Anda di halaman 1dari 6

Nama : Abid Rabbani 3 Januari/Senin/7:30 —12:00

NIM : 203210154

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (1E)

1. Rumusan dasar negara Muhammad Yamin di sampaikan secara tertulis kepada ketua sidang BPUPKI
yaitu dr. Radjiman Wediodiningrat. Usulan tersebut berbeda dengan rumusan yang disampaikan
Muhammad Yamin secara lisan.

Usulan rumusan dasar negara Soepomo didasarkan pada pemikiran bahwa negara Indonesia yang akan
dibentuk hendaklah negara integralistik atau negara persatuan.

Soekarno yang mengusulkan rumusan Pancasila. Usulan dasar negara Soekarno berisi lima dasar yang
disampaikan lewat pidato pada sidang BPUPKI pertama. Beliau juga mengusulkan perumusan nama
dasar negara. Ia hendak menamai dasar negara usulannya sebagai Pacna Daema, Soekarno
menggunakan menamakan rumusan dasar negara tersebut sebagai Pancasila. Soekarno juga
mengusulkan kemungkinan peringkasan lima sila dasar negara menjadi Tri Sila. Soekarno juga
mengusulkan kemungkinan Tri Sila diringkas menjadi Eka Sila dengan sila gotong royong.

2. Era Pra Kemerdekaan

Pancasila adalah ideologi dasar negara dan rumusan kehidupan bagi negara Indonesia. Pada tanggal 1
Maret 1945 di bentuk Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diketuai oleh
Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pembukaan pidato pada
sidang pertama Radjiman Widyodiningrat mengelontarkan pertanyaan "Apa dasar negara kita dan mau
dibentuk apa ? " Untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, terdapat usulan-usulan pribadi
yang dikemukakan dalam sidang BPUKI yaitu Muhammad Yamin,Soekarno,dan Soepomo. Sidang
pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara
untuk negara Indonesia.

Era kemerdekaan

• Belum terlaksana akibat benturan Belanda : Indonesia terus diganggu oleh Belanda, melalui genjatan
senjata dan berbagai perang, bedanya Indonesia sudah bersatu

• Belum tersebar luas : internet dan teknologi belum ada sehingga masih ada daerah belum tau
mengenai Pancasila

• Banyak perpecahan dalam negeri : Pancasila terus diganggu kekuatannya oleh kerusakan dalam
negeri, seperti ancaman dalam negeri yang keras.

Era Orde Lama


• ancaman dalam negeri : ideologi Pancasila terus diganggu oleh sendiri, bahkan teman dekat Soekarno
sekalipun

• diimingi komunisme : Indonesia seperti negeri komunis yang segala sesuatu berdaulat presiden-
presiden lebih ke komunis dibanding berdaulat rakyat hingga mendapat tamparan dari peristiwa G30S
PKI

• jadikan buruk : kabinet yang buruk, pendidikan yang buruk, dan berupaya berkembang membuat
pelaksanaan Pancasila belum siap

Era Orde Baru

• mapel utama : pendidikan masa itu mewajibkan Pancasila harus dipelajari dan dilaksanakan sebaik-
baiknya

• perkembangan luar biasa : rakyat sudah mengetahui dan menerima pancasila sebagai ideologi negara
yang sah dan benar

• diam-diam ada kebusukan : kebusukan oleh pemerintah pusat khususnya pak Soeharto yang
melakukan korupsi, pembatasan pers mewajibkan mendukung Golkar, diam-diam wartawan-hakim-
tokoh penting hilang begitu saja, ketidakmanusiaan, pembantaian, dilakukan keluarga pemerintah pusat
membuat kedudukan presiden Soeharto jatuh.

Era Reformasi

• sudah berjalan baik : pelaksanaan Pancasila sudah baik

• semua kebebasan dijamin pemerintah : kebebasan pers, kritik, pendapat, dukungan, segala sesuatu
diperbolehkan dan bebas bahkan di jamin keselamatan oleh negara berdasar hukum HAM

• dukungan rakyat : kesadaran rakyat milenial memahami Pancasila, oleh rakyat milenial membuat nilai
Pancasila semakin berkembang

3. fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai Ideologi hukum Indonesia. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang
keseluruhan hukum Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan
hukum di Indonesia.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011.
Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sesuai urutan
dari yang tertinggi adalah:

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ( UUD 1945)


UUD 1945 adalah hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945 merupakan peraturan
tertinggi dalam tata urutan Peraturan Perundang-undangan nasional.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat ( Tap MPR)

Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR meliputi Ketetapan MPR
Sementara dan Ketetapan MPR yang masih berlaku.

