Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK PNEUMATIK

Dosen Pembimbing : Ir. I Nyoman Gunung, M.Pd.

Disusun oleh :
Nama : I Kadek Ngurah Pradnyana
NIM : 2115213010
Kelas : 3 B

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BALI
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayahNya, sampai
detik ini kita masih diberikan kenikmatan, baik berupa nikmat hidup, nikmat umur, nikmat rezeki
dan nikmat kesehatan sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Praktek Sistem Pneumatik
di Laboratorium Hidrolik dan Pneumatik Teknik Mesin ini dengan baik dan tepat waktu
sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. I Nyoman Gunung, M.Pd., Selaku dosen pembimbing Praktek


Sistem Pneumatik.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kesilapan baik dari segi isi maupun dari segi penulisannya. Untuk itu, kritik dan saran serta
masukan yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan laporan hasil
Kerja Praktek Sistem Pneumatik ini.

Bukit Jimbaran, 10 Oktober 2022


Penulis,

I Kadek Ngurah Pradnyana


ii

DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. .ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………...………………………………1
1.1 Tujuan…………………………………………………………………………1
BAB 2 LANDASAN TEORI………………………………………………...……………2
2.1 Komponen yang digunakan…………………………………………………...2
BAB 3 BAHAN…………………………………………………………………………...9
2.2 Gambar rangkaian di jobsheet………………………………………………...9
2.3 Gambar rangkaian kerja……………………………………………………...10
2.4 Cara kerja……………………………...……………………………………..11
BAB 4 KESIMPULAN…………………………………………………………………..15
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..15
4.2 Saran…………………..……………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…………………………………..16
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Seiring dengan tingginya aktifitas teknik saat ini, menyebabkan
kebutuhan akan alat alat teknologi baru juga meningkat. Alat tersebut dipakai
agar aktivitas lebih efektif yang dapat mempermudah dalam proses pengerjaannya. Atas
dasar pemikiran tersebut, Sistem Pneumatik kini mulai dikembangkan untuk dapat
diaplikasikan keberbagai bentuk. Sistem Pneumatik yang menggunakan tenaga yang
disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja.
Pneumatik merupakan pengembangan teknologi dengan cara kerja memanfaatkan
udara bertekanan agar menghasilkan gerakan yang membentuk lintasan control untuk
aliran sinyal mulai dari sinyal masukan menuju sinyal keluaran.
Maka dari itu tujuan dari praktek Sistem Pneumatik ini antara lain :
➢ Mengetahui kegunaan dari adanya sistem pneumatik.
➢ Mengetahui secara visual bentuk dan fungsi dari masing masing komponen
sistem pneumatik.
➢ Bisa membaca diagram rangkaian kerja dan langsung mempraktekannya.
➢ Menjadi tahu simbol simbol dari setiap komponen.
➢ Mempelajari kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang terjadi pada
rangkain diagram sistem pneumatik.
➢ Mengetahui kapan seharusnya digunakan sistem pneumatik tersebut.
➢ Mampu menjelaskan prinsip kerja pada setiap komponen sistem pneumatik.
➢ Menjadi tahu apa kelebihan dan kekurangan setiap komponen yang digunakan
jika di terapkan pada rangkaian pneumatik.
2

BAB II
TEORI DASAR

2.1 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


❖ KOMPONEN RANGKAIAN A, LATIAN 3
NO NAMA GAMBAR SIMBOL PENJELASAN
KOMPONEN KOMPONEN
Kompresor udara
mengambil udara
atau gas dari sekitar
KOMPRESOR yang kemudian akan
1 UDARA diberi tekanan di
dalam
tabung kompresor,
lalu disalurkan
kembali sebagai
udara bertekanan.

Untuk mengfilter
udara dari kotoran
kotoran dan juga
2 AIR SERVICE untuk mengatur
UNIT tekanan udara yang
akan disalurkan pada
sistem pneumatik.

Sebagai perantara
yang akan digunakan
untuk penghubung
SELANG pada setiap
3 PENGHUBUNG - komponen komponen
sistem pneumatik

Sebagai distributor
atau pembagi
tekanan udara dari
4 DISTRIBUTOR 8 - Air Service Unit ke
HOLES komponen
selanjutnya.
3

Berfungsi sebagai
pembagi aliran udara
bertekanan menjadi 2
5 FITTING T - arah yang kemudian
JUNCTION akan di salurkan ke
komponen komponen
yang membutuhkan.

3 sambungan yang di
control, 2 posisi
pergeseran. Yang
KATUP 3/2 dimana normalnya
6 NORMALLY ruang yang
CLOSED digunakan adalah
ruang kanan dan
yang terhubung
adalah sambungan 2
dan 3.

5 Sambungan yang di
kontrol, 2 posisi
pergeseran. Yang
dimana udara
bertekanan dari
KATUP energy supply akan
7 KONTROL 5/2 mengalir dari saluran
1 ke saluran 2,
sedangkan udara
bertekanan dari
beban (silinder) akan
dibuang dari 4 ke 5.

Komponen yang
digunakan untuk
mengatur kecepatan
tekanan udara yang
dimana udara hanya
8 THROTTLE dapat mengalir
VALVE melalui penampang
yang dapat di atur
yang akan
mempengaruhi
kecepatan silinder
pneumatik
4

Sama dengan silinder


kerja tunggal, tetapi
tidak memiliki pegas
pengembali, dan dua
DOUBLE lubang saluran dapat
9 ACTING dipakai sebagai
CYLINDER saluran pendorong
piston maupun
saluran pengembali
posisi pistom secara
bergantian.

Merupakan gabungan
dari dua komponen
yaitu throttle valve
dan katup 3/2
normally closed.
10 KATUP DELAY Fungsi katup delay
WAKTU waktu ini adalah
untuk menunda
posisi perubahan
katup atau menunda
kecepatan aliran
udara.

Katup tuas roll


digerakkan ketika
KATUP 3/2 tuas roll di tekan
DENGAN dengan silinder.
11 ACTUATOR Yang akan
ROLL, menyebabkan saluran
NORMALLY 1 dan 2 menjadi
CLOSED terhubung. Setelah
tuas roller
dilepaskan, katup
dikembalikan ke
posisi semula dengan
pegas balik.
5

Sebagai media
tempat dilakukannya
pembelajaran praktek
TRAINER PLC sistem pneumatik.
12 PNEUMATIK -
6

❖ KOMPONEN RANGKAIAN B, LATIAN 3


NO NAMA GAMBAR SIMBOL PENJELASAN
KOMPONEN KOMPONEN
Kompresor udara
mengambil udara
atau gas dari sekitar
KOMPRESOR yang kemudian akan
1 UDARA diberi tekanan di
dalam
tabung kompresor,
lalu disalurkan
kembali sebagai
udara bertekanan.

Untuk mengfilter
udara dari kotoran
kotoran dan juga
2 AIR SERVICE untuk mengatur
UNIT tekanan udara yang
akan disalurkan pada
sistem pneumatik.

Sebagai perantara
yang akan digunakan
untuk penghubung
SELANG pada setiap
3 PENGHUBUNG - komponen komponen
sistem pneumatik

Sebagai distributor
atau pembagi
tekanan udara dari
4 DISTRIBUTOR 8 - Air Service Unit ke
HOLES komponen
selanjutnya.

Berfungsi sebagai
pembagi aliran udara
bertekanan menjadi 2
5 FITTING T arah yang kemudian
JUNCTION - akan di salurkan ke
komponen komponen
yang membutuhkan.
7

3 sambungan yang di
control, 2 posisi
pergeseran. Yang
KATUP 3/2 dimana normalnya
6 NORMALLY ruang yang
CLOSED digunakan adalah
ruang kanan dan
yang terhubung
adalah sambungan 2
dan 3.

5 Sambungan yang di
kontrol, 2 posisi
pergeseran. Yang
dimana udara
bertekanan dari
KATUP energy supply akan
7 KONTROL 5/2 mengalir dari saluran
1 ke saluran 2,
sedangkan udara
bertekanan dari
beban (silinder) akan
dibuang dari 4 ke 5.

Komponen yang
digunakan untuk
mengatur kecepatan
tekanan udara yang
dimana udara hanya
8 THROTTLE dapat mengalir
VALVE melalui penampang
yang dapat di atur
yang akan
mempengaruhi
kecepatan silinder
pneumatik
8

Sama dengan silinder


kerja tunggal, tetapi
tidak memiliki pegas
pengembali, dan dua
DOUBLE lubang saluran dapat
9 ACTING dipakai sebagai
CYLINDER saluran pendorong
piston maupun
saluran pengembali
posisi pistom secara
bergantian.

Merupakan gabungan
dari dua komponen
yaitu throttle valve
dan katup 3/2
normally closed.
10 KATUP DELAY Fungsi katup delay
WAKTU waktu ini adalah
untuk menunda
posisi perubahan
katup atau menunda
kecepatan aliran
udara.

Sebagai media
tempat dilakukannya
pembelajaran praktek
TRAINER PLC sistem pneumatik.
11 PNEUMATIK -
9

BAB III
BAHAN

3.1 GAMBAR RANGKAIAN DI JOBSHEET


❖ (DIAGRAM RANGKAIAN A, LATIAN 3)

❖ (DIAGRAM RANGKAIAN B, LATIAN 3)


10

3.2 GAMBAR RANGKAIAN KERJA

❖ (GAMBAR RANGKAIAN KERJA A, LATIAN 3)

❖ (GAMBAR RANGKAIAN KERJA B, LATIAN 3)


11

3.3 CARA KERJA


❖ CARA KERJA RANGKAIAN A, LATIAN 3

1. Mulai dari komponen pertama yaitu Kompresor, Kompresor mengambil udara atau
gas dari lingkungan sekitar yang kemudian akan diberi tekanan di dalam tabung
kompresor lalu di salurkan kembali sebagai udara bertekanan.
2. Yang kemudian sebelum di salurkan ke komponen lainnya akan melewati Air Service
Unit terlebih dahulu yang digunakan untuk mengfilter udara dan mengatur tekanan
udara yang akan di salurkan pada sistem pneumatik.
3. Perantara yang akan digunakan untuk penghubung pada setiap komponen komponen
sistem pneumatik adalah Selang Penghubung.
4. Lalu udara bertekanan di teruskan ke Distributor 8 Holes agar udara bisa dibagi ke
komponen yang membutuhkan.
5. Udara bertekanan yang keluar dari Distributor 8 Holes masuk ke Fitting T Junction
untuk akan di bagi lagi ke komponen lainnya.
6. Kemudian udara yang keluar dari Fitting T Junction akan masuk ke saluran 1 pada
Katup 3/2 Normally Close, yang dimana normalnya ruang yang digunakan adalah
ruang kanan dan yang terhubung adalah saluran 2 dan 3. Nah jika tombol di tekan,
ruang yang akan berfungsi adalah ruang kiri dan yang terhubung adalah saluran 1 dan
2.
7. Pada saat tombol di tekan yang terhubung adalah saluran 1 dan 2, yang selanjutnya
udara bertekanan itu akan masuk ke saluran 14 (perintah pneumatik) pada Katup
Kontrol 5/2. Pada Katup Kontrol 5/2 ini memiliki dua perintah pneumatik (12 & 14).
Pada saat keadaan tidak berfungsi yang tersambung adalah saluran 1 dan 2 (ruang
kanan) dan pada saat saluran 14 diberi tekanan yang mengakibatkan menjadi perintah
pneumatik sehingga yang tersambung adalah saluran 1 dan 4 (ruang kiri).
8. Kemudian setelah keluar dari saluran 14 akan menuju ke Throttle Valve. Fungsi dari
Throttle Valve ini digunakan untuk mengatur tekanan udara yang dimana udara hanya
dapat mengalir melalui penampang yang dapat di atur yang akan mempengaruhi
kecepatan silinder pneumatik. Dan tidak dapat melewati ruang bawah pada Throttle
Valve karena ada pelor yang akan terdorong sehingga menutupi celah yang ada pada
ruang bawah.
9. Setelah dari Throttle Valve akan menuju ke saluran masuk 1 pada Double Acting
Silinder sehingga akan mendorong silinder bergerak maju.

(Proses Pengembalian Posisi Silinder)


10. Pada saat Silinder maju akan menekan roll pada katup 3/2 actuator roll. Yang dimana
pada katup 3/2 actuator roll ini awalnya jika keadaan normal/tidak berfungsi yang
terhubung adalah saluran 1 dan 4 (ruang kanan). Karena disini ada udara bertekanan
yang masuk mengakibatkan yang tersambung adalah saluran 1 dan 2 (ruang kiri).
11. Setelah dari saluran 2 itu akan menuju ke Fitting T Junction untuk dibagi lagi udara
ke saluran 12 dan saluran 1 pada Katup Delay Waktu.
12

12. Pada Katup Delay Waktu ini merupakan gabungan dari Throttle Valve dan Katup 3/2
Normally Closed. Pada Katup Delay Waktu ini saluran angin bertekanan itu akan
masuk melalui saluran 12 dan akan melewati Throttle Valve terlebih dahulu dan
selanjutnya akan mengisi tabung yang ada di dalamnya, pada Throttle Valve ini akan
digunakan untuk mengatur Kecepatan angin yang akan menuju ke Katup 3/2
Normally Closed. Nah setelah tabung itu terisi penuh baru udara itu akan menuju
pada Katup 3/2 Normally Closed dan di Katup 3/2 normally Closed ini yang akan
tersambung adalah saluran 1 dan 2 (ruang kiri).
13. Setelah dari saluran 2 pada Katup 3/2 Normally Closed ini akan menuju ke saluran 12
pada Katup 5/2, yang akan mengakibatkan saluran 1 dan 2 terhubung (ruang kanan).
14. Yang kemudian dari saluran 2 itu akan menuju ke Throttle Valve berfungsi untuk
mengatur tekanan udara yang dimana udara hanya dapat mengalir melalui penampang
yang dapat di atur yang akan mempengaruhi kecepatan silinder pneumatik. Dan tidak
dapat melewati ruang bawah pada Throttle Valve karena ada pelor yang akan
terdorong sehingga menutupi celah yang ada pada ruang bawah.
15. Setelah dari Throttle Valve akan menuju ke saluran masuk 2 pada Double Acting
Silinder sehingga akan mendorong silinder bergerak mundur kembali.
13

❖ CARA KERJA RANGKAIAN B, LATIAN 3

1. Mulai dari komponen pertama yaitu Kompresor, Kompresor mengambil udara atau
gas dari lingkungan sekitar yang kemudian akan diberi tekanan di dalam tabung
kompresor lalu di salurkan kembali sebagai udara bertekanan.
2. Yang kemudian sebelum di salurkan ke komponen lainnya akan melewati Air Service
Unit terlebih dahulu yang digunakan untuk mengfilter udara dan mengatur tekanan
udara yang akan di salurkan pada sistem pneumatik.
3. Perantara yang akan digunakan untuk penghubung pada setiap komponen komponen
sistem pneumatik adalah Selang Penghubung.
4. Lalu udara bertekanan di teruskan ke Distributor 8 Holes agar udara bisa dibagi ke
komponen yang membutuhkan.
5. Udara bertekanan yang keluar dari Distributor 8 Holes masuk ke Fitting T Junction
untuk akan di bagi lagi ke komponen lainnya.
6. Kemudian udara yang keluar dari Fitting T Junction akan masuk ke saluran 1 pada
Katup 3/2 Normally Close, yang dimana normalnya ruang yang digunakan adalah
ruang kanan dan yang terhubung adalah saluran 2 dan 3. Nah jika tombol di tekan,
ruang yang akan berfungsi adalah ruang kiri dan yang terhubung adalah saluran 1 dan
2.
7. Pada saat tombol di tekan yang terhubung adalah saluran 1 dan 2, yang selanjutnya
udara bertekanan itu akan masuk ke saluran 14 (perintah pneumatik) pada Katup
Kontrol 5/2. Pada Katup Kontrol 5/2 ini memiliki dua perintah pneumatik (12 & 14).
Pada saat keadaan tidak berfungsi yang tersambung adalah saluran 1 dan 2 (ruang
kanan) dan pada saat saluran 14 diberi tekanan yang mengakibatkan menjadi perintah
pneumatik sehingga yang tersambung adalah saluran 1 dan 4 (ruang kiri).
8. Kemudian setelah keluar dari saluran 14 akan menuju ke Fitting T Junction untuk
dibagi lagi udara ke throttle Valve dan Katup Delay Waktu.
9. Fungsi dari Throttle Valve ini digunakan untuk mengatur tekanan udara yang dimana
udara hanya dapat mengalir melalui penampang yang dapat di atur yang akan
mempengaruhi kecepatan silinder pneumatik. Dan tidak dapat melewati ruang bawah
pada Throttle Valve karena ada pelor yang akan terdorong sehingga menutupi celah
yang ada pada ruang bawah.
10. Setelah dari Throttle Valve akan menuju ke saluran masuk 1 pada Double Acting
Cylinder sehingga akan mendorong silinder bergerak maju.

(Proses Pengembalian Posisi Silinder)


11. Setelah udara yang keluar dari saluran 4 pada Katup Kontrol 5/2 kemudian dibagi
menggunakan fitting T Junction yang satu masuk ke Throttle Valve dan yang satu
lagi masuk ke Katup Delay Waktu melewati saluran 12
16. Nah pada Katup Delay Waktu ini merupakan gabungan dari Throttle Valve dan
Katup 3/2 Normally Closed. Pada Katup Delay Waktu ini saluran angin bertekanan
itu akan masuk melalui saluran 12 dan akan melewati Throttle Valve terlebih dahulu
dan selanjutnya akan mengisi tabung yang ada di dalamnya, pada Throttle Valve ini
14

akan digunakan untuk mengatur Kecepatan angin yang akan menuju ke Katup 3/2
Normally Closed. Nah setelah tabung itu terisi penuh baru udara itu akan menuju
pada Katup 3/2 Normally Closed dan di Katup 3/2 normally Closed ini yang akan
tersambung adalah saluran 1 dan 2 (ruang kiri).
17. Setelah dari saluran 2 pada Katup 3/2 Normally Closed ini akan menuju ke saluran 12
pada Katup 5/2, yang akan mengakibatkan saluran 1 dan 2 terhubung (ruang kanan).
18. Yang kemudian dari saluran 2 itu akan menuju ke Throttle Valve berfungsi untuk
mengatur tekanan udara yang dimana udara hanya dapat mengalir melalui penampang
yang dapat di atur yang akan mempengaruhi kecepatan silinder pneumatik. Dan tidak
dapat melewati ruang bawah pada Throttle Valve karena ada pelor yang akan
terdorong sehingga menutupi celah yang ada pada ruang bawah.
19. Setelah dari Throttle Valve akan menuju ke saluran masuk 2 pada Double Acting
Silinder sehingga akan mendorong silinder bergerak mundur kembali.
15

BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah kesimpulan yang saya dapat dari hasil praktikum sistem pneumatik
adalah: Sistem Pneumatik adalah sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk
udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Semua komponen pada sistem
pneumatik mempunyai fungsi berbeda pada setiap masing-masing komponen. Sistem Pneumatik
ini banyak kegunaanya mulai dari dunia industri, sistem kemudi, sistem konstruksi maupun
proyek proyek besar lainnya. Merangkai komponen pneumatik membutuhkan beberapa langkah
sebelum mulai merangkai komponen, salah satunya membuat skematik rangkaian terlebih dahulu
agar hasil rangkaian sesuai rancangan. Sebelum merangkai komponen-komponen pneumatik
sebaiknya dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen, karena terkadang terdapat
komponen yang sudah tidak layak digunakan atau rusak. Dalam proses praktek sistem pneumatik
ini memerlukan ketelitian yang tinggi agar nanti pada saat mencobanya tidak terjadi kesalahan
yang dapat berakibat rusaknya komponen yang dapat menyebabkan terjadi masalah pada
rangkaian, Selain itu juga bisa melukai si pekerja.

4.2 Saran
Setelah mengikuti Praktek Sistem Pneumatik dan menemui beberapa kendala yang
dialami, berikut Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut :
1. Selalu mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3).
2. Lihat dan pahami gambar rangkaian kerja sebelum memulai praktek agar tidak terjadi
kesalahan pada saat merangkai.
3. Sebelum merangkai komponen-komponen pneumatik sebaiknya dilakukan pengujian
terhadap masing-masing komponen, karena terkadang terdapat komponen yang sudah tidak
layak digunakan atau rusak.
4. Pastikan juga pada setiap pemasangan selang penghubung sudah erat dan tidak mudah
lepas yang dapat melukai si pekerja.
16

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/393024917/LAPORAN-PRAKTIKUM-PNEUMATIK
https://ajat.xyz/2020/09/10/prinsip-kerja-dan-rangkaian-pneumatic-timer-timer-delay-
valve/#:~:text=Pneumatic%20Timer%20atau%20Timer%20Delay,terbuka%20jadi%20tertutup%
20dan%20sebaliknya
https://www.academia.edu/34957611/PRAKTIKUM_PNEUMATIK

Anda mungkin juga menyukai