kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Baik itu saran dan kritik hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalh ini masi jauh dari kata sempurna di karenakan
terbatasnya pengalaman dab pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat membrikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
Karakteristik KI dan KD di mdrasa Ibtidaiyah (MI), Madrasa Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah
(MA)..................................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, masalah bahan ajar memang sudah menjadi perhatian berbagainpihak,
khususnya di madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Bahan
ajar merupakan mata pelajaran sejarah kebiyaaan islam (SKI) yang merupakan salah
satu mata pelajaran yang di ajarkan di tingkat MI, MTS dan MA. Sejarah kebudayaan
islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa
kemasa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan
sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran islam yang di landasi akidah. Sejarah
konsepnya SKI mengulas kisah nyata perilaku dan kejadian penting orang-orang
muslim dahulu sehingga muslim pada masa sekarang dapat meyeladani serta
menjadikannya sebagai ibrah.
Bahan ajar merupakan salah satu alat bantu dalam kegiatan yang di lakukan oleh
guru dalam proses pembelajaran yang harus di sesuaikan dengan kompetensi inti,
kompetensi dasar, dan materi pokok yang di kuasai oleh seorang peserta didik. Oleh
karena itu seorang guru harus memahami tentang pengembangan bahan ajar. Jika
tidak paham maka akan mengalami kesulitan dalam mendesain bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan.
Bahan ajar dapat di katakan sebagai isi pembelajaran yang akan di samapaikan
guru pada peserta didik keberadaan bahan ajar dapat mengefektifkan penggunaan
waktu dalam menyampaikan isi pembelajaran. Pada bagia lain, bahan ajar
berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Oleh karena itu dalam pengembangan bahan ajar hendaklah
berpedoman kepada standar komptensi lulusan (SKL), Kompetensi inti (KI), dan
kompetensi dasar (KD).
Pada mata pelajaran SKI sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di madrasah.
Dalam penyusunan bahan ajar dalam bentuk teks seyogyiannya di awali dengan
melakukan analisis KI dan KD untuk menyusun bahan ajar sesuai dengan yang di
butuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai yang di
harapkan.
B. Rumus Masalah
SKL terdiri dari tolak ukur kualifikasi kemampuan siswa yang di harapkan mampu
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan Dasar dan
Menengah.
Kemudian KI ialah terjemahan atau operasional SKL dalam bentuk kualitas yang harus di
miliki siswa yang sudah meyelesaikan pada satuan pendidikan tertentu, ilustrasi terhadap
kompetensi dari aspek sikap,pengetahuan dan keterampilan yang wajib di pelajari siswa
dalam suatu lembaga sekolah, kelas dan mata pelajaran.
KI di buat dalam empat kelompok yang saling berkaitan dengan sikap keagamaan (KI1),
sikap sosial (KI2), pengetahuan (KI3), dan pengaplikasian pengetahuan (KI4).
Dari empat komponen di atas menjadi tolak ukur dari KD yang wajib di tingkatkan dalam
setiap proses belajar mengajar secara integratif meneliti bagian itu sendiri serta bagian dari
memperoleh berbagai informasi pedagogis yang bermanfaat untuk membuat Perencanaan
Pembelajaran yang evesien.
Selain aktifitas memaparkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, analisis SKL KI KD
juga menjabarkan hubungan dan keterkaitan antar komponen yang di analisis tersebut.
Kemudian hal yang di lakukan dalam menganalisis ialah menguraikan tingkat pencapaian
kemampuan pada kd pengetahuan berdasarkan taksonomi anderson dan kd berdasarkan
taksonomi dieer, simplon dan dave. Hasil analisis akan menjamin kesetaraan KD terhadap
SKL nya, sehingga mengembangkan proses belajar mengajar yang di buat oleh guru benar-
benar tepat mengeksekusi keinginan standar kompetensi lulusan di bagi ke dalam tiga rana di
antaranya sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dengan adanya perkembangan teori
pendidikan, krathwohl (2001) para ahli piskologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
blloom agar sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan ini di buat dengan memberi tipe
baru pada tigga rana yakni sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
Pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melewati
proses pembelajaran dan penilaian di gambarkan dalam skema gambar berikut
Analisis SKL, KL dan KD ialah kegiatan mejabarkan hubungan SKL, Ki dan KD atas
bermacam bagianya, meneliti bagian itu sendiri serta hubungan bagian untuk mendapatkan
sejumlah macam informasi pedagogis yang memiliki manfaat untuk membuat perencanaan
pembelajaran yang bbaik dan benar.
Di era globalisasi saat ini banyak masyarakat dan khususnya bagi para peserta didik
yang masa bodoh dengan sejarah negara, apalagi sejarah kebudayaan islam. Islam di
ketahui memiliki banyak karakteristik yang khusus di bandingkan dengan agama-
agama lain. Dewasa ini banyak orang memandang sejarah sebagai dongen yang
membosankan untuk di dengar. Padahal sejarah, apalagi terlebih sejarah peradaban
islam sangat urgen untuk kita pelajari. Di zaman moderen seperti saat ini kreatifitas
guru sangat di tuntut dalam mengembangkan pembelajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran. kreatifitas dan inovasi pendidik dalam mengelola kelas sehingga
pembelajaran akan lebih aktif dan menciptakan kenyamanan yang sangat penting
untuk di prioritaskan. Perkembangan moderen pembelajaran yang tidak menjadikan
pendidik sebagai pusat pembelajaran. Mata pelajaran SKI Guru di tuntut harus
menguawasai pada setiap jenjangnya serta dapat menambah pengetahuan seorang
pendidik untuk menjadi acuan dalam mengembangkan pembelajaran materi SKI.
Kompetisi dasar (KD) dalam mata pelajaran SKI. Dengan mengkaji subtansi
kebijakan dari peraturan mentri pendidikan kebudayaan dan keputusan kementrian agama
dengan menggunakan kompetensi Dasar Menengah. Sehingga, yang harus di kuasai pelajar
tingkat MA, baik kelas 10, 11 dan 12. dalam kebijakan pemerintah yang di tuangkan pada
undang-undang No.24 tahun 2016 dan KMA No.165 Tahun 2014.
Kata sejarah berasal dari akar kata sajaroh artinya pohon-pohon sesuatu yang
mempunyai akar, batang, dahan.ranting, daun, bunga dan buah. Semua peristiwa yang
menyangkut pemikiran, politik, ekonomi, teknologi dan seni dalam sejarah islam di sebut
sebagai kebudayaan.
1. Meyakini
2. Meneladani
3. Memahami
4. Menceritakan kembali
5. Mengambil ibrah
6. Mengimplementasikan
7. Menghayati
8. Menjelaskan
9. Mengidentifikasi
10. Menghafalkan
11. Mengingatkan
Kometensi dasar pada KI1 lebih menekankan pada kemahiran meyakini dan
menghayati kompetensi dasar pada KI2 menekankan pada kemahiran
mengimplementasiakn sedangkan kompetensi dasar pada KI3 menekankan pada
memahami dan menjelaskan sedangkan pada KD pada KI4 menekankan pada
kemahiran menjelaskan mengimplementasikan
No KI KD
1. Memahami Pengetahuan (Faktual, 3.1 Memahami sejarah Nabi
konseptual prosedural) Muhammad SAW. Dalam membangun
berdasarkan rasa ingin tahunya masyarakat melewati aktifitas ekonomi
mengenai ilmu pengetahuan, juga perdagangan
teknologi, senibudaya terkait 3.2 memahami mesi Nabi Muhammad
venomena dengan kejadian yang Saw. Untuk rahmat kepada semesta
di lihat oleh mata alam , penebar kedamaian,
kemakmuran dan perkembangan
msyarakat
3.3 Memahami strategi dakwah Nabi
muhammad Saw. Di mekah dan
Dewasa ini masalah bahan ajar memang sudah menjadi perhatian di berbagai pihak,
khususnya di Madrasah yang sampai hari ini buku sumber pelaksanaan kurikulum
2013 yang berupa buku cetak yang di keluarkan oleh kementrian agama pusat di
rektoral pendidikan islam belum maksimal karena belum berbanding lurus dengan
jumlah siswa yang ada di madrasah, bias dari satu buku berbanding 5 sampai 10 siswa
itupun baru seyoganya dapat menyusun bahan ajar sesuai dengan yang di perlukan
Pata Pelajaran (SKI) adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan pada jenjang
MI, MTS, dan MA. Kemudian Sejarah Kebudayaan Islam ialah catatan pertimbangan
kejayaan hidup orang-orang muslim dari masa kemasa dalam beribada,bermuamalah
dan dalam berakhlak serta mampu mengembangkan kehidupan atau menyebarkan
agama islam yang di landasi dengan akidah. Secara konsepnya SKI mengulas kembali
kisah nyata perilaku dan peristiwa penting kaum muslim dahulu sehingga muslim
pada masa kini dapat menjadikan sebagai ibroh dalam menjalani hidup.
Sejarah kebudayaan Islam ialah catatan sejarah perkembangan jalan hidup orang-
orang muslim dari masa kemasa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta
mengembangkan potensi hidup dan memperluas ajaran islam di muka bumi,
kemudian di landasi oleh akidah yang di ajarkan di tingkat madrasah Tsanawiyah.
Tujuan mata pelajaran SKI di MTs agar siswa mampu:
1. Membangun kesadaran tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-
nilai dan norma-norma islam yang telah di bangun oleh Rsulullah SAW.
2. Membangaun kesadaran akan pentingnya waktu dan tempat yang merupakan
sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
3. Melatih daya kritis peserta didik dalam memahami kebenaran sejarah yang di
dasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terhadap peninggalan-peninggalan
sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kompotensi peserta didik dalam mengambil pelajaran dari
peristiwa-periswa bersejarah dalam islam. Mencontohi tokoh-tokoh berprestasi
dan mengaitkannya dengan venomena sosial,ekonomi,politik, budaya, dan seni
dalam mengembangakan kebudayaan peradaban islam.
Bahan ajara atau materi pelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus di pelajarai oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah di
tentukan. Secara rinci jenis-jenis materi pelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta,konsep,prinsip,prosedur). Keterampilan dan sikap atau nilai. (Debdiknas 2003).
“ Menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang di susun secara
sestematis yang di gunakah pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar (Tian
belawati 2003:123)” .
“Muhaimin mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang di
gunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi dan teks
yang di pakai untuk membantu pendidik dalam kegiatan belajar mengajr. Bahkan yang di
maksut bisa berupa tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. (2008:34)”.
Bahan ajar ialah sala satu bagian penting dalam proses pembelajaran sebagai mana
“Muliyasa mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan sala satu bagian dari sumber ajar
yang dapat di artikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang bersifat
khusus maupun yang bersifat umum yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran (2006:96).
“Iskandarwasif dan Dadang Sunenda, mungkapkan bahwa bahan ajar merupakan seperang
infoemasi yang harus di serap peserta didik melalui pembelajaran yang menyenagkan. Hal ini
menunjukan bahwa dalam penyusunan bahan ajar di harapkan siswa benar-benar merasatkan
manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia mempelajrinya (2011:171)”.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di simpulkan bawa bahan ajar adalah
segala bentuk bahan baik berupa informasi, alat dan bahan atau teks yang menjadi gunakan
untuk membantu guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai
Bahan ajar dalam bentuk teks ialah bagian yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Pada bagian lain, bahan ajar dalam bentuk teks berkedudukan sebagai alat atau
sarana untuk mencapai standar kompotensi dan kompetensi dasar. Oleh karena
itu,penyusunan bahan ajar dapat berpediman pada SKL, KI dan KD.
1. Relefansi
2. Konsistensi
3. Kecukupan.
Sedangkan tujuan penyusunan bahan ajar, meliputi:
a. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
b. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik (2013:67).
Dalam menyusun bahan ajar mata pelajaran Sejarah kebudayaan islam (SPI) di
MTS tidak terlepas dari karakteristik, tujuan dan ruang lingkupnya.
KI-4 Untuk kompetensi inti keterampilan yang akan di jabarkan dalam kompetensi
dasar (KD).
Terkait kompetensi dasar yang rinci adalah untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja melainkan harus belanjut
keterampilan,dan bermuara pada sikap. Kemudian melalui kompetensi inti, tiap mata
Pengembangan bahan ajar dalam bentuk teks pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam
(SPI) di Mts.
Materi pembelajaran di pilih untuk di ajarkan oleh guru dan harus di pelajari siswa
hendaknya berisi materi atau bahan ajar yang memang benar-benar menunjang tercapainya
KI dan KD untuk mata pelajaran SKI MTs, Misalnya pada KD: (3.3 Memahami strategi
dakwah Nabi Saw. Di Mekah dan Madinah.
Secara khusu tahap-tahap memilih bahan ajar dapat di jabarkan Seagai berikut:
Marei pelajaran yang kognif secara sederhana dapat di bagi menjadi 4 macam, yaitu:
Realita, konsep, dan prosedur. Materi jenis realita ialah materi yang berupa nama-nama
objek, tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu
benda, dan lain-lain. Contohnya:
Bahan ajar di bentuk berlandaskan acuan atau sasaran instruksional yang mau di gapai
dan selaras dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun cara menata bahan
ajar,melalui tahap-tahap seperti di bawa ini:
Sebab itu sebelum guru menetapkan bahan ajar di dalam bentuk tekstual maka
sepatutnya guru tersebut terlebih dahulu mengetahui tahapan-tahapan yang sudah di
Bahan ajar dalam perkembangannya yang berbentuk tekstual ini dapat di juga di
kembangkan dalam bentuk e-learning, contohnya di dalam bentuk jurnal, blook, e-book,
website dan lain-lain.
Kesimpulan
Depag RI. (2001) Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Ditjen Pembinaan kelembagaan
Agama Islam.
Depag RI. (1996) Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas islam, Jakarta: Dirjen Binbaga.
Depag Ri. (1997) Strategi pembelajaran kurikulum madrasah 1944 (Mata Pelajaran Agama
Islam), Jakarta: Dirjen Binbaga
Depdiknas (2003) Kurikulum 2004 standar kompetensi. Jakarta :Puskur. Dit. PTKSDE.