PENDIDIKAN INKLUSI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan- Nya sehingga tugas laporan yang berjudul ”Observasi Di Slb Negeri Jember” ini
dapat kami selesaikan. Laporan ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah laporan dapat diselesaikan dengan baik tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
bantuan berupa tenaga, fikiran, semangat dan lain sebagainya. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, akan tetapi penulis berharap semoga apa yang
tertulis dalam laporan ini bermanfaat bagi mereka yang memerlukan dan semoga dapat
bermanfaat
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Jenis-jenis berkebutuhan khusus...........................................................................3
B. Sistem pembelajaran anak yang berkebutuhan khusus ........................................5
C. Transkip Wawancara.............................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
1. Kesimpulan ...........................................................................................................10
2. Daftar Pustaka.......................................................................................................11
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna adalah manusia. Tetapi sering kali
manusia kurang bersyukur atas pemberian Tuhan. Terkadang mereka sampai melakukan
oprasi untuk memperindah bentuk tubuhnya atau agar mereka terlihat cantik atau tampan.
Bahkan ada juga yang sampai melakukan oprasi untuk mengubah jenis kelamin. Mereka
tidak pernah menyadari bahwa masih ada orang-orang diluar sana yang kurang beruntung
dibandingkan dirinya, misalnya saja orang-orang yang berkebutuhan khusus. Orang
menciptakan orang-orang berkebutuhan khusus bukan tanpa alasan. Melainkan tuhan ingin
menyadarkan makhluk-makhluknya untuk tidak sombong dan selalu bersyukur.
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi kita agar selelu bersyukur, karena
Tuhan menciptakan kita dengan kesempurnaan. Bukan hanya itu, kita juga hars bisa
menghargai mereka dengan tidak mengucilkan atau mengolok-oloknya.
1
A. Tujuan
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apa saja jenis-jenis orang berkebutuhan khusus?
2. Bagaimana sistem pembelajaran, kurikulum dan pembelajaran belajar mengajar yang
digunakan untuk anak yang berkebutuhan khusus di slb negeri jember?
3. Proses wawancara kepala sekolah, guru kelas, dan orang tua siswa SLB Negeri
Jember ?
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah rasa syukur kita kepada Tuhan karana telah menciptakan kita tanpa
kurang sesuatu apapun.
2. Bisa manghargai keberadaan mereka dengan cara tidak mengucilkan atau mengolok-
oloknya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keadaan fisik anak tunanatra tisa berbeda dengan anak normal lainnya. Perbedaan
nyata diantara mereka hanya terdapat pada organ penglhataan. Intelektualnya pun
tidak jauh berbeda. Kecenderugan IQ anak tunanetra ada pada batas atas sampai batas
bawah.
2. Tunarungu
3. Tunagrahita
Tunagrahita adalah seseorang yang mengalami lemah berfikir,
keterbelakangan mental, cacat mental, gangguan intelektual, anak yang IQnya
dibawah 70.
Tunagrahita digolongkan menjadi 3:
1. Mampu rawat
3
2. Mampu latih
3. Mampu didik
Faktor penyabab ketunagrahitaan adalah:
1. Genetik (kerusakan atau kelainaan biokomiawi, abnormalitas, kromosomal)
2. Peradangan pada selaput otak dan problem nutrisi karena kkurang gizi atau
protein.
3. Akibat penyakit atau pengaruh sebelum lahir (gangguan saat kehamilan).
4. Gangguan jiwa berat dan pengaruh lingkungan.
4. Tunadaksa
Anak tunadaksa pada dasarnya sama dengan anak normal lainnya, hanya dari
aspek psikologi mereka membutukan rasa aman dalam kehidupannya.
5. Tunaganda
Tunaganda adalah anak yang memiliki cacat dobel atau anak yang memiliki
kombinasi kelainan (baik dua jenis atau lebih).
Ciri-ciri anak yang mengalami tunaganda adalah:
1. Kurang komunikasi atau sama sekali tidak bisa komunikasi.
2. Perkembangaan motorik dan fisiknya terlambat.
4
3. Sering kali menunjukan erilaku yang aneh dan tidak bertujuan.
4. Kurang dalam keterampilan diri sendiri.
5. Kecenderungan lupa akan keterampilan yang sudah dikuasai.
Faktor penyebab tunaganda adalah:
1. Ibu kekurangan gizi saat mengadung, serta terlalu banyak mengkonsumsi obat dan
alkohol.
2. Kelahiran prematur, kekurangan oksigen pada saat kelahiran, luka pada otak saat
kelahiran.
3. Kepala kengalami kecelakaan, jatuh, mendapat pukulan atau siksaan.
4. Nutrisi yang salah, keracunan makanan atau penyakit tertentu yang berpengaruh pada
otak.
B. Sistem Pembelajaran Pada Anak Yang Berkebutuhan khusus di slb negeri jember
Sekolah adalah tempat untuk mencari ilmu, temen dan jati diri. Disetiap sekolah pasti
mempunyai sistem pembelajaran untuk anak didiknya, sama halnya dengan SLB. Dari
penelitian yang saya lakukan di SLB NEGERI JEMBER, disana juga mempunyai sistem
pembelajaran yang sama seperti di sekolah-sekolah umum lainnya. Kurikulum yang dipakai
di SLB negri jember tidak jauh berbeda dengan sekolah umum, cuma pelajaranya sedikit
lebih ringan. Ujian negara yang biasanya dilakukan di sekolah umum juga dilakukan di SBL,
akan tetapi bobot soal yang diujikan agar sedikit berbeda.
Di SLB jember setiap harinya ada tiga mata pelajaran. Setiap satu kelas ditangani oleh
satu guru, selain pelajaran-pelajaran umum. Di SLB juga di beri mata pelajaran agama, PKn,
olahraga, dan keterampilan. Keterampilan yang diajarkan bertujuan supaya apabila mereka
lulus dari SBL dapat dimanfaatkan dikehidupannya dan masyarakat. Pada lulusan SLB
didalam masyarakat akan diterima seperti anak normal pada umumnya. Seandainya mereka
ingin bekerja, biasanya akan dilihat dari kemampuan yang dimiliki.
Para siswa-siswi SLB negeri jember sering mengikuti lomba-lomba, dll. Seperti
lomba menyanyi, lomba dibidang olahraga, dll. Lomba yang diikuti sering kali mendapat
juara. Di SLB negeri jember tidak menekankan umur, karena menurut pengajar-pengajar
disana menganggap bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus sanagat membutukan
pendidikan dan pelaithan untuk kemampuan dirinya dimasa depan.
5
Di SLB negeri jember terdapat lima jurusan, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunagrahita,
tunadaksa, tunaganda.
Sistem pembelajaran untuk anak yang mengalami tunanetra adalah dari cara melatih
daya pendengarannya, buku pelajaran untuk anak tunanetra berbeda dengan anak-anak
normal, buku pelajarannya diketik menggunakan alat khusus yaitu braille. Itu cara muda
untuk anak tunaneta dalam belajar, bisa juga menggunakan tape recorder.
Pembelajaran untuk anak tunagrahita adalah pemberian latihan yang terus memerus
dan khusus. Dapat melatih anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan
kemampuan yang bersifat kmunikatif. Mampu menolong diri sendiri, karena pertahanan diri
dan penyesuaian sosial sangat terbatas.
