang, bahwa bukti P.2 merupakan akta autentik, bermeterai
cukup, telah dicap pos (nazegelen) dan sesuai dengan aslinya, maka bukti
surat tersebut telah memenuhi syarat formil, isi bukti tersebut menerangkan
bahwa Penggugat telah menikah dengan Tergugat pada tanggal 27 Juli 1998,
relevan dengan dalil yang hendak dibuktikan oleh Penggugat, sehingga telah
memenuhi syarat materil, maka bukti P.2 sebagai akta otentik mempunyai
kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 terbukti bahwa Penggugat
dengan Tergugat adalah suami istri sah, menikah pada tanggal 27 Juli 1998 di
KUA, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, hal tersebut sesuai
ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dan Tergugat masih terikat
sebagai suami istri yang sah, maka Penggugat adalah persona standi in judicio,
yaitu memiliki legal standing atau mempunyai hak dan berkepentingan dalam
perkara ini;
Menimbang, bahwa 2 (dua) saksi Penggugat, adalah keluarga atau
orang dekat Penggugat dan atau Tergugat sesuai dengan Pasal 22 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum
Islam dan sudah dewasa serta sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat
formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 HIR;

Halaman 30 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Menimbang, bahwa keterangan 2 (dua) saksi Penggugat mengenai
hubungan Penggugat dan Tergugat serta mengenai keadaan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat, adalah fakta yang pernah dilihat dan didengar
langsung dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat oleh
karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR sehingga keterangan saksi
tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa keterangan 2 (dua) saksi Penggugat bersesuaian
dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang
saksi tersebut memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya tersebut,
Tergugat telah mengajukan alat bukti surat T.1, T.2, dan T.3 serta 2 (dua) orang
saksi;
Menimbang, bahwa bukti T.1 s/d T.3 dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang sebagai akta autentik, bermeterai cukup, telah dicap pos
(nazegelen) dan sesuai dengan aslinya, maka bukti surat tersebut telah
memenuhi syarat formil, isi bukti tersebut relevan dengan dalil yang hendak
dibuktikan oleh Tergugat, sehingga telah memenuhi syarat materil, maka bukti
T.1 s/d T.3 sebagai akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang
sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan alat bukti 2 (dua) orang
saksi, keduanya telah memberikan keterangan sebagaimana telah diuraikan
dalam duduk perkara;
Menimbang, bahwa keterangan 2 (dua) saksi Tergugat mengenai
hubungan Penggugat dan Tergugat serta mengenai keadaan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat, adalah fakta yang pernah dilihat dan didengar
langsung dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Tergugat oleh
karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR sehingga keterangan saksi
tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa keterangan 2 (dua) saksi Tergugat bersesuaian dan
cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi

Halaman 31 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


tersebut memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti yang telah dipertimbangkan
di atas, terbukti fakta kejadian sebagai berikut:
1. Bahwa sejak sebelum Maret 2021, antara Penggugat dan Tergugat sering
terjadi ketidakharmonisan rumah tangga karena Tergugat bersikap dingin
dan tidak menghiraukan Penggugat;
2. Bahwa akibat ketidakharmonisan tersebut antara Penggugat dan Tergugat
sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2021 hingga sekarang dan
selama itu pula keduanya tidak pernah berkumpul lagi dan tidak
melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing sebagaimana layaknya
suami isteri;
3. Bahwa, baik majelis hakim dalam persidangan, maupun pihak keluarga
Penggugat dan Tergugat sudah berusaha menasehati Penggugat dan
Tergugat dan sudah ada upaya musyawarah dua keluarga untuk
merukunkan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, karena
Penggugat bersikukuh ingin bercerai dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 bahwa suami isteri wajib saling cinta-mencintai hormat-
menghormati, setia dan memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang
lain, namun yang tampak dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak
menggambarkan hal itu, yang nyata di antara Penggugat dan Tergugat telah
terjadi perpisahan tempat tinggal sejak bulan Maret 2021 tanpa ada komunikasi
demi keutuhan dan keharmonisan rumah tangga, sehingga hubungan
Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri seakan-akan telah putus;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, Majelis mengacu pula pada
kaidah-kaidah hukum yang terdapat pada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
sebagai berikut :
1. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 38 K/AG/1990 tanggal 22 Agustus
1991 yang mengandung kaidah hukum: “Jika perkawinan telah “pecah”
berarti hati kedua belah pihak telah pecah maka terpenuhilah isi Pasal 19
huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975”;

Halaman 32 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


2. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 379 K/AG/1995 tanggal 26 Maret
1997, suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan
untuk hidup rukun lagi/kembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti
retak dan pecah;
3. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 534 K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996
yang mengandung kaidah hukum: “Bahwa dalam hal perceraian, tidak perlu
dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah
meninggalkan pihak lain, tapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu
sendiri masih dapat dipertahankan atau tidak. Sebab jika hati kedua belah
pihak telah pecah, maka perkawinan tersebut sudah pecah dan tidak
mungkin dapat dipersatukan lagi meskipun salah satu pihak menginginkan
perkawinannya tetap utuh. Bila perkawinan dipertahankan, maka pihak
yang menginginkan perkawinan pecah, akan berbuat apa saja agar
perkawinannya pecah;
Menimbang, bahwa selain itu Majelis mengutip pendapat pakar hukum
Islam yang terdapat dalam kitab Al Thalaq min al Syariati al Islamiyati wa al
qanuni halaman 40, sebagai berikut :

Artinya: “Sesungguhnya sebab diperbolehkannya melakukan perceraian


adalah adanya kehendak untuk melepaskan ikatan perkawinan ketika
terjadi krisis akhlak dan timbulnya rasa benci antara suami isteri yang
mengakibatkan tidak adanya kesanggupan untuk menegakkan hukum
Allah”.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, maka Majelis
Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat
benar-benar sudah tidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi
perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sudah tidak mungkin lagi
untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga sehingga mempertahankan rumah
tangga yang demikian tidak sejalan dengan maksud dan tujuan perkawinan
sebagaimana yang dikehendaki dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum: 21 dan Pasal 1
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974;

Halaman 33 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma hukum
Islam yang terkandung dalam Kitab Fikih Sunah Juz II halaman 290 yang
diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim sebagai berikut;

Artinya: “bahwa istri boleh menuntut cerai kepada hakim apabila dia mengaku
selalu mendapat perlakuan yang menyakitkan dari suaminya sehingga
hal tersebut dapat menghalangi keberlangsungan hubungan suami
istri antara mereka berdua”;
Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi salah
satu alasan perceraian sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas dan Penggugat belum pernah dijatuhi talak, maka petitum gugatan
Penggugat agar Pengadilan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat
terhadap Penggugat tersebut telah beralasan dan tidak melawan hukum serta
memenuhi Pasal 119 ayat 2 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu
patut dikabulkan;
Menimbang bahwa talak satu ba’in sughra merupakan talak yang
dijatuhkan oleh Hakim atas permintaan seorang isteri, yang mana akibat hukum
dari talak satu ba’in sughra adalah antara suami dan isteri tidak dapat hidup
bersama kembali, terkecuali dengan akad nikah yang baru;
Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan,
maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989
Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50
Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;
Mengingat semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan
hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

Halaman 34 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


MENGADILI
Dalam Eksepsi
- Menolak eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatukan talak satu bain sughra Tergugat (Thoha Hamami bin Dahlan)
terhadap Penggugat (Katini binti Katal);
3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp 280.000,00 (dua ratus delapan puluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim yang


dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 02 Maret 2022 Masehi, bertepatan
dengan tanggal 29 Rajab 1443 Hijriyah, oleh kami Moehamad Fathnan, S.Ag,
M.H.I. sebagai Ketua Majelis, Dra. Sunarti, S.H., M.H. dan Ahmad Turmudi,
S.Ag., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dan disampaikan kepada para
pihak melalui Sistem Informasi Pengadilan pada hari itu juga oleh Ketua Majelis
tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota yang sama dan dibantu oleh
Jimmy Jannatino, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa
Penggugat dan Kuasa Tergugat secara elektronik;

Hakim Anggota Ketua Majelis

Ttd. Ttd.

Dra. Sunarti, S.H., M.H. Moehamad Fathnan, S.Ag, M.H.I.

Hakim Anggota
Panitera Pengganti
Ttd.
Ttd.
Ahmad Turmudi, S.Ag., M.H.
Jimmy Jannatino, S.H.I.

Halaman 35 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk


Perincian Biaya:
1. Pendaftaran : Rp 30.000,00
2. Proses : Rp 75.000,00
3. Panggilan : Rp 125.000,00
4. PNBP : Rp 30.000,00
5. Redaksi : Rp 10.000,00
6. Meterai : Rp 10.000,00
Jumlah : Rp 280.000,00
(dua ratus delapan puluh ribu rupiah)

Halaman 36 dari 36 halaman, Putusan Nomor 1746/Pdt.G/2021/PA.Trk

Pengadilan Agama Trenggalek Jl. Medan Merdeka Utara No.9 - 13


Panitera Tingkat Pertama Telp.: (021) 3843348 | (021) 3810350 | (021) 3457661
Drs. H. Moh. Munib M.H.I. - 196504021993031003 Email: info@mahkamahagung.go.id
Digital Signature www.mahkamahagung.go.id

Keterangan :
- Salinan sesuai dengan aslinya.
- Surat/dokumen ini tidak memerlukan tanda tangan basah karena telah ditandatangani secara elektronik (digital signature) dengan dilengkapi sertifikat elektronik.
- Dokumen ini telah ditandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai