Anda di halaman 1dari 4

Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4

Semarang, 17 November 2022


ISBN: 978-623-6264-07-2

PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA

¹Haniza Pitaloka, ²Meilan Arsanti


¹haniza.pitaloka8899@gmail.com , ²meilanarsanti@unissula.ac.id
1,2
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung

ABSTRAK

Kurikulum Merdeka sangat identik dengan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik, begitu
juga dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran
yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga tidak
diberi perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran. Dalam penerapan pembelajaran
berdiferensiasi guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan berbagai perlakuan dan tindakan
yang berbeda untuk setiap peserta didik. Tujuan dibuatnya penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana pembelajaran diferensiasi pada kurikulum merdeka. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif serta cenderung
menggunakan analisis. Hasil dari penelitian ini yaitu diferensiasi proses mengacu kepada cara guru
dalam mengajak peserta didik untuk masuk ke dalam kegiatan pembelajaran dan menemukan
pengetahuan mereka secara mandiri dalam proses tersebut. Guru dituntut untuk menyiapkan
pertanyaan pemantik, materi yang menarik, serta menantang agar peserta didik menikmati proses
yang disajikan oleh guru. Karakteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain adalah lingkungan
belajar yang kondusif bagi peserta didik. Peserta didik tidak harus menerima pembelajaran di dalam
kelas dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi bisa dilakukan di luar kelas dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar secara maksimal.

Kata kunci: pembelajaran diferensiasi, kurikulum merdeka

PENDAHULUAN pendekatan pembelajaran diferential

Menurut Schöllhorn (2000) dirancang untuk mendorong organisasi diri

pembelajaran diferensial adalah model (self- organizing). embelajaran

pembelajaran motorik yang dicangkokkan berdiferensiasi sejalan dengan filosofi

pada pentingnya variabilitas gerakan dan pemikiran pendidikan menurut Ki Hajar

berakar pada teori sistem dinamis gerakan Dewantara, bahwa pendidikan (opvoeding)

manusia. Dari beberapa penelitian memberi tuntunan terhadap segala

disebutkan bahwa pembelajaran kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar

diferensiasi banyak diadopsi dalam anak mampu mencapai keselamatan dan

konteks pembelajaran yang bersifat kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik

motoric (Beckmann & Schöllhorn, 2006; sebagai seorang manusia maupun sebagai

Wagner & Müller, 2008; Reynoso, Solana, anggota masyarakat. Menurut Walsh, 2017)

Vaillo, & Hernandez, 2013). Baru-baru ini belajar mandiri adalah proses di mana

Gray (2020) juga melaporkan bahwa individu mengambil inisiatif, dengan atau
tanpa bantuan orang lain, dalam

34
Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4
Semarang, 17 November 2022
ISBN: 978-623-6264-07-2

mendiagnosis kebutuhan belajar mereka, HASIL DAN PEMBAHASAN


merumuskan tujuan, mengidentifikasi Hasil Penelitian

sumber daya manusia dan materi untuk Pembelajaran berdiferensiasi adalah

belajar, memilih dan menerapkan strategi cara atau upaya yang dilakukan guru untuk

pembelajaran yang sesuai, dan memenuhi kebutuhan dan harapan murid.

mengevaluasi hasil pembelajarannya. Hal ini sejalan dengan pendapat

Persamaan pembelajaran diferensiasi dan Tomlinson (2000), pembelajaran

pembelajaran mandiri yakni sama- sama berdiferensiasi adalah usaha untuk

menargetkan pembelajar untuk menyesuaikan proses pembelajaran di

mempelajari apa yang benar-benar kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar

dibutuhkannya. Penggunaan strategi individu setiap siswa. Bukan pula

pembelajaran diferensiasi dapat memberikan tugas yang berbeda untuk

memberikan kegiatan yang sesuai dengan setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi

kebutuhan siswa (kesiapan, minat dan juga bukanlah sebuah proses

gaya belajar siswa) sehingga kebutuhan pembelajaran yang semrawut. Secara

belajar siswa dapatterpenuhi. sederhana pembelajaran berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan adalah serangkaian keputusan masuk akal

berarti guru harus mengelompokkan murid (common sense) yang dibuat oleh guru

yang pintar dengan yang pintar atau yang berorientasi kepada kebutuhan murid

sebaliknya bisa belajar sesuai dengan (Kusuma, & Luthfah, 2020:11). Adapun

kemampuannya masing masing (Andini, tujuan pembelajaran berdiferensiasi

2016: 342). Tujuan penelitian ini untuk menurut Marlina (2019: 8) sebagai berikut.

mengetahui bagaimana pembelajaran 1. Untuk membantu semua siswa dalam

diferensiasi pada kurikulum merdeka. belajar agar guru bisa meningkatkan

METODE PENELITIAN kesadaran terhadap kemampuan siswa,


sehingga tujuan pembelajaran dapat
Penelitian ini merupakan penelitian
dicapai oleh seluruh siswa.
jenis kualitatif yang bersifat deskriptif serta
2. Untuk meningkatkan motivasi dan
cenderung menggunakan analisis adalah
hasil belajar siswa agar siswa
dengan cara mengumpulkan data atau
memperoleh hasil belajar yang sesuai
sumber yang berhubungan dengan sebuah
dengan tingkat kesulitan materi yang
topik tertentu yang bisa didapat dari
diberikan.
berbagai sumber seperti jurnal, internet,
3. Untuk menjalin hubungan yang
dan pustaka lain dengan cara dibaca.

35
Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4
Semarang, 17 November 2022
ISBN: 978-623-6264-07-2

harmonis antara guru dan siswa karena bersifat fleksibel, di mana siswa yang
pembelajaran berdiferensiasi memiliki kekuatan dalam bidang tertentu
meningkatkan relasi yang kuat antar akan bergabung dan bekerjasama dengan
gutu dan siswa. teman-temannya yang lain. Siswa yang
4. Untuk membantu siswa menjadi kuat dalam suatu bidang belum tentu
pelajar yang mandiri. memiliki kekuatan yang sama dalam
Untuk meningkatakan kepuasanguru bidang lain. Misalnya, mungkin siswa
dalam menerapkan pembelajaran tersebut akan memiliki kekuatan dalam
berdiferensiasi. memahami suatu bacaan, belum tentu
dalam menulis, ia akan bisa menulis
Diskusi Hasil Penelitian
dengan ejaan yang benar atau menuliskan
Menurut Schöllhorn pembelajaran kalimat dengan tepat atau bisa juga
diferensial adalah model pembelajaran mengalami kelemahan dalam berhitung
motorik yang dicangkokkan pada dan lain-lain. Siswa harus terlibat secara
pentingnya variabilitas gerakan dan aktif dalam pembelajaran tersebut baik
berakar pada teori sistem dinamis gerakan secara individual ataupun kelompok.
manusia. Pembelajaran berdiferensiasi Menurut Suryosubroto (1996: 72)
sejalan dengan filosofi pemikiran keaktifan siswa dapat terlihat dari: berbuat
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, sesuatu untuk memahami materi pelajaran
bahwa pendidikan belajar mandiri adalah dengan penuh keyakinan, mempelajari,
proses di mana individu mengambil memahami, dan menemukan sendiri
inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang bagaimana memperoleh situasi
lain, dalam mendiagnosis kebutuhan pengetahuan merasakan sendiri bagaimana
belajar mereka, merumuskan tujuan, tugas- tugas yang diberikan oleh guru
mengidentifikasi sumber daya manusia kepadanya, belajar dalam kelompok,
dan materi untuk belajar, memilih dan mencoba sendiri konsep-konsep tertentu,
menerapkan strategi pembelajaran yang mengkomunikasikan hasil pikiran,
sesuai, dan mengevaluasi hasil penemuan dan penghayatan nilai-nilai
pembelajarannya. Pada akhirnya siswa secara lisan atau penampilan. Dengan
akan bisa belajar sesuai dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan
kemampuannya masing- masing. pada pembelajaran berdiferensiasi tergantung
kelas yang menerapkan pembelajaran pada peran guru dalam mengelola
diferensiasi, pembentukan kelompok akan pembelajaran.

36
Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4
Semarang, 17 November 2022
ISBN: 978-623-6264-07-2

SIMPULAN Academiae Olympiquae Estoniae, 8,


67–85.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah
Walsh, K. (2017). Self-directed learning
cara atau upaya yang dilakukan guru untuk at the point of care. Journal of
InnovAiT. DOI:
memenuhi kebutuhan dan harapan murid.
10.1177/1755738016679441.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha Beckmann, H. & Shöllhorn, W. I. (2006).
Differenzielles Lernen im
untuk menyesuaikan proses pembelajaran
KugelstoBen. Leistungssport, 1(2),
di kelas untuk memenuhi kebutuhan 44–50.
Reynoso, S. R., Solana, R. S., Vaillo, R.
belajar individu setiap siswa. Pembelajaran
R. & Hernandez, F. J. M. (2013).
berdiferensiasi juga bukanlah sebuah Aprendizaje diferencial aplicado al
saque de voleibol en deportistas
proses pembelajaran yang semrawut.
noveles. Apunts Educación Física y
Secara sederhana pembelajaran Deportes, 114 45–52.
Wagner, H. & Müller, E. (2008). The
berdiferensiasi adalah serangkaian
effects of differential and variable
keputusan masuk akal yang dibuat oleh training on the quality parameters
of a handball throw. Sports
guru yang berorientasi kepada kebutuhan
Biomechanics, 7, 54-71.
murid. Adapun tujuan pembelajaran Andini, D. W. (2016). “Differentiated
Instruction”: Solusi Pembelajaran
berdiferensiasi menjalin hubungan yang
Dalam Keberagaman Siswa Di Kelas
harmonis antara guru dan siswa karena Inklusif Trihayu: Jurnal Pendidikan
Ke-SD-an, Vol. 2, Nomor 3, Mei
pembelajaran berdiferensiasi meningkatkan
2016, hlm. 340-349.
relasi yang kuat antar gutu dan siswa. Tomlinson, C. A. (2000). Differentiation
of Instruction in the Elementary
Grades. ERIC Digest. ERIC
DAFTAR PUSTAKA Clearinghouse on Elementary and
Early Childhood Education.
Herwina W. (2021). “Optimalisasi Suryosubroto, B. (1996). Proses Belajar
Kebutuhan Siswa dan Hasil Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
dengan Pembelajaran Rineka Cipta. hlm. 72.
Berdiferensiasi”. Perspektif Ilmu Kusuma, O. D., & Luthfah, S. (2000).
Pendidkan. 35, (2), 175-182. Modul Paket 2. Modul 2.1
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php “Memenuhi Kebutuhan Belajar
/pip/a rticle/view/22057/11386 Murid Melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi”. Jakarta:
Schöllhorn, W. I. (2000). Applications of Kemendikbud.
systems dynamic principles to
technique and strenght training. Acta

37

Anda mungkin juga menyukai