Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU PSIKOLOGI

Intelegensi dan Kreativitas

Nama: Nella Riznanda R.


NIM: P17211221016
Tingkat: 1A
SOAL
1. Mencari Macam-Macam Gangguan Intelegensi
2. Merangkum Bagaimana Intelegensi dan Kreativitas Terbentuk
JAWABAN
1. Bentuk – bentuk gangguan pada Inteligensi dapat dibedakan menjadi amentia dan dementia.
a. Amentia merupakan kelompok yang dimana mengalami kondisi kemampuan psikisnya gagal
tumbuh secara wajar. Mental, Perasaan, kemauan dan intelegensinya tidak komplit; sebab tidak
berkembang secara wajar, dan mengalami hambatan sehingga pertumbuhan menjadi abnormal.
Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh faktor keturunan atau sewaktu janin yang berada
dalam kandungan. Retardasi mental adalah kondisi dimana perkembangan pikiran yang terhenti
dan ditandai dengan gangguan keterampilan yang bermanifestasi pada masa perkembangan.
Gangguan ini berkontribusi pada tingkat intelegensi secara keseluruhan seperti kemampuan
kognitif, berbahasa, motorik dan sosial. Derajat beratnya retardasi mental ditentukan berdasarkan
skor IQ, yaitu:
 Retardasi mental ringan dengan skor IQ 50-69
 Retardasi mental sedang dengan skor IQ 35-49
 Retardasi mental berat dengan skor IQ 20-34
 Retardasi mental sangat berat dengan skor IQ <20

Berdasarkan taraf intelegensinya, orang dengan keterbelakangan mental dibagi menjadi


beberapa jenis, yaitu:

1. Idiot

Taraf IQ paling rendah (dibawah 20), perkembangan jiwanya tidak akan lebih dari usia 3
tahun, sekalipun usia kalendernya remaja atau dewasa. Mereka tidak dapat bicara, tidak dapat
berjalan, terus ngompol dan harus ditolong selama hidupnya.

2. Imbesil
Mempunyai IQ 20 – 50, dapat mencapai taraf usia kejiwaan 3 sampai 7 tahun. Dapat diajari
memelihara diri sendiri dalam kebutuhan sederhana dan menjaga diri dari bahaya, misalnya
buang air, memakai baju, menghidari api, berteduh dari hujan dan sebagainya. Mereka juga
memerlukan bantuan orang lain seumur hidupnya.

3. Debil atau Moron

Taraf IQ 50 – 70, mereka dapat mencapai taraf usia kejiwaan 7,5 – 10,5 tahun. Mereka masih
dapat diajari berhitung, menulis dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, sekalipun
harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan waktu yang lama.

b. Dementia merupakan kemampuan kognitif yang sedemikian beratnya sehingga mengganggu


aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial atau diartikan dengan rusak mentalnya, dengan ciri-
ciri memburuknya atau hilangnya fungsi-fungsi intelektual, kemampuan menalar, ingatan dan
kemauan. Beberapa jenis dementia diantaranya, yaitu:
a) Dementia alkoholik: dementia disebabkan oleh alkoholisme kronis atau alkoholisme tingkat
berat. Berlangsung lebih lama, namun kurang hebatnya jika dibandingkan dengan delirium
tremens.
b) Dementia apoplectic: dementia disebabkan oleh pendarahan pada otak, atau oleh melunaknya
jaringan-jaringan pada otak.
c) Dementia agitata: dementia disertai fase-fase depresi dan agitasi (kegembiraan, kegemparan,
kebingungan).
d) Dementia paralitica (=general paresis = general paralysis): dementia disertai kelumpuhan.
e) Dementia paranoid, disebut pula sebagai schizofrenia paranoid. Penderita diliputi macam
macam delusi dan halusinasi yang berganti-ganti coraknya, dan tidak teratur. Dia sering merasa iri
hati, cemburu dan curiga.
f) Dementia precox, yaitu bentuk kegilaan pada masa adolesens atau masa awal kedewasaan.
g) Dementia epileptic, terjadi kemunduran dan memburuknya fungsi-fumgsi psikis disebabkan
penyakit ayan atau epilepsy
h) Dementia presenile; yang terjadi lebih cepat, yaitu pada kesukaran berfikir, dan berkurangnya
daya konsentrasi
i) Dementia primer; disebut pula sebagai dementia precox
j) Dementia sekunder; disertai serangan-serangan kekejangan
k) Dementia senile; karena usia tua, kira-kira terjadi pada usia 60 tahun
l) Dementia traumatic; dementia yang langsung atau tidak langsung, yang disebabkan oleh luka
dan cedera pada kepala
m) Dementia sirkuler; dicirikan oleh pergantian terus-menerus antara fase kegembiraan dengan
depresi.

2. Intelligensi dapat terbentuk atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi adanya intelligensi
sebagai berikut:
a. Pembawaan (segala kesanggupan yang telah dibawa sejak lahir dan berbeda pada setiap
individu)
b. Kemasakan (saat munculnya suatu daya jiwa yang kemudian berkembang dan mencapai pada
puncaknya)
c. Pembentukan (segala faktor luar yang mempengaruhi intelegensi di masa perkembangannya)
d. Minat (motor penggerak dari intelegensi setiap individu)
Juga terdapat pendapat menurut Kohnstamm dalam Sujianto bahwa intelegensi dapat
dikembangkan.

Sedangkan pada kreativitas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Diantaranya:

1. Jenis Kelamin

Anak laki-laki lebih kreatif dibandingkan dengan anak perempuan. Hal tersebut disebabkan
karena anak laki-laki lebih diberi kesempatan untuk mandiri, bahkan didesak oleh teman
sebayanya untuk bertindak suatu hal yang beresiko, dan juga anak laki-laki didorong oleh para
orang tua dan guru untuk menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.

2. Status Sosio ekonomi

Seseorang yang memiliki status sosioekonomi lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari yang lebih
rendah status sosioekonominya. Hal tersebut disebabkan karena status sosioekonomi yang
lebih tinggi memberikan lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.

3. Urutan kelahiran

Anak dengan urutan kelahiran tengah, belakang dan anak tunggal, mungkin lebih kreatif
dari yang lahir pertama, karena pada umumnya anak.

4. Ukuran keluarga
Dalam ukuran keluarga yang kecil, lebih memungkinkan anak untuk lebih kreatif dibandingkan
ketika anak berada dalam ukuran keluarga yang besar, terlebih jika anak terdidik secara
otoriter dan kondisi sosio ekonomi yang rendah.

5. Lingkungan kota versus lingkungan desa

Lingkungan kota cenderung lebih memungkinkan anak untuk kreatif dibandingkan anak dari
lingkungan desa. Disebabkan, karena dalam lingkungan desa pada umumnya anak dididik
secara otoriter yang kurang merangsang kreativitas.

6. Inteligensi

Setiap anak yang pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar. Hal ini disebabkan,
karena mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menanganiih besar. Hal ini
disebabkan, karena mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana
konflik sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian pada konflik tersebut.

Hubungan antara inteligensi dengan kreativitas, yaitu sebagai berikut:

 Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga
merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif.

 Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin
tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ
tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti.

 Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat
kreativitas.

Anda mungkin juga menyukai