Kelompok 1:
1.Nanda Rahmatika
2.Mila Hikmah
3.Ikhsan Alparesa
Dosen Pengampu:
2022
A.Pengertian Model Roblyer
Model Roblyer,Model ini dikenal dengan model TIP yang merupakan akronim
Tchnology Integration Planing (Perencanaan Integrasi Teknologi). Model TIP ini dikembangkan
oleh M. D. Roblyer pada tahun 2003, Model TIP merupakan cara sistematis untuk
menintgrasikan media dan teknologi ke dalam pembelajaran melalui lima fase yakni:
Fase pertama model TIP merupakan penentu keuntungan yang menintegrasikan media dan
teknologi ke dalam pembelajaran. Hal ini penting untuk mengetahui berbagai aspek
memungkinkan integrasi dilakukan termasuk mengkaji beberapa aspek seperti dikemukakan oleh
Rogers (2003) yaitu:
a. Kesesuaian (compatibility)
b. Kesulitan (complexity)
Tingkat kesulitan pengguna media dan teknologi juga perlu dikaji secara mendalam
pembelajaran yang menggunakan alat bantu teknologi harus betul-betul menghasilkan
pembelajaran yang efektif dan efesien. Efektif artinya melakukan aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan media dan teknologi dengan tepat sesuai tujuan. Sedangkan efesien arrtinya
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media dan teknologi dengan waktu
yang ringkas.
c. Keterujian (trialability)
Keterujian yang merujuk pada kemudahan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum
digunakan secara menyeluruh.
d. Keteramatan (observability)
Selanjutnya perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya suatu (a) Topik atau tujuan
kurikulum yang sulit diajarkan tanpa menggunakan media atau teknologi; (b) Jenis media dan
teknologi yang menjadi solusi terhadap permaslahan kesulitan pelaksanaan pembelajaran; (c)
Keuntungan menerapkan solusi berbasis teknologi, dan (d) kemungkinan adanya alternative lain
untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif terkait dengan pemanfaatan teknologi
mutakhir maupun jenis teknologi sederhana untuk keberlangsungan pembelajaran.
2. Menentukan tujuan
Pada tahap ini pendidik menentukan pengetahuan dan keerampilan yang ingin dipelajari oleh
peserta didik sekaligus mentapkan instrument penilaian untuk mengukur dan menilai pelajaran
yang telah diperoleh peserta didik dengan mnggunakan media dan teknologi yang telah
diintergrasikan.
Pada bagian ini pendidik perlu menentukan strategi mengajar dan bentuk aktivitas yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Dalam strategi integrasi media dan teknologi, perlu
mempertimbangkan seperti: (1) Karakteristik topik-topik bahan pembelajaran, (2) Kebutuhan
peserta didik, dan (3) Metode yang sesuai dengan lingkunagn belajar.
Penyediaan lingkungan belajar merujuk pada pengaturan dan pengelolaan tempat, sarana dan
prasaran yang memungkinkan diterapkan teknologi scara efektif dalam pembelajaran.
Kemudahan penggunaan teknologi secara efektif dalam pembelajaran ditentukan oleh
penyediaan perangkat lunak dank eras, serta dukungan teknis dari pengambil kebijakan.
Setelah semua itu terungkap atau terlaksana, langkah selanjutnya adalah melakukan revisi
berdasarkan berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada. Pengembang dapat mengkaji apa
yang telah berjalan dengan baik dan yang harus diperbaiki. Selanjutnya melakukan revisi
berdasarkan berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada.
Dengan demikian, penggunaan teknologi dapat memberi konstribusi posistif dalam menngkatkan
hasil belajar dan kualitas peserta didik yang mumpuni dalam berbagai mata pelajaran/kuliah.