Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SKL, KI DAN KD MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM PADA MADRASAH KURIKULUM (2013)

Disusun oleh: Kelompok 1


Nama: Nim:
Wa Ino 200301046
Ramina Rumalutur 200301044
Muhammad Yusril Kaliky 200301046

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN AMBON) 2022

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdullah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah sejarah kebudayaan islam dengan judul
“ANALISIS SKL, KI DAN KD MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM PADA MADRASAH KURIKULUM (2013)”.

kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Baik itu saran dan kritik hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalh ini masi jauh dari kata sempurna di karenakan
terbatasnya pengalaman dab pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat membrikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Ambon, 06- 09-2022

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................7

PENGERTIAN SKL, KI, DAN KD..................................................................................................7

2. Analisis SKl KI dan KD................................................................................................................8

Karakteristik KI dan KD di mdrasa Ibtidaiyah (MI), Madrasa Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah
(MA)..................................................................................................................................................9

Karakteristik KI dan KD di madrasah Aliyah....................................................................................9

Karakteristik KI dan KD di Madrasah Tsanawiyah.........................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33
Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, masalah bahan ajar memang sudah menjadi perhatian berbagainpihak,
khususnya di madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Bahan
ajar merupakan mata pelajaran sejarah kebiyaaan islam (SKI) yang merupakan salah
satu mata pelajaran yang di ajarkan di tingkat MI, MTS dan MA. Sejarah kebudayaan
islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa
kemasa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan
sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran islam yang di landasi akidah. Sejarah
konsepnya SKI mengulas kisah nyata perilaku dan kejadian penting orang-orang
muslim dahulu sehingga muslim pada masa sekarang dapat meyeladani serta
menjadikannya sebagai ibrah.

Bahan ajar merupakan salah satu alat bantu dalam kegiatan yang di lakukan oleh
guru dalam proses pembelajaran yang harus di sesuaikan dengan kompetensi inti,
kompetensi dasar, dan materi pokok yang di kuasai oleh seorang peserta didik. Oleh
karena itu seorang guru harus memahami tentang pengembangan bahan ajar. Jika
tidak paham maka akan mengalami kesulitan dalam mendesain bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan.

Bahan ajar dapat di katakan sebagai isi pembelajaran yang akan di samapaikan
guru pada peserta didik keberadaan bahan ajar dapat mengefektifkan penggunaan
waktu dalam menyampaikan isi pembelajaran. Pada bagia lain, bahan ajar
berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Oleh karena itu dalam pengembangan bahan ajar hendaklah
berpedoman kepada standar komptensi lulusan (SKL), Kompetensi inti (KI), dan
kompetensi dasar (KD).

Pada mata pelajaran SKI sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di madrasah.
Dalam penyusunan bahan ajar dalam bentuk teks seyogyiannya di awali dengan
melakukan analisis KI dan KD untuk menyusun bahan ajar sesuai dengan yang di
butuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai yang di
harapkan.

B. Rumus Masalah

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Berdasarkan latar masalah di atas, maka dapat di rumuskan sebagai berikut.

1. Apa pengertian dari SKL, KI dan KD.?


2. Bagaimana menganalisis SKL,KI dan KD.?
3. Bagaimana Karakteristik KI dan KD di madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA).?

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian dari SKL, KI dan KD
2 Agar pembaca tau Bagaimana cara unntuk menganalisis SKL,KI dan KD.?
3. Agar Pembaca tau Bagaimana Karakteristik KI dan KD di madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA).?

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SKL, KI, DAN KD
Dalam Uandang-Undang No 20 Tahun 2016 yang di keluarkan oleh Mentri pendidikan dan
kebudayaan tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah menerankan
bahwa standar kompetensi lulusan (SKL), Merupakan tolak ukur terkait kualifikasi
kemampuan lulusan yang meliputi Afektif,komiktif dan psikomotorik yang di jadikan
sebagai tolak ukur utama pengembangan standar isi (SI), Standar proses, standar penilaian,
pendidikan, standar pengajar dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana
pengelolaan dan standar penjayaan.

SKL terdiri dari tolak ukur kualifikasi kemampuan siswa yang di harapkan mampu
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan Dasar dan
Menengah.

Kemudian KI ialah terjemahan atau operasional SKL dalam bentuk kualitas yang harus di
miliki siswa yang sudah meyelesaikan pada satuan pendidikan tertentu, ilustrasi terhadap
kompetensi dari aspek sikap,pengetahuan dan keterampilan yang wajib di pelajari siswa
dalam suatu lembaga sekolah, kelas dan mata pelajaran.

KI (Kompetensi Inti) wajiab mengilustrasikan mutu yang seimbang antara kemampuan


spesifik dan kemampuan general.

KI bertujuan untuk tatanan dalam pengorganisasian kompetensi dasar sehingga memenuhi


prinsip belajar yaitu suatu akumulasi yang berkesenambungan antara konten yang di pelajari
siswa. Antara satu mata pelajaran dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu temuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses yang saling memperkuat (Kemendik
bud, 2013).

KI di buat dalam empat kelompok yang saling berkaitan dengan sikap keagamaan (KI1),
sikap sosial (KI2), pengetahuan (KI3), dan pengaplikasian pengetahuan (KI4).

Dari empat komponen di atas menjadi tolak ukur dari KD yang wajib di tingkatkan dalam
setiap proses belajar mengajar secara integratif meneliti bagian itu sendiri serta bagian dari
memperoleh berbagai informasi pedagogis yang bermanfaat untuk membuat Perencanaan
Pembelajaran yang evesien.

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Menganalisa SKL,KI, KD, yaitu Hal utama dalam penentuan pembelajaran. Maka dari itu
harus mengetahui kerangka befikir terkait dengan analisis SKL, KI, dan KD supaya proses1.
belajar yang di siapkan berjalan sesuai skema besar pencapaian standar kompetensi lulusan
kurikulum K13. SKL, KI, KD, memaparkan komponen, baik itu pengetahuan ataupun
keterampilan.

Selain aktifitas memaparkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, analisis SKL KI KD
juga menjabarkan hubungan dan keterkaitan antar komponen yang di analisis tersebut.
Kemudian hal yang di lakukan dalam menganalisis ialah menguraikan tingkat pencapaian
kemampuan pada kd pengetahuan berdasarkan taksonomi anderson dan kd berdasarkan
taksonomi dieer, simplon dan dave. Hasil analisis akan menjamin kesetaraan KD terhadap
SKL nya, sehingga mengembangkan proses belajar mengajar yang di buat oleh guru benar-
benar tepat mengeksekusi keinginan standar kompetensi lulusan di bagi ke dalam tiga rana di
antaranya sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dengan adanya perkembangan teori
pendidikan, krathwohl (2001) para ahli piskologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi
blloom agar sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan ini di buat dengan memberi tipe
baru pada tigga rana yakni sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

2. Analisis SKl KI dan KD


Standar kompetensi lulusan ialah kumpulan utama pencapaian yang di arahkan ke semua
mata pelajaran pada tingkatan pendidikan tertentu. Namun pada kompetensi inti adalah
rujukan pertama capain yang di ikuti semua mata pelajaran pada tinggkat kemampuan
tertentu. Pemaparan kompetensi intii kepada tiap mata pelajaran taertata dalam rumusan
kompetensi dasar.

Pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melewati
proses pembelajaran dan penilaian di gambarkan dalam skema gambar berikut

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Gambar Analisis SKL, KI dan KD

Analisis SKL, KL dan KD ialah kegiatan mejabarkan hubungan SKL, Ki dan KD atas
bermacam bagianya, meneliti bagian itu sendiri serta hubungan bagian untuk mendapatkan
sejumlah macam informasi pedagogis yang memiliki manfaat untuk membuat perencanaan
pembelajaran yang bbaik dan benar.

Taksonomi adalah sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan pertanyaan yang di gunakan


untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan
pembelakaran (Darmawan dan Sudjoko,2017). Berawal dari pemikiran dan uji coba kepada
seorang psikilog pendidikan di amerika serikat, Benjamin S. bloom membuat suatu
pengelompokan berdasarkan urutan ketrampilan berfikir dalam suatu proses yanng semakin
lama semakin sulit tahapanya. Di kenal dengan taksonomi Bloom, Ari kunto (2009) tujuan
pendidikan di kelompokan menjadi tiga dommain yaitu rana sikap, pengetahuan, dan
keerampilan.

Karakteristik KI dan KD di mdrasa Ibtidaiyah (MI), Madrasa Tsanawiyah (MTS), Madrasah


Aliyah (MA)
Karakteristik KI dan KD di madrasah Aliyah.
Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI) jenjang MA (permendikbud No. 24
TAHUN 2016 dan KMA No. 165 Tahun 2014
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang membahas, mempelajari dan
menceritakan sejarah-sejarah atau peristiwa di masa lampau tentang kebudayaan
Islam. Mata pelajaran SKI, berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016 dan KMA
No. 1065 Tahun 2014. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA/MA). Di
kelompokan dari KI dan KD yang terdapat pada mata pelajaran SKI yang harus di

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
kuasai peserta didik pada mata pelajaran SKI No. 24 tahun 2016 dan KMA N0. 165
Than 2014 dari Kelas X, IX dan IIX dapat di simpulkan bahwa Maharoh yang sering
muncul yaitu: meyakini, memahami, mengambil Ibrah, mengaitkan, meneladanihuan,
dan menceritakan kembali untuk rana sikap sosial, mengimplementasikan,
menjelaskan, menceritakan kembali dan menghayati. Dapat di simpulkan Maharoh
yang menjadi dasar kemahiran SKI adalah Maharoh menghayati untuk rana sikap
spritual, meneladani untuk rana sikap sosial, merekonstruksi untuk rana pengetahuan,
dan menceritakan kembali rana ketrampilan.

Di era globalisasi saat ini banyak masyarakat dan khususnya bagi para peserta didik
yang masa bodoh dengan sejarah negara, apalagi sejarah kebudayaan islam. Islam di
ketahui memiliki banyak karakteristik yang khusus di bandingkan dengan agama-
agama lain. Dewasa ini banyak orang memandang sejarah sebagai dongen yang
membosankan untuk di dengar. Padahal sejarah, apalagi terlebih sejarah peradaban
islam sangat urgen untuk kita pelajari. Di zaman moderen seperti saat ini kreatifitas
guru sangat di tuntut dalam mengembangkan pembelajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran. kreatifitas dan inovasi pendidik dalam mengelola kelas sehingga
pembelajaran akan lebih aktif dan menciptakan kenyamanan yang sangat penting
untuk di prioritaskan. Perkembangan moderen pembelajaran yang tidak menjadikan
pendidik sebagai pusat pembelajaran. Mata pelajaran SKI Guru di tuntut harus
menguawasai pada setiap jenjangnya serta dapat menambah pengetahuan seorang
pendidik untuk menjadi acuan dalam mengembangkan pembelajaran materi SKI.

Kompetisi dasar (KD) dalam mata pelajaran SKI. Dengan mengkaji subtansi
kebijakan dari peraturan mentri pendidikan kebudayaan dan keputusan kementrian agama
dengan menggunakan kompetensi Dasar Menengah. Sehingga, yang harus di kuasai pelajar
tingkat MA, baik kelas 10, 11 dan 12. dalam kebijakan pemerintah yang di tuangkan pada
undang-undang No.24 tahun 2016 dan KMA No.165 Tahun 2014.

Kata sejarah berasal dari akar kata sajaroh artinya pohon-pohon sesuatu yang
mempunyai akar, batang, dahan.ranting, daun, bunga dan buah. Semua peristiwa yang
menyangkut pemikiran, politik, ekonomi, teknologi dan seni dalam sejarah islam di sebut
sebagai kebudayaan.

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Rumusan kemahiran mata pelajaran SKI yang di urutkan sesuai tingkatnya pada mata
pelajaran SKI yang di ambil dari (KD) dalam permendikbud. No. tahun 2016 dan KMA
No.165 tahun 2014 yang di uraikan sebagai berikut:

1. Meyakini
2. Meneladani
3. Memahami
4. Menceritakan kembali
5. Mengambil ibrah
6. Mengimplementasikan
7. Menghayati
8. Menjelaskan
9. Mengidentifikasi
10. Menghafalkan
11. Mengingatkan

Kometensi dasar pada KI1 lebih menekankan pada kemahiran meyakini dan
menghayati kompetensi dasar pada KI2 menekankan pada kemahiran
mengimplementasiakn sedangkan kompetensi dasar pada KI3 menekankan pada
memahami dan menjelaskan sedangkan pada KD pada KI4 menekankan pada
kemahiran menjelaskan mengimplementasikan

No KI KD
1. Memahami Pengetahuan (Faktual, 3.1 Memahami sejarah Nabi
konseptual prosedural) Muhammad SAW. Dalam membangun
berdasarkan rasa ingin tahunya masyarakat melewati aktifitas ekonomi
mengenai ilmu pengetahuan, juga perdagangan
teknologi, senibudaya terkait 3.2 memahami mesi Nabi Muhammad
venomena dengan kejadian yang Saw. Untuk rahmat kepada semesta
di lihat oleh mata alam , penebar kedamaian,
kemakmuran dan perkembangan
msyarakat
3.3 Memahami strategi dakwah Nabi
muhammad Saw. Di mekah dan

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Madinah
3.4 Mengidentifikasi cara dakwah Nabi
Muhammad Saw. Di Mekah dan
Madinah
No KI KD
2. Berusaha, mengelolah, dan 4.1. Menceritakan tentang sejaran Nabi
menyajikan dalam rana konkret. Muhammad Saw.

Volume X11 No 33 Tngar Pasunda


Mei – Agustus 2018 Jurnal Diglat keagamaan
Menguraikan, merangkai,memodifikasi 4.2. Mempresentasikan misi Nabi
dan membuat dalam rana abstrak Muhammad Saw. Sebagai rahmad bagi
(membaca, menulis, menggambar, seluruh alam, penebar kedamaian,
menghitung, dan mengarang) sesuai kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
dengan yang di pelajari dan di dapatkan di 4.3. Membuat peta konsep tentang
sekolah pada sumber lain yang semuanya strategi Dakwa Nabi Muhammad Saw.
dalam sudut pandang/teori. Di Mekah dan Madina
Membangaun masyarakat melalui 4.4. Memaparkan strategi Dakwah Nabi
kegiatan ekonomo dan perdagangan Muhammad Saw. Di Mekah dan
Madinah dalam bentuk tulisan atau lisan.

Karakteristik KI dan KD di Madrasah Tsanawiyah.

Dewasa ini masalah bahan ajar memang sudah menjadi perhatian di berbagai pihak,
khususnya di Madrasah yang sampai hari ini buku sumber pelaksanaan kurikulum
2013 yang berupa buku cetak yang di keluarkan oleh kementrian agama pusat di
rektoral pendidikan islam belum maksimal karena belum berbanding lurus dengan
jumlah siswa yang ada di madrasah, bias dari satu buku berbanding 5 sampai 10 siswa
itupun baru seyoganya dapat menyusun bahan ajar sesuai dengan yang di perlukan

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan evesien sesuai yang di
harapkan.
Tapi dalam realitanya tidak sedikitpun para pendidik sulit untuk mengembangkan
bahan ajar yang di anggap tepat efektif dan efesien yang dapat membantu guru dalam
proses belajar mengajar. Guru mata pelajaran SKI, MTS tahun 2017, dari 30
responden terdapat 16 orang 53% belum paham dalam mengembangkan bahan ajar
melalui analisis KI dan KD.

Pata Pelajaran (SKI) adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan pada jenjang
MI, MTS, dan MA. Kemudian Sejarah Kebudayaan Islam ialah catatan pertimbangan
kejayaan hidup orang-orang muslim dari masa kemasa dalam beribada,bermuamalah
dan dalam berakhlak serta mampu mengembangkan kehidupan atau menyebarkan
agama islam yang di landasi dengan akidah. Secara konsepnya SKI mengulas kembali
kisah nyata perilaku dan peristiwa penting kaum muslim dahulu sehingga muslim
pada masa kini dapat menjadikan sebagai ibroh dalam menjalani hidup.

Sejarah kebudayaan Islam ialah catatan sejarah perkembangan jalan hidup orang-
orang muslim dari masa kemasa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta
mengembangkan potensi hidup dan memperluas ajaran islam di muka bumi,
kemudian di landasi oleh akidah yang di ajarkan di tingkat madrasah Tsanawiyah.
Tujuan mata pelajaran SKI di MTs agar siswa mampu:
1. Membangun kesadaran tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-
nilai dan norma-norma islam yang telah di bangun oleh Rsulullah SAW.
2. Membangaun kesadaran akan pentingnya waktu dan tempat yang merupakan
sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
3. Melatih daya kritis peserta didik dalam memahami kebenaran sejarah yang di
dasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terhadap peninggalan-peninggalan
sejarah islam sebagai bukti peradaban umat islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kompotensi peserta didik dalam mengambil pelajaran dari
peristiwa-periswa bersejarah dalam islam. Mencontohi tokoh-tokoh berprestasi
dan mengaitkannya dengan venomena sosial,ekonomi,politik, budaya, dan seni
dalam mengembangakan kebudayaan peradaban islam.

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
Kemudian Ruang lingkup SKI meliputi:

1. Memahami sejarah Rasul, Muhammad Saw.Periode mekah dan Madinah


2. Memahami peradaban islam pada masa para sahabat
3. Perkembangan masyarakat islam pada masa dinasti Bani Umayyah, Bani abasya,
dan dinasti Alayyubiyah dan memahami perkembangan masuknya islam di
indonesia.

Bahan ajara atau materi pelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus di pelajarai oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah di
tentukan. Secara rinci jenis-jenis materi pelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta,konsep,prinsip,prosedur). Keterampilan dan sikap atau nilai. (Debdiknas 2003).

“ Menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang di susun secara
sestematis yang di gunakah pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar (Tian
belawati 2003:123)” .

“Muhaimin mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang di
gunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi dan teks
yang di pakai untuk membantu pendidik dalam kegiatan belajar mengajr. Bahkan yang di
maksut bisa berupa tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. (2008:34)”.

Bahan ajar ialah sala satu bagian penting dalam proses pembelajaran sebagai mana
“Muliyasa mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan sala satu bagian dari sumber ajar
yang dapat di artikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang bersifat
khusus maupun yang bersifat umum yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran (2006:96).

“Iskandarwasif dan Dadang Sunenda, mungkapkan bahwa bahan ajar merupakan seperang
infoemasi yang harus di serap peserta didik melalui pembelajaran yang menyenagkan. Hal ini
menunjukan bahwa dalam penyusunan bahan ajar di harapkan siswa benar-benar merasatkan
manfaat bahan ajar atau materi itu setelah ia mempelajrinya (2011:171)”.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di simpulkan bawa bahan ajar adalah
segala bentuk bahan baik berupa informasi, alat dan bahan atau teks yang menjadi gunakan
untuk membantu guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
standar kompetensi yang telah di tentukan sekaligus dapat memberikan pedoman bagi peserta
didik dalam belajar.

Bahan ajar dalam bentuk teks ialah bagian yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Pada bagian lain, bahan ajar dalam bentuk teks berkedudukan sebagai alat atau
sarana untuk mencapai standar kompotensi dan kompetensi dasar. Oleh karena
itu,penyusunan bahan ajar dapat berpediman pada SKL, KI dan KD.

Kemudian prinsip-prinsip dan tujuan menyusun bahan ajar menurut Abdulmajidadala


adalah sebagai berikut:

1. Relefansi
2. Konsistensi
3. Kecukupan.
Sedangkan tujuan penyusunan bahan ajar, meliputi:
a. Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
b. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran menjadi menarik (2013:67).

Dalam menyusun bahan ajar mata pelajaran Sejarah kebudayaan islam (SPI) di
MTS tidak terlepas dari karakteristik, tujuan dan ruang lingkupnya.

Dalam menyusun bahan ajar di mulai dari menganalisis KI dan KD mata


pelajaran sejarah kebudayaan islam.

Rumusan kompetensi terdiri dari:

KI-1 untuk kompetensi inti sikap spritual

KI-2 untuk kompetensi sikap sisial

KI-3 unruk kompetnsi inti pengetahuan (pemahaman konsep)

KI-4 Untuk kompetensi inti keterampilan yang akan di jabarkan dalam kompetensi
dasar (KD).

Terkait kompetensi dasar yang rinci adalah untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan saja melainkan harus belanjut
keterampilan,dan bermuara pada sikap. Kemudian melalui kompetensi inti, tiap mata

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
pelajaran di tekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi juga
memuat kandungan proses yang bermanfaat bagi pembentukan keterampilan. Untuk
memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi proses pembelajaran di mulai dari
kompetensi pengetahuan,kemudia di lanjutkan menjadi kompensi keterampilandan berakhir
pada pembentukan sikap.

Pengembangan bahan ajar dalam bentuk teks pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam
(SPI) di Mts.

Materi pembelajaran di pilih untuk di ajarkan oleh guru dan harus di pelajari siswa
hendaknya berisi materi atau bahan ajar yang memang benar-benar menunjang tercapainya
KI dan KD untuk mata pelajaran SKI MTs, Misalnya pada KD: (3.3 Memahami strategi
dakwah Nabi Saw. Di Mekah dan Madinah.

Secara umum tahap-tahap memilih bahan ajar meliputi:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam KI dan KD yang menjadi dasar


atau rujuakan memilih bahan ajar.
2. Mengidentifikasi macam-macam materi bahan ajar
3. Memilih bahan ajar yang sesuai atau relefan dengan KI dan KD yang telah
teridentifikasi
4. Memilih sumber bahan ajar.

Secara khusu tahap-tahap memilih bahan ajar dapat di jabarkan Seagai berikut:

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang tercantum pada KI dan KD. Sebelum


menentukan materi pelajaran terlebih dulu perlu di identifikasi aspek-aspek KI
dan KD yang harus di pelajari dan di kuasai oleh siswa. Aspek tersebut perlu di
tentukan, karna setiap KI dan KD memerlukan jenis-jenis materi yang berbeda-
beda dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang meliputi tiga rana kognitif,
afektif dan psikomotorik.

Marei pelajaran yang kognif secara sederhana dapat di bagi menjadi 4 macam, yaitu:
Realita, konsep, dan prosedur. Materi jenis realita ialah materi yang berupa nama-nama
objek, tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu
benda, dan lain-lain. Contohnya:

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
KD (3.1 Sejarah Nabi Muhammad Saw. Dalam membangun masyarakat melalui
kegiatan ekonomi dan perdagangan. Materi konsep meliputi pengertian, defenisi, hakikat, inti
isi. Materi jenis prinsip berupa hukum, rumus, postulatadagium, paradigma, teorema.

Contohnya: Defenisi sejarah kebudayaan islam. Sedangkan materi jenis produser


berupa tahap-tahap mengerjakan sesuatu sejarah sistematis. Contohnya pada KD (4.3)
membuat bagan atau peta konsep terkait strategi dakwah Nabi Muhammad Saw. Periode
Mekah.

Materi pembelajaran meliputi aspek efektif berikut:

a. Pemberian respon, pendapatan apresiasi, dan penilain. Materi pembelajaran pada


motorik ada dari gerakan awal, setengan rutin,dan rutin. Contohnya memfigurkan
Rasulullah Saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam seperti yang terdapat pada KD
(3.2).
b. Memakai tipe materi yang selaras dengan KI dan KD. Materi yang akan di berikan
harus di identifikasi untuk menentukan tingkat fakta dalam materi tersebut, konsep,
afektif, prosedur, prinsip atau campuran melebihi dari satu bentuk materi. Dengan
mengidentifikasi macam-macam materi yang akan di berikan, lalu guru kemudian
menerima kemudahan terhadap cara mengajarkannya
c. Memilah sumber bahan ajar. Setelah tipe materi di tetapkan cara berikiutmya yaitu
menetapkan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan yang akan kita
berikan dapat untuk kita temukan melalui bermacam sumber contoh buku-buku
pelajaran, jurnal, koran, majalah, media audio visual, internet, dan lain-lain.

Bahan ajar di bentuk berlandaskan acuan atau sasaran instruksional yang mau di gapai
dan selaras dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Adapun cara menata bahan
ajar,melalui tahap-tahap seperti di bawa ini:

a. Analisis SKL, KI dan KD.


b. Perumusan tujuan dan alat ukur pencapaian kompetensi.
c. Menetapkan perilaku awal siswa atau indikator dalam kompetensi
d. Merancang tahapan kegiatan
e. Evaluasi bahan ajar dan perbaikan bahan ajar.

Sebab itu sebelum guru menetapkan bahan ajar di dalam bentuk tekstual maka
sepatutnya guru tersebut terlebih dahulu mengetahui tahapan-tahapan yang sudah di

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
jelaskan di atas supaya bahan ajar yang di rancang dan di kembangkan bisa dapat
membantu mengirim peserta didik untuk memahami materi pelajaran terkhusus pada mata
pelajaran SKI di Mts. Bahan ajar yang di bentuk dalam kontekstual yang berupa lembar
kerja siswa (LKS, modul,buku, bahan-bahan bacaan nantinya dapat di kembangkan dalam
berbagai bentuk yang lain nantinya, contohnya power poin.

Bahan ajar dalam perkembangannya yang berbentuk tekstual ini dapat di juga di
kembangkan dalam bentuk e-learning, contohnya di dalam bentuk jurnal, blook, e-book,
website dan lain-lain.

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Analisis penempatan Maharoh mata pelajaran SKI yang


berpatokan pada permendikbud No.24 Tahun 2016 dan KMA 165 Tahun 2014 Peneliti dapat
menentukan kesimpulan bahwa kemampuan yang harus dkuasai pada mata pelajaran SKI
pada jenjang SMAdan MA mahara yang menghayati pada sikap spiritual, maharah
meneladani untuk sikap social, merekonstruksi untuk rana sikap pengetahuan, menceritakan
kembali untuk rana keterampilan.

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018
DAFTAR PUSTAKA
Aabdul Majid(2013 Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Belawaati Tian ((2003) Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Divapress.

Depag RI. (2001) Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Ditjen Pembinaan kelembagaan
Agama Islam.

Depag RI. (1996) Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas islam, Jakarta: Dirjen Binbaga.

Depag Ri. (1997) Strategi pembelajaran kurikulum madrasah 1944 (Mata Pelajaran Agama
Islam), Jakarta: Dirjen Binbaga

Depdiknas (2003) Kurikulum 2004 standar kompetensi. Jakarta :Puskur. Dit. PTKSDE.

Mulyasa (2006) Kurikulum yang di sempurnakan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

M. Basyirudin, Media Pembelajara, Jakarta: Ciputan Press 2009

Imam Barnadib, Filsafat pendidikan, Yogyakarta: FIP IKIP 1987

Ahmad Warson Munawir Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka


Progresif, 1997

Tatr Pasundan Volume XII Nomor 33


Jurnal Diklat Keagamaan Mei-Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai