Anda di halaman 1dari 59

Visus Tidak Turun Visus Turun

MATA
4A Konjungtivitis Bakterial 4A Konjungtivits Viral Pterigium 4A Episkleritis 3B Glaukoma Akut 3A Keratitis Uveitis
Pelajari juga karakteristik dan gejala konjungtiva lain di
Anamnesis
suplemen
Mata merah, pengelihatan
Mata merah, nyeri dan menurun, anterior : nyeri,
Mata merah, sangat nyeri,
kadang perih, tidak ada Mata merah, pandangan fotofobi posterior : buram
Keluhan utama Mata merah+sekret/nrocos Mata merah+sekret/nrocos mata merah, perih fotofobia, nerocos, mata
penurunan tajam kabur, sangat kesakitan tanpa nyeri, sensasi bintik
kabur
penglihatan hitam melayang di depan
mata
Kronik, hitungan akut : 6 minggu-3 bulan
Onset Akut < 4 minggu Akut < 4 minggu Akut Cepat Akut
bulan/tahun kronik : >3 bulan
salah satu atau ODS, mata
Lokasi OS/OD/ODS OS/OD/ODS OD/OS/ODS OD/OS/ODS Salah satu mata OD/OS/ODS
bagian dalam
awalnya asimptomatik,
Tiba-tiba mata merah, mata merah -> silau
lama-lama beru ada
Kronologis Bisa karena tertular - semakin lama semakin Tiba-tiba (fotofobia) -> nerocos -> Tiba-tiba
keluhan dan segitiga
merah dan nyeri mata kabur
semakin kelihatan
Warna sekret : Cair/serosa, rasa mengganjal, perih, Nyeri (+), gatal (-),
Kualitas Warna sekret : mukopurulen Mengganggu aktivitas Nyeri disertai nyeri, nerocos
bening-putih berair mengganjal (+)
Volume sekret sedang- Terus-menerus dan semakin Nyeri semakin parah, terus Terus menerus, semakin Terus menerus, semakin
Kuantitas Volume sekret : banyak semakin parah
sangat banyak parah menerus parah parah
nyeri saat malam, terkena
Pemberat Mengucek Mengucek terkena cahaya Kecapekan Melihat cahaya Melihat cahaya
cahaya matahari
Peringan - - - Istirahat - - -
Uveitis anterior : nyeri
terutama saat malam,
Kelopak mata lengket Kelopak mata lengket fotofobi, blefarospasm,
Rasa tidak nyaman/sensasi Mata berair (nerocos),
utamanya pada pagi hari, utamanya pada pagi hari, tidak ada lodok, maupun lakrimasi
Gejala Lain benda asing/kelilipan, Mata melihat pelangi di sekitar Nerocos, demam
gatal, sensasi benda gatal, sensasi benda sekret Uveitis Posterior : defek
berair (-), lodok (-) lampu (halo)
asing/mengganjal asing/mengganjal lapang pandang,
metamorphosia, macropsia,
micropsia, scotoma
Riwayat yang sama, riwayat
Dulu pernah mengalami
infeksi virus herpes
keluhan sama, tapi hilang Trauma/trauma operasi, mata Hipertensi, DM, Riwayat
simpleks/varicella zooster, Hipertensi, DM, Riwayat
RPD Indonesia raya sendiri. Riwayat penyakit kering, trikiasis, entropion, trauma, riwayat penyakit
Riwayat yang sama, riwayat tanyakan riwayat covid: obat midriatikum
sistemik spt TB, SLE, imunosupresi, DM, def vit A infeksi, penyakit imun
penggunaan obat mata, kontak erat? perjalanan?
Rhematoid Artritis?
riwayat alergi sdh vaksin?
Keluarga/tetangga ada yang Keluarga/tetangga ada yang
RPK mata merah? + Indonesia mata merah? + Indonesia Indonesia raya - - - -
Raya Raya
Penggunaan lensa kontak,
hub. sexual beresiko (konj.
Penggunaan lensa kontak,
gonorea), riwayat paparan Penggunaan lensa kontak, Suka membaca dan
hub. sexual beresiko (konj. Suka membaca dan
R PSos (debu, asap), suka Indonesia raya terpapar debu, penggiling menonton di ruang gelap,
gonorea), riwayat paparan menonton di ruang gelap
mengucek mata, ada padi, mengucek mata
(debu, asap),
teman/tetangga yg
mengeluh sama
Warna sekret menentukan Warna sekret menentukan
Catatan tambahan -
jenis (bakterial: purulen) jenis (viral: mukoid/serous)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Mata merah Mata merah compos mentis Sakit ringan Sakit sedang Sakit sedang-berat sakit sedang-berat
TTV dbn dbn dbn dbn Tekanan darah meningkat dbn dbn
Limfadenopati preaurikula Limfadenopati preaurikula
Generalisata dbn dbn dbn dbn dbn
(jarang) (lazim)
Menurun (biasanya sampai
Visus Normal Normal dbn Normal 6/6 Menurun Menurun
lambaian tangan) --> 6/60
Visus Tidak Turun Visus Turun
MATA
4A Konjungtivitis Bakterial 4A Konjungtivits Viral Pterigium 4A Episkleritis 3B Glaukoma Akut 3A Keratitis Uveitis
Suprasilia: - - dbn dbn dbn dbn dbn
Silia - - dbn dbn dbn dbn dbn
Palpebra Superior dbn dbn dbn dbn Edem pada uveitis anterior
Edem, eritem, pseudoptosis Edem, eritem, pseudoptosis
Palpebra Inferior dbn dbn dbn dbn Edem pada uveitis anterior
Margo Palpebra dbn dbn dbn dbn dbn dbn Ekteropion
Conjunctiva Palp Sup Sekret mata serous (cair, dbn dbn Hiperemis ka dbn
Sekret mata mukopurulen,
Conjunctiva Palp Inf bening,putih), papillae, dbn dbn dbn dbn dbn
folikel,pseudomembran
Conjunctiva Fornix pseudomembran dbn dbn dbn dbn dbn
Fibrovaskular berbentuk
Conjunctiva Bulbi Injeksi Konjungtiva Injeksi Konjungitva segitiga, apex mengarah kek Injeksi siliar Injeksi siliar / mixed Injeksi siliar mixed injeksi
pupil (tergantung stadium)
Bulbus Okuli dbn dbn dbn dbn
Sklera dbn dbn dbn dbn
Keruh, neovaskularisasi, edem,
Opasitas/keruh, edem,
Kornea dbn Edema infiltrat. Jenis lesi: (dendritik:
keratic presipitate
herpes), (satelit: jamur)
Keratoskop Placido dbn Tidak licin Teputus-putus/berkelok Berkelok
Keruh, Tyndall effect (+),
COA dbn Dangkal, keruh Tyndall effect (+)
hifema, hipopion
dbn
Warna pucat (hipotropi),
DBN DBN Berubah warna, sinekia
Iris dbn sinekia posterior (iris dbn
posterior, neovaskularisasi
bombae)
Mid dilatasi - dilatasi, reflek
Ireguler miosis (pupil daun
Pupil dbn melambat, bentuk lonjong dbn
semanggi), refleks pupil (-)
vertikal
Lensa dbn Bisa keruh dbn dbn
Fundus Refleks dbn dbn dbn keruh
Tekanan Intra Okuler - dbn Tinggi dbn Meningkat
Lapang Pandang - dbn Menurun Menurun Menurun
Tes Fenil Efrin 2,5% (tetes
mata). Pada episkleritis , Fluoresin : Defek berwarna
penetesan Fenil Efrin 2,5% hijau. Keratitis superficial :
Pemeriksaan
Kultur bakteri, hasil PMN Tidak rutin dilakukan - akan mengecilkan kongesti Fluoresin (+) kehijauan , -
Penunjang
dan mengurangi kemerahan; Keratitis profunda : Fluoresin
sedangkan pada Skleritis (-)
kemerahan akan menetap
Kalo pasien pake kacamata, Kalo pasien pake kacamata,
pas px visus tetep pake pas px visus tetep pake
Kerokan kornea dengan
Catatan tambahan kacamatanya krn fokus kita kacamatanya krn fokus kita -
pengecatan : Gram / KOH 10%
ke infeksinya bukan ke ke infeksinya bukan ke
koreksi visus koreksi visus
OD/OS/ ODS Konjungtivitis OD/OS/ODS Konjuntivitis Pterigium stadium XX Glaukoma (Sudut tertutup) OD/OS/ODS keratitis
Diagnosis Kerja Episkleritis Uveitis anterior/posterior
Bakterial Viral OD/OS/ODS Akut superficial/profunda
Diagnosis Banding Konjungtivitis jenis lain Konjungtivitis jenis lain Pinguekula Skleritis Glaukma sudut terbuka Keratitis superficial/profunda Glaukoma sudut tertutup
Blefaritis Blefaritis Pseudopterigium Konjungtivitis Konjungtivitis Glaukoma akut Keratitis
Dry Eyes Syndrome Dry Eyes Syndrome Keratitis Uveitis
Tatalaksana
R/ Gentamicin 0,3% Eye R/ Artifisial tears ED fl No. I R/ Artificial Tears eye drop Terapi empiris : Antibiotik ->
Artificial tears ED / Cendo Antiglaukoma (Timolol
Farmakologis drop fl No. I - S 6 dd gtt 1 - S 6 dd gtt 1 OD/OS/ODS / fl No. 1 - S 4 dd gtt 2 Gentamicin Eye Drop 6 dd gtt Prednisolon 1% eye drop
Litters maleat 0,5% ED 2x1 tetes)
OD/OS/ODS Cendo Litters OD/OS/ODS 1
Mydiatric-syclopegic
Varicella : Asiklovir OAINS topical 4x sehari satu R/ Natrium diclofenac eye Analgetik (Pantokain 0,5% Analgetik : Paracetamol 500
atau siklopentolat (Sulfas Atropin
5x600mg oral tetes (saat radang) drop fl No. 1 - S 2 dd gtt 1 ED) mg 3x sehari -> prn nyeri
1% 4dd1 gtt)
Visus Tidak Turun Visus Turun
MATA
4A Konjungtivitis Bakterial 4A Konjungtivits Viral Pterigium 4A Episkleritis 3B Glaukoma Akut 3A Keratitis Uveitis
Terapi spesifik penyebab :
Herpes : Acyclovir 3% 5x1
Cendo Xitrol ED 5 ml Antibiotik Steroid (Xitrol ED) Rujuk Sp.M mis. TB, Toxoplasmosis,
selama 10 hari
sifilis
Tutup mata dengan kassa,
Balut tekan untuk buka
Nonfarmakologis jangan terlalu sering pegang -
sudut
mata, jangan dikucek
Hindari pemakaian lensa Hindari pemakaian lensa
kontak, mengucek mata, kontak, mengucek mata, Hindari pemakaian lensa Hindari pemakaian lensa Acetazolamid HCl 500mg
Jangan memakai lensa kontak -
pemakaian handuk/sapu pemakaian handuk/sapu kontak, mengucek mata kontak, mengucek mata dilanjutkan 4 hari 250mg
tangan bersama tangan bersama
KIE
Episkleritis merupakan
reaksi radang pada episklera Peningkatan tekanan dalam
Konjungtivitis adalah Konjungtivitis adalah Jaringan fibrovaskular Inflamasi yang terjadi
mata, yaitu jaringan ikat mata akibat tertutupnya Peradangan yang terjadi pada
Definiisi peradangan pada lapisan peradangan pada lapisan berbentuk tringular dengan didalam mata dan dapat
vaskular yang terletak di sudut bilik mata depan yang kornea
konjungtiva mata. konjungtiva mata. apeks di kornea. menyebabkan kebutaan
antara konjungtiva dan bersifat akut dan reversible
permukaan sklera
Staphylococcus aureus, Infeksi bakteri/fungi/virus,
Infeksi virus dapat
Streptococcus pneumoniae, trauma, penggunaan lensa
disebabkan oleh Adenovirus, Penyebab idiopatik, bisa
Haemophilus influenzae, kontak, higienitas lensa
virus herpes simpleks tipe I Proses degenerasi akibat disebabkan oleh reaksi
Moraxella catarrhalis. kontak yang buruk, penurunan
dan II, virus varicella zoster, paparan sinar UV berlebih di hipersensitivitas terhadap Menonton di ruang gelap, Trauma, penyakit infeksi,
Etiologi Neisseria gonorrhoeae dan imunitas (DM, AIDS,
virus measles, picornavirus mata, debu, angin, mata penyakit seperti obat mata midriatikum penyakit imun
Chlamydia trachomatis imunosupresan), perubahan
(coxsackievirus A24 dan kering, dan iritasi. tuberculosis, reumatoid
struktur permukaan kornea
enterovirus 70), molluscum arthritis, SLE
(mata kering, trikiasis,
contagiosum, dan HIV.
entropion)
Mata merah berulang,
disertai jaringan
fibrovaskular konjungtiva
Mata nyeri disertai merah,
yang tumbuh abnormal Mata merah, nyeri, tanpa Mata merah, sangat nyeri,
Mata merah, lodok, tanpa Mata merah, lodok, tanpa berair, pandangan kabur, Mata merah, pengelihatan
Tanda dan gejala bentuk sayap/segitiga. penurunan tajam fotofobia, penurunan tajam
penurunan visus penurunan visus dan lapang pandang menurun, nyeri, fotofobi
visus normal (bila tak penglihatan penglihatan, keluar sekret
menurun
menutupi pupil). Iritasi
kronis dapat berwarna
kecoklatan (Stockers line)
Terapi sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai Sesuai sesuai
Episkleritis merupakan
Menghindari mengusap mata dengan tangan yang kotor, penyakit self-limited atau
menghindari paparan alergen, menghindari penggunaan bisa sembuh sendiri, tetapi
lensa kontak untuk sementara waktu, dan melakukan tetap dilakukan pemberian
kompres dingin untuk mengurangi keluhan gatal dan obat yang sudah diresepkan Jangan pakai lensa kontak.
perih. Beristirahat di rumah untuk sementara waktu Hindari/kurangi pajanan dengan cara meneteskan Rujuk ke Sp.M untuk operasi tutup mata dengan kassa, Rujuk Sp.M, konsul dengan
Edukasi
untuk mencegah penularan di sekolah atau tempat kerja. sinar matahari. Rujuk Sp.M obat pada mata yang sakit. iridotomi jangan mengucek mata Rujuk bagian lain
Bila mengalami gangguan penglihatan, keluhan mata silau, Apabila ada gejala Sp.M
nyeri mata yang tidak tertahankan, sekret mata yang sensitifitas terhadap cahaya,
bertambah banyak walaupun sudah diberikan pengobatan, bisa menggunakan
pasien disarankan untuk kontrol kembali ke dokter. kacamata hitam apabila
keluar rumah
Visus Turun Perlahan
MATA TENANG
3 Glaukoma Kronis 2 Katarak 2 Retinopati
Anamnesis
Pasien >40 tahun >40 tahun Mayoritas usia tua (>40 tahun)
Penglihatan turun perlahan seperti
Keluhan utama
Mata pegal, kadang pusing tertutup kabut/asap Pandangan kabur/buram
Onset beberapa minggu/bulan beberapa minggu/bulan beberapa bulan
Lokasi Satu/kedua mata Satu/kedua mata OD/OS/ODS
Pandangan menjadi kabur dan semakin
Kronologis lama semakin parah
Progresif (makin lama makin buram)
Kualitas Semakin memberat Semakin memberat Semakin memberat
Kuantitas Menganggu aktivitas
Pemberat
Peringan
Ukuran kacamata semakin bertambah, Mata kadang berair, Sulit melihat pada
Gejala Lain
Mata pegal, pusing, mata mudah lelah, silau, sulit membaca jarak jauh
DM, Miopia, Riwayat penyakit dan trauma
RPD mata, pemakaian obat kortikosteroid DM, (bisa juga karena komplikasi
jangka lama glaukoma, uveitis, trauma mata, dll) DM tidak terkontrol, hipertensi
RPK Ada keluarga menderita glaukoma DM DM
Pemakaian tetes mata steroid jangka lama,
Minum obat yang tidak teratur, tidak
Pribadi Sosek merokok, pajanan sinar matahari langsung
mengontrol kadar gula darah, merokok
(petani, pekerja lapangan)
Catatan tambahan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
TTV dbn dbn
Generalisata
Visus normal/turun + Ada penurunan
Visus
lapang pandang Turun, Tidak membaik dengan pinhole Penurunan visus
Suprasilia: dbn dbn
Silia dbn dbn
Palpebra Superior dbn dbn
Palpebra Inferior dbn dbn
Margo Palpebra dbn dbn
Conjunctiva Palp Sup dbn dbn
Conjunctiva Palp Inf dbn dbn
Conjunctiva Fornix dbn dbn
Conjunctiva Bulbi dbn dbn
Bulbus Okuli dbn dbn
Sklera dbn dbn
Kornea dbn dbn
Keratoskop Placido dbn dbn
COA dbn dbn
Iris dbn Shadow Test Positif Kadang ditemukan kripte (+)
Pupil dbn Tampak keruh
Keruh, dengan pemeriksaan jauh dengan
ophtalmoskop + dilatasi pupil dahulu
Lensa
dengan tetes mata Tropikamid 0,5% atau
dbn dilakukan di ruang gelap
Rasio/ukuran diskus meningkat Fundus reflek (+), Funduscopy : ditemukan
black dot, bercak-bercak perdarahan di
Fundus Refleks
pembuluh darah retina (khas pada
retinopati
Tekanan Intra Okuler Meningkat dbn
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis Kerja Glaukoma kronik Katarak Retinopati
Diagnosis Banding Glaukoma akut Glaukoma Oklusi vena retina
Glaukoma sudut terbuka, Katarak diabetikum
Glaukoma sudut tertutup
Tatalaksana
Farmakologis Timolol 0,5% 2x1 tetes/hari Rujuk Sp.M Rujuk ke Sp.M
Nonfarmakologis
KIE
Retinopati adalah kondisi dimana terjadi
kekeruhan pada lensa yang menyebabkan kelainan pada mata yang disebabkan
Definiisi penurunan tajam penglihatan
Penyakit mata karena rusaknya saraf kerusakan kapiler retina sehingga
optik/penglihatan menimbulkan gangguan penglihatan
Usia 40 thn/>, ada keluarga yg glaukoma,
usia > 40 th, riwayat DM, pemakaian tetes
penderita miopia, DM, riwayat konsumsi
Etiologi mata steroid secara rutin, kebiasaan
kortiko jangka panjang, riwayat trauma Akibat terjadi penyumbatan pada
merokok, & pajanan sinar matahari
mata pembuluh darah pada bagian retina mata
Penglihatan menurun secara progresif,
penglihatan turun seperti tertutup tampak noda yang melayang pada
Tanda dan gejala kabut/asap.
Penurunan penglihatan yang penglihatan (floaters), penglihatan
bertahap/progresif berbayang,
Terapi fotokoagulasi laser, yang bertujuan
Terapi sesuai
Timolol 0,5% 2x1 tetes/hari untuk mencegah progresifitas retinopati
Kontrol gula darah dan pengendalian
kepatuhan pengobatan dan periksa secara kontrol teratur agar tidak terjadi faktor sistemik seperti tekanan darah
Edukasi teratur komplikasi sangat penting untuk memperlambat
progresifitas retinopati.
Kelopak Mata Lakrimal
ADNEXA MATA
4A Hordeulum Kalazion 4A Blefaritis 4A Trikiasis 3A Dakrioadenitis 3A Dakriosistisis
Anamnesis
Mata berair, rasa
benjolan pada kelompak benjolan pada kelopak Kelopak mata merah, Mata bengkak, nerocos,
Keluhan utama mengganjal, fotofobia, Kelopak bawah bengkak,
mata, nyeri mata, tidak nyeri bengkak nyeri
kelilipan, mata merah terasa nyeri
berminggu-minggu / akut : jam-hari kronik :
Onset Akut Akut Akut
berbulan-bulan min.1 bulan Akut
Pada satu/kedua mata di
bagian margo palpebra
pada satu/kedua kelopak pada satu / kedua kelopak akut : unilateral kronik :
Lokasi unilateral, bisa bilateral dengan arah tumbuh bulu Unilateral - Bengkak pada
mata mata bisa bilateral
mata mengarah ke bola inferomedial mata (ujung
mata medial mata)
Kronologis tiba-tiba - tiba-tiba - Tiba-tiba Tiba-tiba
Nyeri, mengganjal, rasa akut : nyeri hebat kronik :
Kualitas tidak nyeri Nyeri Nyeri
terbakar/panas sedikit/tanpa nyeri Nyeri hebat
nyeri terus-menerus, terus-menerus, dapat
Terus menerus, dapat
Kuantitas benjolan tambah menganggu pandangan bila Nyeri terus menerus Nyeri terus menerus Nyeri terus menerus,
menganggu pandangan
membesar ukurannya cukup besar semakian memberat
Pemberat Ditekan-tekan - apabila dikucek - - -
Peringan Dikompres? - - - - -
iritasi mata, bengkak demam, limfadenopati
Mata berair, rasa
iritai mata ringan , mata palpebra, rasa mengganjal, submandibula, preaurikel,
Gejala Lain - mengganjal, fotofobia,
berair, rasa mengganjal rasa terbakar, fotofobia, pembesaran kelenjar
kelilipan, nyeri, mata merah
berair parotis, dry eye pada kronis Mata berair, demam
apakah dulu pernah ada apakah dulu pernah ada
Entropion, epiblefaron,
benjolan yang tidak benjolan yang tidak
blefaritis, trakoma,
diobati? riwayat diobati? riwayat Riwayat penyakit infeksi? Riwayat penyakit infeksi?
RPD sikatrisial pemfigot, trauma
peradangan pada kelopak peradangan pada kelopak dermatitis seboroik? riwayat penyakit autoimun?
kimia basa, trauma kelopak
mata? Riwayat dermatitis mata? Riwayat dermatitis
lainnya
seboroik? seboroik? Riwayat batuk pilek
RPK Indonesia Raya indonesia raya indonesia raya Indonesia raya Indonesia Raya Indonesia raya
kebiasaan menggunaan Riwayat operasi? Riwayat
kebiasaan menggunaan kontak kontak lensa? menyentuh trauma? Riwayat
sering terpapar debu?
R PSos lensa? menyentuh mata dengan mata dengan tangan yang pencabutan bulu mata? -
polusi?
tangan yang tidak bersih? tidak bersih? menggunakan Pemasangan bulu mata Kebiasaan pegang mata,
menggunakan kosmetik mata? kosmetik mata? buatan? jarang cuci tangan
Catatan tambahan - - - - - -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit Mata sakit mata sakit ringan sakit ringan sakit sedang sakit ringan
TTV dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Generalisata dbn dbn dbn dbn dbn dbn
dbn, jika mengenai kornea
Visus dbn dbn normal 6/6 menyebabkan penurunan bisa menurun
visus Bisa menurun jika
Suprasilia: dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Kelopak Mata Lakrimal
ADNEXA MATA
4A Hordeulum Kalazion 4A Blefaritis 4A Trikiasis 3A Dakrioadenitis 3A Dakriosistisis
Blefaritis Anterior Seboroik
: Penumpukan sisik putih
trikiasis (bulu mata kearah
Silia dbn dbn (skuama). Blefaritis dbn
dalam)
Ulseratif : Krusta
kekuningan dbn
lebih sering ditemukan
pada superior. inspeksi : lebih sering ditemukan
pseudoptosis (+), edem, pada superior. inspeksi :
hiperemis, punctum benjolan / nodul palpebra. edem, hiperemis, prolaps,
edem, hiperemis, nyeri
Palpebra Superior kekuningan (+ pada ukuran biasanya 7-8 mm, dbn secret mukopurulen, nyeri
tekan
hordeolum eksternum) nodul berbatas tegas, tidak tekan
Palpasi : nyeri tekan, eritem. Palpasi : tidak nyeri
massa 2 mm, benjolan, tekan
lunak, batas tegas dbn

lebih sering ditemukan


pada superior. inspeksi :
pseudoptosis (+), edem,
inspeksi : benjolan / nodul
hiperemis, punctum
palpebra. ukuran biasanya
kekuningan (+ pada
Palpebra Inferior 7-8 mm, nodul berbatas dbn dbn dbn
hordeolum eksternum)
tegas, tidak eritem. Palpasi
Palpasi : nyeri tekan, massa
: tidak nyeri tekan
2 mm, benjolan, lunak, Edema, hiperemis, nyeri
batas tegas tekan, bisa keluar sekret
((inferior tergantung lokasi mukopurulen dari punctum
hordeolum)) lacrimalis
entropion (terlipat
Margo Palpebra dbn dbn dbn dbn
kedalam) dbn
Conjunctiva Palp
dbn dbn dbn hiperemis dbn
Sup dbn
Conjunctiva Palp Inf dbn dbn dbn hiperemis dbn dbn
Conjunctiva Fornix dbn dbn dbn hiperemis dbn dbn
Conjunctiva Bulbi dbn dbn dbn hiperemis dbn Injeksi konjungtiva
Bulbus Okuli dbn dbn dbn dbn bisa edem dbn
Sklera dbn dbn dbn dbn dbn dbn
abrasi (+/-), ulkus (+/-),
Kornea dbn dbn dbn dbn
edem (+/-) dbn
Keratoskop Placido - dbn dbn ulkus (+/-), edem (+/-) Berkelok ketika edem dbn
COA dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Iris dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Pupil dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Lensa dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Fundus Refleks dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Tekanan Intra
dbn dbn dbn dbn Bisa meningkat
Okuler dbn
Kelopak Mata Lakrimal
ADNEXA MATA
4A Hordeulum Kalazion 4A Blefaritis 4A Trikiasis 3A Dakrioadenitis 3A Dakriosistisis
Tes Anel: memasukkan
jarum tumpul ke punctum
Pemeriksaan pencitraan Transluminasi Gland lakrimal ke dalam sakus
CT Scan coronal tampak
untuk kelenjar meibom Meibom, Kultur kelopak, lakrimal, kemudian larutan
Pemeriksaan inflamasi lakrimalis
Pemeriksaan kultur dengan infrafed ada dilatasi Pada blefaritis seboroik - garam fisiologis
Penunjang bilateral, Biopsi kelenjar
abnormal ; Pemeriksaan secara histologi didapatkan disemprotkan. Tes Anel +
lakrimal
kultur spongiosis, limfohistiolitik. bila ada rasa asin di
tenggorokan dan Tes Anel
– bila tidak ada asing
OD/OS/ODS Blefaritis
OD/OS/ODS Hordeolum Anterior (seboroik/
Diagnosis Kerja OD/OS/ODS Kalazion OD/OS/ODS Trikiasis Dakrioadenitis
interna/ eksterna ulseratif) / Blefaritif
Posterior Dakriosistisis
Diagnosis Banding Kalazion Hordeolum Blefarokonjungtuvitis entropion Selulitis orbita
Blefaritis Blefaritis kalazion distikiasis Blefaroptosis
Keganasan (?)
Tatalaksana
Farmakologis
Blefaritis anterior Seboroik
: antibiotik topikal
Gentamisin 12 x 2 tetes.
Injeksi intralesi : Blefaritis anterior Ulseratif
Antibiotik topical (salep
Triamsinolon 40 mg / ml : Antibiotik topikal Antibiotik (infeksi) :
oxytetrasiklin 3x1; salep
(sebanyak 0,10 - 0,20 ml) ; gentamisin 12 x 2 tetes & Gentamicin 0,3% eye Antibiotik oral amoxicillin
kloramfenikol 3x1; tetes
tidak diberi antibiotik, antibiotik oral Azitromisin 1 oinment setiap 8 jam atau 500mg tab per 8jam. PCT
mata kloramfenikol 12x1)
namun jika ada infeksi x 500 mg selama 5 hari. Gentamicin 0,3 eye drop 4x bila demam
Antibiotik oral (eritromisin
sekunder --> Doksisiklin Blefaritis Posterior : 2 tetes. Simptomatis
2x500mg)
100 mg/ hari Antibiotik topikal Antibiotik oral amoxicillin
Gentamisin 12 x 2 & 500mg tab per 8jam 7 hari.
antibiotik oral tetrasiklin 1 x Ibuprofen 400mg tiap 6
1000 mg selama 6- 12 jam
Konservatif : kebersihan
kelopak mata dengan lidi membersihkan kelopak
Konservatif : jaga
kapas dan air hangat, mata dg lidi kapas yang
kebersihan kelopak mata;
membersihkan dengan dibahasi air hangat ;
kompres hangat 4-6 kali
sabun atau shmpo bayi membersihkan dengan Epilasi (pencabutan bulu
Nonfarmakologis sehari selama 15 menit;
yang tidak menyebabkan sabun / shampo bayi yang mata dengan pinset)
kelopak mata dibersihkan
iritasi ; kompres air hangat tidak menimbukkan iritasi ;
dengan air hangat; insisi
2-4 kali selama 15 menit ; kompres hangat selama 5 -
dan drainase abses
Tindakan pembedahan 10 menit.
ekokleasi kalazion.
KIE
Kelopak Mata Lakrimal
ADNEXA MATA
4A Hordeulum Kalazion 4A Blefaritis 4A Trikiasis 3A Dakrioadenitis 3A Dakriosistisis
Kondisi bulu mata tumbuh
Peradangan pada kelopak mengarah ke dalah, yaitu
Peradangan granulomatosa Obstruksi kelenjar
peradangan supuratif mata yang biasanya terjadi ke arah permukaan bola
Definiisi kronik non-infektif pada lakrimalis hingga
kelenjar kelopak mata diarea pertumbuhan bulu mata, sehingga dapat Radang pada sakus
kelenjar meibom menyebabkan inflamasi
mata. menggores kornea atau lakrimalis karena sumbatan
konjungtiva duktus nasolakrimalis
adanya sumbatan pada
Infeksi akut bakteri karena kelenjar akibat dari Infeksi bakteri, adanya
Entropion, epiblefaron,
Staphylococcus aureus beberapa kondisi seperti : kelainan dan penyumbatan
blefaritis, trakoma,
atau proses alergi. Bisa higenitas yang buruk, pada kelenjar minyak, idiopatik, imun, bakteri
Etiologi sikatrisial pemfigoid,
berhubungan dengan dermatitis seboroik, mengidap dermatitis virus
trauma kimia basa, trauma
diabeters, penyakit rosacea, blefaritis kronis, seboroik, rosasea, efek
kelopak lainnya
gastrointestinal, atau akne imunodefisiensi, infeksi samping penggunaan obat.
virus, dan stress. Infeksi bakteri
mata merah pada kelopak
benjolan pada kelompak benjolan kelopak mata,
mata, iritasi mata, bengkak Mata berair, rasa
mata, nyeri, rasa tidak nyeri, iritasi mata kelopak mata bengkak,
Tanda dan gejala palpebra, rasa mengganjal, mengganjal, fotofobia,
mengganjal, sensasi ringan , mata berair, rasa nyeri,nerocos
rasa terbakar, fotofobia, kelilipan, mata merah
terbakar mengganjal
berair. biasanya unilateral
Terapi sesuai sesuai sesuai Sesuai sesuai
menghindari mengusap/
Jaga higiene dan Biasanya kejadian akan
menggaruk mata ; hindari
kebersihan lingkungan; Hindari menekan & berulang akibat
penggunaan lensa kontak ;
hindari menekan dan menusuk benjolan ; Hindari pertumbuhan bulu mata Kompres air hangat, insisi
Edukasi hindari penggunaan
memencet; jika 1 minggu pemakaian make up mata kembali dalam 6-8 minggu, bila abses menetap
kosmetik mata ; segera
sudah diobati tidak yang berlebihan sehingga epilasi perlu
kontrol jika mengalami
membaik rujuk diulang kembali
perburukan
SHADOW TEST (PX KATARAK) KONJUNGTIVITIS

KERATITIS MINDMAP KONJUNGTIVITIS

Contoh keratitis superficial

Hasil fluoresence
Interpretasi :
terdapat lesi
infiltrat
berbentuk
filament dan
punctata
disertai edem
disekitar lesi

MINDMAP KONJUNGTIVITIS
TELINGA 4A Otitis Eksterna 4A Otitis Media Akut 3A OMSK 3A Presbiakusis 4A Motion Sickness 3A Herpes Zooster Otikus 4A Otomikosis
Anamnesis
Seringnya: perempuan,
Pasien Umumnya Laki2 >60 thn
praremaja
LIHAT SUPLEMEN UNTUK Gatal liang telinga, rasa penuh
Nyeri telinga, sensasi DETAIL STADIUM (nyeri Mual, Sakit Kepala, Rasa tidak liang telinga, rasa tidak
keluarnya cairan pada telinga Pendengaran menurun perlahan otalgia berat. nyeri, melepuh
Keluhan utama penuh, pendengaran telinga, penurunan nyaman di lambung/ulu hati, nyaman, otalgia, otorea,
(otore) (progresif) atau terbakar pada ruam
menurun pendengaran, sensasi Muntah penurunan pendengaran bisa
penuh) terjadi (CHL)
Beberapa saat setelah naik
kendaraan/nonton
Onset akut akut <3 minggu > 2 bulan kronik (Progresif) . akut
VR/bioskop/animasi komputer
dll
didalam dan sekitar telinga,
Lokasi Telinga luar Telinga tengah Simetris telinga kanan kiri telinga luar (liang telinga/CAE)
wajah, mulut dan lidah
awalnya nyeri kemudian Tiba-tiba terasa gatal dan
Ada trauma atau Tiba-tiba / diawali batuk Perlahan lahan semakin lama timbul ruam vesikel, lalu nyeri, keluar cairan sedikit,
Kronologis Perlahan-lahan (progresif)
setelah renang pilek demam semakin banyak terjadi kelemahan pada kadang terasa penuh, dan sulit
wajah mendengar
Pasien bisa denger percakapan
warna cairan? (kuning/kuning
tapi tidak memahaminya
Kualitas semakin nyeri semakin nyeri kehijauan/bercamour semakin nyeri -
terutama pada suasana bising
darah/jernih), kental? berbau?
(Cocktail party deafness)
terus menerus, semakin lama
Kuantitas - - - -
semakin banyak
Bila gerakan semakin
Pemberat - - - - -
meningkat
Peringan - - - - -
Mual, Sakit Kepala, Rasa tidak
fasial paralisis ( tdk bisa
nyaman di lambung/ulu hati,
Tinnitus (berdenging) frekuensi ngangkat alis dan mulut rasa penuh liang telinga, rasa
Muntah, tampak cemas,
tinggi, vertigo (pusing berputar), mencong), vertigo, mual tidak nyaman, otalgia, otorea,
Gejala Lain Demam Demam, batuk, pilek penurunan pendengaran menguap/sendawa sebelum
nyeri telinga jika mendengar muntah, gangguan penurunan pendengaran bisa
muntah, pucat perioral dan
suara intensitas tinggi pendengaran, tinnitus, mata terjadi (CHL)
wajah, diaforesis (keringat
sakit. demam
berlebih),
riwayat sakit telinga yang Pernah motion sickness, pernah
Riwayat konsumsi steorid
RPD - - keluar cairan/ riwayat OMA? - migraine, vertigo, gangguan -
jangka panjang
riwayat sakit ISPA? infeksi? cemas
Riwayat imunisasi? riwayat
RPK - - - - -
cacar?
kebiasaan mengorek telinga,
Biasanya perenang, Kebiasaan mengorek telinga, Merokok, Alkohol, Gangguan riwayat imunisasi?
kebiasaan merokok dan
Pribadi Sosek punya kebiasaan korek mendengarkan musik terlalu Paparan bising penglihatan, gangguan kebiasaan merokok dan -
paparan asap rokok, bekerja
telinga keras hormonal alkohol
ditempat banyak polusi?
Jangan lupa periksa kehamilan
Catatan tambahan - - - kalau pasiennya ughtea (buat - -
eliminasi dx kehamilan)
Umumnya DBN semua di kasus
Pemeriksaan Fisik
Motion Sickness
Keadaan Umum sakit ringan sakit ringan sakit ringan sakit ringan Tampak cemas sakit ringan dbn
demam febris pada stadium
TTV dbn dbn dbn dbn dbn
hiperemis, supuratif
Generalisata dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Telinga
Limfadenopati
Lepuhan=lepuhan kecil
Preauricula preaurikula pada OE dbn dbn dbn
berisi cairan (vesikel), nyeri
Difusa

