Abstrak
Penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan Masyarakat. D
i kecamatan XX merupakan saah satu kecematan yang endemis penyakit DBD di kota xx denga
n IR sebesar 25 per 1000 penduduk . untuk mengetahui factor risiko perilaku masyarakat terha
dap kejadian DBD tersebut dilakukan penelitihan yang bersifat suvei dengan rancangan sekat l
intang ( cross-sectional ) yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan sila
p, dan tindakan masyarakat tentang penyakit DBD dengan kejadian DBD di Kecemartan xx. Has
il penelitihan ini menunjukkan bahwa dari hasil uji statistic diketahui ada hubungan tingkat peng
etahuan responden dengan kejadian DBD.
Meningkatnya kejadian DBD disebabakan perilaku masyarakat yang kurang baik yang
dapat menyebabkan timbulnya penyakit DBD. Oleh karena itu perlu peningkatan penyuluhan se
rta adanya partisipasi masyarakat dalam upaya Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah
dengue (DBD).
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang smpai saa
t ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di indonesia, sering muncul sebagai KLB dan
menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan
kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan
aedes albupictus yang hidup digendangan air bersih di sekitar rumah.
Aedes aegypti tersebar luas di daerah tropis dan sup tropis. Di Indonesia nyamuk ini ters
ebar luas baik di rumah –rumah maupun tempat-tempat umum. Nyamuk ini dapat hidup dan berk
embang biak sampai ketinggian daerah 1.000 m dari permukaan air laut. Di atas ketinggian 1.00
0 m nyamuk tidak dapat hidup dan tidak dapat berkembang biak, karena pada ketinggian tersebut
suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk tersebut.
Penyakit demam berdarah dengue mulai menyebar kesebagian besar kabupaten dan kota
di seluruh propinsi di Indonesia dan jumlah kota dan kabupaten yang terjangkit juga terus menin
gkat. Di Indonesia tiap tahunya terjadi KLB, secara sporadic dan setiap 5-10 tahun terjadi KLB b
esar seperti tahun 1988,1998.dan 2004. Hal ini menunjukkan bahwa sulit sekali menghentikan tr
ansmisi penyakit ini karena banyak factor yang berperan dalam dinamika penularan penyakit DB
D yang mencankup interaksi Hos-t-Agent-invoromen. Penderita deman berdarah dengue ,virus d
engue yang bersirkulasi sepanjang tahun dari nyamuk aedes aegypti yang tersebar diseluruh wila
yah, perilaku penduduk,transportasi, mobilitas penduduk. Saran perumahan, sanitasi lingkungan,
factor musim hujan dan perubahan iklim, semuanya saling terkait mempengaruhi kejadian Dema
m berdarah dengue.
Penyakit demam berdarah dengue terus mengalami peningkatan sejak tahun 1968 hingga
saat ini. Pada tahun 2006 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 114.656 penderita ( IR=52,48/
100.000 penduduk ) dengan jumlah kematian sebanyak 1.196 (1,04%). Pada penghujung tahun 2
007 jumlah kasus telah mencapai 124.811 (IR=57,52/100.000 penduduk) dengan jumlah kematia
n 1.277 (1,02%).
Periode 1968-1988 kejadian luar biasa terjadi setiap lima tahun, tetapi pada lima belas tah
un terakhir KLB terjadi setiap 2-3 tahun bahkan setiap tahun seperti di DKI Jakarta. Penderita y
ang dilaporkan selama periode 1992-2005,72,6% berasal dari Jawa-Bali, 16,1 % dari Propinsi S
umatra selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,dan sisanya 11,9% dari Propinsi lain.
Kesehtan seseorang atau masyarakat di pengaruhi oleh dua factor pokok. Kemungkinan
factor penyebab peningkatan DBD adalah perilaku dan non perilaku. Dimana factor perilaku ad
alah factor predisposisi, Faktor pendukung, dan factor pendorong dan factor non perilaku yaitu l
ingkungan dan Epidemologi.
Dari Latar Belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Hubun
gan Perilaku Masyarakat dengan Kejadian Penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penelitian i
ni dilakukan di Kabupaten xx.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara sikap kesehatan dengan kejadian penyakit DBD.
2. Apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit DBD
3. Apakah ada hubungan antara tindakan pencegahan dengan kejadian penyakit DBD.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Penyakit DBD di K
ecematan xx.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden di kecematan xx
b. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD di kecemata
n xx
c. Untuk mengetahui hubungan sikap masyarakat tentang penyakit DBD dengan kejadian DBD di K
ecematan xx
d. Untuk mengetahui hubungan tindakan masyarakat tentang penyakit DBD dengan kejadian DBD d
i kecematan xx.
e.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau batasan penelitian ini hanya dalam konteks HUbungan Perilaku Masy
arakat dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecematan xx.
E. Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Wawancara, dialog dan tanya jawab ya
ng Dilakukan terhadap warga masyarakat sesuai dengan instrumen yang telah disepakati dan dib
uat dalam bentuk kuisioner dan uji statistik chi square dengan taraf signifikansi 0,05. serta adanya
Observasi langsung iyaitu Melihat keadaan sebenarnya mengenai status kesehatan masyarakat, k
eadaan lingkungan dan perilaku hidup masyarakat setempat.