Makalah Mat Kelompok 1
Makalah Mat Kelompok 1
MUFTIHUL HIJRAH
200101512003
SAMPUL..................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Fokus Penelitian.............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
E. Batasan Istilah.................................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................9
A. Kesalahan Siswa.............................................................................................9
B. Teori Nolting................................................................................................12
C. Jenis-jenis Kesalahan pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar......................13
D. Materi Geometri Bangun Ruang Sisi Datar..................................................14
E. Bangun Ruang SisiDatar..............................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................22
A. METODE PENELITIAN.............................................................................22
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN....................................................22
C. SUMBER DATA..........................................................................................22
D. INSTRUMEN PENELITIAN.......................................................................22
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................23
F. TEKNIK PENGUJIAN KEABSAHAN DATA...........................................24
G. TEKNIK ANALISIS DATA........................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANUSIA
dan pikiran. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
memiliki derajat paling tinggi di antara citaannya yang lain. Hal yang paling
binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada
habitatnya.
manusia dan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi
1
2
keliru, mengira bahwa manusia dan hewan hanya berbeda secara gradual,
yaitu suatu perbedaan yang melalui rekayasa dapat dibuat menjadi sama
kera, tetapi temuannya ini ternyata gagal. Ada misteri yang dianggap
diungkapkan yang disebut the missing link, yaitu suatu mata rantai yang
putus. Ada suatu proses antara yang tak dapat dijelaskan. Jelasnya tidak
bentuk ubah dari primata atau kera melalui proses evolusi yang bersifat
gradual.
Ada beberapa wujud sifat hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh
dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain (ia, mereka) dan
nonpribadi.
individualitas manusia.
terdapat pada dirinya. Pada saat demikian, seorang aku dapat berperan
4
ganda yaitu sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek. Hal inilah
ruang, melainkan juga dengan waktu. Dengan kata lain, manusia tidak
terbelenggu dengan tempat atau ruang ini (di sini) dan waktu ini
masa lampau.
tidak lebih dari hanya sekedar esensi belaka, artinya ada hanya
sejak kanak-kanak.
hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dsb. Conscience
yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti
juga akibatnya bagi manusia sebagai manusia. Pelita hati atau hati
nurani menunjukkan bahwa kata hati itu adalah kemampuan pada diri
bahwa kata hatinya tidak cukup tajam. Jadi, kriteria baik-benar, buruk-
Usaha untuk mengubah kata hati yang tumpul menjadi kata hati yang
4. Moral
antara moral dan hati masih terdapat jarak. Artinya, seseorang yang
telah memiliki kata hati yang tajam belum tentu perbuatannya itu
merupakan realisasi dari kata hatinya sendiri. Berarti dalam hal ini
kodrat manusia.
sinkron dengan kata hati yang tajam adalah moral yang benar-benar
baik bagi manusia. Sebaliknya, moral yang yang tidak sinkron dengan
kata hati yang tajam disebut dengan moral yang buruk sehingga orang
yang melakukan moral yang buruk ini disebut orang yang tak
7
bermoral. Moral disebut juga dengan etika. Selain etika, juga terdapat
Sebenarnya, antara etika dan etiket tidakla sama. etika tidak hanya
santun) bisa jadi moralnya rendah. Berkaitan dengan moral ini, dalam
yang baik. Jika ini tidak dilakukan, dunia pendidikan kita akan
5. Kemampuan Bertanggungjawab
hanya karena itu perbuatan itu dilakukan sehingga sanksi apa pun
agama diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan. Dari uraian ini
6. Rasa Kebebasan
sebenarnya ada dua hal yang saling bertentangan yaitu rasa “bebas”
8
dari kata hati. Jika hal ini tetap dilakukan, kebebasannya itu disebut
kewajiban ada karena ada pihak lain yang harus dipenuhi haknya.
Pada dasarnya, hak itu adalah sesuatu yang kosong. Artinya, meskipun
dsb.
terhadap keniscayaan itu sendiri manusia bisa taat dan bisa juga
atau harapan yang berfungsi untuk memberi arah pada segenap usaha
rentetang dari sejumlah kesenangan. Malah ada yang lebih jauh lagi
tidak demikian karena aspek kepribadian yang lain seperti akal pikiran
itu. juga orang yang sedang terganggu pikiran atau tidak beres
tersebut di dalam rangkaian atau ikatan tiga hal, yaitu usaha, norma-
suatu objek yang membuat dia bahagia. Objek ini sebenarnya tidak
12
hanya terbatas pada suatu hal baik yang dialami oleh seseorang, tetapi
juga pada suatu hal yang tidak baik. Sebagai contoh, sebuah keluarga
berlaku dalam agama dan masyarakat. Artinya, jika masalah hidup itu
dua rangkaian yang disebutkan tadi, yaitu usaha dan norma. Salah jika
Memang sakit adalah takdir, tapi jika orang tidak berusaha untuk
sembuh.
menurut penulis masih ada wujud sifat hakikat manusia yang lain
yang tak dapat diabaikan, yaitu kemampuan berbahasa. Hal ini pula
1. Pandangan Psikoanalitik
yang bersifat instink. Dalam hal ini individu tidak memegang kendali
ada pada dirinya. Kaum neo – analis mengakui adanya id, ego dan
kepribadian individu.
2. Pandangan Humanistik
sendiri.
3. Pandangan Behavioristik
17
yang ada pada manusia dan tidak ada pada mesin atau binatang seperti
1. Dimensi Keindividualan.
penting artinya dalam kegiatan konseling karena hal inilah yang harus
bantuan.
sistem sifat dan factor yang saling berkaitan antara satu dengan yang
dan karir
2. Dimensi Kesosialan
19
pada diri orang lain atau yang dikagumi pada diri orang lain. Manusia
menjalin interaksi dengan orang lain. Dimensi sosial ini akan nampak
3. Dimensi Kesusilaan
Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang
tidak cukup hanya berbuat pantas jika di dalam yang pantas atau
susila.
dalam satu kesatuan yang penuh makna apabila ketiga dimensi ini
4. Dimensi Keberagamaan
21
jiwa agama, jiwa yang mengakui adanya zat yang Maha Pencipta dan
Maha Kuasa yaitu Allah SWT sejak di alam roh, manusia telah
rasa bahagia, rasa terlindungi, rasa sukses dan rasa puas pada diri
22