dbn
TELINGA 4A Otitis Eksterna 4A Otitis Media Akut 3A OMSK 3A Presbiakusis 4A Motion Sickness 3A Herpes Zooster Otikus 4A Otomikosis
OE Sirkumskripta :
Hiperemis OE Difusa : lepuhan lepuhan kecil berisi
Auricula dbn dbn dbn
Hiperemis, nyeri tekan cairan (vesikel), nyeri
tragus
lepuhan-lepuhan kecil berisi
Retroauricula dbn dbn dbn dbn
dbn cairan (vesikel), nyeri
tanpa alat tidak terlihat,
dengan corong/ otoskop
OMSK tipe benigna : secret terlihat seperti newspaper like
OE Sirkumskripta :
mukoid, dan tidak terlalu bau. appearance -> hifa kehitaman
furunkel CAE luar OE discharge pada stadium dbn
CAE OMSK tipe maligna : secret erupsi vesikel (Aspergillus Niger) pada CAE/
Difusa : penyempitan perforasi
sangat bau, warna abu-abu, MAE/ cotton wool appearance
CAE, hiperemis, edem
purulent -> seperti bulu2 kapas
(Candida sp), tampak
penyempitan, sekret (+)
OMSK tipe benigna : Perforasi
S.Okulsi : retraksi,suram S. pd sentral / pars tensa
Hiperemis : Hiperemis, berbentuk seperti ginjal,
kongesti S.Supuratif : mukosa vakum timpani tampak
Tampak suram, mobilitas tidak terlihat, tertutup hifa
Membran Tympani dbn hiperemis,bulging S. edem, hipertrofi. OMSK tipe dbn
berkurang jamur
Perforasi : perforasi, maligna : perforasi atik,
discharge S.Resolusi : marginal, central besar(total),
perforasi mulai menutup terlihat keinginan berwarna
putih mengkilat
Hidung
Inspeksi dbn dbn dbn dbn dbn
Palpasi dbn dbn dbn dbn dbn
Rhinoskopi Anterior dbn
Konka Inferior dbn dbn dbn dbn dbn
dbn dbn
Rongga Hidung dbn bisa ada secret saat rhinitis dbn dbn dbn
Sinus Paranasal dbn
Inspeksi dbn dbn dbn dbn dbn
Palpasi dbn dbn dbn dbn dbn
Mulut
Bibir dbn dbn dbn dbn dbn
Gigi dbn dbn dbn dbn dbn
Gingiva dbn dbn dbn dbn dbn
Mukosa buccal dbn dbn dbn dbn dbn
Lidah dbn dbn dbn dbn dbn
Dasar lidah dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn
Palatum dbn dbn dbn dbn dbn
Arcus faring dbn dbn dbn dbn dbn
Uvula dbn dbn dbn dbn dbn
Tonsil dbn dbn dbn dbn dbn
Dinding faring posterior dbn dbn dbn dbn dbn
Pendengaran
Tes Bisik menurun
Rinne CHL (BC>AC) CHL (BC>AC) CHL (BC>AC) SNHL (AC>BC / Positif palsu) CHL (BC>AC)
Swabach CHL (Memanjang) CHL (Memanjang) CHL (memanjang) SNHL (Memendek) CHL (BC memanjang)
CHL (Lateralisasi ke CHL (Lateralisasi ke arah CHL (Lateralisasi ke arah yang
Weber CHL (Lateralisasi ke arah sakit)
arah yang sakit) yang sakit) sakit)
Skuama dari kerokan kulit liang
Audiometri nada murni:
telinga diperiksa KOH 10% ->
Pemeriksaan Penunjang - - - penurunan tajam (sloping)
(+) hifa lebar, berseptum,
setelah 2000 Hz
spora2 kecil; Kultur Jamur
TELINGA 4A Otitis Eksterna 4A Otitis Media Akut 3A OMSK 3A Presbiakusis 4A Motion Sickness 3A Herpes Zooster Otikus 4A Otomikosis
Otitis Media Supuratif Kronik
Otitis Eksterna Herpes Zoster Otikus Otomikosis et causa Aspegillus
Diagnosis Kerja Otitis Media stadium .... tipe (Benigna/Maligna) Presbiakusis Motion Sickness
(Sirkumskripta/Difusa) (Ramsay Hunt Syndrome) sp/ Candida sp
AS/AS/ADS
Vestibulopati, Migraine, Morning
Diagnosis Banding Perikondritis Aurikular OMSK OMSK stadium Maligna, NIHL Sickness/Emesis kehamilan, Bells palsy Otitis Eksterna,
Keracunan
Otitis Eksterna, Otitis Media Sumbatan telinga karena
Otomikosis OMA stadium perforasi Otitis Eksterna
Serosa Akut serumen/ benda asing
Tatalaksana
Antibiotik Topikal Gol
antifungal Miconazole krim 2%
OE Sirkumskripta : Oflaxacin 2-4 tetes perhari di Acyclovir 5 x 800 mg 7-10
sesuaikan stadium, lihat 3x/hari -> Aspergillus sp,
Farmakologis Salep telinga Polymixin telinga yang sakit Antibiotik Alat Bantu Dengar Tidak Ada hari atau Valacyclovir 3 x
suplemen Nistatin 2-4x/ hari -> Candida
B 2% 4x sehari oral : Amoxicillin 3 x 500 mg 1000 mg 7 hari
sp;
tab / hari selama 7 hari
OE Difusa : Tampon
antibiotik otopain ear
drop 8ml (campuran simptomatik (gatal:
Polymixin B, neomicin, antihistamin, nyeri:
hidrokortison, anestesi parasetamol)
topikal) + PCT bila
demam
Analgetik bila nyeri
Asam mefenamat tablet
500 mg
Bila curiga infeksi berat
: antibiotik sistemik
Ciprofloxacin tab 500
mg 2x sehari
Ear toilet -> membersihkan Rehabilitasi dengan Alat bantu Tx pertama di klinik: Ear toliet
Mengurangi gerakan kepala,
dan mengeringkan saluran dengar, Latihan membaca ujaran (irigasi) dengan H2O2 3%;
Hindari membaca buku/gawai
Ear toilet dengan H202 Miringotomi pada stadium telinga dengan kapas lidi atau (speech reading), Latihan debridement dengan suction;
Nonfarmakologis saat berkendara, menghadap -
3% supuratif cotton bud. obat yang mendengar (auditory training), Tx non farmako dibawa
depan/arah kendaraan, lihat ke
digunakan H2O2 3 %, asam Bantuan keluarga untuk pulang: Ear toliet (irigasi)
objek di luar kendaraan
asetat 2 % membangun mental dengan H2O2 3% 3-5 hari
KIE
kondisi dimana terjadi peradangan kronik pada telinga
Tuli sensorial progresif frekuensi
peradangan mukosa telinga tengah dengan perforasi infeksi saraf dikepala (saraf
Terjadinya infeksi pada tinggi yang terjadi pada lansia
Definisi bagian tengah, tuba membran timpani dan riwayat ke VII dan VIII) oleh virus infeksi jamur pada liang telinga
telinga bagian luar (>60 thn). Simetris telinga
eustachius yang terjadi kekuarnya secret dari telinga > herpes zoster
kanan-kiri
dalam waktu <3 minggu 2 bulan
umumnya komplikasi dari OMA
infeksi virus Herpes Zoster, Aspegillus sp (Aspergillus
yang berlangsung terus
dan kondisi seperti kanker, Niger)-> Newspaper mass like
Etiologi Infeksi bakteri, trauma Infeksi menerus. FR-> ISPA, kondisi Proses degenerasi
AIDS, atau memakai obat appearance; Candida sp->
soseko buruk, riwayat OMA,
tertentu. Cotton wool appearance
paparan asap rokok..
ruam kemerahan yang
terasa sakit dengan bintil Gatal liang telinga, rasa penuh
Nyeri telinga, terasa berisi cairan didalam dan liang telinga, rasa tidak
Keluar cairan pada telinga > 2
Tanda dan Gejala penuh, penurunan nyeri telinga, sesuai stadium Penurunan Pendengaran sekitar telinga, paralisis atau nyaman, otalgia, otorea,
bulan, penurunan pendengaran
pendengaran kelumpuhan pada bagian penurunan pendengaran bisa
wajah yang terdapat ruam, terjadi (CHL)
penurunan pendengaran.
Terapi sesuai sesuai sesuai Sesuai sesuai sesuai
TELINGA 4A Otitis Eksterna 4A Otitis Media Akut 3A OMSK 3A Presbiakusis 4A Motion Sickness 3A Herpes Zooster Otikus 4A Otomikosis
Pada OE Sirkumskripta
menjaga kebersihan telingan &
bila dalam 24-48 jam
tidak mengorek-orek telinga,
furunkel belum pecah
Obat antibiotik dihabiskan, menjaga agar telinga tidak
akan dilakukan insisi
hindari mengorek telinga, masuk air, penyakit ini jangan ada air yang masuk
Rujuk Sp.THT. Jaga menghindari paparan suara yang
kontrol jika terjadi merupakan penyakit infeksi telinga, tidak memecah jaga agar telinga tetap bersih,
Edukasi telinga tetap terlalu keras, mengubah
perburukan. Miringotomi sehingga dengan penanganan lepuhan, jaga area nyeri jangan korek-korek telinga
kering/tidak lembab kebiasaan merokok
stadium supurasi Rujuk Sp. yang tepat dapat disembuhkan tetap bersih
Jangan berenang
THT tetapi bila dibiarkan dapat
dahulu, hindari
mengakibatkan hilangnya
kebiasaan mengorek
pendengaran.
telinga
HIDUNG 4A Rhinitis Akut (Common Cold) 4A Rhinitis Vasomotor 3A Rhinitis Alergika 3A Rhinitis Medikamentosa
Anamnesis
Pasien Viral : sering pada anak
Kongesti (Hidung tersumbat), hidung
Keluhan utama Hidung tersumbat, rhinorea Hidung tersumbat, rhinorea, bersin. Hidung tersumbat, rhinorea
meler, bersin
Onset 1-2 hari, < 10 hari < 1bulan intermiten ; > 1 bulan persisten
Lokasi hidung hidung hidung hidung
Ada pajanan alergen (debu, polen, Penggunaan obat2an hidung jangka
Kronologis -
tunga, bulu hewan, rokok, bau lem) panjang atau berlebihan
Sekret mengental sesudah 3-4 hari
Kualitas (Kalo rhinitis alergi sekretnya encer Tidak gatal Sekret encer bening Hidung mampet terus menerus
terus)
Mengganggu aktivitas, hidung tersumbat Keluhan menetap lebih dari satu jam
Kuantitas Mengganggu aktivitas Mengganggu tidur
saat malam setiap hari. Mengganggu tidur, aktivitas
Pagi hari, suhu ekstrim, udara lembab,
Pemberat Bisa memberat saat malam Memberat saat terpapar alergen Saat pakai dekongestan
asap rokok
Peringan - - Menjauhi alergen Tidak pakai dekongestan
Bersin, demam, hidung gatal, rhinorea,
Gejala Lain malaise, nyeri kepala, telinga Sedikit bersin - -
berdengung
SIngkirkan riwayat alergi, keluhan
dimulai saat usia dewasa. Riwayat obat
RPD Riwayat infeksi, Riwayat alergi (-) vasokonstriktor topikal/dekongestan (+), Riwayat atopi (asma, dermatitis) Riwayat penggunakan dekongestan
faktor endrokrin misal sedang mens (+),
faktor psikis stres (+)
RPK Riwayat infeksi - Riwayat atopi (asma, dermatitis) -
Pribadi Sosek - Singkirkan riwayat paparan alergen Lihat faktor risiko pekerjaan + rokok -
Rhinitis vasomotor ada 2 tipe : golongan
obstruksi dimana hidung tersumbat
tergantung posisi, misal hidung Karena sifatnya alergi, jadi di kronologis
tersumbat saat miring kanan/kiri bisa ditemukan cerita kalo pasien
Catatan tambahan - -
(blocker) dan golongan rinorea profus, awalnya tidak apa2 waktu paparan awal
sekret mukus/serous baru mulai muncul setelah sensitasi
(runners/sneezers). Rhinitis Vasomotor
bukan disebabkan infeksi/alergen
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis
Keadaan Umum Baik dbn dbn dbn
TTV dbn dbn dbn dbn
Generalisata dbn dbn dbn dbn
Telinga
Preauricula dbn dbn dbn dbn
Auricula dbn dbn dbn dbn
Retroauricula dbn dbn dbn dbn
Hidung
HIDUNG 4A Rhinitis Akut (Common Cold) 4A Rhinitis Vasomotor 3A Rhinitis Alergika 3A Rhinitis Medikamentosa
Sekret (+) -> Mukoid/serous. Golongan
Sekret (+) -> kehijauan dan kental : Nasal crease, alergic shiner, alergic
Inspeksi rinorea : sekret serous dan jumlah Sekret (+)
bakteri, cair dan encer : virus salute. Sekret (+) --> mukoid/serous
banyak
Palpasi dbn dbn dbn dbn
Rhinoskopi Anterior
Konka edem dan berwarna merah
Konka edem, hiperemis, permukaan Konka edem, warna pucat/livid,
gelap/pucat, permukaan konka Konka edem. Test adrenalin (- / konka
Konka Inferior licin. Test adrenalin (+ / konka permukaan licin, tidak berbatang. Test
licin/berbenjol. Test adrenalin (+ / tidak mengecil)
mengecil) adrenalin (+ / konka mengecil)
konka mengecil)
Rongga Hidung Mukosa hiperemis dan edem Mukosa edem Mukosa edem Mukosa edem
Sinus Paranasal
Inspeksi dbn dbn dbn dbn
Palpasi dbn dbn dbn dbn
Mulut
Bibir
Gigi
Gingiva
Mukosa buccal
Lidah
Dasar lidah DBN DBN dbn dbn
Palatum
Arcus faring
Uvula
Tonsil
Dinding faring posterior
Endoskopi : mukosa hidung hiperemis Rhinoskopi posterior : Post nasal drip Rhinoskopi posterior : Post nasal drip
Pemeriksaan Penunjang -
(tidak rutin) (+) (+)
Prick test (+), IgE meningkat, Eosin
Skin test (-), Kadar IgE dbn -
meningkat
Diagnosis Kerja Rhinitis Akut Simpleks ec Viral/Bakteri Rhinitis Vasomotor Rhinitis Alergika Rhinitis medikamentosa
Diagnosis Banding Rhinitis Alergi, Rhinitis Vasomotor Rhinitis Alergi, Rhinitis Akut Rhinitis Akut, Rhinitis vasomotor
Tatalaksana
Prednison 20-40 mg/hari (tapering off
Bakteri : Cefadroxil 500mg 3 dd 1 / Virus Dekongestan : Pseudoefedrin Oral 60
Antihistamin: Cetirizine 10 mg 1dd1 dengan menurunkan dosis sebanyak
:- mg 3 dd 1 hanya saat ada gejala
5mg setiap hari) selama 5-10 hari
Terapi simptomatik : Dekongestan : Kortikosteroid intranasal : Dekongestan : Pseudoefedrin Oral 60
Pseudoefedrin 60mg 3dd1 Becomethasone intranasal 2x40-80mcg mg 4 dd 1 hanya saat ada gejala
Kortikosteroid intranasal menurunkan
Farmakologis aktivitas mediator inflamasi,
Paracetamol 500mg 3 dd 1
merangsang relaksasi otot polos, dan
mengurangi edema.
Farmakologis

HIDUNG 4A Rhinitis Akut (Common Cold) 4A Rhinitis Vasomotor 3A Rhinitis Alergika 3A Rhinitis Medikamentosa
Indikasi operasi : apabila gagal dengan
pengobatan konservatif yaitu dengan
kauterisasu konka yang hipertrofi
dengan larutan AgNO3
Hentikan dekongestan topikal, ganti
Nonfarmakologis Istirahat Hindari pemicu Hindari pemicu
dengan oral. Lakukan irigasi hidung
KIE
Rinitis vasomotor adalah gangguan pada
mukosa hidung yang ditandai dengan Rinitis medikamentosa adalah suatu
Rinitis akut adalah radang akut mukosa adanya kelainan hidung, akibat pemakaian
nasi yang ditandai dengan gejala gejala edema yang persisten dan hipersekresi Rhinitis alergi peradangan yang terjadi di vasokonstriktor topikal (obat tetes
Definisi rhinorea, obstruksi nasi, bersin-bersin kelenjar pada mukosa hidung apabila rongga hidung akibat paparan terhadap hidung atau obat semprot hidung)
dan disertai gejala umum malaise dan terpapar oleh iritan spesifik. Kelainan ini suatu alergen. dalam waktu lama dan berlebihan,
suhu tubuh naik. merupakan keadaan yang non-infektif sehingga menyebabkan sumbatan
dan hidung yang menetap
non-alergi.
obat-obatan yang menekan dan
Infeksi virus (Rhinovirus, Myxovirus,
menghambat kerja saraf simpatis Alergen (tungau, debu, suhu dingin,
virus Coxsakie dan virus ECHO) atau
Etiologi (vasokontriktor topikal), asap rokok, rokok, bulu hewan, bau menyengat, Pemakaian obat yang berlebihan
infeksi bakteri Haemophylus Influensa,
faktor endokrin kehamilan, pubertas, polen)
Steptococcus, Pneumococcus,
stres
Tanda dan Gejala Rhinorea, obstruksi nasi, bersin-bersin Rhinorea, hidung tersumbet Rhinorea, hidung tersumbat, bersin Rhinorea, hidung tersumbat
Terapi sesuai sesuai sesuai Sesuai
Mengetahui dan menghindari paparan
Istirahat yang cukup untuk
terhadap pencetus keluhan rhinitis. Menghindari paparan. Efek samping
menjaga daya tahan tubuh karena faktor Jika dalam 3 minggu tidak ada
Apabila pencetus tidak dapat dihindari, antihistamin dapat mengantuk, tidak
Edukasi reskio dari rinitis akut adalah penurunan perbaikan, maka dilakukan tindakan
maka pasien dapat diedukasi untuk dikonsumsi saat akan mengemudi atau
daya tahan tubuh, dan berolahraga operasi. RUJUK SP.THT-KL
menggunakan terapi steroid topikal atau bekerja. RUJUK SP.THT-KL
teratur.
antihistamin untuk mengurangi keluhan
HIDUNG 4A Tonsilitis 4A Faringitis 4A Laringitis 3B Difteri 4A Kandidiasis Oral
Anamnesis
Pasien GEJALA KHAS LIHAT SUPLEMEN
Nyeri telan dan bercak putih terasa
Keluhan utama Nyeri tenggorokan Suara serak/hilang suara (afonia) Nyeri tenggorokan, nyeri telan
Nyeri telan perih di lidah dan rongga mulut
Akut/Kronik : dievalusi pada akut/kronik -> dinilai berdasarkan
Onset Akut (<3 minggu)/ kronik (>3 minggu) Akut Kronis/akut
pemeriksaan fisik tonsil tanda
Faring, tonsil, laring (dapat
Lokasi Dinding faring Laring dan mukosa laring Rongga mulut
Tenggorokan kombinasi)
Awalnya terdapat rasa kering pada
Awalnya suara serak, lemudian
tenggorokan, lalu semakin lama
Kronologis - Penggunaan suara yang berlebihan terdapat nyeri tenggorokan dan
terasa nyeri terutama pada saat
nyeri telan
menelan
bercak putih pertama samar terus
Suara dengan nada lebih rendah dari
Kualitas Nyeri pada saat menelan nyeri saat menelan Kesulitan dalam menelan lama-lama makin jelas dan menyebar
biasanya/tidak bersuara sama sekali
semakin banyak
Kuantitas Nyeri semakin memberat Terus menerus Semakin memberat Nyeri semakin memberat mengganggu aktifitas
Pada saat menelan makanan,
Pemberat - Berbicara
Pada saat menelan makanan berbicara
Peringan - - - -
Sesak nafas, nyeri tenggorokan terutama Suara serak, demam tinggi, dapat
Demam, rasa kering di Demam, keluar sekret dari hidung,
saat menelan/berbicara, sulit menelan ditemukan sesak nafas, malaise, demam (+), nyeri menelan (+), rasa
Gejala Lain tenggorokan, tidak nafsu makan, batuk, nyeri kepala, mual muntah,
demam, malaise, batuk kering/batuk nafsu makan berkurang, mengganjal di tengorokan
kadang ditemukan nafas berbau lemas, nafsu makan berkurang
berdahak, bersin-bersin, nyeri kepala pembengkakan leher (bull neck)
gangguan imun? penggunaan gangguan imun? rinitis alergi? bronkitis? tanya obat yg sedang dikonsumsi
Riwayat keluhan sama yang
RPD antibiotik? Kronik (riwayat faringitis pneumonia? refluks laringofaringeal? Riwayat imunisasi tidak lengkap khushsnya steroid, riwayat DM,
berulang (kronik)
berulang) Kronik (riwayat laringitis berulang) keganasan
RPK - - - - keganasan di keluarga, DM,
Suka mengonsumsi makanan yang
pedas, berlemak, gorengan, Sering terpapar udara dingin? alkohol? Penggunaan suara berlebihan? merokok? Kontak erat dengan teman yang merokok, kebersihan diri dan
Pribadi Sosek
makanan bersantan, sering minum merokok? makanan yang mengiritasi? alkohol? memiliki keluhan yang sama lingkungan
es
Catatan tambahan - -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit ringan Sakit ringan Sakit ringan Sakit sedang kesakitan ringan
TTV Febris Febris Febris Febris dbn
Antopometri Gizi kurang (+/-) Gizi kurang (+/-) Gizi kurang (+/-) Gizi kurang (+/-) sesuai
Generalisata
Telinga
Preauricula dbn dbn dbn dbn dbn
Auricula dbn dbn dbn dbn dbn
Retroauricula dbn dbn dbn dbn dbn
CAE dbn dbn dbn dbn dbn
Membran timpani dbn dbn dbn dbn dbn
Hidung
Inspeksi dbn dbn dbn dbn dbn
Palpasi dbn dbn dbn dbn dbn
Rhinoskopi Anterior
Konka Inferior dbn dbn dbn dbn dbn
Rongga Hidung dbn dbn dbn dbn dbn
HIDUNG 4A Tonsilitis 4A Faringitis 4A Laringitis 3B Difteri 4A Kandidiasis Oral
Sinus Paranasal
Inspeksi dbn dbn dbn dbn dbn
Palpasi dbn dbn dbn dbn dbn
kebersihan mulut kurang, jadi
Mulut
sesuaiin aja ya
Bibir dbn dbn dbn dbn dbn
Gigi dbn dbn dbn dbn dbn
Gingiva dbn dbn dbn dbn dbn
Mukosa buccal dbn dbn dbn Lesi plak putih (pseudomembran) /
Lidah dbn dbn dbn dbn plak eritematosa batas tegas di lidah,
Dasar lidah dbn dbn dbn dbn palatum, mukosa bucal (bisa hanya
Dapat ditemukan pseudomembran salah satu). Susah untuk di hilangkan,
Palatum
dbn dbn dbn berwarna putih keabu-abuan, kalau bisa maka akan nampak
mudah berdarah apabila diangkat kemerahan

Arcus faring Hiperemis, ditemukan


dbn Akut : Hiperemis dbn pseudomembran berwarna putih dbn
keabu-abuan
Uvula Pseudomembran berwarna putih
dbn dbn dbn dbn
keabu-abuan

Akut : Hiperemis, ukuran >T2-T2,


Hiperemis, Pseudomembran
Tonsil detritus ; Kronik : Permukaan tidak dbn dbn dbn
berwarna putih keabu-abuan
rata, kripte melebar, detritus

Dinding faring posterior Dapat ditemukan pseudomembran


dbn Akut : Hiperemis, Kronik : Granul dbn dbn
berwarna putih keabu-abuan
Laringoskopi Indirek
Lidah posterior dbn dbn dbn dbn dbn
Epiglottis dbn dbn dbn dbn dbn
Akut : Hiperemis, edem, mukus. Kronik :
dbn dbn dbn
Plica Vocalis dbn Nodul, ulkus
Pemeriksaan
Darah lengkap Darah lengkap Darah lengkap Darah lengkap darah lengkap
Penunjang
Swab tonsil untuk pemeriksaan Foto rontgen soft tissue leher AP : Pemeriksaan mikroskopis apus
kultur mikroskopis : nanti terlihat
mikroskop dengan pewarnaan Titer ASTO (N : <200 IU/<166 todd) ditemukan steeple sign (pembengkakan tenggorok dengan pewarnaan Ziehl-
gambaran candida albicans
gram pada subglotis) Nielsen
kultur dalam media loeffler
Px mikroskopik dengan pewarnaan
- ditemukan bakteri berbentuk KOH
gram
Tes serologi ASTO (N : <200IU) batang, spt halter, berspora.
Curiga Jamur : Px mikroskopik swab
mukosa faring dengan pewarnaan -
KOH
Kandidiasis oral pseudomembran
Faringitis akut Laringitis akut/kronik Difteri
Diagnosis Kerja Tonsilitis Akut/Kronik akut/kronis
Faringitis akut/kronik, laringitis leukoplakia, keratosis reaktif, oral
Laringitis, tonsilitis Faringitis, Faringitis, laringitis
Diagnosis Banding akut/kronik hairy leukoplakia,
Tatalaksana
Analgetik/antipiretik : Paracetamol
Bakteri : Amoksisilin 50 mg/kgBB Anti Difteri Serum (ATS) 80.000- Anti fungal : Nystatin 12 ml drop, 4 dd
4x 500 mg / hari untuk dewasa, 10- Simptomatis
3x/hari selama 10 hari 100.000KI secara intravena 1 ml gtt pada lesi
Farmakologis 15 mg/kgBB 4x/hari untuk anak
HIDUNG 4A Tonsilitis 4A Faringitis 4A Laringitis 3B Difteri 4A Kandidiasis Oral
Antibiotik : Amoksisilin 50 mg/kgBB
Kortikosteroid (u bakteri):
3x/hari diberikan selama 10 hari Analgetik-antipiretik : Paracetamol 500
Dexametason 3x0,5 mg selama 3 hari Antibiotik : Procain Penisillin 50.00- hygine mulut : Betadine obat kumur
dan pada dewasa diberikan mg 4x/hari (dewasa), 10-15 mg/kgbb
(dewasa), 0,01 mg/kgBB/hari 3x/hari 100.000 KI/kgBB/hari selama 10 hari 1%, 3x/hari
Amoksisilin 3x500 mg selama 6-10 4x/hari (anak)
selama 3 hari (anak)
hari
Virus : Isoprisone 60-100 mg/kgBB 4-
Antibiotik : Penisilin 3x500 mg/hari Demam : paracetamol 500mg x 3
6x/hari (dewasa), 50 mg/kgBB 4-
(dewasa), 50 mg/kgBB 3x/hari (anak) tab/hari (prn demam)
6x/hari (<5 tahun)
Kortikosteroid (peradangan) :
Jamur : Nistatin 100.000-400.000 IU
Dexametason 3x0,5 mg (dewasa), 0,1
2x/hari
mg/kgbb/hari 3x/hari (anak)
Antitusif (batuk kering) :
Gonorea : Seftriakson 2 gr IV/IM single Dekxtrometorfan 30 mg 3-4x/hari
dose (dewasa), 1 mg/kgbb/hari 3-4x/hari
(anak)
Simptomatis : Antitusif ->
Dekstrometorfan 30 mg 3-4x/hari
Ekspektoran (hidung tersumbat) :
(dewasa) 1 mg/kgbb/hari 3-4x/hari
Glyceryl Guaiacolate
(anak). Ekspektoran -> Glyceryl
Guaiacolate
Analgetik-antipiretik -> Paracetamol
500 mg 4x/hari (dewasa), 10-15
mg/kgbb/kali 4x/hari (anak)
Istirahat cukup, menjaga Pasien diisolasi sampai masa skut
kebersihan mulut, pemberian obat terlampaui dan biakkan apus
topikal dapat berupa obat kumur Berkumur dengan air hangat/obat Istirahat suara (vocal rest), rehabilitasi tenggorok negatif 2 kali berturut-
antiseptik, makan makanan lunak kumur antiseptik suara (voice therapy) bila diperlukan turut. Istirahat tirah baring selama
dan menghindari makanan yang kurang lebih 2-3 minggu, pemberian
Nonfarmakologis mengiritasi cairan serta nutrisi yang adekuat.
KIE
Penyakit infeksi menular akut yang
disebabkan oleh bakteri
Peradangan pada tonsil atau Peradangan di daerah laring dan mukosa Corynebacterium diphteriae, yang Infeksi jamur pada rongga mulut dan
Definisi Peradangan pada dinding faring
bahasa awamnya amandel pita suara ditularkan melalui droplet yang lidah
keluar saat batuk, bersin, atau
berbicara
Penggunaan suara berlebihan, pajanan
Virus (Rinovirus dll), Bakteri
polutan eksogen, infeksi pita suara,
Infeksi bakteri Streptococcus beta (Streptococcus beta hemolitikus grup Infeksi bakteri Corynebacterium
Etiologi refluks gastroesofageal, bronkitis, Candida albicans
hemoliticus grup A, infeksi virus A, dll), Jamur (Candida), Gonorea, diphteriae
pneumonia, merokok, konsumsi alkohol,
alergi, trauma, iritan, dll
gangguan imun, malnutrisi
Nyeri tenggorokan, nyeri menelan, Plak putih/kemerahan pada rongga
Nyeri tenggorokan terutama saat Suara serak/hilang suara (afonia), sesak
Nyeri saat menelan, demam, rasa suara serak, demam, dapat mulut dan lidah yang susah di
menelan, demam, keluar sekret dari nafas, nyeri tenggorokan terutama saat
Tanda dan Gejala kering di tenggorokan, nafas ditemukan sesak nafas, pada bersihkan, nyeri telan, rasa
hidung, nyeri kepala, mual muntah, menelan/berbicara, demam, malaise,
berbau keadaan berat dapat ditemukan mengganjal pada tenggorokan,
lemas, nafsu makan berkurang batuk kering, bersin-bersin, nyeri kepala
pembengkakkan leher (bull neck) demam
Terapi Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai sesuai
Menghindari makan makanan yang Istirahat yang cukup, minum air putih
mengiritasi seperti makanan pedas, yang cukup, berkumur dengan air Pasien dilakukan isolasi, mengindari
Istirahat suara, hindari makanan yang Jaga kebersihan mulut dengan rutin
berlemak, gorengan, bersantan. hangan/obat kumur antiseptik, makan kontak dengan pasien, apabila ada
mengiritasi seperti makanan menggosok gigi, berkumur dengan
Menghindari minum es, istirahat bergizi, hindari makanan yang keluarga atau teman yang memiliki
Edukasi pedas/minum es, berhenti obat kumur, kurangi merokok karena
yang cukup, makan makanan lunak mengiritasi tenggorok, selalu menjaga keluhan yang sama segera
merokok/konsumsi alkohol, olahraga merupakan salah satu faktor risiko,
terlebih dahulu, menjaga higiene mulut dan tangan, berhenti diperiksakan ke pelayanan
teratur untuk menjaga daya tahan tubuh jaga daya tahan tubuh
kebersihan mulut, minum air putih merokok, olahraga teratur untuk kesehatan
yang cukup menjaga daya tahan tubuh
STADIUM OMA FARINGITIS Pada faringitis bakteri kriteria klinis penyebab streptococus grup A menggunakan centor score

Centor score

Otomikosis

Tanda Rhinitis alergi


Bakteri Jamur
Lepra Impetigo Pitiriasis Versicolor Tinea Capitis Tinea Corporis Tinea Pedis Candidiasis cutis
KULIT I Penting belajar : Pausi&Multi,
Impetigo superfisialis : non
Reaksi Kusta tipe 1&2 di Anamnesis
bulosa, bulosa
suplemen
Pasien Pria > Wanita
Bercak merah dan gatal (tepi
Bercak yang tidak terasa saat Gatal dan mucul bercak di Bercak kemerahan di lipat
Keluhan utama Lesi kulit berupa vesikel/bula Gatal-gatal biasanya lebih merah/central Gatal
disentuh kulit kepala tubuh
healing)
Onset 3 bulan Lebih dari 1 bulan Lebih dari 1 minggu kronis
Lipat tubuh: kulit
Bisa seluruh tubuh, tanyakan Non bulosa : wajah,nares, mulut.
Badan (biasanya di lipetan, pada sela jari dan telapak genital/perianal, lipatan
Lokasi dimana saja dan minta Bulosa : aksila,inguinal,gluteal, Regional : punggung, perut, dada Kulit kepala
contohnya dibawah payudara) kaki payudara, lipat axilla,
tunjukkan dada, punggung
inguinal, sela jari
Bercak merah yang tidak terasa Muncul lesi vesikel dan bula Awalnya gatal ringan,
Muncul bercak putih, makin
Kronologis saat disentuh dan jari terasa disertai gatal, bisa ada demam kemudian digaruk dan
lama semakin banyak dan gatal
kebas dan limfadenopati menyebabkan rambut rontok
Gatal, tidak nyeri, tidak ada
Kualitas Tidak gatal dan tidak nyeri Gatal Gatal hilang timbul, tidak nyeri Gatal terus nyeri
baal di lesi
Non bulosa/krustosa : jika
vesikel pecah akan ada erosi Semakin banyak dan semakin Lesi semakin banyak dan
Kuantitas Lesi bisa meluas dan menyebar yang gatal/nyeri, timbul krusta menyebar ke bagian tubuh yang semakin menyebar di daerah Lesi bisa meluas Panas, gatal
berwarna keemasan (honey lain kulit kepala
colored crust)
Pada waktu berkeringat
Pemberat - - Pada waktu berkeringat kalo lembab (berkeringat)
bercaknya tambah gatal
Setelah mandi atau pada saat
Peringan - - Setelah mandi agak mendingan
di tempat dingin
Rambut rontok, warna rambut
Kebas dan mati rasa, Nyeri di lesi (-), mati rasa di lesi Bau tidak enak
Gejala Lain Demam, limfadenopati regional tidak sehat (berwarna abu- -
rambut&alis&bulu mata rontok (-) (amis/busuk) dari kaki
abu dan kusam tidak berkilau)
RPD Indonesia raya Trauma kulit (+)
Pernah sakit yg sama
Riwayat keluarga/tinggal Indonesia Raya Indonesia Raya Indonesia raya Indonesia Raya dahulu dan menahun.
RPK serumah/kontak dengan pasien - Indonesia Raya
dengan lepra (+)
Sering berkeringat pada
daerah kepala dan sering
menggunakan topi. Jika mandi
Higiene buruk, pada anak Sering menggunakan baju yang Biasanya ada riwayat kontak
Tidak menggunakan APD saat hanya membasahi rambutnya
Pribadi Sosek tanyakan apakah dititipkan di lembab pada saat bekerja dengan orang yang kena tinea Pakaian ketat
merawat pasien lepra saja, tidak menggunakan
daycare sehari-hari juga
shampoo. Pernah meminjam
sisir teman yang memiliki
keluhan yang sama
Non bulosa : eritema+vesikel-
Bakteri masuk ke tubuh melalui pecah-krusta sentrifugal (kuning
kontak langsung dengan kulit madu)-lepas-dasar erosi,
Catatan tambahan
dan mukosa nasal yang berasal demam(-). Bulosa : eritema-
dari droplet. bula-bula hipopion-pecah,
koleret dsr eritem
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum dbn sakit ringan Tampak sakit ringan Tampak sakit ringan dbn sakit ringan
TTV dbn dbn dbn dbn dbn dbn
dbn, bisa ada deformitas di
Generalisata tangan/kaki (Claw hand - N. dbn dbn dbn dbn dbn
Medianus dan N. Ulnaris)
Status Lokalis Jika UKK > 1, deskripsikan tiap ukk. Jangan lupa loop, handscoon, penlight dan buka baju.
Inspeksi
Non bulosa : wajah,nares, mulut.
Bisa seluruh tubuh dan
Lokasi Bulosa : aksila,inguinal,gluteal, Dorsal, abdomen, thorax Regio capitis Badan (punggung, perut, dada) Interdigitalis pedis Di bawah payudara, axila
ekstremitas + hitung jumlahnya
dada, punggung
Grey-patch : papula-papula
Non bulosa : vesikel yang pecah
miliar sekitar muara rambut,
membentuk krusta kuning madu
Makula hipopigmentasi, rambut mudah putus,
Makula hipopigmentasi, berbatas dikelilingi eritema, terdapat Skuama eritematosa, batas eritem. terdapat satelit
berskuama tipis dan halus, meninggalkan alopesia Skuama, erosi
Morfologi tegas dapat disertai tepi yang erosi. Bulosa : bula yang pecah tegas, tepi aktif. Ukuran Vesikel, erosi, skuama,
bentuk bulat dan tidak berwarna coklat ; Black-dot : hipopigmentasi (putih)
menimbul dan plak eritematosa meninggalkan skuama anular numuler sampai plakat) pustul milier. tepi erosi.
beraturan, batas tegas macula coklat berbintik hitam
dengan bagian tengah
; Kerion : papula-papula miliar
eritematosa (kolaret)
dengan skuama
Anuler/sirkuler/serpiginosa/konfl Korimbiformis / Hen and
Konfigurasi Konfluens, batas tidak tegas Polisiklik Konfluens polisiklik, konfluens
uens chicken appearance
bilateral asimetris, lokalisata,
Distribusi Asimetris, lokalisata/generalisata Lokalisata Regional, jumlah multiple Regional Intertriginosa (lipatan)
kadang bisa juga generalisata
Pastikan bahwa makula dan
Palpasi
tidak ada penebalan/plak
kasar, bersisik. kadang juga
Permukaan Kering bersisik berisi cairan Berskuama halus, kering berskuama, kering halus dan licin (tergantung kasar
masih aktif atau ngga)
Konsistensi - lunak - -
Nyeri Tekan Hipoestesi Nyeri tekan (-) nyeri tekan (-) - nyeri tekan (+)
Mobilitas - dbn - - -
Suhu Hipoestesi dbn Sama dengan sekitarnya sama dengan sekitarnya sesuai suhu tubuh dbn
Sensibilitas Hipoestesi dbn Sensibilitas normal sensibilitas normal dbn dbn
Pemeriksaan sensorik pada lesi :
sensibilitas, suhu, dan nyeri.
Pemeriksaan saraf tepi, lakukan
dengan inspeksi, palpasi, periksa
motorik, dan sensorik : N.
Auricalis Magnus, N. Ulnaris, N. Lampu wood : Fluoresensi Pemeriksaan Tambahan Hair-
Medianus (Ada clawhand/tidak), kuning keemasan, Pemeriksaan Pull test : rambut terlepas > 5
Pengecatan gram : hasil coccus
N. Radialis (Wrist drop), N. mikroskopis sediaan kerokan helai rambut ; Lampu Wood :
gram +. Streptococcus B KOH 10% pada kerokan
Poplitea lateralis (foot drop), N. lesi dengan KOH 10% : tampak Fluoresensi kehijauan ; KOH (Hifa panjang bersekat
Pemeriksaan Penunjang Hemolyticus (Non kulit: didapat pseudohifa,
tibialis posterior (claw toes), campuran hifa pendek dan Pemeriksaan mikroskopis dan artospora)
bulosa/krustosa) atau budding sel
video lengkap ada di youtube. spora-spora bulat yang dengan KOH 10% : terdapat
Staphylococcus aureus (Bulosa)
Tes Gunawan : Tinta tidak berkelompok (spagehetti and artrokonidia di luar batang
luntur. Tes pilokarpin : lesi tetap meatball appearence) rambut (ektotriks)
kering/anhidrosis. Pemeriksaan
bakterioskopi : Sampel 2 cuping
telinga dan 2lesi aktif,
pewarnaan Ziehl Nielssen, BTA
+/-, ketahui jumlah /LP
Tinea Capitis Tipe Gray-Patch
ring worm / Tinea Capitis Tipe Candidiasis Kutis
DIagnosis Morbus Hansen tipe PB/MB Impetigo Bulosa/Non Bulosa Pitiriasis Versicolor Tinea Corporis Tinea pedis
Black-Dot ring worm / Tinea Intertriginosa
Capitis Tipe Kerion
Vitiligo, Tinea versikolor, DKA, Tinea Korporis, Herpes Vitiligo, pitiriasis alba, morbus Alopesia areata, Dermatitis Dermatitis numularis, Hiperhidrosis, DKI,
DIagnosis Banding DKI, DKA, dermatofitosis
Pitiriasis Alba Simpleks hansen seboroika, Psoriasis vulgaris Pytiriasis rosea Dishidrotik eczema
Sistemik : Griseofulvin 10-25
Obat Topikal : Shampoo
Sesuai umur dan tipe. >15 tahun mg/kgBB, dewasa 500 mg/hari
Solenium Sulfida 1,8%
tipe PB : minum depan petugas - selama 6 minggu. Topikal :
diaplikasikan pada lesi lalu
> Rifampisin 600mg/bulan + Mencuci kepala dan rambut Ketokonazole 2% cream 20
didiamkan 15-30 menit
Dapson 100mg/bulan. minum Mandi 2x sehari dengan sabun. dengan shampoo desinfektan mg. 2 dd 1 applic part dol (7-
kemudian dibilas, digunakan Mikonazol 2% cream 10 g 2
dirumah -> Dapson 100mg/hari. Topikal : Kompres, Mupirocin 2% antimikotik yaitu larutan asam 14 hari). pada lesi yang banyak Miconazole 2% 3 dd 1,
sebelum mandi atau diberikan dd1 applic part dol (14 hari),
Tatalaksana >15 tahun tipe MB : Minum 3 dd 1 selama 7 hari. Sistemik : salisilat, asam benzoat, dan dan menyebar (hampir Ketoconazole PO 200mg 1
Myconazole krim 2% ; Obat Oral Ketokonazol 200mg tab 1
depan petugas -> Rifampisin Amoxcillin 3x500mg selama 7-14 sulfur precipitatum. seluruh tubuh) bisa diberi anti dd 1
diberikan apabila bercak sudah dd 1 pc (3-4 pekan)
600mg/bulan + Dapson hari. contohnya : Ketokonazol fungal sistemik Ketokonazole
luas, diberikan Ketokonazol
100mg/bulan + Minum dirumah - Shampoo 2% (Ketomed) 200mg/hari
1x200 mg/hari diberikan selama
> Klofazimin 300mg/bulan. digunakan 2-3x/minggu. ATAU
10 hari ; Diberikan antihistamin
Klofazimin 50mg/hari. menggunakan Lafinazole krim
yaitu Loratadine 1x10mg/hari
10 gr 3x1
KIE
Kandidiasis merupakan
penyakit infeksi jamur
Kelainan kulit pada daerah
Penyakit lepra, yang dikenal juga Pitiriasis versikolor atau dikenal Infeksi jamur yang candida pada kulit dan
kepala yang disebabkan
dengan nama kusta atau Morbus juga sebagai panu adalah menginfeksi kulit terutama di mukosa, misalnya
infeksi jamur golongan infeksi jamur pada kaki
Hansen, merupakan penyakit infeksi kulit dan jaringan lunak penyakit pada kulit yang bagian badan (perut keatas). kandidiasis oral, vagina,
Definisi dermatofita seperti terutama di sela dan
infeksi kronik yang disebabkan yang disebabkan oleh bakteri disebabkan oleh jamur penularannya bisa melalui kulit, dan kuku. Penyakit ini
Trycophyton rubrum, telapak kaki
oleh bakteri basil tahan asam Malasseiza furfur, jamur ini suka kontak langsung dengan bersifat akut, subakut,
Tryciphyton mentagrophytes,
Mycobacterium leprae. pada keadaan yang lembab manusia atau binatang maupun kronis biasanya
Microsporum gypseum
disebabkan spesies
Candida albicans.
S. aureus dan Streptokokus β- Jamur Trycophyton rubrum, Jamur dermatofita
Etiologi Mycobacterium leprae. hemolitik grup A antara lain S. Jamur Malasseiza furfur Tryciphyton mentagrophytes, (Tricophyton, Tricophyton rubrum Candida albicans.
pyogenes. Microsporum gypseum epidermophyton, dll)
Bercak dan gatal pada kulit
Bercak putih/hipopigmentasi
kepala, tidak ada nyeri,
Lesi kulit yang hipestesi, jari pada kulit, terasa gatal, tidak Gatal, ada bercak merah, tepi
Gejala Klinis lesi vesikel/bula rambut mengalami Gatal sesuai
kebas nyeri, semakin lama semakin aktif (lebih merah)
kerontokan, bercak semakin
menyebar
luas
Ketokonazole 2% cream 20
mg. 2 dd 1 applic part dol (7-
Mikonazol 2% cream 10 g 2
14 hari). pada lesi yang
dd1 applic part dol (14 hari),
Terapi sesuai sesuai Sesuai Sesuai banyak dan menyebar sesuai
Ketokonazol 200mg tab 1
(hampir seluruh tubuh) bisa
dd 1 pc (3-4 pekan)
diberi anti fungal sistemik
Ketokonazole 200mg/hari
Menjaga kebersihan badan,
apabila berkeringat segera ganti
baju, jangan membiarkan tubuh Menjaga higiene tubuh,
Minum obat secara teratur, bila Menjaga kebersihan tubuh,
dalam kondisi lembab. Setelah Menjaga agar kulit area
terdapat tanda alergi obat Membatasi penularan: edukasi rutin mencuci rambut dengan Harus menjaga kebersihan Rutin mengganti kaos kaki,
berkegiatan atau bekerja infeksi tidak lembab,
segera memeriksakan diri, terhadap pasien dan keluarganya shampoo terutama pada saat tubuh (mandi sehari 2x) kalau pakai bahan yang menyerap
sebaiknya segera mandi. menggunakan pakaian yang
menggunakan sarung tangan dan agar menjaga higiene perorangan cuaca panas, tidak terasa bajunya lembab segera keringat, jangan terlalu
Edukasi Disarankan menggunakan baju tidak ketat dan menyerap
pelindung kaki, melindungi yang baik, jangan gunakan alat membiarkan rambut dalam ganti baju. Jangan pake lama memakai sepatu, bila
yang dapat menyerap keringat. keringat, jangan gunakan
tangan dan kaki dari benda mandi berbarengan, kompres, keadaan lembab terlalu lama, handuk dan pakaian sepatu lembab rutin dicuci
Tidak menggunakan handuk handuk bergantian, cuci
tajam. Kontrol sebulan sekali cuci tangan tidak mneggukan alat pribadi bersamaan. dan dijemur
secara bergantian. Penyakit ini handuk yang
untuk monitoring. secara bergantian
dapat kambuh kembali apabila terkontaminasi
tidak menjaga kebersihan
dengan baik
Virus Parasit
KULIT 2
Varicella Herpes Zoster Scabies Pediculosis Cutaneous Larva Migrans
Pasien
Keluhan utama Bercak merah pada kulit, bintil-bintil berisi air Plenting gatal di kulit Gatal di kepala/kemaluan gatal biasanya di bokong, tangan, kaki
Onset Akut Akut Akut akut/kronik akut
sela jari, pergelangan tangan dan kaki,
Lokasi Muka, ekstremitas, punggung Sesuai dermatom axilla, umbilikus, aeorla mammae, pubis,capaitis biasanya di bokong, perut, tangan, kaki
dibawah payudara, sekitar genital
gatal biasanya di bokong, tangan, kaki.
Lesi kemerahan, bentuk seperti benang
Awalnya demam, setelah demam
Kronologis Sempat bertemu orang yang cacar air
muncul cacar air
tiba-tiba - yang lurus atau berkelok-kelok,
menimbul. Rasa gatal disertai panas
lebih hebat pada malam hari.
Semakin menyebar, terasa gatal, tidak Berisi air, dasar berwarna merah, gatal menerus, lebih gatal pada malam
Kualitas nyeri terasa nyeri dan panas
Sangat gatal, tidak nyeri sangat gatal
hari
timbul di kulit stratum korneum tipis,
Kuantitas Banyak Jumlah semakin banyak
menyebar
hilang timbul bisa ringan-berat

Pemberat Tergesek pakaian, saat ada yang pecah Tergesek pakaian, saat ada yang pecah malam hari - malam hari
Peringan - - - -
ditemukan kutu/telur, black dot/
Demam subfebris, malaise, sakit
Gejala Lain kepala,
Demam, malaise, sakit kepala - bercak hitam di celana dalam yang rasa panas
dilihat saat bangun tidur
Immunocompromised (HIV), Riwayat Riwayat cacar air saat kecil, HIV, Riwayat kontak dengan orang penyakit Riwayat kontak dengan orang penyakit
RPD kontak 10-21 hari sebelumnya konsumsi obat kortikosteroid serupa serupa
tidak ada anggota keluarga/ kontak
RPK Ada riwayat serupa - Ada riwayat serupa Ada riwayat serupa
yang mengeluhkan serupa
Pekerjaan pasien? (biasanya petani,
tentara)-> pekerjaan yang
Tinggal di lingkungan padat, hygiene mengharuskan tanpa alas kaki;
Pribadi Sosek Belum vaksin Belum vaksin
buruk
Hygiene buruk, aktif seksual
kebiasaan tdk menggunakan alas kaki?;
riwayat piknik? hewan peliharaan?
umum/bpjs?
Tetap tanyakan riwayat kontak zat
Catatan tambahan -
kimia, loga, dll
Keadaan Umum Sakit ringan Sakit ringan Baik Baik Baik, CM
TTV Demam subfebris dbn dbn dbn dbn
lesi kulit predileksi daerah tungkai,
plantar, bokong, tangan, anus, paha,
Kulit ada abnormalitas sesuai
Generalisata Kulit ada abnormalitas
dermatomal
Lesi kulit Lesi kulit juga bagian tubuh mana saja yang
sering kontak dengan tempat larva
berada.
Inspeksi
sela jari, pergelangan tangan dan kaki, daerah tungkai, plantar, bokong,
Awalnya kepala, dada bisa berlanjut ke axilla, umbilikus, aeorla mammae, tangan, anus, paha, juga bagian tubuh
Lokasi seluruh badan
Sesuai dermatom (lihat suplemen) Capitis/pubis
dibawah payudara, sekitar genital (kulit mana saja yang sering kontak dengan
yang stratum korneumnya tipis) tempat larva berada.
lesi papul eritematosa diameter 2-3
Papul eritematosa yang dapat berubah vesikel multipel konfluens dengan kanalikulus dengan ujung papul, makula Sky Blue Spot, ditemukan
Morfologi menjadi vesikel dasar eritematosa makula berwarna putih/keabu-abuan kutu/telur kutu, papul/pustul, erosi
mm, menimbul, membentuk
terowongan (burrow)
linier/berkelok-kelok, polisiklik,
Konfigurasi numuler Numuler linier/serpiginosa
serpigenosa
Multipel. Menyebar sentrifugal dari
Distribusi muka ke ekstremitas
Dermatomal unilateral Regional, multiple Regional, multiple regional, multiple

Palpasi
Virus Parasit
KULIT 2
Varicella Herpes Zoster Scabies Pediculosis Cutaneous Larva Migrans
Permukaan Tidak rata Tidak rata Tidak rata Rata/Tidak rata tidak rata
Konsistensi Lunak Lunak lunak -
Nyeri Tekan Nyeri Nyeri - -
Mobilitas - - - -
Suhu Panas Panas sama dengan sekitar sama dengan sekitar kadang ada peningkatan suhu
Sensibilitas dbn Menurun dbn dbn dbn
Burrow Ink Test : Tinta di gosokkan Burrow Ink Test : Tinta di gosokkan
pada area kulit pada area kulit yang gatal - bersihkan
Seharusnya tidak perlu, tapi ada
yang gatal - bersihkan dengan kapas dengan kapas alkohol - bila ada
Pemeriksaan Penunjang Tes Tzanck: sel datia berinti banyak Tes Tzanck: sel datia berinti banyak
alkohol - bila ada terowongan
pedikulosis pubis bisa dilakukan px
terowongan (burrow), maka tinta akan
mikroskopis
(burrow), maka tinta akan tertinggal tertinggal sebagai garis hitam. Panjang
sebagai garis hitam terowongan lebih panjang drpd scabies
Skin Scrapping : sampel kulit diambil
dengan
meneteskan mineral oil ke burrow
dan mengerok kulit dengan blade
(hindari perdarahan) - cek
mikroskop (hindari menggunakan
KOH karena dapat melarutkan mite
pellets) - telur scabies/scabies
faeces. Hasil dilihat dengan
dermoscopy / atau dengan
mata telanjang
Cutaneous Larva Migrans/ Creeping
DIagnosis Varicella Herpes Zoster Scabies Pediculosis Capitis / Pediculosis Pubis
eruption
Pediculosis Capitis : Tinea kapitis,
Impetigo, dermatitis kontak impetigo krustosa, dermatitis seboroik. Scabies, Pediculosis, pada awal lesi
DIagnosis Banding Impetigo, dermatitis venenata
alergi/iritan,
Impetigo krustosa, DKA, Pedikulosis
bisa dikira insects bite
Pediculosis Pubis : Dermatomikosis,
dermatitis seboroik
Pediculosis capitis : Permethrin cream
Dewasa: Asiklovir 800mg 5xsehari (7 hari) . Anak >12kg = 60 mg/kgBB selama 7 Permethrin 5% 1x malam hari, diulang Albendazole 400 mg PO dosis tunggal
Tatalaksana hari. Anak <12kg = 30 mg/kgBB selama 7 hari seminggu kemudian
rinse 1%, 1x sehari tutup kain dan
selama 3 hari berturut-turut
diamkan selama 2 jam, setelah itu bilas
Pediculosis pubis : Emulsi benzil
Paracetamol 500mg x 3 / anak = 10-15 mg kgBB (4 kali) benzoat 25% tube, diamkan 24 jam
pada pubis, diulang setelah 4 hari
Kompres NaCl 0.9%, 15 menit, 4-6 kali
Bedak salisil 2% Cuci dengan air hangat 5 menit
sehari
Gentamicin krim 0,1% dioleskan 3–4
kali sehari apabila ada infeksi sekunder
KIE
CLM/Creeping eruption adalah erupsi di
Scabies merupakan kondisi sangat
Penyakit yang disebabkan oleh kulit berbentuk penjalaran serpigenosa,
penyakit infeksi yang disebabkan oleh gatal dan menular pada kulit yang Infeksi kulit dan rambut pada manusia
Definisi varicella-zoster virus (VZV).
reaktivasi infeksi laten varicella-zoster
yang disebabkan oleh kutu Pediculus
sebagai rx hipersensitivitas kulit
disebabkan oleh tungau kecil di dalam
virus (VZV). terhadap infeksi larva cacing tambang
kulit.
(nematoda)
Dapat reaktivasi akibat adanya
menyebar secara airborne melalui
Etiologi droplet dari orang yang terinfeksi.
penurunan imunitas, usia tua, stress, Parasit tungau sarcoptes scabei Kutu pediculus Larva Ancylostoma sp
defisiensi imun
gatal biasanya di bokong, tangan, kaki. Lesi
kemerahan, bentuk seperti benang yang lurus
Gejala Klinis Kulit bintil-bintil berisi air Kulit bintil-bintil berisi air Plenting gatal, terutama di malam hari Gatal
atau berkelok-kelok, menimbul. Rasa gatal
disertai panas lebih hebat pada malam hari.
Terapi Sesuai Sesuai sesuai sesuai sesuai
Virus Parasit
KULIT 2
Varicella Herpes Zoster Scabies Pediculosis Cutaneous Larva Migrans
Sakit bisa sembuh sendiiri, memakai
Tetap mandi dan menghindari Meningkatkan hygiene, jangan
Pasien isolasi dari orang lain, sepatu/ alas kaki lainnya saat keluar,
menggaruk, gunakan pakaian longgar menggunakan sabun,pakaian, handuk Meningkatkan hygiene, obati
Edukasi memotong kuku agar tidak menggaruk,
sekeluarga, rambut pubis dicukur
meningkatkan hygiene, kalau ada
banyak istirahat dan tidak stress, bersama. Pemantauan keluarga atau
keluarga lainnya melakukan vaksinasi hewan peliharaan tutup lubang2
konsumsi makanan bergizi, orang sekitar
kotoran dan beri obat cacing teratur
Imun dan Alergi
KULIT 2
SSJ TEN DKA (3A) DKI (4A) Acne Vulgaris
Pasien DERAJATNYA LIHAT SUPLEMEN
Gatal dan timbul bercak kemerahan. Bintik kehitaman, Bintik putih, Bintik
Gatal disertai bercak kemerahan,
Keluhan utama Kulit melepuh seluruh tubuh
keluar cairan
kadang diikuti rasa pedih, panas dan kemerahan, benjolan kemerahan,
terbakar benjolan berisi nanah
Onset Akut dalam beberapa hari akut akut Kronik
tangan, lengan, wajah, telinga leher,
Seluruh tubuh (dinilai luasnya pada daerah yang terkena kontak Wajah, leher, bahu, lengan atas, dada
Lokasi menggunakan rule of nine)
badan, genitalia, paha, tungkai bawah,
dengan bahan iritan dan punggung
dapat juga sistemik
Sebelumnya ada riwayat sakit paparan berulang oleh bahan yang
Stress emosional, fase menstruasi,
tenggorokan atau ada riwayat bersifat alergen ( makanan, cuaca, paparan pertama kontak dengan bahan
Kronologis iritan
penggunaan kosmetik, konsumsi
penggunaan obat-obatan (timbulnya logam, kosmetik, latex, obat-obatan,
makanan berlemak/tinggi karbohidrat
segera, beberapa saat/jam hingga hari) dll)
Kualitas Sangat nyeri, ±nyeri derajat 7, gatal kadang disetai rasa pedih kadang disertai dengan rasa pedih Gatal (+/-), Nyeri (+/-)
Nyeri terus menerus, gatal terus gatal terus-terusan, menggaggu Semakin memberat, menganggu
Kuantitas menerus, menganggu aktivitas aktivitas
terus menerus, mengganggy aktivitas
estetika
Stress, menstruasi, penggunaan
Pemberat - - - kosmetik, konsumsi makanan
berlemak/tinggi karbohidrat
Peringan - - - -
Demam, malaise, batuk, nyeri telan,
Gejala Lain nyeri kepala, nyeri dada, muntah, keluar cairan, tidak panas. rasa pedih, panas, dan terbakar Gatal, nyeri
myalgia, atralgia
Alergi obat (mis. penisilin, antalgin, Riwayat menstruasi bagaimana?
sulfonamid, salisilat, dll). Riwayat oligomenorrhea (<9x mens dlm 1 th)?
RPD Riwayat alergi? Riwayat dermatitis atopi?
infeksi? Riwayat keganasan? Gangguan amenorrhea (tidak haid >3 bln
imun? berturut-turut)?
RPK Riwayat alergi di keluarga Ada riwayat serupa? riwayat alergi? riwayat serupa? riwayat atopi? Rwayat keluarga serupa?
Sedang stress? akan/sedang
menstruasi? penggunaan kosmetik?
Riwayat kontak dengan bahan iritan
Pasca imunisasi? Pasca vaksinasi? konsumsi makanan (mis.coklat/produk
Pribadi Sosek Kontak bahan kimia? Terpapar radiasi?
Riwayat kontak dengan bahan alergen? pada waktu tertentu misal (pelarut,
olahan susu)? konsumsi obat-obatan
detergen, alkali, asam, serbuk kayu, dll)
(mis. steroid)? paparan sinar matahari?
hamil?
Jika perempuan tanyakan sedang
Catatan tambahan hamil/tidak?
telah alergi semua orang bisa kena -

Keadaan Umum Sakit berat Sakit ringan sakit ringan Baik


TTV dbn dbn dbn dbn
Generalisata Kulit abnormal kulit abnormal kulit abnormal Lesi kulit
Inspeksi
area yang berkontak dengan bahan Wajah, leher, bahu, lengan atas, dada,
Lokasi Seluruh tubuh kondisional
iritan punggung
DKI akut : lesi eritematosa, batas
Fase akut : Eritema, batas tegas, tegas, edem, bula & nekrosis. DKI akut
Vesikel eritemastosa, bula eritematosa,
edema, papul, vesikel, bula, pecahan lambat : awal eritem esok hari menjadi Komedo (black comedo, open
plak eritematosa, erosi, krusta,
Morfologi menjadi erosi dan eksudat. Fase kronik vesikel/ nekrosis. DKI Kumulatif/kronis comedo/white comedo, close comedo),
purpura, epidermolisis, hemorragic
: kering, skuama, papul, likenifikasi, : kulit kering, eritem, skuama, papul, pustul, nodul, kista, erupsi
crust pada bibir
fissura, batas tegas. hiperkeratosis, likenifikasi, batas tidak
tegas,
Diskret (terpisah satu sama lain)
Konfigurasi Konfluens kondisional
/herpetiformis (berkelompok)
Distribusi Universal lokalisata lokalisata Lokalisata
Palpasi
Permukaan Kasar teraba kasar teraba kasar Tidak rata
Konsistensi Lunak teraba benjol teraba benjol Lunak
Nyeri Tekan Nyeri tekan (+) nyeri tekan (-) nyeri tekan (+), panas (+) Nyeri (+/-)
Mobilitas Susah digerakkan, tanda nikolsky (+) tidak dapat digerakkan tidak dapat digerakkan Tidak dapat digerakkan
Suhu Peningkatan suhu dbn dbn Sama dengan sekitar
Sensibilitas dbn dbn dbn dbn
Kriteria SSJ, SSJ TEN, TEN didasarkan Pemeriksaan penunjang tidak
Uji tempel / Patch Test dengan bahan Uji tempel / patch test dengan bahan
pada luas area epidermis yang terlepas diperlukan/disesuaikan dengan DD.
Pemeriksaan Penunjang yang dicurigai. bila uji tempel diangkat yang dicurigai. bila uji tempel diangkat
(epidermolisis). PP untuk mencari Diagnosis ditegakkan berdasarkan
--> reaksi menetap atau bertambah --> reaksi berkurang
hubungan dan faktor penyebab anamnesis dan pemeriksaan fisik
Darah lengkap, urea serum, analisis gas
darah, GDS, uji kultur bakteri dari 3 lesi Prick Test Prick test -
kulit, histopatologis
SSJ (<10% luas permukaan tubuh) /
DIagnosis SSJ overlap TEN (10-30%) / TEN (>30%)
Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan Acne vulgaris ringan/sedang/berat

Dermatitis Kontak Iritan, Dermatitis


Eritema multiforme major (EEM), Dermatitis Kontak Alergi, Dermatitis Erupsi akneiformis, Akne venenata,
DIagnosis Banding Pemfigus vulgaris
Numularis, Dermatitis seboroik,
Atopik, dan Dishidrolisis. Rosasea, Dermatitis Perioral
Psoriasis
lesi eksudatif Kompres NaCL 0,9 % 1 ; lesi eksudatif Kompres NaCL 0,9 % 1 ; Ringan : Asam retinoal 0,01-0,1%
Tatalaksana Infus NaCL 0,9% 20 tpm, kateter urin
1000 1001 (topikal) evaluasi setiap 6-8 minggu
Kortikosteroid : Dexametason IV 1-4 Sedang : Asam retinoat+benzoil
mg/kgBB/hari untuk SSJ, 3-4 Kortikosteroid topikal : betamethason Kortikosteroid topikal : betamethason peroksida (topikal), Doksisiklin 50-100
mg/kgBB/hari untuk SSJ-TEN, 4-6 valerat 0,1 % valerat 0,1 % mg (oral). Pada ibu hamil&menyusui ->
mg/kgBB/hari untuk TEN eritromisin 500-1000 mg/hari
Antihistamin sistemik Loratadine 1 x 10 Antihistamin sistemik Loratadine 1 x 10 Berat : Antibiotik (topikal), azitromisin
Analgesik : Nyeri ringan -> Paracetamol
mg per hari selama maks 2 minggu mg per hari selama maks 2 minggu pulse dose (hari 1 500 mg dilanjutkan
500 mg 3x1. Nyeri berat -> Tramadol
atau Chlorpheniramine maleat 4 mg atau Chlorpheniramine maleat 4 mg hari 2-4 250 mg, oral). Ibu hamil ->
50-100 mg tiap 4-6 jam
(pada anak 0,1 mg/kgBB) 3 x sehari p.o. (pada anak 0,1 mg/kgBB) 3 x sehari p.o. eritromisin 500-100 mg/hari
Kortikosteroid sistemik (hanya pada Kortikosteroid sistemik (hanya pada
kasus akut dan berat) jangka pendek & kasus akut dan berat) jangka pendek &
tappering off) Prednison 5-10 mg p.o 2- tappering off) Prednison 5-10 mg p.o 2-
3 x sehari (pada anak 1 mg/KgBB/hari) 3 x sehari (pada anak 1 mg/KgBB/hari)
KIE
Akne vulgaris atau yang disebut juga
SSJ TEN adalah reaksi mukokutaneus jerawat adalah penyakit peradangan
DKA adalah reaksi radang pada kulit DKI adalah peradangan pada kulit
yang mengancam jiwa, ditandai dengan kronis pada folikel pilosebasea,
Definisi yang didahului dengan proses akibat kulit terpapar dengan bahan-
ditandai dengan adanya lesi polimorfik
nekrosis dan pelepasan epidermis yang
sensitisasi terhadap suatu alergen. bahan bersifat iritan
ekstensif berupa komedo, papul, pustul, nodul,
kista di tempat predileksi
Penyebab terpenting karena obat
(salisilat, sulfa, penisilin, etambutol,
Usia remaja, stress emosional, siklus
oxicam-NSAID, dll), infeksi
Bahan yang sering menyebabkan DKA : Paparan oleh bahan yang bersifat iritan menstruasi, merokok, rasm riwayat
virus/jamur/bakteri/parasit, makanan
Etiologi Logam, tanaman, kosmetik, obat, : bahan asam/ basa, sabun, detergen, akne dalam keluarga, penggunaan
(coklat), penyakit kolagen, keganasan,
makanan, cuaca, dll minyak , pelarut kimia, kosmetik, dll) kosmetik, konsumsi makanan berlemak
kehamilan, riwayat vaksinasi, faktor
dan tinggi karbohidrat
fisik (udara dingin, sinar matahari, sinar
X)
Bintik kehitaman, Bintik putih, Bintik
Kulit Melepuh, Demam, malaise, batuk, gatal disertai bercah kemerahan,
gatal disertai bercak kemerahan, dan kemerahan, benjolan kemerahan,
Gejala Klinis nyeri telan, nyeri kepala, nyeri dada,
keluar cairan
kadang terasa pedih, panas, dan
benjolan berisi nanah, dapat disertai
muntah, myalgia, atralgia terbakar
gatal/nyeri
Terapi Sesuai sesuai sesuai Sesuai
Menghindari faktor pemicu akne seperti
menerapkan hidup sehat dengan
olahraga rutin, hindari stress,
Pasien mondok, jika disebabkan karena penggunaan kosmetik secukupnya,
Menghindari bahan iritan, menggunakan
obat maka penggunaan obat tersebut menjauhi bahan alergen, menggunakan menghindari terpacunya minyak seperti
Edukasi APD berupa sarung tangan/ boot,
APD seperti sarung tangan, dan boot,
alkohol, makanan pedas, rokok,
dihentikan, menjaga higiene kulit,
modifikasi lingkungan tempat kerja.
mencegah kulit terkelupas lingkungan yang tidak sehat, polusi
debu, pemencetan lesi, lakukan diet
rendah lemak dan karbohidrat, rajin
membersihkan permukaan kulit
SSJ TEN
Rule of nine

AKNE VULGARIS KUSTA

Tatalaksana
Dermatome
INTERNA
GIT 1 GASTROENTERITIS (Cholera dan
GASTRITIS DISENTRI (Basiler/Amoeba) ULKUS PEPTIKUM HEPATITIS A HEPATITIS B KOLESISTISIS
Giardiasis)
Anamnesis
Nyeri perih dan terbakar daerah mual muntah, ulu hati terasa
Keluhan utama Nyeri perut Diare/BAB Cair Diare/BAB Cair Kekuningan, demam Sakit perut
epigastrium penuh
Onset akut/kronis Akut (beberapa hari) Akut (beberapa hari) - Akut akut akut
Lokasi perut bagian atas Nyeri perut kiri Epigastrium Kuning di mata, kulit, mukosa - Nyeri kanan atas
Nyeri saat/setelah
Telat makan, atau habis makan Awalnya hilang timbul, lalu
Kronologis Jajan/makanan yg terkontaminasi Jajan/makanan yg terkontaminasi makan/beberapa waktu Jajan
pedas menetap
setelahnya
BAB cair & banyak, Feses : Cholera
Hilang timbul, dapat menyebar ke
Kualitas Nyeri dan panas seperti terbakar : warna mirip air cucian BAB cair & banyak, lendir darah (+) Perih dan terbakar
bahu kanan
beras/tajin, Giardia : berlemak
Kuantitas bisa hilang timbul/terus menerus terus menerus mendadak dan berat tiba-tiba, 1-10 menganggu aktifitas (tanya derajat nyeri)
Pemberat setelah makan Ulkus duodenum : membaik saat - Setelah makan berlemak
makan, Ulkus Gaster : memburuk
Peringan setelah muntah saat makan - -
Fase Prodromal: Malaise/lemah,
muntah, anoreksia, demam, nyeri
Akut: nyeri, muntah berdarah,
Hematemesis, melena,kembung, sendi, nafsu makan turun, mual, Badan terasa lemah, lelah, batuk,
pusing, mual muntah, diare. BAB cair, mual, muntah, dehisrasi, BAB cair, mual, muntah, dehisrasi,
Gejala Lain distensi abdomen, mual-muntah, muntah, nyeri perut kanan atas; fotofobia, ikterus, nyeri pada ulu Mual, kembung, demam
Kronik : anoreksia, nyeri ulu hati, nyeri perut (-), lendir (-), darah (-) nyeri perut kiri, tenesmus
penurunan BB, Fase Ikterik: sama + hati. urin berwarna gelap
kembung, rasa asam di mulut
kuning/ikterik, kencing seperti
teh, tinja seperti dempul
Minum obat NSAID atau
Imunisasi Hep B, Penyakit gagal Riwayat batu empedu, lebih dari
RPD infeksi pencernaan kortikosteroid dalam jangka waktu Imunisasi Hep A
ginjal? dll satu anak
yang lama
Bisa ada keluarga yang mengeluh Bisa ada keluarga yang mengeluh
RPK - Indonesia raya -
sama sama
pola makan tidak teratur, Indonesia Raya
Hygiene/sanitasi rumah buruk, Hygiene/sanitasi rumah buruk, Riwayat menggunakan jarum
konsumsi obat nsid, steroid, Makanan/jajanan yang kotor
R PSos makanan/jajanan makanan/jajanan suntik bergantian? Riwayat Suka makan berlemak
sering minum teh/kopi, sedang (terkontaminasi)
kotor/terkontaminasi kotor/terkontaminasi transfusi darah?
stress
Ulkus Gaster = Pain-Food-Pain,
Catatan tambahan Ulkus Duodenum = Pain-Food-
Relieved
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum sakit ringan sakit sedang-berat sakit sedang-berat Nyeri perut sakit ringan-sedang sakit ringan - sedang Sakit sedang
Tanda dehidrasi: takikardi, febris, Tanda dehidrasi: takikardi,
TTV dbn/hipotensi takikardi dbn Sub-febris dbn Bisa demam
hipotensi, takipenu hipotensi, takipenu
Kronis : konjungtiva anemis, kulit Mata cekung, kulit basah, mukosa Mata cekung, kulit basah, mukosa
Generalisata dbn, Konjungtiva Anemis (+) sklera ikterik, kulit ikterik konjungtiva ikterik ikterus
pucat, akral dingin kering kering
bisa cembung perut kanan atas
Inspeksi Abdomen dbn distensi abdomen distensi abdomen Distensi abdomen dbn Bisa cembung
(hepatomegali)
Auskultasi Abdomen BU meningkat Bising usus meningkat Bising usus meningkat Bising usus normal/menurun dbn dbn
Perkusi Abdomen dbn dbn lobus hepar membesar dbn dbn
hepatosplenomegali dan nyeri Nyeri tekan epigastrik + kanan
Palpasi Abdomen Nyeri tekan epigastrium nyeri perut disebelah kiri Nyeri tekan regio epigastrium nyeri di perut kanan atas
pada kuadran kanan atas atas
Pemeriksaan Fisik Tambahan
Murphy sign (+) --> mirip kek cek
hepar
Pemeriksaan Penunjang
Anemia, antibodi Helicobacter Peningkatan kadar bilirubin dalam
Darah Lengkap Leukositosis Leukositosis Hb turun Bilirubin darah meningkat Leukositosis
pylori darah
kadar SGOT dan SGPT ≥ 2 nilai kadar SGOT dan SGPT ≥ 2 nilai
Fungsi Hepar - - Bilirubin naik, CRP naik
normal tertinggi normal tertinggi
Mikroskopis & kultur feses:
Cholera : Bakteri basil melengkung Mikroskopis & kultur feses:
Feses Melena, H.pylori gram negatif (Vibrio cholerae), Shigella (Basiler), Entamoeba Makroskopis : Melena Bilirubin urin meningkat - Dempul
Giardia (gambaran Giardia (Amoeba)
Lamblia)
Urinanlisis - - Bilirubin di dalam urin
Ureabreath test (+) : konsumsi USG: gambaran cairan
Endoskopi kerusakan mukosa >5
urea tablet yang dilarutkan dalam IgM anti HAV (+) HBsAg (+) perikolesistik, distensi dan
mm, Biopsi endoskopi : H. Pylori
air penebalan kandung empedu
Rontgen barium enema, endoskopi
INTERNA
GIT 1 GASTROENTERITIS (Cholera dan
GASTRITIS DISENTRI (Basiler/Amoeba) ULKUS PEPTIKUM HEPATITIS A HEPATITIS B KOLESISTISIS
Giardiasis)
Diare Akut susp/ec
Diare Akut susp/ec Disentri
Cholera/Giardiasis dengan
Diagnosis Kerja Gastritis akut/kronik Basiler/Amoeba dengan Dehidrasi Ulkus Gaster Hepatitis A Hepatitis B Cholesistisis
Dehidrasi Derajat Ringan-
Derajat Ringan-Sedang/Berat
Sedang/Berat
Diagnosis Banding Kolesistisis/kolelithiasis Disentri basiler Gastroenteritis Gastritis Hepatitis B Hepatitis autoimun Pankreatitis akut
Chron disease Disentri amoeba GERD Hepatitis C Hepatitis alkoholic Appendicitis akut
Ca gaster Gastroenteritis Gastroenteritis Hepatitis terinduksi alkohol Ulkus peptikum
Tatalaksana
Zinc: (Anak <6bln) 10mg/hari, (>6) Zinc: (Anak <6bln) 10mg/hari, (>6)
20mg/hari; Oralit: (tanpa 20mg/hari; Oralit: (tanpa
Triple therapy : Omeprazole 40mg
dehidrasi) 5-10mg/kgBB, (ringan- dehidrasi) 5-10mg/kgBB, (ringan- Mual : antiemetik -> Mual : antiemetik ->
Ranitidin 150mg 2x1 1 jam sebelum 2x1, Amoxcillin 1000mg 2x1,
Farmakologis sedang) 75mg/kgBB; , Anak: sedang) 75mg/kgBB; Anak: Metoklopramid 3 x 10 mg/ hari Metoklopramid 3 x 10 mg/ hari Antibiotik: ceftriaxone 500 mg IV
makan selama 5 hari Clarithromycin 500 mg 2x1 7-14
Azithromisin 10mg/kgBB/hari 3 Azithromisin 10mg/kgBB/hari 3 atau Domperidone 3 x 10 mg/hari atau Domperidone 3 x 10 mg/hari
hari
hari (250 atau 500).Dehidrasi hari (250 atau 500).Dehidrasi
berat: RL 100ml/kgBB losss doll berat: RL 100ml/kgBB losss doll
Antasida 500mg 3x1 sebelum Cholerae : Eritromisin Syrup 12,5 Amoeba : Metronidazole Demam -> Ibuprofen 2 x 400 Demam -> Ibuprofen 2 x 400 Demam + nyeri -> Ibuprofen 2 x
makan mg/kgBB (3x500mg); Anak 10mg/kgBB mg/hari mg/hari 400 mg/hari
Perut perih, dan kembung -> H2 Perut perih, dan kembung -> H2
Basiler : Azitromicin 1g dosis
Giardia Lamblia : Metronidazole Bloker : (SImetidin 3 x 200 Bloker : (SImetidin 3 x 200
tunggal atau Cefixim 400mg/hari
3x250 mg mg/hari) atau PPI : (Omeprazol 1 x mg/hari) atau PPI : (Omeprazol 1 x
selama 5 hari
20 mg/ hari) 20 mg/ hari)
Hepatoprotekor : R/ Curcuma syr
60 ml fl No. I - S 2 dd cth I
Menghindari makan pedas, asam,
Diet, beri makanan lunak sampai Tirah baring, konsumsi kalori dan Asupan kalori dan cairan adekuat,
Nonfarmakologis Kronik : rehidrasi tinggi kafein, tinggi lemak. Makan
frekuensi BAB < 5 kali sehari cairan yang cukup/adekuat tirah baring
tepat waktu.
KIE
Penyakit pada lambung yang inflamasi pada kandung empedu
peradangan pada hati yang
Definiisi terjadi akibat peradangan dinding Penyakit infeksi usus Penyakit infeksi usus Penyakit infeksi pada hati yang sering kali disebabkan oleh
disebabkan oleh virus Hepatitis B.
lambung batu empedu (kolelitiasis
penularan virus ini terjadi melalui
Parasit amoeba histolitica /
Infeksi Helicobacter pylori, hubungan seksual dan berbagi
bakteri Vibrio cholerae, protozoa shigellosis. yang disebabkan
Etiologi Infeksi bakteri H.pylori konsumsi nonsteroidal Virus Hepatitis A jarum suntik karena virus ini Batu empedu, infeksi bakteri
Giardia Lambia karena higiene personal dan
antiinflammatory drugs (NSAID) berada di dalam darah dan cairan
lingkungan yang kurang
tubuh penderita hep B.
BAB cair, banyak, seperti cucian lemas, mual muntah, demam,
nyeri perut terbakar/muntah
Tanda dan gejala beras/tajin, darah (-), lendir (-), sesuai Nyeri regio epigastrium sesuai sakit kepala, penyakit kuning ( Nyeri kanan atas
darah
mual, muntah, demam (-) ikterus)
Terapi sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai Antibiotik + analgetik
kontrol berkala untuk menilai
hasil pengobatan, sanitasi dan
jaga kebersihan kamar mandi, air jaga kebersihan kamar mandi, air jaga kebersihan kamar mandi, air hygiene mampu mencegah
makan tepat waktu frekuensi Menghindari makan pedas, asam, Perlu tindakan operasi. Setelah itu
minum, makanan, jajanan, rajin minum, makanan, jajanan, rajin minum, makanan, jajanan, rajin penularan seperti tidak
Edukasi sering dengan porsi kecil, hindari tinggi kafein, tinggi lemak. Makan modifikasi gaya hidup: kurangi
cuci tangan dengan sabun setelah cuci tangan dengan sabun setelah cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan jarum suntik
kopi teh pedas dan sayur kol tepat waktu. makan berlemak, olahraga.
BAB dan sebelum makan BAB dan sebelum makan BAB dan sebelum makan bergantian, vaksin hep B untuk
orang yang beresiko tinggi
terinfeksi
BEDAH
GIT 2
APP AKUT HERNIA ILEUS OBSTRUKTIF HEMOROID
Anamnesis
Benjolan di
Keluhan utama Nyeri perut kanan bawah Tidak bisa kentut dan BAB, nyeri perut Ada darah saat BAB/ ada benjolan
inguinal/femoral/scrotum/umbilical
Onset Akut Akut/kronis akut 3 hari
Lokasi Perut kanan bawah Inguinal/femoral/scrotum/umbilical perut anus
Awalnya nyeri ulu hati, kemudian Sering mengangkat berat tiba-tiba keluar nyeri nya udah lama, tapi kemarin nyeri
Kronologis Tiba-tiba
berpindah diperut kanan bawah benjolan banget dan gabisa BAB serta kentut
Reponibel : Benjolan hilang timbul/keluar
Nyeri terus menerus seperti ditusuk-tusuk, masuk. Ireponibel : Benjolan menetap. Benjolan bisa dikembalikan? Darah warna
Kualitas Nyeri tak menjalar
tidak menjalar Inkarserata : Nyeri abdomen hilang timbul . merah segar
Strangulata : Nyeri menetap
Sangat nyeri, derajat nyeri?, semakin Interna : jarang nyeri Eksterna : nyeri
Kuantitas Menganggu aktivitas derajat nyeri sekitar 2-3
memberat Darah sedikit, nyeri terus menerus
Membesar saat
Pemberat Bangun dari tempat tidur, Batuk batuk/bersin/mengejan/menangis/tertawa/ - Saat BAB/mengejan
posisi berdiri
Posisi membungkuk, istirahat tidak
Peringan Reponibel : Berbaring hilang - -
bergerak
Demam, mual muntah, perut kembung, Mual-muntah, distensi abdomen
Gejala Lain muntah (+), perut membesar (+) Tanda anemia : lemah,lesu
anoreksia, obstipasi/diare (kembung), nyeri abdomen
Ireponibel : Dulunya benjolan keluar
RPD - Riwayat konstipasi, riwayat batuk kronis
masuk, sekarang menetap indonesia raya
RPK - - -
Riwayat konsumsi makanan berminyak?
Mengangkat beban berat? Aktivitas fisik Tanya kebiasaan makan, khususnya
R PSos Makanan keras? Fast food? Minuman Hamil? Riwayat diet rendah serat?
berlebihan? Merokok? makanan yang mengandung serat
bersoda?
Pada perempuan tanyakan apakah sedang
Catatan tambahan -
hamil/tidak?
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit sedang Tampak sakit ringan/sedang tampak kesakitan, compos mentis Tampak sakit sedang
TTV Febris dbn dbn dbn
Cari tanda-tanda dehidrasi : Mata cowong?
Sklera ikterik? Pernafasan cuping hidung?
Bisa ada tanda anemia : konjungtiva
Generalisata Otot bantu pernafasan? Bibir kering? dbn dbn
anemis, kulit pucat
Sianosis? Turgor kulit baik/tidak? CTR?
Akral hangat/dingin?
perut cembung, darm contour (+), darm
Inspeksi Abdomen dbn. Jika perforasi : Cembung dbn dbn
steifung (+), frog like appearance (-)
Peristaltik menurun. Jika perforasi :
Auskultasi Abdomen dbn peristaltik meningkat, metalic sound (+) dbn
Peristaltik (-)
hipertimpani seluruh lapang abdomen, area
Perkusi Abdomen Nyeri ketuk regio iliaca dex dbn dbn
trobe (-)
Nyeri pada semua kuadran, rigiditas (-),
Nyeri titik Mc burney. Jika perforasi : Nyeri
Palpasi Abdomen dbn defens muscular (-), lien dan hepar tak dbn
seluruh abdomen
teraba
Pemeriksaan Fisik Tambahan Lihat suplemen!!!
HERNIA INGUINALIS. Inspeksi daerah
RT : Inspeksi = I: region anal normal II:
inguinal : Benjolan daerah inguinal, posisi
benjolan yang keluar melalui anus III & IV:
dextra/sinistra?, minta untuk
Rectal Toucher : Inspeksi dan palpasi luar : massa menonjol dr anus. Palpasi I: blm ada
Rebound tenderness (+) -> Penekanan batuk/mengejan : semakin membesar.
dbn. Palpasi dalam : tonus sfingter ani benjolan II: ada benjolan & bs masuk
pada titik Mc Burney, lalu lepaskan secara Palpasi : Benjolan, ukurannya?, bentuknya
menurun, ampula recti colaps, nyeri tekan sendiri III: ada benjolan & dimasukkin pake
tiba-tiba. (+) Nyeri regio kanan bawah bulat (HIM)/lonjong (HIL)?, konsistensi
(+) tangan IV: ada benjolan & gabisa dimaukkin
lunak, Nyeri tekan (+ : strangulata, - :
kembali
inkarserata). Auskultasi : Bunyi peristaltik
(+), frekuensi (N: 5-35x/mnt)?
HERNIA INGUINALIS. Finger test : Teraba
ujung jari (HIL), Teraba sisi samping jari
Rovsing sign (+) -> Penekanan pada
(HIM). Ziemen test : Nyeri jari 2 (HIL), Nyeri
kuadran kiri bawah. (+) Nyeri kuadran
jari ke 3 (HIM), Nyeri jari ke 4 (Hernia
kanan bawah
femoralis). Thumb test : Benjolan keluar
(HIL), Benjolan tidak keluar (HIM).
HERNIA FEMORALIS . Inspeksi daerah
femoralis: Benjolan daerah femoral, posisi
dextra/sinistra?, minta untuk
batuk/mengejan : semakin membesar.
Dunphy sign (+) -> Nyeri saat batuk Palpasi : Benjolan, ukurannya?,
bentuknya?, konsistensi lunak, Nyeri tekan
(+ : strangulata, - : inkarserata). Auskultasi
: Bunyi peristaltik (+), frekuensi (N: 5-
35x/mnt)?
Psoas sign (+) -> Miring kekiri, kaki kiri HERNIA FEMORALIS. Ziemen test : Nyeri
lurus, kaki kanan ditarik kebelakang. (+) jari 2 (HIL), Nyeri jari ke 3 (HIM), Nyeri jari
Nyeri pada kuadran kanan bawah ke 4 (Hernia femoralis).
HERNIA SCROTALIS. Lakukan pemeriksaan
Genitalia Eksterna. Inspeksi : Benjolan di
scrotum, posisi dextra/sinistra?, minta
Obturator sign (+) -> berbaring, kaki kanan untuk batuk/mengejan: semakin
fleksi sendi lutut dan panggul, rotasikan membesar. Palpasi : Benjolan scrotum,
kedalam dan keluar secara pasif. (+) Nyeri ukurannya? Bentuknya bulat, batas tegas,
pada kuadran kanan bawah konsistensi lunak, nyeri tekan (+ :
strangulata, - : inkarserata). Auskultasi :
Bunyi peristaltik (+), frekuensi (N: 5-
35x/menit)?
HERNIA I/F/S. Lakukan Posisi
trendelenburg -> Posisi berbaring dengan
Rectal taoucher -> Nyeri tekan arah jam 9- kaki diangkat lebih tinggi dari kepala
12 selama 15-30 menit. Interpretasi : Benjolan
masuk (Reponibel), Benjolan tidak masuk
(Ireponibel)
Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis (>10.000), Neutrofilia (batang Cek elektolit (natrium kalium) untuk DD
Darah Lengkap - Tanda anemia (HB, Ht, Eritrosit turun)
>6%, segmen >70%) ileus paralitik
Fungsi Hepar SGOT/SGPT dbn, HbsAg (-) - dbn -
Feses dbn - - -
dbn. Jika perempuan : + cek PP test (untuk
Urinanlisis - - -
mengetahui hamil/tidak)
Tampak apendikolith/fekolith di right lower Posisi AP, supine, LLD : gambaran coil
FPA - -
quadrant spring, fish bone, multiple air fluid level
Inkarserata : Gambaran vena arteri tidak
USG Gambaran doughnut sign ada blok. Strangulata : Gambaran vena -
arteri ada blok
Hernia Inguinalis lateralis/Inguinalis
medialis/Femoralis/Umbilikalis +
Diagnosis Kerja Appendisitis akut Ileus Obstruktif total Hemorroid Interna/Eksterna grade 3/4
Inkarserata/Strangulata +
Reponibel/Ireponibel
Diagnosis Banding Kolesistitis akut Hernia Inguinalis lateralis/Medialis Ileus paralitik Kondiloma Akuminata
Pankreatitis Hernia femoralis Peritonitis generalisata Proktitis
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) Hernia scrotalis Rectal prolaps
Tatalaksana tergantung alfarado score.
Tatalaksana
LIHAT SUPLEMEN!!
Score 0-4 (dipulangkan) : Antibiotik -> Analgetik (Bila nyeri) : Paracetamol 500
Kalo pasien mual banget kasih ondanseron Sir laktulosa 3,35g/5ml 3x1cth untuk
Farmakologis Kloramfenikol 3x500 mg. Analgesik -> mg/ Ibuprofen 400 mg/ Ibuprofen 200 mg
4mg Inj IV konstipasi
Paracetamol 3x500 mg vial (injeksi)
Score 5-7 (mondok) : Infus NaCL 0,9%,
Kateter Urin, Antibiotik -> Kloramfenikol 1g Mondok : Pasang infus NaCL, Pasang
Analgetik
vial 50 mg/kgBB/hari 4x/hari IV. Analgesik - kateter urin
> Ibuprofen 200 mg vial
Score 8-10 : Operasi CITO -
Rujuk Sp.B - Infus NaCl 0,9% 500 cc. 20 tpm
Nonfarmakologis Tirah baring Rujuk Sp.B Kateter urine > 0,5cc/kg/jam Hemorrhoidektomi
Puasa jika dilakukan operasi - NGT : untuk dekompresi
KIE
Peradangan akibat infeksi pada usus buntu
Hernia adalah penonjolan isi perut dari
atau umbai cacing yang timbul secara
rongga yang normal melalui suatu defek Adanya sumbatan pada usus secara
Definiisi mendadak pada apendik dan merupakan Penebalan jaringan di sekitar analis
pada fasia dan muskuloaponeurotik dinding mekanik shg susah untuk BAB dan kentut
salah satu kasus akut abdomen yang paling
perut, baik secara kongenital atau didapat
sering
Dapat disebabkan karena infeksi bakteri, Faktor risiko yang berperan yaitu batuk,
obstruksi lumen apendik oleh hiperplasia penyakit paru obstruktif kronis, obesitas,
perlengketan, intususepsi (salah satu
limfoid, fecalith, corpus alienum, konstipasi, kehamilan, riwayat hernia pada
Etiologi bagian usus menyusup kedalam bagian lain Konstipasi, infeksi
neoplasma, striktur paska inflamasi atau keluarga, kelainan kongenital, merokok,
yang ada dibawahnya).
erosi usus karena parasit Entamoeba mengangkat beban berat, dan aktivitas fisik
hystolitica dan benda asing lainnya berlebih
Nyeri perut kanan bawah, mula-mula
Adanya benjolan hilang timbul/menetap,
daerah epigastrium kemudian menjalar ke
Tanda dan gejala dapat disertai nyeri, mual-muntah, sesuai Ada benjolan/darah saat BAB
kuadran kanan bawah, muah muntah,
kembung
anoreksia, demam, disuria, obstipasi, diare
Terapi Sesuai Sesuai sesuai sesuai
Lakukan tirah baring, tidak diperbolehkan
konsumsi makanan tinggi lemak dan serat, Rujuk Sp.B Konsumsi serat 25-30g/hr,
Jangan mengejan, jangan mengangkat
konsumsi bubur, jika pasien tidak terlalu minum air 6-8 gelas/hari, jgn nahan BAB,
beban berat, aktivitas fisik dikurangi, Rujuk ke Sp.B, pasien diminta untuk puasa
Edukasi sakit diminta untuk jalan-jalan agar hindari NSAID, hindari makanan berlemak
hindari merokok, edukasi akan dilakukan dulu
memperlancar pergerakan ususnya. Jika dan pedas
operasi
pasien operasi edukasi untuk melakukan
puasa, bedrest total posisi fowler
Derajad Hemorrhoid HERNIA
Klasifikasi hernia Pemeriksaan Tambahan Hernia

TATALAKSANA APPENDISITIS AKUT -> alvarado score


Giardia Vibrio Cholerae Entamoeba Shigella
ISK Atas ISK Bawah GLUMERONEFRITIS GNAPS Prostatitis
Anamnesis ISK atas : Pielonefritis Akut&Kronik ISK bawah : Sistitis, Prostatitis, Uretritis
Keluhan utama Nyeri pinggang Nyeri suprapubik Bengkak bengkak Nyeri saat buang air kecil
Lokasi Pinggang kanan/kiri Suprapubik Kelopak mata, wajah kelopak mata, wajah dan tungkai
Onset - - akut/kronis akut/kronik akut
bengkak dimulai dari kelopak mata
Awalnya bengkak di daerah kelopak lama-lama keseluruh tubuh; demam,
Kronologis Nyeri pada sudut costovertebrae VU terasa penuh tiba-tiba nyeri saat buang air kecil
mata, lalu bengkak di wajah batuk, pilek, nyeri telan sebelum muncul
bengkak
Terus menerus, tidak disertai Terus menerus, tidak disertai
Semakin lama bengkak semakin bengkak semakin hari semakin nyeri seperti diremas saat buang air
Kualitas discharge/darah. Pancaran urin lemah discharge/darah. Pancaran urin lemah
bertambah bertambah kecil,
pada pria. pada pria.
Kuantitas Nyeri 1-10 Nyeri 1-10 mengganggu aktivitas menganggu aktifitas menganggu
Bengkak bertambah berat pada waktu
Pemberat - - -
bangun tidur
Pada saat sore hari bengkak agak
Peringan - - -
berkurang
Air kencing kemerahan dan berbuih,
Disuria, frekuensi, urgensi, urin keruh,
Gejala Lain Demam, mual muntah sering BAK di malam hari, mudah lelah Muntah, anoreksia, diare/ konstipasi? Demam? nyeri saat ejakulasi?
bau tidak sedap
dan lesu
Biasanya ada riwayat seperti ini lalu Riwayat Infeksi (+) (ISPA, Nyeri
Wanita : riwayat penyakit ginekologis (+), Wanita : riwayat penyakit ginekologis (+), sembuh, ditanyakan adakah riwayat tenggorok, dll) Riwayat infeksi pada
RPD riwayat infeksi saluran kemih?
Pria : DM, HIV, pembesaran prostat Pria : DM, HIV, pembesaran prostat infeksi tenggorokan atau tidak, pencernaan? saluran kencing? Saluran
ditanyakan riwayat infeksi kulit pernapasan? kulit?
RPK - - RIwayat penyakit ginjal?
ditanyakan hygiene khususnya dia area
R PSos riwayat berganti pasangan? riwayat berganti pasangan? indonesia raya
genital, sering menahan pipis?
Sistitis : LUTS iritatif, nyeri suprapubik.
Prostatitis : LUTS Iritatif dan Obstruktif,
pasien anak jangan lupa pre, peri &
Catatan tambahan - nyeri tekan prostat, nyeri pada perineum
postnatal
Uretritis : LUTS Iritatif, bisa disertai
Piuria (nanah) jangan lupa tanyakan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit ringan/sedang Sakit ringan/sedang sakit ringan/sedang Sakit sedang sakit ringan
TTV Bisa demam dbn dbn dbn dbn
wajah edema, palpebra superior edema,
pada tingkat kronis ditemukan wajah wajah, palpebra, ekstremitas inferior
Generalisata dbn dbn dbn
anemis, pada ekstremitas inferior tidak edem
ada pitting edema
Inspeksi Abdomen dbn Sistitis : Cembung regio suprapubik dbn dbn dbn
Auskultasi Abdomen dbn Sistitis : Melemah di regio suprapubik dbn dbn dbn
Tidak ada tanda-tanda ascites, thympani ada edem -> Tes ascites : undulasi,
dbn, VU penuh : Redup, VU kosong :
Perkusi Abdomen dbn seluruh abdomen, tes undulasi (-), pekak alih, pekak sisi. Tes Puddle (pada dbn
Timpani, VU ada massa : Pekak
puddle sign (-) anak)
Palpasi Abdomen dbn Nyeri tekan regio suprapubik (+) dbn dbn dbn
Palpasi ginjal Tidak teraba, nyeri Tidak teraba dbn dbn dbn
Nyeri ketok ginjal (+) (-) tapi bisa (+) dbn dbn dbn
Inspeksi cembung dan hiperemis, palpasi
Vesica Urinaria dbn nyeri tekan, perkusi pekak/redup, dbn dbn dbn
auskultasi melemah
RT: canal anal dbn dbn dbn dbn
Prostat teraba, nyeri tekan (+), posisi
RT: Prostat dbn Prostatitis : Nyeri tekan pada prostat dbn dbn
terfiksasi
Pemeriksaan Penunjang
ISK Atas ISK Bawah GLUMERONEFRITIS GNAPS Prostatitis
Urinalisis : warna kemerahan,
Pemeriksaan Darah Lengkap : kejernihannya keruh, berat jenis naik,
Darah rutin : Leukositosis Pemeriksaan darah rutin : Leukositosis
Lukositosis, Hb turun Protein (+), Leukosit (+), Eritrosit (+++) /
> 5/LPB
Urinalisis : Warna kemerahan keruh,
Darah : LED naik, leukositosis, ureum
Urin rutin : Tes Dipstick Urin (Nitrit) (+), Hematuria mikroskopik, Leukosit >5/LPB Protein (+), Eritrosit (+++), Leukosit (+), Urinalisis : Leukosit (+++), bakteri 3+
kreatinin naik
Silinder (+)
Kultur bakteri urin (+) gold standar : bisa dari pungsi suprapubik (berapapun
Kimia Darah : Ureum meningkat,
jumlah bakteri), kateterisisasi kandung kemih (>= 10^4), Mid Stream Urin (Wanita B1C-Globulin (C3) --> turun
Kreatinin meningkat, Albumin menurun
>= 10^5, Pria >=0^4)
Adeno Streptolicin O (ASTO) --> (+)
meningkat
Retensio Urin ec SIndrom Nefritik ec GNAPS ( Glomerulo
Diagnosis Kerja Pielonefritis Akut/Kronik Glumerulonefritis akut / kronis Prostatitis akut
Sistitis/Uretritis/Prostatitis nefritis akut post streptococcal
Glumerulonefritis Kronik eksaserbasi
Diagnosis Banding Sistitis Pielonefritis Gagal ginjal kronis Ca Prostat
akut
Urethritis Apendisitis, BPH GNAPS Henoch Schonlein Purpura (HSP) Cystisis
Vaginitis, PID Prostatitis Sindroma nefrotik Sindroma nefrotik Abses prostat
Tatalaksana
Sistitis Akut Non Komplikata : Antibiotik : Golongan penisilin dapat
PNA : Gejala ringan Ciprofloxacin Prokain penisilin 10 hari/ampisilin 100 Ciprofloxacin 500 mg 2x1 minimal 7
Farmakologis Nitrofurantoin 2x100mg PO 7 hari atau berupa Amoksisilin 50 mg kgBB dibagi
2x250mg 7 hari mg/KgBB/hr /Amoxcillin 50mg/kgbb 06h sampai 10 hari
Ciprofloksasin 2x250mg 3 hari dalam 3 dosis selama 10 hari
Indikasi rawat inap : gagal hidrasi
normal/toleransi antibiotik oral, pasien
sakit berat, kegagalan antibiotik oral
bengkak bngt dikasih diuretik :
selama RJ, perlu investigasi lanjutan, ISK pada laki laki : Ciprofloxacin 7 hari
Furosemid 1-3mg/kgBB
curiga ISK Komplikata. Antibiotik
perenteral : Seftriakson 1x1 gram selama
14 hari

Nonfarmakologis Asupan cairan yang banyak Bed rest istirahat total 3-4 minggu Rujuk
Diet rendah garam ( 1 gr/kgBB/hari) dan dietik : rendah garam (1 gr/KgBB/hari)
Bagi pasien RI harus teratur penggantian kateter
rendah protein (1 gr/hari) dan rendah protein (1 gr/hari)
Rujuk ke Sp. A (apabila pasien anak)
Menjaga higiene daerah uretra dan sekitarnya RUJUK Sp.A
Rujuk Sp.PD (pasien dewasa)
KIE
Gangguan pada ginjal yang diakibatkan Peradangan pada prostat yang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi dan inflamasi yang terjadi baik pada
peradangan pada kapiler glomerulus Reaksi imunologi terhadap bakteri / virus disebabkan karena infeksi bakteri salah
Definiisi saluran kemih bagian atas (ginjal hingga ureter) maupun bagian bawah (kandung
yang fungsinya sebagai filtrasi cairan pada jaringan ginjal satunya adalah infeksi pseudomonas
kemih hingga uretra).
tubuh dan E.coli
B streptokokkus hemotikus gol A tipe 12
Pasca infeksi bakteri Streptococcus beta & 25. serta adanya infeksi ekstrarenal :
Etiologi E. Coli, Klebsiella, Staphylococcus, Pseudomonas Infeksi bakteri pseudomonas dan E.coli
haemoliticus infeksi kulit pioderma? respiratorius
bagian atas
Edem pada kelopak mata dan wajah, Edem pada kelopak mata dan tungkai,
Nyeri pada saat buan air kecil, nyeri saat
Tanda dan gejala sesuai urine warna merah keruh, sering BAK di demam, hematuria, oliguria, hipertensi,
ejakulasi, demam
malam hari, gampang lelah dan lesu mual muntah, anoreksia, diare
Terapi sesuai sesuai sesuai sesuai
Menjaga hygienitas khususnya pada area
Edukasi sesuai sesuai Diet rendah protein dan rendah garam
genitalia,
UROLOGI 2 BPH NEFROLITHIASIS RUPTURE URETRA
Anamnesis
Keluhan utama BAK tidak lancar Nyeri pinggang / perut keluar darah dari alat kelamin/ tidak bisa BAK
Onset 1 tahun terakhir Bulan akut
Lokasi - - alat kelamin
pasien jatuh dengan posisi terduduk, kemudian
Semenjak setahun sering sulit buang air kecil, merasakan nyeri di daerah perut bawah dan alat
Kronologis Pasien merasa pipis tidak puas disertai nyeri
terbangun di malam hari BAK lebih 1x. kelamin disertai adanya darah yang menetes
dari kemaluan
Tidak tuntas, bersisa ( CD basah), harus
Kualitas Menjalar pinggang belakang darah berwarna merah segar
mengedan, pancaran lemah
Kuantitas BAK sering (ec tidak tuntas) Derajat nyeri darah menetes keluar dari alat kelamin
Pemberat - Saat akan berkemih, duduk terlalu lama semakin menetes saat berjalan
Peringan Saat sudah bisa BAK keluar semua Membungkuk
nyeri di kemaluan dan perut bawah, tidak bisa
Gejala Lain Mual muntah
kencing
Riwayat batu ginjal, isk, tranplantasi ginjal,
RPD - -
demam. Riwayat pipis berbatu/berpasir
RPK Ayah menderita penyakit yang sama Keturunan -
R PSos Merokok Diet tinggi garam, kalsium, protein, vitamin D
Trauma-> Airway: clear; Breathing: normal;
Circulation: normal; Disability: GCS 15 dbn;
Catatan tambahan Karakterisik berkemih ditanyakan lebih dalam.
Exposure: jejas butterfly hematoma pada
perineum
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit sedang, compos mentis Sakit sedang kesakitan
TTV dbn dbn dbn
Generalisata dbn dbn dbn
Inspeksi Abdomen dbn dbn VU terlihat penuh
Auskultasi Abdomen dbn dbn dbn
Perkusi Abdomen dbn dbn Suprapubic redup-> VU penuh
Palpasi ginjal dbn (tapi bisa aja teraba) Nyeri tekan nyeri tekan regio suprapubik
Nyeri ketok ginjal dbn Nyeri ketok (+) -
Vesica Urinaria Nyeri tekan, VU membesar teraba keras dbn -
bleeding (+), nyeri tekan, hematoma pada
PX genitalia (pasien pria) dbn
scrotum (+)
RT: canal anal dbn dbn inspeksi: bisa tampak butterfly hematome (+)
Prostat membesar, konsistensi kenyal, Floating prostat, over riding prostate, BCR
RT: Prostat dbn
permukaan rata, batas prostat sulit teraba. (Bulbocavernosus reflex) dbn
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap: bisa dbn BNO IVP : gambaran batu (radioopaque) Uretrogram retrograd-> gambaran ekstravasasi
Urin mikrokopis: hematuria, kristal, epitel, Darah rutin-> untuk lihat anemia akibat
Urinalisis: bisa tanda2 infeksi
bakteri perdarahan/tdk
Darah rutin: leukositosis & neutrofilia, ureum
PSA; negatif ( ut/kanker prostat) Nilai Normal
kreatinin meningkat, kalsium meningkat, asam
PSA < 4
urat meningkat --> lihat suplemen
Ruptur uretra anterior posterior/
Diagnosis Kerja Retensio Urin ec BPH
anterior/posterior
Ruptur uretra anterior: khas gejala awal
hematoma perineum/kontusio/laserasi. Riwayat
Nefrolithiasis dextra sinistra
trauma (+), bisa darah menetes (+), bisa tidak
bisa BAK (+), nyeri perut bawah (+)
Ruptur uretra posterior: khas floating prostat
(+), tidak bisa BAK (+), darah menetes (+), nyeri
perut bawah (+)
Diagnosis Banding Kanker prostat Appendicitis akut Ruptur VU
Prostatitis Kehamilan ektopik
Batu saluran kemih Pielonefritis
Tatalaksana awal: pungsi suprapubic untuk atasi retensi urin
Farmakologis gausah, ranah spesualis bund Analgetik: ketorolak 30 mg IV Analgetik: Ketorolak 1 ampul

Nonfarmakologis Pasang kateter urine ESWL (Indikasi: ukuran batu > 1 cm) Rujuk
kontraindikasi pemasangan kateter
KIE
Pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak
Trauma pada uretra akibat trauma benda
Definiisi yang dapat menyebabkan sumbatan pada Adanya pembentukan batu pada ginjal
tumpul/tajam.
saluran berkemih
Penurunan testosteron, ketidak seimbangan
hormon estrogen-testosteron. Faktor Risiko: Diet tinggi kalsium, riwayat keluarga, jarang Trauma benda tumpul (jatuh duduk, kecelakaan,
Etiologi
merokok, DM, riwayat keluarga, usia lebih dari minum pukulan); trauma benda tajam
60th
Ruptur uretra anterior: khas gejala awal
hematoma perineum/kontusio/laserasi. Riwayat
Sulit memulai BAK, mengejan saat memulai trauma (+), bisa darah menetes (+), bisa tidak
Tanda dan gejala miksi, pancaran lemah, rasa tidak tuntas, urin Nyeri pinggang bisa BAK (+), nyeri perut bawah (+). Ruptur
menetes, aliran hilang timbul. uretra posterior: khas floating prostat (+), tidak
bisa BAK (+), darah menetes (+), nyeri perut
bawah (+)
Terapi Tx awal; kateter urin. Rujuk Sp.U Bedah sesuai
Kurangi konsumsi cairan, kafein, alkohol. Hindari Batasi konsumsi protein, kalsium, tinggi purin.
Edukasi jangan banyak gerak, rujuk Sp. U
kebiasaan mengejan saat berkemih. Minum air dengan cukup
LUTS

ISK
Nefrolitiiasi
OBSTETRI KPD CPD PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA SUBINVOLUSI UTERI (3B) PRE EKLAMSIA
Anamnesis
(biasanya pasien datang ANC biasa
Keluhan utama keluar cairan atau sudah masuk kala 1 jadi tanpa keluar darah dari jalan lahir Keluar darah dari jalan lahir keluar darah dari jalan lahir Asimtomatik, Nyeri Kepala, Bengkak
keluhan
Usia kehamilan >20 minggu (<20
Onset Akut (jam) Akut (jam-hari) Akut 2 mgg-an pasca setelah melahirkan minggu tidak memenuhi kriteria
diagnosis PE)
Lokasi jalan lahir Jalan lahir Jalan lahir Jalan lahir jalan lahir -
habis melahirkan normal,
Terasa keluar air dari jalan lahir, Periksa kehamilan biasa, bisa juga
keluar darah dari jalan lahir disertai melahirkan di bidan/dokter,
Kronologis biasanya tidak disertai kontraksi - - ada bengkak, nyeri kepala, nyeri
nyeri perut plasenta lahir lengkap, tapi masih
atau tanda impartu. epigastrik, mual muntah
keluar darah jalan lahir
warna darah merah segar/ darah
cairan putih jernih, bau (-), lendir / darah segar, tanpa lendir, tanpa Darah berwarna merah segar, keluar
Kualitas - gelap menggumpal, bau amis (biasa -
darah (-) nyeri, menetes-merembes terus menerus, tanpa disertai lendir
dalam bentuk lokea rubra)
Kuantitas banyak - terus menerus (banyak) Banyak banyak -
Pemberat - - - -
Peringan - - - -
Nyeri perut dan dapat menjalar ke
Gejala Lain - - - Nyeri kepala, bengkak, mual muntah
punggung bagian bawah
RPD - - - Hipertensi, DM
RPK - - - Hipertensi, DM
R PSos - - - -
Riwayat Lain Riwayat haid, Riwayat menikah, Riwayat kehamilan sekarang, Riwayat kehamilan dan persalinan, Riwayat KB
Terdapat trauma atau jatuh
Catatan tambahan gerakan janin teraba/tdk? Usia kehamilan >22 minggu sebelum perdarahan? Gerakan janin -
masih dapat dirakan atau tidak?
Pemeriksaan Fisik -
Keadaan Umum Sakit ringan , CM dbn Sakit sedang Sakit sedang compos mentis, lemah sedang dbn
Tanda syok : Takikardi, hipotensi, 90/60, n: 100x/mnt, rr: 26x/mnt,
Tanda syok: hipotensi, takikardi, TD >= 140/90mmHg : PE RIngan, TD
TTV dbn dbn penurunan urine output, dapat suhu: 37 (variasi ya jawabannya
takipneu >= 160/100mmHg
ditemukan akral dingin pada pasien wkwk)
Muka pucat, konjungtiva anemis, Konjungtiva anemis, CRT
Generalisata dbn TB < 145 ; BMI > 30 Conjunctiva anemis, mulut sianosis dbn
mulut sianosis memanjang
Px Kehamilan Kontraksi uterus (-)
dapat ditemukan TFU yang
Leopold I meningkat apabila terjadi ukur fundus uteri: letak tetap tinggi
hematoma intrautrine
Leopold II bisa posisi sungsang, cukup bulan dbn
dbn DBN
tapi belum masuk PAP
Leopold III dbn
Bagian bawah janin tidak masuk
Leopold IV dbn
PAP
Px Ginekologi
Genitalia eksterna dbn
vulva dan uretra tenang, tidak
Inspeksi dbn dbn Didapatkan darah di vulva Terdapat darah yang keluar tampak massa, tidak kemerahan, dbn
perineum robek (-)
palpasi dbn dbn dbn radang (-), nyeri(-), massa (-) dbn
Genitalia interna (inspekulo + Cuma boleh Inspekulo (GABOLEH
VT) VT)
dinding vagina dbn, radang (-),
portio tampak kemerahan, OUE Terdapat darah pada vagina, serviks,
Inspeksi Darah (+) di vagina, cervix, OUE portio utuh, OUE kesan terbuka, dbn
tertutup,flour (-), fluxus (-) OUE
darah (+) flek
tonus uteri lunak/lembek, teraba 2
Palpasi kulit ketuban (-) jari diatas simpisis, nyeri (-), adnexa dbn
dan parametrium dbn
Pemeriksaan panggul dalam -->
Teraba promontorium sakrum,
tanyakan 4 T: Tonus,
tulang spina ischiadika yang tajam
Tissue/jaringan (retensio plasenta,
dengan diameter interspinarum
Tambahan Terdapat nyeri tekan pada uterus plasenta tertinggal), Trauma (jalan dbn
yang sempit, dinding sisi pelvis yang
lahir/perineum, Trombin (faktor
konvergen, sakrum yang
pembekuan darah)
melengkung dan menonjol ke depan,
dan arkus pubis yang sempit (<90o).
Px Penunjang
Darah rutin leukosit > 15,000/mm3 Hb turun, Ht turun Hb rendah; CT, APTT, PTT dbn Trombosit <100.000
Ukuran bayi makrosomia (BB > 4000 jaringan plasenta ekogenik (ekoik) di Terdapat gambaran hematoma
USG -
gram) atas OUI retroplasenta
Kadar protein urine 24 jam ≥300 mg,
Urin - atau Rasio protein/kreatinin ≥0,3,
atau Hasil pemeriksaan dipstick +2
meneteskan air ketuban pd objec
Mikroskopik glass - dikeringkan -->
menunjukkan gambaran daun pakis
Pemeriksaan PH vagina (cairan
ketuban) dengan kertas lakmus
(Nitrazin test) --> kertas merah
menjadi biru
Plasenta Previa
Pre Eklamsia Ringan atau Berat
Diagnosis Kerja Ketuban Pecah Dini (KPD) cephalopelvic disproportion totalis/marginal/parsial/letak Solusio Plasenta Sub Involusi Uteri
(LIHAT SUPLEMEN).
rendah
Diagnosis obsgyn jangan lupa. Wanita G-P-A- hamil intra uterine; usia kandungan......; jumlah ....; presentasi ... puka/puki
Diagnosis Banding Amnionitis presentasi occiput-posterior Plasenta akreta Plasenta previa Retensio sisa plasenta Hipertensi gestasional
Karioamnionitis kelainan presentasi wajah Vasa previa Ruture uterus atonia uteri Superimposed Preeklamsia
presentasi alis posterior. Solusio plasenta Trauma serviks
Tatalaksana
(Tx Umum) bila perdarahan banyak
Dosis Awal : 4gr larutan MgSO4 (10
-> Seksio Sesarea tanpa
apabila belum impartu : Eritromisin ml larutan MgSO4 40% dan larutkan
Farmakologis - memperhitungkan usia kehamilan Infuse RL iv line NaCl 0,9% 1-2 L
4 x 250 mg selama 10 hari dalam 10 ml akuades, berikan
(Dalam Obstetri keselamtan ibu
secara perlahan IV selama 20 menit
nomor 1, janin nomor 2)
(Tx Khusus) Tx Ekspektatif: Bila
kehamilan preterm, perdarahan Dosis Rumatan : 6gr larutan MgSO4
sedikit, belum impartu, KU ibu baik, (15m larutan MgSo4 40%) dan
janin hidup & baik maka: Rawat Oksigen jika perlu 3 lpm kanul larutkan dalam 500ml larutan RL,
inap, tirah baring, antibiotik nassal berikan secara IV 28tpm selama 6
profilaksis, beri Tokolitik bila ada jam diulang 24 jam setelah
kontraksi MgSO4 4g i.v dilanjut tiap persalinan atau kejang berakhir
6jam berikutnya; Tx Konservatif:
(Tx Aktif) Terminasi jika: kehamilan MgSO4 diberikan jika : Tersedia Ca
cukup bulan, janin mati/anomali, Glukonas 10%, Refleks Patella (+),
perdarahan aktif & banyak tanpa Urin >= 30ml/jam dalam 4 jam
memandang usia kehamilan terakhir, Stop jika keadaan diatas (-)
Antihipertensi : TD S >180 Metildopa
2x250mg/hari PO
Lakukan percobaan persalinan SATU
KALI (syarat: syarat his adekuat,
Non Farmakologis Rawat inap + Rujuk Sp.OG Rujuk Sp. OG Rujuk Sp.OG Rujuk Sp.OG
serviks lunak, janin presentasi
kepala dan kondisi janin hidup.)
KIE
Preeklampsia merupakan salah satu
ketidaksesuaian antara ukuran Perdarahan yang disebabkan tidak
Keadaan pecahnya selaput ketuban Lepasnya plasenta dari tempat penyakit hipertensi pada kehamilan
kepala janin dan kapasitas panggul Kondisi saat plasenta terletak di/di sempurna/normalnya proses
Definisi sebelum persalinan atau dimulainya implantasinya sebelum janin yang sering ditemukan, dengan
(pelvis) ibu yang menyebabkan dekat ostium serviks/jalan lahir kembalinya uterus ke ukuran
tanda impartu dilahirkan angka kejadian 2–8% pada wanita
hambatan persalinan per vaginam. normal setelah melahirkan
hamil di seluruh dunia.
Faktor risiko preeklampsia meliputi
faktor risiko : infeksi, kantung Faktor risiko antara lain
faktor genetik, faktor pada
ketuban meregang secara multiparitas (banyak melahirkan),
kehamilan saat ini, serta
berlebihan karena air ketuban ada sisa plasenta tertinggal, riwayat
Etiologi Bayi besar, panggul sempit Idiopatik Idiopatik komorbiditas maternal. Namun,
terlalu banyak (polihidramnion), hemofilia (kelainan pembekuan
sebagian besar kasus preeklampsia
perdarahan vagina pada trimester 2 darah), mioma uteri, atau pasca
ditemukan pada wanita nullipara
& 3, sedang hamil anak kembar, dll. operasi sesar
tanpa faktor risiko bermakna
Tanda dan Gejala keluar cairan pada jalan lahir Perdarahan pervaginam Perdarahan dari jalan lahir sesuai Asimtomastis
Terapi sesuai susuai sesuai sesuai sesuai
pasien tirah baring, dan memberi Pasien perlu menjalani observasi
rujuk Sp.OG, kemungkinan kuretase/
penjelasan mengenai persalinan Pasien tirah baring, pembatasan berkala dengan durasi dan frekuensi
Edukasi Rujuk Sp.OG untuk SC pemberian obat uterotonika
yang lebih cepat dan rujukan yang aktivitas, rujuk ke Sp. OG yang disesuaikan dengan kondisi
(oksitosin dan methylergometrin)
akan dilakukan pada Sp.OG masing-masing.
GYNECOLOGY ABSES BARTHOLINI SERVISITIS GO KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS BAKTERIAL VAGINOSIS TRIKOMONIASIS
Anamnesis
Keluhan utama Nyeri Keputihan Keputihan Keputihan Keputihan
Onset 1 minggu 2 minggu 1 minggu 2 minggu 1 minggu
Lokasi Kemaluan dari jalan lahir Dari jalan lahir Dari jalan lahir Dari jalan lahir
Awalnya ada benjolan, akhir-akhir
Kronologis Tiba-tiba Tiba-tiba Tiba-tiba Tiba-tiba
ini nyeri
Keputihan berwarna putih seperti Keputihan berwarna kuning
Keputihan kental, kuning, tidak Keputihan berwarna abu-abu,
Kualitas Benjolan lunak, nyeri susu menggumpal, encer, tidak kehijauan, berbuih, bau amis,
terlalu bau lengket, bau amis
berbau, sangat gatal gatal
Kuantitas Terus menerus Terus menerus, semakin banyak Terus menerus, banyak Terus menerus, banyak Terus menerus, banyak
Pemberat - - Kelelahan dan udara panas Aktivitas dan udara panas -
Peringan - - Dibersihkan dengan daun sirih - -
Dispareuni, nyeri, dapat
Gejala Lain Dispareuni Dispareuni Pruritus (Gatal) Pruritus (+/-)
asimptomatik.
Sering keputihan tapi sembuh
RPD - - - Riwayat penyakit IMS?
sendiri
RPK - Suami menderita go - - -
Sering membersihkan area Sering membersihkan area Berganti-ganti pasangan, tidak
R PSos - Berganti-ganti pasangan
kewanitaan dengan daun sirih kewanitaan dengan daun sirih menggunakan kondom
Tetap tanyakan anamnesis Tetap tanyakan anamnesis Tetap tanyakan anamnesis Tetap tanyakan anamnesis Tetap tanyakan anamnesis
Catatan tambahan
kehamilan, menarche dll kehamilan, menarche dll kehamilan, menarche dll kehamilan, menarche dll kehamilan, menarcha dll
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Sakit sedang Baik Baik Baik Baik
TTV dbn dbn dbn dbn dbn
Generalisata dbn dbn dbn dbn dbn
Px Ginekologi
Genitalia eksterna
Discharge di introitus vagina Discharge di introitus vagina
Discharge di introitus vagina
Inspeksi Massa pada kelenjar bartoline discharge di introitus vagina berwarna keputihan seperti susu berwarna kuning kehijauan,
berwarna abu-abu, lengket
menggumpal berbuih, berbau.
Konsistensi lunak, mengandung
palpasi dbn dbn dbn
pus
Genitalia interna (inspekulo
+ VT)
Dinding vagina hiperemis,
Serviks hiperemis, edem, ada discharge putih susu, potrio Dinding vagina hiperemis, Strawberry cervix (granulasi
inspeksi dbn
discharge kuning kental serviks hiperemis, fluor (+) putih discharge keabu-abuan merah), flour (+) kuning kehijauan
susu
palpasi dbn dbn dbn
Evaluasi handscoon darah (-), Evaluasi handscoon darah (-), valuasi handscoon darah (-),
Evaluasi handscoon darah (-),
Tambahan lendir (-), discharge (+) kuning lendir (-), discharge (+) keabu- lendir (-), discharge (+) kuning
lendir (-), discharge (+) putih susu
kental abuan kehijauan
Px Penunjang
- Darah rutin : leukositosis - - Darah rutin : leukositosis
Swab duh dengan 3 jenis, NaCl,
Swab duh dengan 3 jenis, NaCL,
Swab duh dengan 3 jenis, NaCl, Swab duh dengan 3 jenis, NaCl, gram, KOH : Hasil sediaan basah
gram, KOH : hasil sediaan basah
gram, KOH : Hasil gram (-) gram, KOH : Hasil KOH pseudo NaCl ditemukan clue cell.
Nacl ditemukan Trikomonas
diplococcus intraseluler hifa dengan budding cell Pewarnaan gram ditemukan
vaginalis.
gardenella vaginalis
Uji Whiff (+) bau amis setelah
PH sekret vagina > 4,5
diteteskan KOH 10%
Diagnosis Abses Kelenjar Bartholini Servisitis GO Kandidiasis vulvovaginalis Bakterial vaginosis Trikomoniasis vaginalis
Diagnosis Banding Kista Bartholin Trichomoniasis Trikomoniasis Trikomoniasis Bakterial vaginosis
Abses kelenjar skene Candidiasis, Bakterial Vaginosis Bakterial Vaginosis Kandisiasis vulvovaginalis Kandidiasis vulvovaginalis
Tatalaksana
Nistatin 100.000 intravaginal Metronidazole 400 mg Metronidazole 2 x 500 mg PO
Cefixime 100mg 2x1 5 hari Cefixim 400mg single dose
Farmakologis selama 7 hari intravaginal 2x/hari selama 5 hari selama 7 hari
ATAU Klotrimazole 200 mg ATAU Metronidazole 2 gram PO
Metronidazole 500mg 2x1 7 hari Analgesik PCT 500mg
intravaginal selama 3 hari dosis tunggal
Analgesik Asam mefenamat
500mg 3x1
Non Farmakologis Marsupialisasi
KIE
Infeksi vagina yang disebabkan
Infeksi vagina atau vulva yang Penyakit onfeksi menular seksual
Sumbatan pada kelenjar bartholini Infeksi yang disebabkan bakteri N. oleh tergangguna keseimbangan
disebabkan oleh jamur spesies yang disebabkan karena parasit
yang diikuti infeksi bakteri gonorrhea jumlah bakteri alami (flora
candida Trikomoniasis vaginalis
Definisi normal) di dalam vagina
Kenaikan konsentrasi Gardenella
Bakteri N.gonorrhea Candida albicans Parasit Trikomoniasis vaginalis
Etiologi vaginalis
Benjolan, nyeri, nyeri saat Keputihan, nyeri saat Keputihan, berbau amis, bisa Keputihan berwarna kuning
Keputihan, sangat gatal
Tanda dan Gejala berhubungan berhubungan disertai gatal/tidak kehijauan, berbuih, berbau, gatal.
terapi sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
Jaga higiene kewanitaan, jangan Jaga higiene kewanitaan, jangan
gunakan pembersih kewanitaan gunakan pembersih kewanitaan
seperti daun sirih karena dapat seperti daun sirih karena dapat
membunuh flora normal, rutin membunuh flora normal, rutin
jangan berhubungan terlebih
Jangan berhubungan terlebih ganti celana dalam agar tidak ganti celana dalam agar tidak
dahulu, pasangan seksual pasien
Rujuk Sp.OG dahulu, lakukan pemeriksaan juga lembab, sering ganti celana lembab, sering ganti celana
trikomoniasis harus diperiksa dan
pada pasangan dalam, jika basah langsung ganti dalam, jika basah langsung ganti
diobati bersama dg pasien.
celana dalam, jangan celana dalam, jangan
berhubungan seksual terlebih berhubungan seksual terlebih
dahulu/gunakan kondom ketika dahulu/gunakan kondom ketika
Edukasi berhubungan berhubungan
PREEKLAMSIA
Fraktur di Tangan
Monteggia Proksimal ulna
Gellazi Distal radius
Smith Ventral radius (smith - sekop)
Colles Dorsal radius (colles - cendok)
Fraktur di Kaki
Femur
Tibia
Fibula
OSTEOARTRITIS
Anamnesis
Keluhan utama Nyeri sendi
lokasi sendi lutut
Kualitas kualitas hilang timbul
Fx memperberat nyeri bertambah saat bergerak
kaku sendi < 30 menit, biasanya pagi
gejala lain
hari
Pemeriksaan Fisik
krepitasi pada gerakan aktif
nyeri tekan tepi tulang
pembesaran tulang
tidak teraba hangat pada sinovium sendi terkena
Pemeriksaan Penunjang
Terdapat penyempitan celah sendi
Radiologi Rontgen
dan osteosit
Laboratorium LED < 40 mm/jam
RF < 1 ; 4
Diagnosis Osteoartritis
Dagnosis Banding Rheumatoid arthritis
Arthritis gout
Tatalaksana
NSAID : Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Farmako
atau Ibuprofen 3 x 200-300 mg
Modifikasi gaya hidup : menjaga BB,
Non farmako koreksi postur tubuh, menghindari
aktifitas berlebihan pada sendi sakit
rehab medik / fisioterapi
KIE
peradangan kronis akibat rusaknya
Definisi
tulang rawan
Usia > 60 tahun, obesitas, cidera/
Etiologi trauma, pekerja berat dengan
pengguna satu sendi terus-menerus
Tanda & Gejala Nyeri dan kaku sendi
Terapi sesuai
mengurangi beban sendi, istirahat
secukupnya saat nyeri, Diet (menjaga
Edukasi
BB dan konsumsi makanan sehat),
olahraga ringan untuk melatih sendi
KLASIFIKASI OA

Anda mungkin juga menyukai