Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MUHASABAH, HAKEKAT, SERTA FAEDAHNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Abdul Khamid, M.Pd.I

Disusun oleh:

Tsalis Kurnia Rakhmayanti (63030220079)

Wahyu nur khoiriyah (63030220098)

Ria tania (63030220100)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah mengenai negara dan aspek-aspek
kewarganegaraan, dengan judul: “MUHASABAH, HAKEKAT, SERTA FAEDAHNYA”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik
teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurna makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan ucapan terima kasih kepada
pihakpihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT
memberikan petunjuk serta rahmatnya kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, 14 november 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Muhasabah, Hakekat dan Faedah .........................................................2

B. Hakikat dalam muhasabah ......................................................................................3

C. Manfaat muhasabah ................................................................................................4


D. Kisah tentang Muhasabah……………………………………………………….....5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................7
B. Saran ........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara etimologis muhasabah adalah bentuk mashdar (bentuk dasar) dari kata
hasabayuhasibu yang kata dasarnya hasaba-yahsibu atau yahsubu yang berarti menghitung.
Sedangkan dalam kamus Arab-Indonesia ialah perhitungan, atau intro peksi.

Kata-kata Arab Muhasabah berasal dari satu akar yang menyangkup konsep-konsep
seperti menata perhitungan, mengundang (seseorang) untuk melakukan perhitungan,
menggenapkan (dengan seseorang) dan menetapkan (seseorang untuk) bertanggung jawab.

Muhasabah ialah intropeksi, mawas, atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung


perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari bahkan setiap saat. Oleh karena itu muhasabah
tidak harus dilakukan pada akhir tahun. Namun perlu juga dilakukan setiap hari, bahkan setiap
saat. Maka dari itu makalah ini kami buat untuk membahas pentingnya mempelajari
Muhasabah, Hakikat serta faedahnya, terutama dikalangan mahasiswa yang saat ini.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari muhasabah ?

b. Apa hakikat dari muhasabah ?

c. Apa manfaatnya dari muhasabah ?

d. Bagaimana contoh penerapan muhasabah ?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari muhasabah.

b. Untuk mengetahi apa hakikat dari muhasabah.

c. Untuk mengetahui manfaat dari muhasabah.

d. Untuk mengetahui contoh dari penerapan muhasabah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Muhasabah

Secara etimologis muhasabah adalah bentuk mashdar (bentuk dasar) dari kata
hasabayuhasibu yang kata dasarnya hasaba-yahsibu atau yahsubu yang berarti menghitung.
Sedangkan dalam kamus Arab-Indonesia ialah perhitungan, atau intropeksi.
Kata-kata Arab Muhasabah berasal dari satu akar yang menyangkup konsep-konsep
seperti menata perhitungan, mengundang (seseorang) untuk melakukan perhitungan,
menggenapkan (dengan seseorang) dan menetapkan (seseorang untuk) bertanggung jawab.
Muhasabah ialah intropeksi, mawas, atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung
perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari bahkan setiap saat. Oleh karena itu
muhasabah tidak harus dilakukan pada akhir tahun. Namun perlu juga dilakukan setiap hari,
bahkan setiap saat. Muhasabah menurut Rasulullah SAW sama artinya dengan jihad nafsh
atau jihad memerangi dan mengengkang hawa nafsu. Rasulullah SAW dalam sabdanya
yang lain menegakkan jihad nafsh adalah salah satu jihad paling besar dan termasuk ke
dalam hakikat seorang mujahid. “Mujahid adalah orang yang mengekang jiwanya untuk
taat kepada perintah Allah.”(HR Ahmad).
Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu akan dirinya sendiri. Dan
manusia beruntung akan selalu mempersiapkan dirinya untuk kehidupan kelak yang abadi
di yaumul akhir yang pasti adanya. Muhasabah dalam agama kita mengandung arti yang
begitu mendalam bila kita mengetahui hakikat muhasabah itu sendiri. Terutama dalam
kehidupan dunia dan juga kehidupan akhirat yang kekal abadi. 1
Jadi kesimpulan dari pengertian muhasabah yaitu sikap atau perbuatan yang
bertujuan untuk melihat atau memperhitungkan apa yang telah kita lakukan atau perbuat
selama ini. Dengan harapan kedepannya bisa lebih baik lagi

B. Hakikat Dalam Muhasabah

1. Pengertian Hakikat

1
http:/www.safiyhati.com/2013/06muhasabah-dalam-islam.html

2
Secara terminologi, hakikat dapat diartikan sebagai rahasia yang paling dalam
dari segala amal, inti dari syariat dan akhir dari perjalanan yang ditempuh oleh seorang
sufi. Hakikat yang disebut sebagai kebenaran adalah makna terdalam dari praktik dan
petunjuk yang ada pada syariat dan tarikat.
2. Hakikat dalam Muhasabah

