Anda di halaman 1dari 6

Ada dua bentuk penilaian yaitu penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian aturan norma

(PAN).

Silahkan Anda diskusikan dengan teman tuton Anda, perbedaan dari kedua bentuk penilaian
tersebut dan berikan masing-masing contohnya

Penilaian acuan patokan (PAP) merupakan penilaian yang dilakukan dengan menafsirkan hasil
tes yang telah diperoleh oleh peserta didik kemudian dibandingkan dengan patokan yang telah
ditetapkan. Patokan itu sendiri sudah ditetapkan sebelum tes bahkan sebelum kegiatan belajar
mengajar dilakukan dengan tujuan untuk menentukan batasan kelulusan peseta didik.
Contoh : Dalam suatu modul dinyatakan bahwa untuk dapat dinyatakan lulus, seorang siswa
harus memperoleh nilai 80% dari tes akhir modul (post-test). Jika ternyata seorang siswa setelah
mempelajari modul tersebut dan mengerjakan tes akhir modul mendapat nilai 60, yang berarti
60%, maka siswa tersebut masih harus mempelajari kembali bagian-bagian dari modul yang
belum dikuasainya, kemudian dites lagi sampai akhirnya ia dapat memperoleh nilai 80 atau
lebih.

Penilaian aturan norma (PAN) adalah penilaian untuk rata-rata kelompok sehingga dapat
diketahui kemampuan peserta didik di dalam kelompoknya. Tes ini disusun untuk menentukan
kedudukan seorang peserta didik diantara kelompoknya.
Contoh : seorang siswa memperoleh skor mentah 50 dari 100 butir soal mungkin akan dapat
memperoleh nilai 9 (sembilan) dalam skala 1-10, bila kawan-kawan sekelompoknya memperoleh
skor yang jauh di bawah skornya. Sebaliknya seorang siswa dari sekolah atau kelas lain dengan
tes yang sama, memperoleh skor mentah 70, mungkin hanya memperoleh nilai 5 dalam skala 1-
10, jika rata-rata kelompoknya jauh berada di atas skor yang diperolehnya.

Perbedaan Penilaian acuan patokan (PAP) dan Penilaian aturan norma (PAN) adalah :
1. PAP cenderung menekankan pada hal apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, bukan
membandingkan peserta didik dengan teman-temannya yang lain. Sedangkan PAN lebih
terfokus dalam membandingkan hasil belajar peserta didik dengan teman-temannya yang
lain.
2. PAP kriteria dalam penilaian ini adalah tingkat pengalaman belajar yang telah dicapai
oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran ataupun berkaitan dengan Kompetensi
Dasar yang sudah ditentukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Sedangkan PAN
kriteria penilaian ini biasanya digunakan untuk seleksi atau penilaian akhir belajar,
sehingga guru dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta
didik.
3. PAP tujuannya adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan atau kompetensi yang telah
ditetapkan sebagai Kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sedangkan PAN
tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan peserta didik sesuai dengan tinggi rendahnya
tingkat kemampuan yang dimiliki oleh mereka.
4. PAP digunakan untuk menjelaskan hasil Tes Formatif. Sedangkan PAN digunakan untuk
menjelaskan hasil Tes Sumatif.
5. PAP mengukur sejumlah besar kompetensi dengan sedikit butir tes. Sedangkan PAN
mengukur sejumlah terbatas kompetensi dengan banyak butir tes.
6. PAP digunakan terutama untuk survey. Sedangkan PAN digunakan terutama untuk
penugasan.
7. PAP penafsiran hasil tes membutuhkan pendefisian kelompok secara jelas. Sedangkan
PAN penafsiran hasil tes membutuhkan pendefisian perilaku yang diukur secara jelas dan
terbatas.
8. PAP menekan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara
relatif. Sedangkan PAN menekan penjelasan tentang perilaku yang dapat dan yang tidak
dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
Silahkan diskusikan dengan teman tuton Anda

Ada beberapa sumber dana yang digunakan di sekolah tempat Anda mengajar apakah itu dana
pemerintah, dana hibah atau dana investasi? atau dana lainnya.

Bagaimana dengan di sekolah Anda? Apakah semua sumber dana tersebut merupakan sumber
dana dari sekolah Anda?.

Sumber dana yang digunakan di sekolah tempat saya berasal dari dana pemerintagh yaitu dana
BOS dengan jumlah tahun ini Rp. 247.000.000 dengan siswa 260 dikarenakan sekolah yang saya
ajar yaitu sekolah Negeri.

Dana BOS adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar
dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana
BOS yakni berbentuk dana. Dana tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar.

