Oleh : Kelompok 7
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.
Makalah ini adalah salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
dengan judul makalah yaitu “FENOMENA LGBT di Negara dengan Ideologi Pancasila”.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Kurniati selaku
dosenpembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
SAMPUL..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG......................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................5
3. TUJUAN...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................11
3.2 SARAN.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehadiran kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia, akhit-
akhir ini semakin ramai dipersoalkan. Tidak hanya di media massa dan jejaring sosial,
perbincangan seputar kelompok ini juga dilakukan diforum diskusi secara serius oleh
berbagai organisasi sosial dan agama, majelis agama-agama, komisi-komisi negara,
kampus, dan legislatif. Semuanya bertujuan untuk meletakkan persoalan LGBT ini pada
tempat yang sebenarnya. Perilaku dan fenomena LGBT sudah lama terjadi di Indonesia
maupun di belahan bumi lain. Namun LGBt menjadi isu dan topik diskusi yang melibatkan
negara dan instusi internasional baru belakangan ini saja terjadi.
Tidak semua orang setuju dengan istilah LGBT. Contohnya, ada yang berpendapat
bahwa pergerakan transgender dan transeksual tidak sama dengan lesbian, gas dan
biseksual. Argumen ini bertumpu pada gagasan bahwa trangender dan transeksual
berkaitan dengan identitas gender yang terlepas dari orientasi seksual. Isu LGB dipandang
sebgai maslah orientasi atau rangsangan seksual.
Pemisahan ini dilakukan dalam tindakan politik: tujuan LGB dianggap berbeda dari
transgender dan transeksual, seperti pengedahan pernikahan sesama jenis dan prjuangan
hak asasi yang tidak menyangkut kaum transgender dan interseks ingin dimasukkan ke
dalam kelompok LGBT dan lebih menyukai istilah “LGBTI”, sementara yang lainnya
meyakini bahwa mereka bukan bagian dari komunitas LGBT dan lebih memilih tidak
diliputi dalam istilah tersebut.
2. Rumusan Masalah
7). LGBT bertentangan dengan ideologi Pancasila. Karna hal ini bertentangan dengan
sila ke?? Jelaskan !
8). Bagaimana cara menghadapi LBGT dalam lingkungan kita, dan cara agar terhindar
dari LGBT
3. Tujuan
Di negara-negara barat fenomena LGBT sudah tidak lagi menjadi suatu fenomena
yang dianggap tabu lagi.4 Orientasi seksual yang lazim ada dalam masyarakat adalah
heteroseksual sedangkan homoseksual oleh masyarakat dianggap sebagai penyimpangan
orientasi seksual. Orientasi seksual disebabkan oleh interaksi yang kompleks antara faktor
lingkungan, kognitif, dan biologis. Pada sebagian besar individu, orientasi seksual
terbentuk sejak masa kecil.
DAMPAK KESEHATAN :
Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena
penyakit kanker anal.
2.Kanker Mulut
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok
bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New
England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.
3. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker,
penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh.
4. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga
kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.
DAMPAK SOSIAL :
Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena selalu berganti ganti
pasangan. Penelitian menyatakan: “Seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang
pertahunnya.
Sedangkan pasangan zina saja tidak tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya. .
Berdasarkan penelitian di atas, melegalkan pasangan LGBT dalam ikatan pernikahan pada
hakikatnya adalah tindakan yang sia-sia.
DAMPAK PENDIDIKAN :
Menurut perspektif sosiologi LGBT dikatakan menyimpang, karena tidak sesuai dengan
norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.Dalam diskurs sosiologi deviation merupakan
penyimpangan terhadap kaidah atau norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kaidah ini
timbul dalam masyarakat karena diperlukan sebagai pengatur hubungan antara seseorang dengan
orang lain atau antara seseorang dengan masyarakat. Diadakannya kaidah serta peraturan didalam
masyarakat bertujuan supaya ada konformitas warga masyarakat terhadap nilai-nilai yang berlaku
di dalam masyarakat yang bersangkutan.Dengan demikian norma-norma sosial adalah apa yang
harus dijalani dan dilarang dalam masyarakat.
Tercipta dan terbentuknya norma-norma didasari karena adanya interaksi sosial antara
individu dengan masyarakat. Norma-norma tersebut berfungsi untuk mengarahkan, menyalurkan,
dan membatasi hubungan-hubungan anggota masyarakat pada umumnya.
2.5 Perspektif hukum di Indonesia mengenai LGBT
Indonesia sebagai negara hukum tidak mengakui komunitas LGBT karena dianggap dapat
merusak tatanan nilai berbangsa dan bernegara tetapi Indonesia memberikan perlindungan hukum
atas hak individual dari kaum LGBT sebagai warga negara.
Sejauh ini perspektif hukum positif indonesia belum mengatur secara eksplisit tentang
LGBT dan hukum nasional Indonesia tidak mengkriminalisasikan homoseksualitas. Misalnya
kitab undang undang hukum pidana (KUHP) Indonesia dan rancangan undang undang KUHP
indonesia tidak melarang biseksual dan transeksual/transgender dan tidak menentukan hukuman
bagi orang yang melakukan LGBT. pasal 292 KUHP, pasal 492 RUU KUHP, dan undang-undang
nomor 1 tahun 1974. hal ini berarti, kitab undang undang hukum pidana (KUHP) tidak
menganggap perbuatan homoseksual sebagai suatu tindakan criminal.
Contoh kasus LGBT yang sempat heboh yaitu Pernikahan Pasangan LGBT di Bali
Empat tahun lalu, masyarakat Bali digegerkan dengan berita pernikahan sesama jenis yang
diadakan di sebuah hotel kecil di Ubud, Gianyar. Melihat dari jumlah undangannya, pernikahan
bulan September antara WNI dan warga Amerika Serikat itu tidak dilakukan secara diam-diam.
Kedua orang tua dari salah satu mempelai pun datang, dan pernikahan pun disahkan oleh seorang
pemangku agama Hindu. Pernikahan ini pertama kali tercium oleh media lokal, yang kemudian
viral dan terdengar sampai ke pelosok negeri. Mendengar berita tersebut, Made Mangku Pastika,
Gubernur Bali pada masanya, mengaku geram dan menyayangkan upacara pernikahan Hindu
tersebut.
Kemudian, sila kedua Pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab.
Menurutnya, jika dikaitkan dengan praktiknya, LGBT bukanlah hak asasi manusia, melainkan
perilaku menyimpang yang harus diobati. Bukan hanya bertentangan dengan sila pertama dan
kedua, namun menurutnya praktik LGBT juga tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Oleh karena itu ia menilai bahwa, tindakan Kedubes Inggris yang mengibarkan bendera LGBT
tersebut adalah bagian dari tidak menghormati Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Jangan pernah sekali pun kita menghakimi, apalagi menceramahinya soal keputusan yang
sudah mereka buat. Dia sudah mengalami banyak pergolakan batin akibat rasa bersalah. Karena
mempunyai orientasi seksual yang masih belum bisa diterima banyak orang dan cenderung
dianggap menyimpang.Perlakukan mereka sama dengan masyarakat- masyarakat lainnya, apabila
perlu tawarkan bantuan oada mereka. Karena dampak LGBT sangat mengerikan, sebaiknya ada
upaya untuk mencegah timbulnya LGBT. Caranya antara lain sebagai berikut ini:
1. Menjaga pergaulan
2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini.
4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin
parah.
5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.
Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak
semakin luas. LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak
baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak
mungkin masalah LGBT yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan baik
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
LGBT tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia , karna tidak ada agama
yang diakui di Indonesia yang telah membenarkan adanya kasus LGBT. Adanya kasus
LGBT , sama saja dengan tidak menghargai ideologi Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia. Karena dalam sila pertama dan sila kedua, sangat bertentangan dengan
fenomena LGBT .
3.2 SARAN
konsisten-jalankan-kostitusi-tidak-melayani-pernikahan-
sejenis/0/rilis_media_gpr
Indonesia Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Lex Et Societatis, VI(6), 13
20. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Yansyah, R., & Rahayu, R. (2018). Globalisasi Lesbian, Gay, Biseksual, Dan