Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM : FITOKIMIA
PERTEMUAN KE :V
JUDUL PERCOBAAN : PENETAPAN KADAR FLAVONOID
TOTAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : HIDAYATURRAHMAN
NPM : 1848201110052
KELAS :A
KELOMPOK :I
TANGGAL : 27 APRIL 2020

LABORATORIUM FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERCOBAAN V

PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL

I. Tujuan Penelitian

Tujuan praktikum adalah siswa mampu menganalisa kadar flavonoid total


pada sampel uji

II. Alat dan Bahan

1. Alat : Alat yang digunakan timbangan analitik, krus silika,  kompor


pengarang, perangkat alat gelas, mortir dan stamper, rotary evaporator, 
penangas air, oven, desikator, mikropipet rak tabung reaksi kecil,
sentrifugator, spektrofotometri uv-vis inkubator, dan stopwatch.
perlengkapan pelindung diri (sarung tangan steril, masker, jas lab).

2. Bahan : Bahan yang di gunakan aquades, aluminium klorida natrium


asetat 1 M dan sampel uji.

III. Cara Kerja

1. penentuan flavonoid total

a) Metode Kolorimetri aluminium klorida


1. Pembuatan Kurva Standar Quersetin

Quersetin ditimbang sebanyak 25 mg dimasukkan ke dalam labu


ukur 25 ml, Kemudian ditambahkan etanol 80% sampai 25 ml
( larutan induk 1000 μg/ml). kemudoan dibuat serangkaian larutan
standar 20  μg/ml, 40  μg/ml, 60  μg/ml, 80  μg/ml, dan 100 
μg/ml. Sifat masing-masing sejumlah 0,5 ML dari larutan standar
ditambah dengan 1,5 ML etanol 95%,  0,1 ml aluminium klorida
(AlCl3)10%, 0, 1 ml natrium asetat 1 m dan ditambahkan aquades
2,8 ML. setelah itu diinkubasi selama 30 menit pada Suhu 25⸰C.
Sarapan diukur pada ℷ 434, 2 nm menggunakan spektrofotometer
uv-vis. kemudian dibuat kurva kalibrasi dengan menghubungkan
nilai serapan sebagai koordinat (Y) dan konsentrasi larutan
standar sebagai absis (X).

2. pembuatan larutan uji ekstrak

Timbang dengan seksama 5,0 g  Kemudian ditambahkan 25 ML


etanol 80%.  kemudian diaduk selama 24 jam menggunakan alat
pengaduk pada kecepatan 200 rpm,  kemudian disaring dan Filtrat
yang diperoleh ditambah etanol 80% sampai 25 ml.

3. kadar flavonoid

Larutan blanko dibuat dengan mengganti larutan standar dengan


atonal 0,5 ml.  1,5 ML etanol 95%, 0, 1 ml aluminium klorida
(AlCl3)  10%, 0, 1 ml natrium asetat 1 M dan ditambahkan
aquades 2,8 ML. setelah itu diinkubasi selama 30 menit pada
suhu 25⸰C. setiap pengukuran serapan dibandingkan terhadap
blanko.  diambil 0,5 ml larutan uji kemudian ditambah dengan
1,5 ml etanol 95%,  0,1 ml aluminium klorida (AlCl3) 10%, 0, 1
ml natrium asetat 1 m dan ditambahkan aquades 2,8 ML. setelah
itu diinkubasi selama 30 menit pada suhu 25⸰C. Serapannya
diukur pada ℷ 434, 2 nm  menggunakan spektrofotometer uv-vis.

b) Metode Metode kolorimetri 2,4- dinitrofenilhidrazin


1. Pembuatan reagen 2,4- dinitrofenilhidrazin:  di timbang seksama
1,0 gram 2,4- dinitrophenylhydrazine dilarutkan dalam 2 ML asam
sulfat 96% dan diencerkan sampai 100 ml dalam labu ukur dengan
metanol.
2. Pembuatan kurva kalibrasi dengan naringenin sebagai
pembanding. dibuat serangkaian larutan naringenin dalam etanol
dengan konsentrasi 400, 800, 1000 dan 1200 μg/ml. Sejumlah 1,0
ML dari masing-masing larutan yang telah dilarutkan,
ditambahkan 2 ML reagen 2,4 dinitrofenilhidrazin 1%. diinkubasi
pada suhu 50⸰C selama 50 menit. setelah dingin pada suhu kamar,
ditambahkan KOH 10% dalam etanol sampai 10 mili dalam labu
ukur. dipipet 1,0 ML dari campuran tersebut di atas, ditambah
metanol sampai 10,0 ML. diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum yaitu 494 nm.  blanko 1,0 ml larutan
pembanding diganti dengan metanol 1,0 ML dan prosedur
seterusnya diperlakukan sama seperti di atas. kemudian dibuat
kurva kalibrasi.
3. Penentuan jumlah flavonoid dari ekstrak etanol daun buah merah.
diambil 1,0 ML ekstrak etanol kemudian diperlakukan sama
seperti pada pembuatan kurva kalibrasi. kemudian dihitung kadar
flavonoidnya.

IV. PERHITUNGAN DAN HASIL PERCOBAAN

 PERHITUNGAN
 Dalam ad 25 ml ( Larutan Induk ) terdapat 1000 ppm
1. Ppm larutan induk = Massa (mg) = 25 mg = 25 mg
Volume (ml) 25 ml 0,025 L
= 1000 ppm / g/ml

 Seri kadar ( 20, 40, 60, 80, 100 )


Pengenceran bertingkat : M1 x V1=M2 x V2
1.120
M1 x VI=M2 x V2
1000 x V1 = 20 x 10 ml
V1 = 200 ml : 1000 = 0,2 ml
2. 40
M1 x VI=M2 x V2
1000 x V1 = 40 x 10 ml
V1 = 400 = 0,4 ml
1000
3. 60
M1 x VI=M2 x V2
1000 x V1 = 60 x 10 ml
V1 = 600 = 0,6 ml
1000
4. 80
M1 x VI=M2 x V2
1000 x V1 = 80 x 10 ml
V1 = 800 = 0,8 ml
1000
5. 100
M1 x VI=M2 x V2
1000 x V1 = 100 x 10 ml
V1 = 1000 = 1 ml
1000
 Kurva Baku Kalibrasi Baku Primer Quercetin

kurva kalibrasi baku primer quercetin


0.74

f(x) = 0.000972 x + 0.63396


0.72 R² = 0.999251183510807

0.7

0.68

0.66

0.64

0.62

0.6
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Konsentras
i Abs

20 0,654

40 0,673

60 0,691

80 0,7114

100 0,732

A = 0,63390 B= 0,000972
y = Bx + A
y=0,001x+0,634
R² = 0,9993
 Data Sampel
1. 0,658
2. 0,677
3. 0,6666
 Perhitungan Kadar
1. Dari data 1 sampel ekstrak didapat ABS(absorbansi) sebesar
0,658

Kadar flavonoid total (x) = (0,658-0,634) = 24 µg/ml


0,001
24 x 25 ml = 0,6000 mg/5000 mg
1000
% flavonoid total dalam ekstrak = 0,6000 mg x 100% = 0,012%
5000 mg
2. Dari data 2 sampel ekstrak didapat ABS(absorbansi) sebesar
0,677

Kadar flavonoid total (x) = (0,677-0,634) = 43 µg/ml


0,001
43 x 25 ml = 1,075 mg/5000 mg
1000
% flavonoid total dalam ekstrak = 1,075 mg x 100% = 0,0215%
5000 mg
3. Dari data 3 sampel ekstrak didapat ABS(absorbansi) sebesar
0,6666

Kadar flavonoid total (x) = (0,6666-0,634) = 32,6 µg/ml


0,001
32,6 x 25 ml = 0,815 mg/5000 mg
1000
% flavonoid total dalam ekstrak = 0,815 mg x 100% = 0,0163%
5000 mg
 Rata-rata kadar total flavonoid dalam ekstrak
= 0,6000 mg + 1,075 mg + 0,815 mg = 0,83 mg/5000mg
3
 Rata-rata % kadar flavonoid total dalam ekstrak
= 0,012 + 0,0215% + 0,0163% = 0,0166%
3

 HASIL PERCOBAAN

KADAR %KADAR
NO SAMPEL
TOTAL TOTAL
1 0,658 0,6000 mg 0,012%
2 0,677 1,075 mg 0,0215%

3 0,666 0,815 mg 0,0163%

RATA-RATA 0,83 mg 0,0166%

Rata- rata kadar total = 0,83 mg/5000 mg


Rata-rata % kadar total = 0,0166%
V. PEMBAHASAN
Penetapan kadar flavonoid total dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis karena flavonoid mengandung sistem aromatik
yang terkonjugasi sehingga menunjukkan pita serapan kuat pada daerah
spektrum sinar ultraviolet dan spektrum sinar tampak (Harborne, 1987).
Pada pembuatan kurva kalibrasi dengan metode alumunium klorida
digunakan kuersetin sebagai pembanding karena kuersetin merupakan
flavonoid golongan flavonol yang mempunyai gugus keto pada c-4 dan
memiliki gugus hidroksi pada atom C-3 atau C-5 yang bertetangga dari
flavon dan flavonol.Larutan standar kuersetini ini dibuat dengan berbagai
konsentrasi. Rangkaian konsentrasi ini dimaksudkan untuk mengurangi
ketidak pastian analisa sehingga ketelitian akan meningkat. Penambahan
1,5 mL etanol 95% berfungsi sebagai peningkat kelarutan, 0,1 mL
alumunium klorida P 10 % yang berfungsi untuk memberikan efek
batokromatik dengan melakukan pergeseran kearah panjang gelombang
yang lebih panjang, sehingga merubah panjang gelombang standar
kuersetin untuk masuk kedalam rentang panjang gelombang UV-Vis,
sehingga menghasilkan juga efek hiperkromik atau peningkatan intensitas
larutan standar kuersetin menghasilkan warna yang lebih kuning (Chang et
al, 2002). Kemudian penambahan 0,1 mL natrium asetat yang berfungsi
sebagai penstabil, kemudian dicukupkan dengan 2,8 mL air suling. Setelah
itu diinkubasi selama 30 menit pada suhu 250C. Hal tersebut dimaksudkan
agar reaksi antara larutan standar kuersetin dengan pereaksi-pereaksi yang
ditambahkan dapat berlangsung dengan sempurna. Sebelum melakukan
penetapan kadar flavonoid total sampel, maka terlebih dahulu melakukan
melakukan panjang gelombang serapan maksimum. Tahapan ini bertujuan
untuk mengurangi kasalahan pembacaan serapan seminimal mungkin,
karena pengukuran pada panjang gelombang serapan maksimum pula.

Pada penelitian ini dicari serapan λ 434,2 nm. Setelah panjang


gelombang maksimum dilanjutkan dengan pembuatan kurva baku.
Berdasarkan kurva kalibrasi pada gambar diperoleh persamaan regresi y =
0,001x + 0,634. Koefisien korelasi r = 0,993, angka ini mendekati 1 yang
berarti terdapat korelasi yang sangat tinggi antara absorban dan kadar
senyawa serta menunjukkan hubungan antara keduanya. Hasil pengukuran
kandungan flavonoid dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya pada sampel 0,658 adalah
0,012%, pada sampel 0,677 adalah 0,0215% dan pada sampel 0,6666
adalah 0,0163%.

VI. KESIMPULAN
1. Kandungan senyawa kimia dari ekstrak etanol daun pepaya yaitu
flavonoid.
2. Hasil pengukuran kandungan flavonoid dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa ekstrak daun
pepaya pada sampel 0,658 adalah 0,012%, pada sampel 0,677
adalah 0,0215% dan pada sampel 0,6666 adalah 0,0163%.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2018. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisis. Universitas


Muhammadiyah Banjarmasin : Banjarmasin

Chang, C.C., Yang, M.H., Wen, H.M., & Chern, J.C. (2002).Estimation of total
flavonoid content in propolis by two complementary colorimetric methods.J Food
Drug Analysis, 3, (10), 178-182.

Harborne, J. B. (1983). Metode fitokimia, Penuntun cara modern menganalisis


tumbuhan. Penerjemah: K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung: Penerbit ITB.
LABORATORIUM FITOKIMIA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

LAPORAN HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM


“FITOKIMIA”
JUDUL PERCOBAAN : PENETAPAN KADAR FLAVANOID
TOTAL
HARI/TGL PRAKTIKUM : Senin, 27 April 2020
KEL :1
TAHAP NAMA
N
PRAKTI URAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM PRAKTIKA ACC
O
KUM N
1. KEMA 1. Pembuatan Kurva Standar Quersetin
KERJA
Timbang Masukkan ke dalam (+) Etanol 80%
(SINGK quersetin 25 mg labu ukur 25 ml sampai 25 ml
AT)
Kemudian dibuatserangkaian larutan standar
20µg/ml, 40 µg/ml, 60 µg/ml, 80 µg/ml, dan 100
µg/ml.

Dipipet masing-masing sejumlah 0,5 ml dari larutan


standar ditmabah dengan 1,5 ml etanol 95%, 0,1 ml
AlCl3 10%, 0,1 ml natrium asetat 1 M dan
ditambahkan aquadest 2,8 ml.

Setelah itu diinkubasi selama 30 menit pada suhu 250C.


Serapannya diukur pada λ 434,2 nm menggunakan
spektrofotometer Uv-Vis. Kemudian dibuat kurve kalibrasi
dengan menghubungkan nilai serapan sebagai koordinat (y)
dan konsentrasi larutan standar sebagai absis (x).

2. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak

Timbang dengan (+) 25yang


ml etanol 80%, kemudian aduk
Kemudian disaring dan filtrat diperoleh
seksama 5,0 g selama
ditambah etanol 80% sampai 25 24
ml jam menggunakan alat
ekstrak pengaduk pada kecepatan 200 rpm.
3. Penentuan Kadar Flavonoid

Larutan blanko dibuat (+) 1,5 ml etanol 95%, 0,1 ml


dengan mengganti AlCl3 10%, 0,1 ml natrium
larutan standar dengan asetat 1 M dan ditambahkan
etanol 0,5 ml. akuadest 2,8 ml.

Diambil 0,5 ml larutan uji


Inkubasi selama 30 menit
kemudian ditambah dengan
pada suhu 250C. Setiap
1,5 ml etanol 95%, 0,1 ml
pengukuran serapan
AlCl3 10%, 0,1 ml natrium
dibandingkan terhadap
asetat 1 M & aquadest 2,8
blanko.
ml.

Setekah itu diinkubasi selama 30 menit pada suhu


250C. Serapannya diukur pada λ 434,2 nm
menggunakan spektrofotometer Uv-Vis.

NO SAMPEL KADAR TOTAL %KADAR TOTAL


1 0,658 0,6000 mg 0,012%

2 0,677 1,075 mg 0,0215%

HASIL 3 0,666 0,815 mg 0,0163%

2. PERCO
RATA-RATA 0,83 mg 0,0166%
BAAN Rata- rata
kadar total = 0,83 mg/5000 mg
Rata-rata % kadar total = 0,0166%
1. . Kandungan senyawa kimia dari ekstrak
etanol daun pepaya yaitu flavonoid.
2. Hasil pengukuran kandungan flavonoid

KESIMP dengan menggunakan spektrofotometer


3. UV-Vis menunjukkan bahwa ekstrak daun
ULAN
pepaya pada sampel 0,658 adalah 0,012%,
pada sampel 0,677 adalah 0,0215% dan
pada sampel 0,6666 adalah 0,0163%.

Anda mungkin juga menyukai