Mengenai hakikat muhasabah, Allah SWT juga menurunkan firmannya dalam


Al Qur’an QS Al Hasyr ayat 18 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS.Al-Hasyr (59):18).
Sementara Rasulullah SAW juga bersabda mengenai muhasabah diri,“Dari
Syadad bin Aus r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda “Orang yang pandai
adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan
sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa
nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT” (HR. Imam Turmudzi).
Sudah menjadi keharusan bagi setip orang yang beriman kepada Allah SWT dan
hari akhir,untuk tidak lupa mengintropeksi nafsu,menyempitkan ruang geraknya, dan
menahan gejolaknya. Sehingga setiap hembusan nafas adalah mutiara bernilai tinggi,
dapat ditukar dengan perbendaharaan yang kenikmatanya tak akan pernah sirna
sepanjang masa. Menyia-nyiakan nafas ini, atau menukarnya dengan sesuatu yang
mendatangkan kecelakaan adalah kerugian yang sangat besar. Tidak dapat ditoleri,
kecuali oleh manusia paling bodoh. Hanya saja hakekat kerugian ini baru benar-benar
tampak nanti di hari kiamat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an QS Ali Imran ayat 30
yang artinya “Pada hari setiap jiwa mendapati segala kebaikan yang dilakukannya
dihadirkan dan juga segala kejahatan yang dilakukanya. Ia ingin ada penghalang masa
yang panjang antara dia dan kejahatanya.” (Ali Imran:30)1.
Muhasabah memiliki arti introspeksi diri sendiri dengan menghitung atau
mengevaluasi diri dengan amal-amal perbuatan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Manusia yang baik adalah manusia yang senantiasa terdorong untuk memperbaiki diri
untuk mempersiapkan dirinya dalam menyongsong kehidupan dunia yang lebih baik
serta kehidupan akhirat yang kekal selamanya.

1
Ibnu qayyim al jauziyyah, ibnu rajab al hambali, imam al ghazali, tazkiyatun nafs, 2001, hal 91

3
Sebagai seorang muslim, kita tau bahwa manusia yang beruntung ialah yang
selamat di yaumul akhir. Karena itulah manusia sangat dianjurkan untuk bermuhasabah
sebagai pengingat diri di setiap waktu dan detik agar seorang hamba tidak
menyianyiakan waktu yang telah diberikan Allah SWT dalam hidupnya.
Di sisa hidupnya, manusia lebih baik memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
berbuat baik demi meraih ridho Allah SWT. Serta dalam kehidupan masyarakat, mereka
yang senantiasa muhasabah diri akan senantiasa memperbaiki akhlak untuk hidup
sebagai manusia yang baik dan beradab. Manusia yang berakhlak baiklah yang akan
dicintai Allah SWT.
3. Macam – Macam Muhasabah

a. Intropeksi diri atas berbagai ketaatan yang telah dilalaikan, yang itu adalah hak Allah
SWT. Bahwa ia telah melaksanakannya dengan serampangan, tidak semestinya.
Padahal hak Allah SWT berkaitan dengan satu bentuk ketaatan yaitu, ikhlas dan setia
kepada Allah SWT, mengikuti Rasulullah menyaksikanyan dengna persaksian ihsan,
menyaksikanya sebagai anugrah dari Allah SWT, dan menyaksikan kelalaian dirinya
di dalam mengamalkanya. Demikian ia harus melihat apakah dirinya telah memenuhi
keseluruhannya atau blom.
b. Intropeksi diri atas setiap amalan yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan.

c. Intropeksi diri atas perkara yang mubah, atas dasar apa ia melakukanya. Apakah
dalam rangka mengharap ridho Allah SWT dan akhirat, sehingga ia beruntung?
Atukah untuk mengharap dunia dan keserba binasaannya, sehingga ia merugi.

Ada sebuah kisa tentang muhasabah.

kesimpulan dari hakikat dalam muhasabah yaitu kita menjadi tau kalau
muhasabah itu sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, tidak hanya kita tau apa
kekurangan atau aib kita,tapi kita juga bisa memperbaiki diri agar bisa lebih baik dari
sebelumnya.
C. Manfaat Dari Muhasabah

1. Sadar bahwa bermuhasabah itu penting untuk kemaslahattan hidup.

2. Mengetahui kekurangan yang ada dalam diri sendiri

3. Paham apa yang seharusnya dilakukan jika kita berbuat salah ,

4
4. Mengetahui taraf keimanan diri sendiri sehingga semakin paham hak dan kewajiban
yang harus dilakukan sebagai seorang hamba Allah.
Kesimpulanya banyak sekali manfaat dari bermuhasabah mulai dari perilaku,
adap semuanya berpengaruh menjadi lebih baik Karen kita sadar atau paham setiap apa
yang kita lakukan itu baik atau buruk,dan jika yang kita lakukan blom sesuai maka
sebisa mungkin kita akan berusaha untuk memperbaikinya, dan membuat kita selalu
bersyukur atas apa yang terjadi.
D. Kisah Tentang Muhasabah
Ada sebush kisah tentang amalan seorang pria yang dijamin masuk surga
sebagai berikut suatu ketika, seusai mengerjakan sholat berjamaahbersama para sahabat
Rasulullah saw berkata, “sebentar lagi akan dating seseorang yang akan dijamin masuk
surge oleh Allah swt”. Tidak lama seorang pria yang kemudian masuk masjid,
mengerjakan sholat dan langsung berlalu ketika dia selesai melakukannya. Esok
harinya, Rasulullah juga berujar hal yang sama, dan kemudian muncul seorang pria
yang sama. Kejadian ini berulang sampai 3 kali berturut-turut.
Peristiwa ini mengundang rasa penasaran Abdullah bin amr, yang kemudian
mendatangirumah pria yang dikatakan telah dijamin masuk surga tersebut. Lalu ia
mengetuk pintu dan saat sudah dibuka Abdullah berkata kalau ia sedang ada sedikit
masalah dengan ayahnya dan berjanji tidak inggin menemui ayahnya sampai 3 hari
kedepan dan ia meminta izin untuk menginap di rumah pria tersebut selama 3 hari. Pria
tersebut mengizinkan Abdullah bin amr untuk menginap di rumahnya.
Selama 3 hari Abdullah bin amr memperhatikan setiap perbuatan pria tersebut.
Beliau tidak menemukan satu ibadah istimewa yang dilakukan pria tersebut, bahkan
sholat malam saja pria tersebut jarang melakukannya, ia hanya menemukan pria
tersebut kerap berdzikir ketika hendak menjelang tidur. Selesai menginap Selama 3
hari, Abdullah bin amr berpamitan. Sebelumnya ia menceritakan maksut kedatangan,
ia hanya penasaran kenapa Rasulullah selalu mengatakan bahwa pria tersebut mendapat
jaminan masuk surge oleh Allah swt. Maka ia bermaksut untuk mengetahui adakah
ibadah khusus yang diakukan pria oleh pria tersebut.
Dengan segala kerendahan hati pria tersebut kemudian berkata “aku memang
tidak punya amalan khusus, hanya saja aku selalu berusaha memaafkan mereka yang
menyakitiku baik sengaja maupun tidak sengaja serta menghilangkan rasa benci, iri,

5
dan dengki kepada semua orang” Abdullah bin amr pun tersenyum lalu beranjak pulang
setelahnya.
Kesimpulan tidak hanya amalan besar yang membuat seseorang masuk surga,
kita tidak tau amalan apa yang diterima oleh Allah kita hanya bisa berusaha sebaik
mungkin agar bisa mendapatkan ridho Allah. Sekecil apapun perbuatan kita, kita tidak
tau apakah itu diterima atau tidak siapa tau hal remeh yang pernah kita lakukan itulah
yang dapat menolong kita di akhirat kelak.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Muhasabah adalah introspeksi. Sebuah koreksi terhadap sikap maupun perbuatan diri sendiri.
Dengan adanya Muhasabah kita bisa mengendalikan diri kita sendiri tanpa adanya faktor luar atau dari
orang lain.Apapun perbuatan yang kita lakukan pastinya itu akan Kembali pada diri kita sendiri.

Muhasabah sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya tau apa kekurangan atau
aib dalam diri, tapi kita juga bias memperbaiki diri agar bisa lebih baik dari sebelumnya.

Manfaatnya kita jadi lebih berhati-hati dalam berperilaku terhadap diri sendiri maupun terhadap
orang lain, dan bias menerima diri dengan cara bersyukur atas nikmat yang telah dibrikan kepada kita
sehinga kita masih bias berbuat baik dengan mengharap ridho Allah SWT.

Kita tidak tau perbuatan apa yang kita lakukan yang diterima Allah, jangan remehkan perbuatan
yang kita anggap itu tidak penting siapa tau perbuatan yang selalu kita lakukan tapi kita tidak
menyadarinya mungkin itulah yang akan menolong diakhirat kelak.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, masih banyak
kesalahan serta kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik kami sengaja maupun yang tidak kami
sengaja. Maka dari itu sangat kami harapkan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga dengan barbagai kekurangan yang ada ini tidak mengurangi nilai dan Manfaat dari mempelajari
Muhasabah, Hakikat serta Faedahnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aliah hasan,B purwakania, 2006 PsikologiPerkembanganIslam: Jakarta : Raja grafindo


persada

http:/www.safiyhati.com/2013/06muhasabah-dalam-islam.html

LaluMuchsinEffendi, Lc.,M.A Faizah, S.A.g,M.A 2009 , PsikologiDakwah, Jakarta, kencana

qayyim al-jauziyyzh, ibnu. Dan Ibnu rajab al-hambali. Dan imam al-ghazali. 2001.

Tazkiyatun nafs. Solo:pustaka arafah.

Anda mungkin juga menyukai