Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU NIFAS

DI PMB TITIK SUNARYATI S.Tr Keb Lawang

Di susun untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

Dosen Pengampu :
Ni Wayan Dwi R.A . Per.Pen,M.Kes

Disusun Oleh:
SABRINA MAHARANI ARTAMEVIA
P17310214055

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG

2022/2023

1
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

“TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DAN

PERAWATAN PAYUDARA ”

DI PMB TITIK SUNARYATI S.Tr Keb

Lawang

Lawang, 10 November 2022

Mahasiswa

SABRINA MAHARANI ARTAMEVIA

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

Ni Wayan Dwi R.A . Per.Pen,M.Kes TITIK SUNARYATI S.Tr keb

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan
kegiatan pendidikan yang berjudul “ Teknik Menyusui Yang Benar (ASI EKSKLUSIF) Dan
Perawatan Payudara (Personal Hygiene) Pada Ibu Nifas”. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Ni Wayan Dwi R.A Per.Pen,M.Kes yang telah memberikan bimbingan, saran, ide dan
juga kesempatan untuk menggunakan fasilitas kampus untuk menunjang pembuatan
laporan pendidikan kesehatan.
2. Titik Sunaryati S.Tr Keb selaku pembimbing klinik, yang memberikan dorongan,
masukan kepada penulis.
3. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moral maupun material.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan laporan pendidikan kesehatan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan kesehatan pendidikan ini jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan laporan pendidikan kesehatan
ini.

Lawang, 10 November 2022

Penyusun

3
Daftar Isi

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4

BAB II PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN ..........................................5

2.1 Identifikasi Masalah..................................................................................................5

2.2 Analisis Masalah.......................................................................................................5

2.3 Tujuan.......................................................................................................................6

2.4 Strategi Pendidikan Kesehatan ................................................................................6

2.5 Isi Pendidikan ...........................................................................................................7

2.6 Metode .....................................................................................................................7

2.7 Rundwon...................................................................................................................7

2.8 Rencana Evaluasi......................................................................................................8

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................9

3.2 Waktu dan Tempat....................................................................................................9

3.3 Peserta / Sasaran ......................................................................................................9

3.4 Pelaksanaan ..............................................................................................................9

3.5 Implementasi ............................................................................................................9

3.6 Evaluasi ....................................................................................................................10

BAB IV EVALUASI KEGIATAN ...............................................................................11

4.1 Evaluasi Pendidikan Kesehatan ...............................................................................11

4.2 Hambatan .................................................................................................................11

4.3 Manfaat ....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

4
Lampiran dokumentasi....................................................................................................13

Lampiran SAP.................................................................................................................29

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai
berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa menambahkan dan
mengganti dengan makanan atau minuman lainnya merupakan proses menyusui eksklusif.
Menurut WHO (2010), menyusui eksklusif dapat melindungi bayi dan anak terhadap
penyakit berbahaya dan mempererat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak.
Proses menyusui secara alami akan membuat bayi mendapatkan asupan gizi yang cukup dan
limpahan kasih sayang yang berguna untuk perkembangannya (Hidajati, 2012).

BAB II

PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

2.1 Identifikasi Masalah

Di pmb Titik Sunaryati Lawang. Para ibu nifas masih belum mengetahui pentingnya
teknik menyusi yang benar (asi eksklusif) dan juga bagaimana cara melakukan perawatan
payudara (personal hygiene) pada ibu nifas.Ketika ibu tersebut diminta untuk menyebutkan
bagaimana cara menyusui yang benar dan cara melakukan perawatan payudara (personal
hygiene), ibu menjawab dengan jawaban yang umum dan kurang tepat untuk jawaban dari
pertanyaan.

2.2 Anailis Masalah

Berdasarkan uraian diatas tentang masalah yang terjadi berhubungan dengan


pelaksanaan perawatan payudara (personal hygiene) pada ibu nifas karena kurang nya
informasi kesehatan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang
pelaksanaan perawatan payudara (personal hygiene) pada ibu nifas untuk mencegah masalah
payudara dan mencegah timbulnya penyakit serta memelihara kebersihan diri

2.3 Tujuan

6
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkat kan pengetahuan kepada ibu nifas tentang
Penyuluhan Pendidikan Kesehatan tentang “Teknik Menyusui yang Benar (Asi Eksklusif)
dan Perawatan Payudara (Personal Hygiene) Pada Ibu Nifas”

2.4 Strategi Pendidikan Kesehatan

Persiapan penyuluhan terdiri dari beberapa bagian antara lain:

1. Meminta izin kepada Ibu Titik selaku bidan dan pihak yang bersangkutan untuk
peminjaman tempat penyuluhan.
2. Penyusunan materi penyuluhan.
3. Penguasaan materi penyuluhan.
4. Penguasaan cara-cara komunikasi atau penyampaian pesan
5. Persiapan media penyuluhan berupa leaflet dan brosur
6. Persiapan bingkisan pada saat selesai acara

2.5 Isi Pendidikan

Adapun isi dari penyuluhan, yaitu terkait “ Teknik Cara Menyusui Yang Benar (Asi
Eksklusif) Dan Perawatan Payudara (Personal Hygiene) Pada Ibu Nifas

2.6 Metode

Penyuluhan ini dilakukan di PMB Titik Sunaryati S.Tr Keb. Metode yang dilakukan adalah
penyuluhan dengan metode diskusi kasus, ceramah, dan tanya jawab.

2.7 Jadwal Pendidikan Kesehatan

Waktu kegiatan metode Alat dan bahan


09.30- Perkenalan diri Ceramah perkenalan -
09.40
09.40- Penyuluhan dan diskusi ceramah Leaflet
10.15 kasus
10.15- Tanya jawab, pemberian Ceramah dan diskusi -
10.30 feedback
10.30- Penyerahan bingkisan dan - Bingkisan hadiah
11.10 foto bersama
11.10 Kegiatan selesai - -

7
2.8 Rencana Evaluasi

1. Indikator Penilaian
a. Dukungan dari pihak PMB dalam membantu menghubungi ibu nifas, dan
dalam bentuk penyediaan waktu dan tempat penyuluhan
b. Ketepatan durasi waktu pelaksanaan yaitu selama 70 menit
c. Sarana yang dipergunakan untuk penyuluhan berupa leaflet
2. Indikator Penilaian
a. Pertanyaan dari peserta yang diajukan selama tanya jawab berlangsung
b. Jawaban dari pertanyaan peserta

8
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.2 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2022

Waktu : 09.30- 11.10 WIB

Tempat : PMB Titik Sunaryati, S.Tr Keb

3.3 Peserta / Sasaran

1 orang ibu yang dalam keadaan nifas/ pada masa nifas di Lawang

3.4 Pelaksanaan

Penyuluhan di lakukan oleh mahasiswa d3 kebidanan politeknik kesehatan kemenkes malang,


yang didampingi oleh dosen pembimbing institusi

3.5 Implementasi

Perlu ada langkah-langkah khusus sebagai bagian dari implementasi. Contohnya adalah
implementasi rencana :

a. Pengertian menyusui
b. Teknik menyusui yang benar (Asi Eksklusif)

3.6 Evaluasi

Dalam perencanaan kegiatan diharapkan Keberhasilan penyuluhan dinilai dengan


adanya peningkatan pengetahuan ibu akan dampak materi yang disampaikan dinilai
berdasarkan ketepatan dalam menjawab pertanyaan dengan opsi pilihan ganda.

9
BAB IV

EVALUASI KEGIATAN

4.1 Evaluasi Pendidikan Kesehatan

Evaluasi kegiatan dinilai dari dukungan pihak Pmb Titik Sunaryati, S.Tr Keb dalam
ketepatan waktu pelaksanaan, sarana yang dipergunakan, jumlah peserta yang mengikuti
penyuluhan dan partisipasi dari peserta. Dalam menghubungi ibu nifas/sasaran, pihak Pmb
Titik Sunaryati, S.Tr Keb telah membantu merencanakan serta memberi masukan selama
persiapan hingga hari pelaksanaan penyuluhan. Pihak Pmb Titik Sunaryati, S.Tr Keb juga
telah membantu menyediakan waktu untuk melakukan penyuluhan dan tempat penyuluhan.
Penyuluhan berdurasi 70 menit , dimulai pada pukul 09.30 WIB dan berakhir pada pukul
11.10 WIB.

Sarana yang dipergunakan dalam penyuluhan yaitu leaflet yang telah disiapkan
sebelumnya oleh tim penyuluh dapat berfungsi dengan baik sehingga mendukung kelancaran
jalannya penyuluhan. Dan diskusi kasus yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh penyuluh
dapat dimanfaatkan dengan maksimal sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman
bagi peserta mengenai materi yang dibahas.

Dari segi proses penyuluhan yang meliputi pemberian materi dan sesi diskusi,
pemberian materi dan diskusi berlangsung dengan baik terlihat dari adanya komunikasi
antara peserta dengan penyuluh dimana peserta berani untuk menjawab pertanyaan dari
diskusi kasus. Feedback dan pesan-kesan yang diberikan diakhir penyuluhan juga baik dan
mendukung adanya penyuluhan yang dilakukan.

4.2 Hambatan

Dalam pelaksanaan penyuluhan, tidak ada hambatan

4.3 Manfaat

Manfaat yang penyuluh rasakan dari melaksanakan kegiatan ini adalah bagaimana
merencanakan dan proses dalam melakukan penyuluhan. Penyuluh juga belajar menjadi
pemberi materi yang baik, sehingga dapat membuat peserta menjadi tertarik akan materi, dan
memiliki keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pengabdian_dir/
9a27eed91be448f8b1a00f29be249531.pdf

http://repository.unimus.ac.id/3795/1/1. Buku Ajar ASI komplit.pdf

Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas, PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI. Penyusun
Dian Nintyasari Mustika, SST, M.Kes Siti Nurjanah, S.SiT, M.Kes Yuliana Noor Setiawati
Ulvie, S.Gz., M.Sc

11
lampiran dokumentasi

12
lampiran sap 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

PADA MASA NIFAS

A. IDENTITAS SAP
Topik : Pendidikan Kesehatan pendidikan kesehatan tentang Teknik
menyusui yang benar (Asi Eksklusif) dan Perawatan Payudara
(Personal Hygiene) pada ibu nifas
Sasaran : Ibu nifas
Penyuluh : Sabrina Maharani Artamevia
Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2022
Pukul : 09.30 – 11.10WIB
Waktu : 70 Menit
Tempat : PMB Titik Sunaryati, S.Tr Keb

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Menyusui suatu proses yang alami dimana tahapan memberikan makanan
pada bayi berupa air susu ibu (ASI) langsung dari payudara ibu (Depkes RI, 2011)
bukan hal baru yang akan dilalui oleh seorang perempuan setelah melahirkan.
Pengetahuan dan latihan yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkanproses
menyusui (Riskani, 2012).
Cara menyusui yang baik dan benar itu terjadi bukan hanya karena ibu masih
mempunyai anak pertama atau lebih dikenal dengan ibu primipara. Tetapi ternyata ibu
multipara yang sudah mempunyai anak lebih dari satu dan sudah mempunyai
pengalaman juga masih banyak yang belum tahu tentang cara menyusui yang baik dan
benar dan mereka sering salah memposisikan bayi. Teknik menyusui merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI, bila teknik menyusui tidak dengan baik
dan benar dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui dan
bayi akan jarang menyusu. Bila bayi jarang menyusu karena bayi enggan menyusu
akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan
produksi ASI selanjutnya. Namun seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi

13
tentang manfaat ASI dan tentang teknik menyusui yang baik dan benar (Maccari,
2011)

C. TUJUAN
I. Tujuan Intruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI pada
bayi dengan cara menyusui yang benar.

II. Tujuan Instruksional Khusus


a.       Menjelaskan pengertian menyusui dan teknik menyusui yang benar
b.      Menjelaskan manfaat dari cara menyusui yang benar
c.      Menjelaskan cara menyusui yang benar
d. Asi Eksklusif

D. MATERI
a) Pengertian Asi Eksklusif
b) Kandungan dari Asi Eksklusif
c) Manfaat Asi untuk bayi
d) Manfaat Asi untuk ibu
e) Masalah dalam menyusui dan penangannya
f) Pengertian menyusui
g) Langkah-langkah menyusui yang benar
h) Langkah-langkah pelengkatan yang benar
i) Cara melakukan pelekatan menyusui yang benar
Macam-macam posisi menyusui

14
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2022

Pukul : 09:30- 11:10 WIB

Kegiatan
No. Penyuluhan Sasaran Waktu
1.Pendahuluan a. Memberi salam 1. Menjawab salam 15 menit
b. Memperkenalkan 2. Ibu memperhatikan dan
diri mendengarkan
c. Menjelaskan maksud dan 3. Ibu mendengarkan dan
tujuan memahami
4. Ibu mendengarkan dan
memahami
2. Peyajian -Menjelaskan pengertian 40 menit
menyusui dan cara 1. Ibu mendengarkan dan
menyusui yang benar memperhatikan.
- Menjelaskan materi 2. Ibu mengajukan
tentang manfaat ASI pertanyaan terkait materi
Ekslusif untuk bayi dan yang kurang dipahami.
untuk ibu
- Menjelaskan Cara
menyusui yang benar
-Memberikan kesempatan
bertanya seputar materi
yang disampaikan.
-Menjelaskan dan
menjawab pertanyaan

3.Penutup 1. Merangkum atau 1. Ibu menyimak 15 menit


menyimpulkan serangkaian rangkuman yang
kegiatan yang telah dipaparkan
dilakukan 2. Ibu mendengarkan dan
3. Foto Bersama mengerjakan Posttest

15
3. Ibu melakukan kegiatan
foto bersama

F. METODE
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Diskusi
G. MEDIA
Leaflet adalah selembar kertas yang dilipat 2-3 halaman. Leatflet merupakan media
penyampaian informasi dan himbauan. Penggunaaan gambar, warna, layout, dan
informasi yang disampaikan merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan didalam
leatflet (Fitriah, 2018)

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Menyiapkan alat dan tempat
c) Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d) Menyiapkan penyuluh dan peserta/sasaran
2. Evaluasi proses
a) Penyuluhan dimulai pada pukul 09.30 – 11.10 WIB
b) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
c) Awal kegiatan pemateri memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
d) Peserta mengisi daftar hadir
e) Peserta antusias, mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, didapatkan hasil bahwa :
Ibu dapat memahami dan menjawab dari materi yang telah disampaikan melalui hasil
tanya jawab

16
DAFTAR PUSTAKA

- http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7488/3/BAB%202.pdf

- Cara Menyusui Yang Baik


oleh: Joan Neilson
Terbitan: (1995)

LAMPIRAN

1. Lampiran materi
2. Lampiran leatflet

Lampiran 1 Materi

Menyusui dan pemberian ASI eksklusif

1. Pengertian Menyusui dan ASI eksklusif


Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi
sejak lahir sampai berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6
bulan tanpa menambahkan dan mengganti dengan makanan atau minuman
lainnya merupakan proses menyusui eksklusif. Menurut WHO (2010),
menyusui eksklusif dapat melindungi bayi dan anak terhadap penyakit
berbahaya dan mempererat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak.
Proses menyusui secara alami akan membuat bayi mendapatkan asupan gizi
yang cukup dan limpahan kasih sayang yang berguna untuk perkembangannya
(Hidajati, 2012).
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan makanan terbaik bagi bayi
karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang merupakan hak asasi bagi bayi. ASI Eksklusif adalah
Air Susu Ibu yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan (0–5 bulan 29 hari), tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral.

2. Posisi yang tepat untuk menyusui


1.Posisi Bersandar (laid-back breastfeeding)

17
Para ibu yang baru melahirkan biasanya cepat beradaptasi dengan
posisi menyusui bayi baru lahir yang satu ini. Caranya sangat mudah, ibu
tinggal bersandar pada kursi yang nyaman dan menambahkan bantal sandaran
bila perlu. Kemudian, tempatkan si Kecil di bawah dada dengan posisi kepala
sejajar dengan dada. Pastikan kalau leher si Kecil tidak menekuk dan
hidungnya tidak tertekan dada. Selanjutnya, Mum tinggal mengarahkan puting
ke mulut si Kecil.

2. Berbaring
Para ibu menyusui biasanya belum memiliki tenaga cukup untuk duduk pasca
melahirkan. Oleh sebab itu, posisi menyusui sambil berbaring bisa menjadi
solusi. Bila ingin menyusui dengan posisi ini, pastikan bahwa ibu menopang
kepala dan punggung dengan bantal terlebih dahulu agar merasa lebih
nyaman. Letakkan kepala si Kecil di sekitar dada dan arahkan mulutnya
menuju putting supaya bisa segera menyusu.

3. Cradle Hold
Pada umumnya, posisi cradle hold dilakukan saat tidak ada tempat
untuk bersandar dan usia bayi kurang dari 4 bulan. Ibu harus menekuk salah
satu tangan untuk menopang tubuh si Kecil. Jika si Kecil menyusu pada
payudara kiri, maka ibu wajib menggunakan tangan kiri untuk menopang
kepala, leher, dan tubuhnya. Pelekatan menyusui yang benar ini juga akan
membuat buah hati Mum nyaman dan leluasa menyusu dalam waktu lama.

4. Cross Cradle Hold


Jika dilihat sekilas, posisi menyusui bayi ini mirip dengan cradle hold.
Bedanya, ibu harus menggunakan tangan yang berbeda. Misalnya, kalua si
Kecil menyusu pada payudara kanan, maka ibu menopang tubuhnya dengan
tangan kiri. Cara menyusui yang satu ini membantu ibu mengontrol pelekatan
menyusui yang benar sehingga puting tidak rentan iritasi.

5. Berbaring Menyamping (Side-Lying)


Menyusui si Kecil ternyata juga bisa dilakukan sambil berbaring
menyamping. Cara ini cocok dilakukan bila si Kecil ingin menyusu di sela

18
waktu tidur atau pasca operasi caesar. Ibu hanya perlu berbaring rileks
menghadap ke arah si Kecil lalu miringkan tubuhnya agar lebih dekat ke
putting. Jangan lupa menyingkirkan bantal dan selimut dari tempat tidur
supaya si Kecil bisa menyusu dengan leluasa.

6. Football Hold atau Clutch Hold


Posisi menyusui yang benar ini mengharuskan ibu mengapit si Kecil di
bawah salah satu lengan sehingga si Kecil menyusu sambil berbaring. Football
hold paling direkomendasikan untuk ibu yang berpayudara besar atau harus
menyusui anak kembar dalam waktu bersamaan. Pastikan kalau hidung si
Kecil tidak tertekan sehingga pernapasannya tidak terganggu selama menyusu.

7. Posisi Bayi Duduk (Sitting Baby)


Saat si Kecil sudah berusia minimal 6 bulan dan bisa duduk sendiri,
ibu bisa menyusui dengan posisi bayi duduk. Berbeda dengan posisi menyusui
bayi baru lahir, ibu tak perlu repot menopang tubuh si Kecil ketika menyusu.
Buah hati ibu juga lebih leluasa mengendalikan posisi hidung supaya napasnya
tidak terganggu.
3. Kandugan ASI dan manfaat ASI

Kandugan asi :
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan
susu buatan.
2. ASI yang mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi
bayi selama 5-6 bulan pertama.
3. ASI tidak mengandung betalactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi.
Manfaat ASI untuk bayi :
1. Mengandung gizi yang cukup sesuai untuk bayi.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Mengandung zat pelindung terhadap infeksi.
4. Menunjang tumbuh kembang yang optimal.
5. Meningkatkan kasih sayang ibu dan bayi.
Manfaat ASI untuk Ibu :
1. Mengurangi insiden kanker payudara.

19
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia.
4. Mempercepat Involusi Rahim.
5. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara.
4. Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Memberi ASI dalam
suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin.
Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5-3 jam
sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan
ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12
bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak
perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2008; h, 30)

5. Langkah- langkah menyusui dengan benar


1.Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir

2.Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya Manfaatnya
adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu

3.Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung

4.Posisikan bayi dengan benar


Bayi dipegang dengan satu lengan

Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi
ditahan dengan telapak tangan ibu
 Perut bayi menempel ke tubuh ibu
 Mulut bayi berada di depan puting ibu
 Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara
tubuh ibu dan bayi
 Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada
ibu
 Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
6. Langkah- langkah Pelekatan dengan benar

1.Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian
dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola
dimasukkan ke dalam mulut bayi

2.Cek apakah perlekatan sudah benar


* Dagu menempel ke payudara ibu

20
* Mulut terbuka lebar
* Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam
mulut bayi
* Bibir bayi terlipat keluar
* Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI)
* Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan
*Ibu tidak kesakitan
* Bayi tenang

7. Tanda Bayi Cukup Asi


Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup
1) Bayi akan terlihat puas setelah menyusu
2) Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu pertama (100-
200 gr setiap minggu)
3) Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
4) Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari
dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari 5) Apabila selalu tidur dan
tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi dibangunkan dan dirangsang untuk
menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya
8. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
1.ASI Kurang
Penanganannya:
a.Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi.
b.Menyusui secara bergantian antara kedua payudara.

2.Bayi bingung puting


Penanganannya:
a.Ibu harus mengusahakan pemberian ASI Eksklusif.
b.Menyusui dengan cara yang benar.
c.Menyusui lebih lama dan sering.

21
2. Lampiran leaflet

22
Lampiran sap 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

23
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

(Personal Hygine) PADA IBU NIFAS

1. IDENTITAS SAP
Topik : Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara (Personal
Hygiene) pada Ibu Nifas
Sasaran : Ibu nifas
Penyuluh : Sabrina Maharani Artamevia
Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2022
Pukul : 09:30 – 11:10 WIB
Waktu : 70 Menit
Tempat : PMB Titik Sunaryati, S.Tr Keb

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Para ibu meyusui banyak yang belum tau tentang Perawatan Payudara dan
Personal Hygiene Pada Ibu Nifas, untuk ibu sendiri. Jikalaupun sudah mengetahui,
para ibu-ibu masih acuh tak acuh dengan hal tersebut.

3. TUJUAN

I. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang personal hygine diharapkan ibu-ibu


dapat mengetahui dan mengerti Teknik personal hygine yang baik bagi dirinya
sendiri pada masa nifas atau masa pulih Kembali yang berlangsung selama 40
hari atau 6 mingu.Dan untuk perawatan payudara diharapkan ibu nifas dapat
menegtahui tentang perawatan payudara yang baik dan dapat dilakukan sendiri
dirumah.

II. Tujuan Khusus

a) Menjelaskan pengertian perawatan payudara (personal hygine)


b) Menjelaskan tujuan dilakukannya perawatan payudara (personal hygine) pada
ibu nifas

24
c) Menjelaskan manfaat perawatan payudara (personal hygine) pada ibu nifas
d) Menjelaskan langkah- langkah perawatan payudara (personal hygine)
e) Menjelaskan akibat kurangnya melakukan perawatan payudara (personal
hygine)
4. MATERI
a) Pengertian perawatan payudara (personal hygine)
b) Manfaat perawatan payudara
c) Langkah-langkah perawatan payudara secara mandiri
d) Pengertian personal hygiene
e) Pengertian masa nifas
f) Tujuan melakukan personal hygiene
g) Akibat tidak menjaga personal hygiene
h) Kebutuhan personal hygiene pada nifas
i) Tanda bahaya Ibu nifas

5. KEGIATAN PENYULUHAN
Hari/Tanggal : Kamis, 10 November 2022

Pukul : 09:30 – 11:10 WIB

Kegiatan
No. Penyuluhan Sasaran Waktu
1.Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 15 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Ibu memperhatikan dan
3. Menjelaskan maksud dan mendengarkan
tujuan 3. Ibu mendengarkan dan
4. Apersepsi memfokuskan memahami
topik (menayangkan 4. Ibu mendengarkan dan
gambaran tentang memahami
Perawatan Payudara
(Personal hygiene) pada
ibu nifas) dan menanyakan
kepada ibu maksud gambar
dengan benar.

25
2. Peyajian 1.Menjelaskan pengertian 40 menit
perawatan payudara 1. Ibu mendengarkan dan
2.Menjelaskan manfaat memperhatikan.
perawatan payudara 2. Ibu mengajukan
3.Menjelaskan langkah- pertanyaan terkait materi
langkah perawatan yang kurang dipahami.
payudara secara mandiri
4.Menjelaskan pengertian
personal hygiene
5.Menjelaskan pengertian
masa nifas
6. Menjelaskan tujuan
melakukan personal
hygiene
7. Menjelaskan akibat tidak
menjaga personal hygiene
8.Menjelaskan kebutuhan
personal hygiene pada Ibu
nifas
9.Menjelaskan tanda bahaya
Ibu nifas

3.Penutup 1. Merangkum atau 1. Ibu menyimak 15 menit


menyimpulkan serangkaian rangkuman yang
kegiatan yang telah dipaparkan
dilakukan 2. Ibu mendengarkan dan
2. Foto Bersama mengerjakan Posttest
3. Ibu melakukan kegiatan
foto bersama

6. METODE
a) Ceramah

26
b) Tanya jawab
c) Diskusi
d) MEDIA

Leaflet yang di dalamnya berisi materi kesehatan “ Perawatan Payudara (Personal


Hygiene)” dilengkapi dengan gambar dan petunjuk/tata cara.
e) EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Menyiapkan alat dan tempat
c) Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d) Menyiapkan penyuluh dan peserta/sasaran
2. Evaluasi proses
a) Penyuluhan dimulai pada pukul 09:00 – 10: 10 WIB
b) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
c) Awal kegiatan pemateri memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
d) Peserta mengisi daftar hadir
e) Peserta antusias, mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, didapatkan hasil bahwa :
Ibu dapat memahami dan menjawab dari materi yang telah disampaikan melalui hasil
tanya jawab

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas, PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI. Penyusun
Dian Nintyasari Mustika, SST, M.Kes Siti Nurjanah, S.SiT, M.Kes Yuliana Noor Setiawati
Ulvie, S.Gz., M.Sc http://repository.unimus.ac.id/3795/1/1.%20Buku%20Ajar%20ASI
%20komplit.pdf

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2191/3/BAB II.pdf

1. Lampiran materi
3. Lampiran leatflet

27
Lampiran 1 Materi

PERAWATAN PAYUDARA (PERSONAL HYGINE)


PADA IBU NIFAS

1.Pengertian Perawatan Payudara

Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pascamelahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari (Saleha, 2009).
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakuka secara sadar dan teratur
untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu
pasca melahirkan sebagai sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan
membantu memperlancar produksi ASI.

2.Tujuan Perawatan Payudara

1. Memelihara kebersihan payudara


2. Melenturkan dan menguatkan puting susu
3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
4. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik
5. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu
dihisap oleh bayi
6. Melancarkan sliran ASI
7. Mengatasi puting susu datar atau terbenam sehingga siap untuk disusukan kepada
bayinya

3. Manfaat Perawatan Payudara

28
- Memberikan kenyamanan pada ibu setelah melahirkan

- Mengurangi bengkak

- Mengurangi sumbatan asi

- Merangsan pelepasan hormon oksitoksin

- Memperlancar produksi asi

4. Langkah- Langkah Perawatan Payudara secara Mandiri

1. Buka pakaian dan bra,hangatkan payudara dengan handuk hangat selama 2-3
menit.
2. Basahi tangan menggunakan minyak kelapa,kemudian pijat bagian puting
dengan cara menarik secara perlahan.
3. Pegang pangkal payudara kemudian pijat ke arah bawah atas dan kanan kiri.
4. Pijat payudara melingkar mengikuti bentuk payudara lakukan 5-6 kali.
5. Pijat payudara dengan bentuk spiral dari pangkal ke tengah payudara lalu
bersihkan dengan kapas.

2. Pengertian Personal Hygiene


Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan diri dan
kesehatan seseorang kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006)

Personal hygiene merupakan perawatan diri senderi yang di lakukan untuk


mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikis (Tarwoto, 2006)

Personal hygiene adalah hal yang sangat penting dan harus di perhatikan
karena kebersihan mempengaruhi kesehatan dan psikis (Atutiningsih, 2006)

Jadi kesimpulan nya Personal hygiene adalah proses merawat diri sendiri
untuk memelihara kesehatan agar terlindung terhadap infeksi dan penyakit.

Tujuan melakukan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.


2. Memelihara kebersihan diri seseorang.

29
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
4. Mencegah penyakit.
5. Menciptakan keindahan.
6. Meningkatkan rasa percaya diri.

Akibat Kurangnya atau Tidak Menjaga Personal Hygiene

1. Ibu mudah sakit.


2. .Ibu terlihat kotor atau kurang bersih.
3. Bayi ibu sakit.
4. Ibu kurang percaya diri.
5. Ibu mengalami infeksi.

Kebutuhan Personal Hygiene

A.Pakaian

Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak dan agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan
dan kering.Demikian juga dengan pakaian dalam,agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah
sekitarnya akibat lochea.

B.*Ganti pembalut ketika sudah penuh atau ketika buang air besar ataupun kecil.Jangan
sampai pembalut lembab.

*Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.

*Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi,sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka,cebok dengan air dingin.Perawstan luka perineum bertujuan untuk mencegah
infeksi,meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan.

C.Kebersihan rambut

30
Setelah bayi lahir,ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis di bandingkan keadaan
normal.Cuci rambut dengan conditioner yang cukup lalu menggunakan sisir yang
lembut.Hindari penggunaan pengering rambut.

D.Dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan,ibu akan merasakan jumlah keringat


yang lebih banyak dari biasanya.Usahakan mandi lebih sering dan jaga kulita agar tetap
kering.

E.Kebersihan vulva dan sekitarnya

Bersihkan daerah kemaluan dari depan ke belakang,baru kemudian membersihkan daerah


sekitar anus.Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil maupun besar.

Tanda Bahaya Ibu Nifas

1. Demam selama 2 hari dalam 10 hari pertama dengan suhu lebih dari 37,5°C.
2. Darah nifas berbau.
3. Perdarahan pasca melahirkan yang berlebihan.
4. Infeksi(Demam,menggigil,nanah pada luka jahitan apabila terdapat luka jahitan).
5. Mata kabur atau berkunang kunang.
6. Sakit kepala hebat.

31
Lampiran 2 leaflet

32

Anda mungkin juga menyukai