Kegawatan Kala 1 DR - Bram
Kegawatan Kala 1 DR - Bram
Kala 1
dr Bram Pradipta SpOG MARS
Time Asses
ACT
Definisi
• Plasenta yang
berimplantasi pada
segmen bawah uterus
yakni di bagian atas
atau mendekati
ostium serviks interna.
• Previa atau going
before yakni plasenta
sebelum janin menuju
jalan lahir.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS. Williams Obstetrics. 24th ed. New York: McGraw Hill; 2014. p.799
Klasifikasi
berdasarkan
PP totalis: ostium internal PP parsialis: ostium
lokasi
ditutupi seluruhnya oleh internal ditutupi sebagian
plasenta oleh plasenta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS. Williams Obstetrics. 24th ed. New York: McGraw Hill; 2014. p.800
Etiologi dan faktor risiko
• Proses radang
Kehamilan pada usia lanjut
atau atrofi
desidua yang Multiparitas
menyebabkan
vaskularisasi
inadekuat. Riwayat SC sebelumnya
Merokok
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2013. p.496
Usia kehamilan lanjut yakni pada trimester ke-
3→ → segmen bawah rahim mulai dibentuk
1)
Tapak plasenta (regio implantasi) akan melepas
desidua basalis→ laserasi
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013.
p.496-7
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Sheffield JS. Williams Obstetrics. 24th ed. New York: McGraw Hill; 2014. p.800
Diagnosis Perdarahan tanpa rasa nyeri, usia
kehamilan >22 minggu
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Tatalaksana khusus:
Terapi konservatif
• Agar janin tidak lahir secara • Berikan tokolitik ketika ada
premature dan upaya diagnosis kontraksi: Nifedipin 4x10
dilakukan dengan non invasif. mg/hari.
• Syarat terapi ekspektatif: • Pemberian tokolitik
kehamilan preterm dengan dikombinasikan dengan
perdarahan sedikit yang Dexamethason 2x6 mg IV untuk
kemudian berhenti dengan atau pematangan paru..
tanpa pengobatan tokolitik,
belum ada tanda- tanda inpartu, • Sulfas ferosus atau ferrous
KU ibu cukup baik, janin baik fumarate PO 60 mg selama 1
dan masih hidup. bulan→ obati anemia.
• Rawat inap, tirah baring, dan • Memastikan tersedianya
antibiotik profilaksis. transfuse.
• USG untuk memastikan letak • Ketika perdarahan berhenti dan
plasenta. waktu 37 minggu masih lama
maka dapat rawat jalan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Tatalaksana khusus:
Terapi aktif
• Rencanakan terminasi • Jika persalinan melalui SC
kehamilan ketika: usia dan terjadi perdarahan dari
kehamilan cukup bulan, janin plasenta maka: jahit lokasi
mati atau anomali, perdarahan adanya perdarahan dengan
aktif dan banyak (terminasi
segera tanpa memperhatikan menggunakan benang, infus
usia kehamilan). oksitosin 10 unit 500 ML IV
(NaCl 0,9% arau RL)
• Jika plasenta letak rendah,
perdarahannya sangat sedikit, • Jika perdarahan yang terjadi
presentasi kepala dapat pascasalin maka segera
dilakukan amniotomi dan
persalinan secara pervaginam ligase arteri yang terlbat
masih memungkinkan. atau histerektomi.
• Jika tidak dilahirkan dengan
SC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.96
Komplikasi Plasenta inkreta,
akreta, atau
Anemia dan syok
perkreta →
retensio plasenta
Kelahiran
Kelainan letak
prematur &
janin
gawat janin
Solusio plasenta,
perdarahan
postpartum, DIC
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2013. p.499-500
Vasa Previa
Definisi
• Pembuluh darah janin
terletak di dalam selaput
ketuban dan melewati
ostium uteri internal,
untuk kemudian sampai
ke dalam insersinya di tali
pusat.