Sebagaimana dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan
Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPR Sementara dan MPR 1960 sampai 2002 pada 7
Agustus 2003.

Berdasarkan sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam yaitu Ketetapan dan Keputusan. Ketetapan
MPR adalah putusan MPR yang mengikat baik ke dalam atau keluar majelis. Keputusan adalah putusan
MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.

3. Undang-undang (UU) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perppu)

UU adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
persetujuan bersama Presiden.

Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa.

4.Peraturan Pemerintah ( PP)

PP adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan UU


sebagaimana mestinya. PP berfungsi untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.

5. Peraturan Presiden ( Perpres)

Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan
perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan.

6. Peraturan Daerah ( Perda) Provinsi

Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur.

7. Peraturan Kabupaten atau Kota

Perda Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten
atau Kota dengan persetujuan bersama Bupati atau Walikota.
4. Menurut pemahaman saya, pada dasarnya hakikat pokok pikiran pembukaan UUD 1945 dibagi
menjadi 4 ( alinea 1-4 ) yaitu :

• Pokok Pikiran Persatuan

Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan”. Pokok pikiran tersebut jelas menyatakan bahwa
negara siap melindungi bangsanya serta seluruh wilayah Indonesia dari paham-paham individualistic
ataupun golongan.

• Pokok Pikiran Keadilan Sosial

Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Hal ini merupakan pancaran sila kelima Pancasila yang dimaksudkan supaya masyarakat
memiliki pengertian dan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh setiap individu. Pokok
pikiran pembukaan UUD 1945 ini dibuat dengan berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD 1945.

• Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat

Pokok pikiran ketiga, merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila yang terfokus pada kedaulatan
rakyat. Sebagai negara yang menerapkan system demokrasi dan musyawarah mufakat, maka diharapkan
kedaulatan rakyat dan permusyawaratan/ perwakilan dapat berjalan di Indonesia dengan lancar sesuai
dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu kedaulatan dipegang oleh rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-undang. Pokok pikiran ini di ciptakan atas dasar pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945.

• Pokok Pikiran Ketuhanan

Pokok pikiran yang keempat, merupakan pancaran dari sila pertama sekaligus kedua dari Pancasila.
Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab”. Secara tersirat pokok pikiran ini menegaskan kepada pemerintah
dan perangkat hukum lainnya untuk tetap menerapkan budi pekerti kemanusiaan yang baik dan
ketaqwaan terhadap Tuhan. Harkat dan martabat manusia juga dapat dijunjung tinggi dalam keadaan
apapun dan kapanpun. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 yang keempat ini dibuat dengan
berpedoman pada pasal 34 – 37 UUD 1945.

5. Menurut saya, karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Pancasila sebagai dasar negara
berarti menjadi pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan dalam berbagai
bidang. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara di dalamnya mengandung makna sebagai ideologi
nasional, cita-cita, dan tujuan negara. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa perlu
kita pertahankan. Karena jika tidak, bangsa Indonesia akan mudah terpecah belah dan tidak memiliki
tujuan dalam bernegara dan berbangsa. Oleh karena itu Pancasila tetap kokoh kuat menjadi ideologi
negara kesatuan RI, dan ideologi liberalisme serta komunisme tidak diterima oleh bangsa Indonesia
6. menurut saya pada sila pertama, Ketuhanan yang maha Esa sendiri mengandung arti keyakinan
bangsa terhada adanya Tuhan sebagai sang pencipta. Bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius,
setiap individu berhak memeluk agama sesuai keyakinan masing-masing tetapi tetap saling
menghormati dan tidak ada diskriminatif anatar umat agama. Contoh penyimpangan pada sila pertama
ini yaitu gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama, tidak ada sikap toleransi
pada sesama, fanatisme yang bersifat anarki, pembunuhan dan lain lain.

Belakangan ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan terjadinya bom bunuh diri di Surabaya Jawa
timur. Ledakan terjadi di tiga Gereja dan beberapa hari kemudian ledakan kembali terjadi di area kantor
polisi yang menyebabkan beberapa korban. Perlakuan terorisme sendiri jelas sangat menyimpang
beberapa nilai-nilai pancasila, salah satunya sila pertama yang berbunyi ‘ketuhanan yang maha Esa’.
Selain sila pertama, terorisme tersebut juga menyimpang pada sila ke dua dan tiga. Terorisme di
Indonesia sendiri dapat disebabkan karena kurangnya akan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang
sesungguhnya. Dari kasus bom bunuh diri tersebut dikatakan bahwa alasan pelaku melakukan bom
bunuh diri yaitu jihad, hal tersebut sangat menyimpang nilai sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha
Esa yang mana menghilangkan nyawa seseorang walau alasannya adalah berjihad dan membela agama.
Menurut saya tindakan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya tindakan
provokasi terhadap kerukunan umat agama. Banyaknya kasus bom yang terjadi menunjukkan kegagalan
pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya indonesia terdiri dari beragam
agama.

7. menurut saya Sila kedua yang mengandung arti sebagai manusia kita harus memiliki sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup dan melakukan hal sebagaimana mestinya
dengan hati nurani. Contoh penyimpangan pada sila kedua yaitu perbudakan, mempekerjakan anak
dibawah umur. Contoh nyata dari penyimpangan nilai sila kedua yaitu melakukan penggusuran rumah
warga miskin di Surabaya, dan tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah seperti memberi bantuan atau
jaminan kepada rakyat miskin beberapa tahun silam. Hal ini termasuk ketidakadilan pemerintah kepada
rakyat miskin yang menyimpang nilai sila ke dua.

8. menurut saya Sila ketiga yang mengandung arti kesatuan dan persatuan rakyat Indonesia untuk
membina rasa nasionalisme dan mengutamakan persatuan seluruh Indnesia, menghargai agama, suku,
budaya dan ras, serta rela berkorban untuk negara dan bangsa. Contoh penyimpangan dari sila ke tiga
ini yaitu perang antar suku, tawuran antar pelajar, banyaknya aliran sesat yang muncul dan sebagainya.
Salah satu kasus yang menyimpang sila ke tiga adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM adalah
sebuah gerakan nasionalis yang sudah berdiri sejak tahun 1965 dan masih berdiri sampai sekarang.
Tujuan OPM yaitu untuk memisahkan Papua bagian barat dari wilayah NKRI serta ingin merdeka sendiri.
Oranisasi seperti ini sangat menyimpang dan termasuk pelanggaran sila ketiga karena keinginannya
berpisah dari bangsa Indonesia.
9. menurut saya bahwasanya Sila keempat Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah
yang terjadi di negara kita yang menunjukkan penurunan sila keempat ini.Cotoh penyimpangan dari sila
keempat ini yaitu ketidakadilan hukum, ulah wakil rakyat yang memalukan, korupsi, dan masih banyak
lagi. Di indonesia sendiri sangat banyak perilaku yang menyimpang sila ke empat tersebut. Menurut saya
sekarang ini tidak ada keadilan hukum antara rakyat miskin dengan orang kaya atau orang yang memiliki
kekuasaan, hal ini menunjukkan hukum di Indonesia dapat diperjualbelikan dengan mudah, apalagi bagi
mereka yang memiliki kekuasaan. Hal tersebut terbukti beberapa tahun silam, hanya karena kasus
pencuri kakao seharga 2000 rupiah dan pencurian satu buah semangka dua tersangka tersebut ditahan
polisi selama dua bulan dan terancam mendekam di penjara hingga 5 tahun. Sedangkan para pejabat
yang memakan uang milik negara yanh jumlahnya sampai milyaran rupiah tidak diselidiki sama sekali
dan hanya ditahan selama 1-2 tahun. Hal ironis seperti ini kerap terjadi di Indonesia yang notabennya
adalah negara hukum, tetapi hukum yang berjalan sangatlah amburadul dan hal ini merupakan
pelanggaran berat pancasila.

10. menurut saya implementasi sila kelima dapat dilihat bahwa tujuannya agar seluruh warga negara
Indonesia mendapat kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan terhadap hak asasi manusia, perlindungan
keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua hal yang berkaitan dengan kesejahteraan warga
negara.

Saat ini banyak sekali penyimpangan sila kelima, seperti kemiskinan, perlakuan tidak adil seperti di
rumah sakit contohnya perlakuan tidak adil sering terjadi di rumah sakit, dan sangat mencolok
perbedaan mereka memperlakukan antara pasien yang kurang mampu dengan orang kaya.Biasanya
mereka memperlakukan pasien yang kurang mampu dengan seenaknya dan tanpa rasa hormat
sedangkan pasien kaya dilakukan dengan istimewa.

Anda mungkin juga menyukai