Anda di halaman 1dari 34

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Kepemimpinan dalam
Manajemen Keperawatan
Ns. Rully Annisa,S.Kep.,M.Kep

UNGGUL MODERN ISLAMI www.ump.ac.id


Tujuan Pembelajaran

• Definisi Kepemimpinan
• Teori Kepemimpinan
• Gaya Kepemimpinan
• Peran dan fungsi pemimpin
• Kriteria pemimpin yang baik
• Peran dan fungsi kepala ruang sebagai pemimpin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


KEPEMIMPINAN

• Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan


membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan
organisasi
• Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
• Kepemimpinan adalah kemampuan memberi inspirasi kepada orang lain untuk bekerja
sama sebagai suatu kelompok, agar dapat mencapai suatu tujuan

• Kepemimpinan itu membuat orang bekerja untuk pemimpin ketika orang tersebut tidak
memiliki kewajiban untuk melaksanakan hal tersebut (Fred Smith)
• Satu-satunya tes tentang kepemimpinan adalah ‘bahwa ada orang yang mengikuti
pemimpin’ (Robert K. Greenleaf)

• Kesimpulan  Kepemimpinan menggabungkan dua komponen: interaksi antar manusia


dan proses mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Proses Kepemimpinan

• Proses kepemimpinan adalah suatu fungsi dari pemimpin, pengikut


(anggota), dan variabel-variabel situasi lainnya.
• Proses kepemimpinan mencakup lima aspek yang terjalin: pemimpin,
pengikut (anggota), situasi, komunikasi, tujuan/ target

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kepemimpinan dan Manajemen???

Manajemen adalah pengkoordinasian dan pengintergrasian sumber-


sumber (staf, dana, alat, dsb) untuk mencapai tujuan dan target
khusus dari suatu organisasi/ institusi

• Pemimpin: berfokus pada orang/ manusia


• Manajer: berfokus pada sistem dan struktur

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Perbedaan antara manajer dan pemimpin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Teori Scientific Management (Taylor)
• Empat prinsip manajemen sains: Taylor (1911)
1. Pengorganisasian kerja harus digantikan dengan sains  pekerjaan dapat
dirancang secara sains untuk meningkatkan efisiensi waktu dan energi
sebesar-besarnya
2. Sistem sains personal harus dibangun sehingga pekerja dapat dikontrak,
dilatih, dan dipromosikan berdasarkan pada kompetensi dan kemampuan
teknisnya.
3. Pekerja harus mampu melihat bagaimana mereka “pantas” dalam organisai
dan bagaimana mereka berkontribusi pada keseluruhan produktivitas
organisasi  insentif finansial sebagai penghargaan atas penyelesaian
pekerjaan
4. Hubungan antara manajer dan pekerjaan harus kooperatif dan saling
ketergantungan, dan pekerjaan harus dibagi secara seimbang  Peran
manajer adalah merencanakan, mempersiapkan, dan mengawasi; Peran
pekerja adalah melakukan pekerjaan.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Teori X dan Y (M Gregor)
Douglas McGregor (1960)  Teori X dan Y
Teori X
• Teori X, merefleksikan sikap pekerja yang tidak mau bekerja keras, pemalas, butuh
pengawasan, dan pengarahan secara terus menerus, dan tidak peduli pada kebutuhan
organisasi
• Tugas manajer : memastikan pekerja bekerja dengan keras; memberlakukan peraturan
yang ketat, supervisi yang konstan, dan memberlakukan punishment (pemotongan gaji,
pengancaman pemecatan) untuk memastikan pekerjaan baik.

