Anda di halaman 1dari 3

ATRESIA ANI disebut juga anorektal anomaly atau imperforate anus.

Merupakan kelainan kongenital dimana terjadi perkembangan abnormal


pada anorektal di saluran gastrointestinal (rectum tidak mempunyai
lubang keluar (wong,2004), bentuk anus tidak rata, cekung ke dalam,
kadang bentuk seperti anus tapi tidak ada lunang/lubang abnormal.
Kegagalan pemisahan kloaka saat embrional dalam kandungan ibu yang
sehingga tidak terbentuknya lubang anus. Peristiwa ini lebih bnyk terjadi
pada bayi laki-laki dari pada perempuan. Pada orang tua yg mempunyai
gen karier terhadap Atresia Ani mempunyai peluang 25% untuk di
turunkan kepada anaknya.

ETIOLOGI
Penyebab belum diketahui pasti. Pada beberapa penelitian, atresia ani
dapat disebabkan oleh kelainan genetic maupun factor lingkungan yang
terpapar oleh zat-zat beracun, lingkungan yg kumuh, dan pola nutrisi bayi
selama dalam kandungan.
Factor penyebab:
1. Putusnya saluran pencernaan dengan daerah dubur.
2. Adanya kegagalan pembentukan septum aurorectal secara sempurna
karena gangguan pertumbuhan pembentukan anus dari embrionik.
3. Kelainan bawaan yg di turunkan dari orang tua.
4. Terjadi gangguan pemisahan kloaka menjadi rectum dan sinus
urogenital karena gangguan urogenital pada minggu ke-5 sampai ke-7
usia kehamilan.

KLASIFIKASI
Di golongkan sesuai jenis kelamin

TANDA DAN GEJALA:


1. Tidak mempunyai lubang anus
2. Meconium tidak keluar dlm 24 jam pertama setelah bayi lahir
3. Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam detlah lahir
4. Tidak dapat mengukur suhu rectal pd bayi
5. Adanya tanda2 obstruksi usus
6. Perut kembung 4-8 jam setelah lahir.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X-ray, ini menunjukkan adanya gas dalam usus
2. Pewarnaan radiopak dimasukkan kedalam traktus urinarius, misalnya
suatu sistouretrogram mikturasi akan memperlihatkan hubungan
rektourinarius dan kelainan urinarius
3. Pemeriksaan urin, perlu dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
mekonium

E. PENATALAKSANAAN
 Medik:
1. Eksisi membran anal
2. Fistula, yaitu dengan melakukan kolostomi sememtara dan
setelah umur 3 bulan dilakukan koreksi sekaligus
 Keperawatan
Kepada orang tua perlu diberitahukan mengenai kelainan pada
anaknya dan keadaan tersebut dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
Operasi akan dilakukan 2 tahap yaitu tahap pertama hanya dibuatkan
anus buatan dan setelah umur 3 bulan dilakukan operasi tahapan ke
2, selain itu perlu diberitahukan perawatan anus buatan dalam
menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Serta memperhatikan
kesehatan bayi.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan eliminasi BAK
2. Resti infeksi b.d feses masuk ke uretra, mikroorganisme masuk
saluran kemih
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, muntah, anoreksia
4. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d trauma jaringan post operasi
5. Resti kerusakan integritas kulit

G. Path Ways
 Gangg. pertumbuhan
 Fusi
 Pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik

ATRESI ANI
Feses tidak keluar Vistel rektovaginal

Feses Menumpuk Feses masuk ke uretra

Mikroorganisme masuk
saluran kemih
Peningkatan tekanan Reabsorbsi sisa
intra abdominal metabolisme oleh tubuh
Dysuria

Mual, muntah
Keracunan
Operasi:
Anoplasti,
Colostomi Resiko nutrisi G3
kurang dr kebthan G3 rasa Eliminasi
nyaman Resti nyeri
BAK

Perubahan defekasi
Trauma jaringan

Pengeluaran tdk
terkontrol

Nyeri Perawatan tidak adekuat


Iritasi mukosa

Resti kerusakan Gngguan rasa Resti Infeksi


integritas kulit nyaman

Anda mungkin juga menyukai