MAHASISWA MUSLIM”
MAKALAH
Oleh
Didi Yusup
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia beserta rahmat-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Analisa Dampak Ghizwul
Fikri Terhadap Mahasiswa Muslim”
Dalam penyusunan Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
oleh peserta “Dauroh Marhala 2 KAMMI”. Makalah ini disusun atas kerjasama dan
berkat jasa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Terlepas dari itu semua saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah dapat mejadi bahan bacaan yang
bermanfaat bagi para pembaca
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah bagian dari pemuda yang dapat kesempatan untuk belajar
di perguruan tinggi yang terkenal akan pembelajar yang berintelektual mereka
merupakan barisan harapan bangsa dan negara.(Ali & Asrori, 2006) Dalam sejarah
pemuda adalah sebuah jembatan perubahan dan kebangkitan suatu bangsa yang
menorehkan prestasi-prestasi yang gemilang contohnya sejarah tentang bagaimana
Muhammad Al-fatih seorang pemimpin dari kaum pemuda yang mampu menaklukan
benteng yang kokoh konstantinopel. Peran pemuda menjadi sangat penting didalam
Islam. Mereka memiliki pengaruh yang besar dalam melakukan perubahan
sebagaimana tokoh-tokoh pemuda Islam yang banyak melakukan perubahan dan ikut
serta dalam tegaknya kalimat Allah melalui perjuangan dakwah dan darah mereka
(Felix Siauw, 2013:191) Pemuda Islam dikalangan mahasiswa menjadi sorotan utama
yang memiliki potensi yang kuat dalam memperjuangkan pergerakan Islam yang
benar dan murni. Pemuda menjadi ikonik dalam pemantik ide-ide gagasan dan
pergerakan yang mampu menjadi solusi dobrakan baru dikalangan masyarakat,
sebagai penyambung lidah rakyat, agen perubahan dan pembawa tugas tugas dakwah.
Pada saat ini dengan kemajuan zaman dalam globalisasi ini membuat
tumbuhnya penyebaran dinamika pemikiran-pemikiran sesat diwilayah pemikiran
para mahasiswa muslim saat ini contohnya pemikiran barat seperti feminisme, liberal
dan pemikiran kiri komunis seperti marxisme, marhaenisme dan sebagainya. Hal ini
Islam memandang dari pemikiran-pemikiran tersebut banyak tidak kesesuaian dalam
akidah Islamiyah misalkan dalam feminisme yang tentang fokus pemikiran kesetaran
gander yang membela dan melegalkan LGBT ini sangat ditentang dalam Al-Quran
“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan
isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang
yang melampaui batas” (QS. Al-Syu’ara:165-166). Begitu juga pada pemikiran
liberan dimana pada pemikiran ini memiliki pandangan bahwa agama dipisahkan
pada lapisan aspek kegiatan manusia cukup agama dipelajari diruang agama dan tidak
diterapkan di aspek kegiatan manusia lainnya seperti politik, ekonomi dan lain lain,
tentu ini merupakan pemikiran yang bertentangan dengan Islam dimana Islam adalah
agama yang satu-satunya yang mengatur segala aspek kehidupan manusia dari
politik,sosial,ekonomi dan seterusnya dengan begitu manusia harus mengikuti aturan
yang telah Allah buat untuk kita "Barang siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya
dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka. Ia kekal di dalamnya dan ia berhak mendapatkan azab yang menghinakan."
(QS.An Nisa: 14).
Tujuan Penulisan
Tujuan dalam kepenulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak
ghizwul fikri dalam pemikiran dan akidah pergerakan mahasiswa muslim dan juga
tujuan lainnya yakni memenuhi tugas persyaratan DM 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari ayat diatas Allah menjelaskan bagaimana seorang muslim yang ideal
terkhususnya pemuda yakni memiliki 3 ciri dan unsur yang saling menguatkan.