Dana Hibah yang didapat di tahun ini yaitu dana hibah untuk pemeliharan musola sekolah senilai
Rp 5.000.000 dari Disbikbudpora setempat dikarenakan musola di sekolah belum di ternit. Dan
dana hibah lainnya untuk pengecatan pagar sekolah dikarenakan diharusnya pagar sekolah
berwarna merah putih dana diperoleh dari paguyuban kelas VI dan dikelola sendiri oleh
paguyuban sehingga sekolah sudah terima jadi.

Dana Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah
atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan,
yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat,
serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah.

.
Dalam pembelajaran kontekstual siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait
dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang terjadi di
sekelilingnya. pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu
pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah baik secara
individu maupun kelompok. Rancanglah pembelajaran IPS di Sekolah Dasar tempat Anda
bekerja dengan menggunakan pendekatan kontekstual!
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta
didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik.  Proses
pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami,
bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke peserta didik.
Rancangan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan kontekstual :
Standar Kompetensi :
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar :
1. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Indikator :
1. Menyebutkan macam-macam aktivitas ekonomi di lingkungan setempat.
2. Menjelaskan jenis-jenis dari aktivitas ekonomi.
3. Membuat daftar hasil dan daerah penghasilnya dari aktivitas ekonomi.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Melalui media gambar, siswa menyebutkan 3 aktivitas ekonomi di lingkungan setempat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis dari aktivitas ekonomi
(pertanian, perternakan, perikanan).
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membuat daftar hasil dari aktivitas ekonomi
(pertanian, perternakan, perikanan)..
4. Melalui media peta pesebaran hasil dari aktivitas ekonomi, siswa dapat menemutunjukkan
daerah hasil dari aktivitas ekonomi (pertanian, perternakan, perikanan).

Pertemuan II
1. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 2 aktivitas ekonomi di lingkungan
setempat.
2. Melalui media gambar siswa dapat menyebutkan macam-macam perkebunan.
3. Melalui media peta pesebaran hasil dari aktivitas ekonomi, siswa dapat menemutunjukkan
daerah hasil dari perkebunan.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis hutan berdasarkan fungsi,
jenis pohonnya, dan iklim dan cuaca.
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat Menjelaskan fungsi dari hutan.
6. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan beberapa usaha untuk menjaga kelestarian
hutan.

Pertemuan III
1. Melalui media gambar, siswa menyebutkan 2 aktivitas ekonomi di lingkungan setempat.
2. Melalui Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan 2 jenis perdagangan.
3. Melalui Tanya jawab, siswa dapat menjelaskan kegiatan perdagangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis dari aktivitas ekonomi
(perdagangan dan industri).
5. Melalui media peta pesebaran hasil dari aktivitas ekonomi, siswa dapat menemutunjukkan
daerah hasil dari aktivitas ekonomi (perdagangan dan industri).
Konsep ilmu, teknologi dan masyarakat (ITM) sangat penting dimasukkan dalam pembelajaran
IPS SD. Konsep ITM dapat memberikan wawasan kepada peserta didik secara nyata untuk
mengkaji ilmu pengetahuan. Hal tersebut karena topik pembelajaran ITM selalu memfokuskan
pada isu-isu riil yang terjadi di masyarakat. Ada tiga alternatif pendekatan atau strategi untuk
mengembangkan ITM dalam pengajaran IPS yaitu (1) Infusi ITM dalam mata pelajaran yang
ada; (2) perluasan melalui topik kajian dalam mata pelajaran dan atau; (3)
penciptakan/pembuatan mata pelajaran yang baru. Rancanglah pembelajaran IPS dengan
pendekatan ITM menggunakan salah satu alternatif strategi pengembangan ITM!

Mohon Jawaban uraian anda menggunakan kalimat sendiri, redaksi nya tidak persis dari
sumber yang aslinya / sumber dari internet, agar kemampuan analisis Anda berkembang

Terimakasih anda sudah berpartispasi dalam forum diskusi.

Selamat mengerjakan!

Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS (Science-
Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik terhadap pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional (texbook), yakni berkisar masih pada
pengajaran tentang fakta-fakta dan teori-teori tanpa menghubungkannya dengan dunia nyata
yang integral. ITM dikembangkan kemudian sebagai sebuah pendekatan guna mencapai tujuan
pembelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran
aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk meemcahkan masalah yang ditemukan dalam
kehidupan kesehariannya.

