KOLOSKOMI
KOLOSKOMI
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
Wudhu/Tayamum
Al Imam Ibnu Atsir Al-Jazary rohimahumullah (seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa
jika dikatakan wadhu’ maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan
wudhu maka yang diinginkan di situ adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan dan
wadhu adalah air wudhu. Sementara itu, mengutip publikasi dari digilib.uinsby.ac.id, menurut
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy rohimahulloh, kata wudhu diambil dari kata
al-wadho’ah/kesucian. Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri
dengannya sehingga ia menjadi orang yang suci. Seperti yang telah diketahui, umat muslim
diwajibkan untuk wudhu terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah sholat. Wudhu bertujuan
untuk membersihkan diri dari najis sehingga saat beribadah kepada Allah tubuh dalam keadaan
suci dan bersih.
Perintah berwudhu sebelum sholat ini telah dijelaskan dalam Al Quran. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan
kedua mata kaki.” (QS. Al Maidah: 6). Begitupun yang termaktub dalam hadits, disampaikan
bahwa wudhu menjadi penentu diterima atau tidaknya sebuah sholat oleh Allah SWT. Dari Abi
Hurairah radhiyallahuanhu, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sholat bagi orang yang tidak
punya wudhu.” Mengutip buku Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafi'iy oleh Muhammad Ajib, Lc.,
MA, wudhu berasal dari bahasa Arab yang artinya kebersihan. Sedangkan, secara istilah wudhu
adalah aktivitas khusus menggunakan air pada anggota badan yang diawali dengan niat.
Wudhu adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan menggunakan air pada anggota
badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna mengilangkan hadst kecil.
Syarat :
a. Islam .
b. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu pekerjaan.
c. Tidak berhadats besar.
d. Dengan air suci dan mensucikan
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air,sampai ke anggota wudhu, misalnya
getah,cat,dan sebagainnya
Yang membatalkan :
a. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur misalnya buang air kecil maupun besar, ataupun
keluar angin dan sebagainnya,
b. Hilang akal misalnya karena gila,pingsan,mabuk dan tidur nyenyak.
c. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnyadengan tidak
memakai penghalang (muhrim artinya keluarga yang tidak boleh dinikahi). Sebagian
ulama berbeda pendapat hal ini (ikhtilaf)
d. Tersentuhnya kemaluan (qubul atau dubur)dengan telapak tangan atau jari – jarinya yang
tidak memakai penghalang (walaupun kemaluannya sendiri )
Kaidah berwudhu dalam kondisi sakit :
Untuk pasien dalam kondisi “dawamul hadast “ (kontinu hadasts) seperti pada
pasien yang menggunakan kateter,koloskomi,NGT,pakai pampers. Maka tetap
harus atau tayamum sesuai dengan kemampuannya baik sendiri maupun
diwudhukan.
Tetapi niat berwudhu untuk pasien “Dawamul Hadast” berbeda dengan pasien
kondisi lainnya. Adapun lafads niatnya :
نويت الوضوء ألستباحة الصالة فرضا هلل تعالى
Atau
فرضا هلل تعالى.......نويت الوضوء للصالة
Tata Cara :
NO KEGIATAN KETERANGAN
1
PENJELASAN
Referensi/Sumber :