Pembelajaran untuk anak tunadaksa adalah guru mempunyai peran ganda, disamping
sebagai pengajar, guru juga sebagai pendidik dan pelatih. Sedangkan sistem pembelajaran
untuk anak tunaganda adalah ditekankan pada kemandirian anak. Pengajarannya banyak
dilakukan dirumah, kalau di sekolah terlalu singkat. Keluarga yang banyak berperan, guru
hanya menberi arahan dan contoh-contoh dalam bimbingan. Untuk penerapan, keluarga yang
paling banyak berkumpul dengan anak. Memerlukan ketelatenan dan kejelihan untuk
menangani anak yang mengalami tunaganda. Tetapi harus dilakukan secara terus menerus
dan berusaha semaksimal mungkin agar akan cepat bisa. Pada intinya pengajaran untuk anak
seperti ini harus digali dan dikembangkan potensi yang dimiliki.
6
C. Transkip hasil wawancara.
Informan 1 : Guru
Tanggal : 24 Maret 2021
1. Identitas Diri
a. Nama : Nur S, Pd.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Wali Kelas : 12 C
2. Transkip Wawancara
1. Kesiapan apa saja yang anda lakukan sebelum melakukan aktifitas
pembelajaran?
Jawab : saya mempersiapkan materi dan berusaha untuk membangkitkan semangat siswa
atau kemauan siswa untuk belajar, soalnya untuk menghadapi anak-anak yang
berkebutuhan khusus dalam belajar membutuhkan kesabaran yang lebih.
7
Sering berikan anak sentuhan fisik , Berikan anak kata-kata yang
positif, Temukan kelebihan atau bakat anak.
5. Apa yang sering dihadapi dalam menyampaikan materi untuk anak penyandang disabilitas?
Jawab : memberikan sentuhan kasih sayang sehingga mereka merasa sanhgat dicintai, dan
dengan memberikan kata positif
6. Bagaimana kemampuan masing-masing anak didik dalam menyelesaikan tugas
yang anda berikan?
Jawab : Setiap anak memiliki kendala masing-masing dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan, karena mereka dihadapkan pada kekurangan mereka masing-masing.
Selain itu keterbatasan guru dalam berkomunikasi juga sedikit menjadi kendala.
Sehingga kemampuan mereka bergantung pada keterbatasan mereka.
7. Bagaimana hasil dari metode yang digunakan dalam pembentukan sikap percaya
diri anak?
Jawab : Dalam setiap pembelajaran tentunya memiliki tingkat keberhasilan masing-
masing. Kemampuan yang sangat terbatas yang disadang oleh anak
berkebutuhan khusus menjadikan perasaan minder dalam setiap peserta didik,
dan penguasaan mereka dalam memahami pelajaran maupun menangkap
pelajaran tentunya akan menjadikan lebih percaya diri dan meningkatkanya.
8
Informan 1 : Orang tua/Wali Murid
Tanggal : 24 Maret 2021
1. Identitas Diri
a. Nama : Jarmi
b. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Adakah dukungan nyata yang anda berikan untuk perkembangan terhadap putra/putri
selama ini?
Jawab : bentuk dukungan nyata bagi anak saya dengan saya menyemangati dalam
pendidikan karena anak yang meliki kebitihan khusus harus diberikan kasih sayang yang
lebih, pembuktiannya adalah dengan saya menyekolahkan di SLB negeri jember itu
merupakan dukungan nyata yangdiberikan kepada putri saya.
BAB III
9
KESIMPULAN
Kegiatan belajar mengajar pada sekolah ini dilakukan dengan modifikasi sesuai
dengan kekurangan yang dimiliki siswa, begitu pula dengan kurikulum serta sarana dan
fasilitas yang digunakan. Ada pembagian khusus untuk tingkatan kekurangan atau kecacatan
siswa yang dibagi dalam tiap – tiap kelas. Diluar kegiatan KBM.
Secara garis besar, sekolah – sekolah bagi siswa berkebutuhan khusus bertujuan untuk
menciptakan dan mengembangkan kemandirian siswa sendiri dalam menjalani kehidupan
sehingga siswa dapat memenuhi kebutuhan dan mengerjakan sesuatunya dengan mandiri
tanpa adanya campur tangan dan bantuan dari orang lain yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
10
Suparno, dkk. 2007Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
11