Kasus Nstemi
Kasus Nstemi
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 08/06/22
Jam : 16.00
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Pernapasan
Jalan Napas : Bersih. Tidak ada secret, tidak ada sumbatan jalan nafas.
RR : 20 kali/menit
Irama Napas : Teratur
Suara Napas : Vesikuler
Sputum : Tidak ada produksi sputum
SpO2 : 97 %
Pasien tampak tidak menggunakan otot bantu pernapasan, pasien tidak terpasang ETT,
pasien tidak terpasang ventilator. Pasien bernafas spontan.
Sistem Kardiovaskuler
Nadi : 68 kali/menit
Irama : Teratur
Tekanan darah : 100/60
Pulsasi : Lemah
Akral : Dingin
Warna kulit : Pucat
Nyeri dada : Ya.
P : Pasien mengatakan nyeri timbul secara mendadak
Q : pasien mengatakan nyeri yang di rasakan seperti di tusuk,
R : pasien mengatakan nyeri yang di rasakan pada dada kiri
menjalar punggung.
S : skala nyeri yang di rasakan 4
T : pasien mengatakan nyeri yang di rasakan berlangsung selama 2
menit.
Perdarahan : Tidak terjadi perdarahan pada pasien
IV Line : 8 tetes/menit
Spiritual
Kebiasaan keluarga/pasien untuk mengatasi stress dari sisi spiritual : Kebiasaan
keluarga/pasien untuk mengatasi stress dari sisi spiritual : Pasien mengatakan selalu
berserah kepada Tuhan mengenai penyakit yang di deritanya.
Kebiasaan berdoa atau beribadah: pasien mengatakan keluarganya setiap jam 06.00,
12.00, 18.00 selalu melakukan membanten jika berada di rumah
KEBUTUHAN EDUKASI
Hambatan dalam Pembelajaran:
Tidak , pasien tidak mengalami hambatan baik dari pendengaran, penglihatan, kognitif,
Dibutuhkan penerjemah : Tidak
Bersedia untuk dikunjungi : pasien mengatakan bersedia di kunjungi keluar
RISIKO CIDERA/JATUH
Morse fall scale (MFS) skala jatuh dari morse
Gangguan/tidak normal 20
(pincang/diseret)
6. Status mental 0 0 Pasien
Pasien menyadari kondisi menyadari
dirinya kondisi
Pasien mengalami 15 dirinya.
keterbatasan daya ingat
Total nilai 35 Resiko
rendah.
Keterangan:
Tidak beresiko : 0-24
Resiko rendah : 25-50
Resiko tinggi : lebih dari 51.
STATUS FUNGSIONAL
Form Indeks Barthel
Prosedur tes: Pasien dinilai menggunakan Barthel Index pada awal treatment,
selama masa rehabilitasi, dan pada masa akhir rehabilitasi
Mandi 0= Tergantung 0
5= Mandiri
10= Mandiri
Penggunaan 0= Tergantung 0
Kamar mandi/
5= Perlu dibantu tapi tidak tergantung penuh
Toilet
10= Mandiri
15= Mandiri
- 0 – 20 = Ketergantungan penuh
- 21 – 61 = Ketergantungan berat (sangat tergantung)
- 62 – 90 = Ketergantungan moderat
- 91 – 99 = Ketergantungan ringan
100 = Mandiri
NYERI
Nyeri : Ya.
(P) Penyebab : Pasien mengatakan nyeri yang di rasakan timbul mendadak
(Q) Kualitas : Pasien mengatakan nyeri yang di rasakan seperti di tusuk
(R) Area/Regio : Pasien mengatakan nyeri yang di rasakan pada bagian dada kiri
menjalar ke punggung
Gunakan skala di atas untuk mengukur skala nyeri pasien anak atau dewasa yang sadar,
komunikatif, dan tidak terintubasi. Gunakan CPOT untuk mengukur skala nyeri pasien
dengan intubasi (lampirkan lembar CPOT dan skor).
(T) Waktu : Pasien mengatakan nyeri yang di rasakan biasanya berlansung 2 menit.
Nyeri Hilang dengan : Istirahat
Nyeri mempengaruhi: Aktivitas Fisik
Nafsu Makan : Menurun. Pasien tidak menghabiskan makan sepiring, pasien hanya
makan 5-6 sendok dan minum air satu gelas tiap selesai makan.
SKRINING STATUS GIZI
Berdasarkan Malnutrition Screening Tool (MST)
(Lingkari skor sesuai dengan jawaban, Total skor adalah jumlah skor yang dilingkari):
No Parameter Skor
.
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan
yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak
b. Ya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
EKG
1. Tanggal 08/06/22 : Sinus takikardi
2. Tanggal 09/06/22 : Sinus Rhytme
Clopidogrel Antiplatelet
300 mg 1x1 Per oral Untuk
mencegah
penyumbatan
pembuluh
darah,
sehingga obat
ini dapat
menurunkan
resiko
terjadinya
stroke atau
serangan
jantung.
Simvastatin
40 mg Golongan Obat yang
1x1 Per oral
statin digunakan
untuk
menurunkan
kadar
kolesterol
jahat(LDL)
Lovenox
Antikoagulan 0,6 cc Injeksi Untuk
, Antiplatelet, mencegah
fibrinolitik. deep vein
thorombosis
(DVT) atau
thrombosis
vena dalam
serta
mengatasi
DVT akut.
Carvedilol
3,125 mg Penghambat 1x1 Per oral Obat
beta golongan
penghambat
beta
nonselektif
yang bekerja
dengan cara
merelaksasi
otot
pembuluh
darah. Cara
kerja ini akan
menyebabkan
pembuluh
darah
melebar dan
denyut
jantung
melambat.
ISDN
Nitrat Bila nyeri Peroral Obat yang
digunakan
untuk
mencegah
terjadinya
nyeri dada
BALANCE CAIRAN
Balance cairan 31/05/2022:
Cairan masuk : 725 ml
Cairan Keluar : 750 ml
Iwl : 650 ml
Bc : -625 ml
1. ANALISA DATA
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
b. Intoleransi aktitivitas berhubungan dengan kelemahan
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
3. RENCANA KEPERAWATAN
Nyeri akut
berhubungan dengan Setelah di lakukan Manajemen nyeri
agen cedera fisiologis tindakan keperawatan
selama 3x 8 jam di Observasi
harapkan kontrol nyeri
Identifikasi nyeri secara
meningkat dengan kriteria
komperhensif
hasil :
Identifikasi respon nyeri
1. Melaporkan nyeri
non verbal
terkontrol
meningkat (5) Identifikasi faktor yang
2. Kemampuan memperberat nyeri
mengenali omset
nyeri meningkat Idntifikasi nyeri pada
(5) kualitas hidup
3. Kemampuan
mengenali Terapeutik
penyebab nyeri Berikan teknik
meningkat (5)
nonfarmakologis untuk
4. Kemampuan
mengurangi rasa nyeri
menggunakan
tekniknon Kontrol lingkungan yang
farmakologis dapat memperberat rasa
meningkat (5) nyeri
5. Keluhan nyeri
menurun(5) Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelskan penyebab nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberia
antinyeri
4. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
No Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi
dx
1. Rabu, 08/06/22 1. Mengidentifikasi S :
karakteristik
- Pasien
nyeri dada
2. Memonitor mengatakan nyeri
aritmia pada dada bagian
3. Mempertahanka kiri menjalar ke
n tirah baring punggung, pasien
selama 12 jam mengatakan
4. Memberikan
merasa lelah,
terapi ralaksasi
untuk - Pasien
mengurangi stres mengatakan
dan ansietas merasa dadanya
5. Menyediakan terasa berat.
lingkungan yang
kondusif untuk O :
beristirahat dan
- Nadi perifer
pemulihan
6. Menganjurkan teraba lemah,
segera - pasien tampak
melaporkan bila lelah, pasien
nyeri dada tampak gelisah.
7. Menganjurkan - TD : 108/60,
menghindari Nadi : 69x/ menit,
manuver valsava
RR : 19 x/ menit
8. mengajarkan
teknik - CRT> 3 detik
menurunkan - akral dingin, kes;
kecemasan dan Cm, Ku ; sedang.
ketakutan
9. mengkolaborasi A:
pemberian
- kekuatan nadi
antiplatelet
10. mengkolaborasi perifer (2)
pemberian - lelah (2)
antianginal - Palpitasi (2)
- Bradikardi (2)
- CRT (2)
P : Lanjutkan Intervensi
- Identifikasi
karakteristik nyeri
dada
- Monitor aritmia
- Pertahankan tirah
baring selama 12
jam
- Berikan terapi
realaksasi untuk
mengurangi stress
dan ansietas
- Menyediakan
lingkungan yang
kondusif untuk
beristirahat dan
pemulihan
- anjurkan segera
melaporkan bila
nyeri dada
Anjurkan
menghindari
manuver valsava
- Ajarkan teknik
menurunkan
kecemasan dan
ketakutan
- Kolaborasi
pemberian
antiplatelet
- Kolaborasi
pemberian
antianginal
S:
Rabu, 08/06/22 1. Mengidentifikasi
tingkat aktivitas - Pasien
2. Mengidentifikai mengatakan
kemampuan merasa lelah,
berpartisipasi - Pasien
dalam aktivitas
tertentu mengatakan di
3. Mengidentifikasi anjurkan untuk
strategi tirah baring.
