Anda di halaman 1dari 23

12

HOLISTIC FIELD STUDY


PENERAPAN HOLISTIC CARE
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
DI KLINIK NGESTI WIDODO UNGARAN

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Laboratorium Klinik Kebidanan Holistik

oleh
Ratna Nurindah Sari
620032

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2022

iv
12

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah kebidanan ini diajukan oleh:


Nama : Ratna Nurindah Sari
NIM : 620032
Program Studi : S-1 Kebidanan
Judul Makalah Kebidanan : Holistic Field Study di Klinik Ngesti Widodo
Ungaran
telah berhasil dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Laboratorium Klinik
Kebidanan Holistik Semester 8 pada Program Studi S-1 Kebidanan Stikes
Telogorejo Semarang.

Semarang, Juli 2022


Dosen Pembimbing

Mudy Oktiningrum, S.Si.T., M.Keb.

iv
12

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan anugerah-Nya yang telah memberikan ilmu dan wawasan,
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Holistic Field Study di
Klinik Ngesti Widodo Ungaran” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah
Laboratorium Klinik Kebidanan Holistik. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wassalam atas berkah
yang mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.
Pada kesempatan ini penulis juga berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi bantuan baik moril maupun
wawasannya untuk dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung
maupun tidak langsung. 
Penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi, maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan
semuanya sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Atas
perhatian dari para pembaca, penulis ucapkan terima kasih.

Semarang, Juli 2022

Penulis

iv
12

DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………....i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PELAKSANAAN....................................................................................................3

A. Waktu............................................................................................................3

B. Lokasi............................................................................................................3

C. Rundown Acara.............................................................................................3

D. Materi............................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11

Kesimpulan.........................................................................................................11

Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
12

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Holistic Care atau perawatan holistik adalah pemberian asuhan
kebidanan untuk kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu,
keluarga dan masyarakat, yang bertujuan untuk mengurangi rasa
ketidaknyamanan ibu dan meningkatkan kesejahteraan hidup baik untuk
ibu maupun janin. Asuhan ini diberikan secara menyeluruh bagi ibu hamil
(Antenatal Care), menjelang ibu bersalin (Intranatal Care), maupun ibu
pasca bersalin (Postnatal Care) (Cowling, 2020).
Secara fisiologis, pada ibu bersalin akan terjadi kontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Permasalahan di
Indonesia sendiri masih banyak ditemukan diantaranya adalah partus lama
yang merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi
baru lahir. Upaya dalam mencegah persalinan lama antara lain dapat
diberikan asuhan holistik seperti pelvic rocking dengan birth ball dan
teknik rebozo yang mendukung persalinan agar berjalan normal dan lancar.
Birth ball dengan dikombinasi teknik rebozo adalah cara menambah
ukuran rongga pelvis dengan menggoyang panggul di atas bola dan
menggunakan kain untuk menggoyangkan panggul yang sangat efektif
membantu merespon rasa sakit dan mengurangi lama persalinan kala I fase
aktif (Munafiah et al., 2020).
Pelayanan secara keseluruhan atau holistic care tidak hanya
berfokus pada kehamilan dan persalinan saja, namun juga pada masa pasca
persalinan (Postnatal Care) atau disebut dengan masa nifas. Gangguan
kenyamanan pada masa nifas dapat membuat ibu merasa kurang rileks
terlebih lagi pada tahap taking in. Pada fase ini ibu nifas dapat diberikan
treatment untuk meminimalisir gangguan kenyamanan baik secara fisik
maupun psikologis. Treatment yang mungkin dilakukan antara lain seperti

iv
12

totok wajah dan juga ear candle yang bertujuan untuk memberikan rasa
nyaman dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasca bersalin (Anik
Maryuni, 2015).
Penerapan Holistic Care dalam praktik kebidanan di Klinik Ngesti
Widodo Ungaran sudah dipraktikkan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Adapun metode-metode yang dikembangkan untuk pelayanan Antenatal
Care, Intranatal Care, hingga Postnatal Care meliputi teknik rebozo,
teknik pelvic rocking, dan juga holistic care pada ibu nifas seperti totok
wajah dan ear candle. Semua pelayanan ini diberikan secara menyeluruh
bagi pasien yang datang untuk bersalin sehingga calon ibu merasakan
kenyamanan dan kelancaran saat proses persalinan. Begitu juga ketika ibu
sudah melahirkan sang buah hati, pelayanan holistik kebidanan tetap
diberikan agar ibu merasa rileks, nyaman, berkurang rasa nyeri pasca
persalinannya, dan tidak mengalami baby blues. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dilaksanakanlah Holistic Field Study di Klinik Widodo
Ungaran dengan tujuan agar penulis lebih memahami teknik-teknik
penerapan holistic care dalam praktik kebidanan yang diberikan di sana
mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan hingga masa nifas.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang teknik penerapan holistic care dalam
praktik kebidanan di Klinik Ngesti Widodo Ungaran.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui tentang Teknik Rebozo dan penerapannya di Klinik
Ngesti Widodo Ungaran.
2) Mengetahui tentang Totok Wajah dan Ear Candle serta
penerapannya di Klinik Ngesti Widodo Ungaran.
3) Mengetahui tentang Teknik Pelvic Rocking dan penerapannya di
Klinik Ngesti Widodo Ungaran.

iv
12

BAB II
PELAKSANAAN FIELD TRIP

1. Waktu
Pelaksanaan Field Study di Klinik Rawat Inap Utama Ngesti Widodo
Ungaran yaitu pada Hari Senin, 4 Juli 2022 dari pukul 09.00 WIB hingga
pukul 13.00 WIB, yang diikuti oleh mahasiswi Alih Jenjang S1
Kebidanan Stikes Telogorejo Semarang semester 8 sejumlah 20 orang
dikarenakan satu mahasiswi berhalangan hadir dengan alasan sakit.

2. Lokasi
Lokasi Klinik Rawat Inap Utama Ngesti Widodo Ungaran yaitu di Jl.
Brigjend Katamso I no.3A, Siroto, Susukan, Kec. Ungaran Timur,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50516. Lokasinya cukup strategis,
walaupun akses ke sana jalanan agak menanjak, namun mudah dijangkau
dengan adanya google maps. Untuk ke lokasi Klinik Rawat Inap Utama
Ngesti Widodo Ungaran juga dapat menggunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4.

3. Rundown Acara
Kegiatan acara yang dilakukan pada saat pelaksanaan Field Study di
Klinik Rawat Inap Utama Ngesti Widodo Ungaran yaitu:
Waktu Uraian Kegiatan
Pukul 09.00-09.15 WIB Berkumpul di Ruangan Studio lantai 2
sekaligus pembukaan.
Pukul 09.15-09.30 WIB Perkenalan oleh pemilik Klinik Rawat Inap
Utama Ngesti Widodo Ungaran.
Pukul 09.30-09.45 WIB Pemanasan dengan latihan senam Yoga.
Pukul 09.45-10.00 WIB Pembagian kelompok untuk orientasi ruangan
dan pemberian materi.

iv
12

Pukul 10.00-12.00 WIB Pemberian materi di masing-masing ruangan


(Antenatal Care, Prenatal Care, Postnatal
Care).
Pukul 12.00-12.30 WIB Sesi tanya jawab dari materi yang sudah
didapat.
Pukul 12.30-13.00 WIB Penutup.

4. Materi yang Didapat


Ada banyak materi yang didapat ketika Field Study di Klinik Rawat Inap
Utama Ngesti Widodo Ungaran yaitu mengenai Antenatal Care, Prenatal
Care, dan juga Postnatal Care. Berikut beberapa materi yang diberikan
ketika pelaksanaan Field Study:
a. Teknik Rebozo untuk Antenatal dan Prenatal Care
Rebozo adalah sebuah kata berasal dari bahasa Spanyol, artinya
selendang atau syal. Selendang ini yang digunakan oleh para bidan
untuk membantu kehamilan dan persalinan. Maka dari itu, teknik
melancarkan persalinan dengan bantuan selendang atau syal dikenal
sebagai teknik rebozo. Teknik rebozo mempunyai fungsi untuk
mengoptimalkan posisi bayi yang kerap terhambat oleh otot ligamen
ibu yang tegang. Dengan posisi yang lebih baik, janin diharapkan
lebih mudah masuk panggul saat usia kehamilan 38 minggu (Aprilia,
2014).
Untuk melakukan teknik rebozo membutuhkan kain sebesar
kurang lebih 200×70 cm. Ukuran kain tidak harus sama persis, namun
harus bisa digunakan untuk melilit perut ibu. Jadi, bisa menggunakan
kain apa pun yang ada di sekitar ibu, misalnya kain jarik. Dalam
persalinan metode gentle birth, ibu diperbolehkan memilih posisi
bersalin yang paling nyaman. Ibu tidak harus dalam posisi telentang
seperti persalinan di rumah sakit pada umumnya. Teknik rebozo akan
membantu ibu mendapatkan posisi bersalin yang nyaman. Caranya,
kain pada teknik Rebozo ini bisa menopang salah satu bagian tubuh

iv
12

agar ibu merasa nyaman. Untuk melakukannya, ibu perlu bantuan


bidan atau bisa juga suami jika sudah mengerti tekniknya. Ada banyak
posisi yang bisa dipraktikkan saat bersalin dengan dibantu teknik
Rebozo. Berikut ini beberapa posisi menggunakan teknik Rebozo yang
bisa dipilih ibu (Ganda, 2021):
1) Posisi Shifting
Posisi ini dilakukan dengan berlutut sambil menopangkan
tangan pada gym ball. Kemudian kain dililitkan di perut dan
bagian ujungnya dipegang oleh bidan. Ketika ibu merasakan
kontraksi, bidan akan mengayunkan kain secara lembut sehingga
ibu merasa seperti dipijat serta memicu hormon oksitosin yang
dapat membuat ibu merasa rileks saat persalinan.

2) Shake Apple Tree


Dalam posisi yang sama, kain bisa juga dililitkan pada
bagian pinggul, lalu digoyang-goyangkan dengan halus. Posisi ini
bagus digunakan pada saat kontraksi untuk membuat otot daerah
pinggul jadi lebih rileks (Ganda, 2021).

iv
12

b. Totok Wajah dan Ear Candle untuk Postnatal Care


1) Pengertian Totok Wajah
Totok wajah merupakan teknik pemijatan di bagian wajah
dengan penekanan pada titik aura wajah sehingga akan
memperlancar peredaran darah di sekitar wajah. Totok wajah yang
dilakukan secara rutin akan membuat kulit wajah terasa lebih segar,
halus dan kencang. Beberapa hal perlu diperhatikan sebelum
melakukan totok wajah, diantaranya diagnosis wajah (berminyak,
normal, kering, atau campuran), intensitas gerakan, ketepatan
pengurutan, dan frekuensi (Hermina, 2015).

2) Manfaat Totok Wajah


Totok wajah dilakukan karena memiliki beberapa manfaat
diantaranya:
a) Memperlancar peredaran darah di wajah.
b) Mencegah pembentukan garis-garis halus.
c) Mengencangkan otot-otot wajah.
d) Merelaksasi otot wajah sehingga bisa menghilangkan garis
kerutan dan keriput di wajah.
e) Menghilangkan noda-noda di wajah akibat hiperpigmentasi dan
kantung mata.
f) Merangsang sirkulasi, meningkatkan konsentrasi oksigen di
wajah, merangsang produksi kolagen dan mengencangkan
jaringan kulit (Hermina, 2015).

iv
12

3) Langkah-langkah Totok Wajah


a) Bersihkan wajah dengan cleansing atau foam.
b) Untuk mempermudah pemijatan, gunakan massage oil atau
baby oil.
c) Mulai pijatan dari daerah dagu, naik ke bibir, hidung, mata
hingga dahi. Pijatan dilakukan hingga otot-otot wajah terasa
rileks. Untuk menambahkan kesan lingkungan yang
menenangkan dapat dipadukan dengan aroma terapi.
d) Selesai melakukan pemijatan dilanjutkan dengan melakukan
totok wajah, bagian yang biasanya sebagai titik untuk
melakukan totok seperti garis senyum, pangkal hidung, pelipis
dan alis.
e) Tahap terakhir pemakaian masker wajah (Hermina, 2015).
4) Pengertian Ear Candle
Ear candle merupakan sebuah alat yang berbentuk lilin
berongga (corong) yang digunakan dengan cara membakar ujung
lilin bagian atas dan bagian bawah diletakkan di rongga telinga
luar. Teknik ini disebut teknik ear candling. Teknik ini dilakukan
selama 15 menit dan setelah selesai maka akan tampak adanya zat
keras berwarna kecoklatan yang diyakini bahwa itu merupakan
kotoran dari telinga dalam.

Teknik penggunaan dengan lilin berongga terbuat dari


kapas yang dibasahi lilin, lilin lebah atau parafin dan dibiarkan

iv
12

mengeras. Beberapa lilin mungkin berisi tumbuh-tumbuhan atau


bahan lainnya termasuk sage, chamomile, mawar, periwinkle,
jojoba, kulit quassia, akar yucca, rosemary, akar burdock, akar
osha, atau madu. Salah satu ujung gulungan lilin tersebut
diletakkan di depan liang telinga untuk kemudian pada salah satu
ujungnya dibakar. Pembakaran tersebut akan menghasilkan panas
dan asap yang akan masuk kedalam liang telinga. Pasien akan
merasakan rasa hangat dan suara berdesis di telinga akibat adanya
proses pembakaran. Proses ini diklaim akan menyebabkan adanya
tekanan negatif yang akan mengakibatkan kotoran telinga terhisap
keluar. Setelah lilin selesai dibakar di dalam gulungan lapisan lilin
tersebut akan tampak kotoran berwarna kuning kecoklatan yang
diklaim sebagai kotoran telinga yang terhisap akibat proses
pembakaran (Nahid, 2016).
c. Teknik Pelvic Rocking
1) Pengertian Pelvic Rocking

Pelvic Rocking adalah gerakan yang bertujuan untuk


melatih otot pinggang, pinggul, dan membantu penurunan kepala
bayi agar masuk ke dalam tulang panggul menuju jalan lahir.
Pelvic rocking exercise merupakan program latihan untuk otot yang
menunjang uterus, kandung kemih dan organ anggul yang lain.
Latihan ini akan membantu presentasi janin sehingga dapat
mempercepat proses persalinan. Ini dapat dilakukan tanpa atau
dengan alat bantu, yaitu birthing Birthball. Birthing ball adalah

iv
12

terapi fisik atau latihan sederhana menggunakan bola. Kata


Birthing ball dapat diartikan ketika latihan dengan menggunakan
bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pasca
melahirkan (Surtiningsih, 2017).
2) Tujuan
Tujuan dilakukan latihan ini adalah untuk mengotrol,
mengurangi, serta menghilangkan nyeri pada persalinan terutama
pada persalinan kala I. Tujuan lainnya juga untuk melancarkan
proses persalinan dengan cara membantu penurunan kepala bayi
dan mempercepat tahapan pembukaan (Surtiningsih, 2017).
3) Indikasi dan Kontraindikasi
Pelaksanaan latihan ini dengan dasar indikasi yang dialami
oleh ibu, seperti ibu inpartu yang merasakan nyeri, pembukaan
yang lama, penurunan kepala yang lama. Latihan ini tidak dapat
dilakukan apabila ibu memiliki kontraindikasi, antara lain janin
malpresentasi, perdarahan antepartum, ibu hamil dengan hipertensi,
serta penurunan kesadaran ibu. American College of Obstetrician
dan Gynecologist merekomendasikan tentang olahraga dalam
kehamilan untuk menghentikan latihan ini apabila dalam keadaan
berikut:
a) Faktor resiko untuk persalinan prematur,
b) Perdarahan pervaginam,
c) Ketuban Pecah Dini (KPD),
d) Serviks incompetent, dan
e) Pertumbuhan janin yang lambat.
Keadaan kehamilan yang direkomendasikan untuk
melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau bidan
yang berwenang sebelum melakukan latihan ini sebagai berikut:
a) Hipertensi,
b) Diabetes Gestasional,
c) Riwayat penyakit jantung atau kondisi pernapasan (asma),

iv
12

d) Riwayat persalinan prematur,


e) Plasenta Previa, dan
f) Preeklamsia (Surtiningsih, 2017).
4) Jenis Gerakan
a) Bounce
Duduk di atas bola seperti halnya duduk di kursi dengan kaki
sedikit mebuka agar keseimbangan terjaga, telapak kaki ±45°
membuka, posisi tangan di pinggang atau di lutut. Lakukan
gerakan ke atas dan ke bawah atau bounce mengikuti ritme
bola.
b) Putaran melebar
Posisi tetap duduk di atas bola dan tangan di pinggang atau di
lutut, lakukan gerakan memutar pinggul searah jarum jam yang
semakin lebar dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran
atau hola hoop.
c) Maju mundur
Posisi tetap duduk di atas bola dan tangan di pinggang atau di
lutut, lakukan gerakan pinggul ke arah depan dan belakang
mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan secara berulang
minimal 2 × 8 hitungan.
d) Sway (kanan kiri)
Posisi tetap duduk di atas bola dan tangan di pinggang atau di
lutut, lakukan gerakan pinggul ke samping kanan dan ke
samping kiri mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan
secara berulang minimal 2 × 8 hitungan (Surtiningsih, 2017).

iv
12

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kegiatan Holistic Field Study Penerapan
Holistic Care dalam Praktik Kebidanan di Klinik Ngesti Widodo Ungaran,
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Dalam pelaksanaan teknik Rebozo, tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktik. Berdasarkan teori, teknik rebozo bisa dilakukan dengan
menggunakan selendang atau kain jarik. Di Klinik Ngesti Widodo
Ungaran, pelaksanaan teknik rebozo dilakukan dengan menggunakan kain
jarik, dengan alasan kain jarik mudah didapat dan hampir semua calon ibu
mempunyai kain jarik. Selain itu, kain jarik juga dapat digunakan oleh
pasien ketika pasien berada di rumah dan ingin melaksanakan teknik
rebozo dengan dibantu keluarga.
b. Dalam pelaksanaan totok wajah dan ear candle, tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik. Sebagaimana yang tertulis dalam teori untuk
langkah-langkah totok wajah dan ear candle, juga dilaksanakan dalam
praktik di lahan. Semua sudah sesuai teori.
c. Dalam pelaksanaan teknik Pelvic Rocking, tidak ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dan penerapan di lahan praktik. Teknik ini
diberikan terutama pada persalinan kala I dengan tujuan membantu
penurunan kepala bayi sehingga mempercepat tahapan pembukaan dan
memperlancar persalinan. Jenis gerakan yang diberikan di lahan juga
sudah sama seperti yang tertulis di teori, yaitu bounce, putaran melebar,
maju mundur, dan juga sway kanan-kiri. Semua gerakan ini dilakukan
dengan bantuan alat birthing ball.

iv
12

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan holistic care


dalam pelayanan kebidanan di Klinik Ngesti Widodo Ungaran sudah sesuai
dengan teori. Tidak terdapat kesenjangan antara teori yang ada dengan
penerapan di lahan.
2. Saran
a. Bagi Institusi Kesehatan
Institusi kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang lebih baik berkaitan dengan holistic care pada masa
antenatal, intranatal, dan juga postnatal.
b. Bagi Bidan
Bidan diharapkan dapat memberikan holistic care dalam penerapan praktik
kebidanan sesuai standar dan wewenang bidan. Selain itu, bidan
diharapkan mampu serta lebih cekatan dalam menemukan permasalahan
dan kebutuhan calon ibu menjelang persalinan dan sesudah bersalin,
sehingga terapi dan asuhan holistik yang diberikan dapat sesuai dengan
apa yang dibutuhkan oleh pasien.
c. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan mengenai
holistic care dan meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan
holistik pada masa kehamilan, menjelang persalinan, dan juga pada masa
nifas.

iv
12

DAFTAR PUSTAKA

Anik Maryunani. 2015. Asuhan ibu dalam masa nifas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Aprilia Y. 2014. Gentle Birth Balance: persalinan holistik mind, body and soul.
Bandung: Qanita Berkah Ilmu.

Cowling, H. 2020. Jurnal of Hospice and Palliative. Nursing. August vol 13(4).
Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Edisi 6, Vol. 1.

Ganda, A. H. S., & Siburian, U. D. 2021. Menguji Efektifitas Teknik Rebozo


dalam Persalinan. Bandung: Media Sains Indonesia.

Hermina CW, Wirajaya A. 2015. Hypnobirthing The Conny Method: Menjalani


Kehamilan dan Persalinan dengan Nyaman , Tenang, Bahagia, dan Penuh
Percaya Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Munafiah D, dkk. 2020. Manfaat Teknik Rebozo Terhadap Kemajuan Persalinan.


Midwifery Care J. Yogyakarta.

Nahid, K. 2016. Ear Candling: A Dangerous Pleasure. Iranian Journal of


Otorhinolaryngology; 23(1)51-54.

Surtiningsih, S. K., & Wahyuni, S. 2017. Efektivitas pelvic rocking exercises


terhadap lama waktu persalinan pada ibu primipara. J Ilm Kesehat, 10(2),
202-10.

iv
12

Lampiran 1

Logbook Kegiatan

iv
12

Lampiran 2

Dokumentasi Kegiatan

iv
12

Gambar 1. Perkenalan oleh Pemilik

Gambar 2. Pemaparan tentang Klinik Ngesti Widodo Ungaran

iv
12

Gambar 3. Praktik Totok Wajah

iv
12

Gambar 4. Praktik Ear Candle

Gambar 5. Praktik Teknik Pelvic Rocking

Gambar 6. Praktik Teknik Rebozo Gambar 7. Praktik Teknik Rebozo

iv
12

Shake Apple Tree Shifting

iv

Anda mungkin juga menyukai