Pertama pohon yang baik itu akarnya teguh “ muslim yang kuat memiliki akar yang
teguh dan kuat yang sulit untuk ditumbangkan seperti halnya pohon kurma dan akar
yang kuat itu adalah tauhid yang kuat tidak akan mudah digoyahkan dengan tekanan
atau pun tantangan. Kedua dahan pohon baik itu sampai cabangnya menjulang
kelangit menjelaskan bahwa sosok muslim yag ideal adalah muslim yang kuat
beribadah, ini termasuk dalam ibadahnya kuat belajar, kuat dalam bersedekah,
disiplin, tepat waktu, cinta orang tua,cinta guru dan lain lainnya.ketiga pohon itu
memberikan buahnya, maksudnya disini dari akidah dan syariah yang mantap maka
akan menciptkan akhlak yang mulia atau akhlaqul karimah dengan demikian itulah
disimpulkan pemuda atau mahasiswa muslim yang ideal adalah memiliki akidah yang
kuat, ibadah yang kuat dan akhlak yang mulia,
Secara etimologis ghazwul fikri adalah berasal dari kata “ghazw” yang artinya
perang,serang,invasi. Sedangkan “fikr” pemikiran. Jadi gabungan antara keduanya
yakni ghazwul fikr bermakna perang pemikiran. Muhammad Quṭb mendefinisikan
Ghazw al-Fikri secara terminologis sebagai beragam sarana dan media selain invasi
militer yang secara masif dipropagandakan pasca kegagalan Perang Salib dengan
tujuan untuk menghapus nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan kaum muslimin dan
untuk memalingkan komitmen mereka terhadap Islam dengan menyebarkan virus
akidah dan hal-hal lain yang terkait dengannya, seperti pemikiran, adat-istiadat dan
bahkan hingga gaya hidup (Rifqi, 2018)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu. (Qs. Albaqarah ayat 120).
Sejarah awal ghazwul fikri yakni dimulai dari meletusnya peperangan salib
perang tersebut adalah konflik antara kaum muslimin dan bangsa eropa atau barat.
Tujuan peperangan itu adalah perebutan kota suci jerussalam atau baitul maqdis dari
tangan kaum muslimin. Perang salib berlangsung dari tahun 1095-1291 M dengan
kemenangan di peggang oleh kaum muslimin hal ini membuat penyebab dari lahirnya
ghazwul fikri sebagai bentuk dendam kaum kristes yang membara kepada kaum
muslimin selama berabad-abad. (Rifqi, 2018)
1. Liberalisme
Secara etimologis arti dari liberalisme berasal dari bahasa latin yang berarti
free selanjutnya liberal berarti nonrestricted, tidak dibatasi atau independent in
opinion artinya bebas dalam berpendapat. Secara etimologis berarti sebuah
ideologi. Pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman
bahwa kebebasan adalah nilai politik utama(Firdaus, 2007:245)
Menurut depertemen agama dalam (Sari, 2022) liberalisme juga dimaknai dari
sudut pandang Islam sebagai bebasnya manusia dari aturan-aturan agama Islam
yakni Al-Quran dan Hadits), berjiwa bebas dan hanya menerima ajaran ajaran
agama Islam yang harus selaras dengan pemahaman manusia.
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Ghazwul fikri di Kalangan Mahasiswa Muslim
Sejarah awal ghazwul fikri yakni dimulai dari meletusnya peperangan salib
perang tersebut adalah konflik antara kaum muslimin dan bangsa eropa atau barat.
Tujuan peperangan itu adalah perebutan kota suci jerussalam atau baitul maqdis dari
tangan kaum muslimin. Perang salib berlangsung dari tahun 1095-1291 M dengan
kemenangan di peggang oleh kaum muslimin hal ini membuat penyebab dari lahirnya
ghazwul fikri sebagai bentuk dendam kaum kristus yang membara kepada kaum
muslimin selama berabad-abad. (Rifqi, 2018)
Dalam sejarah yang ada munculnya ghazwul fikri memang berasal dari rasa
balas dendam yang dipunyai oleh kaum Kristen diakibatkan kekalahan pada perang
salib. Tujuan dari penyebaran ghazwul fikri memang semata-mata untuk
membalaskan dendam yang belum terbalaskan, mereka menyadari bahwasannya
untuk melawan para kaum muslim itu sulit melalu peperangan fisik seperti
menggunakan senjata senjata tajam ataupun senjata api dikarenakan jika melalui
peperangan fisik akan menambah kuat ruh para mujahid Islam dengan itu para kaum
Kristen memilih ghazwul fikri untuk menaklukkan muslim menghancurkan
pemikiran, menghancurkan akhlak dan akidah para kaum muslimin. Salah satu target
dalam misi penghancuran Islam salah satunya adalah pemuda dan kali ini adalah
mahasiswa.
Dari beberapa langkah yang dilakukan para misioneris barat ditujukan kepada
pemuda wabil khususnya adalah mahasiswa muslim hal ini tentang bagaimana
banyak mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar, beasiswa kuliah dan
sebagainya dan dari setelah mengikuti itu banyak sekali perkembangan pemikiran-
pemikiran barat yang menjamur di kalangan mahasiswa muslim Indonesia. Beberapa
banyak khasus mahasiswa setelah kuliah diluar negeri mengalami degradasi
pemikiran dimana mahasiswa mengadopsi pemikiran barat seperti yang lagi marak
diperbincangkan yakni salah satu influencer perempuan terkenal yang sedang
berkuliah diluar negeri dimana saat ini dia membuat dukungan terhadap feminisme
dan pernyataan yang kontroversi di platform-platform seperti twiter dan instragram
yang menyudutkan pemikiran Islami dan menggalakan pemikiran ala-ala feminisme
liberalnya salah satu pemikiran yang ia galakan adalah free child dimana bernarasikan
bahwasanya untuk mencapai kebahagian tidak perlu mempunyai anak. Dengan kasus
viralnya influencer yang kontroversi itu mengundang banyak dampak buruk dimana
beberapa banyak fans dan pengikutnya wabil khusus mahasiswa terjerumus dalam
pemikiran sesat itu.
Hal ini sangat bertentangan dengan perintah allah dan rasulullah dimana
adalah salah satu hadits rasulullah bersabda: “Nikahilah wanita uang sangat
penyayang dan yang mudah beranak karena aku akan berbangga dengan kalian
dihadapan para nabi pada hari kiamat.” (HR Ibnu Hibban) Dan dalam Dalam Al-
Qur’an surat an-Nahl ayat 72 Allah SWT berfirman: “Allah menjadikan bagi kamu
istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu,
anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka
mengapakah mereka beriman kepada bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS.
An-Nahl:72)
Dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 97, tafsiran menurut quraish shihab
“siapa saja yang berbuat kebajikan di dunia, baik laki-laki maupun wanita, didorong
oleh kekuatan iman dengan segala yang mesti diimani maka kami tentu akan
memberikan kehidupan yang tidak kesengsaran, penuh rasa lega, kerelaan, kesabaran
dalam menerima cobaan hidup dan dipenuhi oleh rasa syukur atas nikmat allah. Dan
di akhirat nanti, kami akan memberikan balasan pada mereka berupa pahala baik
yang berlipat ganda atas perbuatan mereka di dunia”. tafsiran tersebut menjelaskan
bahwa perempuan dan laki-laki dalam Islam telah setara.
Padahal dalam surah ini memiliki konteks asbabun nuzul yang jelas bahwa
disurah ini konteksnya saat salah satu sahabat bertanya terkait temannya yang yahudi,
nasrani beriman kepada allah namun pada saat itu nabi Muhammad belum diutus oleh
Allah. Mereka menafsirkan Alquran diluar konteks dan tak memahami dalam tafsir
ayat tersebut membuat ayat tersebut seolah-olah mendukung pemikiran sesatnya. Hal
ini diperjelas lagi oleh Allah terkait surah Al baqarah ayat 62 tadi dalam surah Al
imran ayat 85 menjelaskan bahwa barangsiapa yang mencari selain dari Islam
menjadi agama , sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya.