Teori Y
• Karyawan menyukai pekerjaannya, dapat memotivasi diri, dan mau bekerja keras untuk
mencapai tujuan pribadi dan organisasi
• Pada teori Y, manajer meyakini bahwa pekerjaan itu dapat memunculkan motivasi dan
pekerja akan bekerja keras jika manajer memberikan lingkungan yang mendukung
• Pada teori Y, manajer menekankan pada pemberian panduan dibandingkan kontrol,
pengembangan dibandingkan supervisi, dan reward dibandingkan punishment

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Teori – Great Man Theory

• Teori manusia terbaik: beberapa orang dilahirkan untuk menjadi


pemimpin, sedangkan orang lain dilahirkan untuk dipimpin
• Pemimpin dilahirkan dan tidak diciptakan (berproses) dan memiliki
sifat-sifat yang diturunkan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Teori Sifat Bawaan

• Teori sifat menyatakan bahwa beberapa orang memiliki karakteristik


atau sifat individu tertentu yang membuat mereka memimpin lebih
baik daripada yang lainnya
• Kekurangan: mengabaikan dampak orang lain atau situasi pada peran
kepemimpinan
• Karakteristik pemimpin yang teridentifikasi pada teori sifat:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Karakteristik Seorang Pemimpin
Intelegensi Kepribadaian Kemampuan

Pengetahuan Mampu beradaptasi Mampu bekerja sama

Berkeyakinan Kreatif Keterampilan interpersonal

Pengambil keputusan Kooperatif Bijaksana

Cakap dalam berbicara Cepat tanggap Mampu berdiplomasi

Percaya diri Terhormat

Memiliki integritas diri Berpartisipasi secara sosial

Emosi seimbang dan terkontrol

Modern

Mandiri
Teori Contingency (Fieldler)

• Fiedler (1967)  tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang ideal


untuk setiap situasi
• Interpelasi antara pemimpin dan anggotanya lebih dipengaruhi oleh
kemampuan manajer untuk menjadi pemimpin yang baik
• Variabel kunci: tugas yang harus diselesaikan dan kekuasaan terkait
posisi pemimpin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Hersey and Blanchard’s Tri-Dimensional Leader
Effectiveness Model

• Model keefektifan kepemimpinan tiga dimensi memprediksi


gaya kepemimpinan mana yang paling sesuai dalam setiap
situasi berdasarkan tingkat kedewasaan bawahannya.
• Ketika bawahan mencapai kematangan, gaya kepemimpinan
menjadi kurang berfokus pada tugas dan lebih berorientasi
pada hubungan
• 4 Gaya kepemimpinan: telling, selling, participating, &
delegating
Kepemimpinan Pelayan – Servant Leadership

• Greenleaf (1977)  sebagian besar manajer yang berhasil memiliki


cara kepemimpinan yang berbeda dengan manajer tradisional, yaitu
menjadikan pelayanan kepada orang lain (karyawan, pelanggan, dan
komunitas) sebagai prioritas
• Ciri manajer dengan servant leadership:
1. Mampu mendengarkan dengan pemahaman yang mendalam
2. Mampu berpikiran terbuka dan mendengar tanpa menghakimi
3. Mampu menjadi pelayan, pembantu, dan pengajar, lalu menjadi
pemimpin
4. Selalu berfikir sebelum bereaksi
5. Melihat sesuatu secara keseluruhan dan merasakan keterikatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Gaya Kepemimpinan

• Gaya kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin


melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana dia dilihat
oleh orang-orang yang dipimpinnya
• Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar pada iklim dan
hasil kerja kelompok
• Lewin (1951) dan White & Lippit (1960)  Gaya kepemimpinan
otoriter, demokratis, dan laissez-faire

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Otoriter
• Pemimpin otoriter memiliki ciri perilaku:
1. Pengawasan ketat dipertahankan pada kelompok kerja
2. Memotivasi orang lain dengan paksaan
3. Mengarahkan orang lain dengan perintah
4. Alur komunikasi dari atas ke bawah
5. Pengambilan keputusan tidak melibatkan orang lain
6. Menekankan pada perbedaan dalam status (“saya’ dan ‘Anda”)
7. Menilai bahwa kritik adalah hukuman
• Kelebihan: menghasilkan efek baik bagi kinerja kelompok  mudah diprediksi,
menurunkan frustasi dalam kelompok kerja, memberikan rasa aman bagi
anggotanya, produktivitas tinggi
• Kekurangan: kreativitas, motivasi diri, dan otonomi berkurang
• Contoh: kepemimpinan otoritas yang berguna dalam situasi krisis 
dipertemukan dalam birokrasi yang sangat besar seperti tentara kesatuan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Demokratis
• Pemimpin demokratis menampilkan perilaku:
1. Kurangnya pengawasan
2. Penghargaan ekonomi dan ego digunakan untuk memotivasi
3. Mengarahkan orang lain melalui dukungan dan pendampingan
4. Alur komunikasi ke atas dan ke bawah
5. Pengambilan keputusan melibatkan orang lain
6. Menekankan pada “kita” dibandingkan “saya” dan “Anda”
7. Kritik konstruktif
• Kepemimpinan demokratik sesuai untuk kelompok yang bekerjasama untuk periode yang
lama. Efektif apabila ada kooperasi dan koordinasi antar kelompok
• Kelebihan: meningkatkan otonomi dan pertumbuhan dalam individu karyawan
• Kekurangan: karena banyak orang yang harus dikonsultasikan, membutuhkan waktu yang
lebih sehingga dapat menimbulkan frustasi bagi orang yang menginginkan pengambilan
keputusan yang cepat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Laissez-faire
• Pemimpin Laissez-faire memiliki ciri perilaku:
1. Permisif, dengan sedikit atau sama sekali tanpa pengawasan
2. Memotivasi dengan dukungan jika diminta oleh kelompok/ individu
3. sedikit atau tidak memberikan arahan
4. Menggunakan komunikasi ke atas dan ke bawah antar anggota
kelompok
5. Membagi pengambilan keputusan pada kelompok
6. Menempatkan penekanan pada kelompok
• Kelebihan: Jika semua anggota kelompok memiliki motivasi yang tinggi dan
mampu mengarahkan diri sendiri, gaya kepemimpinan ini dapat
menghasilkan kreativitas dan produktivitas yang lebih
• Kekurangan: dapat membuat frustasi, kelompok yang apatis, dan
menunjukkan ketidaktertarikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Perbandingan Gaya Kepemimpinan
Otoriter Demokratis Laissez-Faire
Jumlah kebebasan
Kontrol
Pengambilan
keputusan
Tingkat aktivitas
pemimpin
Asumsi
tanggungjawab
Output kerja dari
kelompok
Efisiensi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Perbandingan Gaya Kepemimpinan
Otoriter Demokratis Laissez-Faire
Jumlah kebebasan Sedikit Sedang Banyak
Kontrol Tinggi Sedang Sedikit
Pengambilan Oleh pemimpin Pemimpin dan Oleh anggota
keputusan anggota kelompok kelompok/ tidak ada
Tingkat aktivitas Tinggi Tinggi Minimal
pemimpin
Asumsi Pemimpin Bersama Diserahkan pada
tanggungjawab anggota
Output kerja dari Jumlahnya banyak, Kreatif, kualitas tinggi Bervariasi, mungkin
kelompok kuatitas bagus kualitasnya jelek
Efisiensi Sangat efisien Kurang efisien < gaya Tidak efisien
otoriter
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Partisipasif
• Harris  gaya kepemimpinan partisipasif
• Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif memiliki
ciri perilaku:
1. Menjalankan kepemimpinannya secara konsultatif
2. Mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari anggota mengenai
keputusan yang akan diambil
3. Mendorong kemampuan mengambil keputusan dari para staf/
bawahan
4. Wewenang terakhir dalam pengambilan keputusan ada pada
pemimpin

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


GAYA KEPEMIMPINAN APA YANG PALING BAIK?????

Gaya Kepemimpinan yang berbeda dibutuhkan untuk siatusi yang


berbeda dan pemimpin harus tau pendekatan mana yang paling efektif
pada suatu ‘situasi’ untuk mencapai tujuan organisasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kasus 1

Ns. A adalah Kepala Ruang di sebuah ICU dari Rumah sakit lokal yang
kecil. Ns. A mendesain suatu proses bagi staf perawat untuk membuat
jadwalnya sendiri dan mengizinkan anggota staf perawat untuk
menyelesaikan sendiri masalah yang ditemui pada saat bekerja. Ketika
ada perawat baru menanyakan beberapa pertanyaan pada Ns A, dia
memberikan buku SOP keperawatan ICU dan SOP rumah sakit kepada
perawat baru tersebut.

Apa gaya kepemimpinan Ns A?

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kasus 2

Di ruang gawat darurat Rumah Sakit “A”, terlihat perawat-perawat yang


berada pada shit malam merawat pasien yang datang dengan muka
judes/ tidak menunjukkan keramahan. Terlihat perawat melakukan
perawatan dengan tergesa-gesa dan tidak komprehensif. Ketika
berganti shift, terlihat perilaku perawat yang sama.

Gaya kepemimpinan apa yang dapat digunakan untuk mengatasi


masalah?

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Kriteria Pemimpin yang Baik

• Pemimpin  harus mampu memimpin para pegawai/bawahan untuk


mencapai tujuan institusi dan harus mampu untuk menangani
hubungan antar karyawan (interpersonal relations).
• Pemimpin yang berkualitas harus memenuhi kriteria dan sebagai
berikut:
a. Mempunyai keinginan untuk menerima tanggung jawab
b. Mempunyai kemampuan untuk introspektif
c. Mempunyai kemapuan untuk menentukan prioritas
d. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Peran dan Fungsi Pemimpin

• Peran kepemimpinan  mengarahkan, menyupervisi,


mengkoordinasikan pekerjaan, dan menyatukan anggota yang
memiliki karakteristik yang berbeda.
• Kegiatan kepemimpinan, at least, mencakup kegiatan manajerial
berupa  perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan
pengendalian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Fungsi Pemimpin

• Fungsi instruktif  memberikan instruksi pekerjaan kepada anggota


• Fungsi konsultatif  komunikasi dua arah untuk mengambil
keputusan; konselor
• Fungsi partisipatif  setiap anggota memiliki kesempatan yang sama
untuk berpendapat, melaksanakan tugas-tugas pokok sesuai job desc
• Fungsi delegasi  pelimpahan wewenang pada anggota yang diberi
kepercayaan; trust
• Fungsi pengendalian  mengatur aktivitas anggotanya secara terarah
 tercapai tujuan organisasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Peran dan Fungsi Kepala Ruang Sebagai Pemimpin

• Mengintegrasikan kemampuan kepemimpinan dan manajemen 


diperlukan jika ingin menjadi pemimpin/manajer yang efektif.
• Peran kepala ruang:
a. Mengembangkan dan mengevaluasi kerja stafnya  memotivasi
staf, memberikan sistem reward (informal)
b.Mengatur unit sesuai tugas dan tanggung jawabnya c.
Memantau kualitas perawatan  memberikan panduan,
dukungan (edukasi), pengembangan kualitas SDM staf perawat
d. Menghadapi masalah tenaga kerjanya  penengah konflik,
pengambil keputusan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Fungsi Kepala Ruang

1. Perencanaan  penerapan peraturan-peraturan, perencanaan


untuk mencapai visi misi, perencanaan biaya
2. Pengorganisasian  metode pemberian ASKEP
3. Ketenagaan  penjadwalan, pengembangan staf, sosialisasi staf
4. Pengarahan  (tanggung jawab mengelola SDM): motivasi,
manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, memfasilitasi
kolaborasi
5. Pengawasan  penampilan kerja, pengawasan umum, etik aspek
legal

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


References
• Suarli, S, & Bahtiar, Y. 2009. Manajemen Keperawatan dengan
Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga
• Marquis, B., L., & Huston, C., J. 2017. Leadership Roles and
Management Functions in Nursing,: Theory and Application, 9th
Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer Health
• Marquis, B., L, & Huston, C., J. 2003. Kepemimpin dan Manajemen
Keperawatan: Teori & Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Anda mungkin juga menyukai