Anda di halaman 1dari 3

A.

Terapi Simptomatik
1. Dementia
Pasien HIV dengan gejala Demensia dapat diterapi dengan obat-
obatan psikotropik yang digunakan untuk meringankan gejala-gejala khusus
seperti kelemahan psikomotor, dan agitasi.

Tabel 7. Pengobatan yang digunakan untuk meringankan gejala yang menyertai


Dementia(13)

2. Delirium
Pada pasien delirium, gejala seperti kebingungan atau agitasi dapat
diberikan neuroleptic dengan dosis rendah (haloperidol, dan risperidon).
3. Depresi
Pasien dapat merasakan gejala depresi yang bervariasi, beberapa
gejala dapat diringankan melalui pengobatan anti depresan. Misalnya pada
pasien yang sulit tidur, dapat diberikan anti depresan yang memiliki efek
sedative.
Tabel 8. Pengobatan yang digunakan untuk pasien HIV yang mengalami
depresi(14)
4. Anxietas
Pasien dengan infeksi HIV lebih sensitif terhadap efek samping obat.
Pasien ini juga dapat merespon anxiolytics dengan dosis yang lebih rendah.
Benzodiazepine, busiprone, SSRI, dan TCA adalah golongan pengobatan yang
digunakan untuk mengobati gangguan cemas.

Tabel 9. Pengobatan Gangguan cemas pada pasien HIV


V. PSIKOTERAPI
Psikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional
seorang pasien yang dilakukan oleh seorang terlatih dalam hubungan professional
secara dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah, atau menghambat
gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan
mengembangkan pertumbuhan kepribadian secra positif.
Tema psikodinamik pasien terinfeksi HIV mencakup menyalahkan diri
sendiri, harga diri, dan masalah tentang kematian. Psikiater dapat membantu
pasien mengatasi perasaan bersalah seputar perilaku yang menyebabkan dirinya
terkena infeksi atau AIDS. Seluruh pendekatan psikoterapetik mungkin sesuai
untuk pasien dengan gangguan trkait HIV. Baik terapi individu maupun
kelompok menjadi lebih efektif. Terapi individu dapat bersifat jangka pendek dan
jangka panjang dan dapat berupa suportif, kognitif, perilaku dan psikodinamika.
Psikoterapi supportif pada pasien HIV bertujuan untuk menguatkan
daya mental yang ada, mengembangkan mekanisme yang baru dan yang lebih
baik untuk mempertahankan kontrol diri, mengembalikan keseimbangan adaptif
(dapat menyesuaikan diri). Seperti berupa bujukan, sugesti, bimbingan,
penyuluhan, hipnoterapi. Psikoterapi kelompok berguna untuk membebaskan
individu dari stress, membantu para anggota kelompok agar dapat mengerti lebih
jelas sebab kesukaran mereka; membantu terbentuknya mekanisme pembelaan
yang lebih baik, yang dapat diterima dan yang lebih memuaskan. Agar proses
kelompok berjalan lancer maka, individu harus diterima sebaik-baiknya
sebagaimana adanya dan pembatasan yang tidak perlu dihindarkan dan
diskriminasi. (14)

Anda mungkin juga menyukai