Konsep Rekayasa Specific Disaster

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama Anggota Kelompok

1. Nur Isnaini (D500210094)


2. Pramesthi Prima Arienjani (D500210099)
3. Oktavia Eka Nuzullul Arief (D500210105)
4. Melly Anindhia (D500210111)

Soal :

Membuat daftar bencana (specific disaster), Apa kesamaan bencana tersebut? Apa peran insinyur
dalam bencana? Bagaimana anda membedakan antara mitigasi, kesiapsiagaan, respons, dan
pemulihan terhadap bencana yang terjadi?

Jawaban:

- Daftar Bencana
Bencana yang akan kami bahas dipertemuan kali ini ada 3 bencana yaitu Gempa
Bumi Jawa tahun 2006 ialah gempa Bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter yang melanda
pulau Jawa Pada 17 Juli 2006, pukul 15.19 WIB. Pusat gempa di Samudera Hindia lepas
pantai Jawa Barat, berjarak sekitar 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
Dibulan desember 2014 Tanah Longsor besar melanda Banjarnegara, tepatnya di
Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara. Pada tangga 18 Februari 1963 gunung
agung pernah mengeluarkan ledakan yang sangat keras sehingga menyebabkan awan naik
dari kawah gunung agung. Krakatau adalah salah satu gunung api yang mempunyai letusan
yang sangat melegenda, Letusan yang sangat dahsyat terjadi meliputi awan panas dan
tsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa lebih. Suara letusan itu terdengar hingga
Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, yang berjarak 4.653 KM.
- Kesamaan Bencana Tersebut
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang terjadi akibat dari proses
tektonisme yang berpotensi merusak lingkungan dan menyebabkan korban jiwa, gangguan
sosial dan ekonomi. Gempa bumi adalah getara bumi yang merupakan hasil pelepasan
energi karena pecahan dan gerakan batuan di dalam bumi atau kerak bumi tiba-tiba. Skala
kekuatan gempa bumi dicatat dalam skala richter dan intensitasi kekuatan biasa diukur
dengan skala mercalli. Tanah longsor adalah gerakan tanah atau massa batuan yang
menuruni lereng akibat pengaruh gravitasi bumi. Tanah Longsor dikendalikan oleh kondisi
geologi, curah hujan dan kemiringan lereng. Salah satu faktor penyebab gunung meletus
adalah lempeng-lempeng bumi yang mulai saling berdesakkan. Akibat dari berdesakannya
lempeng-lempeng bumi adalah ativitas geologi gunung yang meningkat, perubahan
struktur dalam gunung berapi, gejala tektonik dan vulkanik bermunculan.
Inti dari segala inti yang telah dijabarkan diatas bahwa ketiga bencana tersebut
merupakan bencana alam geologi. Bencana Geologi adalah semua peristiwa atau kejadian
di alam yang berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang
disebabkan oleh faktor-faktor geologi. Faktor-faktor geologi tersebut dapat berupa struktur
dan tekstur tanah dan batuan, jenis tanah dan batuan, pola pengaliran sungai, topografi,
struktur geologi (lipatan dan patahan), tektonik maupun gunungap. Contoh bencana alam
geologi adalah bencana tsunami, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.
- Peran Insinyur
Insinyur adalah seseorang yang dalam melaksanakan profesinya menggunakan
pengetahuan matematika dan pengetahuan alam, yang diperoleh dari pendidikan,
pengalaman dan pelatihan, untuk secara ekonomis mengubah dan mengembangkan suatu
bahan, energi dan berbagai sumber daya yang berasal dari alam, menjadi produk lain demi
kepentingan kesejahteraan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan umat manusia.
Ada pula peran insinyur dalam bencana-bencana yang terjadi, seperti :
1. Membangun kembali infrastruktur daerah yang terkena bencana,
2. Pemilihan konsep pembangunan infrastruktur yang berbeda di setiap daerah,
3. Pemasangan alarm bencana pada setiap rumah atau daerah besar ataupun kecil.
- Perbedaan antara Mitigasi, Kesiapsiagaan, Respons, dan Pemulihan.
Tahap pencegahan dan mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta
menanggulangi resiko bencana. Rangkaian upaya yang dilakukan dapat berupa perbaikan
dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Kegiatan yang secara umum dapat dilakukan pada tahapan
ini adalah:
1. membuat peta atau denah wilayah yang sangat rawan terhadap bencana
2. pembuatan alarm bencana
3. membuat bangunan tahan terhadap bencana tertentu
4. memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap masyarakat
yang berada di wilayah rawan bencana.
Tahap kesiapsiagaan dilakukan menjelang sebuah bencana akan terjadi. Pada tahap
ini alam menunjukkan tanda atau signal bahwa bencana akan segera terjadi. Maka pada
tahapan ini, seluruh elemen terutama masyarakat perlu memiliki kesiapan dan selalu siaga
untuk menghadapi bencana tersebut. Secara umum, kegiatan pada tahap kesiapsiagaan
antara lain:
1. menyusun rencana pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan persediaan
dan pelatihan personil.
2. menyusun langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta rencana evakuasi
untuk daerah yang mungkin menghadapi risiko dari bencana berulang.
3. melakukan langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum peristiwa
bencana terjadi dan ditujukan untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan
layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi.
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan . Ini meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana. Berikut beberapa
kegiatan yang dilakukan pada tahap tanggap darurat, diantaranya yaitu:
1. Pengkajian yang tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumberdaya
2. Penentuan status keadaan darurat bencana
3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana
4. Pemenuhan kebutuhan dasar
5. Perlindungan terhadap kelompok rentan
6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
Pada tahapan pemulihan dilakukan pemulihan lingkungan atau mengembalikan
kondisi lingkungan yang rusak atau kacau akibat bencana seperti pada mulanya. Pemulihan
ini tidak hanya dilakukan pada lingkungan fisik saja tetapi korban yang terkena bencana
juga diberikan pemulihan baik secara fisik maupun mental.

Anda mungkin juga menyukai