Venerologi
Dermatovenerologi-2
dr. Ayumi
• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal • Bedakan antara terapi yang tepat,
dalam 200 menit 1 soal = 1 definitive, abortif, suportif, awal
menit dan pendukung
• Baca soal Baca Kasus Kata • Terapi awal : Tatalaksana
kunci Informasi tambahan simtomatis / kegawat daruratan
• Pemeriksaan Objektif > Subjektif • Terapi definitive : Terapi yang
langsung ke etiologi
• Jika kesulitan Eksklusi jawaban
• Terapi supportif: Terapi yang
Memperbesar kemungkinan
membantu dalam terapi
untuk benar
utama.
2
•Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
2
•Mendiagnosis dan merujuk
•Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
1 •Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
o Infeksi Menular Seksual o Urtikaria & Angioedema
o Duh Tubuh Uretra/Uretritis o Penyakit Vesikobulosa
o Duh Tubuh Vagina/Vaginitis o Pemfigus Vulgaris
o Ulkus Genital o Pemfigoid Bulosa
o Ulkus Mole o Keganasan Kulit
o Sifilis o Basal Cell Carcinoma
o LGV o Squamous Cell Carcinoma
o Kondiloma Akuminata o Melanoma Maligna
o Dermatitis Eksim o Liken Planus
o Potensi Steroid o Tumor Dermis
o Dermatitis Atopi o Xantoma
o Dermatitis Kontak o Hemangioma Infantil
o Neurodermatitis o Kelainan Pigmen
o Napkin Eczema o Vitiligo
o Dermatitis Numularis o Hiperpigmentasi pasca inflamasi
o P. Alba o Lentigo Senilis
o Reaksi Obat o Melasma
o SJS dan TEN o Albino
o Erupsi Eksantematosa o Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
o Fixed Drup Eruption o Hidradenitis Supuratif
o Eritema Multiforme o Dermatitis Perioral
o Akne Vulgaris
o Miliaria
Dermato-
Venerologi
Infeksi Menular
Seksual
Pendekatan Klinis Infeksi Menular Seksual
• Uretritis GO
Duh Tubuh Uretra • Uretritis Non-GO
• Cervicitis GO / Non GO
• Trikomoniasis
Duh Tubuh Vagina • BV
• Candidiasis
8
4
3A
Pemeriksaan Penunjang
MED+EASY
SekASek + ADo
Edukasi
10
Dermato-
Venerologi 4
3A
Duh Tubuh
Vagina
4
3A
Normal Trichomoniasis Candidiasis Bacterial Vaginosis
Gejala Klinis Gatal, duh, asimptomatik Gatal, rasa tidak Amis, duh, gatal
50% nyaman, disuria, duh
kental
Vaginal Discharge Bening Berbusa, keabuan atau Kental, bergumpal, putih Homogen, lengket, putih
kuning kehijauan, berbau “cottage cheese” susu, bau amis
tidak sedap
Temuan Klinis Petekie servikal Inflamasi dan eritema
“strawberry serviks”
pH Vagina 3,8-4,2 >4,5 <4,5 >4,5
NaCl wet mount Lacto-bacilli Protozoa berflagel motil, Leukosit sedikit Clue sel (>20%), tidak
leukosit banyak ada/sedikit leukosit
KOH wet mount Pseudohifa atau spora
jika spesies non albicans
12
4
3A
Etiologi Faktor Resiko
Kriteria AMSEL
1. Clue sel >20 %
2. Whiff test positif
3. Sekret keabuan
4. pH >4.5
13
3A
Definisi Etiologi
• Infeksi saluran urogenital bagian bawah pada perempuan maupun laki-laki, dapat bersifat akut
atau kronik, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan penularannya melalui kontak seksual
Manifestasi Klinis
Wanita Pria
• Sekret vagina seropurulent – mukopurulen • Disuria, polyuria, secret mucoid
berwarna kuning kehijauan,berbau tidak /mukopurulen
enak, dan berbusa • Urin jernih, terkadang terlihat benang –
• Dinding vagina kemerahan dan sembab benang halus
• Granulasi warna merah pada cervix • Sering asimtomatik
(strawberry appereance)
• Dispareunia, perdarahan pascakoitus,
perdarahan intermenstrual
Pemeriksaan Penunjang
Definisi
• Infeksi pada vulva dan vagina yang disebabkan oleh Candida albicans atau kadang oleh
Candida sp, Torulopsis sp atau ragi lainnya.
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10% dan pewarnaan gram tampak hifa panjang dan
atau artrospora.
• Kultur agar Sabouraud pada suhu 28°C selama 1-4 minggu
Tatalaksana
Metronidazole 2x500 mg 7 hari, PO Metronidazole 2x500 mg 7 hari, PO Klotrimazol 500 mg SD, intravagina
MED+EASY MED+EASY
MAMA KLIN KOKO FIN
18
Dermato-
Venerologi 4
Ulkus Genital
Ulkus Genital
Penyakit Gambaran klinis Etiologi Pemeriksaan Penunjang Khas
Kultur
Herpes simpleks • Vesikel berkelompok Ulkus
HSV 2 Mikroskopis : Tzanck smear – “sel
genital • Nyeri (+)
datia berinti banyak”
20
20
KULIT KELAMIN
4
Ulkus Mole
4
Definisi
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
• Sediaan apus dari dasar ulkus diwarnai dengan pewarnaan gram/ Unna pappenheim ditemukan
coccobacillus negatif gram yang berderet seperti rantai (school of fish)
Tatalaksana
MED+EASY
School of “FISH in the SEASe”
Dermato-
Venerologi 4
3A
Sifilis
4
3A
Definisi
Klinis
• Stadium I (primer) : ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, tidak nyeri dan pembesaran kelenjar
getah bening regional
• Stadium II (sekunder) : lesi kulit yang polimorfik (roseola sifilitika), tidak gatal dan lesi di mukosa dan
limfadenopati
• Stadium laten : Tidak ditemukan gejala klinis pada pasien, namun tes serologi sifilis (TSS) reaktif, baik
serologi treponema maupun nontreponema.
• Stadium III (tersier) : gumma, yaitu infiltrat sirkumskrip kronis yang cenderung mengalami
perlunakan dan bersifat destruktif. Dapat mengenai kulit, mukosa dan tulang.
25
4
3A
27
4
3A
Pemeriksaan Penunjang
1. TPHA VDRL
(Treponema Pallidum
Heamagglutination Assay) (Venereal Disease
2. FTA – ABS Research Laboratory)
(Fluorescent Treponemal
Antibody – Absorption)
28
4
3A
Pemeriksaan Penunjang
RPR atau
Dapat reaktif atau non reaktif Reaktif, titer tinggi Reaktif
VDRL
Evaluasi terapi: evaluasi secara klinis dan serologi dilakukan pada bulan ke-1, 3, 6 dan 12.
Kriteria sembuh: titer VDRL atau RPR menurun 4 kali lipat dalam 6 bulan setelah pengobatan
MED+EASY
Tatalaksana Sifilis
Penis Do Er
Benzatin Penisilin G 2,4 Juta IM SD
Doksisiklin 2 x 100 mg oral 30 hari
Eritromisin 4 x 500 mg oral 30 hari
Dermato-
Venerologi 2
Limfogranuloma
Venerum
2
Definisi
• Luka pada kemaluan yang diikuti dengan pembengkakan KGB inguinal akibat C. trachomatis
Etiologi
• Chlamydia trachomatis serotipe L1, L2, dan L3
• Bakteri Gram (-), Intraselular obligat
Manifestasi Klinis
• Primer: Luka kemaluan yang tidak nyeri. Luka sembuh sendiri dalam beberapa hari.
• Sekunder: Pembengkakan limfonodus inguinale (bubo)
• Muncul sekitar 2-3 minggu sejak lesi menghilang
• Pembengkakan dipisahkan ligamentum inguinale (Groove Sign)
32
2
Pemeriksaan Penunjang
Terapi
33
Dermato-
Venerologi 2
Granuloma
Inguinale
Definisi
• Penyakit infeksi menular seksual ulseratif yang disebabkan oleh bakteri Klebsiella
granulomatis
• Nama lain: Donovanosis
Faktor Risiko
• Pewarnaan Giemsa
• Badan Donovan
• Organisme berbentuk batang di dalam sitoplasma sel fagosit mononuklear
• Tes amplifikasi asam nukleat (PCR)
Tatalaksana
• Antibiotik
• Azitromisin 1 g/minggu PO selama 3 minggu ATAU
• Azitromisin 500 mg/hari PO selama 3 minggu ATAU
• Doksisiklin 2x100 mg/hari PO selama 3 minggu
Tatalaksana Ulkus Genital
38
38
Dermato-
V e n e r o l o g i 3A
Kondiloma
Akuminata
3A
Definisi
• Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Human papillomavirus dengan kelainan kulit dan
mukosa anogenital
• HPV tipe 6 dan 11 dengan masa Inkubasi: 3 minggu – 18 bulan
Gejala Klinis
• Ada riwayat kontak seksual sebelumnya
• Vegetasi/ papul soliter atau multipel pada area anogenital berbentuk seperti kol
• Biasanya tidak nyeri
• Efloresensi:
• Akuminata berbentuk seperti kembang kol
• Papul dengan permukaan menyerupai kubah
• Papul keratotik dengan permukaan kasar
3A
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Pembedahan
• Krioterapi: untuk lesi genital eksterna, vagina, serviks, meratus uretra, dan dalam anus
• Bedah kauterisasi: Untuk lesi berukuran besar di anogenital
• Laser CO2: Untuk lesi berukuran besar di anogenital, vagina, dan serviks
• Bedah eksisi: Untuk lesi yang sangat besar
Edukasi
Apabila > 6 kali pengobatan dengan 1 metode aplikasi tidak ada perbaikan, ganti dengan metode aplikasi
lainnya
Seorang pria berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan di genital sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan
muncul semakin banyak. Keluhan nyeri disangkal. Pasien memiliki
kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan PSK dan tanpa
menggunakan kondom. Pada pemeriksaan tanda vital TD 120/70
mmHg, HR 88x/menit, RR 18x/menit, suhu 37.2°C. Pemeriksaan fisik
pada daerah glans penis ditemukan papul verukosa, berjonjot dan
sewarna dengan kulit sekitar.
Apakah tatalaksana yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah?
A. Asam trikoloroasetat 80-90%
B. 5-flourourasil
C. Tinktura podofilin 25%
D. Krioterapi
E. Podofilotoksin 0.5%
Seorang pria berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
benjolan di genital sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan
muncul semakin banyak. Keluhan nyeri disangkal. Pasien memiliki
kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan PSK dan tanpa
menggunakan kondom. Pada pemeriksaan tanda vital TD 120/70
mmHg, HR 88x/menit, RR 18x/menit, suhu 37.2°C. Pemeriksaan fisik
pada daerah glans penis ditemukan papul verukosa, berjonjot dan
sewarna dengan kulit sekitar.
Apakah tatalaksana yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah?
A. Asam trikoloroasetat 80-90%
B. 5-flourourasil
C. Tinktura podofilin 25%
D. Krioterapi
E. Podofilotoksin 0.5%
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada saat
berkemih sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengakui sebelumnya pernah berhubungan
badan dengan PSK sekitar 7 hari lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan OUE eritema serta
discharge mukopurulen. Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit >5/LP dan DGNI (+).
Dermatitis Eksim
Dermatitis Eksim
Diagnosa Banding Dermatitis
Dermatitis Atopi Dermatitis Kontak Dermatitis Venenata
Riwayat Atopi:
- Asma Zat allergen (kosmetik, perhiasan,
Zat iritan (asam/basa kuat, deterjen) Riwayt Insect Bites
- Rhinitis Alergi nikel, logam)
- Dermatitis Atopi
Predileksi:
Kissing Phenomenon (macula /
0 – 2 tahun ekstensor Gatal > Nyeri Nyeri > Gatal
patch eritema nekrosis di tengah)
> 2 tahun fleksor
IgE RAST
Patch Test : Crescendo Patch Test : Decrescendo
Prick Test
Avoidance
Antihistamine Kortikosteroid Topikal
Kortikosteroid Topikal / Sistemik
Diagnosa Banding Dermatitis
Neurodermatitis Dermatitis Numularis Dermatitis Seboroik Dermatitis Popok Dermatitis Statis
Anak
Stress Hygiene buruk Riwayat duduk / berdiri lama
Garukan berulang (neurodermatitis) Infeksi Jamur (mis: DVT)
Stress
Berbentuk seperti koin Skuama kuning berminyak Papul dan patch eritema
Likenifikasi, ekskoriasi Plak, papul, eritema dan nyeri
Berbatas tegas Predileksi: Kepala, alis, lipatan merah terang (interginosa),
pruritus Predileksi: tungkai bawah
oozing nasolabial lesi satelit
Dermatitis Atopi
3A
2
Definisi
• Peradangan kulit bersifat kronis berulang, gatal, timbul pada daerah predileksi
tertentu.
Faktor Risiko
Predileksi:
0 – 2 tahun ekstensor
> 2 tahun fleksor
Dermatitis Atopi
Manifestasi Klinis Umum Klasifikasi dan Predileksi
• Kulit kering pada perabaan, pucat
DA Infantil
• UKK: papul, likenifikasi, eritema,erosi, (0 - 2 Tahun)
ekskoriasi, eksudasi dan krusta pada
Distribusi
lokasi predileksi
• Area kepala (Scalp) dan
wajah tersering
• Sisi ekstensor ekstremitas
Dermatitis Kontak
Dermatitis Kontak
Definisi
• Inflamasi kulit akibat paparan kulit dengan allergen/iritan dalam waktu tertentu.
Klasifikasi
Semua orang yang terpapar iritan dapat menderita Hanya orang yang tersensitisasi yang dapat
Populasi
DKI menderita DKA
Manifestasi Klinis lesi terbatas pada area kontak, batas tegas lesi melebihi area kontak, batas tidak tegas
Patch test lesi decrescendo saat patch dilepas lesi crescendo saat patch dilepas
3A
Etiopatogenesis
• Hipersensitivitas tipe IV
• Fase sensitisasi: paparan pertama dimana sel imun berkenalan dengan allergen
belum inflamasi
• Fase elisitasi: paparan berikutnya menyebabkan sel T menyerang allergen tersebut
inflamasi (+)
Manifestasi Klinis
Contoh Alergen
Etiopatogenesis
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
Bedakan Skin Patch Test dengan Skin Prick Test (uji cukit kulit)
Skin Prick Test digunakan untuk penyakit alergi lainnya (contoh: rhinitis alergi, dermatitis atopi)
3A
Tatalaksana
• Mencegah paparan iritan maupun allergen bila harus terpapar gunakan alat pelindung diri
• Terapi tergantung lesi
• Lesi basah: Kompres NS
• Lesi kering: kortikosteroid potensi sedang (mis. Salep flutikason asetonid 0,025%)
• Lesi kronis (likenifikasi, fisura): kortikosteroid potensi tinggi (mis. Salep betametason valerat 0,1%)
Neurodermatitis
3A
Definisi
• Peradangan kulit kronik, sangat gatal, berupa penebalan kulit dan likenifikasi
berbentuk sirkumskripta akibat garukan berulang
• Nama lain: Liken simpleks kronikus
• Pencetus : Stress
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
Napkin Eczema
3A
Definisi
• Peradangan pada kulit yang disebabkan oleh zat dan kelembapan pada popok yang jarang
diganti
• Nama lain : “dermatitis popok”
Klasifikasi
Efloresensi
• Papul dan patch eritem merah terang yang lebih menyerang area
lipatan (intertriginosa)
• Sering ditemukan lesi satelit berupa papul atau pustul
• Patch eritem dan berskuama
4
• Air: popok dibiarkan terbuka saat bayi tidur agar kulit sekitar dapat kering
• Barrier: salep berupa zinc oxide (ZnO2) atau petrolatum yang dioleskan pada
kulit bayi setiap mengganti popok
• Cleansing: membersihkan kulit bokong bayi dengan air atau mineral oil setiap