2. Media Sosial
Dalam media sosial para penggiat aktivis feminisme bahkan berasal dari
mahasiswa muslim yang feminis, sangat keras menyuarakan kesetaraan gender,
pembelaan pelecehan seksual, kebebasan orientaslis (LGBT) dan HAM secara halus.
Hal ini membuat seolah pergerakan meraka adalah pergerakan yang baik dan positif
dimata mahasiswa dan membuat pembelokan logika terakit kebebasan hali inilah
menjadi masalah yang sangat serius. Selain itu juga pergerakan mahasiswa muslim
yang feminis terlebihlagi dengan cara mereka menjadi influenser untuk menarik
perhatianm mahasiswa muslim lainnya, mereka membuat branding dimedia sosial
dengan pimikiran mereka lebih rasional dan bebas dari patriarki, pemikiran feminism
lebih rasional dan modern daripada pemikiran Islam yang kolot dan tradisional
1. Umat Islam meragukan prinsip-prinsi dasar ajaran Islam dalam iman, syariat,
ajaran dan sejarah
2. Menolak penerapan hukum Islam syariah dalam aspek politik, legislatif, sosial
budaya dan ekonomi,sosial dan seterusnya. Hal ini mereka lebih memili filsafat
barat yang buruk dan suram
3. Kesungguhan mereka dalam merusak moral dan menghilangkan nilai-nilai ajaran
Islam
4. Menghapus kurikulum dan pengajaran agama Islam dan segala jenjang
pendidikan hingga ketingkat perguruan tinggi.
5. Menjauhkan metode pengajaran agama di seluruh sekolah hal ini menolak dan
menggantinya denga filsafat Barat uang ekstrim dari ruh Islam, jauh dari nilai-
nilai leluhur dan menyimpangkan sejarah Islam yang hakiki.
6. Menyimpangkan identitas agama Islam untuk menuju budaya dan kehidupan
yang kebarat-baratan
7. Menghadirkan narasi nasionalisme dan sekularisme sebagai upaya menggantikan
Islam yang kaffah dalam kehidupam umat Islam
8. Tunduk dan mematuhi kehendak barat yang merupakan strategi politik. Dan
menyalahkan ajaran agama dikarenakan ketidakmajuan kaum muslimin sebagai
penghambat kemajuan dan kemakmuran
9. Tetapkan hari tertentu untuk merayakan sekularisme dan liberalisme
dengan menyelenggarakan seminar, diskusi ilmiah, workshop sebagai
wadahnyauntuk memperkenalkan dan mempromosikan semangat liberal dan
sekulerdi kalangan generasi muda. Dengan cara ini mereka juga "membumbui"
dengan tema modernisasi (wasathiyah) dan toleransi (tasamuh) yang menarik
danpertanyaan murahan dan tuduhan buruk yang ditawarkanpengajaranni Islam
sebagai faktor keterbelakangan umat Islam
10. Mereka menggunakan saluran media massa, cetak, elektronik dan televisi
untuk menyebarkan ide-ide mereka yang menyinggung Islam, Alquran
dan Nabi Muhammad SAW.
11. Upaya menyebarkan budaya cabul dan asusilapengutamaan nafsu, ajakan
melakukan penyimpangan seksual,dan menghapus batas alami perbedaan
gender(Zainuddin & Kadir, 2014)
Dengan banyaknya dampak buruk yang diturunkan dari ghazwul fikri ini
maka ini merupakan sinyal darurat bagi para kaum muslimin terlebih lagi mahasiswa
muslim yang masih istiqomah dalam memperjuangkan dakwah Islam kaffah. Dampak
ghazwul fikri ini sangatlah luar biasa sampai-sampai merusak akidah,akhlak,moral
mahasiswa muslim
Masalah terbesar umat islam saat ini adalah melawan para misionaris barat
dengan strategi ghazwul fikri atau perang pemikiran ini sulit untuk di hadang
dimana pada era globalisasi ini mudah sekali para inisiator pemikiran barat masuk
dalam aktivitas media sosial ini propaganda dan penggiringan opini dan
strategilainnya yang di langsungkan oleh barat.
Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad)
sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk
Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan
mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung
dan penolong dari Allah. (Qs Albaqarah ayat 120)
Orang orang kafir tidak akan rela melihat islam kecuali islam mengikuti
mereka. Dengan beberapa cara menghadapi gempuran pemikiran barat ini yakni
dengan cara berjihad fisabilillah dalam artian general ia mencakup perang dijalan
Allah dan dakwah dijalan Allah serta segala kegiatan yang berkaitan, berjihadi disini
tidak mesti melalui senjata tetapi bisa juga melalu jihad dengan tangan, harta dan
tulisan. “ Berjihadlah melawan orang musyrikin dengan harta, jiwa dan tulisan
kalian” Hadits riwayat oleh Ahmad, Abu Dawud. Jika kita kaitkan hadits tersebut
dalam berjihad melawan ghazwul fikri maka mahasiswa bisa melakukan opsi jihad
melawan ghazwul fikri mengikuti ketiga gerakan dalam hadits tersebut.
1. Jihad harta, dimana mahasiswa muslim bisa melawan ghazwul fikri dengan
menyumbangkan hartanya dalam dakwah islam kaffah contohnya mahasiswa
bersama menyokong gerakan dakwah kampus walaupun harus mengeluarkan
hartanya seperti menginfakan hartanya dalam modal pertarungan politik
melawan mahasiswa liberal yang ingin menjabat menjadi pemimpin kampus
2. Jihad tulisan, mahasiswa muslim dapat berjihad dengan menulis tulisan yang
berisikan pencerahan edukasi dakwah terkati buruknya pemahaman barat
seperti liberal dan sejenisnya bisa melalui sosial media, buku atau apapun.
3. Jihad jiwa, yakni bagaimana mahasiswa muslim mampu melawan hawa
nafsunya dan tetap istiqomah dalam dakwah dan islam yang kaffah dan tetap
menjadi bagian dari pecinta Allah dan barisan pembela agama Allah.
Selain itu juga didengan mengikuti zaman maka mahasiswa muslim juga bisa
1. Berdakwah melalui jari jari yakni menggalakan edukasi dan dakwah
melalui konten-konten dimedia sosial
2. Sebagai mahasiswa pergerakan maka kita bisa membuat diskusi-diskusi
keislaman anti pemahaman barat dalam mencegah pemikiran barat dengan
liberalisme, feminisme, pluralism dan sejenislainnya dan mengedukasi
bobrok dan buruknya pemikiran barat yang tak sesuai dengan agama
dikampus
3. Jihad dalam berpolitik kampus dimana kita bisa membela calon pemimpin
yang muslim yang taat dan menerapkan muslim yang kaffah anti terhadap
pemikiran barat seperti liberal
BAB IV
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Felix Siauw, B. T. I. (2013). Beyond The Inspiration. Alfatih Press.
Husaini. (2001). Rajam Dalam Arus Budaya Syahwat; Penerapan Hukum Rajam di
Indonesia dalam Tinjauan Syariat Islam, Hukum Positif dan Politik Global.
pusaka al-kautsar.
Matta, A. (2006). Model Manusia Muslim Abad 21. Syamil Cipta Media.
Rifqi, A. fauza. (2018). Ghazw al fikr dalam tafsir fi zilal alquran karya sayyid qutb.
UIN SYARIFHIDAYATULLAH.