PENGKAJIAN
I. BIODATA
Nama : Tn. S
Umur : 69 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Begendeng, Jati Kalen Nganjuk, RT 05/ RW 04
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal MRS : 22-06-2022
Diagnosa Medis : Post Craniotomy, Tracheastomy
Nomor Register : 54-67-42
Tanggal Pengkajian : 18-07-2022
Hal : 1
IV. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi
2. Pola Eliminasi :
SMRS : keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1× seharu, konsitensi lunak, warna kuning
kecoklatan dan bau khas. BAK 5× sehari, warn kuning jernih.
MRS : pasien BAB 3× sehari, konsitensi cair, warana kuning kecoklatan. BAK dibantu dengan
kateter dengan jarak 1,5 jam. Terisi 110 CC dengan warna kuning jernih.
3. Pola makan/minum :
SMRS : keluarga pasien mengatakan pasien makan 3× seharuz nasi, sayur SOP, lauk tempe dan tahu
dan minum air 1 liter/ hari.
MRS : pasien terpasang selang NGT dan makan pasien menggunakan susu yang diberikan rumah
sakit 6×200 CC (habis).
7. Pola Seksual :
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah menikah dan mempunyai 2 anak.
Hal : 2
8. Pola Penanggulangan Stress :
SMRS : keluarga pasien mengatakan, kalau ada masalah tidak di pikirkan dan tidak menjadikan
beban.
MRS : keluarga pasien mengatakan ketika pasien mengeluh sakit hanya merenggek kesakitan.
B. Tanda-tanda vital :
TD : 150/100 mmHg
Suhu : 38°c
RR : 24 ×/menit
Nadi : 110 ×/menit
Spo² : 85 %
D. Mata :
Inspeksi : bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, tidak ada lesi, sklera warna putih, konjungtiva
pucat, pupil isokor
Hal : 3
E. Hidung :
Inspeksi : bentuk simetris, tersangka selang NGT
Palpasi : tidak ada benjolan
F. Telinga :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada serumen , tidak ada lesi, tekstur kenyal
Palpasi : tidak ada benjolan
G. Mulut :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, membran mukosa kering dan pucat, ada stomatitis
H. Integumen :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada Oren dan tidak ada lesi
Palpasi : akrab panas, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit menurun
I. Thorak/dada :
Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris, pola napas irreguler, terdapat tarikan
intercostae
Palpasi : tidak terkaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran dan terpasang trakeastomi
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : terdapat suara tambahan ronchi
Jantung
Inspeksi : tidak tampak fulfasi jantung
Palpasi : fulfasi jantung teraba
Perkusi : bunyi pekak
Auskultasi : bunyi S1, S2 tunggal lub dub
J. Abdomen :
Inspeksi : kulit sedikit kotor, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltic 12×/menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada benjolan
L. Muskuloskeletal :
Akral panas,terpasang infus pada eksemitas bagian tangan kanan
Kekuatan otot
2 2
Hal : 4
3 3
M. Neurologi :
Pasien dalam kesadaran menurun
GCS : 3, X, 4
Keterangan: 3 : membuka mata karena diajak berbicara/di panggil
X : tidak ada respon, karena terpasang trakeastomi
4 : menghindari nyeri
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hal : 5
XI. PENATA LAKSANAAN/TERAPI
Paracetamol 3×1 (300 mg)
Injeksi lansoprazol 2×1 (60 mg)
Injeksi NAC 3×1 (900 mg )
Lasmalin 3×1 (2,5 mg)
Piracetamol 4×3 (60 ml)
Amikacin sulfate 1×1 (500 mg)
Sonde 6× 200 cc
------------------------,-------------------------20.....
PERAWAT
( __________________________)
NIM :
ANALISA DATA
Tanggal TTD
No Diagnosa Perawatan
Ditemukan Teratasi
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan 18 Juli 2022 20 Juli 2022
ketidakmampuan menelan makanan di
tandai dengan pasien sulit menelan
dikarenakan terpasang trakeastomi, otot
pengunyah lemah, Otot menelan lemah,
Membran mukosa pucat, albumin 2.57,
Hb 10.4, BAB 3× sehari, konsitensi
cair, warna kuning kecoklatan.
Hal : 7
Hal : 8
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO. TUJUAN KRITERIA / RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
STANDART
1. Defisit nutrisi Setelah dilakukan SLKI : Status nutrisi SIKI : Manajemen nutrisi ( I. 03119 )
berhubungan dengan tindakan keperawatan ( L.03030 ) Observasi :
ketidakmampuan diharapkan status nutrisi 1. Kekuatan otot - Identifikasi status nutrisi
menelan makanan di membaik dalam waktu mengunyah Terapeutik :
tandai dengan pasien 3×24 jam. meningkat. - Lakukan oral hygiene sebelum
sulit menelan 2. Kekuatan otot makan, jika perlu
dikarenakan terpasang menelan meningkat. Edukasi :
trakeastomi, otot 3. Serum albumin - Ajarkan diet yang
pengunyah lemah, Otot meningkat. diprogramkan
menelan lemah, 4. Sariawan menurun. Kolaborasi :
Membran mukosa pucat, 5. Diare menurun. - Kolaborasi dengan ahli gizi
albumin 2.57, Hb 10.4, 6. Membran mukosa untuk menentukan jumlah
BAB 3× sehari, membaik. kalori dan jenis nutrien yang di
konsitensi cair, warna butuhkan, jika perlu
kuning kecoklatan.
Hal : 9
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO. TUJUAN KRITERIA / STANDART RENCANA TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
Hal : 10
CATATAN KEPERAWATAN
Hal : 11
CATATAN KEPERAWATAN
Hal : 12
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Albumin : 2.57
- Hb : 10.4
- BAB 3×sehari, konsitensi cair, warna
kuning kecoklatan.
P : Intervensi di lanjutkan
( 1,2,3,4,5,6)
Hal : 13
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa sedikit pucat
- Masih terdapat sariawan
- Albumin : 2.81
- Hb : 10.4
- BAB 2×sehari, konsitensi cair, warna
kuning kecoklatan.
P : Intervensi di lanjutkan
( 1,2,3,4)
Hal : 14
Hal : 15
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa membaik
- Tidak terdapat Sariawan
- Albumin : 3.16
- Hb : 10.4
- BAB 1×sehari, konsitensi cair, warna
kuning kecoklatan.
P : Intervensi di hentikan
Hal : 16
Hal : 17
Hal : 18