mengganti popok
• Diapers: Popok harus sering diganti, terutama setiap setelah BAB
• Education: mengedukasi orang tua dan pengasuh mengenai pentingnya
penggantian popok
68
3A
Tatalaksana Non-Farmakologis
• Bersihkan kulit bokong dengan air dalam minyak, ulangi setiap setelah BAB
69
3A
Tatalaksana Farmakologis
• Topikal
• krim/salep protektif, misalnya zinc oxide, pantenol, lanolin, petrolatum
• Kortikosteroid potensi lemah-sedang (mis. Hidrokortison 1% atau 2,5%)
• Bila terinfeksi kandida, berikan antifungal (mis. Nistatin atau derivate Azol)
• Bila terinfeksi bakteri, berikan Mupirosin topikal
• Sistemik
• Bila terjadi infeksi berat, pertimbangkan Amoksisilin-Klavulanat, Klindamisin, Sefaleksin,
atau Kotrimoksazol
70
Dermato-
Venerologi 4
Dermatitis
Numularis
4
Definisi
• Lesi papulovesikel multipel berbentuk seperti koin, berbatas tegas, dan mudah pecah
sehingga membasah (oozing)
Faktor Risiko
72
4
Manifestasi Klinis
• Lesi kulit:
• Plak eritematosa berbentuk koin
• Berbatas tegas
• Sangat gatal
• Predileksi: ekstremitas bawah dan atas
• Fase akut: lesi membasah kemudian mengkrusta
• Fase kronis: terbentuk skuama dan likenifikasi
73
4
Tatalaksana
74
Dermato-
Venerologi 4
Pitiriasis Alba
4
Definisi Etiologi
•Kelainan kulit berupa makula hipopigmentasi dengan batas tidak tegas disertai skuama putih halus (powdery
white scale)
•Terjadi pada anak-remaja (3-16 tahun)
•Predileksi: daerah wajah
•Etiologi Faktor Resiko : riwayat pajanan sinar matahari
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
• Medikamentosa:
• Topikal
• Pelembab
• Kortikosteroid potensi ringan
• Salep takrolimus 0,1% dua kali sehari selama 8 minggu
• Krim pimekrolimus 1% dua kali sehari selama 12 minggu
• Salep kalsitriol 0,0003% dua kali sehari selama 8 minggu
• Fototerapi
• Terapi dengan laser excimer 308 nm dua kali seminggu selama 12 minggu.
Klasifikasi Kortikosteroid Topikal
Kelas Potensi Kortikosteroid Kekuatan (%) Sediaan
78
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
Reaksi Obat
Diagnosis UKK
Epidermal Nekrolisis
• Topikal:
• Topikal:
• Pelembab: petroleum 50% • Topikal:
• Kering: bedak salisil +
dengan 50% cairan paraffin • Emolien
mentol • Kortikosteroid oral • Ringan: Simtomatis
• Sistemik: Prednisone IV • Sistemik:
• Basah: kompres larutan as. • Antihistamin • Berat: Prednisone 3x10mg 14
• SSJ: 1-4 mg/kgBB/hari • Antihistamin
Salisilat • Bedak salisil Hari
• SSJ-NET: 3-4 mg/kgBB/hari • Dexametasone IV 5-
• Sistemik:
• NET: 4-6 mg/kgBB/hari 20mg/hari
• Prednisone 3x10mg
• Stabilisasi Hemodinamik
81
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
Definisi
• Reaksi hipersensitivitas yang mempengaruhi kulit dan selaput lendir. Ditandai dengan makula
eritematosa dan erosi hemoragik pada selaput lendir
Manifestasi Klinis
• Gejala awal biasanya tidak khas seperti demam, mata terasa panas, beberapa jam-hari sebelum
lesi kulit timbul
• Lesi kulit biasanya diawali dari dan terutama di wajah, telapak tangan dan kaki.
• Tanda khas: Lesi eritematosa-violaceus dan memiliki kecenderungan untuk berkonfluens secara
cepat dan membentuk bula dalam 12-24 jam
• Tanda Nikolsky positif
• %TBSA
• SJS : <10%
• TEN/Lyell’s Syndrome : >30%
3B
Diagnosis
Terapi
• Topikal:
• Pelembab: petroleum 50% dengan 50% cairan
paraffin
• Sistemik: Prednisone IV
• SSJ: 1-4 mg/kgBB/hari
• SSJ-NET: 3-4 mg/kgBB/hari
• NET: 4-6 mg/kgBB/hari
• Stabilisasi Hemodinamik
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
Fixed Drug
Erruption
3B
Etiologi
Area Predileksi
• Bibir, tangan dan genitalia, walaupun dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh
• Lesi berulang pada predileksi yang sama setelah pajanan ulang obat penyebab
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
• Topikal:
• Kering: bedak salisil + mentol
• Basah: kompres larutan as. Salisilat
• Sistemik:
• Prednisone 3x10mg
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
Erupsi
Makulopapular
3B
Definisi
• Erupsi eksantematosa/ morbiliformis; paling sering timbul dalam beberapa hari hingga 2-3 minggu
setelah konsumsi obat
Etiologi
Manifestasi Klinis
89
3B
Tatalaksana
• Kortikosteroid oral
• Antihistamin
• Bedak salisil
90
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
Eritema Multiform
3B
Definisi
• Erupsi akut mukokutan yang ditandai dengan lesi target, biasanya ringan dan bersifat self-limiting
dan sering rekuren.
Etiologi Tersering
• Herpes virus (HSV 1 dan 2) ditemukan DNA HSV pada lesi eritema multiforme, terutama pada
kasus rekuren
• Mycoplasma pneumoniae lebih banyak pada anak
• Pengobatan eritema multiforme dapat merupakan reaksi obat akut
Klasifikasi:
Manifestasi Klinis
3 Zona
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Ringan: Simtomatis
• Antipiretik
• Antasida
• Anestesi lokal
• Berat: Prednisone 3x10mg 14 Hari
Dermato-
Venerologi 4
3A
Urtikaria &
Angioedema
4
3A
Definisi
Urtikaria
Manifestasi Klinis
Faktor pencetus:
Urtikaria kontak dingin
Udara/air/angin dingin
Urtikaria Fisik Urtikaria kontak panas
Panas yang terlokalisir
Urtikaria solaris
UV dan atau sinar matahari
Urtikaria angiogenik
Air
Urtikaria kolinergik
Naiknya temperatur tubuh
Kelainan Urtikaria lainnya Urtikaria kontak
Kontak dgn bahan urtikariogenik
Urtikaria yang diinduksi
Latihan fisik
latihan fisik
Tatalaksana Urtikaria & Angioedema
Urtikaria Akut Angioedema
98
Dermato-
Venerologi
MED QUIZ
+
Seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ke puskesmas
oleh orang tuanya dengan keluhan tampak kemerahan pada
area kemaluan dan pantat. Dari anamnesis orang tua
mengatakan pasien saat ini menggunakan popok. Pada
pemeriksaan tampak makula eritematosa berbatas agak
tegas pada daerah genital dan bokong. Apakah diagnosa
yang mungkin untuk pasien tersebut?
A. Dermatitis kontak alergi
B. Dermatitis kontak iritan
C. Dermatitis popok
D. Dermatitis atopi
E. Dermatitis statis
Seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan dibawa ke puskesmas
oleh orang tuanya dengan keluhan tampak kemerahan pada
area kemaluan dan pantat. Dari anamnesis orang tua
mengatakan pasien saat ini menggunakan popok. Pada
pemeriksaan tampak makula eritematosa berbatas agak
tegas pada daerah genital dan bokong.
Apakah diagnosa yang mungkin untuk pasien tersebut?
A. Dermatitis kontak alergi
B. Dermatitis kontak iritan
C. Dermatitis popok
D. Dermatitis atopi
E. Dermatitis statis
Dermato-
V e n e r o l o g i 3B
2
Penyakit
Vesikobulosa
Dermato-
Venerologi 2
Pemfigus Vulgaris
&
Pemfigoid Bulosa
2
Definisi Etiologi
•Penyakit autoimun yang menyebabkan bula akibat proses akantolisis (hilangnya hubungan antar keratinosit).
•Etiologi: Autoimun hipersensitivitas tipe II
Patogenesis
Autoantibodi Desmoglein 1
Akantolisis Bula intraepidermal
dan 3
2
Manifestasi Klinis
• Bula mukosa cepat pecah sehingga sering hanya terlihat sebagai erosi & ulkus
• Bula pada kulit bula kendur, bila pecah dapat berdarah
• Lesi sangat nyeri namun tidak gatal
• Nikolsky sign (+) lapisan kulit yang bisa digeser dengan penekanan lembut dapat
menyebabkan bulla
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Definisi
• Penyakit bulosa yang hilang timbul pada orang dewasa akibat munculnya antibodi yang
menyerang hemidesmosome.
Etiopatogenesis
Manifestasi Klinis
• Lesi awal: hanya menyerupai urtika yang dapat berlangsung beberapa minggu
• Lesi khas:
• Bula tegang subepidermal yang biasanya memiliki dasar eritem yang bersifat hilang timbul
• Gatal (+)
• Nikolsky sign (-)
• Lokasi predileksi: Area fleksura abdomen bagian bawah, paha
2
Pemeriksaan Penunjang
•ELISA
•Ditemukan antibodi IgG terhadap BP-180 atau BP-230 pemeriksaan penunjang awal
•Histopatologi
•Bula subepidermal dengan infiltrasi leukosit dan makrofag pada dermis dan intrabula pemeriksaan
penunjang terbaik
•Direct immunofluorescence
•Ditemukan IgG dan C3 pada membrana basalis (dermo-epidermal junction)
Tatalaksana
Manifestasi
Bula tegang subepidermal Bula kendur intraepidermal
khas
Direct- IgG dan C3 pada dermo-epidermal Deposisi IgG pada permukaan sel
Immunofluorescence junction keratinosit
110
Dermato-
Venerologi
MED QUIZ
+
Ny.X datang ke dokter dengan keluhan rambut rontok sejak 1
bulan yang lalu. Sekitar 2 tahun yang lalu dia didiagnosis
dengan kanker payudara. Saat ini sedang menjalani
kemoterapi. Rambut rontok sangat banyak setiap kali menyisir
rambut, mengakibatkan rambut terasa tipis. Pada
pemeriksaan didapatkan rambut tipis difus dan mudah patah.
Apa diagnosis pada pasien tersebut?
A. Anagen effluvium
B. Alopecia areata
C. Alopecia androgenik
D. Telogen effluvium
E. Dermatitis seboroik
112
Ny.X datang ke dokter dengan keluhan rambut rontok sejak 1
bulan yang lalu. Sekitar 2 tahun yang lalu dia didiagnosis
dengan kanker payudara. Saat ini sedang menjalani
kemoterapi. Rambut rontok sangat banyak setiap kali menyisir
rambut, mengakibatkan rambut terasa tipis. Pada
pemeriksaan didapatkan rambut tipis difus dan mudah patah.
Apa diagnosis pada pasien tersebut?
A. Anagen effluvium
B. Alopecia areata
C. Alopecia androgenik
D. Telogen effluvium
E. Dermatitis seboroik
113
Tn. I, 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan rambut
rontok sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merupakan seorang
CEO tim basket profesional sebuah pekerjaan dengan beban
yang cukup tinggi. Rambut rontok sangat banyak setiap kali
menyisir rambut, mengakibatkan rambut terasa tipis. Pada
pemeriksaan didapatkan rambut tipis difus dan hair pull test
(+).
Apa diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Anagen effluvium
B. Alopesia areata
C. Alopesia androgenik
D. Telogen effluvium
E. Dermatitis seboroik
114
Tn. I, 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan rambut
rontok sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merupakan seorang
CEO tim basket profesional sebuah pekerjaan dengan beban
yang cukup tinggi. Rambut rontok sangat banyak setiap kali
menyisir rambut, mengakibatkan rambut terasa tipis. Pada
pemeriksaan didapatkan rambut tipis difus dan hair pull test
(+).
Apa diagnosis yang tepat pada pasien?
A. Anagen effluvium
B. Alopesia areata
C. Alopesia androgenik
D. Telogen effluvium
E. Dermatitis seboroik
115
Dermato-
Venerologi 2
Keganasan Kulit
2
Definisi
Faktor Risiko
Tersering : BCC
Paling berbahaya : Melanoma
2
118
Tumor Ganas Kulit
BCC SCC
Melanoma Maligna
Basal Cell Carcinoma Squamous Cell Carcinoma
119
Dermato-
Venerologi 2
Squamous Cell
Carcinoma
2
Definisi
• Sinar Matahari
• Actinic Keratosis Lesi prakanker
Actinic keratosis lesi prakanker pada daerah yang sering terpapar sinar
matahari
2
Manifestasi Klinis
Karakteristik
• Locally invasive
• Metastasis regional melalui KGB
Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
• Atipikal keratinosit
• inti yang besar, pleomorfik, dan hiperkromatik
• Keratin Pearl (Mutiara tanduk)
• Deposit keratin yang dikelilingi oleh lapisan konsentris dari
keratinosit atipikal
Tatalaksana
• Operatif eksisi
• Radioterapi
Dermato-
Venerologi 2
Basal Cell
Carcinoma
2
Definisi Karakteristik
• Keganasan kulit yang berasal dari sel nonkeratinasi lapisan basal epidermis
• KSB merupakan tumor maligna yang bersifat invasif secara lokal, agresif, dan destruktif, tetapi
jarang bermetastasis
• Faktor Resiko: Sinar UV
Manifestasi Klinis
Sering tertukar! Bedakan pearly papul (kilap Mutiara) dan Mutiara tanduk
2
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Melanoma Maligna
2
Definisi
Karakteristik
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Eksisi tumor
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat luka pada dahi sebelah kanan sejak 2 tahun yang
lalu. Pasien merasakan ukuran luka semakin bertambah besar sejak
3 bulan terakhir. Luka sudah diobati dengan antiseptik tetapi tidak
mengalami perbaikan dan saat ini luka berkembang menjadi
borok. Pasien bekerja sebagai petani sejak 20 tahun lalu dan jarang
menggunakan topi saat berada di sawah. Pada pemeriksaan
histopatologi didapatkan gambaran mutiara tanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melanoma maligna
B. Nevus pigmentosus
C. Karsinoma sel basal
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Keratosis aktinik
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat luka pada dahi sebelah kanan sejak 2 tahun yang
lalu. Pasien merasakan ukuran luka semakin bertambah besar sejak
3 bulan terakhir. Luka sudah diobati dengan antiseptik tetapi tidak
mengalami perbaikan dan saat ini luka berkembang menjadi
borok. Pasien bekerja sebagai petani sejak 20 tahun lalu dan jarang
menggunakan topi saat berada di sawah. Pada pemeriksaan
histopatologi didapatkan gambaran mutiara tanduk.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Melanoma maligna
B. Nevus pigmentosus
C. Karsinoma sel basal
D. Karsinoma sel skuamosa
E. Keratosis aktinik
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan tahi lalat yang dirasakan membesar sejak 1 bulan terakhir.
Dari anamnesis diketahui bahwa tahi lalat awalnya berukuran
sebesar kacang hijau. Tahi lalat berada daerah dekat telinga dan
sering bergesekan oleh tali masker. Pasien bekerja sebagai sales
alat masak dan sering terpapar sinar matahari. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan
gambaran sebagai berikut :
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Granuloma piogenik
B. Nevus ota
C. Nevus pigmentosus
D. Melanoma maligna
E. Keratosis seboroik
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan tahi lalat yang dirasakan membesar sejak 1 bulan terakhir.
Dari anamnesis diketahui bahwa tahi lalat awalnya berukuran
sebesar kacang hijau. Tahi lalat berada daerah dekat telinga dan
sering bergesekan oleh tali masker. Pasien bekerja sebagai sales
alat masak dan sering terpapar sinar matahari. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan
gambaran sebagai berikut :
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Granuloma piogenik
B. Nevus ota
C. Nevus pigmentosus
D. Melanoma maligna
E. Keratosis seboroik
Dermato-
Venerologi 2
Tumor Dermis
Dermato-
Venerologi 2
Xantoma
2
Definisi
• Xanthoma merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan plak atau
nodus yang terdiri atas deposit lipid abnormal dan sel foam
Manifestasi Klinis
• Lesi datar/plak yang sedikit meninggi atau papul berwarna kuning kehijauan dengan
ukuran 2-30 mm
• Lesi dapat bersatu, teraba lunak dan padat
• Pada kelopak mata xantelasma
2
Histopatologi
Tatalaksana
• Bedah Eksisi
Dermato-
Venerologi 2
Hemangioma
2
Definisi
Manifestasi Klinis
139
2
Tatalaksana
• Watchful waiting
• Propanolol : 3 mg/kgBB/hari selama 6 bulan
• Topikal 𝜷 blockers : timolol maleat 0.5%
• Prednison oral
• Tindakan operatif
140
Dermato-
Venerologi
Kelainan
Pigmentasi
Dermato-
Venerologi
Hipopigmentasi
Kulit
Dermato-
V e n e r o l o g i 3A
2
Vitiligo
3A
2
Definisi
• Kelainan pada kulit, yang memiliki karakteristik lesi khas berupa makula berwarna putih
susu (depigmentasi) dengan batas jelas dan bertambah besar secara progresif akibat
hilangnya melanosit fungsional.
Manifestasi Klinis
• Medikamentosa
• Topikal : Kortikosteroid topikal, calcineurin inhibitor
• Fototerapi : Narrowband ultraviolet B, excimer lamp atau laser 308 nm
• Fotokemoterapi : kombinasi psoralen dengan phototherapy ultraviolet A (PUVA)
• Edukasi :
• Vitiligo merupakan penyakit kulit kronis, progresif, dapat diobati dan tidak menular
• Lesi baru dapat timbul akibat gesekan, garukan atau trauma tajam
• Kelainan vitiligo dapat diturunkan
Dermato-
Venerologi 2
Albino
2
Definisi
• Kondisi konginetal dimana tanpa pigmen pada kulit, mata, rambut parsial (hypomelanistic albinism)/
komplit (amelanistic albinism)
• Kurangnya pigmen meningkatkan resiko sunburn dan kanker kulit
Klasifikasi
148
2
Gejala Klinis
Tatalaksana
149
Dermato-
Venerologi
Hiperpigmentasi
Kulit
Diagnosa Banding Hiperpigmentasi Kulit
Hiperpigmentasi Pasca
Melasma Freckles Lentigo Solaris Keratosis Seboroik
Inflamasi
Hormonal (Pil KB, Kehamilan) Ras kulit putih Ras kulit putih Trauma
Paparan sinar UV Paparan sinar UV Paparan sinar UV Usia tua Akne
Usia produktif Usia muda - dewasa Usia tua Pasca Inflamasi
Hiperpigmentasi
Paska Inflamasi
3A
Definisi
Etiologi
153
3A
Tatalaksana
Penggunaan Terapi
Hidrokuinon 4%
Lini pertama
Sunscreen (tabir surya)
Asam salisilat
Asam trikloasetat
Terapi tambahan setelah 8-12 minggu
Laser
Tretinoin
154
Dermato-
Venerologi 2
Lentigo Senilis
2
Definisi
Manifestasi Klinis
156
Dermato-
Venerologi
Melasma
2
Definisi
Manifestasi Klinis
• Bercak numular/plakat kecoklatan, hiperpigmentasi, simetris, iregular dengan batas tidak tegas
• 3 pola distribusi lesi :
• Pola sentro fasial : pipi, dahi, bibir atas, dagu
• Pola malar : pipi dan hidung
• Pola mandibular : ramus mandibula
• Letak pigmen (lampu wood)
• Tipe epidermal : warna lesi lebih kontras
• Tipe dermal : warna lesi tidak bertambah kontras
• Tipe campuran : ada yang bertambah kontras ada yang tidak
Tatalaksana
Freckles
2
Definisi
• Makula hiperpigmentasi berwarna coklat terang yang timbul pada kulit yang sering terkena sinar
matahari
Manifestasi Klinis
• Observasi
• Hidroquinon
161
Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat bercak hitam pada wajahnya yang dialami sejak 1
bulan yang lalu. Pasien mengatakan bercak tersebut muncul setelah
jerawat pasien menyembuh. Pasien sudah melakukan segala macam
cara mulai cuci muka rutin, menggunakan krim jerawat, tabir surya setiap
hari namun bercak tidak kunjung hilang. Keluhan gatal, nyeri atau baal
disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik didapatkan macula hiperpigmentasi multipel dengan
diameter 3-5 mm pada dahi dan pipi.
Apakah diagnosis yang sesuai pada pasien di atas?
A. Nevus pigmentosus
B. Akne vulgaris
C. Melasma
D. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
E. Lentigo solaris
Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan terdapat bercak hitam pada wajahnya yang dialami sejak 1
bulan yang lalu. Pasien mengatakan bercak tersebut muncul setelah
jerawat pasien menyembuh. Pasien sudah melakukan segala macam
cara mulai cuci muka rutin, menggunakan krim jerawat, tabir surya setiap
hari namun bercak tidak kunjung hilang. Keluhan gatal, nyeri atau baal
disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik didapatkan macula hiperpigmentasi multipel dengan
diameter 3-5 mm pada dahi dan pipi.
Apakah diagnosis yang sesuai pada pasien di atas?
A. Nevus pigmentosus
B. Akne vulgaris
C. Melasma
D. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
E. Lentigo solaris
Dermato-
Venerologi 4
3A
Kelainan Kelenjar
Sebasea Dan
Ekrin
Dermato-
V e n e r o l o g i 3A
Hidradenitis
Supuratif
3A
Definisi
Etiologi
• Streptococcus viridans
• Staphylococcus aureus
• Peptostreptococcus sp
3A
Manifestasi Klinis
Klasifikasi Hurley
Tahap I Lesi soliter atau multipel, ditandai pembentukan abses tanpa saluran sinus/jaringan
parut
Tahap II Lesi soliter atau multipel, dengan abses berulang ditandai adanya saluran
sinus/jaringan parut
Tahap III Beberapa saluran sudah saling terhubung dan abses luas
3A
Tatalaksana
Dermatitis
Perioral
3A
Definisi
• Erupsi eritematosa persisten yang terdiri dari papul kecil dan papulo-pustule yang
berlokasi di sekitar mulut
• Pada pemakaian kortikosteroid topikal, fluoride dalam pasta gigi, kosmetik
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
• Topikal :
• Klindamisin krim 1% 1-2x sehari
• Eritromisin krim 2-3% 1-2x sehari
• Asam azelaic krim 20% atau gel 15% 2x sehari
• Adapalene gel 0.1% 1x sehari
• Sistemik
• Tetrasiklin 250-500 mg, 2x sehari selama 3 minggu.
• Doksisiklin 100 mg/ hari selama 3 minggu
• Minosiklin 100 mg/ hari selama 4 minggu
• Eritromisin 250 mg, 2x sehari selama 4-6 minggu
• Azitromisin 500 mg/ hari 3 hari berturut-turut per minggu selama 4 minggu
Dermato-
Venerologi 4
3A
Akne Vulgaris
4
3A
Definisi
173
4
3A
Derajat Keparahan
Tatalaksana Umum
Derajat Tidak Hamil Hamil/Menyusui
174
4
3A
Tatalaksana Spesifik
175
Dermato-
Venerologi 4
Miliaria
4
Definisi
Faktor Risiko
Klinis
• Vesikel jernih • Makula / • Papul putih
• mudah papul diatas keras 2-4mm
pecah dasar tanpa tanda
• asimtomatis eritematosa radang
4
Tatalaksana
• Non Medikamentosa
• Memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
• Menghindari panas berlebih
• Menjaga kebersihan kulit
• Medikamentosa
• Bedak kocok mengandung kalamin dan mentol
• Miliaria rubra dengan inflamasi berat dapat diberikan kortikosteroid topikal dan
apabila ada infeksi sekunder diberi antibiotik topikal
• Miliaria profunda diberikan lanolin anhydrous, bila luas diberikan isotretinoin
Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan bisul di ketiak kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan nyeri. Keluhan ini sudah sering dirasakan pasien
terutama setelah pasien mencukur daerah ketiak. Dari anamnesis
diketahui pasien sering berkeringat berlebih. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Status lokalis pada daerah axilla
dextra didapatkan papul, pustul dengan dasar eritem.
Dimanakah letak kelainan yang terjadi pada pasien ini?
A. Lapisan epidermis
B. Lapisan dermis
C. Folikel pilosebasea
D. Kelenjar ekrin
E. Kelenjar apokrin
Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan bisul di ketiak kanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan
disertai dengan nyeri. Keluhan ini sudah sering dirasakan pasien
terutama setelah pasien mencukur daerah ketiak. Dari anamnesis
diketahui pasien sering berkeringat berlebih. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Status lokalis pada daerah axilla
dextra didapatkan papul, pustul dengan dasar eritem.
Dimanakah letak kelainan yang terjadi pada pasien ini?
A. Lapisan epidermis
B. Lapisan dermis
C. Folikel pilosebasea
D. Kelenjar ekrin
E. Kelenjar apokrin
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul bintik kemerahan di wajahnya. Pasien saat ini
sebagai peserta di suatu sekolah kedinasan sehingga tidak sempat
mengurus wajahnya dan hampir tidak pernah mencuci mukanya
dengan sabun cuci muka. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
komedo hitam 9 buah dan komedo putih 10 buah di sekitar hidung,
dan tampak papul sebanyak 10 buah pada daerah dagu.
Apakah diagnosis dan tatalaksana dari kasus diatas?
A. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal
B. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal + antibiotik topikal
C. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal
D. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal + antibiotik oral
E. Akne vulgaris berat – isotretinoin oral
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan muncul bintik kemerahan di wajahnya. Pasien saat ini
sebagai peserta di suatu sekolah kedinasan sehingga tidak sempat
mengurus wajahnya dan hampir tidak pernah mencuci mukanya
dengan sabun cuci muka. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
komedo hitam 9 buah dan komedo putih 10 buah di sekitar hidung,
dan tampak papul sebanyak 10 buah pada daerah dagu.
Apakah diagnosis dan tatalaksana dari kasus diatas?
A. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal
B. Akne vulgaris ringan – retinoid topikal + antibiotik topikal
C. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal
D. Akne vulgaris sedang – retinoid topikal + antibiotik oral
E. Akne vulgaris berat – isotretinoin oral
Dermato-
Venerologi 2
Liken Planus
3A
Definisi
• Liken planus merupakan suatu penyakit inflamasi kronik yang mengenai kulit, mukosa, kuku dan
rambut
• Berbentuk papul datar yang tersebar diskret dan berkelompok dan disertai gatal
Manifestasi Klinis
Histopatologi
Tatalaksana
Terima Kasih
#OneShotBersamaMedsense +