4. Meningkatkan
partisipasi dalam O: Pasien tampak lemah,
aktivitas pasien tampak tirah
5. Memonitor baring
respon
emosional N : 69x/menit
6. Memfasilitasi Akral dingin, Ku sedang,
aktivitas fisik
Kes Cm.
rutin
7. Memfasilitasi
fokus pada
kemampuan A:
bukan defisit - Frekuensi nadi
8. Menganjurkan (2)
melakukan - Kemudahan
aktivitas fisik, dalam melakukan
sosial, spiritual. aktivitas sehari-
9. Menganjurkan hari (2)
terlibat dalam - Kekuatan tubuh
terapi aktivitas (2)
10. Menganjurkan - Keluhan lelah (2)
keluarga untuk - Perasaan lemah
memberikan (2)
penguatan positif
dalam aktivitas
11. Mengkolaborasi P : Intervensi dilanjutkan
dengan terapis
- Identifikasi
dalam program
tingkat aktivitas
aktivitas.
- Identifikai
kemampuan
berpartisipasi
dalam aktivitas
tertentu
- Identifikasi
strategi
- Peningkatan
partisipasi dalam
aktivitas
- Monitor respon
emosional
- Fasilitasi aktivitas
fisik rutin
- Fasilitasi fokus
pada kemampuan
bukan defisit
- Anjurkan
melakukan
aktivitas fisik,
sosial, spiritual.
- Anjurkan terlibat
dalam terapi
aktivitas
- Anjurkan
keluarga untuk
memberikan
penguatan positif
dalam aktivitas
- Kolaborasi
dengan terapis
dalam program
aktivitas.
1. Mengidentifikasi S : - Pasien mengatakan
Rabu, 08/06/22 nyeri secara merasa nyeri pada dada
komperhensif bagian kiri menjalar ke
2. Mengidentifikasi
punggung dan timbul
respon nyeri non
verbal secara mendadak,
3. Mengidentifikasi -Pasien mengatakan nyeri
faktor yang
yang di rasakan
memperberat
nyeri seperti di tusuk
4. Mengidntifikasi -Pasien mengatakan nyeri
nyeri pada yang di rasakan
kualitas hidup berlangsung selama
5. Memberikan 3 menit.
teknik
nonfarmakologis O:- Pasien tampak
untuk mengontrol nyeri bila
mengurangi rasa nyerinya muncul, Skala
nyeri nyeri yang di rasakan
6. Mengontrol
pasien 5
lingkungan yang
dapat
memperberat
rasa nyeri A:
7. Memfasilitasi
istirahat dan - Laporkan nyeri
tidur terkontrol ( 2)
8. Menjelskan - mampuan
penyebab nyeri mengenali omset
9. Menjelaskan nyeri (2)
strategi - Mampu
meredakan nyeri mengenali
10. Mengajarkan penyebab nyeri
teknik (2)
nonfarmakologis - Mampu
untuk menggunakan
mengurangi tekniknon
nyeri farmakologis (2)
11. Mengkolaborasi - Keluhan nyeri (2)
pemberian anti P:
nyeri - Intervensi
dilanjutkan
- Identifikasi nyeri
secara
komperhensif
- Identifikasi
respon nyeri non
verbal
- Identifikasi faktor
yang
memperberat
nyeri
- Idntifikasi nyeri
pada kualitas
hidup
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kamis, 09/06/22
1. Mengidentifikasi
karakteristik S : Pasien mengatakan
nyeri dada nyeri pada dada bagian
2. Memonitor kiri menjalar ke
aritmia
punggung berkurang,
3. Mempertahanka
n tirah baring dan pasien mengatakan
selama 12 jam masih merasa lelah,
4. Memberikan
O : Nadi perifer teraba
terapi ralaksasi
untuk lemah, pasien tampak
mengurangi stres lelah,
dan ansietas
- TD:110/70mmHg,
5. Menyediakan
lingkungan yang Nadi : 70 x/
kondusif untuk menit, RR : 18 x/
beristirahat dan menit
pemulihan - akral hangat, kes;
6. Menganjurkan Cm, Ku ; sedang.
segera - CRT > 2 detik
melaporkan bila
nyeri dada A:
7. Menganjurkan
menghindari - kekuatan nadi
manuver valsava perifer (3)
8. mengajarkan - lelah (3)
teknik - Palpitasi (3)
menurunkan - Bradikardi (3)
kecemasan dan - CRT (3)
ketakutan
9. mengkolaborasi
pemberian P : Intervensi dilanjutkan
antiplatelet
10. mengkolaborasi - Identifikasi
pemberian karakteristik nyeri
antianginal dada
- monitor aritmia
- pertahankan tirah
baring selama 12
jam
- Berikan terapi
ralaksasi untuk
mengurangi stres
dan ansietas
- kolaborasi
pemberian
antiplatelet
- kolaborasi
pemberian
antiangina
-
Kamis 09/06/22
1. Mengidentifikasi
tingkat aktivitas S : Pasien mengatakan
2. Mengidentifikai rasa lelah berkurang,
kemampuan
pasien mengatakan
berpartisipasi
dalam aktivitas masih di anjurkan untuk
tertentu tirah baring.
3. Mengidentifikasi
O:
strategi
4. Meningkatkan - N : 70x/menit
partisipasi dalam - Pasien tampak
aktivitas
tirah baring,
5. Memonitor
respon - akral hangat, Ku
emosional sedang, Kes Cm.
6. Memfasilitasi
A:
aktivitas fisik
- Frekuensi nadi
rutin
meningkat (3)
7. Memfasilitasi
- Kemudahan
fokus pada
dalam melakukan
kemampuan
aktivitas sehari-
bukan defisit
hari (3)
8. Menganjurkan
- Kekuatan tubuh
melakukan
(3)
aktivitas fisik,
- Keluhan lelah (3)
sosial, spiritual.
- Perasaan lemah
9. Menganjurkan
(3)
terlibat dalam
P : Lanjutkan Intervensi
terapi aktivitas
12. Menganjurkan - Mengidentifikasi
keluarga untuk tingkat aktivitas
memberikan - Mengidentifikai
penguatan positif kemampuan
dalam aktivitas berpartisipasi
13. Mengkolaborasi dalam aktivitas
dengan terapis tertentu
dalam program - Mengidentifikasi
aktivitas. strategi
- Meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas
- Memonitor respon
emosional
- Memfasilitasi
aktivitas fisik
rutin
Kamis, 09/06/22
1. Mengidentifikasi
S : Pasien mengatakan
nyeri secara
komperhensif merasa nyeri pada dada
2. Mengidentifikasi bagian kiri tembus
respon nyeri non punggung dan timbul
verbal secara mendadak, pasien
3. Mengidentifikasi mengatakan nyeri yang di
faktor yang rasakan seperti di tusuk \,
memperberat
pasien mengatakan nyeri
nyeri
4. Mengidntifikasi yang di rasakan
nyeri pada berlangsung selama 2
kualitas hidup menit.
5. Memberikan
teknik O: Pasien tampak
nonfarmakologis mengontrol nyeri bila
untuk nyerinya muncul, Skala
mengurangi rasa nyeri yang di rasakan
nyeri pasien 4
6. Mengontrol
lingkungan yang A:
dapat - Laporkan nyeri
memperberat terkontrol ( 3)
rasa nyeri - mampuan
7. Memfasilitasi mengenali omset
istirahat dan nyeri (3)
tidur - Mampu
8. Menjelskan mengenali
penyebab nyeri penyebab nyeri
9. Menjelaskan (3)
strategi - Mampu
meredakan nyeri menggunakan
10. Mengajarkan tekniknon
teknik farmakologis (3)
nonfarmakologis - Keluhan nyeri (3)
untuk
mengurangi P : Intervensi dilanjutkan
nyeri
11. Mengkolaborasi - Identifikasi nyeri
pemberian secara
antinyeri komperhensif
- Identifikasi
respon nyeri non
verbal
- Identifikasi faktor
yang
memperberat
nyeri
- Idntifikasi nyeri
pada kualitas
hidup
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk
P : Perawatan Jantung
Akut dilanjutkan.
Jumaat 10/06/22 - Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan
tingkat aktivitas dapat mobilasasi di
- Mengidentifikai tempat tidur.
kemampuan
berpartisipasi O: pasien tampak
dalam aktivitas mobilisasi di tempat
tertentu tidur, akral hangat, Ku
- Mengidentifikasi
sedang, Kes Cm.
strategi
- Meningkatkan A:
partisipasi dalam
aktivitas - Frekuensi nadi
- Memonitor meningkat (4)
respon - Kemudahan
emosional dalam melakukan
- Memfasilitasi aktivitas sehari-
aktivitas fisik hari (4)
rutin - Kekuatan tubuh
(4)
- Keluhan lelah (4)
- Perasaan lemah
(4)
P : Manajemen Nyeri