• Perdarahan terjadi ketika
selaput ketuban pecah
misalnya ketika persalinan
dimana vaskular janin
terputus yang
menyebabkan perdarahan
janin akut→ kematian
janin.
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013.
p.502
Diagnosis
• USG terutama transvaginal color doppler
USG
• Ketika vasa previa telah didiagnosis sebelum
persalinan maka perlu segera dilakukan
rencana SC.
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2013. p.502
Solusio Plasenta
solutio placentae, abruptio placentae,
ablatio placentae, atau accidenul hemonbage
Definisi & Klasifikasi
• Pelepasan dini (sebelum waktu persalinan) sebagian atau keseluruhan plasenta dari
tempat implantasinya (lapisan desidua endometrium).
Solusio Plasenta
Ruptura Sinus Marginalis Solusio Plasenta Parsialis Bagian plasenta sekitar perdarahan masih
Totalis (seluruh bagian melekat pada dinding rahim
(pinggir) (sebagian)
maternal)
Selaput ketuban masih melekat pada
dinding rahim
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.99
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. p.505
Patofisiologi
• Solusio plasenta = hasil akhir dari suatu proses yang bermula dari suatu keadaan yang
menyebabkan pemisahan vili-vili korialis plasenta dari desidua basalis sehingga terjadi
perdarahan.
• Robekan pada pembuluh darah di desidua.
Korioamnionitis
Pelepasan lipopolisakarida dan
endotoksin dari agen infeksi→ pelepasan
sitokin, NOS, dan NO Semua penyakit
ibu yg dapat
Desidua basalis
menyebabkan
terlepas kecuali
Kelainan genetik (def. protein C dan S), pembentukan Perdarahan
Iskemia dan lapisan tipis
trombofilia trombosis dalam karena
hipoksia yang tetap
Produksi trombus meningkat → pembuluh darah apoptosis
melekat pada
desidua atau
trombosis pembuluh darah desiidua miometrium.
dalam vaskular
vili
Hyperchromocysteinemia
Menyebabkan kerusakan endotel →
trombosis vena atau rusaknya arteri Nikotin & kokain →
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono
spiralis vasokonstriktor → iskemia, Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. p.506-7
infark
Patofisiologi
Putusnya arteri spiralis pada desidua
Hematoma retroplasenta
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. p.506-7
Diagnosis
• Gejala mirip persalinan
prematur atau datang dengan
perdarahan tidak banyak
dengan perut tegang tetapi
janin telah meninggal
• Diagnosis definitif ditegakkan
secara retrospektif → setelah
partus dengan melihat adanya
hematoma retroplasenta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.99
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. p.503,7
Diagnosis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.99
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. p.503,7
Tatalaksana
• Hanya dilakukan pada fasilitas kesehatan yang lengkap!
Ya Ekstraksi vakum
Pembukaan
Persalinan segera
lengkap
Tidak SC
DJJ tidak
DJJ tidak
terdengar + nadi DJJ abnormal
DJJ normal terdengar + nadi
dan TD ibu (<100 atau >180)
dan TD ibu normal
bermasalah
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Oksitosin SC
Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.99
Ruptur Uteri
Definisi
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2014. p.514-21
Etiologi & Faktor risiko
• Etiologi
• Terlampauinya daya regang miometrium.
• Dapat disebabkan oleh anomali atau kerusakan yang telah
ada sebelumnya (trauma, bekas operasi)
• Faktor risiko
• Pada bekas SC, terutama apabila dilakukan trial of labor
dengan rangsangan oksitosin atau prostaglandin
• Persalinan multipara
• Distosia
• Makrosomi
• Riwayat histerorafia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. 2013. p.129
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. p.514-21
Patofisiologi
Persalinan Normal
His → korpus uteri berkontraksi → dinding segmen atas rahim menebal, volume mengecil
Dinding segmen bawah rahim menipis karena tertarik oleh kontraksi, volume melebar
Kontraksi berulang, sering → lingkaran retraksi semakin tinggi
Tubuh janin yang menempati korpus uteri terdorong ke segmen bawah rahim
Janin terdorong masuk ke jalan lahir → turun → lahir
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. p.514-21
Patofisiologi
Apabila janin tidak dapat turun (mis: panggul sempit, makrosom) → segmen bawah rahim terus tertarik
ke proximal → lingkaran retraksi semakin meninggi ke arah pusat melewati batas normal
Pathologic retraction ring dinamakan lingkaran Bandl
Bagian distal segmen bawah tertahan serviks dan ligamen-ligamen.
Apabila janin tidak kunjung turun → kapasitas segmen bawah telah terpakai penuh, dinding menjadi
sangat tipis → rahim akan robek spontan pada bagian tertipis ketika his datang (umumnya di dinding
depan segmen bawah)
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. p.514-21
Diagnosis & Gambaran klinis
• Perdarahan • Untuk menentukan ruptura komplit atau
• TD Menurun tidak → VT
• Jari-jari dapat meraba permukaan
• Nadi cepat rahim dan dinding perut yang licin
• Anemis • Dapat meraba pinggiran robekan:
biasanya bagian depan segmen
• Tanda hipovolemia bawah rahim
• Nyeri abdomen • Dapat meraba usus halus atau
omentum melalui robekan
• His menurun
• Dinding perut ditekan menonjol ke
• Hemoperitoneum atas oleh jari-jari dalam
• DJJ tidak terdengar • Penunjang: USG dan KTG
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. p.514-
21<
Tatalaksana dan Komplikasi
• Tatalaksana umum • Syok hipovolemik
• Oksigen • Infeksi, peritonitis,
• Resusitasi cairan sepsis
• Jika ibu stabil → SC • Histerektomi
• Tatalaksana khusus • Kematian maternal
• Histerorafi, syarat:
• Tepi robekan tidak nekrotik
• Risiko lebih rendah dibanding histerektomi
• Histerektomi subtotal
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. p.514-
21<
PROLAPS TALI PUSAT
Prolaps tali pusat
RCOG :
Penurunan tali pusat melalui sisi serviks pada ketuban yang masih
utuh (occult) atau keluarnya tali pusat melewati bagian terendah
janin pada kondisi ketuban sudah pecah.
Patofisiologi :
Penekanan tali pusat oleh bagian terendah janin → gangguan
sirkulasi uteroplasenta
Etiologi dan faktor risiko
• Bagian terendah janin tidak mengisi pintu atas panggul dan serviks secara penuh
• Faktor risiko :
• Letak janin tidak normal : lintang/sungsang
• Janin belum masuk PAP : tumor, plasenta letak rendah, solusio plasenta,
disproporsi janin-panggul, prematur
• Air ketuban banyak : kehamilan ganda, polihidramnion
• Tali pusat abnormal panjang ( >75 cm )
Diagnosis
• Tali pusat terlihat dari introitus vagina atau teraba saat VT →
tali pusat menumbung, teraba pulsasi
• Doppler, USG, CTG → tali pusat tersembunyi dan letak
terkemuka
• Monitor jantung bayi → deselerasi variabel → kompresi tali
pusat → curiga prolaps tali pusat
Manajemen (2)
• Penurunan tekanan pada tali pusat :
→ Perubahan posisi : Knee chest, Trendelenburg, Sim
Sim
Manajemen
• Terapi definitif : melahirkan janin dengan segera
• Teknik persalinan sectio caesarea merupakan teknik yang
direkomendasikan pada prolaps tali pusat ketika persalinan
pervaginam tidak dapat terjadi dengan cepat – untuk
mencegah hipoksia-asidosis (B) - ROCG
- Pembukaan lengkap
PERVAGINAM - Bagian terendah janin
masuk PAP
- Tidak ada CPD
SECTIO
CAESAREA - Pembukaan belum lengkap
Terima kasih