Kwrgngran Kel 1
Kwrgngran Kel 1
NAMA NIM
Prisilia Tewernussa 1420121052
Anita Pattiasina 1420121016
Welsy M. Selanno 14201210
Tita Sari 14101210
Sukran B. Holle 14101210
Elfianita Diri 14101210
Margaritha Kuahaty 14101210
Gracella Makuker 14101210
Fitria Kubal 14101210
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " LATAR
BELAKANG DAN TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI MKU DI PERGURUAN
TINGGI SERTA NILAI – NILAI PANCASILA SEBAGAI OIENTASI " dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Indonesia saat ini telah memasuki suatu dekade waktu yaitu era globalisasi, dimana
semua aspek yang meliputi politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan
menitikberatkan pada sebuah kemajuan teknologi.Globalisasi tersebut ditandai dengan
kuatnya pengaruh lembaga-lembaga internasional, serta negara maju untuk mengatur
kehidupan politik dan ekonomi dunia bahkan pada system keamanan dunia. Kondisi seperti
ini telah menciptakan struktur baru, yaitu struktur global yang sangat mempengaruhi pola
pikir dan mentalitas bangsa dalam menghadapi situasi dunia yang seperti ini.Oleh karena itu,
pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Departemen Pertahanan telah
membuat suatu orientasi ke arah sana. Salah satunya degan membekali para siswa dan
mahasiswa dengan kurikulum mengenai pendidikan kewarganegaraan, yang di dalamnya
ditekankan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Negara Indonesia terlahir sebagai bangsa yang besar, terdiri dari berbagai macam suku,
agama, ras dan budaya. Indonesia adalah Negara paling heterogen di dunia. Terdapat 14
(empat belas) etnis utama dan 300 kelompok etnik. Bentang alam geografis dan
topografisnya yang terpisah dan terisolasi dengan satu pulau dan yang lainnya, ini adalah
kondisi yang mendorong bertumbuhnya ciri – ciri suku bangsa, bahasa dan kebudayaan yang
beraneka ragam sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Dengan sifat yang plural ini,
negara Indonesia sangat rawan timbul sebuah konflik karena lebih sulit menjaganya dari pada
ketentraman dan keamanan masyarakat yang homogeny sehingga sering terjadi konflik di
beberapa daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah pendidikan yang dapat membekali para
siswa dan mahasiswa dimana di dalamnya diajarkan bagaimana bernegara yang baik dan
benar.
Selain itu, Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum
dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan
yang berbeda sesuai dengan zamannya.
Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan
berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan.
Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945
tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai– nilai perjuangan
Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik
Indonesia.
Tetapi semangat perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan
dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa
telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh
pengaruh globalisasi.Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga
kemasyarakatan internasional, negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global
yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula
mempengaruhi keadaan nasional.
Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi
transparan seolah–olah tanpa mengenal batas negara. Semangat perjuangan bangsa ynag
merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik.
Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan
perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini
memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya
dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan
Kewarganegaraan.
Kewarganegaraan dan Pancasila merupakan dua hal yang saling terkait dan terhubung,
dengan nilai-nilai Pancasila menjadi dasarnya. Nilai (value) sendiri memiliki pengertian yaitu
kulitas yang melekat pada sesuatu. Bisa bersifat material, ,aupun immaterial. Nilai Material
merupakan nilai yang mendominasi dalam kehidupan kita karena kenyataan yang bisa di infra
itulah yang kadang kala kita menganggapnya bernilai. Sedangkan Nilai Immaterial
merupakan nilai yang sifatnya abstrak, tetapi juga bisa dirasakan, contohnya yaitu nilai
keindahan, kemanusiaan, kebaikan, dst.Segala sesuatu, baik benda sekalipun juga memiliki
nilai. Nilai memiliki beberapa jenis antara lain :
1. Nilai yang menyangkut kebaikan dan keburukan
2. Nilai yang menyangkut tujuan dan maksud / arti
3. Nilai yang menyangkut subjective ( Nilai yang terdapat di dalam diri sendiri) dan
penilaian subjek terhadap objek tersebut.
4. Nilai yang Nampak dan nyata
5. Nilai yang actual dan pontentia
6. Nilai yang murni dan campuran
Pengertian nilai dasar pancasila merupakan hakikat (sifat) dari pelajaran pancasila yang
bersifat universal, sehingga nilai-nilai inti tersebut meliputi cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai
luhur yang sejati. Nilai-nilai dasar tersebut tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yang
meliputi nilai-nilai inti ideologi Pancasila. Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar
yang merupakan tatanan hukum tertinggi sebagai sumber hukum positif, sehingga negara
berstatus sebagai norma dasar atau aturan negara.
Terakhir atau yang kelima yaitu Nilai Keadilan yang pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Pada akhirnya yang dicari merupakan bagaimana cara untuk mencapai keadilan yang
di dalamnya ada sifat tidak memihak.
2. Selalu menyeimbangkan hubungan antara hak dan kewajiban tanpa membeda-
bedakan
3. Selain itu juga harus menghormati hak orang lain dan tidak bermental membunuh
yang lain
4. Mencapai cita-cita keadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah:
1. Pendidikan kewarganegaraan dilatar belakangi oleh adanya globalisasi dan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang digunakan sebagai
pemahaman untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan mengalami terus
mengalami perkembangan sejak tahun 1957 sampai dengan era reformasi.
3. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan kemampuan memahami, mengahayati dan meyakini nilai-nilai
pancasila sebagai pedoman beperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat
diandalkan.
4. Kewarganegaraan dan Pancasila merupakan dua hal yang saling terkait dan
terhubung, dengan nilai-nilai Pancasila menjadi dasarnya. Nilai (value) sendiri
memiliki pengertian yaitu kulitas yang melekat pada sesuatu. Bisa bersifat
material, ,aupun immaterial. Nilai Material merupakan nilai yang mendominasi dalam
kehidupan kita karena kenyataan yang bisa di infra itulah yang kadang kala kita
menganggapnya bernilai. Sedangkan Nilai Immaterial merupakan nilai yang sifatnya
abstrak, tetapi juga bisa dirasakan, contohnya yaitu nilai keindahan, kemanusiaan,
kebaikan, dst.Segala sesuatu, baik benda sekalipun juga memiliki nilai.
5. Nilai nilai Pancasila sebagai orientasi Pkn yaitu Nilai Religius, Nilai Kemanusiaan,
Nilai Persatuan, Nilai Kekeluargaan dan Nilai Keadilan.
B. Saran
Melalui pendidikan Kewarganegaraan, rakyat Republik indonesia diharapkan mampu
memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat
bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dalam cita-cita dan tujuan
nasional seperti yang di gariskan dalam pembukaan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdayama, Jumanta dan Herdiawanto, Heri. Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara.
Jakarta: Erlangga.
Kaelan dan Zubaidi, Achmad (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigmahttps://id.scribd.com/document/510177617/Nilai-Nilai-Pancasila-
sebagai-orientasi-core-value-Pendidikan-Kewarganegaraan diakses pada tanggal 02 oktober
2022 pukul 15.39 WIT