Anda di halaman 1dari 39

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH

KOTA SURABAYA
INSTRUKSI PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SURABAYA
NOMOR : 093/III.0/INS/B/2022
Tentang :
Sosialisasi dan Pelaksanaan Shalat Lail

Bahwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya melalui Majelis Tarjih dan Tajdid Kota
Surabaya telah melakukan kajian secara intensif dan mendalam tentang Shalat lail, dengan merujuk
pada buku tuntunan Ramadhan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Dalam rangka penyeragaman dalam pelaksanaan Ibadah Shalat Lail (Qiyamu Ramadhan) di
Kota Surabaya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya telah menerbitkan buku tuntunan
Shalat Lail.
Oleh karena itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menginstruksikan kepada
Pimpinan Persyarikatan beserta Pimpinan Majelis, Lembaga, Badan, Ortom dan Amal Usaha
Muhammadiyah se-Kota Surabaya untuk :
1. Mensosialisasikan tuntunan dimaksud kepada Pimpinan Persyarikatan beserta Pimpinan Majelis,
Lembaga, Badan, Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah diwilayah masing-masing.
2. Melaksanakan shalat lail dengan tetap berpedoman pada tuntunan Shalat lail yang diterbitkan oleh
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya tahun 2022.
3. Tata cara pelaksanaan shalat lail adalah :
a. Diawali dengan Shalat Khafifatain atau 2 rakaat singkat (pendek);
b. Selanjutnya 2 Rakaat yang panjang;
c. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek dari sebelumnya;
d. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek dari sebelumnya;
e. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek dari sebelumnya;
f. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek dari sebelumnya;
g. Kemudian 1 Rakaat Witir.
h. Sehingga jumlahnya 13 rakaat, dan dilakukan secara berjama’ah.
4. Memberikan Bimbingan, petunjuk dan melakukan koordinasi, pemantauan serta pengawasan
terhadap pelaksanaan instruksi ini dengan melaporkan hasilnya, masing-masing sesuai dengan jalur
yang telah ditetapkan.
Demikian Instruksi ini kami sampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga
Allah SWT. senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Nashrun Minallah.
Surabaya, 25 Sya’ban 1443 H.
28 Maret 2022 M.

Ketua, Sekretaris,

Drs. H. HAMRI, M.Pd.I. H. M. ARIF’ AN, S.H.


NBM. 556.333 NBM. 793.322

Tembusan :
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
Tuntunan Shalat Lail Qiyamu Ramadlan
BUKU SAKU

TUNTUNAN

Shalat
Lail
Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya
Tahun 2022
Tuntunan Shalat Lail Qiyamu Ramadlan
Judul :
Tuntunan Shalat Lail, sesuai Tarjih dan Tajdid

Penyusun :
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah
Muhammadiyah kota Surabaya

Lay Out :
@zzamPrint

Cetakan 1, Februari 2022

Penerbit :
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya

Tuntunan Shalat Lail Qiyamu Ramadlan


PENGANTAR
Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya

Syukur Alhamdulillah, Buku Saku


Tuntunan pelaksanaan Ibadah Shalat Lail
(Qiyamu Ramadhan) dapat diterbitkan.
Buku ini dicetak dalam ukuran Saku,
supaya mudah dibawa dan dapat dibaca
sewaktu-waktu, buku tuntunan ini hanya
mengkhususkan pada pelaksanaan Shalat
Lail (Qiyamu Ramadhan) dari segi jumlah
Raka’at dan do’a atau bacaan dalam Shalat
Lail (Qiyamu Ramadhan).
Berdasarkan hasil Kajian Rutin yang
diadakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota
Surabaya setiap hari Selasa, dan untuk

Tuntunan Shalat Lail iii Qiyamu Ramadlan


memunculkan keseragaman dalam
pelaksanaan Ibadah Shalat Lail di bulan
Ramadlan, maka kami sampaikan dalam
Buku saku Tuntunan Shalat lail ini.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan
Daerah Muhammadiyah kota Surabaya,
mengusulkan kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kota Surabaya untuk
Menetapkan pelaksanaan Sholat Lail
(Qiyamul Lail) sesuai dengan Putusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan
melengkapinya dengan Bacaan Do’a / Dzikir
dalam Shalat Lail (Qiyamu Ramadhan),
sebagai pilihan dalam pelaksanaan ibadah
dan mensosialisasikannya kepada segenap
warga Persyarikatan.
Diharapkan, dengan membaca buku
kecil ini para pembaca dapat menunaikan
ibadah secara lebih baik dan khusyuk.
Kepada para pembaca kami harapkan
masukan, kritik dan sarannya untuk
penerbitan buku ini selanjutnya.

Tuntunan Shalat Lail iv Qiyamu Ramadlan


Demikian apa yang bisa kami
sampaikan dalam buku saku ini, semoga
membawa manfaat untuk kita semua.
Amien Yaa Rabbal ‘Aalamiin
Nasrun Minallah,

Surabaya, 28 Rajab 1443 H.


1 Maret 2022 M.

Majelis Tarjih dan Tajdid


Pimpinan Daerah Muhammadiyah
kota Surabaya

Ketua, Sekretaris,

H. Sarwo Edi, S.Ag. Musa Abdullah


NBM. : 858.401 NBM : 706.054

Tuntunan Shalat Lail v Qiyamu Ramadlan


KATA PENGANTAR
Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kota Surabaya

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah


SWT. melalui ma’unahnya, buku saku
tentang tuntunan Shalal Lail (Qiyamu
Ramadlan) telah diterbitkan sebagai
panduan dalam beribadah.
Buku saku yang ada ditangan pembaca ini
merupakan hasil Kajian yang dilakukan
secara intensif dan mendalam oleh Majelis
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah
Muhammadiyah kota Surabaya, dengan
tetap merujuk pada buku Tuntunan
Ramadlan yang diterbitkan oleh Majelis
Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.

