Oleh :
Ayu Anggitri Hesti Widiyastuti
13.0.B.1038
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “MEDICAL SCIENCE”
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu luluk NF, SST , M. Kes selaku dosen Mata Kuliah.
2. Teman-teman STIKES MITRA HUSADA khususnya semester V.
3. Serta teman-teman yang telah membantu terselesainya tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
Karanganyar, oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang......................................................................................... 1
B.Tujuan....................................................................................................... 2
C.Rumusan Masalah..................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau
sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV.Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan
pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran
mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu
dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
cairan tubuh tersebut.
Penyakit AIDS ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Bahkan menurut UNAIDS
dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama
kali diakui tahun 1981, dan ini membuat AIDS sebagai salah satu epidemik paling
menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja, akses perawatan antiretrovirus bertambah
baik di banyak region di dunia, epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4
dan 3,3 juta) hidup pada tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-
anak. Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV.Padatahun 2005,
antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal
dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.
Di Indonesia menurut laporan kasus kumulatif HIV/AIDS sampai dengan 31 Desember
2011 yang dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29 Februari 2012
menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000. Jumlah kasus yang sudah
dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV dan 29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian.
Angka ini tidak mengherankan karena di awal tahun 2000-an kalangan ahli epidemiologi sudah
membuat estimasi kasus HIV/AIDS di Indonesia yaitu berkisar antara 80.000 – 130.000. Dan
sekarang Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan India, yang percepatan
kasus HIV/AIDS-nya tertinggi di Asia.
A. Rumusan Masalah
1. Apa Defenisi dari HIV dan AIDS?
2. Bagaimana tahap Perubahan HIV menjadi AIDS dari HIV dan AIDS?
3. Bagaimana cara penularan dari HIV dan AIDS?
4. Bagaimana untuk mengetahui seseorang terkena HIV/AIDS?
5. Bagaimana penanganan pasien hamil dengan HIV?
6. Bagaimana pengobatan HIV/AIDS?
A. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi HIV AIDS.
2. Untuk mengetahui tahap Perubahan HIV menjadi AIDS dari HIV dan AIDS
3. Untuk mengetahui cara penularan dari HIV dan AIDS
4. Untuk mengetahui seseorang terkena HIV/AIDS
5. Untuk mengetahui penanganan pasien hamil dengan HIV
6. Untuk mengetahui pengobatan HIV/AIDS
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. INFORMASI UMUM
1. HIV adalah singkatan dari human Immunodeficiency Virus merupakan virusyang dapat
menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi Yang menyebabkan
defisiensi (kekurangan) sistem imun.
2. AIDS adalah singkatan dari Acquired imune deficiency syndrome yaitu menurunnya daya tahan
tubuh terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi virus HIV (human Immunodeficiency
virus). Antibodi HIV positif tidak diidentik dengan AIDS, karena AIDS harus menunjukan
adanya satu atau lebih gejala penyakit skibat defisiensi sistem imun selular.
3. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh
virus yang disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). (Aziz Alimul Hidayat, 2006)
4. AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseorang dimana mengalami penurunan
sistem imun yang mendasar ( sel T berjumlah 200 atau kurang ) dan memiliki antibodi positif
terhadap HIV. (Doenges, 1999)
5. AIDS adalah suatu penyakit retrovirus yang ditandai oleh imunosupresi berat yang
menyebabkan terjadinya infeksi oportunistik, neoplasma sekunder dan kelainan imunolegik.
(Price, 2000 : 241)
Asal HIV/AIDS
o Belum diketahui dengan jelas dari mana dan kapan jelasnya HIV/AIDS muncul.
o Diperkirakan pada akhir 1970-an di daerah sub sahara Afrika HIV sudah berkembang dan
o meluas.
o Perkiraan ini dibuat berdasarkan catatan kasus-kasus penyakit yang ada di rumahrumah
o sakit di beberapa negara Afrika pada saat itu.
o Hal ini juga diperkuat oleh beberapa contoh darah pada tahun 1950-an yang telah mengandung
HIV.
o Tetapi kasus HIV/AIDS pertama kali dilaporkan oleh Gottleib dan kawan-kawan di Los Angeles
pada tanggal 5 Juni 1981.
Fase II
Berlangsung lebih lama, yaitu sekitar 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua
ini individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit, tetapi sudah dapat
menularkan pada orang lain.
Fase III
Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit yang disebut dengan penyakit terkait dengan
HIV. Tahap ini belum dapat disebut sebagai gejala AIDS. Gejala-gejala yang berkaitan antara
lain keringat yang berlebihan pada waktu malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar
getah bening, flu yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah,
serta berat badan terus berkurang.Pada fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.
Fase IV
Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan tubuh
sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya. Timbul penyakit tertentu yang disebut dengan
infeksi oportunistik yaitu kanker, khususnya sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi
paruparu yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas, infeksi usus yang
menyebabkan diare parah berminggu-minggu, dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan
mental dan sakit kepala.
C. PENULARAN HIV/AIDS
1. Media Penularan HIV
· Aliran darah, ega berbentuk luka
· Cairan sperma
· Cairan vagina
F. Pengobatan HIV/AIDS
Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3×24 jam, obat anti HIV
bisa mencegah terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure prophylaxis(PEP) atau di Indonesia
dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan. Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan
mencegah daripada mengobati.
Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap
virus.Idealnya, obat ini bisa diminum langsung setelah pajanan terjadi.Makin cepat pengobatan, maka
lebih baik.
Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak
ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada
orang yang sudah dites positif HIV.
Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual (IMS) atau di
rumah sakit.
2. Obat-obatan Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.Obat-
obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus.HIV bisa mudah beradaptasi
dan kebal terhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu kombinasi golongan ARV akan diberikan.
Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Biasanya pasien
akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap
orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus.
Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil.Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin
obat ini harus dikonsumsi seumur hidup.Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke
kombinasi ARV lainnya.
Jika menggabungkan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi HIV, hal ini bisa
menimbulkan reaksi dan efek samping yang tidak terduga. Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum
mengonsumsi obat yang lain.
Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil.Obat ini
untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat perbandingan 25
dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi
pengobatan sejak awal.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak
meningkat.Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.
Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa
menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan kepada
dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Etiologi AIDS disebabkan oleh virus HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik,
dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS diseluruh dunia.
Cara penularan AIDS yaitu melalui hubungan seksual, melalui darah ( transfuse darah,
penggunaan jarum suntik dan terpapar mukosa yang mengandung AIDS), transmisi dari ibu ke
anak yang mengidap AIDS.
A. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, penulis mempunyai beberapa saran, diantaranya adalah :
Agar pembaca dapat mengenali tentang pengertian HIV AIDS.
Agar pembaca dapat menerapkan asuhan keperawatan AIDS pada klien HIV maupun
AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Husnunnisa Abbas.”Asuhan Keperawatan HIV/AIDS”,(Online),
(https://husnunnisaabbas.wordpress.com/tag/hiv-aids/, diakses 01 oktober 2015)