Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pendidikan Inklusi dengan judul “Guru Pembimbing Khusus” dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Ibu bapak Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusi. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.1 Teori Guru Pembimbing Khusus..........................................................................2
2.2 Konsep Guru Pembimbing Khusus......................................................................2
a) Pengertian Pendidikan Inklusi..............................................................................2
b) Karakteristik Pendidikan Inklusi.........................................................................3
c) Tujuan Pendidikan Inklusi....................................................................................4
a) Pengertian Guru Pembibing Khusus (GPK).......................................................4
b) Peran dan Tugas Guru Pembibing Khusus (GPK).............................................4
2.3 Isu.............................................................................................................................6
2.4 Solusi........................................................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................8
PENUTUP..............................................................................................................................8
3.1 Simpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUA
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah diatas, tujuan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana optimalisasi peran dan tugas Guru Pembimbing
Khusus (GPK) di sekolah inklusi.
1
BAB II
PEMBAHASA
3
luasnya kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus memperoleh
pendidikan yang bermutu untuk mengembangkan bakat dan minatnya sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi.
4
sekolah ini mengikutsertakan ABK belajar bersama dengan siswa reguler
lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk melatih sosialisasi dan komunikasi ABK
dengan siswa reguler lainnya. Sarana dan prasarana di sekolah ini dapat
terpenuhi 13 yang disesuaikan dengan kemampuan siswa reguler maupun ABK.
Selain itu pihak sekolah dituntut untuk bekerja sama dengan profesi atau sumber
daya lainnya agar pelaksanaan pendidikan inklusi mampu berjalan dengan baik.
5
didik, (3) melaksanakan pendampingan anak berkelainan pada kegiatan pem-
belajaran bersama-sama dengan guru kelas/guru mata pelajaran/guru bidang studi,
(4) memberikan bantuan layanan khusus bagi anak-anak berkelainan yang menga-
lami hambatan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas umum, berupa
remidi ataupun pengayaan, (5) memberikan bimbingan secara berkesinambungan
dan membuat catatan khusus kepada anak-anak berkelainan selama mengikuti
kegiatan pembelajaran, yang dapat dipahami jika terjadi pergantian guru, (6)
memberikan bantuan (berbagi pengalaman) pada guru kelas dan/atau guru mata
pelajaran agar mereka dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak
berkelainan.
Adanya kewajiban berupa tugas, tentunya juga harus dibarengi adanya hak
yang harus diperoleh oleh Guru Pembimbing Khusus (GPK) menyangkut pelak-
sanaan tugas-tugasnya. GPK perlu pengakuan atas tugas yang dilaksanakan, baik
berupa SK sebagai GPK dari dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan
setempat. Selanjutnya juga pengakuan atas jam mengajar di sekolah inklusi yang
berhubungan langsung dengan Angka Kredit sebagai bahan untuk kenaikan pang-
kat. Disisi lain, GPK disamping bertugas di Sekolah Luar Biasa (SLB) sebagai
sekolah induknya, mereka juga harus datang ke sekolah inklusi yang menjadi
tang- gung jawabnya. Tidak jarang, jarak yang ditempuh tidaklah dekat, artinya
tidak bisa hanya dengan berjalan kaki. Berkaitan dengan hal tersebut tidak
dipungkiri mereka harus mengeluarkan biaya perjalanan, hal ini diharapkan
menjadi perhatian, khususnya dari pemangku tugas yang diberi wewenang dalam
penyelenggaraan sekolah inklusi.
Hal lain yang juga mesti jadi perhatian bagi penyelenggara sekolah inklusi
adalah, penerimaan dan pengakuan warga sekolah terhadap keberadaan Guru
Pem- bimbing Khusus (GPK) di sekolah inklusi. Kehadiran mereka dinantikan
dan di- butuhkan oleh warga sekolah khususnya guru kelas dan guru mata
pelajaran. Mereka dalam bertugas bukan berdiri sendiri, namun saling
berkolaborasi dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Tidak jarang terjadi misunderstanding antara pihak sekolah inklusi
mengenai peran dari Guru Pembimbing Khusus (GPK) di sekolahnya. Tanggung
jawab ter- hadap anak berkebutuhan khusus dikelasnya tetap dipegang oleh guru
kelas, bukan diserahkan sepenuhnya kepada GPK. Melainkan antara guru kelas
dan GPK saling bekerjasama dalam melayani anak berkebutuhan khusus, mulai
dari mengidentifikasi anak, mengasesmen anak, sampai kepada menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI) bagi anak tersebut. Program
Pembelajaran Indi-
6
vidual (PPI) ini terkadang juga tidak semua anak berkebutuhan khusus membu-
tuhkannya. Disinilah GPK berperan yaitu sebagai tempat berbagi pengalaman
bagi guru kelas dan guru mata pelajaran, karena tidak semua guru di sekolah
reguler paham siapa dan bagaimana menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus
serta apa pembelajaran yang dibutuhkan mereka sesuai dengan kekhususan anak
tersebut.
2.3 Isu
Peran dan tugas guru pembimbing khusus (GPK) dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusi sangat penting dan berarti. Namun, pelaksanaan peran dan tugas
GPK masih belum optimal karena adanya penambahan peran dan tugas GPK
sebagai guru kelas, serta kesejahteraan dan keberlanjutan karier guru pembimbing
khusus (GPK) yang masih belum diperhatikan. Selain itu, di beberapa sekolah
inklusi masih ditemukan kekosongan guru pembimbing khusus (GPK) yang akan
memberikan pengaruh atau dampak yang berarti dalam keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah tersebut.
Dampak terbesar dialami pada pembelajaran anak berkebutuhan khusus
karena dengan tidak tersedianya guru pembimbing khusus, kebutuhan ABK tidak
dapat terlayani dengan semestinya dan maksimal terutama kebutuhan akan
pengetahuan kompensatoris. ABK tidak mendapatkan fasilitator/mediator yang
sesuai untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka,
karena guru kelas mereka tidak memiliki kompetensi dan pemahaman tentang anak
berkebutuhan khusus. Selain dampak bagi ABK, juga berdampak bagi manajemen
sekolah inklusi. Dengan tidak adanya GPK, sekolah kehilangan satu komponen
penting dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi. Karena GPK merupakan satu-
satunya guru yang memiliki kompetensi untuk memahami kebutuhan dan cara
penanganan ABK dalam mengembangkan potensi diri ABK tersebut. Sehingga
pelaksanaan program kerja penyelenggaraan pendidikan inklusi pun tidak dapat
dilakukan dengan maksimal jika tanpa adanya GPK.
2.4 Solusi
Solusi atau usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut
ialah dengan melakukan perekrutan melalui kerjasama guru SLB terdekat, merekrut
guru dengan kualifikasi PLB dan guru reguler yang memperoleh pelatihan tentang
ABK dan dari klinik-klinik pendidikan atau pusat pengembangan anak. Hal ini
dikarenakan GPK merupakan satu-satunya guru yang memiliki pengetahuan,
kompetensi, kemampuan dan keterampilan dalam memahami karakteristik ABK,
menangani dan mengembangkan potensi ABK sesuai dengan karakteristik ABK
7
masing-masing. Guru yang tidak memiliki kompetensi dan keterampilan khusus
dalam pendidikan ABK akan mengalami kesulitan dalam membantu ABK di
sekolah regular. Demikian halnya dengan pengetahuan yang kurang memadai
tentang ABK akan menimbulkan persepsi yang kurang tepat yang akibatnya dapat
memunculkan sikap yang negatif terhadap ABK. Oleh karena itu adanya GPK
sangat membantu anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi, peran dan tugas GPK dalam pendidikan
inklusi sangat berarti.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa peran dan tugas guru pembimbing khusus (GPK) dalam
penyelenggaraan pendidikan inklusi sangat penting. Hanya saja pelaksanaan peran dan
tugas GPK masih belum optimal yang disebabkan karena adanya penambahan peran dan
tugas GPK sebagai guru kelas, serta keberlanjutan karier guru pembimbing khusus (GPK)
yang masih belum diperhatikan. Di beberapa sekolah inklusi masih ditemukan
kekosongan guru pembimbing khusus, sehingga dapat memberikan dampak dalam proses
pembelajaran anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat terlayani secara maksimal.
Sehingga diperlukan usaha untuk mengatasi dampak tersebut dengan melakukan
perekrutan melalui kerjasama guru SLB terdekat, merekrut guru dengan kualifikasi PLB
dan guru reguler yang memperoleh pelatihan tentang ABK dan dari klinik-klinik
pendidikan atau pusat pengembangan anak.
3.2 Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penyusun mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk
penyusun dan umumnya untuk pembaca.
9
Daftar Pustaka
Zakia, Dieni Laylatul. 2015. Guru Pembimbing Khusus (GPK): Pilar Pendidikan Inklusi.