MASAILUL FIQHIYAH
OLEH:
KELOMPOK 12
NAMA NIM
2
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................3
C. Tujuan penulisan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................4
A. Pengertian..........................................................................................................................4
B. Haid menurut hukum islam...............................................................................................7
C. Hukum Menunda Haid dalam Pelaksanaan Ibadah Haji ..................................................9
D. Analisis implikasi hukum pemakaian obat siklus haid bagi jamaah haji indonesia.........11
BAB II PENUTUP......................................................................................................................14
Kesimpulan............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
i
KATA PENGANTAR
Bismullahirrahmanirrahim............
Assalamu’alaikum WR.WB
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Sholawat serta salam tidak lupa pula kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun guna memenuhi nilai tugas Mata Kuliah“masailul fiqhiyah”. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “menahan haid karena ibadah haji”ini
Wassalamualaikum WR.WB.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana yang telah banyak orang ketahui, bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberi
pengarahan-pengarahan yang khusus terhadap kaum Hawa, hal ini seiring Al-Quran dan Al-
Hadits yang mengkhususkan pembahasan bagi wanita yang berkaitan dengan fitrah wanita itu
sendiri yang tidak dimiliki oleh kaum Adam, masalah haid misalnya, yang secara fitrah akan
Sebagaimana diungkapkan Rasullullah SAW. Juga, “syurga itu berada dibawah telapak kaki
ibu.” Pada hadits lain beliau mengatakan, “wanita adalah tiang negara. Jika wanitanya baik, baik
pula negaranya. Dan apabila buruk wanitanya, maka buruk pulalah negaranya”. Untuk itu
keutamaan sikap hidup menuju citra muslimah sejati harus selalu diusahakan melalui berbagai
cara. Dan salah satu jalan yang tidak diragukan adalah dengan pendekatan diri yang lebih tulus
Lahan untuk mencapai cita-cita mulia itu antara lain terhampar dalam pelaksanaan ibadah
haji. Banyak sekali penggambaran dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai keutamaan
melaksanakan ibadah haji. Dengan dasar ini banyak sekali wanita rela berkorban agar dapat
melaksanakan berbagai amalan dalam ibadah haji, dan agar dapat menunaikan ibadah puasa
ramadhan secara penuh dengan tujuan supaya memperoleh apa yang digambarkan dalam Al-
Pendarahan adalah salah satu larangan bagi wanita muslim untuk mengerjakan ibadah haji di
tanah suci, oleh karena itu, ibadah haji yang memerlukan waktu selama 40 hari itu menjadi
1
masalah bagi wanita muslim karna haid yang rata-rata memiliki siklus 21-35 hari itu tdak dapat
dihindari oleh setiap wanita yang sehat dan normal. Solusi untuk menangani masalah tersebut
adalah dengan cara mengatur siklus haid yaitu memajukan atau memundurkan haid
menggunakan preparat hormonal. Mekanisme pengatur haid dengan preparat hormonal adalah
dengan menekan produksi hormon esterogen dan progesteron endogen (ovarium) melalui
pemberian kombinasi hormon eksogen agar ovulasi tidak terjadi. Beberapa rejimen yang dapat
diberikan untuk mengatur siklus haid meliputi pemberian progestin ( turunan progesteron
tersebut tidak mengakibatkan infertilitas permanen dan haid dapat kembali terjadi 2-3 hari
Sebab umumnya mereka berusia subur dan tidak dapat menunaikan ibadah-ibadah tersebut
dikarenakan kedatangan tamu bulanan berupa menstruasi. Menstruasi atau haid terjadi secara
periodik pada semua perempuan sehat yang memiliki organ reproduksi sehat juga. Haid bahkan
Namun siklus bulanan tersebut kerap menjadi masalah bagi wanita( sebagaimana pada kasus
menunaikan ibadah haji tadi) karean hukum islam melarang wanita yang sedang haid melakukan
ibadah. Teknologi terkini dibidang terapi hormonal telah memungkinkan pengaturan waktu
terjadinya haid secara tetap sesuai keinginan. Bisa dimajukan atau dimundurkan. hal tersebut
B. Rumusan masalah
2
2. Bagaimana haid menurut hukum islam?
C. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Pengertian
1. Haji
Haji berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa Indonesia mengunjungi atau menuju.
Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut
dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling suci bagi umat Islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan
bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama dan memiliki arti ‘hari libur’.
Dari akar semiotika, memiliki arti ‘mengelilingi, berkeliling’. Dalam tradisi orang yahudi,
pengantin wanitanya akan mengelilingi pengantin pria selama upacara pernikahan. Demikian
dalam Islam, orang yang melakukan ibadah haji akan mengelilingi Ka’bah.
Pola haji saat ini ditetapkan oleh Nabi Muhammad. namun, berdasarkan Al-Quran. unsur haji
Haji menurut bahasa artinya menyengaja sesuatu. Sedangkan menurut syara’ haji adalah
menyengaja atau sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan
syarat-syarat tertentu. Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang
mampu atau kuasa untuk melaksanakanya baik secara ekonomi, fisik, psikologi, keamanan,
2. Haid
Secara lughot atau bahasa Arab haid artinya sesuatu yang mengalir. Sedangkan menurut
hukum syara’ atau hukum fiqih artinya adalah darah yang keluar mengalir dari rahim wanita
secara alami, tanpa sebab dan pada waktu tertentu saja. Haid adalah darah alami, tidak muncul
karena sebab penyakit, luka, keguguran, atau bersalin. Karena haid adalah darah alami, maka
texturnya juga berbeda. Sesuai kondisi, lingkungan, temperatur udara tempat wanita tersebut
4
hidup. Dari segi medis, haid adalah suatu keadaan dimana rahim (uterus) permukaanya
Kaum wanita apabila hendak menunaikan ibadah haji atau umrah sering mengalami
kecemasan. Hal tersebut ditemukan dalam peraktek sehari-hari, terutama saat menjelang musim
haji dan umrah. Kecemasan mereka apabila haid datang ketika sedang mengerjakan ibadah
tersebut. Wanita yang sedang haid atau nifas, tidak boleh melakukan aktivitas ibadah haji dan
umrah seperti sholat, masuk kedalam masjid maupun thawaf. Dengan banyaknya jamaah haji
yang sebagian adalah wanita, para dokter diharapkan dapat memfasilitasi dalam mengelolah
masalah haid. Hal tersebut perlu diperhatikan karena kebanyakan jamaah haji reguler ada di
tanah suci selama 40 hari. Untuk mendapatkan ibadah haji bagi wanita, perlu diketahui hukum
jenis darah yang keluar dari saluran reproduksi wanita, apakah darah haid atau termasuk Darah
istihadah.
akan diikuti oleh pembaharuan permukaan rahim itu. Hal tersebut dapat terjadi antara lain karena
pengaruh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kalenjer wanita. Dari uraian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa haid adalah darah yang keluar dari rahim pada semua perempuan
yang sehat alat reproduksinya. Bukan karena penyakit atau benturan kecelakaan. Haid juga bisa
dijadikan indikator kesuburan. Namun siklus bulanan tersebut kerap menjadi masalah bagi
perempuan karena hukum islam melarang perempuan yang sedang haid melakukan ibadah.
1. Thawaf,
5
3. Berdiam diri didalam mesjid,
5. berpuasa,
6. Bersenggama.
Sedangkan kegiatan- kegiatan dalam ibadah haji seperti Sa’i, wukuf, Mabid, melontar
Obat siklus haid adalah obat obat yang bisa dipakai untuk mengatur saat datangnya haid
pada wanita tergantung pada keinginan dengan cara memajukan atau menunda saat haid tersebut.
Salah satu contoh obat yang biasa digunakan untuk mengatur siklus haid adalah Primolut
N. Obat ini sering digunakan calon jemaah haji wanita yang hendak menunaikan ibadah hajinya
di mekkah. Jenis obat ini mengandung hormon progestin dan hormon progesterone yang
digunakan untuk mempercepat atu memperlambat masa datangnya haid, baik secara terpisah
maupun kombinasi, karena siklus haid dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
Pada dasarnya ada dua faktor yang menjadi alasan bagi wanita untuk memakai obat
pengatur siklus haid, yaitu: Untuk keperluan ibadah dan untuk keperluan diluar ibadah.
Dengan cara meminum pil atau tablet yang hanya berisi hormon estrogen atau
kombinasi pada hari kelima pada siklus haid dari hari ke dua sampai hari ketiga sebelum
datangnya haid yang diinginkan karena haid yang biasa disebut pendarahan putus obat
(Withdraw Bleeding) akan terjadi dua sampai tiga hari setelah obat habis
6
2. Menunda saat haid
Dengan cara meminum pil yang hanya berisi progesteron atau kombinasi pada hari
sebelum haid berikutnya datang sampai pada hari ke dua sebelum haid yang diinginkan.
Karena biasanya haid itu akan datang setelah dua hari penghentian pil tersebut.
Haid sebenarnya sudah menjadi ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh karena itu,
bagi wanita yang mengalami haid tentu saja tidak dikenakan hukum berdosa.
alami dan normal tanpa ada peristiwa tertentu yang menyebabkannya. Setiap wanita mengalami
haid dengan siklus bulanan. Haid tidak disebabkan karena adanya luka atau penyakit pada tubuh
Dalam Islam, pada Surah Al-Baqarah ayat 222 di dalam Al-Qur'an, haid dijelaskan
sebagai suatu jenis kotoran. Ayat ini juga menjelaskan perintah Allah kepada perempuan yang
haid untuk menyucikan dirinya ketika haid dan melarang laki-laki untuk menjauhkan diri selama
wajib. Hal itu didasari dari hadits Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa 'sallam: "Apabila
datang masa haidmu, tinggalkanlah shalat; dan jika telah berlalu, mandilah kemudian shalatlah."
(HR Bukhari).
Dalam Islam, perempuan berumur 9 tahun yang mengeluarkan darah haid menandakan
perempuan tersebut telah baligh. Jika umurnya kurang dari 9 tahun, dan mengeluarkan darah,
maka darah tersebut bukanlah darah haid tetapi darah penyakit. Perempuan yang baligh
7
kemudian disebut mukalaf (orang yang dibebani). Artinya, perempuan tersebut telah memiliki
1. Salat
2. Tawaf
5. Membaca Al-Qur'an
6. Puasa
7. Talak (cerai)
9. Bersenang-senang diantara pusar dan paha (bersetubuh)
Ketika masa haid telah selesai, dia wajib melakukan mandi besar, tidak perlu meng-qada salat
yang ditinggalkan saat datangnya haid. Selain itu juga wajib mengganti puasa di bulan ramadan
yang belum dilaksanakan saat datangnya haid. Sedangkan mengganti puasa tersebut di bulan
Darah haid adalah pendarahan yang terjadi akibat keluarnya endometrium yaitu sel-sel
yang membentuk lapisan dalam uterus. Haid normal akan terjadi pada wanita sehat siklusnya
sekitar 21-35 hari sekali, lamanya 3-6 hari, jumlahnya sekitar 2-6 pembalut perhari, dan tidak
disertai rasa nyeri. Sedangkan darah istihadah adalah pendarahan dari saluran reproduksi wanita
akibat penyakit seperti mioma, polip dan kelainan pembekuan. Pendarahan akibat pemberian
rejimen penundaan haid yang benar dapat digolongkan kedalam darah istihadah. Oleh karena itu
8
wanita yang mengalami pendarahan ini dapat mengerjakan semua ibadah dengan tetap menjaga
Solusi agar seluruh jamaah haji wanita usia reproduksi dapat menjalankan seluruh ibadah
haji adalah melalui pengaturan haid, yaitu dengan cara memajukan dan memundurkan haid
sesuai dengan jadwal dan kebutuhan selama menunaikan ibadah haji. Cara tersebut dapat
Menunaikan ibadah haji bagi para calon jemaah haji wanita usia subur, terdapat halangan
haid yang dapat menyebabkan tertundanya rukun haji yaitu thawaf (mengelilingi ka’bah) tidak
bisa bersama muhrim, keluarga, atau bahkan kelompok terbangnya (kloter) nya, yang dapat
mengganggu psikologis calon jemaah haji sehingga dapat mengalami gangguan psikologis dan
menggangu kesempurnaan hajinya. Disamping itu karena mengalami haid dapat menyebabkan
calon jemaah haji tidak dapat melaksanakan sholat arba’in (40 waktu sholat) di mesjid nabawi
Perkembangan ilmu kedokteran menawarkan obat menunda haid dalam berhaji. Sehingga
dapat melakukan thawaf dan rukun haji lainya bersama dimekkah, serta dapat sholat
arba’in dimadinah sebagaimna yang diinginkan. Tanpa terhalang haid, sehingga calon jemaah
Adapun aspek hukumnya terdapat berbagai pendapat para ulama. Syekh Mar’i Al Maqdisy
Al-Hanbali, Syaikh Ibrahim bin Muhammad (keduanya ahli fiqih madzhab Hanbali) dan yusuf
Al- Qardawy (Ahli fiqih Kontemporer) berpendapat bahwa wanita yang mengkhawatirkan
hajinya (dan umrah) tidak sempurna,maka dia boleh menggunakan obat menunda hainya. Alasan
9
mereka adalah karena wanita itu sulit menyempurnakan hajinya, sedangkan teks atau dalil yang
melarang menunda haid itu tidak ada. Selain itu Majlis Ulama Indonesia (MUI) dalam sidang
komosi fatwanya pada tahun 1984 menetapkan, bahwa untuk kesempurnaan dan kekhusukan
seorang wanita dalam melaksanakan ibadah haji hukunya adalah mubah (boleh) para fuqaha’
( ulama ahli fiqih) mayoritas sependapat menunda haid untuk berhaji dengan obat-obatan. Hal ini
sebagaimana dasar kaidah fiqiyyah yang menyatakan, pada dasarnya segala sesuatu hukumnya
Namun demikian, ada banyak ulama yang berpendapat berbeda dengan pendapat diatas,
diantaranya adalah; Menyatakan boleh, dasar yang diambil menjadi pegangan berasal dari
Artinya: “Allah menghendaki kemudahan atas kamu dan tidak menginginkan kesulitan
menimpamu”.
Selain itu Ibnu Qudamah Al Hanbaly dalam kitabnya Al Mughni (madzhab Hambali) dan
Hutbah Al Maliki dalam kitabnya Mawahib Al jalil (Madzhab Maliki) serta Imam Ramli Asy
Syafi’i dalam An-Nihyahnya (madzhab Syafi’i) Mereka menyatakan bahwa menggunakan pil
pencegah haid dalam tujuan agar dapat melaksanakan puasa ramadhan dan ibadah lainya
hukumnya mubah dalam artian boleh boleh saja, selagi tidak menimbulkan bahaya bagi
kesehatan wanita.
D. Analisis implikasi hukum pemakaian obat siklus haid bagi jamaah haji indonesia
10
Haid atau menstruasi terjadi secara periodik pada semua perempuan sehat yang memiliki
organ reproduksi sehat juga. Namun siklus bulanan tersebut kerap menjadi masalah bagi wanita
(misalanya ibadah haji) karena hukum Islam melarang wanita yang sedang haid melakukan
ibadah. Larangan tersebut didasarkan pada dalil sunnah, diharamkan bagi wanita yang sedang
haid melakukan tawaf di Ka’bah, baik yang wajib maupun sunnah, dan tidak sah tawafnya,
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa apa lakukan “ افعلى ما يفعل الحاج غير أن ال تطوفى بالبيت
50 رىhhتى تطهhhح:Aisyah kepada sallam saja yang dilakukan jamaah haji, hanya saja jangan
Tujuan utama istinbat hukum adalah untuk mewujudkan kemaslahat umat, baik didunia
maupu akhirat. Hal tersebut sejalan dengan misi syariat Islam secara keseluruhan yang rahmatan
lil’alamin sebagaimana firman Allah SWT; َّ َ ”ا ِل نَا َك إ ْ ْر َسل َ َو َمآ أ ِ ْمي َن عَا َل ْ ِل ّ ل ًمة َح ْرDan tiadalah
Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Asy-Syatibi dalam al-Muwafaqati menegaskan; itu Islam hukum bahwa diketahui telah “و معلوم
القhhق باطhhالح الخلhhعت لمصhhا وضhhريعة انمhh ان الشdisyariatkan untuk mewujudkan kemaslahatan makhluk
secara mutlak”.
”المصلحة وجدت إذا هللا شرعJika terdapat maslahat, maka disanalah hukum Allah”. Dengan ungkapan
yang hampir serupa, Yusuf al-Qaradhawi menyatakan hal yang sama untuk menggambarkan
Ibn Manzur dalam Lisan al-Arab, menyatakan, bahwa al-maslahah sama dengan al-salah
(Ibn Manzur, tt., 2/516). Maslahat juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang mendatangkan
kebaikan untuk individu dan secara umum (Luis Ma’luf 1987: 432; ‘Izz al-Din Ibn ‘Abd al-
11
Al-Fayumi dalam kitabnya al-Misbah al-Munir ( Ahmad bin Muhammad tt., 345),
menyatakan bahwa al-maslahah dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendatangkan kebaikan
dan kebenaran, atau mengambil manfaat dan menolak mudarat (Husayn Hamid Hassan: 188).
dengan menolak kerusakan atau hal-hal yang merugikan dari makhluk (manusia). Definisi
tersebut lebih sempit, karena memandang al-maslahah hanya dari satu sisi, yaitu menghindarkan
mafsadah semata-mata, padahal kemaslahatan memunyai sisi lain yang lebig penting yaitu
memungkinkan pengaturan waktu terjadinya haid secara tetap sesuai keinginan, bisa dimajukan
atau dimundurkan. Berkaitan dengan perkara pemakaian obat siklus haid dalam pelaksanaan
ibadah haji, jelas tidak ada dalil khusus yang mengharamkannya. Sehingga, dengan dasar
tersebut hukum ke-mubah-han obat siklus haid dirumuskan. meskipun demikian, hal tersebut
masih menjadi diskursus diantara fuqaha. Pemakaian obat siklus haid bagi jamaah haji indonesia,
hal tersebut didasarkan dengan beberapa masyaqqah. Diantara masyaqqah tersebut, yaitu bahwa
jika tidak menggunakan obat siklus haid, dikhawatirkan muslimah akan kehilangan salah satu
rukun haji, yang menyebabkan tidak sahnya ibadah haji. Pelaksanaan ibadah haji Indonesia
membutuhkan biaya yang sangat besar. Daftar tunggu pelakanaan ibadah haji Indonesia
membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan lebih dari 15 tahun. Berdasarkan masyaqqah-
masyaqqah tersebut, maka pemakaian obat siklus haid bagi muslimah haji indonesia, sudah
sesuai dengan kaidah fiqhiyah Al-masyaqqah tajlibu altaysir, kesulitan mendatangan kemudahan.
Jika tidak menggunakan obat siklus haid, muslimah haji yang batal hajinya dikarenakan tidak
terpenuhi salah satu rukun hajinya, maka ia harus menunggu waktu yang lebih lama lagi untuk
12
mendapatkan daftar tunggu haji, serta membutuhkan biaya yang lebih besar lagi untuk
Dengan demikian, pemakaian obat siklus haid bagi muslimah dalam pelaksanaan ibadah haji
bisa dibenarkan, karena sudah sesuai dengan syariat yang didalamnya mencakup masyaqqah,
BAB III
PENUTUP
13
KESIMPULAN
1. kebanyakan ulama sepakat bahwa menunda haid atau mengkonsumsi obat siklus
menstruasi agar dapat melaksanaan ibadah haji dan puasa ramadhan hukumnya adalah
diperbolehkan dengan syarat jika jenis obat yang digunakan tersebut tidak menimbulkan
2. Pemakaian obat siklus haid secara umum diperbolehkan, dengan dasar tidak adanya nash
yang mengatur atau melarangnya, dan pemakaian tersebut berdasarkan konsep maslahah,
3. Pemakaian obat siklus haid, dalam konteks pelaksanaan ibadah haji indonesia bisa
dibenarkan, karena sudah sesuai dengan syariat yang didasarkan pada kaidah ushulliyah
dan kaidah fiqhiyah, dimana pemakaian tersebut didasarkan pada masyaqqah, kesulitan
yang dapat menghilangkan salah satu rukun haji, dan jika harus mengulang ditahun-tahun
berikutnya, maka hal tersebut akan lebih menyulitkan bagi jamaah haji Indonesia,
dikarenakan lamanya daftar tunggu dan besarnya biaya pelaksanaan ibadah haji
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
14
Kawakib, Nurul. Menunda haid untuk berhaji. 2009.
Ahmad bin Abdul Rozaq ad-Duwaisy, Fatawa al-Lajnah ad-Daimah Lil-Buhuts al- ‘Ilmiyah Wa
al-Ifta’, Majalah Al-Buhuts Al-Islmiyah.
Ali Baziad, Petunjuk Pemakaian Hormon Progesteron Untuk Penundaan Haid Selama
Menjalani Ibadah Haji, Jakarta : KSERI 1993.
Djuwantono, bayuaji, permadi. 2012. Step by step penangana kelainan endokrinologi reproduksi
dan fertilitas dalam praktik sehari-hari. Bandung, 2012 sugeng seto. (237-239).
15