Anda di halaman 1dari 50

REALISASI AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DOKUMEN KERJASAMA DI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

DISUSUN OLEH :

ARI HELYA PUSPITASARI


KELAS A4 / NO. URUT 03

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


BAGI PURNA PRAJA ANGKATAN XXVI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
TAHUN 2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA
SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI JL. RAYA
KEMANG NOMOR 152 KEMANG - BOGOR

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGELOLAAN DOKUMEN KERJASAMA DI BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN
Disusun oleh

ARI HELYA PUSPITASARI, S.STP


Kelas A-4 / 03

Tim Pembimbing

COACH MENTOR

Hulaifah, S.Sos, M.Kesos A.Rismayanti,Q, S.STP


NIP . 19841022 200812 2 001 NIP. 19810227 199912 2 001

Draft ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk


mengikuti Seminar Aktualisasi Tanggal 4 Mei 2020

Diketahui oleh,
KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN,

Dr. Tutik Lestari, M.Pd


NIP. 19750722 200801 2 006

Disahkan oleh,
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPAMONGPRAJAAN
DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Dra. Hj. Erliani Budi Lestari, M.Si


NIP. 19670218 198602 2 001
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JL. TAMAN MAKAM PAHLAWAN NOMOR 8 KALIBATA JAKARTA
SELATAN BALAI DIKLAT PEGAWAI KEMENDAGRI JL. RAYA
KEMANG NOMOR 152 KEMANG - BOGOR

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGELOLAAN DOKUMEN KERJASAMA DI BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN
Disusun oleh

ARI HELYA PUSPITASARI, S.STP


Kelas A-4 / 03

Tim Pembimbing

PENGUJI COACH

Ika Heru Setyawan, S.Pd Hulaifah, S.Sos, M.Kesos


NIP . 19830225 201012 1 001 NIP.19620727 198611 1 001

Laporan Aktualisasi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Tanggal 4 Mei 2020

Diketahui oleh,
KEPALA BIDANG KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN,

Dr. Tutik Lestari, M.Pd


NIP. 19750722 200801 2 006

Disahkan oleh,
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPAMONGPRAJAAN
DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Dra. Hj. Erliani Budi Lestari, M.Si


NIP. 19670218 198602 2 00
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa


memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi ini dengan judul
“Optimalisasi Dokumen Kerjasama Di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Selatan” sebagai salah satu syarat untuk untuk
menyelesaikan latihan dasar CPNS Golongan III tahun 2020.

Penulisan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan,


masukan, nasehat dari semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran,
doa dan motivasi kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Teguh Setyabudi, M.Pd selaku Kepala Badan


Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri;
2. Ibu Dra. Erliana Budi Lestari, M.Si selaku Kepala Pusat Pengembangan
Kompetensi Kepamongprajaan dan Manajemen Kepemimpinan;
3. Ibu Dr. Tutik Lestari, M.Pd selaku Kepala Bidang Kepemimpinan dan
Prajabatan pada Pusat Pengembangan Kompetensi Kepamongprajaan dan
Manajemen Kepemimpinan;
4. Bapak Ir. H. Imran Jausi, M.Pd, selaku Selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan;
5. Ibu Rismayanti, S.STP, selaku mentor dalam Pelatihan Dasar CPNS
(Latsar CPNS) bagi Purna Praja IPDN dan Kepala Sub Bidang Kemitraan;
6. Ibu Hulaifah, S.Sos, M.Kesos selaku Pelatih (Coach) dalam Pelatihan
Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja Angkatan XXVI, yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Laporan
Aktualisasi ini;
7. Segenap Widyaiswara, pelatih dan pembina dan seluruh pendukung
Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja IPDN Angkatan
XXVI Tahun 2020;
8. Angkatan XXVI, yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi
dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini;
Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih banyak
terdapat kekurangan didalamnya. Untuk itu kritik serta saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi bagi perbaikan
kedepannya. Semua kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Oleh
karenanya penulis sangat menyadari bahwa penyusunan Rancangan Aktualisasi
dapat memberikan manfaat dan inspirasi di bidang pendidikan dan pelatihan
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bogor, Mei 2020

Ari Helya Puspitasaari


DESKRIPSI SINGKAT

Kerjasama merupakan sebuah bentuk dari interaksi sosial yang bersifat


asosiatif. Kerja sama dilakukan oleh dua orang atau lebih dimana mereka
memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kerjasama yang
dilakukan Organisasi Perangkat Daerah ini diharapkan dapat mengurangi
kesenjangan antar Provinsi dan Kabupaten / Kota dan mendukung proses
penyelenggaraan pemerintahan agar terlaksana dengan baik. Dalam pengurusan
kerjasama biasanya diperlukan dokumen pendukung seperti dokumen yang
menyatakan persetujuan kerjasama kedua belah pihak. Selain itu ada pula
Pernyataan tertulis yang menyatakan adanya sebuah ikatan kerjasama biasanya
berbentuk Letter of Intent (LOI), Memorandum of Understanding (MoU)
atau nota kesepahaman dan Memorandum of Agreement (MoA) atau nota
perjanjian.

Laporan Aktualisasi ini berjudul “OPTIMALISASI PENGELOLAAN


DOKUMEN KERJASAMA DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN”. Laporan ini dibuat
untuk mengetahui proses optimalisasi pengelolaan dokumen kerjasama di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, serta untuk
mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi. Penulis
Menetapkan isu strategis berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan
magang dalam kurun waktu kurang lebih selama 6 Bulan. Untuk mengoptimalkan
pengelolaan dokumen kerjasama, maka dilakukan inovasi dengan membuat file
manager dari Box Bantex dan Microsoft Excel.
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Perumusan Isu....................................................................4

Tabel 1.2 Tabel Analisis Strategis SWOT.....................................................5

Tabel 1.3 Tabel Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan

Output yang Diharapkan...............................................................6

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Provinsi Sulawesi Selatan..............................................................15

xii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR
KATA PENGANTAR
DESKRIPSI SINGKAT ...........................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Identifikasi Isu............................................................................................3
1.3 Perumusan dan Penetapan Isu....................................................................4
1.4 Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan Output yang
Diharapkan................................................................................................6
BAB II DESKRIPSI LOKUS
2.1 Deskripsi Umum.......................................................................................11
2.1.1 Deskripsi Wilayah/ Gambaran Umum Instansi..............................11
2.1.2 Sumber Daya..................................................................................11
2.1.3 Visi dan Misi..................................................................................12
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi................................................................13
2.1.5 Struktur Organisasi.........................................................................15
2.1.6 Akta Kematian................................................................................22
2.2 Deskripsi Khusus......................................................................................16
2.2.1 Program dan Kegiatan Saat Ini......................................................16
2.2.2 Role Model....................................................................................16

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah profesi bagi PNS (Pegawai Negeri
Sipil) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, yang mengabdi pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari PNS dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan, atau diserahi tugas negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN bertugas:
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas; serta mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan unsur utama Aparatur Negara


yang mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan dan
pembangunan. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN), pegawai mempunyai peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat pemersatu bangsa. Oleh karena itu, penting agar Aparatur
Sipil Negara memiliki profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa
menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh dengan tanggung jawab.
Untuk menunjang hal tersebut, Pemerintah melakukan pengembangan kompetensi
Aparatur Sipil Negara. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan bagi
Calon Pegawai Negeri Sipil yang sering dikenal dangan istilah Latihan Dasar.
Kegiatan tersebut dimaksudkan agar dapat menciptakan kader Pegawai Negeri
Sipil dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugasnya
sebagai sebagai pelayan masyarakat yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau yang kerap disebut ANEKA.

1
2

Kerjasama merupakan sebuah bentuk dari interaksi sosial yang bersifat


asosiatif. Kerja sama dilakukan oleh dua orang atau lebih dimana mereka
memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kerjasama yang
dilakukan Organisasi Perangkat Daerah ini diharapkan dapat mengurangi
kesenjangan antar Provinsi dan Kabupaten / Kota dan mendukung proses
penyelenggaraan pemerintahan agar terlaksana dengan baik. Dalam pengurusan
kerjasama biasanya diperlukan dokumen pendukung seperti dokumen yang
menyatakan persetujuan kerjasama kedua belah pihak. Selain itu ada pula
Pernyataan tertulis yang menyatakan adanya sebuah ikatan kerjasama biasanya
berbentuk Letter of Intent (LOI), Memorandum of Understanding (MoU)
atau nota kesepahaman dan Memorandum of Agreement (MoA) atau nota
perjanjian.

Di Sub Bidang kemitraan BPSDM Prov Sulsel Penyimpanan dokumen


informasi kerjasama sering kurang diperhatikan, dan menjadi pekerjaan yang
kurang menarik di kantor. Padahal dokumen kerjasama tersebut fungsinya sangat
penting bagi kelancaran dan pertanggung jawaban kegiatan. Dokumen kerjasama
memiliki arti yang sangat penting bagi sebuah lembaga, dan hal itu menjadikan
dokumen kerjasama harus diselamatkan karena yang terekam didalamnya banyak
menyimpan berbagai informasi penting seperti kurun waktu kerjasama yang
dilakukan kedua belah pihak yang dapat dijadikan sebagai bahan bukti
pertanggungjawaban masa kini atau mendatang.

Namun yang terjadi dilapangan dokumen penting tersebut masih belum


terorganisir dengan baik serta belum tertatanya dengan rapi pengelolaan dokumen
kerjasama. Hal itu ditandai dengan belum tersedia file manager (soft file dan
hard file) sebagai tempat penyimpanan yang pasti. Dengan alasan tersebut di atas
maka penulis menyusun Rancangan Aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi
Pengelolaan Dokumen Kerjasama di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Selatan”.
3

1.2 IDENTIFIKASI ISU


Isu merupakan sebuah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi.
Dalam rangka penetapan isu dibutuhkan kemampuan Enviromental Scanning
(peduli terhadap masalah disekitar organisasi), Problem Solving (Pemecahan
Masalah), dan Analysis (Kemampuan Menganalisis Masalah). Identifikasi isu
dapat dilakukan dengan metode SWOT yang kemudian dikaitkan dikaitkan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi.
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan
Threats. Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan
strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek,
baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru. Analisis SWOT
pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam
memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan
masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
1. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari
sebuah peluang (opportunities) yang ada.
2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan.
3. Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada.
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru.
4

1.3. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Berdasarkan identifikasi isu seperti yang telah penulis uraikan diatas dan
dengan menggunakan analisis SWOT, maka penulis membuatnya dalam sebuah
tabel. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui Strength, Weakness,
Opportunities, dan Threats di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
tepatnya pada Sub Bidang Kemitraan.

Tabel 1.1
Tabel Perumusan Isu

STRENGHTS WEAKNESS
Badan Pengembangan Dokumen kerjasama
Sumber Daya Manusia yang diterbitkan sangat
Provinsi Sulawesi Selatan banyak dan masih perlu
merupakan salah satu pengelolaan yang baik
penyelenggara pelatihan dalam penyimpanannya.
dan pendidikan yang
mempunyai akreditasi
baik dimasyarakat.
Analisis SWOT OPPORTUNITIES THREATS
Badan Pengembangan Dokumen yang tercecer
Sumber Daya Manusia dapat menimbulkan
memiliki jaringan masalah dikemudian hari
kerjasama yang luas yang apa bila dokumen
kemudian membuat tersebut diperlukan.
banyak kesepakatan Entah itu sebagai arsip
kerja. atau mengecek tanggal
berakhirnya suatu
kerjasama.
5

Tabel 1.2

Tabel Analisis Strategis SWOT

STRENGHTS WEAKNESS
ANALISIS SWOT
SO WO
Menjadikan Badan
Melakukan
Pengembangan Sumber
pembenahan dan
Daya Manusia Provinsi
OPPORTUNITIES perbaikan dalam
Sulawesi Selatan
pengelolaan dokumen
sebagai penyelenggara
kerjasama.
kediklatan yang unggul.
ST WT
Inovasi pengelolaan
Meningkatkan kualitas
dokumen kerjasama
THREATS kerja dan skill yang
agar optimal dan tidak
dimiliki stakeholder.
tercecer.

Berdasarkan tabel di atas hal-hal yang penulis temukan selama kurang


lebih 6 bulan melaksanakan kegiatan magang atau orientasi kerja di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
salah satu penyelenggara kediklatan unggul. Maka dari itu jaringan kerjasama
yang dimilikinya pun sangat luas. Dengan demikian banyak dokumen kerjasama
yang diterbitkan. Dokumen kerjasama tersebut apabila pengelolaan
penyimpanannya kurang diperhatikan maka dapat menyebabkan dokumen
tersebut tercecer. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menetukan sebuah
gagasan pemecahan isu yang menjadi prioritas yaitu melakukan pembenahan dan
perbaikan pada pengelolaan dokumen kerjasama dengan cara memanfaatkan Box
Bantex dan Microsoft Excel.
6

1.4. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN, DAN OUTPUT


YANG DIHARAPKAN

Dalam pelaksanaan aktualisasi yang merupakan salah satu program dari


pelaksanaan pelatihan dasar CPNS yang dimana mengharapkan munculnya
pengalaman kerja masing-masing peserta, serta adanya perbaikan dan ide-ide
kreatif dari peserta Latsar untuk diterapkan pada tempat pelaksanaan aktualisasi
dengan melihat beberapa kendala yang dihadapi masing-masing tempat
aktualisasi.

Dalam pelaksanaan aktualisasi serta pelaksanaan penyusunan laporan


aktualisasi maka penulis menyusun beberapa kegiatan yang dimana diharapkan
dapat menunjang pelaksanaan aktualiasi dalam program pelatihan Dasar CPNS,
tahapan-tahapan tersebut meliputi:

Tabel 1.3
Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, dan Output yang Diharapkan

Keterkaitan Kontribusi
Penguatan
Tahapan Subtansi Terhadap
No Kegiatan Output/Hasil Nilai
Kegiatan dengan Mata Visi-Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi
1. Melakukan 1. Melakukan Terlaksananya 1.Akuntabilitas Dengan Memberikan
koordinasi pertemuan koordinasi Melaporkan melakukan peningkatan
dengan dengan dengan rancangan koordinasi akuntabilitas
pimpinan pimpinan. pimpinan aktualisasi dengan dan transparansi
tentang tentang secara objektif pimpinan terhadap
persetujuan 2. Membahas persetujuan sesuai dengan terkait penyelenggaraan
kegiatan yang rencana aktualisasi permasalahan kegiatan yang organisasi
akan dilakukan kegiatan atau Pengelolaan akan dengan
gagasan. Data Kerjasama dilakukan, berkoordinasi
sebagai bentuk maka hal itu langsung dengan
3. Meminta pertanggung mendukung pimpinan.
bimbingan dan jawaban. visi dan misi
arahan 2.Etika publik BPSDM
terhadap Bersikap sopan Provinsi
rencana dan santun Sulawesi
kegiatan. dalam Selatan
7

menghadap mewujudkan
atasan. pencanaan
Dan
4. Mencatat 3. Komitmen pengembangan
hasil mutu diklat berbasis
pertemuan dan Atasan kompetensi.
bimbingan dari memberikan
pimpinan pandangan
mengenai
rancangan yang
diperlihatkan
agar dapat
dilakukan
dengan baik
sehingga efektif
dan efesien serta
bermutu.
4. Manajemen
ASN
Meminta
persetujuan
atasan sebagai
pengambil
keputusan.
5. Pelayanan
publik
Persetujuan dari
atasan yang
diberikan guna
meningkatkan
pelayanan.
2. Pengumpulan 1.Berkoordinasi Terkumpulnya 1. Komitmen Pengumpulan Penjaminan
dokumen dengan pegawai dokumen- Mutu dokumen mutu terhadap
kerjasama BPSDM dokumen Denga kerjasama kerjasama yang
Provinsi Sulsel kerjasama Mengumpulkan guna dilakukan
terkait letak yang dokumen mewujudkan mencerminkan
dokumen yang dibutuhkan. tersebut, maka Misi akuntabilitas
akan akan diketahui penyelenggara organisasi.
dikumpulkan. kondisi an diklat yang
dokumennya berbasis
2. Mencari dalam keadaan Sistem
dokumen baik atau rusak. Manajemen
kerjasama baik 2.Akuntabilitas Mutu dan
itu dalam Dokumen Berbasis
bentuk soft file kerjasama Teknologi
8

maupun hard sebagai sumber Informasi.


file. informasi yang
autentik dan
kredibel, sebagai
alat bukti yang
sah untuk
pertanggung
jawaban
kegiatan.
3. Etika publik
Meminta arahan
dengan baik dan
sopan

3. Klasifikasi Dokumen Tata kelola 1.Akuntabilitas Mewujudkan Tata Kelola


Dokumen kerjasama yang dokumen yang Pengelolaan Komitmen Dokumen yang
Kerjasama telah terkumpul baik akan dokumen Terhadap tepat guna pada
yang telah kemudian memudahkan kerjasama yang Regulasi organisasi.
terkumpul. diklasifikasikan dijangkau baik sebagai Kediklatan
berdasarkan ketika bentuk dengan tata
jenisnya (MOU, dibutuhkan. pertanggung kelola
Rekomendasi jawaban dari dokumen
Bimtek DPRD, kegiatan yang yang baik.
Latsar, dan dilakukan.
Nota
Kesepahaman) 2. Manajemen
serta menurut ASN
kabupaten/ Tata kelola
kotanya. dokumen yang
baik guna
mewujudkan
Salah satu peran
ASN adalah
sebagai pelayan
publik yang
profesional.

3. Pelayanan
Publik
Klasifikasi
dokumen
mewujudkan
pelayanan
publik yang
9

cepat dan prima


ketika dokumen
tersebut
dibutuhkan.

4. Membuat File 1.Bekerjasama 1. Pembuatan 1. Whole of Memperluas Pengelolaan


Manager dengan salah file manager government Jejaring data yang
untuk satu pegawai lebih efektif Membuat file Kerja dengan terintegrasi
Dokumen yang bagian umum dan efisien manager dengan Stakeholder memudahkan
berbentuk soft untuk membuat karena berkolaborasi dengan kinerja ASN.
file maupun file manager. berkolaborasi dengan pegawai bekerjasama
hard file dengan diluar bidang dengan
pegawai pengembangan. pegawai
lainnya. lainnya.

2. Membuat file 2. Dokumen 2. Manajemen


manager menjadi lebih Mutu
menggunakan terorganisir File manager
MS. Excel dan dengan file dalam keadaan
Box Bantex. manager. baik ketika
Salah satu digunakan.
keunggulan
file manager 3. Etika Publik
untuk soft file Melakukan
di MS. Excel kerjasama
adalah semua dengan cara
bentuk berkomunikasi
dokumen yang sopan dan
kerjasama santun.
telah
terintegrasi 4. Nasionalisme
dalam satu Mengedepankan
wadah. musyawarah dan
Dengan begitu mufakat dengan
akan cara
memudahkan berkolaborasi
ketika dengan pegawai
dibutuhkan. lainnya.
5. Melakukan 1. Melaporkan Atasan 1.Akuntabilitas Terwujudnya Optimalisasi
Evaluasi kepada atasan Memberikan Melakukan visi Terdepan Pengelolaan
terkait hasil penilaian evaluasi sebagai Dalam Data Kerjasama
kegiatan terhadap bentuk Inovasi Pada Sub
Optimalisasi tanggungjawab Pengembang Bidang
2.Memberikan Pengelolaan atas kegiatan an SDM Kemitraan
masukan Data yang berbasis BPSDM
10

kepada opd Kerjasama dilaksanakan. kompetensi. Provinsi


Sulawesi
Selatan.

3. Menerima 2.Etika publik


tanggapan Menyampaikan
terkait hasil hasil kegiatan
kegiatan dengan sopan
dan beretika.

3.Komitmen
mutu
Adanya hasil
yang
diasampaikan
kepada atasan
guna peningkatan
mutu.

4.Anti korupsi
Pelaporan hasil
evaluasi sebagai
bukti transparansi
kegiatan.

5.Manajemen
ASN
Dokumen yang
telah terintegrasi
dengan baik
nantinya akan
mempermudah
pegawai dalam
bekerja.
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

2.1 Deskripsi Umum

2.1.1 Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun


2011 yang mengatur Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Badan
Pendidikan dan Pelatihan yang sekarang berubah menjadi Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan yaitu mempunyai tugas
menyelenggarakan dan menyusun kebijakan daerah dibidang Pendidikan dan
Pelatihan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan dan Pelatihan meliputi


Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

2. Penyelenggaraan dan Pelatihan meliputi bidang Pendidikan dan Pelatihan


meliputi Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis,
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

3. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang Pendidikan dan Pelatihan


meliputi Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis,
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

4. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

2.1.2 Sumber Daya

Pegawai di lingkungan BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah


63 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 33 orang dan Tenaga
Non PNS (TNP) sebanyak 30 orang. Berdasarkan golongan dan kepangkatan,
jumlah Pegawai di lingkungan BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari:

11
12

 Golongan IV = 3 orang
 Golongan III = 23 orang
 Golongan II = 7 orang
 Golongan I = 0 orang
 Tenaga non PNS (TNP) = 30 orang

Berdasarkan Jabatan/Eselonering jumlah Pegawai yang ada


di lingkungan BPSDM Provinsi Sulawesi selatan terdiri dari:
 Eselon II = 1 orang
 Eselon III = 4 orang
 Eselon IV = 11 orang
 Non Eselon = 17 orang
 Tenaga Non PNS (TNP) = 30 orang

2.1.3 Visi dan Misi

BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai visi yaitu “Terdepan dalam


Inovasi Pengembangan SDM Berbasus Kompetensi”. Dalam rangka mewujudkan
visi maka perlu disusun misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan bayangan kondisi tentang masa
depan. Sesuai dengan visi di atas maka dirumuskan misi untuk mewujudkannya
yaitu sebagai berikut :

1. Mewujudkan perencanaan dan pengembangan diklat berbasis kompetensi.

2. Mewujudkan penyelenggaraan diklat yang berbasis sistem manajemen mutu


dan berbasis teknologi informasi

3. Memperluas jejaring kerja dengan stakeholder

4. Mewujudkan komitmen terhadap regulasi kediklatan


13

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan


mempunyai tugas menyelenggarakan dan menyusun kebijakan daerah dibidang
Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi yaitu:

5. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan dan Pelatihan meliputi


Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Pendidikan
dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

6. Penyelenggaraan dan Pelatihan meliputi bidang Pendidikan dan Pelatihan


meliputi Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis,
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

7. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang Pendidikan dan Pelatihan


meliputi Perencanaan dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Teknis,
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional, Pendidikan dan Pelatihan Struktural.

8. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Bidang Pengembangan dan Inovasi Kediklatan tepatnya pada Sub Bidang


Kemitraan pada BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan. Bidang Pengembangan dan
Inovasi Kediklatan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatyan sub. Bidang kemitraan sebagai pedoman


dalam pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;
3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan sub. Bidang kemitraan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
14

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan atau menandatangani


naskah dinas;
5. Mengikuti rapat – rapat sesuia dengan bidang tugasnya;
6. Menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan kebijakan teknis
fungsi penunjang pendidikan dan pelatihan bidang kemitraan;
7. Mengkoordinasikan dan melakukan kebijakan teknis fungsi penunjang
pendidikan dan pelatihan bidang kemitraan;
8. Mengkoordinasikan dan melakukan pembinaan teknis kemitraan;
9. Menyiapkan bahan dan menyusun konsep pedoman kebijakan tentang
kemitraan penyelenggaraan kediklatan;
10. Melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi kemitraan
penyelenggaraan kemitraan;
11. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana, analisi kebutuhan dan
penyediaan pembiayaan kemitraan kediklatan;
12. Mengkaji dan menyusun metode dan sistem kerja sama/kemitraan
penyelenggaraan program kediklatan;
13. Melakukan fasilitasi program kediklatan dengan unit kerja/ Instansi
pemerintah, perguruan tinggi, penyelenggara diklat baik dalam
maupun luar negeri;
14. Mengkoordinasikan dan melakukan pemantauan, pengendalian, dan
evaluai kebijakan teknis fungsi penunjang pendidikan dan pelatihan
dibidang kemitraan;
15. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah atau
non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi;
16. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
17. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala Sub. Bidang
kemitraan dan memberi saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;
15

18. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai


dengan fungsi dan tugasnya.

2.1.5 Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN
16

2.2 DESKRIPSI KHUSUS


2.2.1 Program dan Kegiatan Saat ini
Tahapan kegiatan aktualisasi ini dimulai ketika penulis melakukan
pertemuan dengan pimpinan. Saat pertemuan tersebut, penulis membahas rencana
kegiatan atau gagasan, meminta bimbingan dan arahan terhadap rencana kegiatan,
dan mencatat hasil pertemuan dan bimbingan dari pimpinan. Setelah mendapatkan
persetujuan dari pimpinan, penulis Berkoordinasi dengan pegawai BPSDM
Provinsi Sulsel terkait letak dokumen yang akan dikumpulkan dan setelah itu .
Mencari dokumen kerjasama baik itu dalam bentuk soft file maupun hard file.
Dokumen kerjasama yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya (MOU, Rekomendasi Bimtek DPRD, Latsar, dan Nota Kesepahaman)
serta menurut kabupaten/kotanya. Penulis juga bekerjasama dengan salah satu
pegawai di bagian umum untuk membuat file manager yang di peruntukkan untuk
soft file dalam bentuk MS. Excel agar lebih mudah terintegrasi. Sedangkan untuk
hard file, penulis berencana akan menaruh dokumen-dokumen kerjasama dalam
map yang telah diberi label disampulnya berdasarkan kabupaten/kota kemudian
disatukan dalam bantex box. Setelah semua kegiatan aktualisasi telah
dilaksanankan, penulis akan melaporkan pada pimpinan dan menerima tanggapan
terhadap kegiatan yang dilakukan selama habituasi.

2.2.2 Role Model

Role Model menurut Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sama
artinya dengan teladan, yaitu sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh
(tentang kelakuan, perbuatan, sifat, dan sebagainya). Role Model lebih lekat
artinya dengan orang yang berperan sebagai pemberi contoh mengenai apa yang
disampaikan dan apa yang dilakukan kepada orang lain, sehingga orang lain bisa
meniru dan mencontoh dari role model tersebut.
17

Role Model adalah sosok yang penulis jadikan panutan dalam bekerja
ditempat melaksanakan habituasi. Selain sebagai panutan, penulis juga belajar dan
mendiskusikan aktualisasi bersama Role Model tersebut. Role Model yang
penulis pilih untuk dijadikan panutan adalah Kepala Sub Bidang Kemitraan
BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan beliau bernama A. Rismayanti, S.STP yang
juga Merupakan salah satu alumni STPDN angkatan 11.

Beliau adalah sosok yang layak dijadikan role model dikarenakan sikap dan
perilaku beliau yang menggambarkan sosok pegawai ideal karena karakter
kepribadiannya dan kompetensinya dalam menyelesaikan pekerjaan sangat
dibutuhkan di tempat kerja, sehingga dipandang layak untuk dijadikan teladan..
Hal itu ditandai dengan setiap hari beliau datang tepat waktu dan pulang tepat
waktu pula. Beliau sangat disiplin terkait tugas dan waktu. Adalah pantangan bagi
beliau untuk menunda suatu pekerjaan. Beliau Sangat tahu memposisikan dirinya
baik itu kepada pejabat atau pimpinan, rekan kerja, maupun cleaaning service
dikantor. Selain itu hal yang menjadi panutan penulis adalah beliau tidak pernah
absen dalam mengikuti upacara bendera maupun hari peringatan kesadaran
nasional yang lakukan setiap bulan pada tanggal 17.
BAB III
REALISASI AKTUALISASI

3.1. Realisasi Kegiatan dan Output


Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan selama 49 hari dengan hitungan 32
hari kerja yang dimulai dari tanggal 15 Maret 2020 sampai dengan 3 Mei 2020
oleh peserta Pendidikan Dasar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) Purna Praja
Angkatan XXVI di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Selama melaksanakan aktualisasi, penulis melaksanakan kegiatan beserta output
yang diperoleh sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan
Dalam tahapan kegiatan ini, penulis menghadap pimpinan dengan maksud
menyampaikan kegiatan atau inovasi yang akan dibuat oleh penulis. Dalam proses
penyampaian kegiatan penulis memperhatikan etika menghadap yang baik kepada
pimpinan dengan menggunakan pakaian yang rapih dan sopan dan menggunakan
bahasa yang santun. Pada tahapan kegiatan ini, penulis menerima arahan dari
pimpinan terkait proses kegiatan. Kemudian melaksanakannya seiring berjalannya
kegiatan habituasi penulis di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pertemuan dengan pimpinan
b. Membahas rencana kegiatan atau gagasan
c. Meminta bimbingan dan arahan terhadap rencana kegiatan
d. Mencatat hasil pertemuan dan bimbingan dari pimpinan.
Output dari kegiatan ini adalah Terlaksananya koordinasi dengan pimpinan
tentang persetujuan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Pengumpulan dokumen kerjasama
Setelah mendapatkan izin dari pimpinan, penulis kemudian mulai
melakukan pengumpulan terhadap dokumen-dokumen kerjasama yang ada di
Subbidang Kemitraan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara :

18
19

a. Berkoordinasi dengan pegawai BPSDM Provinsi Sulsel terkait


letak dokumen yang akan dikumpulkan.
b. Mencari Dokumen Kerjasama baik itu soft file dan hard file.
Output dari kegiatan ini adalah Terkumpulnya dokumen- dokumen kerjasama
yang dibutuhkan.
3. Mengklasifikasikan dokument yang telah dikumpulkan
Dokumen kerjasama yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan
berdasarkan jenisnya (MOU, Rekomendasi Bimtek DPRD, Latsar, dan Nota
Kesepahaman) serta menurut kabupaten/kotanya. Maka dari itu output dari
kegiatan ini adalah Tata kelola dokumen yang baik akan memudahkan dijangkau
ketika dibutuhkan.
4. Membuat File Manager untuk Dokumen yang berbentuk soft file
maupun hard file
Setelah, dokumen tersebut diklasifikasin berdasarkan jenisnya, maka
selanjutnya penulis membuat file manager untuk dokumen tersebut. Baik untuk
soft file maupun hard file. Adapun tahapan pada kegiatan ini adalah :
1. Bekerjasama dengan salah satu pegawai bagian umum untuk
membuat file manager.
2. Membuat file manager menggunakan MS. Excel dan Box Bantex.
Kegiatan tersebut menghasilkan :
1. Pembuatan file manager lebih efektif dan efisien karena
berkolaborasi dengan pegawai lainnya.

2. Dokumen menjadi lebih terorganisir dengan file manager. Salah


satu keunggulan file manager untuk soft file di MS. Excel adalah
semua bentuk dokumen kerjasama telah terintegrasi dalam satu
wadah. Dengan begitu akan memudahkan ketika dibutuhkan.
5. Melakukan Evaluasi
Setelah file manager yang berupa box bantex dan sebuah aplikasi
pengaturan file pada Microsoft Excel, penulis kemudian menghadap pada atasan
untuk melaporkan dan meminta saran atas kegiatan yang dilaksanakan selama
proses habituasi di Subbidang Kemitraan
20

Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan peserta Latsar, yaitu :
1. Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan

2.Memberikan masukan kepada opd

3. Menerima tanggapan terkait hasil kegiatan yang dilakukan.


Sebagai output dari kegiatan tersebut, Atasan Memberikan penilaian terhadap
Optimalisasi Pengelolaan Data Kerjasama.

3.2 Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Selama pelaksanaan aktualisasi, terdapat beberapa faktor pendukung yang
turut memberikan pengaruh terdapat keberhasilan suatu kegiatan. Adapun faktor
pendukung dalam pelaksanaan habituasi dalam mendukung penyusunan laporan
aktualisasi sebagai salah satu syarat kelulusan antara lain adalah:
1. Lingkup Kerja
Dalam mencapai keberhasilan aktualisasi secara optimal, maka dibutuhkan
kerjasama yang baik. Dapat dilihat dari keterbukaan informasi pada hal-hal yang
diperlukan penulis tentunya memudahkan untuk mencari data-data yang
diperlukan dalam proses penulisan. Selain hal itu dengan kondisi ruangan kerja
yang nyaman tentunya juga membantu penulisan laporan aktualisasi ini. Kerja
sama yang baik ini terjadi antara atasan dengan peserta aktualisasi; antara pegawai
Aparatur Sipil Negara maupun Non-Aparatur Sipil Negara pada lingkup Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pada
Bidang Pengembangan dan Inovasi Kediklatan dengan peserta aktualisasi maupun
sesama peserta aktualisasi selama pelaksanaan habituasi. Hal ini menyebabkan
proses penyusunan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan realisasi aktualisasi. Dengan kemampuan memadai yang dimiliki
oleh setiap pegawai tentunya membantu penulis dalam hal komunikasi yang
terjalin dengan baik dan diskusi yang baik mengenai pencapaian yang diharapkan
dalam penulisan laporan aktualisasi ini sehingga penulis dapat memperoleh
berbagai informasi. Adapun dukungan sumber daya manusianya, antara lain:
21

1) Adanya mentor yang selalu memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan


masukan dalam pelaksanaan habituasi serta penulisan laporan aktualisasi.
2) Coach yang selalu memberikan masukan dan bimbingan baik secara
langsung maupun melalui sarana telekomunikasi dan ini sangat membantu penulis
dalam mengevaluasi dalam setiap tahapan penyelesaian laporan aktualisasi
3) Dukungan moral yang selalu diberikan oleh seluruh staff pegawai maupun
peserta habituasi lainnya pada Bidang Perencanaan dan Informasi ASN di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, baik berupa
saran, nasihat dan tanggapan baik sebagai masukan terhadap pelaksanaan
aktualisasi hingga bekal bagi penulis dalam memasuki dunia kerja nantinya.
3. Lokasi aktualisasi yang strategis
Lokasi kantor pelaksanaan habituasi dalam penyusunan laporan aktualisasi
yang sangat strategis dan mudah di jangkau. Kantor Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan berada dalam jangkauan jalan
protokol kota Makassar, sangat membantu dan mempermudah dalam pelaksanaan
habituasi.
3.3. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Dalam proses habituasi yang berlangsung di Bidang Pengembangan dan
Inovasi Kediklatan pada Subbidang Kemitraan, penulis telah mendapatkan banyak
pelajaran, ilmu dan pengalaman yang merupakan sebagai petunjuk atau panduan
awal dalam pelaksanaan tugas kedepannya. Dan sangat membantu dalam
penyusunan Laporan Aktualisasi yang mana menjadi salah satu syarat dalam
kelulusan peaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS bagi Purna Praja
Angkatan XXVI di Kementerian Dalam Negeri.
Selain adanya faktor pendukung, tentunya dalam proses pelaksanaan habituasi
ataupun penyususnan laporan aktualisasi, akan ditemukan beberapa faktor
penghambat yang turut memberikan pengaruh terdapat keberhasilan suatu
kegiatan. Adapun faktor penghambat diantaranya sebagai berikut:
1. Keterbatasan penulis dalam menguasai hal-hal teknis sehingga dapat
menghambat penulis dalam melaksanakan kegiatan habituasi.
22

2. Pelaksanaan habituasi ini terkendala dengan kebijakan pemerintah yang


menerapkan system Work From Home yang disebabkan oleh pandemic corona
yang melanda khususnya di Sulawesi Selatan sehingga siklus masuk kantor hanya
berlangsung satu kali dalam satu minggu. Sehingga penulis terkendala untuk
melakukan konsultasi dengan atasan.
BAB IV
ANALISA

4.1. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Substansi dengan Mata


Pelatihan
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pimpinan
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan salah satu tolak ukur terhadap keberhasilan
sesuatu dikarenakan dalam menjalankan hal tersebut diperlukan rasa tanggung
jawab. Konsultasi dan koordinasi yang dilaksanakan antara penulis kepada
pimpinan diharapkan menjadi salah satu bentuk tanggung jawab demi kelancaran
kegiatan selanjutnya. Dalam pelaksanaan konsultasi dan koordinasi dengan
pimpinan penulis menjelaskan rancangan aktualisasi secara rinci penuh tanggung
jawab dan transparan.
b. Etika Publik
Etika berkaitan dengan norma yang menentukan baik atau buruk, benar
atau salah dari perilaku atau tindakan yang dilakukan. Melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan baik dan menggunakan bahasa yang santun kepada pimpinan,
telah menunjukkan etika yang baik dan menciptakan kondisi lingkungan
pekerjaan yang tetap kondusif. Dalam penyampaian maksud dan tujuan kegiatan
kepada atasan penulis menggunakan bahasa dan penampilan yang sopan serta
menghargai setiap saran yang diberikan oleh atasan.
d. Komitmen Mutu
Kebijakan mutu dibutuhkan dalam suatu kegiatan demi menghasilkan
kualitas yang baik. Koordinasi dan konsultasi yang dilaksanakan lebih awal
dengan menjalin komunikasi yang baik dengan atasan adalah bentuk sebuah
kebijakan yang dapat menentukan mutu kegiatan selanjutnya.
e. Manajemen ASN
Meminta persetujuan atasan sebagai pengambil keputusan sebagai bentuk
profesionalitas dalam pelaksanaan kegiatan. Pada saat penulis melaporkan
rancangan kegiatan maka penulis telah mewujudkan asas keterbukaan dan dalam

23
24

melaksanakan arahan atasan selanjutanya berarti penulis telah menjalankan fungsi


ASN sebagai pelaksana kebijakan.

f. Pelayanan publik

Pada kegiatan habituasi Persetujuan dari atasan yang diberikan sangat


diperlukan terkait rancangan aktualisasi Optimalisasi Pengelolaan Dokumen
Kerjasama di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Selatan guna meningkatkan pelayanan. Jadi dengan disetujuinya rancangan
aktualisasi, maka penulis dapat melakukan kegiatan selanjutnya yang kemudian
juga tercapainya output yang dapat menungkatkan mutu pelayanan.

2. Pengumpulan dokumen kerjasama

a. Komitmen Mutu

Pada pelaksanaan kegiatan, penulis berorientasi pada kualitas hasil. Maka


dari itu diperlukan adanya penjaminan mutu dilihat dari kondisi dokumen
kerjasama yang dikumpulkan. Denga Mengumpulkan dokumen tersebut, maka
akan diketahui kondisi dokumennya dalam keadaan baik atau rusak. Dikatakan
dalam keadaan baik jika dokumen kerjasamanya masih utuh. Kertasnya tidak
kusut maupun sobek.

b. Akuntabilitas

Pengumpulan dokumen kerjasama merupakan hal penting. Dokumen


kerjasama merupkan sumber informasi yang autentik dan kredibel, sebagai alat
bukti yang sah untuk pertanggung jawaban kerjasama yang dilakukan.

c. Etika Publik

Ketika melakukan pengumpulan dokumen kerjasama, penulis tentu saja


meminta bantuan kepada pegawai lainnya untuk ditunjukkan letak dokumen
kerjasama yang diarsipkan. Etika sebagai ASN yang baik yang telah dipelajari
penulis, kemudian diterapkan dalam hal ini.
25

3. Klasifikasi Dokumen Kerjasama yang telah terkumpul.

a. Akuntabilitas

Kegiatan ini merupakan tanggung jawab penulis. Setelah mengumpulkan


dokumen kerjasama, penulis kemudian mengklasifikasikannya sesuai dengan jenis
kerjasama yang dilakukan (MOU, Rekomendasi Bimtek DPRD, Latsar, dan Nota
Kesepahaman) serta menurut kabupaten/kotanya.

b. Manajemen ASN

Tata kelola dokumen yang baik guna mewujudkan Salah satu peran ASN
adalah sebagai pelayan publik yang profesional. Tata kelola dokumen yang baik
akan memudahkan dijangkau ketika dibutuhkan dan Mewujudkan Komitmen
Terhadap Regulasi Kediklatan dengan tata kelola dokumen yang baik.

c. Pelayanan Publik

Klasifikasi dokumen mewujudkan pelayanan publik yang cepat dan prima


ketika dokumen tersebut dibutuhkan karena Tata Kelola Dokumen yang tepat guna
pada organisasi. Tata kelola dokumen yang baik akan memudahkan dijangkau
ketika dibutuhkan.

4. Membuat File Manager untuk Dokumen yang berbentuk soft file


maupun hard file

a. Whole of government

Dalam pembuatan file manager khususnya dalam bentuk soft file,


melibatkan pihak ASN pada bagian lain. Penulis melakukan koordinasi dan
bimbingan terkait pembuatan file manager menggunakan Microsoft Excel. Bagian
yang penulis ajak untuk berkolaborasi bersama adalah pada bagian kepegawaian.
Bagian kepegawaian di Badan Pengembangan Sumber Daya manusia sudah sering
melakukan penginputan serta membuat aplikasi menggunakan Micrososft Excel
guna menunjang pekerjaan. Hal ini tentu saja membawa dampak positif karena
Memperluas Jejaring Kerja dengan Stakeholder dengan bekerjasama dengan
pegawai lainnya.
26

b. Manajemen Mutu

File Manager yang digunakan dalam keadaan baik. Dengan begitu,


Dokumen menjadi lebih terorganisir dengan file manager. Salah satu keunggulan
file manager untuk soft file di MS. Excel adalah semua bentuk dokumen kerjasama
telah terintegrasi dalam satu wadah. Dengan begitu akan memudahkan ketika
dibutuhkan.

c. Etika Publik

Bekerjasama dengan cara berkolaborasi dengan pegawai dari bagian


kepegawaian membantu anda mengembangkan keterampilan komunikasi penulis
sesuai dengan etika publik yang ada.. Melalui kerja sama, penulis dapat dengan
bebasnya melakukan diskusi terbuka dengan pegawai lainnya terkait kegiatan yang
dilakukan. Sehingga, akan mendapatkan informasi yang memadai berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Dalam hal ini, kerja sama tim dapat memungkinkan kegiatan
ataupun kendala yang ditemui ketika proses kegiatan tersebut selesai seefesien
mungkin.

d. Nasionalisme

Pada tahap ini, penulis banyak berinteraksi dengan pegawai lainnya.


Penulis mengepankan musyawarah dan mufakat ketika ada hal-hal yang perlu
dirembukkan. Seperti letak penyimpanan semua soft file kerjasama yang telah
dikumpulkan. Agar nantinya ketika file itu dibutuhkan lagi, pegawai lainnya dapat
menjangkaunya dengan mudah. Sehingga menciptakan efisiensi kerja yang
dibutuhkan.

5. Melakukan Evaluasi

a. Akuntabilitas

Melakukan evaluasi guna pertanggung jawaban atas tugas dan kegitan


yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan melihat seberapa efektif dan
27

efesien output yang telah dibuat dalam Optimalisasi Dokumen Kerjasama di


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Etika publik

Melaporkan hasil evaluasi berupa laporan realisasi kepada atasan langsung


sebagai pelaksana fungsi evaluasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan
sopan.

c. Komitmen mutu

Adanya hasil evaluasi yang disampaikan kepada atasan dilakukan guna


peningkatan mutu pengelolaan dokumen kerjasama pada Subbidang Kemitraan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan.

d. Anti korupsi

Adanya hasil evaluasi yang disampaikan merupakan bentuk trasparansi


kegiatan dan panduan operasional benar adanya telah dibuat.

e. Manajemen ASN

Kegiatan yang transparan yang nantinya akan mempermudah pegawai


dalam bekerja efektif dan efisien.

f. Whole of government

Melaporkan hasil kegiatan dan menerima tanggapan atasan merupakan


bentuk koordinasi dan integrasi yang dilakukan bersama mentor sebagai atasan
langsung.

4.2 Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

Visi dan Misi adalah seperangkat tujuan yang saling berkaitan yang akan
menjadi arah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Visi merupakan tujuan jauh
kedepan yang akan diraih oleh individu, kelompok maupun instansi dalam kurun
waktu tertentu. Sedangakan Misi merupakan refleksi dari visi berupa kegiatan
28

yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi itu sendiri. Visi Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah “Terdepan Dalam Inovasi
Pengembangan Sumber Daya manusia Berbasis Kompetensi”. Berdasarkan
Visi dan dengan memperhatikan peran dan kedudukan lembaga serta tugas pokok
dan fungsinya, maka Misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Perencanaan dan Pengembangan Diklat Berbasis


Kompetensi.

2. Mewujudkan Penyelenggaraan Diklat yang Berbasis Sistem


Manajemen Mutu dan Berbasis Teknologi Informasi.

3. Memperluas Jejaring Kerja dengana Stakeholder.

4. Mewujudkan Komitmen Terhadap Regulasi Kedilatan.

Adapun konstribusi kegiatan terhadap Visi-Misi terhadap Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan ialah sebagai berikut :

1. Dengan melakukan koordinasi dengan pimpinan terkait kegiatan yang


akan dilakukan, maka hal itu mendukung visi dan misi BPSDM Provinsi Sulawesi
Selatan mewujudkan pencanaan dan pengembangan diklat berbasis kompetensi.

2. Pengumpulan dokumen kerjasama guna mewujudkan Misi


penyelenggaraan diklat yang berbasis Sistem Manajemen Mutu dan Berbasis
Teknologi Informasi.

3. Mewujudkan Komitmen Terhadap Regulasi Kediklatan dengan tata kelola


dokumen yang baik.

4. Memperluas Jejaring Kerja dengan Stakeholder dengan bekerjasama


dengan pegawai lainnya.
29

4.3 REALISASI AKTUALISASI DAN PENGUATAN NILAI-NILAI


ORGANISASI

Setiap organisasi memiliki nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam


melaksanakan tugas dan fungsi dari setiap komponen organisasi itu sendiri.
Beberapa acuan penguatan nilai organisasi yang penulis kemukakan dalam
kegiatan aktualisasi ialah nilai akuntabel, koordinasi, anti-diskriminatif,
transparansi serta profesionalisme.

Adapun kegiatan yang mendukung terealisasinya penguatan nilai-nilai


organisasi ialah sebagai berikut :

1. Dengan melakukan konsultasi perihal Optimalisasi Dokumen


Kerjasama di Subbidang kemitraan dengan pimpinan, maka dapat memperkuat
nilai-nilai organisasi yaitu transparan, akuntabilitas publik, kerja sama, inovasi,
cepat, cermat dan akurat. Keterkaitan nilai-nilai organisasi dengan tahapan
kegiatan yaitu akuntabilitas, dengan tanggungjawab, pelayanan kepada para
pegawai dapat lebih ditingkatkan. Selain itu melalui konsultasi dan kooordinasi
dengan pimpinan dapat diperoleh kejelasan target. Dalam kegiatan ini penulis
memperhatikan etika saat menghadap atasan yaitu dengan sikap yang sopan dan
santu dan hormat menghormati.

2. Pengumpulan dokumen kerjasama dan Berkoordinasi dengan


pegawai BPSDM Provinsi Sulsel terkait letak dokumen yang akan dikumpulkan
dan kemudian Mencari dokumen kerjasama baik itu dalam bentuk soft file
maupun hard file. Dengan seperti itu mencerminkan bahwa Penjaminan mutu
terhadap kerjasama yang dilakukan mencerminkan akuntabilitas organisasi.

3. Klasifikasi Dokumen Kerjasama yang telah terkumpul dan setelah


itu Dokumen kerjasama yang telah terkumpul kemudian diklasifikasikan
berdasarkan jenisnya (MOU, Rekomendasi Bimtek DPRD, Latsar, dan Nota
Kesepahaman) serta menurut kabupaten/kotanya. Hal tersebut Tata Kelola
Dokumen yang tepat guna pada organisasi.
30

4. Membuat File Manager untuk Dokumen yang berbentuk soft file


maupun hard file dengan cara Bekerjasama dengan salah satu pegawai bagian
umum untuk membuat file manager. Dan setelah itu bersama-sama Membuat file
manager menggunakan MS. Excel dan Box Bantex. Dengan begitu, Pengelolaan
data yang terintegrasi memudahkan kinerja ASN.

5. Pada zaman sekarang ini, transparansi merupakan hal yang perlu


dilakukan dalam lingkup pemerintahan. Kegiatan diatas telah merefleksikan
penguatan nilai transparansi melalui upaya untuk mengevaluasi terkait dampak
dan progress kegiatan yang direalisasikan terhadap kinerja aparatur pada Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan sehingga
terwujudnya kualitas tata kelola dokumen kerjasama yang baik.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil aktualisasi dan pokok bahasan pada bab-bab


sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Isu
Isu yang diangkat oleh penulis berdasarkan hasil analisis SWOT Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
salah satu penyelenggara pelatihan dan pendidikan yang mempunyai akreditasi
baik dimasyarakat sehingga jaring kerjasama yang dimiliki luas. Jumlah
kerjasama yang tinggi berbanding lurus dengan jumlah dokumen kerjasama yang
diterbitkan. Dokumen kerjasama sebagai sumber informasi yang autentik dan
kredibel, sebagai alat bukti yang sah untuk pertanggung jawaban kegiatan. Maka
dari itu sangat perlu adanya pengelolaan yang baik dalam penyimpanannya.
Dokumen yang tercecer dapat menimbulkan masalah dikemudian hari apa bila
dokumen tersebut diperlukan. Entah itu sebagai arsip atau mengecek tanggal
berakhirnya suatu kerjasama. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
tepatnya pada Subbidang Kemitraan, pengelolaan dokumen kerjasama masih perlu
ditingkatkan, maka dari itu penulis melakukan kegiatan optimalisasi dokumen
kerjasama dengan cara menggunakan box bantex dan Microsoft Excel.
2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor-faktor selama pelaksanaan aktualisasi terbagi atas dua, yaitu faktor
pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yang terjadi selama
pelaksanaan aktualisasi antara lain adanya kerjasama yang baik, keberadaan coach
dan mentor, lokasi aktualisasi yang strategis dan mudah dijangkau serta adanya
ketersediaan data. Sedangkan, faktor penghambat antara lain kurangnya
pengalaman dan kondisi pandemi Covid19 saat habituasi.

31
32

3. Dampak Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan berdasarkan visi misi dan nilai-
nilai organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu akan memudahkan tata kelola dokumen kerjasama pada Subbidang
Kemitraan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, juga
Subbidang Kemitraan agar kiranya tetap mempertahankan budaya kinerja sesuai
dengan visi misi dan nilai-nilai organisasi yang ada terkait setiap kegiatan yang
dilakukan agar dapat berjalan dengan baik dan menjadikan pekerjaan lebih efektif
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

A. Undang-undang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN).

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah.

B. Buku

Kusumasari. Bevaola dkk. 2015. Akuntabilitas, Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara

Latief, Yudi dkk. 2015.Nasionalisme. Jakarta: Lembaga


Administrasi Negara

Masthofani. Rudy. 2015. Etika Publik . Jakarta: Lembaga


Administrasi Negara

Taufiq,Muhammad, Yuniarsih. Tjutju. 2015. Komitmen Mutu.


Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

Tim Penyusun Modul KPK. 2014. Anti Korupsi, Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara

C. Lain-Lain

https://bpsdm.sulselprov.go.id/
LAMPIRAN I

MATRIKS HABITUASI

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Nilai Dasar Indikator Nilai Total
I II III IV V
Tanggung
2
Jawab
Akuntabilitas Kejelasan
1
Target
Partisipatif 2
Kerjasama 2
Nasionalisme Hormat
1
Menghormati
Cermat 1
Etika Publik
Sopan Santun 1
Inovatif 1
Berorientasi
1
Komitmen Mutu Mutu
Efektif 2
Efisien 2
Disiplin 1
Anti Korupsi Transparan 1
Jujur 1
LAMPIRAN II

MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

Kegiatan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Total
Organisasi I II III IV V

“Terdepan Dalam Inovasi


Pengembangan Sumber Daya
Visi manusia Berbasis Kompetensi” 5

Mewujudkan Perencanaan dan


Pengembangan Diklat Berbasis 1
Kompetensi.
Mewujudkan Penyelenggaraan
Diklat yang Berbasis Sistem 1
Manajemen Mutu dan Berbasis
Teknologi Informasi.
Misi Memperluas Jejaring Kerja
3
dengana Stakeholder.

Mewujudkan Komitmen
5
Terhadap Regulasi Kedilatan.
LAMPIRAN III

Matriks Kedudukan dan Peran ASN

Keterkaitan dengan
Keg 1 Keg 2 Keg 3 Keg 4 Keg 5
Kedudukan dan Peran ASN

Manajemen ASN

Whole Of Goverment
(WOG)

Pelayanan Publik
DOKUMENTASI KEGIATAN

Berkonsultasi dengan atasan

Berkolaborasi dengan cara saling bertukar pendapat sesama AS


Mengikuti Kegiatan Sub Bidang Kemitraan

Monitoring Kerjasama di Sub Bidang Kemitraan


Tampilan Microsoft Excel yang dijadikan sebagai media penyimpanan untuk soft file dokumen
kerjasama

Box Bantex yang digunakan sebagai media penyimpanan dokumen kerjasama


Dalam bentuk hard file.
RIWAYAT HIDUP

Nama : Ari Helya Puspitasari, S.STP

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 19 Maret 1997

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Diploma IV IPDN Kemendagri

Orang Tua

a. Ayah : Junedy Aspan, M.Si

b. Ibu : Wahyuni Amir, S.Sos

Asal Pendaftaran : Kab. Gowa, Sulawesi Selatan

Alamat Terakhir : Griya Mutiara Timur No.14, Katangka,

Somba Opu, Gowa

Telepon : 0852-4812-3468

Anda mungkin juga menyukai