Tuntunan Shalat Lail vi Qiyamu Ramadlan


Guna penyeragaman dalam pelaksanaan
Ibadah Shalat Lail (Qiyamu Ramadlan) di
kota Surabaya, berdasarkan dalil-dalil yang
diteliti secara mendalam dengan seksama
tentang ke-Shahih-annya dan maqbul
(diterima kebenarannya), maka didalam
buku saku ini telah dipilihkan cara
pelaksanaan Shalat Lail dan juga tuntunan
do’a dan dzikir dalam Qiyamu Ramadlan.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota
Surabaya mengucapkan banyak terima
kasih, atas upaya Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota
Surabaya yang telah menyusun dan
menyiapkan Buku Saku Tuntunan Shalat
Lail ini secara Praktis dan ringkas, semoga
menjadi amal shaleh bagi para
penyusunnya.
Semoga buku saku ini bermanfaat dan
menjadi pedoman dalam melaksanakan
ibadah Shalat Lail (Qiyamu Ramadlan) bagi
para pembacanya, khususnya warga

Tuntunan Shalat Lail vii Qiyamu Ramadlan


Persyarikatan Muhammadiyah kota
Surabaya, semoga seluruh amal ibadah kita
diterima oleh Allah SWT. Amien Ya Rabbal
‘Aalamiin.
Nasrun Minallah,

Surabaya, 28 Rajab 1443 H.


1 Maret 2022 M.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah


kota Surabaya

Ketua, Sekretaris,

Drs. H. Hamri, M.Pd.I. H. M. Arif AN, SH.


NBM : 556.333 NBM : 793.322

Tuntunan Shalat Lail viii Qiyamu Ramadlan


Daftar Isi
Pengantar Majelis Tarjih & Tajdid iii

Kata Pengantar PDM vi


Daftar Isi ix

Pendahuluan 1
Pelaksanaan Shalat Lail / Qiyamul Lail 5

Tabel Pelaksanaan Shalat Lail 11


Bacaan/Do’a dalam Shalat Lail 12

 Do’a / Bacaan Iftitah 13


 Do’a / Bacaan Ruku’ 19
 Do’a / Bacaan Sujud 20
 Do’a / Bacaan Sujud terakhir Witir 22
 Do’a menyambut Lailatul Qadar 25

Tuntunan Shalat Lail ix Qiyamu Ramadlan


Pendahuluan
Shalat Lail, adalah ibadah shalat sunnah
yang dianjurkan Rasulullah SAW
khususnya dibulan Ramadlan, tetapi
beliau tidak mewajibkan. (HR. Shahih
Muslim : 1267).

Shalat Lail bisa disebut juga :


1. Qiyamu Ramadlan. Karena
dikerjakan dibulan Ramadlan. (HR. Al
Bukhari : 1870)
2. Shalat Tarawih, karena dikerjakan
diselai dengan Tidur/Istirahat. (HR.
Abu Dawud : 53)
3. Shalat Tahajud, karena dikerjakan
bangun dari tidur malam. (QS. Al
Isra’ : 79, HR. Al Bukhari : 5842) dan

Tuntunan Shalat Lail 1 Qiyamu Ramadlan


4. Shalat Witir, karena jumlahnya ganjil
atau gasal. (HR. Abu Dawud : 1155)

Waktu mengerjakan shalat Lail adalah


pada waktu sesudah shalat isyak
sampai dengan terbitnya fajar shadiq
atau sebelum masuknya waktu shalat
shubuh (HR. Sunan Abu Dawud : 1139).

Shalat lail boleh dikerjakan pada waktu


awal malam, tengah malam atau akhir
malam, sebagaimana firman Allah di
dalam Al Qur’an Surat Al Muzzammil
ayat : 1-4,

،ً‫ ﻗُِﻢ اﻟﻠﱠْﻴ َﻞ إِﻻﱠ ﻗَﻠِﻴﻼ‬،‫َ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟْ ُﻤﱠﺰِّﻣ ُﻞ‬
‫ أ َْو ِزْد‬،ً‫ﺺ ِﻣْﻨﻪُ ﻗَﻠِْﻴﻼ‬ ْ ‫ﻘ‬
ُ ‫ـ‬ْ‫ﻧ‬ ‫ا‬ ِ
‫و‬ َ
‫أ‬ ‫ﻪ‬
ُ ‫ﻔ‬
َ ‫ﺼ‬ْ
ِ‫ﻧ‬
،ً‫َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َوَرﺗِّ ِﻞ اﻟْ ُﻘْﺮآ َن ﺗَـ ْﺮﺗِْﻴﻼ‬
Tuntunan Shalat Lail 2 Qiyamu Ramadlan
4-1 : (73) ‫اﻟﻘﺮآن ﺳﻮرة اﳌﺰﻣﻞ‬
Artinya : Hai orang yang berselimut
(Muhammad), bangunlah (unytuk shalat)
di malam hari, kecuali sedikit
(daripadanya), (yaitu) seperduanya atau
kurangilah seperdua itu sedikit, atau lebih
daripada itu. Dan bacalah al-Quran itu
dengan perlahan-lahan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits


Nabi Muhammad saw. :
‫ﺖ ِﻣ ْﻦ ُﻛ ِّﻞ اﻟﻠﱠْﻴ ِﻞ ﻗَ ْﺪ أ َْوﺗَـَﺮ‬ ِ
ْ َ‫َﻋ ْﻦ َﻋﺎﺋ َﺸﺔَ ﻗَﺎﻟ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِﻣ ْﻦ أَﱠوِل‬ ِ ُ ‫رﺳ‬
َ ‫ﻮل ﷲ‬ َُ
‫آﺧ ِﺮﻩِ ﻓَﺎﻧْـﺘَـ َﻬﻰ ِوﺗْـُﺮﻩُ إِ َﱃ‬ ِ ‫اﻟﻠﱠﻴ ِﻞ وأَوﺳ ِﻄ ِﻪ و‬
َ ََْ ْ
.‫اﻟ ﱠﺴ َﺤ ِﺮ‬
Artinya : Dari 'Aisyah katanya; "Kadang-
kadang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

Tuntunan Shalat Lail 3 Qiyamu Ramadlan


sallam melaksanakan witir di awal
malam, pertengahannya dan akhir
malam, dan witirnya berakhir hingga
tiba waktu sahur." (HR. Muslim : 1231)

Dalam pelaksanaanya, dapat dikerjakan


secara berjama’a atau sendiri-sendiri,
baik di masjid, musholla, ataupun
dirumah. (HR. Shahih Muslim : 1270)
Apabila dikerjakan secara berjama’ah,
maka harus diatur dengan baik dan
teratur, sehingga menimbulkan rasa
khusyuk’ dan tenang serta khidmat.

Tuntunan Shalat Lail 4 Qiyamu Ramadlan


PELAKSANAAN
QIYAMUL LAIL
(SHALAT TARAWIH)

Memperhatikan hasil Putusan Pimpinan


Pusat Muhammadiyah, yang terdapat
Didalam Buku Tuntunan Ramadlan
yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan
Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
hal. 84 – 93, cetakan ke-5 Juni 2015,
tentang Qiyamu Ramadlan.

Pelaksanaan Shalat Lail / Qiyamu


Ramadlan terdiri dari dua cara, namun
berdasarkan hasil kajian yang dilakukan
oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan
Daerah Muhammadiyah kota Surabaya,
maka dipilih cara berdasarkan Hadits
yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid
Al-Juhani r.a. dan Ibnu Abbas r.a.

Tuntunan Shalat Lail 5 Qiyamu Ramadlan


karena lebih Rojih (kuat), dan
kedudukan haditsnya lebih Shahih
dibandingkan dengan hadits lainnya
tentang shalat lail (Qiyamu Ramadlan).

Adapun cara pelaksanaannya, adalah


sebagai berikut :
a. Diawalih dengan Shalat Khafifatain
atau 2 rakaat singkat (pendek);
b. Selanjutnya 2 Rakaat yang Panjang;
c. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek
dari sebelumnya;
d. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek
dari sebelumnya;
e. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek
dari sebelumnya;
f. Kemudian 2 Rakaat lebih pendek
dari sebelumnya;
g. Kemudian 1 Rakaat Witir ;

Tuntunan Shalat Lail 6 Qiyamu Ramadlan


‫‪h. Sehingga jumlahnya 13 Rakaat, dan‬‬
‫;‪i. Dilakukan secara Berjama’ah‬‬

‫‪Berdasarkan hadits berikut ini :‬‬


‫ﻚ ﻋﻦ ﻋﺒ ِﺪ ا ﱠِ‬ ‫ٍِ‬
‫ﱯ َﻋ ْﻦ َﻣﺎﻟ َ ْ َْ‬ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ اﻟْ َﻘ ْﻌﻨَِ ﱡ‬
‫ﺑْ ِﻦ أَِﰊ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َﻋ ْﻦ أَﺑِ ِﻴﻪ أَ ﱠن َﻋْﺒ َﺪ ا ﱠِ ﺑْ َﻦ‬
‫َﺧﺒَـَﺮﻩُ َﻋ ْﻦ َزﻳْ ِﺪ ﺑْ ِﻦ َﺧﺎﻟِ ٍﺪ‬
‫ﺲ ﺑْ ِﻦ ﳐََْﺮَﻣﺔَ أ ْ‬ ‫ﻗَـْﻴ ِ‬
‫ﻮل ا ﱠِ‬ ‫ﺎل َﻷَرﻣ َﻘ ﱠﻦ ﺻ َﻼ َة رﺳ ِ‬ ‫ْ ِ‬
‫ﲏ أَﻧﱠﻪُ ﻗَ َ ْ ُ َ َ ُ‬ ‫اﳉَُﻬ ِّ‬
‫ﺎل‬‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اﻟﻠﱠْﻴـﻠَﺔَ ﻗَ َ‬ ‫َ‬
‫ﺼﻠﱠﻰ‬ ‫ت َﻋﺘَـﺒَـﺘَﻪُ أ َْو ﻓُ ْﺴﻄَﺎﻃَﻪُ ﻓَ َ‬ ‫ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠﺳ ْﺪ ُ‬
‫ﲔ‬‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ و َﺳﻠﱠﻢ رْﻛ َﻌﺘَـ ْ ِ‬ ‫ﻮل ا ﱠِ‬ ‫َر ُﺳ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ﲔ ﻃَ ِﻮﻳﻠَﺘَـ ْ ِ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ رْﻛ َﻌﺘَـ ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ﲔ‬ ‫َﺧﻔﻴ َﻔﺘَـ ْﲔ ﰒُﱠ َ َ‬
‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪7‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬
ِ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ رْﻛ َﻌﺘَـ‬ ِ ِ ِ ِ
‫ﲔ َو ُﳘَﺎ‬ َ َ ‫ﻃَﻮﻳﻠَﺘَـ ْﲔ ﻃَﻮﻳﻠَﺘَـ ْﲔ ﰒُﱠ‬
ِ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ رْﻛ َﻌﺘَـ‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﲔ‬ َ َ ‫ُدو َن اﻟﻠﺘَـ ْﲔ ﻗَـْﺒـﻠَ ُﻬ َﻤﺎ ﰒُﱠ‬
ِ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ رْﻛ َﻌﺘَـ‬
‫ﲔ‬ َ ‫ﰒ‬
‫ُﱠ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻬ‬
ُ ‫ﻠ‬
َ ‫ـ‬ ‫ﺒ‬
ْ ‫ـ‬
َ ‫ﻗ‬ ِ ْ ‫ُدو َن اﻟﻠﱠﺘَـ‬
‫ﲔ‬
َ َ
ِ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ رْﻛ َﻌﺘَـ‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ﲔ‬ َ َ ‫ُدو َن اﻟﻠﺘَـ ْﲔ ﻗَـْﺒـﻠَ ُﻬ َﻤﺎ ﰒُﱠ‬
ِ ِ ْ ‫ُدو َن اﻟﻠﱠﺘَـ‬
‫ث‬َ ‫ﻚ ﺛََﻼ‬ َ ‫ﲔ ﻗَـْﺒـﻠَ ُﻬ َﻤﺎ ﰒُﱠ أ َْوﺗَـَﺮ ﻓَ َﺬﻟ‬
.ً‫َﻋ ْﺸَﺮَة َرْﻛ َﻌﺔ‬
‫ ﺻﺤﻴﺢ‬1159 : ‫ﺳﻨﻦ أﰊ داود‬
Artinya : Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani
bahwa dia berkata; "Sungguh aku
memperhatikan shalat malamnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Zaid bin Khalid melanjutkan
perkataannya; "Lalu aku tidur di dekat

Tuntunan Shalat Lail 8 Qiyamu Ramadlan


pintu beliau atau tenda besar beliau,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam mengerjakan shalat dua raka'at
dengan singkat, kemudian beliau
melanjutkan dua raka'at yang panjang,
yang panjang, yang panjang. Setelah itu
beliau mengerjakan dua raka'at yang
pendek dari sebelumnya, lalu shalat dua
raka'at yang lebih pendek dari
sebelumnya dan dua raka'at yang lebih
pendek dari sebelumnya serta dua
raka'at yang lebih pendek dari
sebelumnya kemudian beliau
mengerjakan witir (satu raka’at) hingga
jumlahnya tiga belas raka'at."

Hadits yang diriwayatkan oleh sahabat


Zaid bin Khalid Al Juhani r.a. ini
terdapat didalam Kitab Sunan Abu
Dawud : 1159, juga terdapat dalam
Shahih Muslim : 1284, Sunan Ibnu Majah

Tuntunan Shalat Lail 9 Qiyamu Ramadlan


: 1352, Musnad Ahmad : 20691 dan Al
Muwatha’ Imam Malik : 246. Kwalitas
hadits SHAHIH.

Adapun hadits yang diriwayatkan oleh


sahabat Ibnu Abbas r.a. terdapat di
dalam Kitab Shahih Muslim : 1275,
Shahih Bukhari : 177, Sunan An Nasa’i :
1603, Sunan Abu Dawud : 1160, sunan
Ibnu Majah : 1353, Musnad Ahmad :
2056 dan Al Muwatha’ Imam Malik :
245. HPT Hal. 354. Kwalitas hadits
HASAN.

Dalam Kajian Hadits tentang Shalat Lail,


bahwa terdapat puluhan hadits tentang
cara shalat lail, setelah dilakukan
penelitian kwalitas Sanad dan Matan
Hadits, maka dapat disimpulkan dalam
Tabel Rincian Pelaksanaan Shalat Lail,
sebagaimana berikut :

Tuntunan Shalat Lail 10 Qiyamu Ramadlan


Tuntunan Shalat Lail 11 Qiyamu Ramadlan
DO’A & DZIKIR
DALAM QIYAMUL LAIL
(SHALAT TARAWIH)

Berdasarkan hasil Kajian Majelis Tarjih


dan Tajdid Pimpinan Daerah
Muhammadiyah kota Surabaya, dalam
Kajian Rutin HPT, bahwa tuntunan Do’a
dan Dzikir dalam Shlat Lail atau Qiyamu
Ramadlan sebagaimana berikut :

Tuntunan Shalat Lail 12 Qiyamu Ramadlan


‫‪1. DZIKIR DAN DO’A IFTITAH‬‬
‫اﳊﻤ ُﺪ أَﻧْﺖ ﻧُﻮر اﻟ ﱠﺴﻤﻮ ِ‬
‫ات‬ ‫ﻚ َْ ْ َ ُ َ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﻟَ َ‬
‫ِ‬
‫اﳊَ ْﻤ ُﺪ‬
‫ﻚ ْ‬ ‫ض َوَﻣ ْﻦ ﻓﻴ ِﻬ ﱠﻦ َوﻟَ َ‬ ‫َو ْاﻷ َْر ِ‬
‫ض َوَﻣ ْﻦ‬ ‫ات َو ْاﻷ َْر ِ‬‫أَﻧْﺖ ﻗَـﻴِﻢ اﻟ ﱠﺴﻤﻮ ِ‬
‫َ ُّ َ َ‬
‫ِ‬
‫اﳊَ ﱡﻖ‬
‫ﺖ ْ‬ ‫اﳊَ ْﻤ ُﺪ أَﻧْ َ‬ ‫ﻚ ْ‬ ‫ﻓﻴ ِﻬ ﱠﻦ َوﻟَ َ‬
‫ﻚ َﺣ ﱞﻖ َوﻟَِﻘ ُﺎؤ َك‬ ‫َوَو ْﻋ ُﺪ َك َﺣ ﱞﻖ َوﻗَـ ْﻮﻟُ َ‬
‫ﺎﻋﺔُ‬‫ﱠﺎر َﺣ ﱞﻖ َواﻟ ﱠﺴ َ‬ ‫اﳉَﻨﱠﺔُ َﺣ ﱞﻖ َواﻟﻨ ُ‬ ‫َﺣ ﱞﻖ َو ْ‬
‫َﺣ ﱞﻖ َواﻟﻨﱠﺒِﻴﱡﻮ َن َﺣ ﱞﻖ َوُﳏَ ﱠﻤ ٌﺪ َﺣ ﱞﻖ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬
‫ﻚ‬ ‫ﺖ َوﺑِ َ‬ ‫ﻚ ﺗَـ َﻮﱠﻛْﻠ ُ‬‫ﺖ َو َﻋﻠَْﻴ َ‬ ‫َﺳﻠَ ْﻤ ُ‬ ‫ﻚأْ‬ ‫ﻟَ َ‬
‫ﺖ‬‫ﺎﺻ ْﻤ ُ‬ ‫ﻚ َﺧ َ‬ ‫ﺖ َوﺑِ َ‬‫ﻚ أَﻧَـْﺒ ُ‬ ‫ﺖ َوإِﻟَْﻴ َ‬‫َآﻣْﻨ ُ‬
‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪13‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬
‫ﺖ ﻓَﺎ ْﻏ ِﻔْﺮ ِﱄ َﻣﺎ‬ ُ ‫ﻚ َﺣﺎ َﻛ ْﻤ‬ َ ‫َوإِﻟَْﻴ‬
‫ت َوَﻣﺎ‬ ُ ‫َﺳَﺮْر‬
ْ ‫ت َوَﻣﺎ أ‬ ُ ‫ﺖ َوَﻣﺎ أَ ﱠﺧْﺮ‬ ُ ‫ﻗَﺪ ْﱠﻣ‬
‫ﺖ اﻟْ ُﻤ َﺆ ِّﺧُﺮ‬ ِ
َ ْ‫ﺖ اﻟْ ُﻤ َﻘ ّﺪ ُم َوأَﻧ‬
َ ْ‫ﺖ أَﻧ‬ ُ ‫أ َْﻋﻠَْﻨ‬
.‫ﺖ‬ َ ْ‫َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ أَﻧ‬
Artinya : “ Ya Allah, segala puji bagi-
Mu, Engkaulah (pemberi) cahaya
langit dan bumi serta penghuninya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau pengatur
langit dan bumi serta penghuninya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah
benar, dan janji-Mu itu benar, firman-
Mu itu benar, pertemuan dengan-Mu
itu benar, surga-Mu itu benar, neraka-
Mu itu benar, hari kiamat itu benar,
para nabi itu benar, dan Muhammad
itu benar. Ya Allah, Kepada-Mulah aku

Tuntunan Shalat Lail 14 Qiyamu Ramadlan


memasrahkan diri dan kepada Engkau
aku bertawakal, Kepada Engkaulah
aku beriman, dan kepada Engkaulah
aku mengadu, Karena membela
agama-Mu aku bermusuhan, dan
kepada Engkaulah aku berhukum.
Ampunilah dosa-dosaku yang yang
telah aku perbuat dan apa yang belum
aku lakukan, apa yang aku lakukan
secara sembunyi-sembunyi dan apa
yang aku lakukan secara terang-
terangan. Engkaulah Yang paling
dahulu dan Engkaulah yang paling
Akhir. Tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Engkau."