Menurut Richard C. Remy mengutip gagasan Philip Heath yang memaparkan alternatif
pendekatan atau strategi mengembangkan ITM dalam pengajaran IPS sebagai berikut:

1. Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran yang mendasari pengajaran
IPS, seperti Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Tata Negara, dan Sejarah memberi
peluang untuk pembelajaran konsep ITM. Keuntungannya adalah meningkatkan integritas dan
koherensi kurikulum yang ada sehingga model pembelajaran ini dapat diterima sebagai bagian
dari misi sekolah. kelemahannya adalah sulit memilih materi apa saja yang dibuang dari mata
pelajaran tersebut agar konsep ITM masuk dalam mata pelajarn tersebut.
2. Perluasan mata pelajaran yang ada. Topik-topik atau materi ITM dapat ditambahkan pada
mata pelajaran yang sudah ada atau materi IPS tradisional. Keuntungannya: peluang untuk
mengkaji materi ITM secara mendalam dengan mencari kesempatan bagaimana dan kapan
menampilkan materi ITM. Kelemahannya: keterbatasan serta pembahasan yang diaangkat
atau dibicarakan dari topik-topik ITM yang sederhana.
3. Pembuatan mata pelajaran yang baru. Memisahkan ITM sebagai mata pelajaran tersendiri,
seperti di Australia dam Amerika. Di Indonesia kajian ITM belum  diberikan secara khusus
sebagai mata pelajaran tersendiri melainkan bersifat sisipan pada mata pelajaran tertentu.
Keuntungannya: adanya kesempatan untuk mengembangkan kajian secara terkait antara ilmu,
teknologi, dan masyarakat secara mendalam dan berkelanjutan.

Rancangan pembelajaran IPS dengan pendekatan ITM menggunakan salah satu alternatif
strategi pengembangan ITM untuk kelas VI Sekolah Dasar:

KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati, menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang setetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghargai karunia dan rahmat Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya.
2.2 Memiliki kepedulian dan penghargaan terhadap lembaga sosial, budaya, ekonomi dan
politik.
3.4 Menelaah manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia.
4.4 Menyajikan pemahaman mengenai manfaat kelembagaan politik, sosial, ekonomi dan
budaya bagi kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk media (lisan,
tulisan, gambar, dan yang lainnya).
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian ekspor dan impor.
2. Menunjukkan barang-barang yang diekspor dan diimpor Indonesia.
3. Menyebutkan contoh bentuk pertukaran barang dan jasa Indonesia dengan beberapa negara,
yaitu: Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
4. Menjelaskan manfaat kegiatan ekspor dan kegiatan impor.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui tanya jawab, siswa akan dapat menjelaskan pengertian ekspor dan impor.
2. Melalui penugasan, siswa akan dapat menunjukkan barang-barang yang diekspor dan
diimpor Indonesia.
3.Melalui penugasan, siswa akan dapat menyebutkan contoh pertukaran barang dan jasa
Indonesia dengan beberapa negara, yaitu: Cina, Jepang dan Korea Selatan.
E. MATERI
Kegiatan Ekspor dan Impor Indonesia.
F. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : ITM dalam perluasan mata pelajaran
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Bermain peran.
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ü Kegiatan Pembuka (5 menit)
1. Guru mengkondisikan kelas agar siswa siap belajar.
2. Untuk mengawali pembelajaran guru dan siswa berdoa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa kehadiran siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab:
· Anak-anak, siapa yang punya handphone dan motor di rumah?
· Apa merek handphone dan motormu ?
· handphone dan motor yang merek itu dari negara mana?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
ü Kegiatan Inti (25 menit)
1. Siswa mendengar penjelasan dari guru mengenai materi pelajaran dengan menggunakan
alat peraga.
2.Tanya jawab antara guru mengenai materi pelajaran.
3. Secara bergiliran siswa kedepan kelas menunjukkan barang-barang ekspor dan impor
Indonesia.
4. Secara bergilir siswa kedepan kelas menuliskan barang-barang yang tergolong barang
pertanian, pertambangan, industri, dan jasa.
5. Guru membimbing siswa.
6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
siswa akan bermain dengan menggilir bola permainan.
7. Guru mempimpin permainan.
8. Siswa melaksankan permainan.
9. Siswa maju kedepan kelas untuk mengambil pertanyaan dikotak permainan.
10. Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
11. Siswa mengemukakan tanggapannya mengenai jawaban dari temannya.
12. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
siswa akan bermain peran.
13. Guru menunjukkan beberapa orang siswa yang akan bermain peran.
14. Siswa menerima teks dialog yang diberikan oleh guru.
15. Siswa mempelajari teks dialog tersebut.
16. Siswa melaksanakan bermain peran.
17. Siswa mengemukakan tanggapannya mengenai bermain peran yang telah dilakukan oleh
temannya.
ü Kegiatan Penutup (5 menit)
a.Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran
b.Siswa mngerjakan evaluasi
c.Guru memberikan pesan moral kepada siswa
d.Guru dengan siswa berdoa untuk menutup pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai