Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK : 6

ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )


- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

NO Nama dan Penjelasan Inti dari Teori Hal-hal penting


Tokoh Teori dari teori tersebut
1. Teori Trait-and- Teori ini berawal dari teori Teori trait and - Teori ini hanya
Factor konseling vokasional yang factor dapat dapat berfokus
( Parsons, 1909 ) dipelopori oleh Parsons. diartikan dengan pada satu karir
Awal perlu dilakukan pencocokan untuk setiap orang.
pembelajaran terhadap karakter individu - karir yang
individu lalu mencocokkan dengan suatu diambil oleh
individu tersebut dengan okupasi tertentu. individu
okupasi nya. Menurut teori ini, berdasarkan
setiap individu kemampuan yang
memiliki pola terukur. Sehingga
kemampuan unik membatasi factor
yang dapat diukur yang bisa
secara objektif dipertimbangkan
pada tuntutan untuk
berbagai mengembangkan
pekerjaan karir individu.
2. Teori Pilihan Pendekatan teori ini memiliki Terdapat tiga Menurut Ginzberg
Okupasi tiga unsur diantaranya tahapan dalam anak usia 11 tahun
(Ginzberg, kompromi, proses, dan teori pilihan masih dalam tahap
Ginsburg, irreverssibilitas. Seiring okupasi. Pertama berfantasi untuk
Axelrad, dan berjalannya waktu teori ini di periode Fantasi memilih karirnya.
Herma, 1951) revisi kembali pada tahun yang terjadi pada Lalu berlanjut dari
1970 masa kanak-kanak umur 11 sampai 17
sebelum umur 11 tahun mereka
tahun. Kedua, mengalami periode
periode Tentatif Tentatif dalam
pada awal masa mengambil
remaja usia 11 keputusan yang
sampai 17 tahun. realistis.
Ketiga, periode
Realistik pada
pertengahan masa
remaja yang
dimulai pada masa
17 tahun.
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

3. “a need-theory Teori ini dapat digunakan Menurut Roe, Terdapat dua


approach to untuk menganalisis hubungan orang kategori utama
career choice”- perbedaan kepribadian, tua dan anak pada okupasi yaitu
Ann Roe (1956) aptitude, intelegensi, dan masa dini, person oriented dan
latar belakang setiap pengalaman non person
individu. lingkungan, dan oriented. Contoh
factor genetic dari person
merupakan oriented adalah jasa
kombinasi yang dan managerial.
menentukan Sedangkan contoh
perkembangan dari non person
struktur oriented adalah
kebutuhan. teknologi dan
pekerjaan di luar
ruangan.
4. Teori Self- Teori ini merupakan bagian Pada hakikatnya Matangnya karir
Concept dari pendekatan super pada konsep ini individu tidak
( Donald Super, perilaku vokasional. Menurut memiliki tahap- hanya berhubungan
1951 ) penelitian, konsep ini tahap dengan tugas
berkembang lewat perkembangan perkembangan
pertumbuhan fisik dan yaitu yang terselesaikan
mental, observasi dalam establishment, namun juga
pekerjaan, lingkungan, dan exploratory, kesiapan individu
pengalaman tiap individu. growth, untuk menghadapi
maintenance, dan karirnya dimasa
decline. Menurut yang akan dating.
penelitian terdapat
hubungan antara
karir yang matang
dan pencapaian
remaja.
5. Teori Model Menurut Holland memilih Inti dari teori Teori ini memberi
Personal Style karir adalah ekspresi atau Holland adalah tambahan self
(1973) ekstensi kepribadian individu karir yang dipilih knowledge dan
terhadap dunia kerja. oleh individu informasi karir
berdasarkan yang dibutuhkan
orientasi untuk membuat
kesenangan keputusan.
pribadinya.
Holland pun
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

mengembangkan
enam orientasi
pribadi yaitu
investigative,
social, artistic,
enterprising, dan
konvensional
6. Teori Self Tiedeman memaknai teori ini Aktifitas-aktifitas Kontribusi utama
Development sebagai tahap diverensisi ego ini dihitung dalam dari teori ini adalah
( David Tiedeman yang berkelanjutan, tahapan waktu. focus terhadap
) menjalankan tugas-tugas Menurut teori ini peningkatan
perkembangan dan krisis terdapat tujuh kesadaran diri
psiko social. langkah dalam sebagai factor
memecahkan penting yang
masalah yang diperlukan dalam
sistematik yaitu proses pembuatan
induksi, keputusan.
reafirmasi,
intergrasi, pilihan,
eksplorasi,
kristalisasi dan
klarifikasi.
7. Teori Keputusan Gelatt menggambarkan Berdasarkan teori System nilai
( Gelatt ) bahwa pembuatan keputusan ini, dalam proses dianggap sangat
dan proses pembuatan pembuatan penting dalam
keputusan adalah suatu siklus keputusan proses pembuatan
yang berulang. diperlukan adanya keputusan menurut
pengetahuan dan teori gelatt.
fleksibilitas untuk
mengambil
beberapa
alternative
capaian.
8. Teori Social- Teori ini bertujuan untuk Seleksi karir Krumboltz dkk
Learning tentang menyederhanakan tahapan dipengaruhi oleh memfokuskan pada
pemiligan karir dalam memilih karir yang empat factor yaitu pengalaman belajar
( Krumboltz, berdasarkan pengalaman- peristiwa dan yang unik dari tiap
Mitchell, dan pengalaman kehidupan kondisi individu akan
Gelatt 1975) individu. lingkungan, berpengaruh pada
pengalaman perkembangan
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

belajar, warisan dalam memilih


genetic dan karirnya.
kemampuan
khusus,
keterampilan
pendekatan tugas.
9. Teori Interaksi dini anak dan orang Kebutuhan hirarki Pergantian orang
Psikoanalisis tua membentuk hirakri berawal dari usia tua kepada anak
( Osipow, 1983), kebutuhan. 6 tahun. sangat penting
( Bordin, Sedangkan, untuk
Nachman, dan pilihan okupasi perkembangan
Segal, 1963 ) dilakukan untuk mereka pada usia
memuaskan dini.
kebutuhan dan
berkaitan erat
dengan
pengalaman masa
anak-anak.
10. Pendekatan Proses pemilihan dan proses Pada model ini, Teori ini efektif
Sosiologis atau seleksi merupakan pengaruh penekanan untuk
Situasional lingkungan social dalam terhadap mengklarifikasi
( Blau-Gustad- pemilihan karir. hubungan timbal unsur situasi dalam
Jessor-Parnes dan balik antara pemilihan karir.
Wilcox, 1956 ) faktor-faktor
psikologis,
ekonomis, dan
sosiologis sebagai
fokus dalam
pemilihan dan
perkembangan
okupasi.
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

Analisis kasus

1. Anita dibesarkan di lingkungan wirausaha. Ayahnya seorang pemilik hotel terbesar di


kota tempatnya tinggal, sementara Ibunya juga merupakan pemilik butik terkenal dengan
cabang di berbagai kota lainnya. Ketika lulus SMA, Anita memilih untuk melanjutkan
studinya ke sebuah Perguruan Tinggi Negeri dengan penjurusan manajemen.

Analisis :

Ann Roe (1956) berpendapat bahwa pemilihan sebuah pekerjaan didasarkan atas struktur
kebutuhan individu, tetapi tingkat pencapaian tergantung akan tingkat kemampuan dan latar
belakang sosioekonomi. Hubungan antara anak dan orang tua juga merupakan kekuatan utama
dalam kebutuhan, minat, dan sikap, yang tercermin dalam pemilihan pekerjaan. Anita dibesarkan
dalam keluarga yang memiliki latar belakang wirausahawan, selain itu ia dibesarkan dalam
lingkungan sosioekonomi menengah ke atas, hal ini secara tidak langsung mempengaruhi
pilihannya dalam memilih jurusan menejemen yang masih memiliki korelasi dengan pekerjaan
kedua orang tuanya.

2. Semenjak kecil Belinda sangat tertarik pada dunia modeling. Banyak prestasi yang ia raih
dalam bidang ini. Ayah ibunya juga sangat mendukung kegiatan Belinda meskipun
kadang mengganggu kegiatan utama, yaitu sekolah. Bukan hanya berjalan di cat walk,
Belinda juga memiliki keahlian entertaining lainnya. Suaranya merdu, bakat seni peran
pun dia miliki. Saat ada managemen artis yang menemukan bakatnya melalui ajang
pencarian bakat Belinda yang masih duduk di bangku kelas 11 sma memutuskan untuk
masuk ke managemen.

Analisis:

Bellinda memiliki minat dan bakat dalam bidang seni seperti modeling, dan beberapa keahlian
entertaining. John Holland (1973), menyatakan bahwa seseorang memiliki keselarasan antara
dirinya dengan karir yang diminatinya. Bellinda dapat dikatakan memilih karir untuk memenuhi
kesenangannya atau disebut dengan self-fullfillment. Menurut John Holland, esensi dari karir
tidaklah memprioritaskan Intelegensi. Berdasarkan teori trait and factor oleh Parsons (1909),
bahwa individu mencocokan karakter dirinya dengan karakter karir yang akan dipilih.

