A. PENGERTIAN REBAB
Rebab merupakan alat musik tradisional yang termasuk ke dalam kategori alat musik
“kordofon” yang dimana dimainkan dengan cara digesek. Rebab mempunyai ukuran relatif
kecil, berbadan bulat atau mendekati segitiga, tetapi memiliki tinggi yang cukup panjang
sekitar 75 cm. Terdapat dua buah jenis rebab yang berbeda pada cara memainkanya. Yang
pertama ialah rebab tangkai yang memiliki kaki pada bagian bawahnya, yang dimana rebab
memungkinkan untuk dimainkan dan bertumpu di atas tanah. Selanjutnya ialah kabuli rebab
dimana rebab ini merupakan alat musik petik dan seringkali disebut robab atau rubab.
Rebab sendiri dihargai karena suaranya yang indah, namun instrumen ini memiliki rentang
nada yang sangat terbatas (sekitar 1 oktaf). Alat musik rebab adalah alat musik gesek dari
bahan dasar kayu dan batok kelapa yang memiliki dua buah dawai. Di Indonesia, rebab
dikenal sebagai salah satu alat musik ansambel tradisional dalam karawitan. Alat musik
tradisional di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Namun, rebab sebenarnya
berasal dari dataran Arab yang berarti busur. Kamu juga bisa menemukan rebab di Persia
dan Malaysia bagian timur.
Meskipun ada dua jenis yang berbeda, bentuk alat musik rebab sama saja. Secara
umum, bentuknya dibagi menjadi dua bagian utama yaitu watangan dan bokongan. Menurut
awam yang melihat dari bentuk fisiknya saja, kamu bisa melihat bagian tangkai dan tepinya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini komponen yang terdapat pada alat musik rebab :
Watangan adalah bagian leher yang berfungsi sebagai pegangan. Bagian ini biasanya
terbuat dari bahan kayu atau gading gajah. Pada bagian ujungnya ada dua telinga kayu
untuk mengaitkan dawai atau senar.
Bathokan yaitu bagian bawah watangan yang terbuat dari kayu atau batok kelapa dan
tertutup selaput dari bahan kulit binatang. Bagian ini berfungsi sebagai kotak resonansi
dan terdapat standar pada bagian bawahnya.
Sikilan adalah kaki rebab yang bisa dipakai sebagai dudukan rebab yang dapat
menyentuk tanah.
Senggreng merupakan penggesek biasanya terbuat dari kayu dan bulu ekor rebab yang
dapat dikaitkan pada kayu dan menyerupai busur.
Tinggi rebab yang umum digunakan biasanya berukuran 75 cm dan dimainkan dengan
penggesek dalam posisi duduk bersimpuh. Berdasarkan kepercayaan masyarakat melayu
Riau, rebab bahkan perlu memenuhi beberapa peraturan agar menghasilkan kualitas yang
bagus. Dalam pemilihan kayu, rebab hanya bisa dibuat dari kayu nangka, sena, atau
belimbing. Waktu pemotongan kayu juga tidak boleh dilakukan pada siang hari atau
memasuki waktu Maghrib. Teknik pemotongan kayu tidak boleh dilakukan secara sungsang
dan kayu-kayunya tidak boleh dilangkahi setelah ditebang.
D. Pembuatan Alat Musik Rebab
1. Dalam pemilihan jenis kayu, kayu yang digunakan hanya kayu nangka, sena dan
belimbing saja.
2. Waktu pemotongan kayu pun harus diperhatikan, tidak boleh dilakukan ketika tengah
hari atau masuk waktu shalat maghrib.
3. Teknik pemotongan kayu tidak boleh dilakukan secara sungsang.
4. Kayu yang telah ditebang tidak boleh dilangkahi.
Terdapat ukiran mahkota pada bagian ujung atau kepala rebab yang yang menunjukan
kedudukan tinggi pada rebab.