DALIL : Shahih Bukhari no. 5842


ِ ٍ ِ
ُ ‫َﻋْﺒ ُﺪ ا ﱠ ﺑْ ُﻦ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﻴَﺎ ُن َﲰ ْﻌ‬
‫ﺖ‬ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ‬
ٍ ‫ﺑْ َﻦ أَِﰊ ُﻣ ْﺴﻠٍِﻢ َﻋ ْﻦ ﻃَ ُﺎو ٍس َﻋ ْﻦ اﺑْ ِﻦ َﻋﺒﱠ‬
‫ﺎس‬ ‫ُﺳﻠَْﻴ َﻤﺎ َن‬

Tuntunan Shalat Lail 15 Qiyamu Ramadlan


‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِ َذا ﻗَ َﺎم ِﻣ ْﻦ اﻟﻠﱠْﻴ ِﻞ‬ ‫ﱠﱯ َ‬ ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨِ ﱡ‬
‫ات‬‫اﳊﻤ ُﺪ أَﻧْﺖ ﻧُﻮر اﻟ ﱠﺴﻤﻮ ِ‬ ‫ﺎل اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﻟَ َ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫ﻚ َْ ْ‬ ‫ﻳَـﺘَـ َﻬ ﱠﺠ ُﺪ ﻗَ َ‬
‫اﳊﻤ ُﺪ أَﻧْﺖ ﻗَـﻴِﻢ اﻟ ﱠﺴﻤﻮ ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫ﻚ َْ ْ َ ّ ُ َ َ‬ ‫ض َوَﻣ ْﻦ ﻓﻴ ِﻬ ﱠﻦ َوﻟَ َ‬ ‫َو ْاﻷ َْر ِ‬
‫ِ‬
‫اﳊَ ﱡﻖ َوَو ْﻋ ُﺪ َك‬
‫ﺖ ْ‬ ‫اﳊَ ْﻤ ُﺪ أَﻧْ َ‬
‫ﻚ ْ‬ ‫ض َوَﻣ ْﻦ ﻓﻴ ِﻬ ﱠﻦ َوﻟَ َ‬ ‫َو ْاﻷ َْر ِ‬
‫ﱠﺎر َﺣ ﱞﻖ‬ ‫اﳉَﻨﱠﺔُ َﺣ ﱞﻖ َواﻟﻨ ُ‬‫ﻚ َﺣ ﱞﻖ َوﻟَِﻘ ُﺎؤ َك َﺣ ﱞﻖ َو ْ‬ ‫َﺣ ﱞﻖ َوﻗَـ ْﻮﻟُ َ‬
‫ﻚ‬‫ﺎﻋﺔُ َﺣ ﱞﻖ َواﻟﻨﱠﺒِﻴﱡﻮ َن َﺣ ﱞﻖ َوُﳏَ ﱠﻤ ٌﺪ َﺣ ﱞﻖ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ﻟَ َ‬ ‫َواﻟ ﱠﺴ َ‬
‫ﺖ‬‫ﻚ أَﻧـَْﺒ ُ‬ ‫ﺖ َوإِﻟَْﻴ َ‬
‫ﻚ َآﻣْﻨ ُ‬ ‫ﺖ َوﺑِ َ‬ ‫ﻚ ﺗَـ َﻮﱠﻛ ْﻠ ُ‬
‫ﺖ َو َﻋﻠَْﻴ َ‬ ‫َﺳﻠَ ْﻤ ُ‬ ‫أْ‬
‫ﺖ ﻓَﺎ ْﻏ ِﻔْﺮ ِﱄ َﻣﺎ‬ ‫ﻚ َﺣﺎ َﻛ ْﻤ ُ‬ ‫ﺖ َوإِﻟَْﻴ َ‬ ‫ﺎﺻ ْﻤ ُ‬‫ﻚ َﺧ َ‬ ‫َوﺑِ َ‬
‫ﺖ‬‫ﺖ أَﻧْ َ‬ ‫ت َوَﻣﺎ أ َْﻋﻠَْﻨ ُ‬ ‫َﺳَﺮْر ُ‬‫ت َوَﻣﺎ أ ْ‬ ‫ﺖ َوَﻣﺎ أَ ﱠﺧْﺮ ُ‬ ‫ﻗَﺪ ْﱠﻣ ُ‬
‫ﺖ أ َْو َﻻ إِﻟَﻪَ َﻏْﻴـُﺮَك‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺖ اﻟْ ُﻤ َﺆ ّﺧُﺮ َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ أَﻧْ َ‬‫اﻟْ ُﻤ َﻘ ّﺪ ُم َوأَﻧْ َ‬
‫ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺒﺨﺎري ‪ = 5842 :‬ﺻﺤﻴﺢ‬
‫‪Dari Ibnu Abbas bahwa; "Apabila Nabi‬‬
‫‪shallallahu 'alaihi wasallam hendak bangun‬‬
‫‪Tahajjud pada malam hari, beliau membaca:‬‬
‫‪"ALAAHUMA LAKAL HAMDU, ANTA‬‬
‫‪NUURUSSAMAWAATI WAL ARDH WAMAN‬‬

‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪16‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬


FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTA
QAYYIMUSSAWAATI WAL ARDH WAMAN
FIIHINNA, WALAKAL HAMDU ANTAL
HAQQU, WAWA'DUKA HAQQ, WAQAULUKA
HAQQ, WALIQAA'UKA HAQQ, WALJANNATU
HAQQ, WANNAARU HAQQ, WASSAA'ATU
HAQQ, WANNABIYUUN HAQQ,
WAMUHAMMADUN HAQQ. ALLAAHUMMA
LAKA ASLAMTU WAILAIKA TAWAKKALTU,
WABIKA AAMANTU WAILAIKA ANABTU,
WABIKA KHAASHAMTU WAILAIKA
HAAKAMTU, FAHGHFIRLII MA QADDAMMTU
WAMAA AKHKHARTU, WAMA ASRARTU
WAMAA A'LANTU, ANTAL MUQADDIM WA
ANTAL MU`AKHIR LAA-ILAAHA ILLAA ANTA -
atau- LAA ILAAHA ILLA GHAIRUKA (Ya Allah,
segala puji bagi-Mu, Engkaulah (pemberi)
cahaya langit dan bumi serta penghuninya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau pengatur langit
dan bumi serta penghuninya. Segala puji bagi-
Mu, Engkau adalah benar, dan janji-Mu itu
benar, firman-Mu itu benar, pertemuan
dengan-Mu itu benar, surga-Mu itu benar,
neraka-Mu itu benar, hari kiamat itu benar,
para nabi itu benar, dan Muhammad itu

Tuntunan Shalat Lail 17 Qiyamu Ramadlan


benar. Ya Allah, Kepada-Mulah aku
memasrahkan diri dan kepada Engkau aku
bertawakal, Kepada Engkaulah aku beriman,
dan kepada Engkaulah aku mengadu, Karena
membela agama-Mu aku bermusuhan, dan
kepada Engkaulah aku berhukum. Ampunilah
dosa-dosaku yang yang telah aku perbuat dan
apa yang belum aku lakukan, apa yang aku
lakukan secara sembunyi-sembunyi dan apa
yang aku lakukan secara terang-terangan.
Engkaulah Yang paling dahulu dan Engkaulah
yang paling Akhir. Tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Engkau atau tiada
sesembahan selain Engkau)”. HR. Al Bukhari
No. 5842, Kwalitas hadits SHAHIH.

Juga terdapat dalam :


‫ ﺳﻨﻦ‬3340 : ‫ ﺳﻨﻦ اﻟﱰﻣﺬي‬1288 : ‫ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ‬
‫ ﺳﻨﻦ اﻟﱰﻣﺬي‬1345 : ‫ ﺳﻨﻦ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬655 : ‫اﺑﻮ داود‬
451 : ‫ ﻣﻮﻃﺄ ﻣﺎﻟﻚ‬2575 : ‫ ﻣﺴﻨﺪ اﲪﺪ‬3340 :
‫ ﺻﺤﻴﺢ‬1449 : ‫ﺳﻨﻦ اﻟﺪارﻣﻲ‬

Tuntunan Shalat Lail 18 Qiyamu Ramadlan


‫‪2. KETIKA RUKUK MEMBACA :‬‬
‫ﺳﺒﺤﺎ َن ِذي ْ ِ‬
‫وت واﻟْﻤﻠَ ُﻜ ِ‬
‫ﻮت‬ ‫اﳉَﺒَـُﺮ َ َ‬ ‫ُْ َ‬
‫َواﻟْ ِﻜ ِْﱪَ ِء َواﻟْ َﻌﻈَ َﻤ ِﺔ‬
‫‪“Maha Suci Dzat yang mempunyai hak‬‬
‫‪memaksa dan kekuasaan, serta yang‬‬
‫‪memiliki‬‬ ‫‪kesombongan‬‬ ‫‪dan‬‬
‫”‪keagungan‬‬

‫‪DALIL : Sunan An Nasa’i no. 1039‬‬


‫ﺎل َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ‬ ‫ﱠﺴﺎﺋِ ﱠﻲ ﻗَ َ‬ ‫ﺼﻮر ﻳَـ ْﻌ ِﲏ اﻟﻨ َ‬
‫أَ ْﺧﺒَـﺮَ َﻋ ْﻤﺮو ﺑْﻦ َﻣْﻨ ُ ٍ‬
‫َ ُ ُ‬
‫ﺚ َﻋ ْﻦ ُﻣ َﻌﺎ ِوﻳَﺔَ ﻳَـ ْﻌ ِﲏ‬ ‫ﺎل َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ اﻟﻠﱠْﻴ ُ‬‫آد ُم ﺑْ ُﻦ أَِﰊ إِ َ ٍس ﻗَ َ‬ ‫َ‬
‫اﺑﻦ ﺻﺎﻟِ ٍﺢ ﻋﻦ اﺑ ِﻦ ﻗَـﻴ ٍ ِ ِ‬
‫ي َوُﻫ َﻮ َﻋ ْﻤُﺮو ﺑْ ُﻦ‬ ‫ﺲ اﻟْﻜْﻨﺪ ِّ‬ ‫َْ َ َ ْ ْ ْ‬
‫ف‬ ‫ﺖ َﻋ ْﻮ َ‬ ‫ٍ‬
‫ﺎﺻﻢ ﺑﻦ ُﲪﻴﺪ ﻗَ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ﺲ ﻗَ َ ِ‬ ‫ﻗَـْﻴ ٍ‬
‫ﺎل َﲰ ْﻌ ُ‬ ‫ﺖ َﻋ َ ْ َ َْ‬ ‫ﺎل َﲰ ْﻌ ُ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ﺑﻦ ﻣﺎﻟِ ٍ‬
‫ﺖ َﻣ َﻊ َر ُﺳﻮل ﷲ َ‬ ‫ﻮل ﻗُ ْﻤ ُ‬
‫ﻚ ﻳَـ ُﻘ ُ‬ ‫َْ َ‬
‫ﻮل‬‫ﻮرةِ اﻟْﺒَـ َﻘَﺮةِ ﻳَـ ُﻘ ُ‬
‫ﺚ ﻗَ ْﺪ َر ُﺳ َ‬ ‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻟَْﻴـﻠَﺔً ﻓَـﻠَ ﱠﻤﺎ َرَﻛ َﻊ َﻣ َﻜ َ‬

‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪19‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬


ِ ‫وت واﻟْﻤﻠَ ُﻜ‬
‫ﻮت‬ ِ ‫اﳉﺒـﺮ‬ ِ ِِ ِ
َ َ ُ ََْ ‫ﰲ ُرُﻛﻮﻋﻪ ُﺳْﺒ َﺤﺎ َن ذي‬
.ُ‫َواﻟْ ِﻜ ِْﱪَ ِء َواﻟْ َﻌﻈَ َﻤﺔ‬
1120 : ‫ ﺳﻨﻦ اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ‬1039 : ‫ﺳﻨﻦ اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ‬
Artinya : Dari 'Amru bin Qais Al Kindi dia
berkata; aku mendengar 'Ashim bin
Humaid berkata; aku mendengar 'Auf bin
Malik berkata; "Suatu malam aku pernah
shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam, dan ketika ruku' beliau berdiam
seukuran seseorang membaca surat Al
Baqarah. Saat ruku' beliau membaca,
“SUBHAANA DZIL JABARUUTI WAL
MALAKUUTI WAL KIBRIYAAI WAL
‘ADLAMAHI” (Maha Suci Dzat yang
mempunyai hak memaksa dan kekuasaan,
serta yang memiliki kesombongan dan
keagungan) ." HR. An Nasa’i no. 1039 dan
1120. Khwalitas Hadits HASAN.

3. KETIKA SUJUD MEMBACA :


‫ﺖ‬ ‫ﻨ‬
ْ ‫ﻠ‬
َ ‫َﻋ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬‫و‬ ‫ت‬ ‫ر‬‫ﺮ‬‫َﺳ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﱄ‬ِ ‫ﺮ‬‫ﻔ‬ِ ‫ر ِب ا ْﻏ‬
ُ ْ َ َ ُ َْ ْ َ ْ ّ َ
Tuntunan Shalat Lail 20 Qiyamu Ramadlan
“Tuhan-(ku), ampunilah aku dari apa
yang aku sembunyikan dan yang aku
perlihatkan ”.

DALIL : Musnad Ahmad no. 23985


‫ﺼﻮٍر‬ ُ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ ُﳏَ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْ ُﻦ َﺟ ْﻌ َﻔ ٍﺮ َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ ُﺷ ْﻌﺒَﺔُ َﻋ ْﻦ َﻣْﻨ‬
ِ ٍ ِ
‫ت‬ ْ َ‫َﻋ ْﻦ ﻫﻼَِل ﺑْ ِﻦ ﻳِ َﺴﺎف َﻋ ْﻦ َﻋﺎﺋ َﺸﺔَ أَﻧـ َﱠﻬﺎ ﻗَﺎﻟ‬
ُ ‫ﺖ ﻓَـ َﻘ ْﺪ‬
ِ ِ َ ‫رﺳ‬
‫ﺖ أَﻧﱠﻪُ أَﺗَﻰ‬ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻓَﻈَﻨَـْﻨ‬ َ ‫ﻮل ﷲ‬ َُ
ِ ِ
‫ب‬ِّ ‫ﻮل َر‬ ُ ‫ﺾ َﺟ َﻮا ِرﻳﻪ ﻓَﻄَﻠَْﺒـﺘُﻪُ ﻓَِﺈ َذا ُﻫ َﻮ َﺳﺎﺟ ٌﺪ ﻳَـ ُﻘ‬ َ ‫ﺑَـ ْﻌ‬
ِ
.‫ﺖ‬ ُ ‫ت َوَﻣﺎ أ َْﻋﻠَْﻨ‬ ْ ‫ا ْﻏﻔْﺮ ِﱄ َﻣﺎ أ‬
ُ ‫َﺳَﺮْر‬
‫ ﺻﺤﻴﺢ‬23985 : ‫ﻣﺴﻨﺪ أﲪﺪ‬
Artinya : Dari Aisyah bahwasanya dia; 'Saya
pernah kehilangan Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam dan saya
mengira beliau mendatangi sebagian
istrinya maka saya mencarinya, dan ternyata
saya mendapatkannya sedang bersujud
seraya membaca: "ROBBI IGHFIR LIE MAA
ASRORTU WA MAA A`LANTU” (Tuhan-ku,

Tuntunan Shalat Lail 21 Qiyamu Ramadlan


ampuni dosa-dosaku yang aku sembunyikan
dan yang aku tampakan).". HR. Ahmad no.
23985, Kwalitas hadits SHAHIH.

4. DO’A PADA SUJUD TERAKHIR


DALAM SHALAT WITIR
‫ﻚ‬َ ‫ﺎك ِﻣ ْﻦ َﺳ َﺨ ِﻄ‬ َ‫ﺿ‬ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِِّﱐ أَﻋُﻮذُ ﺑِ ِﺮ‬
ُ‫ﻚ َوأَﻋُﻮذ‬ َ ِ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ﻋُ ُﻘﻮﺑَﺘ‬ َ ِ‫َوأَﻋُﻮذَُ ِﲟَُﻌﺎﻓَﺎﺗ‬
ِ ‫ﻚ ﻻَ أُﺣ‬ ِ َ ِ‫ﺑ‬
‫ﺖ‬َ ْ‫ﻚ أَﻧ‬
َ ‫ﺼﻲ ﺛَـﻨَﺎءً َﻋﻠَْﻴ‬ ْ َ ‫ﻚ ﻣْﻨ‬
‫ﻚ‬َ ‫ﺖ َﻋﻠَﻰ ﻧَـ ْﻔ ِﺴ‬ َ ‫َﻛ َﻤﺎ أَﺛْـﻨَـْﻴ‬
"Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu
dengan keridlaan-Mu dari kemurkaan-
Mu, dengan maaf-Mu dari siksa-Mu,
dan aku berlindung dengan-Mu dari-
Mu. Aku tidak bisa menghitung pujian

Tuntunan Shalat Lail 22 Qiyamu Ramadlan


‫‪kepada-Mu sebagaimana Engkau‬‬
‫"‪telah memuji diri-Mu sendiri.‬‬

‫‪DALIL : Sunan An Nasa’i no. 1727‬‬


‫ﺎل َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ‬ ‫َﺧﺒَـَﺮَ ُﳏَ ﱠﻤ ُﺪ ﺑْ ُﻦ َﻋْﺒ ِﺪ ﷲِ ﺑْ ِﻦ اﻟْ ُﻤﺒَ َﺎر ِك ﻗَ َ‬ ‫أْ‬
‫ﻚ ﻗَﺎﻻَ‬ ‫ب وِﻫ َﺸﺎم ﺑﻦ َﻋﺒ ِﺪ اﻟْﻤﻠِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫ُﺳﻠَْﻴ َﻤﺎ ُن ﺑْ ُﻦ َﺣ ْﺮ َ ُ ْ ُ ْ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ي‬‫ﺎد ﺑْ ُﻦ َﺳﻠَ َﻤﺔَ َﻋ ْﻦ ﻫ َﺸﺎم ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﻤ ٍﺮو اﻟْ َﻔَﺰا ِر ِّ‬ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﲪﱠ ُ‬
‫ث ﺑْ ِﻦ ِﻫ َﺸ ٍﺎم َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ِّﻲ ﺑْ ِﻦ‬ ‫اﳊﺎ ِر ِ‬ ‫ِ‬
‫َﻋ ْﻦ َﻋْﺒﺪ اﻟﱠﺮ ْﲪَ ِﻦ ﺑْ ِﻦ َْ‬
‫ﻮل‬‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻛﺎ َن ﻳَـ ُﻘ ُ‬ ‫ﱠﱯ َ‬ ‫ﺐ أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ ‫أَِﰊ ﻃَﺎﻟِ ٍ‬
‫ﻚ‬ ‫ﺎك ِﻣ ْﻦ َﺳ َﺨ ِﻄ َ‬ ‫ﺿَ‬ ‫َﻋﻮذُ ﺑِ ِﺮ َ‬
‫ِ‬
‫ِﰲ آﺧ ِﺮ ِوﺗْ ِﺮﻩِ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِِّﱐ أ ُ‬
‫ﺼﻲ‬ ‫ﻚ ﻻَ أُﺣ ِ‬
‫ْ‬ ‫ﻚ ِﻣْﻨ َ‬ ‫َﻋﻮذُ ﺑِ َ‬ ‫ﻚ َوأ ُ‬ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ُﻋ ُﻘﻮﺑَﺘِ َ‬ ‫َوِﲟَُﻌﺎﻓَﺎﺗِ َ‬
‫ﻚ‪.‬‬‫ﺖ َﻋﻠَﻰ ﻧـَ ْﻔ ِﺴ َ‬ ‫ﺖ َﻛ َﻤﺎ أَﺛْـﻨَـْﻴ َ‬ ‫ﻚ أَﻧْ َ‬‫ﺛـَﻨَﺎءً َﻋﻠَْﻴ َ‬
‫ﺳﻨﻦ اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ‪ 1727 :‬ﺻﺤﻴﺢ‬
‫‪Dari 'Ali bin Abu Thalib bahwa Nabi‬‬
‫‪shallallahu ‘alaihi wa sallam pada akhir‬‬
‫‪shalat witir mengucapkan: “ALLAAHUMMA‬‬
‫‪INNII‬‬ ‫‪A'UUDZU‬‬ ‫‪BIRIDHAAKA‬‬ ‫‪MIN‬‬

‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪23‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬


SAKHATHIK, WA A'UUDZU BI
MU'AAFAATIKA MIN 'UQUUBATIK, WA
A'UUDZU BIKA MINKA LAA UHSHII
TSANAA-AN 'ALAIK, ANTA KAMAA
ATSNAITA 'ALAA NAFSIK“ (Ya Allah, Aku
berlindung kepada-Mu dengan keridlaan-
Mu dari kemurkaan-Mu, dengan ma’af-Mu
dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan-
Mu dari-Mu. Aku tidak bisa menghitung
pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau
telah memuji diri-Mu sendiri).". HR. An
Nasa’i no. 1727, Kwalitas hadits SHAHIH.

Juga terdapat dalam :


‫ ﺣﺴﻦ‬3489 : ‫ﺳﻨﻦ اﻟﱰﻣﺬي‬
‫ ﺻﺤﻴﺢ‬1727 : ‫ﺳﻨﻦ اﻟﻨﺴﺎﺋﻲ‬

Tuntunan Shalat Lail 24 Qiyamu Ramadlan


‫‪5. DO’A MENYAMBUT LAILATUL‬‬
‫‪QADAR‬‬
‫ﻒ‬
‫ﺎﻋ ُ‬ ‫ﻚ َﻋ ُﻔ ﱞﻮ ُِﲢ ﱡ‬
‫ﺐ اﻟْ َﻌ ْﻔ َﻮ ﻓَ ْ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠ َ‬
‫َﻋ ِّﲏ‬
‫‪“ Ya Allah, sesungguhnya Engkau‬‬
‫‪Maha Pemberi ampunan, Engkau‬‬
‫‪senang memberikan ampunan, maka‬‬
‫”‪ampunilah aku.‬‬

‫‪DALIL :‬‬
‫ي َﻋ ْﻦ َﻋْﺒ ِﺪ ﷲِ ﺑْ ِﻦ‬ ‫اﳉَُﺮﻳْ ِﺮ ﱡ‬
‫َﺧﺒَـَﺮَ ْ‬
‫ﺎل أ ْ‬ ‫ﻳﺪ ﻗَ َ‬‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﻳَِﺰ ُ‬
‫ﺑـﺮﻳﺪ َة أَ ﱠن ﻋﺎﺋِﺸﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖ رﺳ َ ِ‬
‫ﻮل ﷲ إِ ْن َواﻓَـ ْﻘ ُ‬
‫ﺖ ﻟَْﻴـﻠَﺔَ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫َ َ‬ ‫َُ ْ َ‬
‫ﺐ‬‫ﱠﻚ َﻋ ُﻔ ﱞﻮ ُِﲢ ﱡ‬ ‫ﺎل ﻗُ ِﻮﱄ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧ َ‬‫اﻟْ َﻘ ْﺪ ِر ﻓَﺒِ َﻢ أ َْد ُﻋﻮ ﻗَ َ‬
‫ﻒ َﻋ ِّﲏ‪.‬‬‫ﺎﻋ ُ‬‫اﻟْ َﻌ ْﻔ َﻮ ﻓَ ْ‬
‫ﻣﺴﻨﺪ أﲪﺪ ‪ 24330-24320 :‬ﺣﺴﻦ‬

‫‪Tuntunan Shalat Lail‬‬ ‫‪25‬‬ ‫‪Qiyamu Ramadlan‬‬


Artinya : Dari Abdulah bin Buraidah
bahwasanya Aisyah berkata; "Wahai
Rasulullah! apabila saya menjumpai malam
lailatul qadar, dengan apa saya harus
bero'a?" beliau menjawab: "Katakanlah
“ALLAHUMMA INNAKA AFFUWUN
TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNI” (Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun,
Engkau senang memberikan ampunan,
maka ampunilah aku).". HR. Ahmad no.
24320 – 24330, Kwalitas hadits HASAN.

Tuntunan Shalat Lail 26 Qiyamu Ramadlan


Tuntunan Shalat Lail 27 Qiyamu Ramadlan
Tuntunan Shalat Lail Qiyamu Ramadlan

Anda mungkin juga menyukai