3. Cokro seorang pegawai Bank yang bertugas untuk mencari nasabah. Pekerjaannya
mengharuskan dia keliling dari rumah ke rumah demi kemajuan Bank tempatnya bekerja.
Bukan hanya berkeliling, Cokro dituntut untuk aktif menawarkan jasa Bank-nya,
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

mempromosikan berbagai layanan yang bisa diberikan oleh Bank supaya konsumen
tergiur untuk masuk. Bank-pun menetapkan jumlah konsumen minimum yang harus
didapatkan oleh Cokro, sehingga dia bekerja serasa dikejar waktu terus menerus. Hal ini
cukup membuat Cokro frustasi, apalagi dia masuk ke pekerjaannya yang sekarang
sebetulnya bukan karena minatnya yang tinggi, tetapi hanya karena membutuhkan
pekerjaan saja.

Analisis :
Menurut Donald Super terdapat 5 tahapan perkembangan vokasional, yaitu
Growth (sejak lahir hingga 14 atau 15 tahun), Exploratory (15-24 tahun), Establishment
(25-44 tahun), Maintenance (45-64 tahun), Decline (lebih dari 65 tahun). Cokro memilih
pekerjaanya karena dorongan kebutuhan dalam bekerja, sedangkan ia tidak memiliki
minat yang tinggi dalam bidang tersebut, Cokro kemungkinan berada didalam tahap
Exploratory yaitu tahap dimana dalam bekerja dia masih dalam tahap tentatif, dimana
pilihannya belum final.
Cokro belum memiliki konsep kematangan karier yang jelas,dalam menentukan
pilihan pekerjaanya dia berorientasi hanya kepada kebutuhan bekerja, yang menyebabkan
ia kurang memiliki perencanaan dalam kariernya kedepan serta informasi mengenai
bidang pekerjaan yang dia geluti, sehingga dia merasa frustasi terhadap pekerjaannya.

4. Lita, seorang mahasiswa tingkat akhir fakultas ekonomi yang memiliki ketertarikan untuk
menjadi anchor. Menurutnya, anchor adalah pekerjaan yang menyenangkan, bisa dilihat
banyak orang dengan penampilan yang presticious. Gajinya pun menggiurkan. Meskipun
Lita kuliah di fakultas yang tidak ada hubungan langsung dengan pekerjaan impiannya,
Lita tidak patah arang. Setiap kali ada casting untuk profesi anchor di TV local maupun
nasional, Lita selalu mengikuti kegiatan tersebut, hingga akhirnya dia bisa diterima
menjadi salah satu anchor di stasiun televise swasta nasional.

Analisis :

Lita yakin bahwa dirinya akan dipandang masyarakat apabila dirinya menjadi news
anchor walaupun tidak sesuai dengan apa yang sedang ia pelajari di Universitas. Pada
teori Tiedemen & O’ Hara (1963), antara masyarakat dan individu itu sendiri butuh untuk
saling melengkapi. Apabila Lita dapat berhasil dalam karir impiannya tersebut,
keberhasilan, kepuasan dan kesinambungan akan didapatnya. Menurut teori ini,
mengambil keputusan karir ini karena individu tersebut memahami peluang-peluang yang
KELOMPOK : 6
ANGGOTA : - Alvian Natyo G. ( 2017 – 060 )
- Salsabela Diema Y. ( 2017 – 066 )
- Q.M Salsabila ( 2017 – 101 )
- Yogik Indra P. ( 2017 – 251 )
- Refiaiksany A. ( 2017 – 266 )

akan didapatkan seperti keuntungan dalam hal ekonomis dan keuntungan dalam
hubungan sosial dengan masyarakat. Lita kemungkinan mengalami perkembangan ego
identity yang membuat keputusan karirnya berkembang pula. sehingga, Lita memilih
karir yang berbeda dari pendidikan yang ia tekuni pada saat itu.

REFERENSI

Tarsidi, D. (2007). Teori perkembangan karir. Artikel.[Online]. Tersediadi: http://D-TARSIDI.


BLOGSPOT. COM/200/100/10/TEORI-PERKEMBANGANKARIR. HTML.

Brown, S. D., & Lent, R. W. (2012). Career Development and Counseling: Putting Theory and
Research to Work. New Jersey: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai